PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN

advertisement
PENYAJIAN VISUAL KOREOGRAFI PENDIDIKAN
“MBLEKOK NULOG”
SHEOCIANA RAMELIAH
[email protected]
Dr. Hj. Warih Handayaningrum, M. Pd
Warih [email protected]
Jurusan Sendratasik
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Sebuah keindahan yang terlihat dari peristiwa alam yang tidak bisa dipastikan
kapan akan menyajikan yang melibatkan hewan-hewan (burung) di sekitar kita. Adapun
fokus kekaryaan tari ini akan menekankan pada fenomena keindahan burung blekok
sawah. Fokus tersebut dipilih karena ketertarikan koreografer akan sosok burung yang
memiliki berbagai kelebihan serta terlibat menarik. Pemilihan bentuk garap ini
dikarenakan bahwa koreografer ingin menyampaikan gagasan isi dalam bentuk simbolik
serta menonjolkan suasana yang menjadi kekuatan tersendiri dari koreografer dalam
menciptakan sebuah karya tari.
Dalam melakukan proses penciptaan karya tari Mblekok Nulog ini koreografer
terlebih dahulu mencari reverensi visual terhadap berbagai karya tari yang telah dicipta
oleh koreografer terdahulu. Kajian teori dalam karya tari Mblekok Nulog, merujuk pada
teori-teori koreografi/ komposisi tari, metode penciptaan melalui beberapa tahap kegiatan
yaitu: pendekatan penciptaan, metode menemukan fokus karya, konsep penciptaan, serta
proses penciptaan. Karya tari ini menggunakan mode penyajian simbolik dengan tipe
karya dramatik. Dimana isi garap tidak digelar secara bercerita namun diwakilkan oleh
penggambaran secara simbolik melalui gerakan tari. Karya tari ini berhasil mewujudkan
fenomena keindahan burung blekok. Dari segi bentuk visual (tata rias dan busana)
pendekatan desain sangat jelas tertuang dengan baik dalam tata rias dan busana yang
dikenakan penari.
Kata Kunci: Mblekok Nulog, Keindahan, koreografi
1
ABSTRACT
A beauty that is can be seen from a natural event that can not be ascertained
when they would present an involving the animals (of birds) around us. The focus
kekaryaan dance going to focus on the phenomenon of the beauty of birds blekok rice
fields. Focus is chosen because it will interest choreographer the figure of birds which
have a variety of excess and involved interesting.
The selection of the form of going to fuck this is because of that choreographer
want to voice their opinions the contents in symbolic form and accentuates the scenes of
being the force of its own from choreographer in creating a work of dance. In doing the
forging work dance mblekok nulog this choreographer first looking for reverensi visual to
a variety of works dance have invented. By choreographers before. Study the theory in
the work of dance mblekok nulog, refer to theories choreography, composition dance, a
method of the creation of through some stage of the main activities which were: approach
the creation of, a method of find focus work, the concept of the creation of, and the
forging. The work of dance use mode presentation of symbolic with type work
dramatik.Where the contents of to fuck not held in tell you but represented by delineation
symbolically through dance movements. The work of dance to realize phenomena beauty
birds blekok.In terms of a visual form (and make-up fashion) approach design very clear
set out well in and make-up fashion worn dancer.
Keywords : Mblekok nulog, beauty, choreography
2
Karya
PENDAHULUAN
Mblekok
Nulog
ini
merupakan karya tari koreografer dalam
A. Latar Belakang
Pada
tari
koreografi
mengambil
mata kuliah Koreografi 1 (Pendidikan)
rangsang awal dari sebuah tari burung
di semester ganjil 2015/ 2016. Mblekok
yang terdiri dari lima penari yang dalam
Nulog merupakan karya tari yang juga
proses
wadah
mengadopsi bentuk pertunjukan secara
yang
visual dari tari burung. Tema keindahan
bertujuan untuk menumbuhkan karakter
dalam tari Mblekok Nulog diwujudkan
dan keterampilan siswa Sekolah Dasar
dalam tipe tari dramatik serta disajikan
(SD).
tarian
melalui mode penyajian secara simbol.
mengidentifikasi dari daerah tropis yang
Hasil karya tari Mblekok nulog masih
ada di Indonesia yakni Kalimantan
memilki kelemahan dan kekurangan,
Timur. Tari ini sangat menarik perhatian
baik dari segi kualitas garap, konteks isi,
karena menjadi edukasi yang berkaitan
maupun pendekatan serta pemaknaan
dengan koreografi pendidikan.
