Surat 3 Yohanes (Bagian 49) Sunday, February 5, 2017 3 Yoh. 1:11 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. - - - - - ▫ Pada suratnya yang ketiga, Yohanes menampilkan Yesus sebagai ‘Jalan’ atau ‘cara’ hidup yang benar. Yesus ditampilkan sebagai teladan yang baik, sebab DIA berasal dari Allah. Jejak teladan yang DIA tinggalkan harus kita ikuti, sebab jejak inilah yang membawa kita kepada hidup kekal. Sampai pada ayat ini, kita menemukan dua pribadi yang bertolak belakang. Gayus adalah pribadi yang hidup dalam Kebenaran, dia hidup menurut ajaran Tuhan dan mengerti akan setiap pekerjaan baik yang disediakan oleh Tuhan. Sementara Diotrefes tidak mau mengakui Yohanes dan berita yang dibawa oleh Yohanes, padahal berita yang ada pada Yohanes adalah Firman Hidup yang bagaikan makanan bagi sidang jemaat, supaya sidang jemaat bisa bertumbuh ke arah selamat. Sikap yang dimiliki oleh Gayus adalah sikap yang baik. Sikap yang dimiliki oleh Diotrefes adalah sikap yang jahat. Karena keinginannya, Diotrefes menolak perkataan yang keluar dari mulut Allah, yang sempat didengar, dilihat, disaksikan, diraba, dan ditulis oleh Yohanes. Melalui sikap mereka, kita bisa mengetahui bahwa Gayus mengikuti jejak (gerak) Tuhan, sebab Gayus hidup oleh karena ajaran Tuhan, tetapi Diotrefes tidak mengikuti jejak (gerak) Tuhan, sebab dia tidak mau mengakui ajaran Tuhan yang dibawa oleh rasul Yohanes. Saat Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun, di mana Yesus disuruh untuk mengubah batu menjadi roti, perhatikan jawaban Yesus "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." ▫ Strategi iblis ▫ Hari-hari ini, dunia disibukkan dengan roti dunia. Kesibukan akhir zaman adalah kesibukan ekonomi, kesibukan yang menyangkut perut manusia. Krisis yang akan melanda dunia adalah kesempatan bagi antikris untuk menancapkan kukunya atas dunia. ▫ Semua manusia (termasuk gereja), akan masuk dalam pengaruh keadaan ini, pengaruh strategi iblis, tetapi Tuhan mempunyai rencana lain bagi umat-Nya. Jika saat krisis ekonomi yang terjadi pada dunia ini merupakan satu peluang bagi antikris untuk menanamkan pengaruh kuasanya, tetapi bagi kita gereja Tuhan, tidaklah demikian. ▫ Dalam keadaan semacam ini, seharusnya kita sadar, jangan larut dalam situasi dunia. Sebaliknya kita sadar, bahwa sesungguhnya manusia hidup dari Firman Allah, sebab itulah kehidupan yang sesungguhnya. 1 ▫ Perkataan Yesus ini bukan isapan jempol, tetapi sudah dibuktikan oleh Allah kepada umat-Nya. Selama 40 tahun, Allah telah mendemonstrasikan kepada umat-Nya bahwa manusia bukan hidup dari hasil usaha, bukan dari roti jasmani, tetapi dari Firman Allah. Dalam Kel. 16:35 disebutkan Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. Umat Allah dipelihara dengan manna sampai tapal batas. Manna adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang, makanan yang bukan dari hasil usaha manusia, tetapi dari Allah. Kepada kita, Tuhan juga ingatkan bahwa kita hidup bukan karena hasil usaha kita, bukan karena makanan jasmani, tetapi hidup karena Firman Allah. Hal hidup karena Firman Allah seharusnya sudah menjadi pengalaman, bukan sekedar teori dan pengetahuan, tetapi hidup dari Firman Allah harus sudah merupakan praktek dan pengalaman nyata setiap