pembelajaran kelompok tipe nht pada pelajara matematika kelas iii

advertisement
Pembelajaran Kelompok Tipe .... (Lucia Dewi Kusumawati) 137
PEMBELAJARAN KELOMPOK TIPE NHT PADA PELAJARA MATEMATIKA
KELAS III SD NEGERI BACIRO
GROUP LEARNING BY NHT TYPE IN MATHEMATICS AT SD BACIRO
Oleh: Lucia Dewi Kusumawati
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan belajar kelompok pada siswa kelas III SD
Negeri Baciro Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap
yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion
drawing/verification).Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan belajar kelompok yang digunakan adalah tipe
Numbered-Head Together (NHT). Pada persiapan pembelajaran guru memberi salam, melakukan presensi,
menjelaskan tujuan dan materi yang akan dipelajari. Siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang,
masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor. Pada penyampaian kegiatan, Guru memberikan tugas. Siswa
berdiskusi dan memastikan anggota kelompok mengetahui jawaban. Guru melakukan monitoring dengan
mendatangi setiap kelompok. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa yang dipanggil mempresentasikan hasil
diskusi. Guru membahas hasil kerja kelompok. Hasil kerja kelompok diberikan nilai dan kelompok terbaik
mendapatkan hadiah. Guru memberikan tugas rumah sebagai penutupan kegiatan pembelajaran,
Kata kunci: Belajar kelompok, Numbered-Head Together (NHT)
Abstract
This research aims to describe the implementation of the group study on the third grade students of SD
Negeri Baciro Yogyakarta. This research was a descriptive qualitative. The data collection techniques were
observation, interviews, and documentation. The data analysis technique consists of three stages: data redustion,
data display and conclusion drawing/verification. Based on the research the implementation of the group study
used Numbered Head Together (NHT) type. On the preparation of learning activities the teacher give a greeting,
doing students presence, explains the purpose and the topic that will be studied. Students are divided into groups of
4-5, each student in the group is getting numbered. When the delivered of learning activities, the teachers give
some task. Each group have doing discussions and make sure that the member of the group know the answer. The
teacher are monitoring by visited each group. The teacher calls the one of group. Students with the number dialed
is presented the result of group discussion. The teacher discuss the group's work result. Then the group's work
result had given score and the best group get the reward. Teacher give the homework to close learning activities.
Keywords: Learning group, Numbered-Head Together (NHT)
PENDAHULUAN
Pendidikan yang berkualitas memerlukan
diharapkan dapat menciptakan manusia yang
pendidikan yang baik untuk membentuk sumber
kehidupan bangsa.
daya manusia yang mempunyai kompetensi baik,
Sekolah
berkualitas
dalam
rangka
merupakan
mencerdaskan
suatu
lembaga
sehingga sumber daya yang terbentuk nantinya
pendidikan yang bertanggung jawab memberikan
mampu bersaing di era globalisasi seperti
berbagai pengetahuan dan ketrampilan, serta
sekarang ini. Salah satu cara meningkatkan
mengembangkan berbagai nilai dan sikap, baik
kualitas sumber daya manusia adalah melalui
melalui pendidikan formal maupun non formal.
lembaga
Hal tersebut juga dikuatkan dengan Undang-
penyelenggara
pendidikan di
sekolah.
pendidikan
Melalui
seperti
pendidikan
138 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017
Undang No 23 Tahun 2002 Pasal 9 tentang
susah untuk memahami hal-hal yang baru saja dia
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa
ketahui yang berkaitan dengan aspek kognitifnya.
setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
Tetapi ada pula yang aktif namun sulit untuk
pengajaran
pengembangan
menerima pelajaran karena dia aktif bermain di
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
kelas dan tidak mau memperhatikan penjelasan
dengan minat dan bakatnya.
dari guru.
dalam
rangka
Beberapa
Sekolah menjadi sebuah kebutuhan setiap
guru
(65%)
juga
masih
individu, karena dengan bersekolah menjadikan
menggunakan metode klasikal yaitu ceramah di
kehidupan seseorang menjadi lebih kompetitif,
depan kelas sehingga membuat siswanya menjadi
untuk itu dalam meningkatkan kemampuan diri
pasif,
setiap siswa harus mendapatkan bekal pendidikan
mengikuti
yang berkualitas sehingga mutu pembelajaran di
membantu mengatasi beberapa permasalahan
dalam dunia persekolahan harus ditingkatkan.
