BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyimpanan data merupakan suatu hal yang sangat vital dalam sebuah organisasi karena dengan sistem penyimpanan data yang baik akan sangat membantu organisasi tersebut dalam melakukan aktifitasnya. Semakin bertambah banyaknya anggota sebuah oraganisasi, tentu saja memerlukan suatu sistem yang handal untuk mengelola data-data anggota organisasi yang ada. Setiap organisasi mempunyai sebuah sistem yang tentu saja berbeda dari organisasi yang lain. Dalam hal ini organisasi yang akan diangkat sebagai pokok permasalahan adalah organisasi gereja sel. Sistem organisasi gereja sel dapat dikatakan mempunyai sistem keanggotaan jemaat yang berbeda dengan sistem keanggotaan gereja-gereja yang lain. Dalam sistem organisasi keanggotaan gereja sel, jemaat yang ada di bagi-bagi dalam sebuah kesatuan yang lebih kecil lagi, atau yang sering di sebut dengan kelompok sel. Dalam setiap kelompok sel akan di pimpin oleh seorang pemimpin kelompok sel(PKS). Seorang pemimpin kelompok sel inilah yang nantinya akan menghasilkan dan merawat anggotanya yang merupakaan jemaat dari gereja sel itu sendiri. Pemimpin kelompok sel ini juga yang nantinya akan menghasilkan seorang pemimpin kelompok sel yang baru, demikian multiplikasi dari kelompok sel ini terjadi. Dengan adanya sistem tersebut, maka setiap jemaat yang sudah terdaftar pasti akan tergabung dalam sebuah kelompok sel. Sistem inilah yang sebenarnya merupakan sebuah pengontrol perkembangan jemaat yang ada, karena gereja dapat melakukan kontrol terhadap jemaatnya dengan cepat, karena setiap jemaat akan memiliki seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas pertumbuhan jemaat tersebut. Karena pentinggnya sistem ini, maka gereja memerlukan informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi yang akan dibuat, dengan demikian pencarian seorang jemaat sudah tergabung dalam sel dan siapa pemimpin selnya dapat dengan cepat dilakukan. Selain hal tersebut gereja juga dapat mengetahui dengan cepat, jemaat-jemaat yang belum membuka sel sehingga penanganan jemaat tersebut akan dengan mudah dilakukan melalui kelompok sel diamana ia sudah bergabung. Dengan demikian diharapkan sistem yang dibuat akan dapat memenuhi kebutuhan gereja dalam hubungannya dengan informasi jemaat yang ada, terutama digunakan untuk menangani keanggotaan gereja sel dengan sistem sel yang ada, sehingga pertumbuhan gereja teresebut dapat dikontrol dengan baik, dan tidak hanya itu diharapkan juga gereja dapat mengambil strategi-strategi yang akan diterapkan untuk merawat setiap jemaat dan juga mamacu pertumbuhan jemaat Untuk kondisi dimana jemaat yang ada belum terlalu banyak, gereja tersebut masih memungkinkan menggunakan sitem manual dalam penanganan kelompok selnya. Lain halnya jika keanggotaan gereja sel tersebut sudah banyak, sistem manual akan sangat susah diterapkan. Permasalahan akan lebih komplek lagi dimana anggota suatu kelompok sel karena suatu hal yang sangat mendesak harus pindah ke 2 kelompok sel yang lain, atau bisa saja pemimpin kelompok sel tersebut menutup sel sehingga harus memindahkan anggotanya selnya dikarenakan urusan pekerjaan sehingga harus pindah ke kota lain. Dalam struktur organisasi keanggotaan, gereja sel akan dibagi-bagi menjadi sel-sel. Struktur ini, hampir mirip dengan sistem organisasi beberapa Multilevel Marketing, dimana seorang jemaat yang sudah terdaftar dalam gereja pasti akan mempunyai kelompok sel dengan seorang pemimpin kelompok sel. Jemaat yang sudah tergabung dalam kelompok sel nantinyapun akan dapat juga membuka kelompok sel, sehingga ia akan menjadi pemimpin kelompok sel yang akan mengawasi jemaat yang tergabung dalam kelompok selnya. Demikian seterusnya hirarki keanggotaan gereja sel dapat di lihat dari gambar dibawah ini. Sel Inti Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Sel Gambar 1.1. Oraganisasi keanggotaan Gereja Sel dan multiplikasinya 3 1.2 Rumusan Masalah Dalam sistem informasi keanggotaan gereja sel memiliki karakteristik yang jelas, sehingga dalam penanganannyapun harus di buat sebuah aturan sehingga proses input dari data jemaat tersebut adalah benar. Aturan-aturan yang mendasar tersebut antara lain : 1. Setiap anggota yang terdaftar akan memiliki Id. Jemaat dan dalam keanggotaan gereja jemaat pasti sudah tergabung dalam sel dan memiliki pemimpin sel. 2. Pembukaan sel baru dapat dilaksanakan jika, seorang anggota sudah memiliki anak sel minimal satu orang, jika syarat ini terpenuhi maka status Id. Pksnya(pemimpin sel) baru diaktifkan. 