pribadi. Page ▫ ▫ ▫ ▪ ▪ Saat krisis tetjadi, saatnya bagi anak-anak Tuhan untuk membuktikan bahwa manusia bukan hidup oleh roti dunia, tetapi manusia hidup dari Firman Allah, sebab Firman Allah merupakan kehidupan yang sebenarnya (Yoh, 20:31, Rom. 1:17, Gal.2:20, Gal. 3:11, Ibr. 10:38). Secara teori, banyak orang yang tahu akan rumus ini, terutama kita hamba-hamba Tuhan, tetapi pada kenyataannya mereka tidak mengerti atau ragu dan takut. Makan dari ‘roti Firman’ adalah hal yang ingin Tuhan tancapkan kepada gereja-Nya, tepat pada ‘tapal batas’. Bangsa Israel dan Yusuf telah membuktikan pemeliharaan Tuhan. Kita harus benar-benar tahu dan bisa mengambil sikap dengan keadaan dunia sekarang ini. Sementara dunia sibuk berebut harta dunia oleh karena keinginan, tetapi oleh Tuhan kita ditawari Firman Allah. Bagaimana sikap kita menghadapi tawaran ini? Seperti Gayus yang menerima atau sepertu Diotrefes yang menolak? Pada saatnya, krisis akan memuncak pada krisis moral, di mana manusia benar-benar akan lapar dan haus akan Kebenaran. Pada saat itu, Kebenaran sudah tidak ada dan yang ada hanyalah kejatuhan-kejatuhan yang tidak terbangunkan. Pada saat itu akan terjadi bala kelaparan dan kehausan yang hebat, tetapi bagi anak-anak Tuhan yang hari-hari ini mau menerima Firman Allah yang penuh dan mau hidup oleh roti Firman, Tuhan akan pelihara kita dengan manna yang turun dari Surga. Mengapa? Supaya kita mengetahui bahwa sesungguhnya kehidupan manusia bukan bergantung pada harta dunia ini, tetapi hidup manusia bergantung pada Firman Allah. Amos 8:11 Bala Kelaparan 8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. - - - Pada saat itu akan terjadi bala kelaparan dan kehausan. Artinya: keadaan manusia tidak terpuaskan oleh perkara-perkara dunia. Apa yang selama ini mereka bela mati-matian oleh karena keinginannya, mereka kejar dan dikerjakan siang dan malam, ternyata tidak bisa membuat manusia puas dan bahagia. Inilah bencana yang sesungguhnya, sebab Firman Allah adalah sesuatu yang tidak bisa diusahakan oleh manusia. Manusia akan lari dan mencari sumber kepuasaan yang sesungguhnya, tetapi sayang mereka tidak menemukan sumber kepuasan yang sebenarnya. Nubuatan ini pasti terjadi, dan sebagai hambahamba Tuhan, kita harus bisa melihat dengan mata rohani secara jelas. Itu sebabnya, di hari-hari ini kita harus bisa memberikan Firman Allah yang penuh kepada jemaat, supaya sumber kepuasan, sumber kehidupan mereka, hanyalah dari Firman Allah. Hal inilah yang dikerjakan oleh rasul Yohanes, tetapi tidak diakui oleh Diotrefes. - - Manusia rebah lesu sebab tidak mempunyai pemberian Allah, manusia mengandalkan pengertiannya sendiri (Yes. 40:28-30). Beruntung bagi kita semua, sekalipun harus menyeberang laut untuk mencari Firman Allah, kita masih bisa menemukan. Namun pada saat itu, manusia akan merana untuk mencari Firman, tetapi mereka tidak menemukan. Jatuh dan tidak terbangunkan lagi. Hal ini merupakan kejatuhan akhir zaman. Kejatuhan pada akhir zaman bukan hanya karena perbuatan-perbuatan dosa (mencuri, berzinah, membunuh, dll), tetapi kejatuhan karena menolak Firman Allah. Suatu kejatuhan yang amat sangat dahsyat. Page - 2 8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya. 8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; 