SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V “Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013 MAKALAH PENDAMPING PENDIDIKAN KIMIA (Kode : B-02) ISBN : 979363167-8 PEMETAAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) MAHASISWA FKIP UNS SURAKARTA 1,2 J.S. Sukardjo1,*, Y. Ngadino2 Staf UPPL FKIP Universitas Sebelas Maret *Keperluan Korespondensi, telp: 081329046722, email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa mahasiswa praktikan PPL FKIP UNS telah menggunakan model pembelajaran inovatif dengan metode maupun pendekatan pembelajarannya sehingga betul-betul tercapai bahwa guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran. Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa FKIP – UNS yang memprogramkan matakuliah PPL dan telah ditetapkan sebagai mahasiswa praktikan program pengalaman lapangan (PPL) tahun 2011-2012 sedangkan pengambilan sample RPP yang telah dipraktikan dalam latihan mengajar di kelas secara acak di setiap sekolah mitra yang diusahakan setiap prodi/BKK terwakili. Untuk teknik pengumpulan datanya dengan memeriksa RPP yang telah dikumpulkan dari mahasiswa praktikan PPL yang ada di sekolah mitra. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa praktikan PPL yang menggunakan pembelajaran inovatif sebesar 77,5 %, sedangkan 22,5 % praktikan PPL masih menggunakan metode ceramah. Kata Kunci: RPP, Model Pembelajaran, Mahasiswa PPL profesionalitasnya [1]. Oleh karena itu, PENDAHULUAN Guru sebagai tenaga fungsi guru adalah sebagai pendidik, profesional bertugas merencanakan dan pengajar, melaksanakan pengembang hasil pembelajaran, pembelajaran, pembimbingan melakukan dan penelitian, pengembangan dan menilai melakukan pelatihan, membantu pengelolaan program sekolah serta mengembangkan pembimbing, program, pelatih, pengelola program, dan tenaga profesional. Tugas dan fungsi menggambarkan harus dimiliki profesional. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V guru tersebut kompetensi oleh Direktorat guru yang yang Pembinaan 123 ISBN = 979363167-8 Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Pengalaman Direktorat dilaksanakan oleh para mahasiswa FKIP Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas (2004), telah merumuskan dan Pada mengajar Guru Pemula (SKGP) SMP dan SMA, Pelaksanaan yang termasuk kompetensi, empat yaitu: (1) standar penguasaan yang akan UNS pada semester VII 2011 – 2012. mengembangkan Standar Kompetensi mencakup Lapangan saat telah latihan disiapkan praktik Rencana Pembelajaran di dalamnya (RPP) ada model pembelajaran yang akan dilaksanakan bidang studi, (2) pemahaman tentang dalam peserta penguasaan Pembelajaran adalah suatu kerangka pembelajaran yang mendidik, dan (4) konseptual yang melukiskan prosedur pengembangan yang didik, (3) kepribadian dan keprofesionalan. pembelajaran. Model sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar Undang-undang No. 14 Tahun untuk mencapai tujuan belajar tertentu 2005 tentang Guru dan Dosen, pada yang berfungsi sebagai pedoman bagi Bab IV Nasional Pendidikan pada Bab para perancang dan para pengajar VI pasal 3 telah menegaskan tentang dalam kompetensi tenaga melaksanakan aktivitas pembelajaran tersebut [2]. Selanjutnya dalam taraf yang sempit meliputi: (1) kompetensi pedagogik, (2) dan operasional akan digunaan istilah kompetensi kepribadian, (3) kompetensi metode profesional, dan (4) kompetensi sosial. Metode sebagai cara atau jalan untuk pendidik kependidikan. dan Kompetensi Oleh karena itu, para guru harus merencanakan dan menyajikan teknik dan pembelajaran. /melaksanakan kegiatan mendapatkan bekal yang memadai agar untuk mencapai tujuan ‘ sedangkan dapat menguasai sejumlah kompetensi teknik menunjuk kepada ragam khas yang diharapkan tersebut, baik melalui penerapan sesuatu metode dengan latar preservice maupun inservice training. penerapan