54 bab 3 analisis sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan

advertisement
54
BAB 3
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIKLUS PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN YANG SEDANG BERJALAN
PT FUJITEC INDONESIA (JAKARTA)
3.1 Profile Perusahaan
PT Fujitec didirikan pada tahun 1948 di Jepang, perusahaan ini memproduksi
sejumlah besar produk yang dikembangkan dengan teknologi canggih seperti lift,
escalator, dan autowalks. PT Fujitec memiliki 20 lebih kantor cabang yang tersebar di
seluruh dunia. Salah satu kantor cabangnya ada di Indonesia yang berada di 2 lokasi
yaitu di Batam yang didirikan pada 18 Agustus 1992 dan di Jakarta yang didirikan pada
tahun 1996. Kegiatannya meliputi penjualan, pemasaran, pemasangan, dan pemeliharaan
lift/escalator/autowalks. PT Fujitec Indonesia (Batam) memiliki awal pendirian yang
sederhana yaitu dari 47 karyawan perusahaan ini sudah mulai beroperasi hingga pada
akhirnya jumlah tenaga kerjanya semakin berkembang. Kegiatan utama PT Fujitec
Indonesia (Jakarta) adalah melakukan penjualan barang dan jasa, pemasaran,
pemeliharaan lift/escalator/autowalks, serta pemasangan. Penjualan barangnya terdiri
dari penjualan lift/escalator/autowalks yang sudah jadi dan penjualan suku cadang
(sparepart) sedangkan penjualan jasanya berupa pemeliharaan atau perbaikan
(maintenance) yang berkaitan dengan penjualan suku cadang (sparepart).
PT Fujitec Indonesia (Jakarta) berlokasi di Perkantoran Puri Niaga, Jalan Puri
Kencana Blok M8/1-G, Kembangan, Jakarta Barat 11610 - Indonesia. Dengan nomor
telepon 021-58303406 dan nomor fax 021-58303407. PT Fujitec Indonesia (Jakarta)
memiliki izin usaha tetap No. 19/IUT/PMA/XII/2004 dan izin usaha perluasan No.
55
88/31/T/Perdagangan/2004 yang dipimpin oleh Bapak Yanto Widjaya sebagai direktur
perusahaan. Perusahaan ini telah memasang lebih dari 350 lift berkecepatan tinggi di
Jakarta dan Surabaya. Kemampuan produksinya meliputi hampir seluruh sistem lift yang
mencakup interior mobil, bagian pendaratan, bagian structural dan control electronic
yang rumit. Untuk memastikan bahwa standard dan kualitas produk sama, maka produk
pesanan customer selalu dipesan melalui PT Fujitec Singapore bukan PT Fujitec
Indonesia (Batam). Hal tersebut dikarenakan PT Fujitec Singapore memiliki kriteria
sehingga produk yang diproduksi di Batam harus dikirim ke Singapore terlebih dahulu
untuk diperiksa kembali kualitasnya dengan seksama. Jika produk tersebut telah
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, maka produk siap dikirim hingga sampai ke
customer.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT Fujitec Indonesia (Jakarta) memiliki visi misi yang didasarkan pada visi misi
kantor pusat yang berada di Jepang, yaitu :
Visi
• Industri menawarkan produk penjualan terbaik.
• Berinovasi terhadap kualitas produk, memenuhi harapan pelanggan, dan mendapatkan
kepercayaan.
Misi
Untuk menjadi pemimpin pasar di Asia Selatan dengan menyediakan produk terbaik dan
layanan secara efektif untuk kepentingan pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan
masyarakat.
56
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Fujitec Indonesia (Jakarta)
Sumber : Direktur PT Fujitec Indonesia (Jakarta) – Tahun 2012
3.4 Tugas dan Wewenang Organisasi
Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang berada di dalam struktur
organisasi PT Fujitec Indonesia (Jakarta) yaitu sebagai berikut :
1. Direktur
Tugas :
• Memantau kinerja karyawan dan proses bisnis yang berlangsung agar tidak keluar
jalur dari prosedur yang telah ditetapkan sehingga dapat mencapai visi dan misi
perusahaan.
• Bertanggung jawab kepada Fujitec Japan atas laporan tahunan yang telah dibuat.