dari bentuk tari burun. Adapun fokus
kratif
pembelajaran
ini
menjadi
tari
pendidikan
Merupakan
sebuah
Dalam karya ini terinspirasi dari
kekaryaan tari ini akan menekankan
sebuah satwa yaitu burung bangau
pada
sawah,
pada karya ini mencerminkan
bangau sawah. Fokus tersebut dipilih
aneka ragam keindahan dari burung
karena ketertarikan koreografer akan
bangau sawah yang disebut mblekok,
sosok burung bangau sawah yang
sedang nulog adalah pohon beringin.
memiliki
makna mblekok nulog adalah burung
karena itu maka judul karya tari ini juga
mblekok yang kuat dan kokoh yang
diangkat. Pemilihan bentuk garap ini
berdampingan
dikarenakan bahwa koreografer ingin
namun
keindahannya
fenomena
gemulainya
berbagai
kelebihan.
menyampaikan
pada karya ini menggunakan eksplorasi
bentuk
gerak
Pemanfaatan
penguatan suasana tanpa menggelar
teknologi dalam berkarya tari mampu
cerita yang menjadi kekuatan tersendiri
kita lihat dari pemanfaatan audio visual/
dari koreografer dalam menciptakan
film berjalan (video slide) dan sebagai
sebuah karya tari.
tari-tradisi.
simbolik
serta
isi
Oleh
sangat mengagumkan. Penciptaan tari
dari
gagasan
burung
dalam
menonjolkan
latar belakang (background/backdrop)
B. METODE PENCIPTAN
panggung serta mendukung suasana
yang
dikehendaki
samping
koreografer
pemanfaatan
Metode
di
penciptaan
merupakan
gambaran tentang penciptaan karya tari
pencahayaan
yang bertujuan untuk menemukan fokus
panggung secara konvensional.
penciptaan,
3
memaparkan
konsep
penciptaan
dan
proses
penciptaan.
menurut Jaqcueline Smith (1985) dalam
ini
buku “Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk
diharapkan koreografer memiliki tujuan
Praktis Bagi Guru” tentang susunan
yang
teori
atau langkah-langkah metode penciptaan
penciptaan yang terencana dan tersusun
melalui metode konstruksi I yaitu, untuk
secara sistematis diharapkan mampu
menyusun sebuah karya tari terlebih
memperoleh hasil penciptaan karya tari
dahulu
dengan pertanggung jawaban secara riel.
penentuan tipe tari, dan penentuan mode
Pada
penyajian
Dengan
metode
jelas.
Kegiatan
bagian
beberapa
penciptaan
ini
serta
akan
kegiatan
dijelaskan
dalam
metode
menentukan
rangsal
(representasional
awal,
atau
simbolis), kemudian melalui proses
penciptaan yaitu: dengan pendekatan
improvisasi
(kerja
studio
dan
penciptaan, metode menemukan fokus
eksplorasi), evaluasi improvisasi, seleksi
karya, konsep penciptaan, serta proses-
dan penghalusan (metode analisa dan
proses penciptaan.
evaluasi), kemudian menjadi motif.
Metode terakhir yang digunakan adalah
metode penciptaan tari menurut Sal
C. Pendekatan Penciptaan
Pendekatan penciptaan merupakan
Murgiyanto
(1983)
dalam
buku
sebuah pemahaman proses penciptaan
“Koreografi:
terhadap teori penciptaan tari, yaitu
Komposisi Tari” meliputi: dinamika dan
koreografi
tari.
kelengkapan produksi (tata rias dan
masing-masing
busana, musik tari, serta tata teknik
Dalam
maupun
hal
komposisi
ini
koreografer memiliki gaya yang berbeda
dalam
penciptaan.
menerapkan
Dasar
pentas dan cahaya).
pendekatan
Pendekatan
penciptaan
D. Metode Menemukan Fokus Karya
karya tari Mblekok Nulog ini melalui
Penemuan Ide
teknik konstruksi tari. Dalam hal ini
koreografer
Pengetahuan
memilih
Rangsang awal merupakan sebuah
untuk
pemicu munculnya pemikiran untuk
mengkolaborasikan teknik konstruksi
mencipta sebuah karya seni. Jenis-jenis
tari. Terhadap teori koreografi dan
rangsang
komposisi tari serta dikondisikan sesuai
berdasarkan pemicunya, yaitu: rangsang
dengan kebutuhan koreografer.