tertentu, seperti kemampuan Salah satu bentuk preservice training dan bagi peralatan, guru tersebut pembentukan (teaching adalah kemampuan skill) baik melalui mengajar secara teoritis kebiasaan guru, kesiapan sebagainya pembelajaran [3]. ketersediaan siswa Dalam misalnya, diskusi merupakan kemampuan mengajar dapat dilatihkan pembelajaran. melalui dapat dilakukan dengan berbagai teknik, latihan praktik mengajar mandiri dengan menerapkan bagian dari Program Pelakasanaan metode diskusi seperti teknik brain storming. Sesuai dengan Permendiknas model-model pembelajaran inovatif yang merupakan satu proses maupun praktis. Secara praktis, bekal kegiatan salah dan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 124 ISBN = 979363167-8 Proses dijelaskan dijabarkan bahwa dari RPP silabus untuk pengalaman 2011-2012 lapangan (PPL) sedangkan tahun pengambilan mengarahkan kegiatan belajar peserta sample didik dalam latihan mengajar di kelas secara dalam Dasar. mencapai Setiap satuan acak di setiap sekolah mitra yang menyusun diusahakan setiap prodi/BKK terwakili. RPP secara lengkap dan sistematis agar Dengan memeriksa RPP yang telah pembelajaran secara dikumpulkan dari mahasiswa praktikan interaktif, inspiratif, menyenangkan , PPL yang ada di sekolah mitra, meliputi: menantang, memotivasi peserta didik kompetensi untuk pembelajaran, pendidikan guru Kompetensi pada RPP yang telah dipraktikan berkewajiban berlangsung berpartisipasi aktif , serta dasar, indikator, tujuan, model/ metode/ memberikan ruang yang cukup bagi pendekatan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian pembelajaran( awal, inti dan akhir), sesuai media,sumber belajar, evaluasinya. dengan perkembangan bakat, fisik minat serta dan psikologis peserta didik. kegiatan Masing-masing dari bagian RPP dianalisis Penelitian ini bertujuan untuk pembelajaran, sesuai dijabarkan,apakah sudah tujuannya lalu dipetakan. Dari Sejauhmana mahasiswa praktikan PPL hasil analisis dapat dikelompokkan dan telah ditentukan seberapa jauh kompetensi menggunakan model pembelajaran inovatif dengan metode yang maupun pendekatan pembelajarannya pembelajaran secara deskriptif. telah diperoleh dalam sehingga betul-betul tercapai bahwa guru sebagai motivator dan fasilitator HASIL DAN PEMBAHASAN dalam pembelajaran. Luaran Mengajar kegiatan yang adalah pada membimbing prinsipnya siswa, dalam diharapkan dari penelitian ini adalah kegiatan mengajar yang mengandung dihasilkan lulusan PPL yang berkualitas pengertian bahwa mengajar merupakan dapat dan usaha mengorganisasikan lingkungan inovatif, dalam hubungannya dengan anak didik menerapkan paradigma pembelajaran dan bahan pengajaran, sehingga terjadi yaitu pembelajaran yang berpusat pada proses siswa (student centered ) diartikan METODE PENELITIAN mengorganisasi mengembangkan metode model pembelajaran Populasi seluruh mahasiswa FKIP – belajar lingkungan mengajar. sebagai Mengajar suatu atau aktivitas mengatur sebaik-baiknya dan UNS yang memprogramkan matakuliah menghubungkan PPL sebagai sehingga terjadi proses belajar [4]. Atau program dikatakan, dan mahasiswa telah ditetapkan praktikan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V mengajar dengan sebagai anak, upaya 125 ISBN = 979363167-8 menciptakan kondisi yang kondusif menentukan strategi pembelajaran yang untuk berlangsungnya kegiatan belajar tepat bagi pengajaran. para siswa. Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi untuk mencapai tujuan Dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran diperlukan siswa untuk terjadinya proses belajar pendekatan sesuai merupakan sudut pandang atau titik dengan dirumuskan. yang Karenanya merupakan kompleks. tujuan suatu menyampaikan belajar proses Tidak telah hanya informasi tolak tertentu. untuk Pendekatan memahami seluruh yang persoalan alam proses pembelajaran. sekedar Sudut pandang menggambarkan cara guru berfikir dan sikap seorang pengajar kepada siswa. Banyak kegiatan maupun dalam menjalankan atau melaksanakan tindakan yang harus dilakukan, terutama profesinya. bila diinginkan hasil belajar lebih baik profesional tidak hanya berpikir tentang pada seluruh peserta didiknya. Tujuan apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajar pengetahuan diajarkan, tetapi juga tentang siapa yang yang disampaikan itu dapat dipahami akan menerima pelajaran, apa makna peserta belajar adalah didik. agar Guru dari yang berhasil Seorang bagi pengajar peserta yang didik, dan mengajar di suatu sekolah belum tentu kemampuan apa yang ada pada peserta berhasil di sekolah lain. Itulah sebabnya didik ada pembelajaran. pendapat bahwa mengajar itu bahwa adalah suatu “seni” tersendiri. Dalam interaksi dalam kegiatan mengikuti Hal seorang ini kegiatan berimplikasi pengajar harus mengetahui dan menguasai berbagai pembelajaran di kelas, baik pengajar strategi maupun peserta peranan yang pembelajaran didik mempunyai kegiatan sama pentingnya. harus dalam pembelajarannya. pandai proses Pengajar memilih strategi Perbedaaannya terletak pada fungsi dan pembelajaran yang tepat agar peserta peranannya masing-masing. Pengajar didik dapat belajar secara efektif dan tentunya harus mempunyai kelebihan- efisien, serta mencapai tujuan yang kelebihan tertentu dibandingkan peserta diharapkan. didiknya, yang akan digunakan untuk merupakan kegiatan pembelajaran yang membelajarkan peserta didik. Untuk itu dipilih peranan kegiatan pembelajaran yang dapat membantu pembelajaran ialah berusaha secara dan memudahkan peserta didik ke arah terus menerus untuk membantu peserta tercapainya tujuan pengajaran tertentu. didiik pengajar membangun dalam potensi yang dimilikinya. Pengajar harus memilih dan oleh Strategi pengajar pembelajaran dalam proses Profesi guru tidak pernah diam dari Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V tuntutan perubahan dan 126 ISBN = 979363167-8 pembaharuan, pada ia Perubahan yang dimaksudkan membuat suatu masyarakat menjadi di atas utamanya dengan perubahan berubah tetapi pada sisi lain perubahan kurikulum masyarakat menuntut perbaikan kinerja karakteristik guru itu sendiri. kurikulum tersebut, terutama berkaitan sisi Untuk itu, guru yang ideal adalah guru melakukan suatu yang senantiasa inovasi terhadap kerja KTSP, dimana yang terdapat melekat pada dengan belajar kontekstual dan anak didik sebagai subjek pembelajaran. keprofesionalannya, terutama berkaitan Perpindahan paradigma dari orientasi dengan tugas pengajaran di sekolah. guru kepada orientasi kebutuhan anak Salah satu usaha yang dilakukan adalah didik diartikan bahwa aktivitas belajar memilih atau model-model pembelajaran didominasi oleh siswa, guru hanya yang sesuai dengan tuntutan kurikulum sebagai yang sedang berlaku. fasilitator. Berangkat dari konsep inovatif, sejumlah usaha dilakukan oleh Menanggapi atau sebagai perubahan yang harus terjadi di atas harus diikuti oleh berbagai pendidik. perubahan pada kegiatan pembelajaran Demikian cepatnya perubahan di sekitar sehari-hari. Jika ditelusuri lebih jauh kita, tidak mungkin lagi mengandalkan ternyata cara-cara lama dalam pembelajaran, disebabkan bahkan masih terdapat sejumlah guru seseorang terhadap kekurangan cara masih mengajar dengan cara-cara yang yang dilakukan oleh gurunya ketika dia belajar dimaksudkan di sini berkaitan langsung dahulu. Untuk keperluan perubahan ini, dengan pada tahap awal para guru memiliki kegiatan belajar mengajar, mulai dari motivasi dan sikap ingin berubah, tidak penetapan pernah merasa puas, berusaha bekerja pemilihan profesional dan sebagainya, sehingga ia pendekatan, media, metode, dan sistem mendapatkan baru, penilaian. Inovasi yang dilakukan oleh karena inti dari pengertian inovasi itu seorang guru lebih ditekankan