tersebut
Sekolah menyenangkan merupakan impian bagi
membentuk kelompok belajar dengan harapan
setiap anak. Dalam hal ini yang dibutuhkan
agar semua siswa dapat mengikuti kegiatan
adalah kekeluargaan, kesejajaran, kasih sayang
belajar mengajar dengan baik. Namun dalam
dan kebebasan bertanggung jawab (Hasan Al
pelaksanaan belajar kelompok, beberapa guru
Asymawi, 2004: 14). Hal ini berarti peran guru
masih saja mengalami kesulitan menyikapi siswa
sangat penting dalam menciptakan pembelajaran
seperti guru belum mampu memahami karakter
yang menyenangkan.
siswa, terjadi kesenjangan dalam pembentukan
Namun faktanya, kadang siswa mengalami
bosan
dan
kurang
kegiatan
maka
semangat
pembelajaran.
ada
beberapa
guru
dalam
Untuk
yang
kelompok dan proses belajar kelompok tidak
mengajar
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
seorang
Selain itu, guru belum mampu mengelola kelas
pendidik dan pengajar memang seharusnya
saat pembelajaran kelompok, sehingga kelas
membantu siswa untuk memahami materi yang
justru menjadi gaduh.
kesulitan
selama
berlangsung.
proses
Peran
guru
belajar
sebagai
disampaikan dalam pembelajaran. Ada beberapa
Pembelajaran dimana siswa belajar dalam
siswa yang tidak berani untuk bertanya kepada
kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat
guru dan memilih untuk diam, tetapi ada pula
kemampuan yang berbeda-beda sering disebut
siswa
dengan
yang
bertanya
kepada
teman
yang
pembelajaran
kooperatif.
Dalam
dikiranya lebih paham mengenai materi yang
menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
sedang disampaikan karena siswa tidak takut
saling
untuk bertanya langsung kepada teman yang
memahami suatu bahan pelajaran (Sujarwo, 2011:
berusia sebaya dengannya dibandingkan bertanya
100). Dalam kelas
kepada guru. Hal ini tidak terlepas dari adanya
diharapkan
karakter dan kemampuan siswa yang berbeda-
mendiskusikan
beda yakni ada yang aktif dan cepat tanggap
mengasah pengetahuan dan menutup kesenjangan
dengan pelajaran. Namun ada juga yang pasif dan
dalam
bekerjasama
dapat
dan
pemahaman
untuk
kooperatif, para siswa
saling
dan
membantu
membantu,
saling
berargumentasi,
untuk
masing-masing.
Dengan
Pembelajaran Kelompok Tipe .... (Lucia Dewi Kusumawati) 139
menggunakan pembelajaran kooperatif merubah
mampu menjadi fasilitator dalam pembelajaran
peran guru dari peran yang berpusat pada guru ke
kelompok. Berbeda dengan wali kelas di kelas III
pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok
ini,
kecil. Inti dari pembelajaran kooperatif adalah
dilakukan siswanya dan membimbing mereka
membelajarkan siswa ketrampilan bekerjasama
dari awal sampai akhir kegiatan.
dan kolaborasi. Oleh karena itu, pembelajaran
beliau
aktif
Pembentukan
mengikuti
kelompok
kegiatan
belajar
yang
yang
kooperatif sangat sesuai untuk diterapkan pada
dilakukan wali kelas III ini berdasarkan beberapa
proses pembelajaran (Slavin, 2009:10). Ada
pertimbangan, yaitu nilai yang diperoleh siswa
beberapa model dalam pembelajaran kooperatif
ternyata lebih bagus ketika siswa mengerjakan
diantaranya Student Team-Achievement Divisions
secara
(STAD),
(TGT,
mengerjakan secara individu. Hal itu dikarenakan
Jigsaw, Team Accelerated Instruction (TAI),
ketika siswa mengerjakan secara berkelompok
Numbered-Head Together (NHT), Two Stay Two
akan terjadi interaksi antara siswa yang satu dan
Stray (TSTS), Role Playing dan Think Pair Share
lainnya yaitu, siswa yang dapat mengerjakan
(Miftahul Huda, 2013: 197).