Wewenang :
• Menyetujui pesanan sparepart yang dipesan oleh customer melalui call back.
• Mengotorisasi surat penawaran harga.
• Mengambil keputusan atas informasi yang telah didapatkan untuk dapat mencapai
visi dan misi perusahaan.
57
• Menentukan gaji untuk setiap karyawan yang bekerja di PT Fujitec Indonesia
(Jakarta)
• Memecat karyawan yang telah melanggar peraturan yang sebelumnya telah
ditetapkan oleh lembaga perlindungan buruh.
2. Sales Manager
Tugas :
• Merencanakan dan melaksanakan strategi penjualan.
• Membuat surat perintah kerja ketika customer setuju untuk memesan
lift/escalator/autowalks.
• Bertanggung
jawab
dan
memberikan
laporan
penjualan
unit
lift/escalator/autowalks setiap bulan kepada direktur.
• Membuat surat penawaran harga unit lift/escalator/autowalks.
• Memastikan tingkat kepuasan customer akan produk lift/escalator/autowalks yang
dipesan.
Wewenang:
• Mengotorisasi surat perintah kerja.
• Membuat keputusan yang menyangkut pekerjaan proyek dan penjualan
lift/escalator/autowalks.
• Mengotorisasi biaya estimasi yang dibuat oleh estimator.
• Meninjau serta menilai kinerja dari masing-masing karyawannya.
3. Sales Admin
Tugas
:
• Melayani customer yang ingin memasang lift/escalator/autowalks.
58
• Membuat laporan penjualan unit lift/escalator/autowalks setiap bulannya.
• Menjaga hubungan yang baik dengan customer.
• Menawarkan
jasa
maintenance
kepada
customer
setelah
pemasangan
lift/escalator/autowalks.
• Menjaga
komunikasi
dengan
customer
yang
telah
memesan
lift/escalator/autowalks di PT Fujitec Indonesia (Jakarta).
Wewenang :
•
Mengotorisasi kegiatan yang berkaitan dengan administrasi penjualan.
4. Field Operation Manager
Tugas :
• Membuat surat penawaran harga sparepart.
• Meminta tanda tangan direktur untuk menandatangani surat penawaran harga
sparepart.
• Menentukan biaya tambahan yang akan dikenakan ke customer.
• Memberikan informasi kepada customer mengenai biaya tambahan yang akan
dikenakan ke customer.
• Mengirimkan surat penawaran harga ke customer melalui fax.
• Menerima purchase order sparepart dari customer.
• Menjaga hubungan baik dengan customer.
Wewenang :
• Mengotorisasi sales order
• Mengotorisasi bukti pengeluaran barang
• Mengotorisasi delivery note
59
5. Staff Supervisor
Tugas :
• Menyusun jadwal repair.
• Membuat laporan penjualan sparepart.
• Mengadakan pertemuan dengan mekanik untuk membicarakan mengenai
perbaikan lift/escalator/autowalks dan penjualan sparepart.
Wewenang
• Memberikan usulan promosi jabatan bagi bawahannya kepada direktur.
• Memberikan reward dan punishment kepada bawahannya.
6. Staff Mechanic
Tugas :
• Memeriksa kondisi lift/escalator/autowalks yang dimiliki oleh customer sesuai
surat kontrak maintenance.
• Memperbaiki dan memasang sparepart lift/escalator/autowalks.
• Memeriksa kondisi sparepart yang akan diretur oleh customer.
Wewenang :
• Mencabut
sparepart
atau
memberhentikan
lift/escalator/autowalks sesuai dengan perintah direktur.
7. Staff Field Inventory
Tugas :
• Membuat bukti pengeluaran barang.
• Membuat delivery note.
• Membuat laporan mengenai persediaan setiap bulannya.
kegiatan
operasional
60
• Menerima dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan persediaan.
• Melakukan pemesanan persediaan ke supplier jika jumlah persediaan telah habis.
• Menjaga hubungan baik dengan supplier.
• Membuat purchase order untuk melakukan pemesanan ke supplier.
• Memantau jumlah persediaan di gudang.
• Bertanggung jawab terhadap jumlah persediaan yang ada.
Wewenang :
• Mengotorisasi bukti pengeluaran barang.
• Mengotorisasi delivery note.