pada sendiri adalah adanya perubahan untuk kegiatan mengajar, karena ia diserahi menemukan yang baru. Bahwa guru tugas harus memiliki sikap kreatif. Kreatif kegiatan belajar untuk mencapai tujuan dalam berbagai pembelajaran yang telah ditetapkan. perubahan yang ada, karena setiap Dalam konteks ini kegiatan guru lebih adanya perubahan akan selalu diiringi dari oleh umumnya, karena ia dituntut bukan artian perubahan pembimbing seorang sesuatu yang merespon berbagai melaksanakannnya. cara untuk perubahan oleh itu adanya dimilikinya. tugas dan diantaranya Cara guru dalam pembelajaran, ajar, wewenang pekerjaan yang seperti tujuan materi kesadaran seorang pemilihan mengelola profesional hanya ahli pada bidangnya tetapi juga Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 127 ISBN = 979363167-8 harus mampu mengelola pembelajaran dalam lingkungan manusia yang serba berubah. Dalam artian ini, para guru berusaha mencari model-model yang relevan, sehinga setiap komponen pembelajaran berjalan secara efektif, yang pada gilirannya akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Model- Gambar 1. Diagram Pie Pembelajaran model tersebut dapat diadopsi dari Inovatif dan Ceramah model lain atau menemukan sendiri model yang diyakini lebih efektif. Namun Dilihat dari gambar di atas yang harus dipahami oleh guru dalam pendidik setiap pemakaian model pembelajaran menggunakan tidak serta merta menjadi efektif karena selama ia akan berkorelasi dengan suasana pengalaman lapangan di sekolahan. lain. Berbagai model alternatif lain perlu Berdasarkan didapatkan hasil hasil bahwa dalam melaksanakan banyak yang pembelajaran inovatif, sudah banyak yang pembelajaran inovatif melakukan program penelitian diupayakan dalam rangka mencarikan mahasiswa solusi ketidakpuasan terhadap model PPL sudah pembelajaran yang ada. Banyak model- menggunakan model pembelajaran lain, diantaranya mahasiswa adalah: Examples Non-Examples, mampu memvariasi bahkan tidak hanya Picture and Picture, Numbered Head metode Together, Student Teams-Achievement konvensional saja yang digunakan. Hal tersebut terbukti dari Division RPP mahasiswa yang melakukan PPL. Based Terdapat 77,5 yaitu dari 80 mahasiswa Make-A Match, Think Pair and Share, terdapat Debate, 62 mahasiswa menggunakan pembelajaran yang (STAD), Introduction, Role Jigsaw, Problem Mind Mapping, Playing, Group inovatif, Investigation, Talking Stick, Commute sedangkan 22,5 % yaitu 18 mahasiswa Couple, Snowball Throwing, Student masih menggunakan metode ceramah Facilitator selama PPL. Review Horay, Demonstration, Explicit Berikut disajikan diagram pie pembelajaran inovatif pada Gambar 1. dan ceramah Instruction, Reading and Explaining, Cooperative and Scramble, (CIRC), Word Square, and Give, Take Consepsentense, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V Integrated Composition Inside-Outside-Circle, Course Time Token, Pair 128 ISBN = 979363167-8 Cheks, Bamboo Dance, Two Stay Two Stray, dan lain-lain. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan praktikan hasil PPL bahwa telah mahasiswa menggunakan model pembelajaran inovatif dengan metode maupun pendekatan pembelajarannya sehingga betul-betul tercapai bahwa guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran. Hal tersebut terdapat didapatkan 77,5% menggunakan data bahwa praktikan pembelajaran PPL inovatif, sedangkan 22,5% praktikan PPL masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. DAFTAR RUJUKAN [1] Depdiknas, 2004, Pedoman [2] Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas. Joyce, B., and Weil, M., 1986, [3] Models of Teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc Joni, T.R., 1993, Pedoman Umum [4] Alat Penilaian Kemampuan Guru, Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud. Sardiman, A.S., 2003, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V 129