KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI INI DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO.IX.E.1 DAN NO.IX.E.2 Komisaris dan Direksi PT Elnusa Tbk. (”Perseroan”), baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan kelengkapan informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan setelah mengadakan cukup penyelidikan menegaskan bahwa tidak ada fakta penting yang relevan yang tidak dikemukakan yang dapat menyebabkan informasi atau fakta material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. PT ELNUSA Tbk. Kegiatan Usaha : Jasa Migas Terintegrasi dan Jasa Penunjang Migas Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Telepon: (021) 788-30850 Faksimili : (021) 788-30883 e-mail : [email protected] Website : www.elnusa.co.id TU UT TU UT Perseroan berencana melakukan penjualan seluruh saham milik Perseroan dalam PT Infomedia Nusantara (“IMN”) sebanyak 39.200.000 (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus) per saham atau seluruhnya senilai Rp19.600.000,000,00 (sembilan belas miliar enam ratus juta Rupiah), yang membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN, berikut 166.600.000 (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham yang akan dikeluarkan oleh IMN kepada Perseroan sebagai akibat rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, yang setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN akan membentuk 49% dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, dengan nilai seluruhnya sebesar Rp598.000.000.000,00 (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah) (selanjutnya disebut ”Transaksi”). Pemberitahuan mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan, yang akan diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2009 di Jakarta, telah diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yaitu Investor Daily dan Kontan pada tanggal 1 Juni 2009. Jika Anda tidak dapat hadir dalam RUPSLB tersebut, Anda dapat diwakili oleh Penerima Kuasa Anda dengan cara Anda mengisi dan mengembalikan Surat Kuasa terlampir sesuai dengan petunjuk yang terdapat didalamnya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal RUPSLB diselenggarakan kepada Corporate Secretary Perseroan dengan alamat Graha Elnusa Lt.16 Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 atau Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk oleh Perseroan. Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi, namun tidak termasuk transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 (selanjutnya disebut ”Peraturan No. IX.E.1”), dan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001 (selanjutnya disebut ”Peraturan No. IX.E.2”), oleh karena itu untuk dapat melaksanakan Transaksi diperlukan adanya persetujuan terlebih dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan yang akan dimintakan dalam RUPSLB Perseroan. Melalui penjelasan serta informasi dalam Keterbukaan Informasi ini, Perseroan bermaksud meminta persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan dalam RUPSLB Perseroan untuk menyetujui Transaksi tersebut. Apabila Transaksi tersebut tidak memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan maka Transaksi tersebut baru dapat diajukan kembali oleh Direksi Perseroan 12 (dua belas) bulan setelah pelaksanaan RUPSLB Perseroan. Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, konsultan hukum, akuntan atau penasehat profesional lainnya. Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Juni 2009 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... I DEFINISI DAN SINGKATAN............................................................................................................................. II I. PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 1 II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI ............................................................................................. 2 A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. Umum ............................................................................................................................................. 2 Alasan dan Latar Belakang Transaksi............................................................................................. 2 Tujuan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi ................................................................................. 2 Pertimbangan Transaksi ................................................................................................................. 2 Rencana Pengunaan Dana ............................................................................................................. 3 Obyek dan Nilai Transaksi .............................................................................................................. 3 Persyaratan Transaksi .................................................................................................................... 3 Penjelasan Singkat Mengenai PJBB IMN ....................................................................................... 3 Sifat Transaksi ................................................................................................................................ 4 Keterangan Mengenai Pihak-pihak Yang Bertransaksi ................................................................... 5 Keterangan Singkat Mengenai IMN .............................................................................................. 17 Struktur Kepemilikan Saham Perseroan di Anak Perusahaan Sebelum dan Sesudah Transaksi 20 III. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PROFORMA PERSEROAN................................................. 21 IV. LAPORAN DAN PENDAPAT PIHAK-PIHAK INDEPENDEN ............................................................... 23 V. REKOMENDASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN ................................................ 24 VI. PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA................................................. 25 VII. PIHAK – PIHAK INDEPENDEN ........................................................................................................... 26 VIII. INFORMASI TAMBAHAN .................................................................................................................... 27 i DEFINISI DAN SINGKATAN Definisi dan singkatan dalam Keterbukaan Informasi ini mempunyai arti sebagai berikut : Anak Perusahaan : Adalah suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung sahamsaham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya 50% atau lebih dan laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. BAE : Adalah kependekan dari Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom. Bapepam-LK : Adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu disebut Bapepam) sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KMK 606/KMK.01./2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Bbl : Adalah Barrel (sekitar 159 liter), satuan volume minyak bumi. BBM : Adalah kependekan dari Bahan Bakar Minyak. BEI : Adalah kependekan dari Bursa Efek Indonesia. Benturan Kepentingan : Adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perseroan dalam Transaksi yang dapat merugikan Perseroan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar. Direksi Perseroan : Adalah Direksi Perseroan yang sedang menjabat saat Keterbukaan Informasi ini diterbitkan. DPS : Adalah kependekan dari Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 12 Juni 2009 sampai dengan pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) yang dikeluarkan BAE. IMN : Adalah PT Infomedia Nusantara, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Keterbukaan Informasi : Adalah informasi tertulis yang disediakan kepada publik sehubungan dengan Transaksi. METRA : Adalah PT Multimedia Nusantara, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang 99,9% saham yang dikeluarkan oleh METRA dimiliki oleh TELKOM. Migas : Adalah kependekan dari Minyak dan Gas Bumi. MPR : Adalah Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan, Perusahaan Penilai Independen terdaftar di Bapepam-LK yang ditunjuk Perseroan untuk melakukan penilaian atas harga pasar wajar saham IMN serta memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi. Pemegang Saham : Adalah pemegang saham Perseroan yang nama-namanya tercatat dalam DPS pada hari Senin tanggal 20 April 2009 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pemegang Saham Independen : Adalah pemegang saham Perseroan yang Kepentingan sehubungan dengan Transaksi. Peraturan No. IX.E.1 : Adalah Peraturan No.IX.E.1., tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008. Peraturan No. IX.E.2 : Adalah Peraturan No.IX.E.2., tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- tidak mempunyai Benturan ii 05/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Februari 2001. Perseroan : Adalah PT Elnusa Tbk., suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta. Perusahaan Asosiasi : Suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya antara 20% sampai 50%, sehingga penyertaan saham tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Rp : Adalah Rupiah, mata uang resmi Negara Republik Indonesia. RUPSLB : Adalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. SPBU : Adalah kependekan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. TELKOM : Adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Bandung. Thamrin & Rachman : Adalah Thamrin & Rachman Law Firm, konsultan hukum independen yang ditunjuk Perseroan untuk memberikan pendapat hukum atas Transaksi. Transaksi : Adalah penjualan seluruh saham milik Perseroan dalam IMN sebanyak 39.200.000 (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus Rupiah) per saham yang merupakan 49% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam IMN, berikut 166.600.000 (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham yang akan dikeluarkan oleh IMN sebagai rencana pelaksanaan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, dimana setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN akan membentuk 49% dari seluruh modal yang akan ditempatkan dan disetor dalam IMN, yang akan dijual dengan harga seluruhnya senilai Rp598.000.000.000,00 (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah) Transaksi Material : Adalah setiap pembelian, penjualan atau penyertaan saham, dan/atau pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aktiva atau segmen usaha, yang nilainya sama atau lebih besar dari salah satu hal berikut : - 10% dari pendapatan (revenues); atau - 20% dari ekuitas; Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. UU Pasar Modal : Adalah Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal sebagaimana dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608. UUPT : Adalah Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756. KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja : Adalah Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang ditunjuk untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006. iii I. PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi ini dibuat untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2 agar para Pemegang Saham PT Elnusa Tbk. (”Perseroan”) mendapatkan informasi secara lengkap mengenai rencana Perseroan untuk melakukan Transaksi, dimana pihak yang menjadi pembeli adalah METRA, yang telah ditunjuk oleh TELKOM dalam rangka melaksanakan hak menerima penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal) atas saham-saham milik Perseroan dalam IMN karena TELKOM juga merupakan pemegang saham dari IMN sebanyak 51% dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan (revenue) Perseroan adalah sebesar Rp2.543.913 juta dan ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp1.613.833 juta. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement) tanggal 29 Mei 2009 yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dan METRA sehubungan dengan Transaksi (selanjutnya disebut ”PJBB IMN”), total nilai Transaksi adalah sebesar Rp598.000.000.000 atau setara dengan 23,51% pendapatan Perseroan atau 37,05% dari total ekuitas Perseroan, sehingga dengan demikian berdasarkan Peraturan No. IX.E.2, Transaksi dikategorikan sebagai Transaksi Material karena nilai transaksi penjualan saham tersebut melebihi 10% dari pendapatan Perseroan atau 20% dari ekuitas Perseroan. Baik TELKOM maupun METRA merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan sehingga Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi. Mengingat Transaksi ini juga merupakan suatu Transaksi Material, maka disamping memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 Perseroan wajib untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.2. Dalam rangka pelaksanaan Transaksi tersebut, Perseroan telah menunjuk (i) MPR sebagai penilai independen yang bertugas melakukan penilaian harga saham IMN yang akan dijual untuk kepentingan Pemegang Saham serta memberikan pendapat kewajaran nilai Transaksi; (ii) Thamrin & Rachman sebagai konsultan hukum independen yang memberikan pendapat hukum mengenai Transaksi; dan (iii) KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja sebagai auditor independen yang melakukan penelaahan proforma keuangan atas Transaksi Perseroan. Keterbukaan Informasi ini juga memuat ringkasan laporan dan pendapat hukum dari para Pihak Independen tersebut, yang dapat dilihat pada Bab IV Keterbukaan Informasi ini. Di samping itu, prosedur sehubungan dengan persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2009 juga turut dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini. 1 II. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI A. Umum Sebagaimana telah disepakati dalam PJBB IMN, Perseroan akan menjual dan mengalihkan seluruh sahamnya dalam IMN sebanyak 39.200.000 saham, yang merupakan 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, serta saham-saham yang rencananya akan dikeluarkan oleh IMN kepada Perseroan sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya di dalam IMN sebagai rencana pelaksanaan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, dengan jumlah sebesar 166.600.000 (seratus enam puluh enam juta enam ratus ribu) saham, yang setelah peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan dilakukan akan membentuk 49% dari seluruh saham yang akan ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, kepada METRA sebagai pihak yang ditunjuk TELKOM dalam rangka pelaksanaan atas hak TELKOM untuk menerima penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal) atas saham dalam IMN yang dimiliki dan akan dijual oleh Perseroan, dengan nilai transaksi sebesar Rp598.000.000.000 dimana nilai transaksi tersebut adalah lebih tinggi dari hasil penilaian yang telah dilakukan oleh MPR sebagaimana termaktub Laporan Penilaian dengan Suratnya No.APP/031/KJPP-MPR/IV/09 tanggal 3 April 2009 dan Laporan Opini Kewajaran dengan Suratnya No. APP/041/KJPPMPR/V/09 tanggal 29 Mei 2009 yang menyatakan Transaksi adalah ”WAJAR” bagi Pemegang Saham. METRA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, dimana 99,9% saham dari seluruh saham yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh METRA dimiliki oleh TELKOM. Sebagai perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM, METRA telah ditunjuk oleh TELKOM berdasarkan Surat No.06/UM000/COP-C0023000/2009/Rhs tanggal 27 Mei 2009 perihal Penegasan Kembali Penunjukan PT Multimedia Nusantara (“METRA”) sebagai pembeli saham PT Infomedia Nusantara (“INFOMEDIA”) dalam rangka pelaksanaan Rights of First Refusal PT Telekomunikasi Indonesia (“TELKOM”) untuk melaksanakan hak TELKOM berdasarkan anggaran dasar IMN, untuk menerima penawaran beli terlebih dahulu atas seluruh saham Perseroan di dalam IMN yang dijual Perseroan. B. Alasan dan Latar Belakang Transaksi Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi di Indonesia maupun luar negeri dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama Perseroan. C. Tujuan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi Dengan menjalankan Transaksi ini, Perseroan diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat yang berguna bagi kelangsungan usaha Perseroan, dimana berdasarkan pandangan dari Manajemen Perseroan, tujuan dan manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) D. Lebih fokus pada industri minyak dan gas bumi yang dijalankan oleh Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif; Lebih fokus pada pengembangan usaha core business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan; Mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan porsi ekuitas dari investasi yang akan dilakukan dalam industri minyak dan gas bumi sebagai berikut: (i) Jasa hulu terintegrasi (Integrated upstream services) di bidang geoscience, drilling, dan oilfield services; (ii) Pengelolaan lapangan minyak (asset based management). Pertimbangan Transaksi 1) 2) Dalam rangka pertumbuhan dan profitabilitas Perseroan, dimana Perseroan dituntut untuk fokus di jasa hulu migas terintegrasi dan pengembangan bisnis asset-based, Perseroan melakukan “rearranging business portfolio” dengan menjual saham IMN karena bisnis IMN di luar kompetensi inti Perseroan. Meskipun penjualan saham ini akan berdampak pada hilangnya pendapatan dividen tiap tahun, namun perolehan dana dapat dipergunakan untuk mendanai proyek-proyek yang fokus kepada kompetensi Perseroan. 