desain komunukasi visual sebagai sarana sosialisasi medical first

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
STRATA 1 (S1)
DESAIN KOMUNUKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
SOSIALISASI MEDICAL FIRST RESPONDER PMI DI BALI
Oleh
Christian William Napitupulu
NIM. 200806041
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Jurusan Desain
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2013
1
DESAIN KOMUNUKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
SOSIALISASI MEDICAL FIRST RESPONDER PMI
DI BALI
Christian William Napitupulu
NIM. 200806041
Program Studi/ Jurusan: DKV/ Desain
ABSTRAK
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI MEDICAL FIRST
RESPONDER PMI DI BALI
Medical First Responder PMI Bali yang berdiri sejak tahun 1996 lalu yang dibentuk
oleh PMI Bali. Merupakan sebuah organisasi Kepalang Merahan yang berada di provinsi Bali
bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan yang mempunyai visi dan misi berbasis
masyarakat pada bidang Pelayanan Sosial kemasyarakat yang salah satunya Pelayanan Sosial
kesehatan Masyarakat melalui bidang Pelayanan Siaga 24 jam Ambulance 118 PMI Bali
untuk Seluruh Masyarakat di Bali baik lokal maupun manca Negara. Dalam usaha sosialisasi,
setiap media komunikasi visual memiliki peranan dan fungsi yang berbeda seperti halnya
strategi sosialisasi untuk lembaga kemanusiaan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan
baik secara konseptual maupun visual yang menyesuaikan dengan kode etik sosialisasi suatu
lembaga kemanusiaan. Desain ini bertujuan untuk memperoleh media komunikasi visual
yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain untuk melengkapi kegiatan sosialisasi
Medical First Responder PMI Bali dan bermanfaat menambah media sosialisasi dan sekaligus
lebih memperkenalkan Medical First Responder kepada masyarakat luas.
Melalui metode penelitian, Data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
kepustakaan dan dokumentasi di Medical First Responder PMI Bali disesuaikan kembali
dengan strategi sosialisasi. Teori yang digunakan dalam studi ini adalah teori komunikasi
massa oleh Dominick dan Uchayana. Kemudian diolah melalui analisis deskriptif kualitatif
dan sintesa sehingga diperoleh konsep dasar desain. “Humanity” merupakan konsep dasar
yang relevan pada proses desain komunikasi visual untuk sosialisasi Medical First Responder
PMI Bali, dalam hal ini lebih ditekankan kepada sifat dan sikap manusia untuk mau
menolong orang yang membutuhkan.
2
Konsep kemanusiaan sendiri dilambangkan melalui media komunikasi yang
manusiawi dalam artian mudah dipahami serta penyapaian pesan yang cepat tanpa harus
melihat secara berulang-ulang, sehingga target audiens dapat mengerti dan mengetahui apa
yang harus dilakukan apa bila menghadapi sebuah keadaan darurat seperti kecelakaan.
Konsep tersebut dapat mendukung visi dan misi dari PMI Bali yaitu pelayanan sosial
kemanusiaan yang dipegang teguh oleh setiap anggotanya sehingga dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Dalam proses desain, telah menghasilkan media
yang tepat dan sesuai yaitu Poster, Brosur, Stiker, Gantungan Kunci, Roll Up Banner,
Uniform, Safety Vest, Mobile Advertising, Website dan Katalog.
Kata Kunci
: desain, media komunikasi visual, Medical First Responder
Humanity.
3
ABSTRACT
VISUAL COMMUNICATIONS DESIGN AS MEDIUM OF SOCIALIZATION OF MEDICAL
FIRST RESPONDER PMI IN BALI.
Medical First Responder PMI Bali standing since year 1996 then formed by PMI
Bali. Representing a organization of red cross residing in provinsi Bali of active in social and
human having vision and mission base on the society at area of social services which one of
them is social services of society health through urgent service area 24 hours Ambulance 118
PMI Bali to entire society in local civil Bali and also international tourist. In effort
socialization, each every visual communications design own the different function and role as
does socialization strategy for the institute of human. Therefore need the existence planning
of either through visual and also conceptual corresponding to code etik socialization of a
human institute. This design aim to obtain the effective visual communications media,
communicative and according to criterion desain to equip the activity of socialization of
Medical First Responder PMI Bali and useful add the socialization media and at one blow
more introducing about Medical First Responder to wide society.
Through research method, Data obtained from observation result, interview the,
bibliography and documentation in Medical First Responder PMI Bali re-accomodated with
the socialization strategy. Theory used in this study is communication theory ofmass by
Dominick and Uchayana. Is later processed by through descriptive analysis qualitative and
sintesa so that obtained by a elementary concept of design. " Humanity" representing
relevant base concept at visual communications design prosses for the socialization of
Medical First Responder PMI Bali, in this case more emphasized to nature of and attitude of
human being to will to help one who require the.