8. Finance and Accounting Manager
Tugas :
• Bertanggung jawab dan memberikan laporan keuangan bulanan kepada direktur
sebelum dikirimkan ke PT Fujitec Japan.
• Memantau kegiatan arus kas perusahaan baik arus kas masuk maupun arus kas
keluar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Wewenang :
• Mengambil keputusan atas hal-hal yang terkait dengan fungsi keuangan dan
akuntansi perusahaan.
• Mengotorisasi invoice yang akan diberikan kepada customer.
9.
Staff Finance
Tugas :
•
Membuat invoice yang akan diberikan kepada customer.
•
Membuat kwitansi sebagai bukti pembayaran dari customer.
61
•
Memeriksa piutang customer yang akan jatuh tempo.
•
Menyusun anggaran perusahaan setiap tahunnya.
•
Menentukan limit kredit customer.
•
Melakukan penilaian keuangan customer.
Wewenang :
•
Mengawasi persiapan pembayaran gaji dan hutang.
•
Mengotorisasi purchase order untuk supplier.
•
Mengotorisasi pembayaran yang berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan.
10. Staff Accounting
Tugas :
• Membuat jurnal atas transaksi-transaksi yang terjadi setiap hari.
• Membuat laporan keuangan perusahaan bulanan dan tahunan.
• Mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data serta informasi yang
menyangkut transaksi perusahaan.
• Menyiapkan laporan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk pihak
eksternal yang membutuhkan seperti bank, kantor akuntan publik, kantor pajak,
dan sebagainya.
• Menerima dan menyimpan bukti penerimaan dan pengeluaran kas.
• Menghitung pembayaran gaji karyawan.
Wewenang :
•
Memberikan gaji kepada karyawan sesuai dengan perjanjian dan persetujuan
direktur.
62
3.5 Gambaran Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan dan Persediaan
yang Berjalan
3.5.1 Dokumen-dokumen yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi siklus
pendapatan dan persediaan yang berjalan :
1. Surat penawaran harga adalah surat yang diterbitkan oleh PT Fujitec Indonesia
(Jakarta) untuk customer mengenai harga yang akan ditawarkan. Surat ini perlu
ditanda tangani oleh direktur sebelum dikirim ke customer melalui mesin fax.
2. Purchase order adalah dokumen yang dikirim oleh customer melalui mesin fax yang
berisi kepastian order dari customer. Dokumen ini memuat nama pemesan
spesifikasi pesanan, dan harga pesanan.
3. Bukti pengeluaran barang adalah dokumen internal yang dibuat oleh bagian field
inventory untuk mengontrol pengembalian delivery note dari customer.
4. Delivery note adalah dokumen internal yang diberikan PT Fujitec Indonesia (Jakarta)
sebagai bukti penyerahan barang yang sudah dipesan customer, bukti ini menjadi
lampiran yang sah untuk lampiran penagihan yang akan diterbitkan.
5. Invoice adalah dokumen yang berisikan jumlah pembayaran yang harus dibayar oleh
customer.
6. Kwitansi adalah bukti yang menyatakan bahwa perusahaan telah menerima
pembayaran dari customer.
7. Rekening koran adalah dokumen eksternal yang menyatakan adanya transaksi
penerimaan uang melalui bank.
63
3.5.2 Prosedur Berjalan
Prosedur yang berkaitan dengan siklus pendapatan dan persediaan pada PT
Fujitec Indonesia (Jakarta) yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Prosedur Penjualan Sparepart (Tanpa Callback)
Kegiatan penjualan sparepart dapat diawali dengan bagian supervisor menerima
permintaan penawaran harga atau langsung menerima purchase order dari customer.
Bagian supervisor menerima permintaan penawaran harga dari customer, baik yang
datang langsung maupun melalui telepon atau fax. Kemudian bagian supervisor
memberikan informasi tersebut kepada bagian field operation manager untuk
membuat surat penawaran harga yang didasarkan pada daftar harga barang aslinya.
Setelah itu, surat penawaran harga ditandatangani oleh direktur dan surat penawaran
harga tersebut dikirim melalui fax ke customer. Surat penawaran harga kemudian
menjadi arsip yang disimpan oleh field operation manager. Setelah itu bagian field
operation manager menerima purchase order dari customer melalui fax. Jika grand
total penjualan sparepart lebih dari Rp 50.000.000,-
maka purchase order
diserahkan kepada bagian finance untuk dibuat invoice dan jika tidak maka purchase
order diberikan kepada bagian field inventory untuk dibuak bukti pengeluaran barang
dan delivery note..