2 E. Rencana Pengunaan Dana Dana yang diperoleh dari hasil Transaksi ini akan digunakan oleh Perseroan sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) F. Sekitar 35%, akan digunakan untuk memperkuat kompetensi inti di jasa hulu migas terintegrasi meliputi Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services; Sekitar 50%, akan digunakan untuk investasi asset based di blok migas ataupun asset based lainnya; Sekitar 10%, akan digunakan untuk peningkatan modal kerja untuk mendanai proyek-proyek Perseroan yang bersifat jangka pendek dan menengah; Sekitar 5%, akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas Anak Perusahaan yang mendukung kompetensi inti Perseroan. Obyek dan Nilai Transaksi Obyek dalam Transaksi ini adalah sejumlah 39.200.000 saham IMN dengan nilai nominal Rp500 per saham yang merupakan 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam IMN, berikut 166.600.000 saham yang akan dikeluarkan IMN kepada Perseroan sebagai rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN, yang setelah peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut merupakan 49% dari seluruh saham yang akan ditempatkan dan disetor dalam IMN, dengan nilai transaksi berjumlah sebesar Rp598.000.000.000. Sebagaimana disebutkan di atas, IMN berencana untuk meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dengan mengeluarkan saham baru antara lain kepada Perseroan untuk jumlah sebesar 166.600.000 saham, dimana kepemilikan saham Perseroan dalam IMN setelah dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut akan membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN. Namun demikian peningkatan jumlah saham yang dialihkan Perseroan kepada METRA akibat peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tidak akan mempengaruhi nilai Transaksi. G. Persyaratan Transaksi Transaksi tersebut baru dapat dilakukan apabila telah memenuhi beberapa persyaratan sesuai dengan beberapa ketentuan sebagai berikut: H. Dipenuhinya ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan IMN serta peraturan perundangan yang berlaku; Dipenuhinya ketentuan-ketentuan yang disyaratkan di Pasar Modal yang berlaku bagi Perseroan sebagai emiten, termasuk persetujuan Pemegang Saham dalam RUPSLB; Diperolehnya persetujuan-persetujuan dari pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada persetujuan kreditur-kreditur Perseroan. Penjelasan Singkat Mengenai PJBB IMN Sehubungan dengan Transaksi, Perseroan dan METRA telah menandatangani PJBB IMN pada tanggal 29 Mei 2009. PJBB IMN ini merupakan suatu perjanjian yang berlaku dengan syarat tunda dimana dengan dipenuhinya atau dikesampingkannya kondisi prasyarat yang ditentukan dalam PJBB IMN oleh para pihak dalam PJBB IMN, maka pengalihan hak atas saham Perseroan baru berlaku efektif. Selanjutnya para pihak dalam PJBB IMN akan menandatangani suatu akta jual beli saham untuk mengalihkan kepemilikan atas seluruh saham di dalam IMN yang dijual Perseroan kepada METRA. Berikut merupakan pokok-pokok kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam PJBB IMN: 1. 2. Penjual Pembeli : : 3. Saham yang Dijual : Perseroan METRA sebagai perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM dan telah ditunjuk oleh TELKOM untuk melaksanakan pembelian saham IMN yang dijual Perseroan. 39.200.000 (tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (lima ratus Rupiah) di dalam IMN, yang merupakan 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan di dalam IMN, berikut saham-saham yang akan 3 I. 4. Harga Jual : 5. Kondisi Prasyarat : 6. Penyelesaian Transaksi : 7. Tata Cara Pembayaran : dikeluarkan oleh IMN secara proporsional kepada Perseroan sesuai dengan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN dalam rencana peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, yang setelah peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN tersebut akan membentuk 49% (empat puluh sembilan persen) dari seluruh modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan di dalam IMN. Rp598.000.000.000 (lima ratus sembilan puluh delapan miliar Rupiah). Penyelesaian Transaksi akan tergantung pada dipenuhinya kondisi prasyarat, antara lain sebagai berikut: 1) RUPSLB Perseroan yang telah menyetujui penjualan seluruh saham Perseroan di dalam IMN, sesuai dengan Peraturan No.IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1; 2) Keputusan Dewan Komisaris TELKOM yang menyetujui peningkatan penyertaan modal ditempatkan dan modal disetor TELKOM dalam METRA; 3a) RUPS dan Keputusan Dewan Komisaris METRA yang menyetujui penyertaan saham dalam IMN melalui pembelian seluruh saham milik Perseroan di dalam IMN; 3b) RUPS METRA yang menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor METRA oleh penyertaan TELKOM; 4a) RUPS IMN menyetujui kapitalisasi laba ditahan IMN; dan 4b) persetujuan dan kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang diperlukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor di dalam IMN; 5) RUPSLB IMN yang menyetujui pengalihan seluruh saham Perseroan kepada METRA; 6) persetujuan tertulis dari maupun pemberitahuan tertulis kepada kreditur-kreditur Perseroan mengenai pengalihan kepemilikan saham Perseroan di dalam IMN, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang relevan dimana Perseroan menjadi pihak atau terikat di dalamnya; 7a) IMN telah menyampaikan laporan tertulis kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi mengenai rencana perubahan susunan pemegang saham IMN; 7b) IMN telah mengkonfirmasi bahwa sedikitnya 50% (lima puluh persen) dari total komitmen pembangunan untuk 5 (lima) tahun sesuai dengan Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi telah dipenuhi. Transaksi akan diselesaikan pada tanggal penyelesaian dimana seluruh syarat-syarat telah dipenuhi atau paling lambat tanggal 31 Agustus 2009, atau tanggal lain yang ditentukan kemudian oleh Para Pihak. Pembayaran akan dilakukan penuh pada tanggal penyelesaian. Sifat Transaksi Transaksi Perseroan dikategorikan sebagai Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. karena nilai Transaksi tersebut lebih besar dari 10% dari pendapatan (revenue) Perseroan, dimana pendapatan (revenue) Perseroan adalah sebesar Rp 2.543.913 juta dan juga lebih besar dari 20% dari ekuitas Perseroan, dimana ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 1.613.833 juta, berdasarkan Laporan Keuangan 4 Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Lebih lanjut, berdasarkan Peraturan No. IX.E.1, Transaksi merupakan Transaksi Afiliasi karena METRA sebagai pembeli, 99,9% sahamnya dimiliki oleh TELKOM, merupakan afiliasi dari Perseroan. Namun mengingat Transaksi merupakan Transaksi Material, maka disamping memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1, Perseroan wajib untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.2. MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA 51,19% 99,99% TELKOM PERTAMINA 41,10% 51,00% ELSA J. 49,00% IMN 99,99% METRA Keterangan Mengenai Pihak-pihak Yang Bertransaksi 1. Keterangan Mengenai Perseroan sebagai Penjual 1.1. Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Elecktronika Nusantara dengan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 10 tanggal 13 Pebruari 1969, keduanya dibuat di hadapan Tan Thong Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Pebruari 1969 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 485 tanggal 22 Pebruari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 2 Mei 1969, Tambahan No. 58. Akta Pendirian yang memuat anggaran dasar Perseroan tersebut telah beberapa kali diubah dimana perubahan terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk No. 86 tanggal 18 Januari 2008 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 86/2008”) yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-1662 tanggal 22 Januari 2008 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Elnusa Tbk. Perseroan didirikan oleh PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) untuk mendukung operasinya dengan memberikan pelayanan (termasuk pemeliharaan dan perbaikan) di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan Pertamina. Restrukturisasi kelompok usaha Perseroan sesungguhnya telah dimulai sejak tahun 1996 yang dikarenakan bidang usaha Perseroan yang beragam. Dalam perjalanannya, Perseroan melakukan konsolidasi internal dan menyelaraskan kelompok-kelompok usaha yang dimilikinya. Pada tahun 2007, dengan penggabungan vertikal dan penggabungan horizontal, Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnisnya dengan tujuan agar dapat memposisikan diri sebagai perusahaan migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop services” di bidang pelayanan jasa hulu migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti (core business) dari Perseroan. 5 2.1. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan DPS per 30 April 2009, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. PT Pertamina (Persero) 2. PT Tridaya Esta 3. Pemegang saham lainnya Jumlah saham beredar Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) 22.500.000.000 2.250.000.000.000 % 3.000.000.000 2.711.565.890 1.586.934.110 7.298.500.000 99.738.000 300.000.000.000 271.156.589.000 158.693.411.000 729.500.000.000 9.973.800.000 41,10 37,15 21,74 7.298.500.000 15.201.500.000 729.850.000.000 1.520.150.000.000 100,00 3.1. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 28 tanggal 6 Mei 2009, dibuat di oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris : Waluyo : S.M. Hari Kustoro : Surat Indrijarso : Anton Sugiono : Soehandjono Direksi: Direktur Utama* Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Operasi : Eteng Ahmad Salam : Santun Nainggolan : Eddy Sjahbuddin * merangkap sebagai Direktur Pengembangan Usaha 4.1. Kegiatan Usaha Perseroan Perseroan merupakan perusahaan yang memiliki core business yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa hulu migas yang terintegrasi (integrated upstream oil and gas services – One Stop Services) serta jasa lain seperti jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migas, pengelolaan lapangan migas dan juga jasa telematika (information and communication technology) untuk menunjang kegiatan migas maupun non-migas. Pada masa awal berdirinya, Perseroan didirikan oleh Pertamina untuk mendukung operasinya dengan memberikan pelayanan (termasuk pemeliharaan dan perbaikan) di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan Pertamina. Pada tahun 2007, melalui penggabungan vertikal dan penggabungan horizontal, Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnisnya dengan tujuan agar dapat memposisikan diri sebagai perusahaan migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop services” di bidang pelayanan jasa hulu migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti (core business) dari Perseroan. Perseroan memiliki visi “Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholders”. Berdasarkan visi yang dimiliki oleh Perseroan, maka misi dari Perseroan adalah sebagai berikut: 6 Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme sumber daya manusia, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practises dengan standard kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah Quality, Health, Safety, Environmental (QHSE) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang, pada tanggal 6 Desember 2008 Perseroan melakukan sebuah aksi korporasi berupa Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham perusahaan pada Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham “ELSA”. Rencana Perseroan tersebut sebelumnya telah tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) 2007 – 2011. Beberapa alasan yang melatarbelakangi Perseroan dalam melaksanakan IPO pada saat itu diantaranya adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan sumber pendanaan (equity funds) yang “matching” dengan kebutuhan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan anak perusahaan maupun pengembangan usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat “asset based”; Untuk memperbaiki capital structure di anak perusahaan melalui penambahan modal yang akan meningkatkan kompetensi anak perusahaan karena kemampuannya untuk membeli peralatanperalatan baru yang diperlukan untuk menambah sumber-sumber pendapatan Perseroan; Untuk menambah dan mempermudah akses Perseroan kepada sumber-sumber pendanaan seperti pasar modal dan dunia perbankan baik dalam maupun luar negeri; Untuk menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata publik. Hingga saat ini, Perseroan memiliki pengalaman hampir 40 tahun pada industri migas serta keunggulan kompetitif yang sangat spesifik, yaitu kemampuan dalam memberikan layanan total solution atau one stop services di bidang jasa hulu migas. Dengan memiliki keunggulan seperti ini, maka Perseroan telah menempatkan diri sebagai salah satu perusahaan yang sangat diperhitungkan dalam industri ini. Sesuai dengan bisnis intinya, Perseroan memiliki peranan yang sangat besar dan strategis dalam upaya pengembangan sektor migas nasional, khususnya usaha pencapaian target produksi minyak nasional sebesar 1,0 juta Bbl/hari di tahun 2009. Secara garis besar, proses bisnis yang dijalankan oleh Perseroan pada bidang hulu migas, mengikuti alur sebagai berikut: Pertama, diawali dengan kegiatan survei/pengukuran data seismik di lapangan, yang kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data seismik, interpretasi dan pemodelan seismik. Setelah itu, dilakukan studi geologi, geofisika dan reservoir untuk mengkaji potensi migas di suatu daerah (blok/wilayah kerja) yang diuji. Tahap selanjutnya, apabila dari hasil studi di atas menunjukkan suatu lahan memiliki indikasi mengandung cadangan migas yang potensial maka akan dilanjutkan dengan kegiatan pemboran, yaitu untuk membuktikan keberadaan migas di perut bumi serta untuk mengetahui besarnya potensi migas di wilayah tersebut yang akan berguna sebagai data perhitungan keekonomisannya. Apabila dari tahap pembuktian pemboran di atas menunjukkan nilai keekonomian yang menarik, maka akan dilanjutkan dengan tahapan produksi migas dari perut bumi hingga permukaan bumi, yang kemudian dialirkan ke suatu stasiun pengumpul. Untuk kelancaran seluruh rangkaian kegiatan di atas, masih diperlukan beberapa usaha penunjang meliputi: jasa pengelolaan data migas, pengadaan jasa penunjang seperti pipa casing OCTG untuk pemboran, serta dukungan jasa telematika dan komunikasi satelit, terutama untuk daerah-daerah terpencil (remote area). 7 One Stop Services Seismic study Integrated Geoscience Services Seismic Survey: 2D & 3 D Land Seismic 2D & 3 D Marine Seismic 2D & 3 D Transition Zone Processing: Processing, Re-processing Special processing, Modeling & GGR Study Other Services: MT (Magneto Telluric) 4D Micro Gravity Drilling (expl & Dev) Integrated Drilling Services Rig Provider (550 hp – 1600hp) Drilling support : Wireline logging, well testing Cementing, Mud logging, Mud engineering, Chemicals Directional Drilling Material Support: OCTG, Drill Pipe Production Integrated Oilfield Services Well Services: Hydraulic Workover/ Snubbing Slickline Well Testing Unit CTU (Coiled Tubing Unit) EPC : O&M Production Facility O&M Pipeline Other Service: TSA – IOR (Improve Oil Recovery) Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan didukung oleh beberapa divisi/unit usaha yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Jasa Pengukuran Data Geofisika/Seismik Terintegrasi (Integrated Geophysics Service) Perseroan menjalankan kegiatan usaha ini sejak tahun 1972 melalui divisi seismik dan sejak tahun 1995 divisi ini menjadi anak perusahaan Perseroan yakni PT Elnusa Geosains. Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, jasa Perseroan di bidang ini kembali menjadi divisi tersendiri, yaitu divisi geoscience services. Layanan Perseroan dalam kegiatan usaha ini merupakan satu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi dalam eksplorasi sumur-sumur migas yang mencakup semua tahap yang dibutuhkan dalam penelitian geofisika (seismik). Proses dimulai dari pengumpulan data dan survei lapangan, pemrosesan data hasil survei, hingga interpretasi data untuk pengambilan langkah selanjutnya dalam eksplorasi sumur-sumur migas. Namun layanan tersebut juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan pengguna jasa Perseroan. Para pelanggan tersebut memerlukan data geologi bawah permukaan (sub-surface) untuk mengetahui keberadaan migas serta ukuran besarnya kandungan migas di perut bumi, di lokasi perusahaanperusahaan tersebut beroperasi, yaitu di wilayah kerja masing-masing, baik di daratan, di lepas pantai (marine) maupun transisi antara daratan dan pesisir pantai. Kegiatan Perseroan pada jasa ini, diawali dengan kegiatan awal (advanced party) berupa pengukuran topografi dan arah navigasi di lapangan, pembuatan lubang (seismic drilling) untuk menanamkan bahan peledak sebagai sumber getaran. Selanjutnya dipersiapkan peralatan seismic data recording (seismic data acquisition). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan tersebut, selanjutnya di proses pada processing center (geodata processing). Data yang diperoleh dari kegiatan geodata processing adalah berupa penampang seismik (hard copy maupun digital). Selanjutnya, data ini kemudian dikaji dengan melakukan interpretasi seismik dan modelling oleh tim geology geophysics reservoir. Secara umum proses jasa geofisika/geoseismik yaitu di daratan (land) dan di lautan (offshore atau marine) dapat digambarkan sebagai berikut: 8 Proses Usaha Jasa Geofisika/Seismik Geodata Acquisition Seismic Data Acquisition (Land) 2D & 3D Persiapan awal Navigasi & non seismik (topografi, sosialisasi, kehumasan, dll) Geodata Processing Seismic Drllling Loading Dynamite Recording Seismic Data Processing Field Procesing Seismic Data Acquisition (Marine) 2D & 3D Kapal/Boat Streamer 2D dan 3D Field Recording Processing & Special Processing Geology Geophysics Reservoir • Seismic Modeling • Interpretasi • GGR Study Field Processing Sumber: Perseroan Berikut adalah penjelasan dari masing-masing unit usaha jasa geofisika/seismik: Unit Usaha Geodata Acquisition Land Geodata Acquisition Marine Geodata Processing Penjelasan Pengukuran data seismik di lapangan (daratan) dengan menggunakan alat-alat Recording, yang terdiri atas: seismic data acquisition, seismic drilling services, topografi dan navigation & non seismic Pengukuran data seismik di lepas pantai (lautan) dengan menggunakan alat-alat Recording, yang terdiri atas: seismic acquisition marine (untuk deep marine), seismic acquisition transition (untuk transition) Data hasil pengukuran di lapangan (daratan) diproses agar dapat dipelajari , dianalisa dan diinterpretasikan, yang terdiri atas: seismic data processing, modelling dan geology geophysics reservoir Di masa akan datang, Perseroan memiliki rencana untuk mengembangkan kegiatan usaha geofisika/seismik ke mancanegara untuk pelanggan di luar negeri terutama India dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, maupun Timur Tengah. Perseroan memiliki keunggulan dalam penyediaan jasa seismik yang terintegrasi dan menguasai sebagian besar pangsa pasar yang ada di Indonesia. Selain memiliki sumber daya tenaga ahli yang kompeten di bidang geofisika, Perseroan