Human concept is by self symbolised by through communications media which
humanity is mean easy to comprehended and also the message which quickly without having
to see by repeatedly, so that audiens can understand and know what must be done what
facing a emergency like accident. The concept can support the vision and mission from PMI
Bali that is human social services holded by firmness by each its member so that can give the
service to society better. In course of design, have been determined by a correct media and
according to that is Poster, Brochure, Sticker, Hanger Lock, Roll Up Banner, Uniform,
Safety Vest, Mobile Advertising, Website And Catalogue.
Keyword : design, visual communications media, Medical First Responder
Humanity.
4
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Didalam latar belakang, akan dijelaskan hal –hal yang melatar belakangi pemilihan
kasus dari tugas akhir ini.Pemaparannya dimulai dari faktor obyektif dan subyektif ,
kemudian diikuti oleh sub bab berikutnya. Uraiannya dalah sebagai berikut :
1.1.1 Faktor Obyektif
Layanan masyarakat berupa tim penolong pada kecelakaan telah tersedia hampir
diseluruh institusi kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan PMI tentunya dengan
nama kesatuan yang berbeda-beda. Namun, layanan masyarakat ini belum dapat berjalan
secara optimal karena tingginya tingkat kecelakaan di Bali serta minimnya pengetahuan
masyarakat yang mengetahui tentang tata cara untuk menghubungi layanan masyarakat ini
sehingga banyak korban kecelakaan yang tidak mendapatkan pertolongan sehingga
berdampak pada meningkatnya angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan.
1.1.2 Faktor Subyektif
PMI adalah organisasi yang netral dan independent, yang melakukan kegiatannya
demi kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan
kesemestaan, membentuk sebuah keasatuan khusus yang bernama Medical First
Responder yang bertugas untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Namun sangat disayangkan bahwa hal ini tidak mendapat perhatian dari masyarakat, hal
tersebut dapat dilihat dari fakta di lapangan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak
mengetahui keberadaan dari Medical First Responder milik PMI ini. Hal tersebut tentunya
dapat diatasi apabila pihak PMI dapat melakukan sosialisasi yang efektif melalui media
komunikasi visual dengan pertimbangan bahwa media komuniksi visual dapat secara
langsung menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Dalam bidang kominikasi masa, desain komunikasi visual atau desain grafis
berperan dalam hal-hal utama sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan visual
(Yongki Safanayong, 2006). Mengetahui fakta tersebut, Penulis merasa tertantang dalam
desain media komunikasi visual yang efektif dan sesuai kriteria desain untuk
mensosialisasikan Medical First Responder PMI Bali. Dengan berbagai pertimbangan
yang menyesuaikan dengan etika dalam bersosialisasi, maka media-media yang akan
5
diwujudkan dibuat dengan memasukkan informasi yang membangun dan dapat
meningkatkan citra (image) positif dari Medical First Responder.
1.2
Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang diuraikan diatas, permasalahan yang
timbul dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Media komunikasi visual apa yang efektif dan sesuai kriteria desain untuk mensosialisasi
Medical First Responder PMI Bali?
2. Bagaimanakah merancang media komunikasi visual yang efektif dan sesuai kriteria desain
untuk mensosialisasikan Medical First Responder PMI Bali?
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam mensosialisasikan Medical First
Responder PMI ini dimulai dengan identifikasi masalah, proses desain dan diakhiri dengan
perwujudan hasil desain berupa media sosialisasi sebagai sampel.
1.4
Tujuan dan Manfaat Desain
1.4.1
Tujuan
1) Mengetahui media komunikasi visual yang efektif dan sesuai kriteria desain untuk
melengkapi kegiatan sosialisasi Medical First Responder PMI Bali.
2) Dapat merancang media komunikasi visual yang efektif dan sesuai kriteria desain
sebagai sarana sosialisasi Medical First Responder PMI Bali.
3) Mahasiswa memperoleh informasi-informasi yang sesuai untuk digunakan di
dalam desain media sosialisasi suatu lembaga yang bergerak dibidang pelayanan
kesehatan.
4) Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi serta mengembangkan wawasan berpikir
sehingga mampu memperkenalkan Medical First Responder PMI Bali kepada
masyarakat luas.
1.4.2
Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu merancang media sosialisasi yang efektif, komunikatif dan sesuai
kriteria desain dalam mensosialisasikan sebuah lembaga.
b. Bagi Lembaga (ISI Denpasar)
6
Menambah referensi bagi akademis khususnya desain komunikasi visual mengenai
desain media untuk lembaga yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan serta
sebagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya.
c. Bagi Lembaga (Palang Merah Indonesia)
Menambah media sosialisasi dan sekaligus memperkenalkan lembaga kepada
masyarakat luas.
d. Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat agar mendapatkan informasi serta keunggulan dari Medical
First Responder PMI Bali.