dengar,
Dalam proses penciptaan karya tari
kinestetik,
Mblekok Nulog ini akan digunakan
berbagai
diantaranya
metode
metode
penciptaan
penciptaan
awal
rangsang
tersebut
visual,
rangsang
dibedakan
rangsang
peraba,
dan
rangsang gagasan (idesional).
tari,
Rangsang Dengar adalah suara atau
tari
audio yang memberikan inspirasi kepada
4
memunculkan
dalam tari “gerak” dianggap sebagai
garapan gerak maupun iringan. Metode
substansi dasar untuk mengungkapkan
rangsang dengar misalnya: koreografer
ekspresi
tari mendengar suara musik tertentu
otomatis gerak tersebut mengandung
kemudian muncul gerakan dan pola
tema tertentu. Sumber tema dalam tari
garap musik iringan tari meskipun
sebenarnya berasal dari apa yang kita
koreografer tidak menggunakan musik
lihat, dengar, pikir dan rasakan. Selain
yang didengar;
itu pengalaman hidup, berkesenian,
1) Rangsang Visual, media visual yang
suasana hati dan kesan-kesan juga bisa
koreografer
dilihat
dalam
oleh
koreografer
memunculkan
inspirasi
mampu
menjadi
koreografer
sumber
maka
tema.
secara
Walaupun
membuat
jangkauan pokok masalah dalam tema
suatu karya lain dengan motivasi
bersifat sangat luas, tetapi tema tari yang
visual pertunjukan lainnya. Visual
digarap
yang dilihat mengilhami pencipta tari
tidaklah jauh dari tiga masalah besar,
pada pengungkapan gerak, musik
yaitu: Tuhan, Manusia dan Lingkungan.
tari, busana, maupun tata riasnya;
Dalam
oleh
seorang
garapan
ini
koreografer
koreografer
(Idesional),
mengangkat tema “keindahan” melalui
dilakukan dengan cara tema umum
pendekatan visual. Dimana reverensi
diurai
menjadi sumber tema. Burung bangau
2) Rangsang
Gagasan
menjadi
kemudian
subtema-subtema,
diuraikan
menggunakan
lebih
kalimat,
rinci
sawah yang digambarkan pada gerakan
baru
spiritual
diungkapkan menjadi gerakan tari.
bagi
sebagian
masyarakat
Kalimantan yang memperkuat gambaran
Dalam karya ini rangsang yang
keindahannya.
mendasari adalah rangsang visual dan
idesional. Alur rangsang yang terjadi
Judul dan Sinopsis
pada diri koreografer dimulai dari
Dalam
karya
ini
Koreografer
rangsang visual yang memikat hati
mengambil judul karya Mblekok Nulog.
koreografer
untuk
Judul karya tersebut terbagi dalam dua
mengadopsi bentuk secara visual dalam
suku kata yang masing-masing memiliki
karya tari baru.
makna. Kata Mblekok memiliki makna
E. Konsep Penciptaan
“burung blekok”, serta kata Nulog
Tema
dengan makna “pohon beringin”. Jika
Tema
serta
tari
mendasari
pokok
digabung makna dua kata Mblekok
serta
Nulog ini akan menghasilkan sebuah
maksud atau motivasi tertentu, apabila
makna “burung blekok yang indah dan
permasalahan
merupakan
dengan
makna
5
kokoh seperti pohon beringin”. Fungsi
Teknik berkaitan dengan pengalaman
sinopsis adalah untuk menghantarkan
tubuh meliputi kedisiplinan, kontrol
penonton ke dalam cerita atau lakon
tubuh
yang akan ditampilkan. Dalam sinopsis
komunikasinya
tidaklah
pertunjukan.