2. Prosedur Pengeluaran Barang
Pengeluaran barang (sparepart) diawali dengan bagian field inventory menerima
purchase order yang diberikan oleh bagian field operation manager, kemudian field
inventory mengecek ke gudang secara manual. Jika barang tidak ada, maka bagian
field inventory menghubungi customer
untuk mengkonfirmasi bahwa persediaan
barang (sparepart) tidak tersedia dan harus menunggu pesanan sparepartnya datang
64
dari Singapore. Jika barangnya ada, maka field inventory membuat bukti pengeluaran
barang berdasarkan purchase order dari customer yang harus ditandatangani oleh
bagian field operation (maintenance) dan field inventory. Purchase order tersebut
kemudian diserahkan ke bagian accounting
untuk dimasukkan ke dalam jurnal
sebagai bukti terjadinya penjualan. Sedangkan bukti pengeluaran barang dibuat
menjadi 3 rangkap, yaitu :
- Bukti pengeluaran barang rangkap pertama menjadi arsip field inventory untuk
mengubah jumlah persediaan di catatan persediaan.
- Bukti pengeluaran barang rangkap kedua diberikan kepada bagian pengiriman
untuk mengambil sparepart terlebih dahulu sebelum ke customer. Bukti
penerimaan barang ini diserahkan kepada bagian gudang dan dijadikan arsip
bagian gudang setelah sparepart yang dipesan telah keluar dari gudang.
Setelah itu field inventory membuat delivery note/surat jalan yang diberikan kepada
bagian pengiriman untuk meminta tanda tangan ke customer. Delivery note yang
dibuat sebanyak 3 rangkap, yaitu :
- Delivery note rangkap pertama disimpan oleh bagian finance sebagai bukti bahwa
barang telah dikirim dan menjadi arsip untuk melakukan penagihan.
- Delivery note rangkap kedua akan diberikan kepada customer sebagai bukti bahwa
barang telah diterima dan sesuai dengan yang dipesan.
- Delivery note rangkap ketiga akan disimpan oleh bagian field inventory sebagai
arsip yang akan digunakan untuk pengecekan barang setiap akhir bulan.
Bagian pengiriman langsung membawa bukti pengeluaran barang dan delivery note
secara bersamaan. Setelah mengambil barang di gudang, bagian pengiriman langsung
ke tempat customer untuk mengirimkan pesanan customer.
65
4. Prosedur Penagihan DP (Down Payment)
Kegiatan ini diawali dari pemberitahuan dari bagian field operation mengenai
penerimaan purchase order yang dikirim oleh customer melalui mesin fax ke bagian
finance. Kemudian bagian finance akan menerbitkan invoice yang berisikan tagihan
sebesar 50% dari grand total sparepart yang dibeli oleh customer. Invoice tersebut
dibuat menjadi 2 rangkap, yaitu :
- Invoice rangkap pertama akan diberikan ke customer sebagai dokumen yang
memberitahukan mengenai informasi berupa tagihan DP sebesar 50% dari total
harga sparepart yang dipesan oleh customer.
- Invoice rangkap kedua menjadi arsip bagian finance yang berguna sebagai bukti
bahwa bagian finance telah melakukan penagihan DP ke customer dan sebagai
dokumen untuk melakukan penagihan berikutnya dari sisa pembayaran yang telah
dibayar oleh customer.
Penagihan tersebut dilakukan oleh bagian collector dan tidak menerima uang kas
kecuali telah disetujui oleh direktur PT Fujitec Indonesia (Jakarta).
5. Prosedur Penagihan Piutang
Kegiatan ini diawali dari penerimaan dokumen delivery note rangkap pertama yang
diberikan oleh bagian pengiriman sebagai pernyataan bahwa barang telah diterima
oleh customer dan untuk menentukan kapan invoice akan dibuat. Setelah itu bagian
finance melihat catatan piutang yang telah dibuat oleh bagian accounting untuk
mengetahui jumlah piutang customer sehingga bagian finance dapat membuat invoice
baru untuk menagih sisa piutang customer berdasarkan perjanjian. Invoice yang
dibuat oleh bagian finance sebanyak 2 rangkap, yaitu :
66
- Invoice rangkap pertama akan diberikan ke customer sebagai dokumen yang
memberitahukan mengenai informasi sisa tagihan yang harus dibayar oleh
customer.