1.5
Metode Pengumpulan Data
Dalam hal desain terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk memudahkan
sistem kerja. Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk kasus desain ini kemudian
dianalisa dan dicari sintesanya. Dalam proses desain ini, data-data yang dikumpulkan berupa
data primer dan data sekunder. Data Primer yang digunakan terdiri dari metode observasi
dan metode wawancara sedangkan Data Sekunder yang digunakan terdiri dari metode
kepustakaan dan dokumentasi.
1.6
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam pengantar karya ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat
penelitian. Dalam hal ini metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif yang merupakan penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat survey.
Dengan metode ini dapat diketahui karakter lembaga serta data-data lain yang diperlukan
sebagai desain komunikasi visual untuk sosialisasi Medical First Responder PMI Bali.
1.7
Indikator serta Model Penilaian Desain
Indikator yang nantinya akan digunakan sebagai acuan didalam menilai desain ialah
ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain
yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain berupa:
Fungsional (Komunikatif, Informatif), Ergonomis, Artistik (Unity, Simplicity, Kreatif,
Surprise), dan Etis.
7
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1
Data Teoritis/ Aktual
Data aktual merupakan data yang diperoleh dari literatur mengenai teori tentang
desain komunikasi visual yang berhubungan dengan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini.
2.1.1 Pengertian Objek/ Kasus
Pada Tugas Akhir ini judul kasus yang diangkat adalah “Desain Komunikasi Visual
Sebagai Sarana Sosialisasi Medical First Responder PMI di Bali”. Dimana dari judul
tersebut dapat diartikan sebagai proses pemikiran yang dituangkan berupa gambar maupun
tulisan yang dapat dinikmati dengan penglihatan secara langsung yang berfungsi untuk
mensosialisasikan Medical First Responder kepada masyarakat Bali.
Dilihat dari segi fungsi, media komunikasi visual merupakan sarana yang digunakan
untuk mengkomunikasikan produk barang maupun jasa dalam kegiatan sosialisasi.
Penggunaan dan perencanaan media komunikasi visual yang baik diyakini sebagai salah
satu langkah untuk mendapatkan tujuan dari sosialisasi tersebut. Akan tetapi, setiap media
komunikasi visual dalam kondisi tertentu memiliki peranan dan fungsi yang berbeda
seperti halnya dalam strategi sosialisasi lembaga kesehatan, oleh karena itu perlu adanya
perencanaan baik secara konseptual maupun visual dalam setiap desain media.
Dalam mewujudkan media sosialisasi lembaga kemanusiaan juga harus jujur,
informatif, mendidik, dan dapat membuat masyarakat lebih jelas dan memahami tentang
sebuah kesatuan yang bergerak dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Dengan mengedepankan etika dalam pelaksanaan sosialisasi Medical First
Responder, maka media-media yang bertujuan untuk mensosialisasikan Medical First
Responder ini akan dibuat dengan memasukkan informasi yang membangun dan dapat
meningkatkan citra (image) positif. Selain itu juga disesuaikan dengan ciri khas PMI yaitu
sebuah badan independen yang memiliki keunggulan dalam memberikan berbagai
pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat dengan fasilitas penunjang kesehatan yang
memadai, dan didukung dengan tenaga-tenaga yang profesional dan berkualitas
1.1.1 Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan
ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual
dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi,
dan layout. Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan
8
tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek
desain komunikasi visual seperti media, ilustrasi, warna, teks dan huruf.
1.1.2 Prinsip Desain Komunikasi Visual
Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus diketahui untuk
menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan. Adapun prinsip-prinsipnya
seperti prinsip keseimbangan dan prinsip hirarki visual.
1.1.3 Aspek Teknis Perwujudan
Aspek teknis perwujudan merupakan suatu aspek yang perlu diperhitungkan agar
visual desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan konsep dengan eksekusi
perwujudan. Teknis perwujudan yang dimaksud yaitu tata letak dan kompisisi (layout),
bahan dan teknik cetak.
2.1.3 Teori Sosial yang Mendukung Kasus
Komunikasi
massa adalah
proses
dimana
organisasi media membuat
dan
menyebarkan pesan kepada publik. Dalam hal ini, media masa menjadi otoritas tunggal
yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak
(http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa).
Mengamati hubungannya dengan pelayanan pada masyarakat, media memiliki
fungsi yang signifikan bagi pemberdayaan masyarakat. Dalam hubungannya dengan
industri periklanan, memahami target merket yang disasar dalam komunikasi
persuasifnya adalah kemampuan produsen yang bekerjasama dengan biro iklan untuk
memetakan demografi, psikografi, gaya hidup dan nilai-nilai yang diyakini audiens
sebagai pintu masuk merencanakan suatu pesan.