Teknik juga
Dalam karya ini koreografer memilih
kesamaan
prinsip
untuk menyampaikan sinopsis dalam
ditunjukkan
betuk
semua
konsep
rangkaian
penonton
dibeberkan.
dan
kesadaran
serta
dalam
sebuah
mengatur
gerak
yang
koreografer
dalam
kalimat,
dimana
menghasilkan susunan tari. Dalam hal
sedikit
banyak
ini koreografer berusaha menyamakan
pastinya
merupakan orang-orang yang mengerti.
teknik gerak penari dengan melakukan
Merupakan burung
pendekatan
secara
personal
Yang memuncul keindahan
masing-masing penari.
kepada
Pesona pada warna
Serta kekokohan
F. Seni Pendukung
Yang tampa lelah terus berusaha
Tata Teknik Pentas dan Cahaya
Menonjolkan pesona
Tata
teknik
pentas
merupakan
pelaksanaan aturan serta penguasaan
Tipe/ Jenis Karya
Dalam karya ini koreografer memilih
cara kerja benda-benda di luar manusia
tipe dramatik sebagai wujud bentuknya,
(pemain) dan berada di dalam ruang dan
hal tersebut disebabkan dalam garapan
waktu yang sama di tempat sebuah
ini akan dimunculkan dinamika.
pertunjukan/panggung. Sedangkan tata
Tipe tari liris merupakan tipe tarian
cahaya merupakan pelaksanaan aturan
yang menekankan kualitas gerakan dan
(penataan) dari pencahayaan panggung
teknik
untuk menunjang pertunjukan kesenian.
lembut.
gerak
dari
gerakan-gerakan
dramatik akan
mengangkat
Sehingga tata teknik pentas dan cahaya
suasana tanpa menggelar cerita dengan
merupakan
satu
penggunaan gerakan lembut dengan
panggung
dengan
penekanan kualitas teknik pada gerak.
pencahayaan untuk menunjang sebuah
Teknik
pertunjukan kesenian.
Teknik merupakan cara mengerjakan
pengalaman
penari
estetis
komposisi
tari,
keterampilan
untuk
Rias
mewujudkan
dalam
segala
penataan
macam
Tata Rias dan Busana
seluruh proses fisik dan mental yang
memungkinkan
kesatuan
dan
Busana
dalam
tari
merupakan segala macam benda yang
sebuah
melekat
sebagaimana
pada tubuh penari, selain
berfungsi sebagai penutup tubuh, juga
melakukannya.
memperindah
6
seseorang
dalam
tampilannya. Tata rias dan busana dalam
sendiri. Dalam memilih musik tari perlu
seni tradisi kita masih memiliki fungsi
pertimbangan-pertimbangan
yang
Dasar
sangat
dalam
penting.
sebuah
Kehadirannya
musik
tari
perlu
tari,
dilandasi oleh pandangan penyusun tari
keduanya apakah tata rias atau tata
maupun penata tari. Pada dasarnya
busana secara umum dapat memperkuat
dalam
ekspresi, serta keindahan. Dalam karya
mempertimbangakan
Mblekok
penunjangannya dalam tari berdasarkan
Nulog
pertunjukan
pemilihan
khusus.
menggunakan
rias
cantik.
memilih
musik
tari
harus
fungsi
pertimbangan seperti : ritme dan tempo,
suasana, gaya dan bentuk, inspirasi.
Musik Tari
Musik tari merupakan salah satu
Properti Tari
elemen pendukung dalam tari. Sebagai
Properti tari merupakan alat atau
salah satu elemen pendukung, musik
apapun yang dimainkan oleh penari di
dalam tari dapat dibagi berdasarkan
atas panggung (arena pentas). Kehadiran
jenis dan fungsi musik itu sendiri dalam
properti
tari. Berdasarkan jenisnya musik dalam
membantu
tari dibagi menjadi dua, yaitu : musik
Misalnya: sampur.
biasanya
digunakan
memperjelas
untuk
karakter,
internal dan musik eksternal. Musik
internal dalam tari berasal dari dalam
Proses Penciptaan
tubuh penari itu sendiri, sedangkan
Eksplorasi
musik eksternal berasal dari luar tubuh
Eksplorasi
merupakan
proses
penari. Berdasarkan fungsinya musik
penjajagan terhadap objek, aktifitas
dalam tari dibagi menjadi tiga, yaitu :
maupun fenomena yang berasal dari luar
musik sebagai ilustrasi gerak, musik
diri manusia, serta sebuah pengalaman
sebagai pengiring gerak, dan musik
untuk meningkatkan daya kreativitas.
sebagai partner gerak. Musik sebagai
Eksplorasi merupakan sebuah aktifitas
ilustrasi gerak hanya sebagai latar
yang
belakang
gerak,
sedangkan
pada
diterapkan kepada orang lain (penari).
pengiring
gerak
keberadaan
musik
Eksplorasi dalam koreografi kelompok
diarahkan
tahapan
sebelum
sangat erat kaitannya dengan gerak
adalah
untuk mengiringi, dan pada musik
penjajagan
sebagi partner gerak menggambarkan
koreografer dan penari. Hakekat utama
kesatuan utuh atas kerjasama yang
dari proses koreografi kelompok adalah
diadakan oleh gerak dan musik itu
kerjasama antara koreografer dan penari.