- Invoice rangkap kedua menjadi arsip bagian finance yang berguna sebagai bukti
bahwa bagian finance telah melakukan penagihan sisa piutang ke customer dan
sebagai dokumen untuk melakukan penagihan berikutnya dari sisa pembayaran
yang telah dibayar oleh customer.
Jika customer tidak mampu membayar pada tanggal jatuh tempo, maka bagian
finance akan menanyakan kepada customer mengenai ketidakmampuan customer
membayar hutangnya. Setelah itu bagian finance akan membuat surat peringatan
pertama yang telah ditandatangani oleh direktur PT Fujitec Indonesia (Jakarta).
Perusahaan membuat surat peringatan sampai 3 kali berturut-turut ketika customer
pun tidak mampu membayar hingga 3 kali berturut-turut. Jika sampai ketiga kalinya
customer masih tidak mampu membayar maka direktur memutuskan untuk menarik
kembali sparepart yang telah dipasang dan dibeli oleh customer.
6. Prosedur Penerimaan Kas – Bank
Kegiatan ini diawali dengan penerimaan bukti transfer/cek/giro dari customer yang
dicocokkan dengan invoice Setelah itu bagian finance akan memeriksa langsung ke
bank yang bersangkutan, jika uangnya belum diterima atau cair, maka bagian finance
akan menghubungi customer untuk memberitahukan bahwa uangnya belum masuk.
Jika uangnya sudah diterima sesuai dengan bukti transfer yang diberikan oleh
customer maka bagian finance akan membuat kwitansi sebanyak 2 rangkap, yaitu :
- Kwitansi rangkap pertama diberikan kepada customer sebagai bukti bahwa uangnya
telah diterima.
67
- Kwitansi rangkap kedua diberikan ke bagian accounting untuk dicatat ke dalam
jurnal penerimaan kas.
Bagian finance juga menerima rekening koran sebagai pernyataan bahwa perusahaan
telah menerima uang dari customer. Rekening koran tersebut juga diberikan kepada
bagian accouting untuk dicatat dan disesuaikan dengan kwitansi rangkap kedua
sebelum dimasukkan ke dalam jurnal.
3.5.3 Flowchart
Berikut adalah flowchart diagram yang telah disesuaikan dengan prosedur yang
sedang berjalan :
68
Gambar 3.2 Flowchart Diagram Penjualan Sparepart
69
Pengeluaran Barang dan Pengiriman
Field Inventory
Bagian Pengiriman
1
1
2
Bukti Pengeluaran
Barang
Purchase
Order
3
2
1
Delivery Note1
Mengecek
barang di
gudang
Mengambil
barang di
gudang
Tersedia
TIDAK
2
Bukti Pengeluaran
Barang
IYA
Memberi
Konfirmasi
kepada
customer
Membuat
BPB dan DN
berdasarkan
PO
3
2
1
1
1
Bagian
Gudang
Delivery Note
Sparepart
Selesai
Purchase
Order
2
1
Bukti
Pengeluaran
Barang
3
2
5
Mengirim
barang ke
customer
1
Delivery Note
3
2
1
Delivery Note
1
Catatan
Persediaan
Meminta
tanda
tangan
customer
3
2
Disimpan
Field
Inventory
1
1
Delivery Note
Customer
N
3
Bersamaan
dengan
sparepart
Gambar 3.3 Flowchart Diagram Pengeluaran Barang dan Pengiriman Barang
70
Gambar 3.4 Flowchart Diagram Penagihan
71
3.5 Flowchart Diagram Perimaan Kas dan Pencatatan
3.4.4 Rich Picture
Berikut adalah rich picture PT Fujitec Indonesia (Jakarta) yang sedang berjalan
72
Gambar 3.6 Rich Picture yang Sedang Berjalan Secara Menyeluruh
73
Terjadinya
penggandaan nomor
Surat Penawaran
Harga
Gambar 3.7 Rich Picture dalam Proses Penjualan
Terjadinya keterlambatan dalam
perolehan informasi untuk field
inventory dalam membuat bukti
pengeluaran barang
Tidak adanya prosedur
dan dokumen return
barang
Sering
Kehabisan
Persediaan
Gambar 3.8 Rich Picture dalam Proses Pengeluaran Barang
74
Tingkat piutang tak tertagih
sebesar 7,81%
Terjadinya keterlambatan
penagihan ke customer
Gambar 3.9 Rich Picture dalam Proses Penagihan
Gambar 3.10 Rich Picture dalam Penerimaan Kas-Bank
75
3.6 Permasalahan yang Dihadapi dalam Siklus Pendapatan dan Persediaan yang
Berjalan
PT Fujitec Indonesia (Jakarta) mengalami berbagai masalah yang berkaitan
dengan siklus pendapatan dan persediaan, masalah yang dihadapi saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Tidak adanya penilaian khusus mengenai keuangan customer, sehingga terdapat
7,81% piutang yang tidak tertagih.