Menurut Dominick, seorang guru besar Universitas Georgia menguraikan fungsi
komunikasi massa sebagai pengawasan (surveillance), interpretasi (interpretation),
hubungan
(linkage),
sosialisasi,
hiburan
(entertainment)
(http://www.its.ac.id/personal/files/pub/710-ramok
Iklan%20dan%20Fungsi%20Media%20yang%20Terlupakan.pdf/Rahmatsyam
Lakoro
diunduh tanggal 13/08/2009).
Fungsi-fungsi itu kemudian disederhanakan kembali oleh Onong Uchyana (1986),
dengan menyebutkan bahwa fungsi utama komunikasi massa adalah memberikan
informasi (to inform), mendidik masyarakat (to educate), menyajikan hiburan (to
9
entertain)
dan
mempengaruhi
masyarakat
(to
influence).
(http://www.its.ac.id/personal/files/pub/710ramokIklan%20dan%20Fungsi%20Media%20
yang%20Terlupakan.pdf /Rahmatsyam Lakoro).
Dari fungsi-fungsi yang telah diuraikan, dalam usaha memperoleh cara
bersosialisasi yang sesuai dengan Medical First Responder PMI Bali yaitu melalui fungsi
sosialisasi yang mengacu pada cara-cara individu mengadopsi perilaku dan nilai-nilai
kelompok. Selain itu juga mengambil fungsi mendidik masyarakat agar mereka
mengetahui berbagai pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh Medical First Responder
PMI Bali.
2.2 Data Lapangan/ Faktual
Data Faktual merupakan data-data yang diambil berdasar fakta yang ada dilapangan.
Fakta artinya peristiwa, sesuatu yang terjadi sungguh-sungguh, sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi (Anwar, 2003:137).
Dalam memperoleh data lapangan/ faktual yang akurat, penulis melakukan survey
secara langsung ke PMI Bali di Jalan Imam Bonjol No. 182 Denpasar.
2.2.1 Nama Objek Kasus
Pada pengantar karya Tugas Akhir ini, penulis mengangkat judul ”Desain
Komunikasi Visual Sebagai Sarana Sosialisasi Medical First Responder PMI Bali”
2.2.2 Lembaga
-
Nama Tempat
: PMI Daerah Bali
-
Kesatuan
: Medical First Responder (MFR)
-
Tahun Berdiri PMI Bali
: 16 Desember 1963
-
Tahun Berdiri MFR
: Tahun 1996
-
No. Telepon
: (0361) 480282
-
Nomer Darurat
-
Website
-
Kepala Markas
-
Bidang Usaha Lembaga : Pelayanan kemanusiaan
-
Jumlah Staff
: 12 orang
-
Sasaran
: Masyarakat luas (khususnya Bali)
-
Profile Lembaga
:
: 118
: www.pmibali.or
: I Gusti Bagus Alit Putra, SH., S.Sos., M.Si
10
Pulau Bali merupakan pulau kecil yang ada di tengah-tengah kumpulan pulaupulau di Indonesia. Dengan posisi yang terletak di tengah tersebut merupakan salah
satu kelebihan karena dekat dengan wilayah timur maupun barat dari bagian negeri
ini. Pulau Bali sendiri terletak pada lempengan patahan Asia sehingga sering
diguncang oleh gempa bumi baik yang kecil maupun gempa bumi yang besar. Selain
itu di pulau Bali terdapat beberapa gunung berapi baik yang masih aktif maupun yang
sudah tidak aktif lagi.
Letusan gunung berapi yang paling dasyat terjadi pada tanggal 18 Februari
1963 dimana pada waktu itu Gunung Agung yang merupakan gunung berapi tertinggi
di Bali meletus dengan menelan korban sebanyak 1500 jiwa. Palang Merah Indonesia
yang pada saat itu baru terbentuk di masing-masing cabang di Bali tidak dapat
menangani kejadian tersebut sehingga markas besar PMI di Jakarta mengirimkan 6
kali tim medik dan sosial ke Bali sekaligus mengkoordinasikan PMI Cabang yang
ada.
Dengan kejadian tersebut maka semua PMI Cabang yang telah terbentuk
berkoordinasi dan pada tanggal 16 Desember 1963 setelah Kongres Nasional VIII
PMI, dibentuklah PMI Daerah Bali secara resmi dengan ketua pertama Anak Agung
Gede Agung. Setelah itu kejadian bencana alam terus terjadi diantaranya gempa bumi
Karangasem, tanah longsor, banjir dan juga bencana yang disebabkan oleh manusia
yakni kerusuhan sosial serta medaknya Bom Bali I di Paddy’s Pub dan Sari Club di
Jalan Legian Kuta. Dengan kiprah dan aksinya di lapangan, para relawan PMI telah
menunjukkan eksistensinya untuk menolong sesama. Dilanjutkan dengan kejadian
Bom Bali II di Raja’s Café – Kuta dan Warung Nyoman dan Menega Jimbaran,
kembali kiprah para relawan PMI menjadi sorotan baik media nasional maupun
internasional.