7
suatu
sendiri
secara
atau
proses
bersama
antara
Koreografer
sebagai
subyek
medium gerak. Improvisasi merupakan
bertanggung jawab untuk mengetahui
hal spontan; kreasi sementara; tidak
keterampilan
tetap; tidak berbentuk selesai, selama
penari
dalam
membawakan gerak. Proses ini dimulai
improvisasi
setelah penata tari memiliki konsep
dirasi enak dan cocok dengan imajinasi
sudah
koreografer.
matang,
sehingga
proses
saat
menentukan
Kreativitas
gerak
melalui
eksplorasi termasuk proses yang sudah
improvisasi sering dimaknai sebagai
distrukturkan, walaupun belum secara
suatu
pasti.
walaupun gerak-gerak tertentu dalam
Tahap eksplorasi terhadap fenomena
hal
tidak
diketahui
(baru)
proses improvisasi muncul dari gerakan
untuk menemukan ide gerak yang akan
yang
pernah
dipelajari
distrukturkan, dapat direncanakan untuk
ditemukan sebelumnya.
ataupun
mengeksplor bentuk, teknik, dan isi.
Pengalaman improvisasi dalam tari
Ketika mengeksplorasi bentuk artinya
dapat diatur secara terstruktur maupun
merespon fenomena yang ada secara
benar-benar bebas. Dengan improvisasi
empirik nampak melalui
bebas
tangkapan
seseorang
dapat
menggapai
panca indera. Tahap eksplorasi teknik
subyek gerak tanpa batas serta memberi
dalam hal ini bagaimana keterampilan
kebebasan menjangkau motivasi gerak
mewujudkan komposisi tari, sehingga
yang
dapat
elemen
keterampilannya akan muncul serta
serta
berkembang keunikan (gaya) gerak dari
menghasilkan teknik gerak. Di samping
diri seorang koreografer maupun penari
eksplorasi yang berhubungan dengan
tersebut. Tetapi dalam rangka koreografi
aspek
kelompok
dihubungkan
waktu
dan
dengan
keruangannya
bentuk
dan
lebih
luas
lagi,
teknik,
juga
aspek
isi.
distrukturkan dengan pola ataupun motif
cenderung
yang sudah direncanakan arah dan
menjajagi struktur dalam yang berkaitan
tujuannya sebelum proses improvisasi.
dengan konteks rasa geraknya.
Cara
Improvisasi
menyadarkan koreografer serta penari
diperlukan
ekplorasi
Eksplorasi
aspek
Selain
dari
isi
sebuah
pengalamanimprovisasi
eksplorasi,
juga
ini
hendaknya
sehingga
untuk
improvisasi
membingkai
dan
bekerja dalam suatu bingkai koreografi
sangat
yang akan ditata.
diperlukan dalam proses koreografi.
Dinamika
Melalui improvisasi diharapkan para
Dinamika
merupakan
cabang
penari mempunyai keterbukaan untuk
mekanika tentang efek kekuatan atau
mengekspresikan
tenaga
perasaan
melalui
8
dalam
menghasilkan
gerak,
meliputi daerah kualitas gerak mulai
yang muncul dengan tingkatan dari jelas
dari
yang
lembut
Penggunaan
dalam
besar
sampai
keras.
