ARTIKEL ILMIAH STUDI TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH PADA MATA PELAJARAN SAINS KELAS 1V SD IQRA’ MUARA BULIAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat Memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh BENI ALFARISI A1D109186 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 1 ABSTRAK Alfarisi Beni. 2014. ”Studi Tentang Motivasi Belajar Siswa Dalam Megerjakan Pekerjaan Rumah Pada Mata Pelajaran Sains Kelas IV SD Iqra Muara Bulian”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (I) Drs. Andi Suhandi, S.Pd, M.Pd.I dan Pembimbing (II) Drs. Admizal, M.Pd Kata Kunci: Motivasi, Pekerjaan Rumah Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang dialami siswa itu sendiri sebagai anak didik. Dalam aktivitas belajar salah satu hal yang dilakukan guru selain menjelaskan materi adalah memberikan tugas. Tugas tersebut meliputi mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV di SD Iqra Muara Bulian. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan lembaran angket/kuesioner. Alat analisa data yang digunakan adalah skala Likert, uji validitas dan reliabilitas, persentase. Berdasarkan hasil penelitian Motivasi belajar siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) pada mata pelajaran sains kelas IV di SD Iqra Muara Bulian dari rata-rata prosentase jawaban responden pada angket bagian 1 frekuensi jawaban terbanyak dari keseluruhan item pertanyaan angket bagian 1 adalah kurang setuju dengan frekuensi jawaban sebanyak 19 siswa dengan prosentase sebesar 86,4%. Dan angket bagian 2 menunjukkan frekuensi jawaban terbanyak dari keseluruhan item pertanyaan angket bagian 2 adalah kadangkadang dengan frekuensi jawaban sebanyak 21 siswa dengan prosentase sebesar 84%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa studi tentang motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pekerjaan rumah pada mata pelajaran sains kelas IV di SD Iqra Muara Bulian. Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 2 I. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang amat penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan proses belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang di alami siswa itu sendiri sebagai anak didik. Agar siswa berhasil, siswa harus mampu memahami materi pelajaran yang nantinya diharapkan siswa dapat menyalesaikan ujian dengan baik sebagai hasil evaluasi belajar. Pekerjaan rumah yang di berikan kepada siswa sebagai upaya agar siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif. Pemberian pekerjaan rumah tersebut meliputi frekuensi pemberian pekerjaan rumah yang teratur, dalam artian sering tidaknya pekerjaan rumah dan banyaknya pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa, kualitas pekerjaan rumah, ketekunan siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah, dan siswa bertanggung jawab atas pakerjaan rumah tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah adanya motivasi dalam melakukan kegiatan belajar. Menurut Sardiman (2012:75), ”motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan mempengaruhi masalah gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi”. Kemudian akan bertindak atau melakukan sesuatu karena adanya dorongan untuk mencapai tujuan, kebutuhan atau keinginan. Siswa melakukan belajar adalah untuk mencapai prestasi belajar yang optimal sebagai tujuannya. Adanya motivasi yang besar diharapkan sebagai pemacu dalam melakukan proses belajar. Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 3 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor intern meliputi faktor fisiologis: keadaan fisik, panca indera, faktor psikologis: bakat, minat, sikap, motivasi, ingatan dan intelegens, sedangkan faktor ekstern meliputi cara orang tua mendidik, suasana rumah, kurikulum, disiplin, metode belajar, tugas rumah (pekerjaan rumah), teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan proses pembelajaran yang dilaksanakan di SD IQRO Muara Bulian siswa mengalami prestasi atau hasil belajar yang rendah, dikarenakan kebanyakan anak yang mengerjakan pekerjaan dirumah, di sekolah mencontek atau menyalin tugas teman yang sudah mengerjakan. Upaya yang harus dilakukan adalah pemberian tugas kepada siswa. Dengan pemberian pekerjaan rumah kepada siswa diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan oleh guru dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar. Pada siswa SD IQRO Muara Bulian banyak menganggap pekerjaan rumah itu penting, namun kenyataannya siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah sebagaimana mestinya. Padahal jika dilihat dari tujuan pemberian tugas itu sendiri adalah supaya siswa terlatih, belajar membagi waktunya dengan baik, belajar teknik studi yang efisien dan efektif. . Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 4 II. KAJIAN TEORI Menurut Donald dalam Sardiman (2012:73) motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya „feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Motivasi adalah “kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu” (Nasution, 1990:9).Motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. motivasi belajar dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1. 2. Motivasi Instrinsik Motivasi Instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Misalnya seseorang yang senang membaca tidak perlu lagi didorong untuk tidak membaca, ia dengan sendirinya akan mencari buku-buku untuk dibacanya. Motivasi Esktrinsik Motivasi Esktrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar. Contohnya seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik. Dapat dinyatakan bahwa motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya, karena terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukan dorongan tertentu dalam mengadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan pula. Berarti apabila berbicara mengenai motivasi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan ialah bahwa tingkat motivasi berbeda antara seorang dengan orang lain dan dalam diri seorang pada waktu yang berlainan.Milliyana (2012:1) mengatakan pentingnya motivasi bagai siswa sebagai berikut : 1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar dan hasil akhir belajar. 2. Menginformasikan tentang usaha belajar, bila dibanding dengan teman sebaya sebagai ilustrasi, terbukti kegiatan usahanya belum memadai, maka ia berusaha setekun mungkin agar dia berhasil. Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 5 3. Mengarahkan kegiatan belajar, mengetahui bahwa dirinya belum belajar secara efektif, maka ia akan mengubah tingkah laku belajarnya. 4. Membesarkan semangat belajar siswa. 5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja. Gejala kurang motivasi belajar akan dimanifestasikan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam tingkah laku siswa. Beberap ciri-ciri tingkah laku yang berhubungan dengan rendanhya motivasi belajar siswa adalah : 1. Malas melakukan kegiatan belajar, seperti malas mengerjakan pekerjaan rumah (PR) , malas membaca dan lain-lain. 2. Bersikap acuh tak acuh menentang dan sebagainya. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. III. METODE PENELITIAN Instrumen penelitian adalah “suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena alammaupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2012:102). Berdasarkan prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka instrumen penelitiannya berupa: pedoman observasi, pedoman angket dan pedoman dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang kemudian di skor atau dilakukan penilaian dengan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2012:93) Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 6 Jumlah soal dalam penelitian ini adalah 43 butir. Dimana pertanyaan terdiri atas 2 bagian yaitu bagian 1 (satu) jumlah pertanyaan 22 dengan alternatif 4 jawaban yaitu sebagai berikut : No 1 2 3 4 Pilihan Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju Nilai/Skor 4 3 2 1 No 1 2 3 4 Pilihan Jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Nilai/Skor 4 3 2 1 Kemudian pertanyaan bagian 2 (dua) jumlah pertanyaan 21 dengan alternatif jawaban sebai berikut : Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 7 III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN Setelah dilakukan pengolahan data yang diperoleh melalui angket yang diisi oleh responden, maka penulis dapat mendeskripsikan hasil jawaban responden sebagai berikut, Tabel 4.1 Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 Pernyataan Saya semangat dalam mempelajari materi sains di kelas Saya mendengarkan penjelasan guru saat menerangkan materi pelajaran sains Saya mengerjakan tugas agar mendapat nilai baik Saya bertanya pada guru jika ada materi yang tidak dimengerti PR Saya senang jika dapat menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang dibahas. Saya belajar agar mendapat nilai terbaik di kelas Saya senang jika guru memberi PR Saya mengerjakan PR dirumah SL SR KD 40.9 36.4 22.7 40.9 59.1 59.1 40.9 27.3 