Masuknya Australian Red Cross (ARC) paska ledakan Bom Bali I telah
memberikan imbas yang positif buat perkembangan dan peningkatan kapasitas PMI
Daerah Provinsi Bali dan Cabang-cabangnya mulai dari kegiatan Disaster
Preparedness/Disaster Response dengan pembentukan Siaga bencana tingkat Desa
(SIBAD), pembentukan dan penyegaran anggota Satuan Penanganan Bencana
(SATGANA), pemetaan Daerah rawan bencana, Program School Awareness dengan
pembentukan Sekolah Siaga Bencana sampai dengan sosialisasi dan informasi
kesiapsiagaan dan penanganan bencana kepada masyarakat.
11
Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan PMI Bali diluar bencana juga tidak kalah
banyak, mulai dari Pelayanan Ambulance (MFR) 118 PMI, Usaha Kesehatan Tranfusi
Darah (UKTD), HIV/AIDS, Pembinaan generasi muda yang tergabung dalam
kelompok Palang Merah Remaja (PMR) maupun Korps Sukarela (KSR), Diseminasi
dan informasi Kepalangmerahan untuk memperkenalkan dan lebih mendekatkan PMI
dengan masyarakat sampai dengan Sosialisasi Pesan Pencegahan Influenza (H2P)
terkait maraknya kasus Flu mulai dari Flu Burung, flu baru dll.
-
Logo
-
Warna Brand
Putih
Merah
2.2.3 Lokasi
12
2.2.4 Sarana Komunikasi yang Ada
Sarana komunikasi yang ada yang telah didapatkan selama pengumpulan data di
PMI Bali yaitu papan nama, brosur, poster dan website.
2.2.1 Potensi Kasus
Medical First Responder PMI Bali telah berdiri sejak 14 oktober 2002 tepatnya
setelah tragedy kemanusiaan bom Bali I. Pendirian Medical First Responder PMI Bali
dilatarbelakangi akan rasa kepedulian PMI untuk menyediakan pelayanan pertolongan
pertama bagi masyarakat Bali. Sebuah kesatuan yang dibentuk untuk menangani korban
kecelakaan, juga harus memiliki peralatan yang lengkap serta didukung oleh sumber daya
manusia yang terlatih dalam penanganan korban kecelakaan. Dengan memegang kuat visi
dan misi sebagai lembaga kemanusaiaan, PMI Bali melaui MFR memberikan bantuan
secara langsung selama 24 jam kepada masyarakat yang membutuhkan . Selain itu,
Medical First Responder PMI Bali juga sangat memperhatikan sumber daya manusianya.
Aset penting bagi organisasi yaitu sumber daya manusia yang efektif, efisien dan
produktif sehingga terwujud pelayanan kemanusaian yang baik. Para staf disana juga
memiliki kemampuan berbahasa Inggris, sehingga memungkinkan melayani korban, baik
lokal maupun manca negara..
Dengan melihat keunggulan pelayanan yang diterapkan Medical First Responder
PMI Bali, penulis merasa tertantang untuk mewujudkan media sosialisasi yang efektif,
komunikatif dan sesuai kriteria desain. Mengetahui fakta mengenai etika bersosialisasi
sebuah lembaga kemanusiaan, dalam mewujudkan media sosialisasi Medical First
Responder PMI Bali juga harus jujur, informatif, mendidik, dapat menguatkan citra
positif lembaga dan dapat membuat masyarakat lebih jelas dan memahami tentang
pelayanan yang akan mereka dapatkan.
1.1.4 Analisis
Analisis adalah penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui sebab
musababnya, unsur-unsurnya dan prosesnya (Zain, 2001:46). Dalam desain media Tugas
Akhir ini menggunakan analisis aktual dan faktual yang merupakan proses yang sangat
diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang ada.