tugas akan membantu temannya yang mengalami
Team
Games
Tournament
berkelompok
dibandingkan
dengan
Ketika peneliti mengamati di SD Negeri
kesulitan dalam mengerjakan tugas. Selain itu
Baciro Yogyakarta, peneliti menemukan terdapat
juga melatih siswa agar bisa berbaur dengan
kelas yang menerapkan kelompok belajar di
teman-teman dan mencegah sikap membeda-
dalam setiap kegiatan belajar mengajarnya, yaitu
bedakan antara siswa satu dengan siswa yang
di kelas III. Wali kelas sekaligus pengajar di kelas
lainnya. Agar tidak terjadi kebosanan yang terjadi
III ini memang dari dulu membentuk kelompok
di antara para siswa, guru melakukan pindah
belajar karena diharapkan dapat membantu
kelompok
siswanya dalam kegiatan belajar di kelas.
kelompok belajar. Hal itu bertujuan agar siswa
Beberapa guru di SD Negeri Baciro Yogyakarta
dapat berbaur dengan semua siswa yang berada
memang ada yang menerapkan kelompok belajar
dalam satu kelas itu tanpa harus memilih-milih
dalam pembelajaran
teman.
di
sekolahnya, namun
terhadap
masing-masing
anggota
kelompok belajar itu dipakai hanya dalam
pelajaran tertentu dan pada materi tertentu saja.
METODE PENELITIAN
Guru lebih suka menjelaskan di depan kelas
Pendekatan Penelitian
dengan metode ceramah dan menyuruh siswanya
untuk
mengerjakan
tugas
secara
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
individu.
deskriptif. Penelitian ini menggunakan satu
Beberapa guru menganggap dengan siswa berada
variabel sehingga pendekatan yang cocok adalah
dalam kelompok belajar memuat kelas malah
dengan menunakan deskriptif kualitatif.
semakin gaduh. Menurut pengamatan yang
peneliti lakukan di beberapa kelas keributan yang
Variabel Penelitian
terjadi bukan semata-mata karena sikap dari
Penelitian ini hanya terdapat satu variable
siswanya, melainkan peran guru yang kurang
yaitu “Pelaksanaan pembelajaran kelompok kelas
140 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017
III SD Neeri Baciro Yoyakarta”. Meliputi
baaimana persiapan pembelajaran, penyampaian
pembelajaran, dan penutupan pembelajaran.
1. Persiapan
Kegiatan
Pembelajaran
Kelompok di Kelas III SD Negeri Baciro
Langkah
yang
dilakukan
guru
dalam
persiapan kegiatan pembelajaran kelompok, yaitu
guru memulai pelajaran dengan memberi salam
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri
Baciro
Yogyakarta.
dilaksanakan
Penelitian
pada
ini
Waktu
bulan
dilakukan
penelitian
ini
melakukan presensi siswa. Selanjutnya guru
2016.
menanyakan materi yang kemarin dipelajari siswa
semester
untuk mengingatkan kembali materi yang telah
September
pada
lalu melakukan apersepsi dan dilanjutkan dengan
pertama/gasal tahun ajaran 2016/2017.
dipelajari, dilanjutkan dengan guru mengajak
siswa menyanyikan sebuah lagu yang berkaitan
Teknik
Pengumpulan
Data,
dan
Teknik
dengan materi yang akan dipelajari.
Dalam menyiapkan peserta didik untuk ikut
Analisis Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
serta dalam kerja kelompok, guru sudah membagi
ini menggunakan observasi, wawancara, dan
kelas menjadi beberapa kelompok, dan dalam
dokumentasi sebagai data pendukung. Sesuai
satu kelompok terdiri dari 4-5 anak. Setelah itu
dengan tujuan penelitian maka teknik analisis
guru membagikan nomor kepada masing-masing
data yang digunakan adalah teknik analisis yang
anggota kelompok. Anggota kelompok berubah
terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data (data
setiap seminggu atau 2 minggu sekali dengan
reduction), penyajian data (data display) dan
tujuan agar siswa dapat berbaur dengan teman-
penarikan
temannya. Hal ini sebagaimana dalam tahapan
kesimpulan
(conclusion
drawing/verification).