8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi." - - Menolak Firman Allah = menolak pengertian Allah. Selama ada Firman Allah, Firman Allah mampu meniadakan kemustahilan, sebab pada Firman Allah ada kuasa penciptaan. Menolak Firman Allah nanti juga terjadi di dalam gereja Tuhan seperti yang telah dilakukan oleh Diotrefes. Pada ayat sebelumnya disebutkan, bahwa kejatuhan ini dikarenakan: 1. Menjual Firman Allah 2. Mengecilkan Efa (tidak penuh) dan memperbesar syikal 3. Memakai neraca palsu 4. Menjual terigu (berita) rosokan Praktek-praktek semacam ini sama dengan ‘menolak’ Firman Allah, dan ini merupakan sumber malapetaka yang tidak disadari oleh gereja, yang berujung kepada kelaparan yang mengakibatkan kejatuhan yang tidak terbangunkan lagi. Hanya Firman ▫ Hanya Firman Allah yang penuh, itulah Firman dalam urapan Roh Kudus, yang dapat membangunkan atau mampu mengangkat manusia dari kejatuhan dosa. Rasul Yohanes membawa Firman Allah yang penuh, untuk mengangkat gereja Tuhan. ▫ Seorang penjahat seperti yang berada pada sisi Yesus pun, bisa terangkat. Penjahat ini merupakan pribadi yang sudah tidak disukai oleh manusia, sehingga manusia pada saat itu menghendaki supaya dia mati. ▫ Tetapi saat dia bertemu dengan sumber Kebenaran, itulah Yesus Kristus di dalam Firman-Nya, dia tertolong, Tuhan angkat dan membangun dia untuk ditempatkan di dalam Firdaus. Yang mampu membangunkan manusia dari kejatuhan adalah Firman yang Penuh, Firman dalam urapan Roh Kudus. ▫ Itu sebabnya selalu saya sampaikan kepada sidang jemaat, bagaimana pun dalamnya kejatuhan kita, seberapa lama dosa itu terpendam, tetapi jika Firman dan urapan Roh Kudus disampaikan dan mereka mau menerima, mereka masih mempunyai kesempatan untuk terbangunkan. Kejatuhan di akhir zaman bukan sekedar berbuat dosa, tetapi manusia bahkan gereja Tuhan, sudah menolak Firman. Jika kita sudah menolak Firman, maka kita tidak akan mendapatkan kesempatan untuk dibangunkan kembali. Kekuatan, kepandaian, pengetahuan, harta benda, tidak mampu mengangkat manusia berdosa untuk kembali kepada posisi dan kondisi semula, yaitu seperti manusia yang diciptakan Allah di taman Eden. Jika manusia sudah menolak Firman Allah, maka kejatuhan itu benar-benar porak poranda dan benar-benar tidak bisa terbangunkan. Itu sebabnya, di hari-hari ini biarlah kita mampu melihat gerak dari Firman Allah, sehingga kita bisa mengikuti kegiatan dan kegerakan Firman pada masa sekarang. Gereja Menolak Mat. 11:12 - Kegenapan nubuatan ini akan terjadi, banyak orang berbondong-bondong ingin masuk Surga. Termasuk juga di dalam gereja, mereka giat melayani, mereka giat beribadah, dengan tujuan untuk masuk Surga. Di mana-mana2 kita akan melihat gereja-gereja akan dipenuhi oleh orang-orang dan mereka sangat giat dalam pekerjaan pelayanan, tetapi sayang, mereka melawan kerajaan Allah, mereka melawan Tabernakel – kemah Allah. Page - 3 11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. 