72.7 22.7 59.1 45.5 54.5 54.5 18.2 45.5 72.7 9.1 36.4 9 Saya membaca kembali materi pelajaran di rumah 4.5 54.5 10 Saya mengerjakan PR dengan sungguhsungguh 27.3 72.7 22.7 77.3 11 Saya mengerjakan PR karena takut dihukum 12 Saya mengerjakan PR karena selalu dinasehati guru 36.4 63.6 13 Saya belajar agar mendapatkan nilai yang baik 18.2 81.8 14 Saya mengerjakan PR karena ingin mendapat hadiah 50 50 15 Saya tidak mengerjakan tugas jika PR terlalu banyak 86.4 13.6 16 Saya senang dengan materi pembelajaran yang diajarkan 86.4 13.6 17 Saya senang dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran 27.3 72.7 TP 18.2 4.5 Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 8 18 Saya senang guru memberi penjelasan dengan contoh yang ada di lingkungan sekitar sekolah 27.3 72.7 19 Saya senang mempelajari sesuatu yang menarik dan tidak terduga 27.3 68.2 4.5 20 Saya merasa PR yang diberikan guru pada pembelajaran ini sulit dimengerti 18.2 63.6 18.2 21 Saya senang dengan penjelasan dan contoh yang diberikan oleh guru 18.2 81.8 22 Jumlah pengulangan pada materi pembelajaran ini kadang membosankan. 31.8 68.2 Dari tabel diatas dapat dilihat hasil prosentase jawaban responden pada variable motivasi belajar yang tertinggi adalah jawaban sering, artinya motivasi yang ada dalam diri siswa sudah dapat dikatakan bagus. Siswa mengerti dengan materi yang diterangkan oleh guru, serta dapat mengerjakan tugas dengan baik.Cara guru menerangkan materi pelajaran sains dapat menimbulkan motivasi dari dalam diri siswa, ini dapat dilihat dari sikap siswa ketika menerima materi pelajaran penuh perhatian dan semangat serta siswa berani bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti. Tabel 4.2 Frekuensi Jawaban Responden Variabel Pekerjaan Rumah No SL SR Dengan adanya PR membuat saya rajin belajar di rumah Kalu tidak ada PR saya tidak belajar Saya akan belajar jika ada PR 13.6 86.4 27.3 18.2 68.2 81.8 4 PR dapat mendorong saya untuk belajar lebih rajin 72.7 27.3 5 PR tidak mengurangi kegiatan bermain saya Saya senang jika mendapat nilai baik 18.2 59.1 18.2 81.8 1 2 3 6 Pernyataan KD TP 4.5 22.7 Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 9 7 Saya senang jika mendapat pujian dari guru karena PR yang saya kerjakan benar Saya jenuh jika terlalu banyak PR 27.3 72.7 22.7 77.3 PR dapat menambah wawasan berpikir saya tentang materi sains Dengan PR saya banyak membaca buku-buku yang berhubungan dengan materi 22.7 72.7 22.7 77.3 11 Saya semakin paham dengan materi sain karena PR 36.4 63.6 12 Saya puas jika dapat memperoleh nilai yang tinggi 31.8 63.6 13 Saya mengerjakan PR karena takut dihukum oleh guru Saya senang mengerjakan PR 27.3 72.7 36.4 63.6 Saya mengerjakan PR karena selalu dinasehati guru Saya malas mengerjakan PR PR yang diberikan guru sangat sulit 13.6 86.4 18.2 31.8 81.8 68.2 Saya tidak pernah bosan jika harus mengulang materi pembelajaran Saya senang dengan pelajaran sain Saya tetap berusaha mengerjakan PR walaupun kurang mengerti jika mengerjakan tugas dirumah Saya selalu ingat materi yang diberikan guru jika saya mengerjakan PR 36.4 63.6 36.4 54.5 9.1 36.4 54.5 9.1 27.3 72.7 8 9 10 14 15 16 17 18 19 20 21 4.5 4.5 Dari tabel diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru berhasil dengan baik, hal ini terlihat dari tingginya prosentase jawaban sering, yang diberikan oleh responden. Pekerjaan rumah (PR) disini bertujuan untuk memotivasi siswa agar mau belajar di rumah, karena banyak fakta di lapangan jika siswa akan belajar kalau ada tugas yang harus dikerjakan di rumah. Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 10 V. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut,bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pekerjaan rumah (PR) pada mata pelajaran sains kelas IV di SD Iqra Muara Bulian. Fakta dilapangan membuktikan bahwa motivasi siswa bisa timbul dari dalam diri siswa itu sendiri, selain itu guru juga berperan aktif dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Pekerjaan rumah merupakan salah satu media untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Pemberian pekerjaan rumah oleh guru di latar belakangi oleh kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, selain itu melalui pemberian pekerjaan rumah (PR) diharapkan siswa akan dapat mengatur waktunya sendiri untuk berlatih mengerjakan berbagai soal atau membaca ulang atau memperdalam materi baik secara mandiri atau dengan bantuan orang lain. Dari hal ini diharapkan mampu mendorong timbulny amotivasi belajar dalam diri siswa. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan kesimpulan diatas adalahsebagaiberikut, 1. Siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan usahanya dalam rangka memperoleh informasi non formal sehingga pengetahuan mereka dapat lebih bertambah wawasannya, sepertimen cari informasi lewat internet,membaca koran/ buku selain buku referensi. Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 11 2. Sebelum proses pembelajaran berakhir, sebaiknya guru memberikan pekerjaan rumah, karena dengan pemberian pekerjaan rumah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Menanamkan kepada siswa akan arti pentingnya motivasi dari dalam diri siswa sendiri dan memberikan rangsangan dari luar untuk meningkatkan motivasi belajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S & safruddin, AJ Cepi.2004. Evaluasi Program Pendidikan. Bandung: BumiAksara Asy’ari. 2006. http://www.sekolahdasar.net/2011/05.Diakses tanggal 20 Mei 2014 Dalyono. M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta :Rineka Cipta Ipun.2013.http://lpunrt.blogspot.com/2012/03/studi-tentang-penyebab-siswa.html. Diakses tanggal 10 Juli 2013 Kurikulum KTSP 2006. Program Pembelajaran dan Pengembangan Silabus Sekolah Dasar. Jakarta :Depdikbud Kurniawan Narni. 2008. Pekerjaan Rumah Yang Efektifhttp://narnikurniawan. blogspot.com/2008/11/pekerjaan-rumah-yang-efektif.html .Diaksestanggal 20 Mei 2014 Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknolog iMasyarakat Dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar.Yogyakarta: Universitas Sanata Darma Milliyana. 2012.Hakekat Pendidikan Sains Sekolah Dasar http://kajianipa.wordpress.com/2012/03/28/hakekat-pendidikan-sians/diakses tanggal 20 Mei 2014 Nasution, Noehi. 1990Z. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penataran Guru SD Setara D-II Novianti, 2003.Hubungan Antara Minat Belajar dengan Sikap Terhadap Pekerjaan Rumah Pada Siswa Kelas V Sd N Jember, 2003 http:// guru Profesional. Wordpress.com/200901/09/ki-karya-ilmiah-guru-SMA diakses 20 Maret2009 hal 3 Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 12 Pambudi, Dian, Opik. 2012. Pengaruh Intensitas Pemberian Pekerjaan Rumah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri SE-Gugus Nagawiru Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2011/2012 Tesis: Universitas Negeri Yogyakarta Pena. Tim Prima. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Gita Media Press Permendiknas No 26 tahun 2006 tentang Standar Isi, untuk IPA SD/MI dan SMP/MTs. RianseUsman,. 2009. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta Roestiyah. 1989. DidaktiMetodik, Cet. III. Jakarta: BinaAksara SamatowaUsman. 2006. Bagaimana Membelajarkan Jakarta:Direktorat Pendidikan Nasional IPA di Sekolah Dasar. Sardiman.A.M.2003. .Interaksi dan Motivasi.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada ____________ 2012.Interaksi dan Motivasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada SaifuddinAzwar, Metode Penelitian, Yogyakarta :Pustakapelajar, 1998, hlm.35 Sudjana, N. 2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Totoyulianto. 2013.Metode Pemberian Tugas Resitasi Penerapan Metode Pembelajaran.http://totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02/metodepemberian-tugas-resitasi-penerapan-i-metode-pembelajaran. Diakses tanggal 10 Juli 2013 Zuhairini, H. 1977. Metode Khusus Pendidikan Agama, Cet I, Surabaya-Indonesia: Usaha Nasional Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 13 CURICULUM VITAE DATA PRIBADI Nama : BENI ALFARISI Tempat &Tanggal Lahir : Koto Jati, 12 Desember 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam Fakultas/Prodi : KIP / PGSD Alamat Fakultas : Muara Bulian Status Perkawinan : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia Kesehatan Tinggi : 172 cm Berat : 55 kg Gol. Darah :0 Alamat : Rantau Panjang, Kec.Tabir Kab. Merangin No. Telp. Rumah / HP : 081994541744 Nama Orang Tua Ayah : Ali Amran Ibu : Yusni Pekerjaan Orang Tua Ayah : PNS Ibu : PNS Alamat Orang Tua : Rantau Panjang, Kec.Tabir Kab. Merangin Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 14 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN Taman Kanak-Kanak (TK) :- Sekolah Dasar (SD) : SDN 91/VI Rantau Panjang Sekolah Lanjutan Pertama : SMP 1 Tabir (2003-2006) Sekolah Menengah Atas : SMA 2 Meragin (2006-2009) Perguruan Tinggi : Universitas Jambi (2009-2014) Beni Alfarisi PS I: Drs.Andi Suhandi.M.Pd.i PS II: Drs.H. Admizal.M.Pd: FKIP S-I PGSD Universitas Jambi Page 15