pelaksanaan NHT yang pada awalnya siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok dan masing-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
Deskripsi Data Penelitian
2. Penyampaian
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembelajaran kelompok yang dilakukan
Kegiatan
Pembelajaran
Kelompok di Kelas III SD Negeri Baciro
Tahapan
yang
dilakukan
guru
dalam
oleh wali kelas III SD Negeri Baciro dalam
penyampaian kegiatan pembelajaran kelompok
penelitian ini mengarah pada model pembelajaran
terdiri dari menyampaikan tujuan kelompok,
kelompok tipe Numbered-Head Together (NHT).
pembagian kelompok dengan diberi nomor,
NHT merupakan varian dari diskusi kelompok.
pemberian tugas kelompok, setiap kelompok
Tujuan model pembelajaran NHT adalah untuk
berdiskusi, guru memonitor kerja kelompok, guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling
memanggil
berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban
mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi
yang paling tepat. Selain itu, untuk meningkatkan
kelompok, pemberian penilaian dan pengumuman
kerja sama siswa. NHT juga dapat diterapkan
hasil kerja kelompok. Pembagian siswa dalam
untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setelah dibagi
nomor
secara
acak
untuk
Pembelajaran Kelompok Tipe .... (Lucia Dewi Kusumawati) 141
dalam kelompok, kemudian siswa disetting duduk
kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan
berdasarkan kelompoknya. Pembagian kelompok
jalawan
tersebut berganti-ganti dalam satu semester. Hal
memastikan
ini dilakukan agar siswa tidak jenuh dan dapat
mengetahui jawaban tersebut. Guru memanggil
berbaur dengan semua teman di dalam kelas.
salah satu nomor secara acak. Siswa dengan
Setelah
nomor
berada
dalam
kelompok,
guru
yang
dianggap
semua
yang
paling
anggota
dipanggil
tepat
kelompok
mempresentasikan
membagikan nomor kepada setiap anggota
jawaban dari hasil diskusi kelompok siswa.
kelompok. Guru dalam memberikan penugasan
3. Penutupan
kelompok dengan menyuruh siswa membuka
sesuai
Pada penutupan kegiatan pembelajaran
telah
kelompok guru dalam mengingatkan siswa apa
ditugaskan oleh guru secara berkelompok. Hasil
yang telah dipelajari dilakukan dengan membuat
kerja ditulis pada kertas di masing-masing
kesimpulan bersama sama tentang materi yang
kelompok. Guru melakukan monitoring kepada
telah
siswa saat melakukan tugas kerja kelompok
disampaikan oleh siswa kelas III SD Negeri
dengan mendatangi setiap kelompok untuk
Baciro juga menunjukkan bahwa guru kadang-
mengetahui hal yang sudah dikerjakan siswa. Jika
kadang memberikan contoh perbuatan sehari-hari
ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam
yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
mengerjakan,
langsung
guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
membantu mengerjakan soal tersebut. Setelah
mengenai hal-hal yang belum jelas. Namun guru
pekerjaan selesai, guru memanggil salah satu
tidak menyampaikan kepada siswa mengenai
nomor dan anggota kelompok yang nomornya
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
dipanggil maju ke depan kelas ke depan untuk
selanjutnya. Guru menganggap siswa sudah tahu
membacakan
kerja
mengenai materi yang akan dipelajari pada
kelompoknya di papan tulis. Kemudian setelah
pertemuan selanjutnya karena sudah memiliki
semua
buku pegangan.
maka
atau
kelompok
halaman
guru
yang
Pembelajaran
Kelompok di Kelas III SD Negeri Baciro
buku pegangan dari sekolah dan menyuruh untuk
mengerjakan
Kegiatan
dan
akan
menuliskan
hasil
mempresentasikan
hasil
dipelajari.
Hasil
wawancara
yang
diskusinya, guru dan siswa membahasnya secara
bersama-sama. Kemudian hasil kerja kelompok
dikumpulkan
untuk
diberikan
nilai.
PEMBAHASAN
Guru
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru
memberikan hadiah kepada kelompok terbaik
dalam
melakukan
persiapan
membuka
(recognize team accomplishment). Hadiah yang
pembelajaran kelompok pada siswa kelas III yaitu
diberikan berupa permen.
memberi salam, melakukan presensi siswa,
Tahapan yang dilakukan guru kelas III SD
menyanyikan sebuah lagu yang berkaitan dnegan
Negeri Baciro Yogyakarta sesuai dengan tahapan
materi yang akan dipelajari. Kegiatan menyanyi
model pembelajaran NHT yang meliputi guru
ini dilakukan agar siswa bersemangat untuk
memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing
mengikuti pelajaran dan memotivasi siswa agar
kelompok
masuk dalam materi yang akan dipelajari.
untuk
mengerjakannya.