3. Sistem informasi yang dibuat dapat mengatur masalah multiplikasi sel. 1.3 Batasan Masalah Dalam pembuatan sistem keanggotaaan gereja sel ini, masalah akan dibatasi mengenai : 1. Perancangan database yang dapat menyimpan informasi tentang keanggotaan sel yang ada, sehingga dapat dihasilkan sebuah presensi sel yang dapat dicetak dan dibagikan pada setiap pemimpin sel untuk dapat diisi. Analisa dari pengembalian presensi sel tidak diangkat dalam permasalahan sistem informasi ini. 4 2. Sistem yang dibuat juga dapat melakukan transaksi untuk pembukaan kelompok sel beserta dengan transaksi-transaksi yang terjadi didalamnya seperti perpindahan anggota kelompok sel dan juga pergantian pemimpin kelompok sel. 3. Sistem yang dibuat tidak membahas analisis multiplikasi sel dan perhitungannya. 4. Jemaat yang sudah terdaftar dalam keanggotaan gereja sel, pasti sudah tergabung dalam sel dan memiliki pemimpin sel. 5. Jumlah anggota dalam sel tersebut tidak boleh lebih dari 12 orang. 6. Dalam sistem ini tidak membahas lebih lanjut mengenai user interface atau tampilan program yang harus memenuhi beberapa aturan user interface. 1.4 Tujuan Tujuan umum : 1. Agar mahasiswa mampu mengimplementasikan teori-teori yang diterimanya ke dalam suatu karya tulis ilmiah di mana karya tersebut memiliki bobot akademik yang dapat di pertanggungjawabkan. 2. Melengkapi sebagian persyaratan yang harus ditempuh oleh mahasiswa jurusan teknik informatika agar dapat dinyatakan lulus sebagai sarjana strata-1 di bidang komputer. 5 Tujuan khusus : Membuat sebuah sistem informasi yang dapat mengorganisasi keanggotan gereja yang menggunakan sistem gereja sel, dalam pengorganisasian jemaatnya. 1.5 Metodologi Penulisan Dalam rancangan program tugas akhir ini dilakukan beberapa metode untuk mencari informasi yang penting sehingga proses perancangan tidak memakan waktu yang sangat lama. Metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur yaitu mempelajari berbagai buku, serta makalah yang berhubungan dengan judul tugas akhir. 2. Referensi Internet yang berhubungan dengan judul tugas akhir. 3. Wawancara yang dilakukan dengan mengadakan konsultasi terhadap dosen pembimbing tugas akhir yang disediakan oleh Program Studi Teknik Informatika. 1.6 Spesifikasi Sistem Gambaran spesifikasi sistem yang dibuat adalah : 1. Sistem yang dibuat dapat mencatat, mengedit, menghapus dan menampilkan data jemaat. 2. Sistem yang dibuat dapat mencatat sel, membuka sel bagi jemaat yang akan membuka sel, mengedit dan juga memindahkan anggota sel ke sel yang lain. 6 3. Adanya fasilitas yang dapat mencatat pengambilan pelayanan jemaat. 4. Disediakannya fasilitas pencarian berdasarkan Id Jemaat, Nama Jemaat, Id PKS, Id Sel dan Nama Sel. 5. Sistem yang di buat menghasilkan absensi Sel yang dapat di cetak, sehingga dapat dibagikan ke Sel-sel yang ada. 1.7 Sistematika Penulisan Pada Bab I Pendahuluan bersisi penjelasan umum isi laporan tugas akhir yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan, spesifikasi sistem dan sistematika penulisan. Selanjutnya teori-teori yang mendukung pembuatan sistem akan dijelaskan pada Bab II Landasan Teori. Bab III Perancangan Sistem akan berisi perancangan program yang meliputi perancangan proses, perancangan arsitektur perangkat lunak, perancangan struktur objek direktori, perancangan form pemasukan dan perancangan keluaran. Gambaran umum program dan operasional program akan dijelaskan pada Bab IV Implementasi Sistem. Bab V Penutup merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran dari sistem yang di buat. 7