termasuk pioneer di Indonesia dalam bidang penyediaan jasa geofisika/seismik. Kemampuan Perseroan telah memperoleh pengakuan secara internasional dan dipercaya dalam menangani proyek-proyek eksplorasi perusahaan-perusahaan migas utama. Menurut manajemen, Perseroan merupakan market leader untuk bidang land seismic di Indonesia. Pelanggan Perseroan untuk jasa ini adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang hulu migas seperti Pertamina EP, JOB/TAC, Marathón Internacional Petroleum Indonesia Ltd, ConocoPhillips, Total E&P Indonesie, PetroChina, Medco E&P Indonesia, Loon Brunei Ltd dan perusahaan migas lainnya. Adapun perusahaan-perusahaan selain Perseroan yang juga bergerak di bidang seismik diantaranya adalah Citra Insulindo Abadi, Western Geco, CGGVeritas dan Sari Pari Geosains. Saat ini sejalan dengan banyaknya wilayah kerja yang akan dibuka pada wilayah perairan (Transition Zone dan offshore) maka potensi pasar jasa geofisika/seismik (geodata marine) sangat terbuka bagi Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan merencanakan untuk melakukan investasi pengadaan unit Streamer 3D (alat perekaman seismik deep marine) serta peralatan lain seperti kapal/boat untuk meraih peluang usaha di masa akan datang. b) Jasa Pemboran Migas Terintegrasi (Integrated Drilling Service) Untuk memberikan jasa layanan pemboran terintegrasi, pada awalnya Perseroan mendirikan PT Elnusa Drilling Services pada tahun 2004. Perseroan menerapkan konsep integrated drilling services sebagai 9 ciri keunggulan kompetitif sehingga Perseroan dapat memenangkan persaingan bisnis secara head to head dengan sesama penyedia jasa Rig yang persaingannya sangat ketat (red ocean). Melalui aplikasi konsep ini, maka Perseroan berada di zona pasar baru yang sangat luas (blue ocean strategy) yang belum dimiliki oleh para kompetitor. Konsep ini telah diuji coba oleh Perseroan yaitu sejak berdirinya PT Elnusa Drilling Services dan telah terbukti memperoleh sambutan yang sangat positif dari pasar sehingga kecenderungan permintaan untuk jasa ini akan meningkat di masa akan datang. Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, maka seluruh kegiatan PT Elnusa Drilling Services dilakukan secara penuh oleh Perseroan. Proses kegiatan usaha jasa pemboran dapat digambarkan sebagai berikut: Proses Usaha Jasa Pemboran Terintegrasi Well Testing Cementing Wireline Logging Mud Engineering Drilling Supporting Mud Logging (Site Preparation) Drilling Rig Persiapan Lokasi • Peralatan pemboran (rig) • Pengadaan casing (OCTG) • Pengadaan aksesori pemboran • Pengadaan material lumpur (chemical) • Peralatan penunjang pemboran(mud logging, wireline logging, cementing dan testing) Operasi Pemboran Integrated Drilling Management Pengadaaan dan mobilisasi, meliputi: • Rig Release, • Demobilize, • Perpindahan antar well Quality, Health, Safety & Environment (QHSE) Sumber: Perseroan Berikut ini adalah penjelasan masing-masing unit usaha dari jasa pemboran terintegrasi: Unit Usaha Integrated Drilling Management Drilling Rig Drilling Supporting Penjelasan Jasa manajemen untuk mengintegrasikan seluruh pelaksanaan pemboran, melalui drilling Rig dan drilling supporting Jasa pelaksanaan aktivitas utama pemboran Jasa pendukung kegiatan pemboran, yang meliputi: • Mud Logging: Jasa untuk mengetahui parameter pemboran, termasuk jasa untuk mendeteksi kandungan H2S di sekitar sumur • Mud engineering: Jasa untuk menyediakan material dan lumpur • Wireline logging: Jasa untuk mengetahui sifat fisika fluida dan batuan yang mengandung migas • Cementing: Jasa untuk menyekat lapisan yang mengandung migas dengan lapisan lain yang mengandung air formasi • Well testing: Jasa untuk mengetahui jenis dan besar kandungan migas dalam lapisan batuan yang diuji Menurut manajemen, Perseroan memiliki keunggulan dalam jasa ini dengan memiliki kegiatan pemboran yang terintegrasi (integrated driling services) yaitu manajemen operasi pemboran yang menggabungkan seluruh komponen yang beroperasi dalam setiap proyek pemboran dan merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki sertifikasi untuk jasa pemboran yang terintegrasi. Pelanggan utama Perseroan dari jasa pemboran migas diantaranya adalah Pertamina EP, JOB/TAC Pertamina, ConocoPhillips, Chevron, Total E&P Indonesie, BOB PT Bumi Siak Pusako, PT Pertamina Geothermal Energy dan Nations Petroleum (Rombebai) B.V. Adapun kompetitor Perseroan dari jasa ini diantaranya adalah Binakarindo Yako Agung, Apexindo, Sari Pari Geosains, Geoprolog, Fergaco, Baroid, Halliburton, Baker Atlas, Barren Jackson (BJ) dan Bukit Apit Bumi Persada. c) Jasa Produksi Migas Terintegrasi (Integrated Oilfield Service) Perseroan mendirikan PT Elnusa Workover Services pada tahun 1984, dimana pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa pemeliharaan sumur (well services) dan lapangan migas, 10 jasa pengerjaan operasi serta perawatan produksi beserta kegiatan penunjangnya (oilfield services). Sejak dilakukannya penggabungan vertikal, maka seluruh kegiatan PT Elnusa Workover Services dilakukan secara penuh oleh Perseroan. Perseroan juga sedang mengembangkan kompetensi di bidang teknik peningkatan produksi lanjut/Enhanced Oil Recovery (EOR) yang akan menjadi salah satu kekuatan Perseroan pada bidang production enhancement. Proses kegiatan usaha jasa produksi migas terintegrasi (integrated oilfield production services) secara umum terbagi 3 (tiga) yang dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Unit Usaha Well Services Oil Field Services Production Enhancement Penjelasan Jasa perawatan sumur-sumur yang sudah beroperasi yang bertujuan untuk memonitor performa sumur dan meningkatkan produktivitas sumur (terutama yang sudah mulai turun produktivitasnya) Jasa perawatan lapangan yang sudah berproduksi diantaranya dengan melakukan Operation & Maintenance (O&M) terhadap jaringan pipa yang sudah ada atau bahkan membangun pipa-pipa baru dan merawatnya (EPC&M), pembuatan stasiun pengumpul agar produksi dari lapangan menjadi optimal Upaya untuk meningkatkan recovery factor (faktor perolehan) produksi minyak dengan menggunakan teknologi tinggi (Enhanced Oil Recovery/EOR) Pelanggan Perseroan dari jasa ini diantaranya adalah Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia dan Pertamina EP. Perseroan telah membina hubungan kerjasama dengan Total E&P Indonesie dan Chevron Indonesia selama lebih dari 20 tahun dalam jasa ini. Kompetitor Perseroan untuk bidang Well Services diantaranya adalah Wira Insani, Seleraya, Lekom Maras, Welltekindo dan Nesitor, sedangkan untuk bidang Oilfield Services adalah perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang EPC diantaranya adalah Rekayasa Industri. Menurut manajemen, Perseroan menguasai pangsa pasar jasa Well Services di Indonesia, terutama hydraulic workover di daerah Kalimantan Timur. 11 5.1. Keterangan Singkat Mengenai Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi No 1 2 Nama Perusahaan Kepemilikan Saham Elnusa Bangkanai Energy Ltd (“EBE”) 100,00% Pengelolaan eksplorasi dan eksploitasi lapangan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah PT Sigma Cipta Utama 99,93% Penyimpanan data migas, telekomunikasi trunking dan jasa penyedia aplikasi migas 99,83% Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan BBM dan bahan kimia (“SCU”) 3 Bidang Usaha PT Elnusa Petrofin (“EPN”) 4 PT Elnusa Patra Ritel (“EPR”) 98,00% Jasa pengelolaan SPBU (saat ini sedang tidak aktif) 5 PT Patra Nusa Data (“PND”) 70,00% Pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi, produksi migas dan jasa penyedia aplikasi migas 6 PT Purna Bina Nusa (“PBN”) 84,45% Jasa penguliran dan perdagangan casing Oil Country Tubular Goods (OCTG) 7 PT Infomedia Nusantara (“IMN”) 49,00% Jasa pelayanan direktori telepon, contact center dan content. 8 PT Jabar Energi (“JBE”) 49,00% Jasa pertambangan minyak dan gas bumi, jasa pertambangan minyak, gas dan panas bumi, industri pengilangan minyak bumi, perdagangan besar dan eceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas , Ketenagalistrikan, gas, dan pengadaan energi alternatif khusus area Jawa Barat. 9 PT Patra Telekomunikasi Indonesia (“PKM”) 40,00% jasa pelayanan komunikasi melalui satelit (VSAT). 