Setiap
142 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017
Kemudian guru menjelaskan tujuan dan materi
jumlah
yang akan dipelajari.
memberikan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
anggota
kelompok.
penugasan
Guru
kelompok
dalam
dengan
menyuruh siswa membuka buku pegangan dari
yang
sekolah dan menyuruh untuk mengerjakan sesuai
pembukaan
halaman yang telah ditugaskan oleh guru secara
kegiatan pembelajaran kelompok antara lain
berkelompok. Hasil kerja ditulis pada kertas di
menyediakan informasi dengan cara yang paling
masing-masing kelompok.
Slavin
dalam
menyebutkan
Sujarwo
bahwa
(2011:
111)
persiapan
Guru kelas III SD Negeri Baciro juga
efektif dan menyiapkan peserta didik untuk ikut
serta dalam kerja kelompok sehingga mereka
melakukan
monitoring
dapat menguasai informasi. Dalam penelitian ini
melakukan
tugas
guru
cara
mendatangi setiap kelompok untuk mengetahui
menyanyikan lagi yang berkaitan dengan materi
hal yang sudah dikerjakan siswa. Kegiatan
yang dipelajari. Sementara dalam menyiapkan
monitoring juga dilakukan untuk mengecek
peserta didik untuk ikut serta dalam kerja
apakah setiap siswa mengetahui jawaban dari
kelompok dilakukan guru kelas III dengan cara
tugas kelompoknya. Setelah pekerjaan selesai,
menjelaskan pentingnya tujuan pembelajaran
guru kemudian memanggil siswa yang bernomor
kelompok dan pentingnya materi yang dipelajari.
sama dari masing-masing kelompok untuk maju
menyedian
informasi
dengan
kepada
kerja
siswa
kelompok
saat
dengan
Hasil penelitian ini juga menunjukkan
ke depan membacakan hasil kerja kelompoknya
bahwa tahapan yang dilakukan guru dalam
secara bergantian atau menuliskan hasil kerja
penyampaian kegiatan pembelajaran kelompok
kelompoknya di papan tulis (quiz the students
terdiri dari menyampaikan tujuan kelompok,
and
pembagian
kelompok,
pemberian
tugas
menyampaikan hasil diskusinya, guru bersama
kelompok,
memonitor
kerja
kelompok,
siswa membuat kesimpulan jawaban secara
pemberian penilaian dan pengumuman hasil kerja
bersama-sama Kemudian hasil kerja kelompok
kelompok. Tujuan pembelajaran kelompok di SD
dikumpulkan
Negeri Baciro yaitu
agar siswa dapat bekerja
memberikan hadiah kepada kelompok terbaik
sama, memecahkan masalah bersama dalam
(recognize team accomplishment). Hadiah yang
kelompok dan dapat berbaur dengan teman-
diberikan berupa permen.
score).
Kemudian
untuk
setelah
diberikan
nilai.
semua
Guru
teman. Pembagian siswa dalam kelompok terdiri
Berdasarkan pada pembahasan diatas
dari 4-5 orang. . Setelah dibagi dalam kelompok,
diketahui bahwa pembelajaran kelompok yang
kemudian siswa disetting duduk berdasarkan
digunakan guru kelas III SD Negeri Baciro
kelompoknya. Pembagian kelompok tersebut
Yogyakarta adalah tipe Numbered-Head Together
berganti-ganti dalam satu semester. Hal ini
(NHT). Menurut Miftahul Huda (2013: 203),
dilakukan
agar siswa tidak jenuh dan dapat
NHT merupakan varian dari diskusi kelompok.
berbaur dengan semua teman di dalam kelas.
