BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai hasil penerapan sistem pengendalian piutang dan prosedur pencatatan serta penagihan piutang pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta. Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 1. Sistem pengendalian piutang yang diterapkan pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta sudah cukup baik. Dokumen-dokumen yang digunakan sangat lengkap dan detail sehingga cukup untuk dijadikan bukti secara tertulis apabila terjadi hal-hal yang tidak wajar. Proses perekapan dan pengarsipan mengenai transaksi piutang sangat detail dan lengkap sehingga pengendaliannya dapat dikontrol. Pemahaman atas prosedur pencatatan serta penagihan piutang yang dilakukan oleh Account Receivable merupakan suatu hal yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh karena posisi ini cukup riskan dan sangat berpengaruh pada cashflow sebuah perusahaan khususnya pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta, mulai dari pemberian credit limit bagi Travel Agent, Company, ataupun Government yang mengajukan credit facility, diterbitkannya invoice serta penagihannya secara 68 berkala, hingga akhirnya seluruh tagihan dapat terbayarkan dengan lancar. 2. Prosedur penagihan yang dilakukan dalam proses transaksi piutang pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta sudah cukup baik. Prosedur yang dilakukan juga sudah berdasarkan persetujuan dari pejabat yang berwenang. Kurang lebih prosedur penagihan pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku pada umumnya bahkan lebih detail dan melalui proses audit. Namun terkadang kurang telitinya beberapa bagian sehingga ada dokumen atau supporting data yang kurang lengkap. 4.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh penulis sebelumnya, penulis dapat memberikan rekomendasi untuk perusahaan untuk meningkatkan sistem pengendalian piutang pada Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta. Berikut rekomendasi yang diberikan oleh penulis: 1. Sebaiknya perusahaan mempertahankan sistem pengendalian pada piutang dan lebih meningkatkan ketelitian dalam bekerja. Selain itu, sebaiknya perusahaan membagi tugas account receivable manager ke dalam dua bagian yaitu bagian administrasi yang bertugas untuk merekap dan mengarsip dokumen dan bagian lapangan yang bertugas menagih. Hal ini bertujuan untuk 69 mempermudah dalam melakukan pengawasan dalam mengendalikan tagihan piutang, walaupun dengan hal ini maka perusahaan harus mempertimbangkan timbulnya biaya akibat pemisahan fungsi tersebut. 2. Account Receivable sebagai salah satu divisi yang berfokus pada revenue perusahaan harus dapat menghandle serta memastikan bahwa cashflow perusahaan selalu dalam keadaan baik. 3. Sebaiknya perusahaan mampu mempertahankan prosedur penagihan yang sudah ada dan meningkatkan ketelitian. Hal ini bertujuan untuk mengurangi adanya kesalahan yang mungkin akan terjadi. Dan berikut beberapa saran yang berkaitan dengan prosedur penagihan: a. Proses pengajuan credit facility dari berbagai pihak serta instansi hendaknya dilakukan sesuai dengan prosedur dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan terjadi kesulitan dalam hal pembayaran dan masalah lain dikemudian hari. b. Supporting data yang dimiliki sebelum dibuatnya invoice hendaknya lengkap, mulai dari Voucher Hotel untuk Travel Agent serta Guarantee Letter untuk Company, Guest Bill, Room Reservation Form, Form Registration, serta fotocopy identitas tamu. 70 c. Invoice yang dikirimkan hendaknya tidak lebih dari 3 hari setelah tamu check-out dari hotel, sehingga tidak akan terjadi keterlambatan dalam pengiriman serta diharapkan pembayaran dapat lebih cepat dilakukan oleh pihak tertagih. d. Apabila pembayaran belum dilakukan selama lebih dari 30 hari bahkan 60 hari, hendaknya account receivable dapat secara berkala melakukan penagihan. Terlebih karena kinerja AR dinilai melalui aging, maka AR harus selalu mengontrol dalam hal pembayaran yang akan berpengaruh pada cashflow perusahaan. 71