10 Elnusa Tristar Ramba Ltd (“ETR”) 25,00% Pengelola dan operator lapangan minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan. 6.1. Data Keuangan Penting Perseroan NERACA AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha – bersih Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Biaya dibayar di muka 2008 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2007 2006 401.120 792.610 29.993 74.609 181.097 133.334 8.802 106.948 634.520 8.936 48.100 57.220 135.515 3.253 157.058 470.931 3.685 60.287 76.708 64.588 2.027 Jumlah Aktiva Lancar 1.621.565 994.492 835.284 Aktiva Tidak Lancar Aktiva pajak tangguhan – bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Penyertaan saham – bersih Aktiva Tetap Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar 33.923 28.159 198.782 1.294.400 140.987 1.696.251 30.631 24.511 163.540 836.185 110.046 1.164.913 39.575 10.755 136.973 702.095 83.928 973.326 JUMLAH AKTIVA 3.317.816 2.159.405 1.808.610 351.376 301.598 37.240 103.967 37.125 224.823 3.020 298.599 217.872 52.225 52.088 73.399 114.649 1.797 123.883 210.392 36.705 56.756 87.458 153.164 4.213 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang Usaha Hutang lain-lain – pihak ketiga Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditanguhkan 12 2008 31 Desember 2007 2006 88.332 15.901 1.163.382 78.478 28.988 918.095 54.497 9.163 736.231 19.581 461.852 40.909 522.342 44.713 185.806 46.650 277.169 30.322 109.219 39.047 178.588 1.685.724 1.195.264 914.819 18.259 15.240 14.383 729.850 419.958 1.810 (41) - 583.850 261.996 1.810 38 - 583.850 261.996 1.810 50 5.915 - 21.838 455.139 16.831 84.376 16.831 8.956 1.628.554 948.901 873.493 (14.721) - - Ekuitas - Bersih 1.613.833 948.901 873.493 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.317.816 2.159.405 1.808.610 NERACA Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Hutang Proyek Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Kewajiban pajak tangguhan –bersih Kewajiban jangka panjang Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas sebelum dikurangi saham yang diperoleh kembali Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Bagian Atas Laba Bersih PerusahaanAsosiasi - Bersih Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan Laba Sebelum Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi Laba Bersih Setelah Efek Penyesuaian Pro Forma Efek Penyesuaian Pro Forma Laba (Rugi) Bersih 31 Desember 2008 2.543.913 2.149.039 394.874 214.487 180.387 (69.825) 62.968 173.530 (33.503) 140.027 140.027 2007 2.103.690 1.704.945 398.745 254.391 144.354 (51.641) 47.908 140.621 (37.831) 102.790 102.790 2006 1.877.981 1.529.344 348.637 233.306 115.331 (37.308) 39.873 117.896 (29.617) 88.279 88.279 (6.255) 133.772 133.772 (2.781) 100.009 131 100.140 (6.148) 82.131 902 83.033 13 2. Keterangan Mengenai Pembeli A. TELKOM Berikut ini merupakan keterangan singkat mengenai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (“TELKOM”) sebagai pihak yang memiliki hak untuk menerima penawaran terlebih dahulu (rights of first refusal) atas penjualan seluruh saham-saham milik Perseroan dalam IMN, dan selanjutnya menunjuk METRA untuk melaksanakan pembelian seluruh saham IMN yang dijual oleh Perseroan dimaksud. 1.1. Riwayat Singkat TELKOM TELKOM pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884 berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7 tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No. 52 tanggal 3 April 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status TELKOM diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (Persero). TELKOM didirikan berdasarkan Akta. No. 128 tanggal 24 September 1991, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6870.HT.01.01.Th.1991 tanggal 19 Nopember 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No. 210. Anggaran Dasar TELKOM telah beberapa kali diubah, dimana perubahan terakhir tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.” No. 27, tanggal 15 Juli 2008, dibuat di hadapan DR. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., Notaris di Jakarta, dan persetujuan atas perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU46312.A.H.01.02-Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008. 2.1. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan DPS TELKOM yang disampaikan oleh PT Datindo Entrycom per 28 Pebruari 2009, struktur permodalan dan kepemilikan saham TELKOM adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Seri A Dwiwarna Pemerintah Saham Seri B Pemerintah JPMCB US Resident Norbax Inc. The Bank of New York Direksi: Ermady Dahlan Indra Utoyo Masyarakat (Masing-masing di bawah 5 %) Jumlah Modal saham yang diperoleh kembali Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Nilai Nominal saham Rp 250 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) % 1 - - 10.320.470.711 1.691.164.849 1.733.904.616 2.580.117.677.750 422.791.212.250 433.476.154.000 51,19 8,39 8,60 17.604 5.508 6.169.695.491 19.915.258.780 244.740.500 20.159.999.280 4.401.000 1.377.000 1.542.423.872.750 4.978.814.695.000 61.185.125.000 5.039.999.820.000 0,000087 0,000027 30,60 100,00 14 3.1. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi TELKOM Sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.” No. 27, tanggal 15 Juli 2008, dibuat di hadapan DR. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa “Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.” No.16 tanggal 19 September 2008 yang dibuat dihadapan notaris yang sama, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi TELKOM yang sedang menjabat adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen : Tanri Abeng : Bobby Achirul Awal Nazief : Mahmuddin Yasin : Arif Arryman : Petrus Sartono Direksi: Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Jaringan dan Solusi Direktur Enterprise dan Wholesale Direktur Konsumer Direktur Compliance dan Risk Management Direktur Teknologi Informasi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia : Rinaldi Firmansyah : Sudiro Asno : I Nyoman Gede Wiryanata : Arief Yahya : Ermady Dahlan : Prasetio : Indra Utoyo : Faisal Syam 4.1. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar TELKOM, ruang lingkup kegiatan TELKOM adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya TELKOM, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5.1. Ikhtisar Keuangan Penting TELKOM (dalam miliar Rupiah) NERACA Total Aktiva Lancar Total Aktiva Tidak Lancar Total Aktiva Total Kewajiban Jangka Pendek Total Kewajiban Jangka Panjang Total Kewajiban Hak Minoritas Total Ekuitas 2008 14.622 76.634 91.256 26.998 20.260 47.258 9.684 34.314 31 Desember 2007 15.978 66.081 82.059 20.674 18.331 39.005 9.305 33.749 2008 60.689 38.382 34.621 22.307 (1.995) 20.312 10.619 537,73 21.509,20 31 Desember 2007 59.440 32.967 37.067 26.473 (877) 25.596 12.857 644,08 25.763,20 2006 13.921 61.215 75.136 20.536 18.344 38.880 8.187 28.069 (dalam miliar Rupiah) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Beban Usaha EBITDA Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba Bersih Laba Bersih per Saham Laba Bersih per ADS (40 saham seri B per ADS) B. 2006 51.294 29.701 31.716 21.593 400 21.993 11.006 547,15 21.886,00 METRA Berikut ini merupakan keterangan singkat mengenai PT Multimedia Nusantara (“METRA”), sebagai pihak yang telah ditunjuk oleh TELKOM sebagai pembeli atas seluruh saham yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh IMN dan dimiliki oleh Perseroan, untuk melaksanakan hak menerima penawaran terlebih dahulu (rights 15 of first refusal) TELKOM atas seluruh saham milik Perseroan dalam IMN tersebut, dimana TELKOM sebagai pemilik 99,9% (sembilan puluh sembilan koma sembilan persen) saham di dalam METRA. 1.1. Riwayat Singkat METRA PT Multimedia Nusantara (METRA) didirikan berdasarkan Akta No. 116 tanggal 28 Mei 1997, dibuat dihadapan Soekaimi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-31.HT.01.01.TH.'98 tanggal 14 Januari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret 1998, Tambahan No. 1467 tahun 1998. Anggaran Dasar METRA telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT. Multimedia Nusantara” No. 84 tanggal 20 Januari 2009, yang dibuat dihadapan Sutjipto , S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-08625.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 Maret 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan yang disimpan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0010564.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 19 Maret 2009. 2.1. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar “PT. Multimedia Nusantara” No. 84 tanggal 20 Januari 2009 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam METRA adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. Faisal Syam Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp10.000 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) 100.000.000 1.000.000.000.000 41.884.999 1 41.885.000 58.115.000 418.884.990.000 10.000 418.850.000.000 581.150.000.000 % 99,999984 0,000016 100,00 3.1. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi METRA Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perubahan Anggaran Dasar “PT. Multimedia Nusantara” No. 84 tanggal 20 Januari 2009, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi METRA, yang sedang menjabat adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris : Indra Utoyo : Fredi Triani : Heri Supriadi : Herfini Hartyono Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : Alex Janangkih Sinaga : Ibnu Sulaiman : Harry John : Rinaldi Buchari 4.1. Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar METRA, kegiatan usaha METRA adalah jasa penyiaran Televisi Swasta Sistem Berlangganan (Pay-Television) dan Multimedia. 