Masalah ini sangat mempengaruhi proses bisnis karena perusahaan sulit menerima
arus kas masuk sehingga sulit untuk membeli persediaan sparepart kembali. Selama
ini proses pembayaran sparepart untuk harga sparepart di atas Rp 50.000.000,dilakukan secara berkala (angsuran) dan harga di bawah Rp 50.000.000,- dibayar
tunai oleh customer. Biasanya untuk penjualan sparepart di atas Rp 50.000.000,- ,
customer harus membayar DP sebesar 50% dari total harga penjualan sparepart.
Selama ini perusahaan menggunakan sistem kepercayaan untuk memberikan utang
kepada customer. Hal tersebut merupakan tindakan yang seharusnya dihindari oleh
perusahaan, karena dapat mengakibatkan piutang tak tertagih. Selain itu perusahaan
hanya mengandalkan tiga Surat Peringatan, yaitu :
- Surat peringatan 1 untuk customer yang tidak mampu membayar pada saat
pembayaran di bulan pertama.
-
Surat Peringatan 2 diberikan jika customer tidak mampu membayar tagihan di
bulan pertama pada saat ditagih di bulan kedua.
- Surat Peringatan 3 jika customer masih tidak mampu membayar tagihan pertama
pada saat ditagih di bulan ketiga.
76
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah membuat sistem
kriteria limit kredit yang akan digunakan dalam menentukan limit kredit yang
disarankan untuk masing-masing customer dan menentukan besarnya persentase DP
pada saat membuat invoice. Sistem ini membutuhkan berbagai informasi untuk
melakukan penilaian keuangan customer. Informasi yang dibutuhkan sebagai berikut :
- Data mengenai lamanya customer melakukan kerja sama yang diambil dari data
customer.
- Grand total sales order yang ada di dalam dokumen invoice.
- Invoice dan kwitansi untuk mengetahui tanggal jatuh tempo dan tanggal
pembayaran.
2. Terjadi keterlambatan dalam penagihan piutang kepada customer sehingga arus kas
perusahaan menjadi kurang lancar.
Proses penagihan piutang PT Fujitec Indonesia (Jakarta) sering terjadi keterlambatan,
sehingga customer sering melunasi piutangnya setelah melewati tanggal pelunasan
yang telah ditentukan sebelumnya. Masalah ini menyebabkan arus kas masuk
perusahaan menjadi terganggu. Penyebab timbulnya kondisi ini karena banyaknya
dokumen invoice yang harus diperiksa satu per satu oleh bagian finance sehingga
membuat proses penagihan piutang menyita waktu yang lama. Selain itu, tidak
adanya pemeriksaan rutin terhadap jatuh tempo piutang dan penyimpanan delivery
note berdasarkan nomor urut dokumen.
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah membuat laporan
analisis umur piutang dan daftar piutang agar bagian finance dapat mengetahui
piutang yang akan segera jatuh tempo dan mengkonfirmasikan kepada debt collector
untuk dilakukan penagihan. Sistem tersebut membantu bagian finance untuk
77
mengetahui dengan mudah, customer mana yang harus membayar hutangnya terlebih
dahulu sehingga bagian finance dengan segera membuat surat peringatan untuk
customer. Selain itu penyimpanan dokumen delivery note
harus disimpan
berdasarkan tanggal pengiriman, karena untuk menentukan jatuh tempo tagihan
didasarkan pada tanggal pengiriman yang terdapat di delivery note. Dengan demikian
perusahaan dapat memperoleh arus kas masuk dengan cepat dan tidak terganggu
akibat keterlambatan penagihan piutang kepada customer.