13
2.3.1 Sintesa
Sintesis sendiri merupakan paduan beberapa pengertian agar terbentuk kesatuan yang
selaras (Zain, 2001:1332). Dalam hal ini meliputi beberapa diantaranya:
Media yang akan dibuat harus tepat, sasaran yang jelas, efektif, komunikatif dan
sesuai dengan kriteria desain dimana mampu memberikan informasi tentang segala jenis
pelayanan kesehatan secara jujur dan juga mendidik masyarakat sesuai dengan kasus yang
diangkat. Media komunikasi visual yang akan didesain untuk sosialisasi, berdasarkan
efektifitas dan fungsional serta kemampuan lembaga antara lain untuk media lini atas
adalah Brosur, poster, Sticker, Roll-Up Banner, Website. Sedangkan untuk media lini
bawah adalah Uniform, Vest, Mobile Advertising dan Katalog. Teknik yang digunakan
adalah teknik ilustrasi fotografimdan teknik gabungan berupa ornament bali yang
disesuaikan dengan media, agar media yang dibuat dapat terlihat lebih menarik dengan
unsur budaya bali. Didominasi dengan teknik ilustrasi fotografi karena teknik ini lebih
menggambarkan kenyataan dan memberikan pengaruh besar terhadap kepercayaan
masyarakat. Pada pembuatan media komunikasi visual Tugas Akhir ini menggunakan
warna monokrom yang mencerminkan dan menjadi ciri khas atau brand dari Medical Firs
Responder PMI Bali yaitu warna putih dan merah yang serta ditambahkan warna yang
memiliki nuansa mempertegas seperti warna yang lebih gelap atau hitam dan sebagainya
agar desain terlihat lebih menonjol. Teks yang digunakan pada naskah (bodycopy) yaitu
berupa informasi mengenai fasilitas, macam-macam pelayanan yang disediakan oleh
Medical First Responder PMI Bali. Untuk kandungan pesan tersebut harus jujur,
informatif, mendidik, dapat menguatkan citra positif lembaga dan dapat membuat
masyarakat lebih jelas dan memahami tentang pelayanan yang akan mereka dapatkan.
Huruf yang digunakan adalah jenis huruf Arial dan Arial black dengan penataan yang
lebih rapi agar mudah dibaca konsumen.
14
3. KONSEP DESAIN
3.1. Konsep Dasar Desain
Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam mendesain sesuatu,
karena konsep sendiri adalah dasar inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan
desainer dalam mendesain media-media komunikasi visual. Konsep dasar merupakan
jabaran lengkap mengenai isi desain beserta gambarannya, dan alasan-alasan yang kuat
dalam pemilihan sebuah bentuk desain. Selain itu konsep dapat memberikan “jiwa” pada
suatu desain sehingga dapat menyajikan desain yang berkesan inovatif, kreatif serta
memenuhi kriteria desain yang baik yang nantinya mampu memberikan informasiinformasi yang berguna dalam media sosialsisasi Medical First Responder PMI Bali.
Konsep dasar dalam desain media-media komunikasi visual yang akan digunakan
untuk sosialsisasi Medical First Responder PMI Bali yaitu konsep “kemanusiaan”. Dalam
hal ini lebih ditekankan kepada sifat dan sikap manusia untuk mau menolong orang yang
membutuhkan. Konsep kemanusiaan sendiri dilambangkan melalui media komunikasi
yang manusiawi dalam artian mudah dipahami serta penyapaian pesan yang cepat tanpa
harus melihat secara berulang-ulang, sehingga target audiens dapat mengerti dan
mengetahui apa yang harus dilakukan apa bila menghadapi sebuah keadaan darurat
seperti kecelakaan. Konsep tersebut dapat mendukung visi dan misi dari PMI Bali yaitu
pelayanan sosial kemanusiaan yang dipegang teguh oleh setiap anggotanya sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
3.2 Skema Pola Pikir
Salah satu hal penting agar kegiatan sosialisasi ini dapat difungsikan secara
maksimal dan tepat sasaran adalah dengan memahami terlebih dahulu pola pikir dalam
desain.
dalam hal ini manusia secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan
permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk
menginformasikan
sesuatu
kepada
khalayak
sebagai
usaha
mensosialisasikan
produk/jasa. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga unsur
yang berperan yaitu komunikator, desainer dan komunikan. Dalam hal ini, desainer
berperan memvisualisasikan maksud dan tujuan dari komunikator yaitu Medical First
Responder PMI Bali kepada komunikan yaitu masyarakat Bali melalui desain yang
dibuat. Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi yang
dibutuhkan oleh komunikan serta berisi informasi tentang produk/jasa yang ditawarkan
15
oleh komunikator yang mana tetap berpegang pada aturan atau norma yang berlaku di
masyarakat. Visualisasi desain nantinya bertujuan dalam kepentingan mensosialisasikan
jenis pelayanan yang disediakan oleh Medical Firs Responder PMI Bali.
3.3 Skema Proses Desain
Sebagai gambaran, skema proses desain merupakan skema yang akan dijadikan
sebagai sebuah acuan dalam membuat media desain komunikasi visual.
Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini yaitu “Desain Komunukasi Visual
Sebagai Sarana Sosialisasi Medical First Responder PMI
di Bali”. Permasalahan yang dihadapi dalam tema ini adalah Bagaimana merancang
media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain sebagai
sarana sosialisasi Medical First Responder PMI Bali, Sehingga tujuan yang ingin dicapai
adalah agar terciptanya sarana informasi yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria
desain untuk sosialisasi Medical First Responder PMI Bali. Sasarannya adalah
masyarakat Bali. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai maka diperlukan adanya
pengumpulan data baik data aktual maupun data faktual. Kemudian data-data tersebut
akan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sementara atau sintesa. Dari
sintesa tersebut maka ditentukanlah media terpilih. Kemudian diciptakanlah alternatif
pra-desain dari media-media tersebut dan dianalisis berdasarkan kriteria desain sehingga
akan tercipta desain terpilih. Desain yang sudah terpilih akan diwujudkan. Dalam
perwujudannya akan menggunakan teknik cetak, alat dan bahan yang disesuaikan dengan
media. Kemudian akan didistribusikan atau disalurkan kepada masyarakat sehingga
permasalahan di atas dapat diatasi. Sehingga adanya hubungan tak langsung dari
permasalahan dan distribusi.
3.4 Strategi Media
Dalam Desain Komunukasi Visual Sebagai Sarana Sosialisasi Medical First
Responder PMI di Bali, strategi media yang digunakan difokuskan pada hubungan
masyarakat (Public Relations) yang dibangun oleh PMI Bali. Hubungan masyarakat
tersebut akan diwujudkan dengan memberikan pelatihan bagi seluruh staf Medical First
Responder PMI Bali. Sehingga masyarakat Bali dapat mengenal dan mengetahui seluruh
pelayanan kemanusiaan yang dilakukan oleh Medical First Responder Bali.
Hubungan masyarakat yang akan dilakukan dalam sosialisasi Medical First
Responder PMI Bali akan didukung melalui media lini bawah (Below-the-Line Media)
16
dan media lini atas (Above-the-Line Media) yang dilakukan secara serentak. Jenis media
tersebut digunakan agar soialisasi dapat lebih efektif dan efisien dimana media tersebut
disesuaikan juga dengan kebutuhan yang diperlukan oleh Medical First Responder PMI
Bali.
3.5 Program Tayangan Media
Program tayangan media hendaknya dilaksanakan pada saat-saat atau momenmomen tertentu sehingga media yang dipublikasikan dapat memberikan kesan mendalam
bagi masyarakat.
3.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk memaksimalkan
daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media. Adapun strategi kreatif yang
dilakukan pada media komunikasi visual untuk Medical First Responder PMI Bali antara
lain mempertimbangkan isi pesan, bentuk pesan, strategi visual, gaya visual dan material
17
4. VISUALISASI DESAIN
4.1 Poster
Nama Media
: Poster
Ukuran
: 42cm x 59,4cm
Bahan
: Art Paper 210 gsm
Huruf
: Arial Black dan Arial
Teknik
: Offset
4.2 Brosur
18
Nama Media
: Brosur
Ukuran
: 18cm x 21cm
Bahan
: Art Paper 210 gsm
Huruf
: Arial Black dan Arial
Teknik
: Offset
4.3 Stiker
Nama Media
: Stiker
Ukuran
: Diameter 10 cm
Bahan
: Vinnyl
Huruf
: Arial Black
Teknik
: Digital Printing
19
4.4 Gantungan Kunci
Nama Media
: Gantungan kunci
Ukuran
: 6cm x 4cm
Bahan
: artpaper, akrilik
Huruf
: Arial Black
Teknik
: Digital Printing
4.5 Roll Up Banner
20
Nama Media
: Roll Up Banner
Ukuran
: 160cm x 60cm
Bahan
: Vinnyl Frontlite
Huruf
: Arial Black, Arial
Teknik
: Digital Printing
4.6 Uniform
Nama Media
: Uniform
Ukuran
: S, M, L, XL
Bahan
: Kain Poplin
Huruf
: Arial Black
Teknik
: Jahitan line variasi dan Bordir
4.7 Safety Vest
Nama Media
: Safety Vest
Ukuran
: Fit All Size
Bahan
: Kain Polyester, Reflektor, Schotlite
Huruf
: Arial Black
Teknik
: Jahitan line variasi
21
4.8 Mobile Advertising
Nama Media
: Mobile Advertising
Ukuran
: 420 cm x 240 cm x 240 cm
Bahan
: Stiker Schotlite
Huruf
: Arial Black
Teknik
: Cutting
4.9 Website
Nama Media
: Website
Ukuran
: 1900 pixel x 960 pixel
Format
: html
Huruf
: Arial Black dan Arial
Teknik
: Pengolahan Digital
22
4.10 Katalog
Nama Media
: Katalog
Ukuran
: 15cm x 10cm (tertutup), 30cm x 10cm (terbuka)
Bahan
: Art Paper 260 gsm (cover)
Art Paper 150 gsm (isi)
Huruf
: Aero dan Arial
Teknik
: Digital Print
23
5. SIMPULAN DAN SARAN
1.2
Simpulan
Setelah melakukan survey dan penelitian pada studi kasus desain komunikasi
visual untuk sosialisasi Medical First Responder PMI di bali, berdasarkan data-data
yang telah diperoleh dari perusahaan bersangkutan dengan menerapkan metode-metode
penelitian maka dapat ditarik suatu kesimpulan antara lain:
1.