16 5.1. Ikhtisar Keuangan Penting METRA (dalam jutaan Rupiah) NERACA Total Aktiva Lancar Total Aktiva Tidak Lancar Total Aktiva Total Kewajiban Jangka Pendek Total Kewajiban Jangka Panjang Total Kewajiban Hak Minoritas Total Ekuitas 2008 261.533 502.862 764.395 223.399 124.828 348.227 30.278 385.891 31 Desember 2007 39.144 85.440 124.585 72.180 3.549 75.729 944 47.912 2008 441.746 450.053 49.048 (8.307) (11.243) (21.453) (18.583) 31 Desember 2007 140.915 133.339 26.540 7.577 (858) 9.348 8.156 2006 19.077 68.295 94.187 48.228 4.630 52.858 1.572 39.756 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Beban Usaha EBITDA Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba Bersih K. 2006 63.815 64.983 6.722 (1.168) 2.046 3.306 3.526 Keterangan Singkat Mengenai IMN 1.1. Riwayat Singkat IMN PT Infomedia Nusantara (IMN) didirikan berdasarkan Akta No. 107 tanggal 20 Juni 1984, dibuat di hadapan Sinta Susikto, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Elnusa Yellow Pages. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.2128HT.01.01.TH’87 tanggal 14 Maret 1987 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 18 Nopember 1988, Tambahan No. 1255. Anggaran Dasar IMN telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir sebagaimana tercantum dalam Akta No. 09 tanggal 19 Agustus 2008, dibuat dihadapan Yudo Paripurno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-68245.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 2 Desember 2008, Tambahan No.26024. 2.1. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7, tanggal 2 Agustus 2002 yang dibuat di hadapan Eko Gunarto, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam IMN adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang saham: 1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. PT Elnusa Tbk Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Nilai Nominal Rp500 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) 200.000.000 100.000.000.000 40.800.000 39.200.000 80.000.000 120.000.000 20.400.000.000 19.600.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 % 51,00 49,00 100,00 3.1. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi IMN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat (Sirkuler) PT Infomedia Nusantara No. 3 tanggal 12 Pebruari 2008, dibuat di hadapan Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi IMN, yang sedang menjabat adalah sebagai berikut: 17 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris : Hendri S. Suardi : Faisyal Syam : Tjatur Purwadi : Heru Samodra Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur : Agina Siti Fatimah : Marihot BS Sibarani : Baskoro : Angger Pramunditto : Hafid Mulyadi 4.1. Kegiatan Usaha IMN IMN merupakan salah satu perusahaan terbesar yang bergerak dalam sektor industri jasa layananan informasi dan komunikasi di Indonesia. Dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat, IMN juga terus menerus melakukan pengembangan produk untuk memenuhi tuntutan pelanggan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, yaitu berupa penyediaan informasi dan layanan komunikasi yang akurat, mudah, cepat dan lengkap, seperti Yellow Pages, telemarketing, telesales, reminding call, telepromo, telecollection, telesurvey, Power Business, dll. 5.1. Keterangan Mengenai Anak Perusahaan PT Balebat Dedikasi Prima (“BDP”) Untuk menunjang kegiatan Perseroan di bidang penyediaan buku telepon, Perseroan mendirikan BDP yang bergerak di bidang percetakan. a) Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya BDP didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.5 tanggal 17 Juli 2000, dibuat dihadapan Trismorini Asmawel, S.H., Notaris di Bogor. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C3530.HT.01.TH2001 tanggal 30 Maret 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.51 tanggal 27 Juni 2006, Tambahan No.6899. BDP berkedudukan di Bogor. Anggaran Dasar BDP telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.5 tanggal 5 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Agus Surachman, S.H., Notaris di Bogor. Akta mana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44301.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008. b) Kegiatan Usaha BDP bergerak di bidang percetakan dan penerbitan, dengan pendapatan sebagian besar diperoleh dari captive market dari IMN. c) Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 5 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Agus Surachman, S.H., Notaris di Bogor, struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam BDP adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Pemegang Saham: 1. PT Infomedia Nusantara 2. Ny. Siti Chodijah 3. Tuan Muhammad Ihsan 4. Tuan Hamzah Lukman 5. Koperasi Infomedia Nusantara (KOPIN) Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) % 40.000 40.000.000.000 7.345 1.352 1.353 850 400 7.345.000.000 1.352.000.000 1.353.000.000 850.000.000 400.000.000 65,00 11,96 11,97 7,53 3,54 18 Keterangan Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh d) Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Jumlah Saham Nominal (Rp) % 11.300 11.300.000.000 100,00 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 25 September 2008, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BDP, yang sedang menjabat adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris : Edfian Noerdin : Marihot BS Sibarani : Beny Direksi: Direktur Utama Direktur Komersial dan Produksi Direktur Keuangan, SDM dan Logistik : Dewananda Wardana : Syamsul Bachri Dawallang : Genit Cendrawati 6.1. Ikhtisar Keuangan Penting IMN (dalam jutaan Rupiah) NERACA Total Aktiva Total Aktiva Lancar Total Aktiva Tidak Lancar Total Kewajiban Total Kewajiban Jangka Pendek Total Kewajiban Jangka Panjang Hak Minoritas Total Ekuitas 2008 592.518 354.461 238.057 265.671 239.655 26.016 7.097 319.750 31 Desember 2007 519.243 294.468 224.775 247.928 218.223 29.705 9.361 261.954 2008 734.135 570.415 163.722 (10.930) 152.792 375 41.745 110.672 31 Desember 2007 666.907 525.679 141.228 (12.841) 129.421 2.385 38.910 88.126 2006 478.480 387.811 90.669 9.649 100.317 1.352 26.655 72.310 2008 18,68 34,61 44,84 22,30 29,50 15,08 147,90 31 Desember 2007 16,97 33,64 47,75 21,28 28,50 13,21 134,94 2006 16,55 33,29 49,27 18,95 25,48 15,11 125,24 2006 437.028 222.365 214.662 215.337 177.552 37.785 4.477 217.214 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Minority Interest Pajak Laba Bersih RASIO (dalam %) ROA ROE Rasio Total Kewajiban terhadap Total Aktiva Marjin Usaha Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih Rasio Lancar 19 L. Struktur Kepemilikan Saham Perseroan di Anak Perusahaan Sebelum dan Sesudah Transaksi Struktur kepemilikan saham Perseroan di Anak Perusahaan sebelum Transaksi: Struktur kepemilikan saham Perseroan di Anak Perusahaan setelah Transaksi : 20 III. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PROFORMA PERSEROAN Laporan Keuangan Konsolidasi Proforma Perseroan sebagaimana ditunjukkan pada bagian di bawah ini telah disusun dengan asumsi bahwa Perseroan melakukan Transaksi pada tanggal 31 Desember 2008. Proforma Laporan Keuangan Perseroan tersebut dibuat oleh pihak manajemen berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang telah diaudit per tanggal 31 Desember 2008. Berikut adalah Ikhtisar Laporan Keuangan Konsolidasi Proforma Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah ditelaah oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, sebelum dan sesudah dilakukannya Transaksi: Neraca Konsolidasi Sebelum dan Sesudah Transaksi (dalam jutaan Rupiah) Keterangan AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha – bersih Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Biaya dibayar di muka Jumlah Aktiva Lancar Sebelum Transaksi (Diaudit) Proforma Setelah Transaksi (Tidak Diaudit) 401.120 792.610 29.993 74.609 181.097 133.334 8.802 1.621.565 999.120 792.610 29.993 74.609 181.097 133.334 8.802 2.219.565 33.923 33.923 Aktiva Tidak Lancar Aktiva pajak tangguhan - bersih Piutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Penyertaan saham – bersih Aktiva Tetap Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar 28.159 28.159 198.782 1.294.400 140.987 1.696.251 42.104 1.294.400 140.987 1.539.573 JUMLAH AKTIVA 3.317.816 3.759.138 351.376 301.598 37.240 103.967 37.125 224.823 3.020 351.376 301.598 37.240 252.497 37.125 224.823 3.020 88.332 15.901 1.163.382 88.332 15.901 1.311.912 19.581 19.581 461.852 461.852 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang Usaha Hutang lain-lain – pihak ketiga Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Hutang Proyek Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istemewa Kewajiban pajak tangguhan –bersih Kewajiban jangka panjang Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 40.909 40.909 522.342 522.342 1.685.724 1.834.254 18.259 18.259 21 Keterangan Proforma Setelah Transaksi (Tidak Diaudit) Sebelum Transaksi (Diaudit) EKUITAS Modal Saham Tambahan modal disetor – bersih Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengandali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas sebelum dikurangi saham yang diperoleh kembali 729.850 419.958 - 729.850 419.958 - 1.810 1.810 (41) (41) - - 21.838 455.139 21.838 747.931 1.628.554 1.921.346 (14.721) (14.721) Ekuitas bersih 1.613.833 1.906.625 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.317.816 3.759.138 Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan – 99.738.000 saham Laporan Laba Rugi Sebelum dan Sesudah Transaksi (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Bagian