11:12 Wiwit nalika Nabi Yohanes Pembaptis memulang, tekan sepréné, Kratoné Allah kuwi dilawan déning wong-wong sing padha ngudi ngwasani nganggo rodha-peksa. - - Bagaimana cara mereka melawan? Mereka memakai cara ‘rodha-peksa’ (bahasa Jawa). Mereka ingin masuk Surga, tetapi dengan memakai cara sendiri. Rodha - Peksa = memperkosa kebenaran Firman Allah, memaksakan kehendak atau kebenaran sendiri dan memperkosa kebenaran Firman Allah. Inilah yang terjadi pada Diotrefes, dia ingin menjadi terkemuka di antara anggota sidang jemaat, tetapi dia tidak mau mengakui kebenaran Firman Allah yang dibawa oleh rasul Yohanes. Mereka giat dengan keinginannya, dan tidak tunduk kepada kebenaran Firman. 11:16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: - - - - Inilah keadaan gereja sekarang ini, bagaikan anak-anak = pribadi yang belum tumbuh dewasa. Hal ini juga termasuk kita hamba-hamba Tuhan yang tidak memiliki kedewasaan rohani. Tuhan umpakan seperti anak-anak yang duduk di pasar. Kanak-kanak yang masih suka main-main dan duduk di pasar. Pasar adalah tempat berkumpulnya manusia untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan daging. Di sana mereka berseru-seru kepada temannya. Hal ini banyak menimpa kita hamba-hamba Tuhan. Kita tidak dewasa rohani, yang dipikirkan hanya hal jasmani saja, bahkan saat kita mencari Firman, kita pun duduk bukan untuk menerima pembukaan Firman atau pewahyuan, tetapi duduk bersekutu dengan hal-hal duniawi. Hal ini menghasilkan teriakan-teriakan yang mengacaukan, seperti teriakan di pasar. Inilah caracara yang sedang terjadi di dalam gereja Tuhan, kita mengajak orang menyerbu Kerajaan Surga, tetapi dengan cara memperkosa kebenaran Firman. Yesus menggambarkan angkatan semacam ini bagaikan ‘anak-anak’, tetapi anehnya anak-anak yang pandai atau mahir dalam hal ‘memperkosa’ kebenaran. Perhatikan ibadah dan pelayanan dengan gaya memperkosa ini! 11:17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 11:17 'Aku wis nyuling lagu pengantèn, yagéné kowé kokpadha ora njogèd? Lan aku wis ngidungaké kidung kepatèn, nanging kowé kokpadha ora nangis?' - - - Inilah akibat jika melayani atau beribadah dengan gaya memperkosa: kita melakukan gerakangerakan sendiri yang tidak seirama dengan gerakan Firman. Firman Allah bagaikan seruling atau kidung duka. Suara seruling dan kidung duka ini mengarah kepada tempat tujuan yang sama. Seruling membawa kita kepada suasana Pesta Nikah, dan Kidung Duka membawa kita kepada pertobatan sampai daging benar-benar mati, yang menghasilkan kekudusan. Tetapi sayang, saat suara seruling dibunyikan dan saat kidung duka dinyanyikan, tidak ada reaksi. Mengapa? Sebab tidak mendengar. Tidak mendengar = Menolak. Tidak menghargai seruling dan kidung = tidak menghargai Firman (Wah. 18:22). Peniup seruling atau yang menyanyikan kidung = ahli kesenian, ahli membuat karya seni. Meniup seruling atau menyanyikan kidung = melakukan Firman Allah, karya rohani tertinggi. - - Itu sebabnya, baik dalam ibadah-pelayanan maupun kehidupan, kita terlebih dahulu harus mendengar Firman Allah, supaya gerak langkah kita seirama dengan irama Firman. Dan ini merupakan tugas kita hamba-hamba Tuhan, untuk meniupkan seruling – Firman dengan benar, menyanyikan kidung dengan benar. Hal ini merupakan ciri dari calon Mempelai (pelayan), yaitu: mengikuti gerak dari suami, kemana pun suami – Firman bergerak, kita harus seirama. Saat Firman membawakan kidung duka, itulah suara pertobatan, janganlah kita tidak bereaksi dan tetap pada dosa. Mempertahankan dosa, mempertahankan