3. Terjadinya penggandaan terhadap nomor surat penawaran harga.
Penyebab timbulnya kondisi ini adalah pembuatan surat penawaran harga masih
berupa dokumen tertulis dan tidak terdapat dalam sistem sehingga terjadinya
penggandaan terhadap nomor surat penawaran harga. Penggandaan tersebut
mengakibatkan kesalahan informasi terhadap invoice yang akan diberikan kepada
customer. Kesalahan tersebut dikarenakan tagihannya tidak sesuai dengan surat
penawaran harga yang sebelumnya telah diberikan kepada customer. Masalah ini
menyangkut pengendalian internal perusahaan yang kurang baik, karena bagian field
operation tidak mengecek dengan teliti nomor surat penawaran harga sehingga
terjadilah penggandaan terhadap surat tersebut.
Solusi yang diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah membuat sistem yang
dapat men-generate nomor surat penawaran harga sehingga memiliki nomor yang
berbeda dan berurut. Sistem ini membantu bagian finance untuk tidak memberikan
invoice yang salah, karena invoice yang diberikan kepada customer berdasarkan sales
order. Sales order tersebut harga barangnya disesuaikan dengan purchase order dari
customer dimana harganya berdasarkan surat penawaran harga yang telah disepakati.
78
4. Tidak adanya dokumen surat retur barang di dalam perusahaan.
Masalah ini timbul karena prosedur di dalam perusahaan tidak lengkap dan
pengendalian internal terhadap proses bisnis perusahaan kurang baik. Selama ini
perusahaan menerima pengembalian barang dari customer dengan cara langsung
menukarkan barang tanpa dilakukan pencatatan yang spesifik, sehingga masalah ini
mempengaruhi jumlah persediaan barang di gudang menjadi tidak up to date dan
kesulitan dalam mengurangi piutang perusahaan.
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah menambahkan
prosedur di dalam perusahaan yaitu prosedur retur barang dan membuat sistem surat
retur barang. Sistem tersebut didasarkan pada invoice atas barang yang akan diretur,
sehingga jumlah persediaan di gudang menjadi up to date dan jumlah piutang
perusahaan menjadi berkurang.
5. Terjadinya keterlambatan dalam perolehan informasi untuk field inventory dalam
membuat bukti pengeluaran barang.
Bagian field inventory membuat bukti pengeluaran barang berdasarkan purchase
order yang diterima dari field operation manager jika jumlah pemesanan tidak
melebihi Rp 50.000.000,-. Sedangkan jumlah pemesanan barang yang melebihi Rp
50.000.000,- maka purchase order tersebut tidak diberikan kepada field inventory,
melainkan diberikan kepada finance untuk membuat invoice DP. Jika finance telah
membuat invoice DP, barulah purchase order tersebut diberikan kepada field
inventory.
Hal tersebut sangat memperhambat perolehan informasi, sehingga field inventory
mengalami kesulitan dalam membuat bukti pengeluaran barang. Selain itu, dokumen
79
yang tidak dirangkap juga memungkinkan terjadinya kehilangan dokumen yang dapat
menyebabkan human error.
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah memperbaiki
prosedur penjualan dan membuat sistem sales order dengan 2 rangkap. Dimana
ketika bagian supervisor menerima purchase order dari customer melalui mesin fax,
kemudian bagian supervisor langsung membuat sales order yang diintegrasikan ke
bagian finance dan field inventory.
6. Perusahaan sering mengalami kehabisan persediaan sparepart.
Masalah ini dapat menyebabkan kepuasan customer akan pelayanan perusahaan
menjadi berkurang dan memungkinkan customer pindah haluan ke perusahaan lain
untuk membeli sparepart. Hal tersebut juga membuat pendapatan perusahaan
menurun jika customer tidak menjadi membeli karena persediaan sparepart habis.
Pengecekan jumlah persediaan diperusahaan masih manual, sehingga untuk
penyampaian informasi mengenai persediaan sparepart membutuhkan waktu yang
tidak singkat.
Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini adalah membuat sistem
safety stock dan reorder point untuk memberikan informasi kapan perusahaan harus
membeli persediaan sparepart agar perusahaan tidak kehabisan persediaan dan tidak
melewati batas minimum persediaan. Sistem tersebut sangat membantu perusahaan
agar kegiatan proses bisnisnya tetap terus berjalan tanpa harus kehabisan persediaan
sparepart atau berkurangnya pendapatan akibat customer pindah haluan ke
competitor untuk membeli sparepart. Sistem ini sangat membutuhkan informasi
mengenai sparepart mana yang sering dibeli oleh customer dan waktu yang
dibutuhkan dari pemesanan ke supplier sampai ke tangan customer.
80
3.6.1 Analisis Kebutuhan Informasi
Table 3.1 berikut ini adalah hasil analisis kebutuhan informasi yang digunakan
untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi perusahaan saat ini.
81
Tujuan
Menekan piutang tak tertagih
Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Informasi
Masalah
Solusi
Kebutuhan Informasi
- Tidak adanya penilaian khusus - Membuat sistem kriteria limit - Data Customer
mengenai keuangan customer,
kredit yang dapat menentukan - Invoice
sehingga
terdapat
7,81%
limit kredit untuk masing- - Kwitansi
piutang yang tidak tertagih.
masing customer.
Sistem - Laporan Piutang
tersebut
juga
dapat
menentukan
besarnya
persentase DP yang diberikan
kepada
customer
agar
customer tidak melewati batas
limit kredit yang sudah
ditentukan.
- Terjadi
keterlambatan
penagihan
piutang kepada
customer
yang disebabkan
banyaknya dokumen invoice
yang harus diperiksa satu per
satu oleh bagian finance
sehingga membuat proses
penagihan piutang menyita
waktu yang lama.
- Membuat laporan analisis
umur piutang dan daftar
piutang agar bagian finance
dapat mengetahui piutang yang
akan segera jatuh tempo secara
otomatis
dan
mengkonfirmasikan
kepada
debt collector untuk dilakukan
penagihan.
Memperbaiki
pengendalian - Terjadinya
penggandaan
internal perusahaan
terhadap
nomor surat
penawaran
harga
yang
disebabkan pembuatan surat
penawaran harga masih berupa
dokumen tertulis dan tidak
- Membuat sistem untuk surat
penawaran harga yang dapat
men-generate nomor surat
penawaran harga sehingga
nomornya berbeda dan berurut
secara otomatis.
- Delivery note
- Invoice
- Daftar Piutang
- Laporan Analisis Umur
Piutang
82
terdapat
dalam
sistem
sehingga
nomor
surat
penawaran
harga
tidak
terotomatisasi
yang
mengakibatkan
kesalahan
informasi terhadap invoice
yang diberikan ke customer.
Memperbaiki prosedur yang - Tidak adanya prosedur dan
ada di dalam perusahaan
dokumen surat retur barang di
dalam perusahaan.
- Membuat prosedur dan sistem
yang menghasilkan dokumen
surat retur barang.
Memperbaiki
distribusi
informasi antar bagian/divisi
- Membuat sistem sales order
dengan 2 rangkap yang akan
diberikan
kepada
bagian
bagian field inventory dan
finance.
Meningkatkan
pelayanan
perusahaan kepada customer
dalam hal persediaan
- Terjadinya
keterlambatan
dalam perolehan informasi
untuk field inventory dalam
membuat bukti pengeluaran
barang
yang
disebabkan
perusahaan
hanya
mengandalkan purchase order
dari customer yang diterima
melalui mesin fax dan tidak
dibuat rangkap.
- Perusahaan sering kehabisan
persediaan sparepart sehingga
customer harus menunggu
lama
untuk
memperoleh
sparepart tersebut bahkan
terdapat customer yang tidak
menjadi membeli sparepart.
- Membuat sistem safety stock
dan reorder point yang dapat
memberikan
informasi
mengenai kapan persediaan
harus dipesan kembali sebelum
melewati batas minimum
persediaan.
- Invoice
- Laporan penjualan (barang
yang sering dibeli oleh
customer)
- Laporan Persediaan
- Waktu yang dibutuhkan dari
pemesanan
ke
supplier
hingga ke tangan customer.
Download