a. Data yang dientry dalam aplikasi SIMPUS meliputi

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tahapan Diagnosa:
a. Data yang dientry dalam aplikasi SIMPUS meliputi kunjungan
(pendaftaran), diagnosa (pemeriksaan), obat keluar (farmasi), billing
(kasir) dan rekam medis.
b. Laporan level kabupaten yang dapat dihasilkan tergantung dari
kelengkapan dan kesesuaian data yang dientry. Puskesmas dengan entry
datanya lengkap dan sesuai dapat menghasilkan laporan untuk kabupaten
berupa Laporan: Kunjungan, Penyakit, Pendapatan Puskesmas, dan
Pemakaian Obat.
2. Tahapan Rencana Tindakan: Output FGD adalah menghasilkan formulasi:
a. standar kode integrasi sebagai data master untuk referensi integrasi
SIMPUS ke SISDINKESGK meliputi kode: Puskesmas (Kemenkes),
Wilayah (BPS), dan ICD-10 versi 2010 (WHO).
b. standar format file integrasi yaitu zip file dari dataset kunjungan,
diagnosis, billing, dan resep.
3. Tahapan Implementasi: Testing output dari tiap SIMPUS berhasil
menghasilkan file integrasi sesuai standar. Output file integrasi SIMPUS lalu
diimport ke SISDINKESGK di localhost server. Implementasi dilakukan
dengan update SIMPUS di tiap puskesmas oleh pengembang. Sosialisasi ke
tiap Puskesmas tentang prosedur pengiriman laporan integrasi menghasilkan
output laporan integrasi yang di feedback ke Puskesmas dan DKK.
4. Evaluasi: Hasil implementasi integrasi data SIMPUS masing-masing
Puskesmas dianalisa dari keberhasilan mengirimkan file integrasi dan
kesesuaian kode standar adalah: 1) SIMPUS J: 100%,75%; 2) SIMPUS I:
75%,50%; 3) SIMPUS S: 86%,100%. Keberhasilan pengiriman file integrasi
belum menjamin semua kode standar juga terintegrasi, karena adanya riwayat
1
entri data terdahulu yang komponen regulasinya berbeda dengan saat
dilakukan FGD.
5. Pembelajaran: Integrasi data berhasil menggabungkan data SIMPUS ke
SISDINKESGK sehingga: (1) mempercepat DKK untuk mengetahui riwayat
kinerja entri data Puskesmas, (2) dapat mengurangi beban kerja pelaporan
Puskesmas dan DKK bila data terentri benar dan lengkap, (3) menjadi acuan
standar pengiriman pelaporan data individual level Puskesmas ke level
Kabupaten (DKK).
B. Saran
1. Puskesmas berhak mendapatkan source code dari pengembang SIMPUS yang
digunakannya, meningkatkan integritas data dengan megentri data secara
elektronik dengan lengkap dan benar ke dalam SIMPUS, serta mematuhi
standar integrasi data yang ditetapkan.
2. DKK Gunungkidul agar:
a. Terus memonitor penggunaan kode standar dan pengiriman file integrasi
data dari puskesmas ke level kabupaten.
b. Mengupdate standar integrasi data melalui kerjasama antara DKK,
Puskesmas, dan para pengembang SIMPUS.
c. Mengembangkan laporan kunjungan, obat, resep dan tindakan dari
SISDINKESGK.
3. Dinas
Kesehatan
Provinsi
dan
Kementerian
Kesehatan
agar
ikut
menstandarisasi pertukaran data level kabupaten ke propinsi dan nasional dari
berbagai
fasilitas
kesehatan
dengan
sertifikasi
aplikasi
SIMPUS
interoperabel.
4. Peneliti selanjutnya supaya mengembangkan penerapan model integrasi data
elektronik resume medis antar fasilitas kesehatan di berbagai level (Propinsi,
Nasional dan Internasional) dengan Puskesmas.
2
Download