cara hidup lama = menolak atau memperkosa Firman. Hasil dari mengikuti gerak Firman Allah adalah tidak cemar, tetapi murni (Wah.14:4). Page - 4 11:15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! ▫ ▫ ▫ Baik kita gembala maupun sidang jemaat, jangan ketinggalan gerak Firman, sebab kegiatan Firman begitu jelas di dalam Alkitab, dan jika kita mengikuti gerakan Firman, tidak mungkin kita ketinggalan. Baik gerakan Pembentukan Tubuh Kristus, kedatangan Yesus kali kedua, gerakan masuk Pesta Nikah Anak Domba, gerakan masuk zaman 1000 tahun, sampai gerakan masuk Yerusalem Baru. Itu sebabnya, berita ini kita dengar sebagai persiapan untuk kita masuk ke Yerusalem baru, sebab kita sudah berada pada tapal batas. 2000 tahun sudah lewat = 40 tahun Yobel, kita sudah berada atau menjelang masuk ke dalam kerajaan 1000 tahun dan Yerusalem baru. Pemberitaan-pemberitaan Firman bukan sekedar dongeng, tetapi Firman Allah adalah suatu nubuatan yang pasti akan digenapi. Jika kita merasa bahwa kita merindu Firman, biarlah kita pakai dan gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Bangsa Israel ▫ Camkan: Dalam perjalanan menuju Kanaan, banyak umat Allah yang gugur di padang belantara. Hal ini disebabkan oleh ‘kekerasan hati’ mereka yang menolak Firman (Yos.5:6 -- tidak mendengar). Keadaan semacam ini juga akan terjadi pada akhir zaman, sebab dengan tegas Roh mengatakan bahwa akan ada banyak iman yang berguguran. ▫ Itu sebabnya pada tapal batas ini, Allah ingatkan kembali kepada Musa supaya mereka melakukan ‘segenap perintah’ Allah dengan setia. Sebelum mereka melakukan ‘segenap perintah’, terlebih dahulu Musa ‘mengajarkan’ segala ketetapan dan peraturan dengan tepat dan benar. Ula. 4:1 Diajar tentang ketetapan Tuhan 4:1 "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. - - - Musa terlebih dahulu ‘mengajar’ segala ketetapan dan peraturan Allah kepada bangsa Israel. Mengapa mereka harus diajar? Supaya mereka tahu dengan tepat dan benar, untuk kemudian dilakukan dengan setia, supaya mereka hidup dan masuk – menduduki tanah perjanjian. Perhatikan: Supaya kita HIDUP dan sampai pada TANAH PERJANJIAN, kita harus mempelajari segala ketetapan Allah dan melakukan dengan tepat dan benar (hidup = tidak kelaparan, tidak kehausan). Di sini yang diperlukan adalah sikap mendengar. Inilah tugas kita hamba Tuhan, untuk belajar dan mengajar sidang jemaat dengan benar, segala ketetapan Allah, supaya kita hidup dan sampai pada Yerusalem Baru. Dalam surat Yak. 1:25 disebutkan bukan belajar, tetapi meneliti hukum yang sempurna, (untuk melakukannya diperlukan penghormatan dan Kasih Allah), hukum yang memerdekakan, untuk kemudian kita bertekun (melakukan dengan setia dan benar). - - Inilah ketentuan di dalam mengajar dan melakukan Firman Allah ‘jangan menambah’ dan ‘jangan mengurangi’, artinya: Allah memperhatikan ukuran, jangan membijaksanai Firman Allah, Allah menginginkan segala sesuatunya ‘tepat dan benar’ sesuai dengan kehendak-Nya. Ingat: Allah adalah Allah yang sempurna. Tidak menambah dan tidak mengurangi, itu yang disebut ‘berpegang teguh’ kepada perintah Allah (bukan fanatik). Itu sebabnya, kita harus mengerti dengan tepat dan benar BAHASA ALLAH (Bahasa Alkitab). Jangan menerjemahkan bahasa Alkitab dengan