BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan awal perusahaan didirikan dan dibentuk adalah tentu ingin mendapatkan laba semaksimal mungkin dan dapat mensejahterakan pemilik serta pemegang sahamnya dengan cara peningkatan nilai perusahaan. Dengan tujuan seperti itu maka beberapa perusahaan tentu akan tidak terlalu memperhatikan pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan dan akan memunculkan dampak negatif. Dampak negatif tersebut tentu akan membuat kinerja keuangan menjadi menurun dan membuat harga saham menurun akibat kehilangan kepercayaan dari investor karena perusahaan sudah menimbulkan kesan buruk. Pelaku bisnis terlalu mementingkan kepentingan para pemegang saham dan mengabaikan pihak lain. Padahal, suatu perusahaan tidak akan berlangsung terus menerus atau going concern apabila hanya mementingkan kekuatan finansial dan mementingkan kepentingan pemilik perusahaan serta pemegang saham saja akan tetapi jika perusahaan ingin melanjutkan secara terus menerus usahanya tentu perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dapat menjamin pengelolaan perusahaan dengan baik dan tepat. Oleh karena itu, pelaksanaan Good Corporate Governance perlu untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan. Good Corporate Governance adalah pedoman dalam melaksanakan 1 kebijakan bisnis suatu perusahaan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas, independensi, kesetaraan dan kewajaran.(Ajiwanto, 2014) Pelaksanaan Good Corporate Governance pada suatu perusahaan tentu akan melindungi para pemegang saham. Investor pun juga akan merasa aman atas dana yang telah diivestasikan pada perusahaan tersebut dan akan mendapatkan kepercayaan diri bahwa dana yang telah diinvestasikan akan mendapatkan return saham sesuai dengan ekspektasinya. Investor dan beberapa pihak lain yang berkepentingan pada suatu perusahaan tentu akan membutuhkan informasi yang tepat mengenai harga saham pada setiap waktu yang akan digunakan untuk mengamati kinerja manajemen perusahaan dalam usaha suatu manajemen perusaahaan itu untuk meningkatkan keuntungan saham atau return saham. Return saham adalah tingkat pengembalian suatu hasil yang didapatkan dari investasi oleh investor. Tentunya return saham yang tinggi dapat menunjukkan bahwa kinerja manajemen perusahaan baik dan akan memberikan dampak yang baik juga terhadap saham yang diinvestasikan oleh investor. Harapan dari seluruh investor yaitu meningkatnya return saham atas suatu perusahaan dimana investor telah menginvestasikan dananya. Untuk mewujudkan harapan investor tersebut maka seluruh perusahaan perlu mengimplementasikan Good Corporate Governance. Implementasi Good Corporate Governance juga dapat mengurangi permasalahan antara agen dengan principal karena sesuai pada teori keagenan terkandung makna bahwa terkadang manajemen perusahaan tidak melaporkan keadaan yang sebenarnya tidak terjadi pada perusahaan dan bahkan 2 ada yang menutup-nutupi bahwa sebenarnya keadaan perusahaan sedang mengalami kerterpurukan. Penerapan Good Corporate Governance di seluruh perusahaan dirasa memang sangat penting karena dengan Good Corporate Governance kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik sebab Good Corporate Governance dapat memaksimalkan proses pemantauan terhadap manajer sehingga seluruh manajer di perusahan akan bekerja dan menjalankan tugas nya sesuai dengan kepentingan para pemegang saham bukan atas dasar kepentingan pribadi manajer itu sendiri. Good Corporate Governance juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan dan memantau manajer serta mencegah kerugian yang mungkin dapat terjadi karena adanya benturan kepentingan antara pemegang saham dan manajer. Good Corporate Governance adalah salah satu mekanisme yang dapat digunakan pemegang saham dan kreditor perusahaan untuk mengcontrol tindakan para manajer dan apa saja yang sudah dilakukan oleh manajer. (Hartiyah, Haryadi, Suyono , 2014). Munculnya berita bahwa good corporate governance adalah saat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Tidak sedikit pihak yang mengatakan bahwa lamanya proses perbaikan di Indonesia karena sangat lemahnya good corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. (Ajiwanto, 2014). Oleh karena itu, penerapan good corporate governance dirasa memang sangat penting untuk diterapkan di perusahaan di Indonesia karena juga sudah terdapat dalam pedoman umum good corporate governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) tahun 2006 yang 3 didalamnya terdapat beberapa bab termasuk pernyataan tentang penerapan pedoman good corporate governance pada suatu perusahaan. Sehingga, beberapa perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI dan yang telah mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut juga telah menerapkan good corporate governance dalam kegiatan perusahaan tersebut. Seperti yang telah dilakukan oleh PT Alumindo Light Metal Industry, yang telah menerapkan good corporate governance dalam perusahaannya. Penerapan good corporate governance dalam PT Alumindo Light Metal Industry juga diikuti dengan meningkatnya harga saham perusahaan tersebut, yaitu harga saham PT Alumindo Light Metal Industry (ALMI) naik 4,7 persen menjadi Rp246 dari sebelumnya Rp235. (bareksa.com, 2015). Ketika investor menginvestasikan dananya dalam waktu jangka pendek atau jangka panjang, tentunya investor mempunyai harapan bahwa akan mendapatkan keuntungan yang dinamakan dengan return. Ketika melaksanakan investasi, investor tentu akan mempertimbangkan mengenai dua hal yaitu expected return yaitu tingkat kembalian yang diharapkan dan risk yaitu resiko yang tentunya terdapat dalam dana yang diinvestasikannya itu. Setiap investor ketika berinvestasi saham tentu mempunyai harapan bahwa akan mendapatkan return yang dapat diperoleh pada masa yang akan datang baik itu berupa dividen ataupun capital gain. (Jogiyanto, 2009). Return yang berupa dividen akan dipengaruhi dengan kinerja perusahaan dan keadaan eksternal perusahaan sedangkan return berupa capital gain akan dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan harga saham. (Kurniadi, Rintisya ,2012) 4 Untuk mewujudkan harapan dari seluruh investor yang telah menginvestasikan dananya maka dalam suatu perusahaan sangat perlu untuk menerapkan Good Corporate Governance. Dengan dilaksanakannya Good Corporate Governance pada suatu perusahaan maka juga dapat memberikan kepastian kepada seluruh pemegang saham dan investor bahwa dana yang telah diinvestasikan telah digunakan secara baik oleh manajemen perusahaan dan dapat menghasilkan return saham yang tinggi dan sesuai dengan apa yang diharapkan investor. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membahas mengenai hal ini, seperti penelitian yang telah dilakukan Hartiyah, Haryadi, Suyono (2014) menunjukkan bahwa Good Corporate Governance yang diukur dengan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap return saham, komite audit tidak berpengaruh terhadap return saham, kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Ajiwanto (2014) menemukan bahwa Good Corporate Governance yang diukur dengan struktur kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham, komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham. Kepemilikan institusional adalah saham yang dimiliki oleh pihak pihak seperti bank, perusahaan asuransi dan institusi lainnya. (Ajiwanto, 2014). Dewan komisaris independen ialah anggota dewan komisaris yang tidak mempunyai hubungan khusus dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya, dan pemegang saham lainnya dan bebas dari suatu hubungan 5 yang dapat mengakibatkan bertindak tidak independen pada perusahaan. (Ajiwanto, 2014). Komite audit adalah suatu komite hasil bentukan dewan komisaris yang ditugaskan untuk mengawasi pengelolaan perusahaan. (Ajiwanto, 2014). Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ajiwanto (2014), yang ditambahkan variabel independennya yaitu kepemilikan manajerial seperti penelitian yang dilakukan oleh Hartiyah, Haryadi, Suyono (2014). Kepemilikan manajerial adalah presentase saham yang dimiliki oleh manajer perusahaan. Jadi, penelitian ini menggunakan proksi good corporate governance berupa kepemilikan institusional, komite audit, komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dan institusi lainnya. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumberdaya yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Komite audit adalah komite yang dibentuk dewan komisaris guna melaksanakan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan direksi dan anggota dewan komisaris lainnya serta pemegang saham pengendali. (Ajiwanto, 2014).Pengertian kepemilikan manajerial sendiri adalah persentase saham yang dimiliki oleh direksi perusahaan,manajer dan dewan komisaris. (Nurlela dan Islahudin, 2008). Berdasarkan paparan penelitian terdahulu, maka peneliti akan mengambil judul penelitian ini adalah “Pengaruh Struktur Good Corporate Governance 6 Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada tahun 2009-2014”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah ini adalah : 1. Apakah kepemilikan instusional berpengaruh terhadap return saham perusahaan? 2. Apakah komite audit berpengaruh terhadap return saham perusahaan? 3. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap return saham perusahaan? 4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap return saham perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar ruang lingkup peneliti tidak luas dan lebih fokus untuk menghindari adanya kesalahan sehingga tidak menyimpang dari pokok masalah dan dapat mencapai tujuan dalam penelitian ini. Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah hanya pada Pengaruh Good Corporate Governance terhadap return saham. Proksi good corporate governance yang digunakan peneliti hanya kepemilikan institusional, komite audit, komisaris independen, dan kepemilikan manajerial. Peneliti juga 7 membatasi dalam perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2014. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap return saham perusahaan. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komite audit terhadap return saham perusahaan. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komisaris independen terhadap return saham perusahaan. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap return saham perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan institusional terhadap return saham. 2. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh komite audit terhadap return saham. 3. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh komisaris independen terhadap return saham. 8 4. Untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap return saham. 1.6 Sistematika Pembahasan Penulisan dalam peneilitian ini akan disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut: 1. Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan secara garis besar mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 2. Bab II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini. Di dalamnya terdapat penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. 3. Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel yang diperlukan dalam penelitian, penentuan besarnya sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis yang akan digunakan untuk pengujian data. 4. Bab IV : Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dijelaskan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, disertai dengan pembahasannya dari hasil penelitian. 9 5. Bab V : Penutup Dalam bab ini akan ditarik kesimpulan tentang hasil penelitian serta saran yang sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. 10