Tujuan model pembelajaran NHT adalah untuk
Setelah itu, guru memberikan nomor kepada
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling
masing-masing siswa dalam kelompok sesuai
berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban
Pembelajaran Kelompok Tipe .... (Lucia Dewi Kusumawati) 143
yang paling tepat. Selain itu, untuk meningkatkan
tentang materi yang telah dipelajari. Selain itu,
kerja sama siswa. NHT juga dapat diterapkan
guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
mengenai hal-hal yang belum jelas. Namun guru
dengan
tidak menyampaikan kepada siswa mengenai
pendapat Slavin dalam Sujarwo (2011: 111)
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
bahwa
kegiatan
selanjutnya. Guru menganggap siswa sudah tahu
pembelajaran kelompok terdiri dari menentukan
mengenai materi yang akan dipelajari pada
tujuan
goals),
pertemuan selanjutnya karena sudah memiliki
menyiapkan peserta didik ke dalam kerja
buku pegangan. Hasil penelitian ini mendukung
kelompok (prepare students for teamwork),
pendapat Slavin dalam Sujarwo (2011: 111)
memberikan penugasan kelompok (give the
bahwa
teamsthe assignment), memonitor kerja kelompok
pembelajaran
(monitor the teams), pemberian dan penilaian
mengingatkan peserta didik apa yang telah
kuis pada peserta didik (quiz the students and
dipelajari, informasi baru harus berkaitan dengan
score), dan pengumuman prestasi (recognize
apa yang sudah mereka pelajari atau apa yang
team accomplishment). Hal ini juga diperkuat
akan dipelajari, dan menyediakan kesempatan
dengan pendapat Agus Suprijono (2009: 56) yang
untuk menerapkan atau menggunakan informasi
memaparkan bahwa kegiatan yang dilakukan
yang mereka dapat.
Hasil
penelitian
dalam
ini
sesuai
penyampaian
kelompok
(set
the
team
langkah
penutupan
dalam
kelompok
kegiatan
antara
lain:
guru dalam penyampaian pembelajaran kelompok
Dengan pembelajaran kelompok tampak
antara lain memberikan penjelasan kepada siswa
siswa menjadi lebih semangat, siswa lebih mudah
tentang tata cara pembentukan tim belajar dan
menemukan dan memahami suatu konsep dengan
membantu kelompok melakukan transisi yang
saling mendiskusikan masalah tersebut dengan
efisien, membantu tim-tim belajar selama siswa
temannya. Selain itu, kegiatan pembelajaran juga
mengerjakan tugasnya, menguji pengetahuan
berlangsung dengan baik dan lancar. Hal ini
siswa mengenai berbagai materi pembelajaran
sesuai dengan pendapat Moedjiono dan Moh.
atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil
Dimyati (1991: 61) bahwa dengan pembelajaran
kerjanya,
kelompok
dan
mempersiapkan
cara
untuk
dapat
memupuk
kemauan
dan
mengakui usaha dan prestasi individu maupun
kemampuan kerjasama diantara para siswa,
kelompok.
meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan
Temuan
menunjukkan
lain
bahwa
dalam
penelitian
penutupan
ini
kegiatan
intelektual para siswa dalam proses belajarmengajar
yang
diselenggarakan
dan
pembelajaran kelompok yang dilakukan guru
meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil
kelas III SD Negeri Baciro antara lain: guru
dari proses belajar-mengajar secara berimbang.
memberi contoh mengenai materi yang dipelajari
Pengelompokan belajar kelompok yang
dengan kehidupan sehari-hari, guru mengaitkan
dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan
materi yang dipelajari dengan materi pada
cara
pertemuan sebelumnya, dan memberi tugas
partisipasi siswa dan pembagian pekerjaan. Hal
mengelompokan
siswa
berdasarkan
144 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
kedalam kelompok-kelompok,
Moedjiono dan Moh. Dimyati (1991:61) bahwa
siswa dalam kelompok diberi nomor. Guru
pengelompokan dapat dilakukan dengan cara-cara
memberikan
diantaranya pengelompokan untuk memperoleh
masing kelompok untuk mengerjakannya. Setiap
dan
kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan
memperbesar
partisipasi
siswa,
masing-masing
tugas/pertanyaan
yang
dianggap
pada
pengelompokan ini dilaksanakan oleh guru, jika
jawaban
menganggap partisipasi siswa diperlukan untuk
memastikan
menyelesaikan tugas. Kelas dapat dibagi dalam
jawaban tersebut. Selanjutnya, guru memanggil
kelompok-kelompok yang relative kecil (3-4
salah satu nomor secara acak. Siswa dengan
orang), sehingga setiap kelompok dapat dijamin
nomor
kepastiannya terlibat dalam kelompok kerja. Dan
jawaban dari hasil diskusi kelompoknya.