pikiran daging, dengan logika, dengan ilmu pengetahuan, dengan akal kepandaian kita, sebab hal itu akan membuat kita gagal dan mati. Bahasa Alkitab adalah Bahasa Allah, Bahasa Firman, Bahasa Kasih, Bahasa Roh. Page - 5 4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Contoh: Makanan Ula. 8:3 8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN. 8:3 Ia membiarkan kamu kelaparan, lalu kamu diberi-Nya manna untuk makanan. Kamu dan leluhurmu tak pernah makan makanan itu sebelumnya. TUHAN berbuat begitu untuk mengajar kamu bahwa manusia tidak hidup dari makanan saja, melainkan dari segala sesuatu yang dikatakan TUHAN. (B.I.S) - - Allah memberi makan kepada Israel manna, inilah makanan yang sebenarnya, yang mampu membuat hidup dan sampai kepada Kanaan. Manna tidak dikenal atau tidak dimengerti oleh manusia, sebab manna memang turun dari Surga. Tujuan Allah memberi manna adalah supaya kita mengerti, dengan manna ini Allah ingin ‘mengajarkan’ kepada kita bahwa manusia hidup dari Firman. Pada dasarnya manusia tidak mengerti tentang makanan yang diberikan Allah, tetapi Allah sendiri yang ingin mengajarkan kepada kita supaya kita mengerti, dan hidup. Yoh. 4:31 Beda pandangan antara Yesus dan murid 4:31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." 4:32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "PadaKu ada makanan yang tidak kamu kenal." - - ▫ ▫ ▫ Murid-murid ingin menyenangkan hati Tuhan dengan memberikan makanan jasmani, tetapi hal itu ditolak oleh Tuhan. Inilah yang sering kita tampilkan saat kita ada dalam persekutuan dengan Allah (beribadah), yaitu menampilkan cara-cara jasmani, menampilkan makanan jasmani, makanan hasil olahan sendiri, dan hal semacam itu tidak dikenan oleh Tuhan. Perhatikan jawaban Yesus: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." Mendengar hal ini pun, murid-murid juga belum mengerti apa yang dimaksud dengan ‘makanan’. Coba lihat: satu hal sepele saja, yaitu tentang kata ‘makanan’, kita tidak mengerti, murid-murid sudah salah mengartikan. Jika demikian, bagaimana dengan kata Firman yang lain? Itu sebabnya, kita harus mengerti dengan ‘tepat dan benar’ Bahasa Allah. Kita harus menerima manna terlebih dahulu, menerima Firman yang turun dari Surga, itulah Firman Allah yang diwahyukan. Di sanalah Allah ingin mengajarkan kepada kita hamba-hamba Tuhan, untuk kemudian kita sampaikan makanan (Firman yang diwahyukan) secara ‘penuh’ kepada umat Allah, supaya kita ‘hidup’ dan masuk ke dalam Yerusalem Baru. Jika kita mengetahui Firman Allah dengan tepat dan benar, maka segala yang kita lakukan sehubungan dengan ibadah-pelayanan dan kehidupan ini pasti akan tepat dan benar. Inilah yang disebut dengan mengikuti gerak Firman. Page 6 Mengerti Firman Allah dengan benar ▫ Ibadah yang disertai dengan Manna, terus menerus berkaitan satu dengan yang lain. Setiap ibadah bagaikan orang yang membangun sebuah bangunan, dimulai dari pondasi (Iman) sampai pada puncaknya (Kasih). Selalu ada kaitannya. ▫ Demikian juga kehidupan kita yang sudah dibeli oleh Allah. Kehidupan rohani kita dibangun oleh Tuhan di dalam Firman-Nya bagaikan suatu bangunan, yang nantinya dapat dihuni oleh Allah di dalam Roh-NYA yang suci. Maz. 139:17 Pikiran Allah 139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 