sampai tidak jelas; (2) Liris, pada tipe
kecilnya
tenaga
tarian ini kualitas dari gerakan yang
gerak
dapat
muncul lebih ke arah teknik gerak
pengaturan
lembut; (3) Dramatik dan dramatari,
menghasilkan
pada tipe tari dramatik sifat “drama”
melakukan
dikombinasikan
waktu
dengan
sehingga
kombinasi intensitas gerak. Dinamika
dibangun
yang tajam dengan kecepatan tinggi
susana tarian dan pada tipe dramatari
akan merangsang degupan jantung lebih
ada penggabungan unsur seni tari dan
keras serta perhatian lebih terhadap
drama
perpindahan gerak, sedangkan dinamika
penokohan; (4) Komik, pada tipe tari ini
lembut
sedang
sifat lucu lebih ditonjolkan; (5) Studi,
maupun perlahan akan memberikan
pada tipe tari ini ada unsur pemenggalan
kesan
gerak
dengan
kecepatan
tenang bahkan
tegang serta
menonjolkan kekuatan gerak.
lebih
pada
dimana
sehingga
pembentukan
cenderung
lebih
ada
menonjolkan
bentuk untuk pembelajaran; (6) Murni,
pada tipe tarian ini gerak yang muncul
benar-benar murni gerakan tanpa adanya
Penyajian
Tahapan akhir dari proses koreografi
konsep seperti gerak dan lagu.
adalah penyajian. Dalam hal ini karya
tari Mblekok Nulog akan disajikan
B. Tata Teknik Pentas dan Cahaya
dalam sebuah rangkaian pertunjukan
Dalam menyajikan pertunjukan karya
dengan penampilan utuh karya tari
tari “Mblekok Nulog”, seperti yang
dalam panggung prosenium Gedung T11
Universitas
Negeri
Surabaya
sudah dijelaskan dalam bab metode
yang
penciptaan, koreografer menggunakan
beralamatkan di Kampus Unesa Lidah
konsep
Wetan, Surabaya.
Dalam
pemanggungan
pertunjukan
prosenium.
ini
digunakan
pencahayaan untuk memperkuat suasana
HASIL DAN PEMBAHASAN
dramatik. cahaya diatur dalam pemilihan
A. Karya Tari dan Mode Penyajian
filter, filter memunculkan tebal/ tipis
Tipe tari merupakan jenis tarian
warna supaya memperkuat suasana yang
berdasarkan konsep garap gerak dan
diinginkan. Pencahayaan ini bertujuan
cerita dalam tari. Ada 6 tipe tari, yaitu:
untuk pendukung suasana yang akan
(1) Abstrak, pada tipe tarian ini konsep
ditampilkan
garap tari lebih pada ke arah yang
supaya
pesan
tersampaikan kepada penonton.
mengabstarksikan atau mewujudkan ide
9
dapat
cantik dengan pendekatan bentukan rias
C. Tata Rias dan Busana
Tata rias dan busana dalam tari
pada wajah Tari Remo.
merupakan segala macam benda yang
melekat
D. Musik Tari
pada tubuh penari, selain
Musik tari merupakan salah satu
berfungsi sebagai penutup tubuh, juga
elemen pendukung dalam tari. Sebagai
memperindah seseorang dalam sebuah
salah satu elemen pendukung, musik
tampilannya. Tata rias dan busana dalam
dalam tari dapat dibagi berdasarkan
seni tradisi kita masih memiliki fungsi
yang
sangat
dalam
penting.
sebuah
jenis dan fungsi musik itu sendiri dalam
Kehadirannya
pertunjukan
tari. Berdasarkan jenisnya musik dalam
tari,
tari dibagi menjadi dua, yaitu: musik
keduanya apakah tata rias atau tata
internal dan musik eksternal. Musik
busana secara umum dapat memperkuat
ekspresi,
karakter,
serta
internal dalam tari berasal dari dalam
keindahan.
tubuh penari itu sendiri, sedangkan
Selain itu juga dapat memberikan
menggambarkan
peristiwa
di
musik eksternal berasal dari luar tubuh
atas
penari. Berdasarkan fungsinya musik
panggung. Tata rias dan busana dalam
dalam tari dibagi menjadi tiga, yaitu:
tari dapat menampilkan ciri khas daerah
musik sebagai ilustrasi gerak, musik
tertentu untuk menguatkan garap tari
sebagai pengiring gerak, dan musik
dengan landasan kedaerahan. Selain itu,
sebagai partner gerak. Musik sebagai
penataan serta pemilihan warna dalam
ilustrasi gerak hanya sebagai latar
rias dan busana tari berguna sebagai
pembentuk “ruang pribadi” penari untuk
menguatkan isi tarian secara utuh. Juga
khususnya
cahaya
yang
pada
gerak
keberadaan
musik
diadakan oleh gerak dan musik itu
sendiri.