Media komunikasi visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria
desain untuk melengkapi kegiatan sosialisasi Medical First Responder PMI Bali
adalah Poster, Brosur, Stiker, Gantungan Kunci, Roll-Up Banner, Uniform,
Savety Vest, Mobile Advertising, Website dan Katalog. Setiap media tersebut
memiliki fungsi masing-masing, efektif dan sesuai untuk memberikan informasi
mengenai keunikan dan keunggulan pelayanan Medical First Responder PMI
Bali
2.
Dalam desain media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teoriteori
desain,
teori
sosial,
prinsip
desain,
kriteria
desain,
serta
mempertimbangkan keadaan audiens sehingga akan terwujud media komunikasi
visual yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain. “Humanity”
merupakan konsep dasar yang relevan digunakan pada proses desain
komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi Medical First Responder PMI Bali.
Konsep tersebut dapat membantu dalam desain media komunikasi visual yang
efektif, efisien dan komunikatif, serta tepat pada sasaran. Sehingga tujuan untuk
sosialisasi Medical First Responder PMI Bali akan tercapai.
1.3
Saran
Saran-saran penulis sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan melakukan
berbagai kegiatan dalam desain komunikasi visual untuk sosialisasi Medical First
Responder PMI Bali, antara lain :
1.
Medical First Responder PMI Bali hendaknya lebih mempertahankan
corporate identity yang dibangun untuk memperoleh media komunikasi visual yang
efektif, komunikatif dan sesuai kriteria sehingga dapat memperkuat citra positif
perusahaan bersangkutan.
24
2.
Bagi para desainer dan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual, dalam
membuat desain sebaiknya memperhatikan konsep yang digunakan, dengan
menyesuaikan unsur-unsur desain, seperti ilustrasi, teks / tipografi, warna, dan layout.
Yang selanjutnya bisa diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan
media-media yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi
media tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan efisien
digunakan sebagai sarana sosialisasi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.
Anwar, Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya:
Amelia
Arikunto, Subarsimi. 1989. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kusmiati, A.R.1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V. ANDI
OFFSET
____________. 2010. Pengantar Tipografi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia
_______. 2003. Metode Penelitian. Erlangga: Jakarta
_______. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia
Nuradi, Wisaksono Noeradi, Harimurti Kridalaksana, Nani R. Indrati. 1996. Kamus Istilah
Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Poerwadarminta. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V.
ANDI OFFSET
Rustan, Surianto, S.Sn. 2011. HURUFONTIPOGRAFI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain. Arsitektur. Seni
Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga
Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide book. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2005. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan.
Yogyakarta: Dimensi Press.
Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Jakarta: Andi.
26
http://aimi-asi.org/2010/11/susu-dan-kekuasaan/ (02/11/2010)
http://bandung.olx.co.id/rovell-digital-printing-iid-167815116
http://blog.uad.ac.id/azhari/files/2010/05/Colorwheel.png
http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertianwebsite.html
http://dentistpedia.blogspot.com/2010/07/bulan-kesehatan-gigi-nasional-ayo.html pepsodent
http://designcartoon.wordpress.com/media-kie/poster-kesehatan-di-sekolah/
http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_9917_11.html (2007)
http://en.wikipedia.org/wiki/Extension_%28telephone%29
http://eventborromeus.blogspot.com/2011/11/talk-show-healthy-and-smart-mom.html
(11/11/2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_offset (21/07/2005)
http:// id.wikipedia.org/wiki/Penghapus
http://id.wikipedia.org/wiki/Pensil
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit
http://jurusgrafis.com/artikel/psikologi-warna-desain-grafis/
http://www.kotak-kado.com/pelanggan/134-tas-kertas.html
http://www.kencanaputra.com/content/view/16/33/
http://kukuhadiprasetyo.blogspot.com/ (09/05/2011)
http://lapar.com/makanplus/pertolongan-pertama-saat-tersedak/ (06/03/2011)
http://sugar-personality.blogspot.com/2007/11/cd-interaktif.html
http://surabaya.olx.co.id/desain-logo-iid-127723671
http://uniqpost.com/10304/teori-warna-untuk-desainer/
http://www.konsultanrumahsakit.com/home/index.php?page=detail&cat=2&id=271
http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Dapur/Artikel/Membuat-Desain-Dapur-yang-Ergonomis
http://www.its.ac.id/personal/files/pub/710ramokIklan%20dan%20Fungsi%20Media%20yang%20Terlupakan.pdf
/Rahmatsyam
Lakoro
www.ahlidesain.com/menghitung-harga-sebuah-karya-desain.html / Thoma Dian dan Ipung
Motha
www.dracoola.com
www.pmibali.or.id
27
Download