anggota
yang
paling
masing-
kelompok
dipanggil
tepat
dan
mengetahui
mempresentasikan
pengelompokan atas dasar pembagian pekerjaan,
yaitu pengelompokan yang dilaksanakan guru
SIMPULAN DAN SARAN
jika untuk suatu kelas terdapat berbagai macam
Simpulan
tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian
bersamaan. kelas dapat dibagi menjadi beberapa
dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
kelompok sesuai jenis-jenis tugas yang ada.
bahwa pelaksanaan belajar kelompok pada siswa
Setiap kelompok bertanggung jawab terhadap
kelas III SD Negeri Baciro Yogyakarta adalah
tugas masing-masing.
tipe Numbered-Head Together (NHT). Hal ini
disimpulkan
sesuai dengan tahapan pembelajaran yang dilalui
kelompok
yakni pada persiapan kegiatan pembelajaran
sudah berjalan optimal yang meliputi persiapan
memberi salam, melakukan presensi siswa,
membuka kegiatan pembelajaran, penyampaian
menyanyikan sebuah lagu yang berkaitan dnegan
kegiatan pembelajaran dan penutupan kegiatan
materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan
pembelajaran. Namun ada hal yang perlu
tujuan
ditingkatkan yaitu guru belum menyampaikan
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok-
kepada siswa mengenai materi yang akan
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, masing-
dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru
masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
menganggap siswa sudah tahu mengenai materi
Pada
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya
pembelajaran, Guru memberikan tugas pada
karena sudah memiliki buku pegangan.
masing-masing kelompok untuk mengerjakannya.
Dengan
bahwa
demikian
pelaksanaan
dapat
pembelajaran
Berdasarkan pada pembahasan diatas
Setiap
dan
materi
tahapan
kelompok
yang
akan
dipelajari.
penyampaian
mulai
kegiatan
berdiskusi
untuk
diketahui bahwa pembelajaran kelompok yang
menemukan jawaban yang dianggap paling tepat
digunakan guru kelas III SD Negeri Baciro
dan memastikan anggota kelompok mengetahui
Yogyakarta adalah tipe Numbered-Head Together
jawaban tersebut. Guru melakukan monitoring
(NHT).
dengan
Hal
ini
sesuai
dengan
tahapan
pembelajaran yang dilalui yaitu siswa dibagi
mendatangi
setiap
kelompok.
Selanjutnya, guru memanggil salah satu nomor
Pembelajaran Kelompok Tipe .... (Lucia Dewi Kusumawati) 145
secara acak. Siswa dengan nomor yang dipanggil
mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi
kelompoknya.
Guru
membahas
hasil
diberikan nilai. Guru memberikan hadiah kepada
kelompok terbaik. Tahapan penutupan kegiatan
pembelajaran yakni guru membuat kesimpulan
materi
yang
telah
dipelajari
dan
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
peneliti memberikan saran yaitu sebaiknya guru
mengingatkan kepada siswa mengenai materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya,
meskipun siswa sudah memiliki buku pegangan.
Hal ini perlu dilakukan agar siswa merasa
diingatkan untuk mempelajari materi tersebut di
rumah, dan peneliti selanjutnya hendaknya dapat
mengkaji pelaksanaan pembelajaran kelompok
dengan model evaluasi seperti evaluasi berbasis
tujuan (Goal Based Evaluation Model), Evaluasi
Model Stake (Countenance Model), atau Evaluasi
Model
Ketimpangan/Kesenjangan
Asma. (2006). Model
Kooperatif.
Jakarta:
Pendidikan Nasional.
Pembelajaran
Deparemen
kerja
kelompok. Kemudian hasil kerja kelompok
tentang
Nur
(The
Discrepancy Evaluation Model), sehingga dapat
menyempurnakan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Efendi. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad
21. Bandung: Alfabeta.
Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning
(Teori dan Aplikasi Paikem). Bandung:
Pustaka Pelajar.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1991). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sujarwo. (2011). Model-Model Pembelajaran:
Suatu Strategi Mengajar. Yogyakarta:
Venus Gold Press.
Download