dari elemen pendukung pertunjukan
sebagai
pengiring
kesatuan utuh atas kerjasama yang
sebuah pertunjukan tari adalah bagian
berfungsi
pada
sebagi partner gerak menggambarkan
tata
cahaya. Tata rias dan busana pada
yang
sedangkan
untuk mengiringi, dan pada musik
pertunjukan,
menggunakan
gerak,
sangat erat kaitannya dengan gerak
dapat digunakan sebagai pertimbangan
penataan
belakang
Dalam memilih musik tari perlu
pembentuk
pertimbangan-pertimbangan
karakter penari. Oleh karena itu rias dan
Dasar
busana perlu dikonsep supaya sesuai
pemilihan
musik
khusus.
tari
perlu
dilandasi oleh pandangan penyusun tari
dengan karakter yang ingin dihadirkan.
maupun koreografer tari. Pada dasarnya
Tata rias wajah yang digunakan dalam
dalam
karya tari “Mblekok Nulog” adalah rias
memilih
musik
tari
harus
mempertimbangakan dengan berbagai
10
fungsi
penunjangannya
dalam
tari
merupakan gerak yang semata-mata
berdasarkan pertimbangan seperti: ritme
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dan tempo, suasana, gaya dan bentuk,
manusia itu sendiri. Sedangkan, gerak
inspirasi. Musik tari berdasarkan jenis
bermain
musiknya dibagi menjadi dua, yaitu
memenuhi
musik diatonis dan pentatonis. Dalam
hidup manusia dengan menunjukkan
kebutuhan penggarapan tari dengan
kemahiran-kemahiran
berlandaskan
mendapatkan
tradisi
Nusantara,
merupakan
gerak
kebutuhan
keseimbangan
pelaku
kepuasan
batiniah
(terhibur).
sering dipilih karena dekat dengan
merupakan
sosio-kultural
itu
kemahiran khusus yang mengharapkan
Jawa
tanggapan untuk mendapatkan maksud
Jawa
tertentu yang diinginkan.
sendiri,
dikenal
musik
Jawa
pentatonis
sebagai
di
Karawitan
gerak
supaya
khususnya Jawa musik pentatonis lebih
masyarakat
Dan
untuk
sebuah
berkesenian
gerak
dengan
(Gamelan Jawa). Musik tari adalah
Gerak dalam tari merupakan elemen
sebagai elemen pendukung pada bagian
yang sangat penting. Gerak dalam tari
suasana pertunjukan. Pembawa suasana
berusaha mengolah keterampilan khusus
pada karya tari ini musik tari juga
penari merasakan dan melakukan sebuah
berperan
ini
perpindahan pose untuk menciptakan
koreografer memilih musik sebagai
sebuah keindahan. Sifat gerak dalam tari
pengiring tari untuk mendukung suasana
sangatlah berbeda dengan gerak dalam
dalam tari lepas ini. Karya tari “Mblekok
drama,
Nulog” ini menggunakan musik editing
mengutamakan keindahan gerak itu
(tidak langsung) dengan melibatkan
sendiri.
penting,
pada
tahap
gerak
dalam
tari
selalu
salah satu Seniman yaitu Achmad Redha
Satriya, seniman sekaligus mahasiswa
Analisis Tata Rias dan Busana
Universitas Negeri Surabaya.
Pemilihan desain busana dan rias
dengan pendekatan terhadap burung
E. Analisis Karya
blekok bukan dilakukan tanpa alasan.
Analisis Gerak
Koreografer memandang burung blekok
Gerak merupakan perpindahan dari
sebagai
lambing
keindahan
desain
satu pose pada pose lainnya. Gerak
busana dan riasnya diaplikasikan pada
dalam
karya
kehidupan
manusia
dibagi
tari
“Mblekok
Nulog”,
berdasarkan fungsi dari gerak itu sendiri,
dikarenakan dalam karya ini burung
yaitu: gerak keseharian, gerak bermain,
blekok menjadi sumber ide utama untuk
dan gerak berkesenian. Gerak keseharian
diwujudkan tari ini. Pendekatan yang
11
koregrafer lakukan yakni mengambil
cerita sebuah keindahan dari burung
garis besar desain rias dan busana lalu
blekok dalam mode penyajian simbolik
disesuaikan dengan ciri khas busana tari
dengan tipe karya dramatik. Dimana isi
Jawa timur-an.
garap tidak digelar secara bercerita
namun diwakilkan oleh gerakan tari, dan
penggambaran secara simbolik. Karya
tari ini wujud audio visual (tarian)
tersebut bisa dilihat secara langsung dari
fokep gerak-gerak burung. Dari segi
bentuk visual (tata rias dan busana) bisa
dilihat bahwa pemilihan pendekatan
desain terlihat sangat jelas dan tertuang
Gambar 2 Tata Rias
dengan baik dalam tata rias dan busana
yang dikenakan penari.