Atas Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Bersih Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan Laba Sebelum Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan Yang dikonsolidasi Laba (Rugi) Bersih Sebelum Transaksi (Diaudit) Proforma Setelah Transaksi (Tidak Diaudit) 2.543.913 2.149.039 394.874 214.487 180.387 (69.825) 2.543.913 2.149.039 394.874 214.487 180.387 371.497 62.968 62.968 173.530 614.852 (33.503) 140.027 - (182.033) 432.819 - 140.027 432.819 (6.255) (6.255) 133.772 426.564 22 IV. LAPORAN DAN PENDAPAT PIHAK-PIHAK INDEPENDEN Sesuai dengan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2, Perseroan telah menunjuk Pihak-pihak Independen untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran Transaksi oleh Perseroan, baik dari segi nilai maupun aspek hukumnya. Pihak-pihak Independen yang telah ditunjuk oleh Perseroan dan memberikan pendapatnya adalah sebagai berikut: 1. MPR MPR selaku penilai independen berdasarkan Laporan Penilaian dalam Surat No. APP/031/KJPP-MPR/IV/09 tanggal 3 April 2009 telah melakukan penilaian saham IMN dengan nilai range antara Rp 1.196.468.029.225 sampai dengan Rp 1.277.036.839.711 untuk 100% saham dalam IMN atau Rp586.269.334.320 sampai dengan Rp 625.748.051.459 untuk 49% saham dalam IMN. Selanjutnya MPR telah memberikan pendapat atas kewajaran pelaksanaan Transaksi, dalam Surat No.APP/041/KJPP-MPR/V/09 tanggal 29 Mei 2009, dengan memberikan pendapat sebagai berikut: Berdasarkan pertimbangan kuantitatif dan kualitatif dalam memberikan Opini Kewajaran atas Transaksi penjualan seluruh kepemilikan saham pada PT Infomedia Nusantara sebesar 49% dengan harga Rp598.000.000.000, adalah wajar. 2. Thamrin & Rachman Sesuai dengan Pendapat Hukum yang diberikan oleh Thamrin & Rachman dalam Surat No.366/T&R/PHELSA/MHT-IL/V/2009 tanggal 29 Mei 2009, Transaksi dapat dilaksanakan oleh Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) Mengingat Transaksi merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2. dan merupakan Transaksi Afiliasi namun tidak memiliki Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1.,maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1; (ii) Transaksi harus memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari dan diberikannya pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada para kreditur Perseroan; dan (iii) (1) Perseroan harus memperoleh konfirmasi bahwa IMN telah memenuhi paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total kewajiban pembangunan selama 5 (lima) tahun berdasarkan izin penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang dipegang oleh IMN, dan (2) IMN harus melaporkan kepada Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi mengenai rencana perubahan susunan kepemilikan saham di dalam IMN dari semula ELSA kepada METRA. Pihak-pihak Independen yang telah ditunjuk oleh Perseroan dalam rangka Transaksi ini menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal. 23 V. REKOMENDASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN Sebagaimana dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa Transaksi akan memberikan keuntungan bagi Perseroan yaitu: 1) 2) 3) Lebih fokus pada industri minyak dan gas bumi yang dijalankan oleh Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif; Lebih fokus pada pengembangan usaha core business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan; Mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan porsi ekuitas dari investasi yang akan dilakukan dalam industri minyak dan gas bumi sebagai berikut: (i) Jasa hulu terintegrasi (Integrated upstream services) di bidang geoscience, drilling, dan oilfield services; (ii) Pengelolaan lapangan minyak (asset based management). Dengan mempertimbangkan manfaat yang akan didapat oleh Perseroan maupun Pemegang Saham sebagaimana dijelaskan di atas, persetujuan Pemegang Saham atas Transaksi ini sangat diperlukan sehingga Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan kepada Pemegang Saham untuk memberikan persetujuan terhadap Transaksi. Dengan merujuk pada laporan pihak independen, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menyatakan bahwa Transaksi bukan merupakan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.1. Transaksi tersebut diatas akan berlaku efektif setelah disetujui oleh RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2009. 24 VI. PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Sehubungan dengan Transaksi yang merupakan Transaksi Material sebagaimana diuraikan dalam Keterbukaan Informasi ini, Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari Pemegang Saham Perseroan melalui RUPSLB yang akan diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 30 Juni 2009 di Jakarta. Para Pemegang Saham yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPSLB adalah para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada hari Jumat, tanggal 12 Juni 2009 pukul 16.00 WIB. Pemegang Saham yang tidak menghadiri RUPSLB tersebut, dapat memberikan kuasa kepada pihak lain dengan cara mengisi blanko Surat Kuasa yang disediakan. Surat Kuasa yang telah dilengkapi/diisi dan ditandatangani oleh Pemegang Saham yang bersangkutan agar segera dikembalikan kepada PT Datindo Entrycom, BAE yang ditunjuk oleh Perseroan atau kepada Corporate Secretary Perseroan dengan alamat Graha Elnusa Lt.16 Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560, selambat-lambatnya pada tanggal 24 Juni 2009. Penyerahan formulir Surat Kuasa tidak akan membatasi Pemegang Saham untuk menghadiri RUPSLB dan memberikan suaranya sendiri jika diinginkan. Pemegang Saham diminta dengan sangat untuk berpartisipasi dalam RUPSLB ini dengan cara menghadiri sendiri RUPSLB ini atau dengan memberi kuasa kepada orang/pihak lain untuk menghadiri RUPSLB ini. Dengan memperhatikan ketentuan Peraturan No. IX.E.2 maka pelaksanaan RUPSLB Perseroan sehubungan dengan Transaksi yang merupakan Transaksi Material harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPSLB Perseroan harus dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. b. Keputusan RUPSLB Perseroan mengenai Transaksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan harus disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang hadir dalam RUPLSB Perseroan. c. Apabila korum Pemegang Saham pada RUPSLB pertama tidak terpenuhi maka dapat diadakan RUPSLB kedua paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak RUPSLB pertama dengan syarat dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili sedikitnya ⅓ (satu pertiga) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. d. Apabila korum Pemegang Saham pada RUPSLB kedua tidak terpenuhi maka akan diadakan RUPSLB ketiga setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Bapepam-LK yang akan menetapkan kuorum. e. Apabila para Pemegang Saham Perseroan tidak menyetujui Transaksi tersebut dalam RUPSLB Perseroan Ketiga yang memenuhi korum kehadiran, maka Transaksi tersebut baru dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal keputusan penolakan oleh RUPSLB Perseroan. f. Dalam RUPSLB Perseroan antara lain dimintakan pula persetujuan para Pemegang Saham Perseroan untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan Transaksi dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan-ketentuan di bidang Pasar Modal Indonesia. Berikut adalah tanggal-tanggal penting dalam kaitannya dengan RUPSLB Perseroan: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Peristiwa Surat Pemberitahuan Agenda RUPSLB Perseroan ke Bapepam-LK dan BEI Pengumuman RUPSLB Perseroan melalui surat kabar Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam – LK Pengumuman informasi ringkas mengenai Transaksi melalui surat kabar Tanggapan dari Bapepam-LK atas Pernyataan Pendaftaran Perseroan Jawaban atas tanggapan dari Bapepam – LK Panggilan RUPSLB Perseroan melalui surat kabar RUPSLB Perseroan / Pernyataan Efektif dari Bapepam-LK Penyampaian hasil keputusan RUPSLB ke BAPEPAM-LK dan BEI Iklan pengumuman hasil RUPSLB di 2 (dua) Surat Kabar Harian berperedaran Nasional Penyampaian bukti iklan hasil RUPSLB ke BAPEPAM-LK dan BEI Hari Senin Senin Selasa Selasa Senin Jumat Senin Selasa Kamis Tanggal 25 Mei 2009 1 Juni 2009 2 Juni 2009 2 Juni 2009 8 Juni 2009 12 Juni 2009 15 Juni 2009 30 Juni 2009 2 Juli 2009 Kamis 2 Juli 2009 Kamis 2 Juli 2009 25 VII. PIHAK – PIHAK INDEPENDEN Akuntan Publik Perseroan Konsultan Hukum Penilai Independen Pendapat Kewajaran atas Transaksi (Fairness Opinion) : KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja : Thamrin & Rachman : Martoekoesoemo, Prasetyo & Rekan : Martoekoesoemo, Prasetyo & Rekan 26 VIII. INFORMASI TAMBAHAN Apabila Pemegang Saham masih memerlukan informasi tambahan mengenai hal-hal yang tercantum dalam informasi ini dapat menghubungi : Perseroan PT ELNUSA Tbk Graha Elnusa Lt. 16 Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 Telepon : (021) 788-30850 Faksimili : (021) 788-30883 e-mail : [email protected] Website : www.elnusa.co.id atau Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Puri Datindo Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 Telepon : (021) 570-9009 Faksmili : (021) 570-9026 27