F. Analisis Proses
Pada
proses
karya
tari
Sang
Saran
Nareswari ini ada beberapa kendala
sebelumnya.
memilih
Saran
penari yang jadwal latihannya terlalu
pembaca,
padat
kurang
menciptakan sebuah karya tari sangat
proses
penting supaya penyampaian topik atau
bersama koreografer. Kemudian berawal
fenomena akan tersampaikan dengan
dari 6 penari kemudian karna jadwal
unsur pendukungnya, membuat penari
kegiatan diluar sekolah maka penari
lebih baik melalui proses kekaryaan itu
berkurang 1 hingga sampai penyajian
menghasilkan
sehingga
meluangkan
karya
Koreografer
sangat
waktu
“Mblekok
untuk
Nulog”
penari
koreografer
seniman
bagi
semua
berproses
kebanggaan
dalam
tersendiri
bagi koreografer. Saran bagi koreografer
berjumlah 5 orang.
sendiri
PENUTUP
kekurangan pengolahan waktu ketika
Simpulan
melakukan proses garap, koreografer
yakni
masih
memiliki
kurang tegas dalam perihal menegur
Karya
tari
Mblekok
Nulog,
seluruh pendukung karya ketika bekerja
merupakan karya tari yang berangkat
tidak sesuai kebutuhan.
dari visual burung blekok sawah, Fokus
karya koreografi ini adalah pewujudan
fenomena keindahan burung blekok
sawah. Karya tari ini membawakan
12
Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi:
DAFTAR PUSTAKA
Pengetahuan Dasar Komposisi Tari.
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian.
Edisi
2012. Indonesia dalam Arus Sejarah
2 Kerajaan Hindhu-Buddha. Jakarta:
Ichtiar Baru van Hoeve.
Pertama.
Jakarta:
Proyek
Pengadaan
Buku
Pendidikan
Menengah
Kejuruan
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek
Dasar
Koreografi
Yogyakarta:
Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias dan
Kelompok.
Busana
eLKAPHI (Lembaga
Surakarta.
Kajian Pendidikan dan Humaniora
Orang
Gaya
Yogyakarta:
Badan
Penerbit ISI Yogyakarta.
Indonesia).
___________________.
Koreografi:
Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata
2014.
dan Teknik Pentas. Jakarta: Balai
Bentuk-Teknik-Isi.
Pustaka.
Yogyakarta: Cipta Media.
Soedarsono
Hawkins, Alma M. Tanpa Tahun.
Bergerak
Wayang
Menurut
Kata
(Penyunting).
1992.
Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta:
Hati:
Balai Pustaka.
Metoda Baru dalam Menciptakan
Tari. Terjemahan Dibia, I Wayan.
Turner, Margery J. 1971. New Dance:
2003. Jakarta: MSPI (Masyarakat
Pendekatan Koreografi Nonliteral.
Seni Pertunjukan Indonesia).
Terjemahan Hadi, Y. Sumandiyo.
2007.
Martono, Hendro. 2012. Koreografi
Lingkungan:
Revitalisasi
Pemanggungan
Penciptaan
dan
Seniman
La.
1965.
Wardhana, Wisnoe. 1984. “Aspek-aspek
Gaya
Penciptaan
Nusantara.
Komposisi
1986.
Edisi
Tari”,
dalam
Edi
Sedyawati (Ed). Tari, Tinjauan dari
Berbagai
Tari,
Pustaka
Elemen-elemen Dasar. Terjemahan
Soedarsono.
Manthili
Yogyakarta.
Gaya
Yogyakarta: Cipta Media.
Meri,
Yogyakarta:
Kedua.
Yogyakarta: Lagaligo.
13
Segi.
Jakarta:
Dunia
Jaya.
Download