139:17 How precious also are thy thoughts unto me, O God! how great is the sum of them! (Precious = berharga, mulia, indah) - - Inilah ungkapan Raja Daud tentang pikiran Allah sulit, tetapi yang ‘sulit’ ini sangat berharga – mulia – indah. Segala Firman Allah yang tertulis adalah pikiran Allah yang harus kita mengerti dengan benar. Sehingga kita bisa mendapat pengertian yang tepat seperti apa yang Allah mau. Segala sesuatu yang tertulis dalam Alkitab harus dibaca dan diartikan dalam Bahasa Alkitab (Allah). Sebab dalam Alkitab banyak pikiran Allah disampakan dalam bentuk Amsal – Ibarat – Perumpaan. Karena itu merupakan pikiran Allah, maka hanya Allah atau Kristus yang bisa membuka atau mengartikan arti dari Alkitab itu sendiri (yang terdiri dari banyak amsal dan teka-teki). Hanya Kristus yang mampu Mengungkap Pikiran Allah 1 Kor. 2:10-11 2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. 2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. - - - Allah adalah Roh, dan tidak ada satu pun orang yang mengerti tentang Allah atau pernah melihat Allah. Yang mampu mengungkap tentang Pribadi Allah (Firman) adalah Roh Allah sendiri. Dalam Mat. 1:20 disebutkan bahwa Yesus adalah Roh Allah. Jadi, segala sesuatu yang rahasia sehubungan dengan pribadi Allah, hanyalah Yesus yang bisa membuka (mengungkap). Dalam Yoh. 1:18 jelas dikatakan bahwa tugas Yesus Kristus adalah ‘menyatakan’ siapakah atau bagaimanakan Allah itu. Demikian juga dalam Wah. 5:9 disebutkan bahwa hanya Anak Domba Allah yang mampu membuka meterai dari gulungan-gulungan kitab. Yesus Kristus DIA-lah FIRMAN, DIA-lah ROH, artinya: dengan Firman dalam urapan Roh Kudus, kita akan mendapatkan pengertian yang sebenarnya akan Firman secara tepat dan benar. Tidak ada yang sulit jika kita berjalan bersama Yesus Kristus, sebab hanya DIA yang mengerti tentang pribadi Allah Yoh. 14:6 14:6 Gusti Yésus ngandika: "Aku iki dalané marang Gusti Allah lan Aku sing nuduhaké, Gusti Allah kuwi sapa lan kepriyé kaanané; Aku uga sing mènèhi urip marang manungsa. Ora ana wong siji waé sing bisa sowan marang Sang Rama, yèn ora lantaran Aku. - Dengan membaca ayat ini, maka sangatlah jelas bahwa Yesus Kristus-lah yang mengetahui secara benar siapakah Allah. DIA yang akan mengajar kepada kita tentang Allah (Firman). Dan jika kita berada pada jalan ini, maka kita pasti berada pada jalan yang benar dan hidup (tidak tersesat dan tidak mati). Amsal 1:1-7 1:7 Untuk memperoleh ilmu sejati, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Orang bodoh tidak menghargai hikmat dan tidak mau diajar. - 7 - Ayat 2 Seringkali Firman Allah disampaikan dalam bentuk Amsal, supaya kita bisa mengetahui hikmat atau mengerti arti dari kata-kata yang memiliki arti bagi Allah. Ayat 5 Dalam membaca pun, hendaklah kita membaca sampai menemukan bahasa Allah dalam Alkitab. Pada tahap ini, Tuhan ingin melatih kepekaan telinga kita supaya kita mampu mendengar ‘hanya’ suara Allah. Sehingga pengertian atau pengetahuan yang kita miliki, bukan merupakan ‘ilmu’, tetapi pewahyuan atau ilham secara langsung dari Allah. Ayat 6 Seringkali Firman Allah seperti teka-teki, tetapi jika kita mengerti, kita akan mendapat pakaian. Sama seperti Simson, saat dalam pesta, Simson mempergunakan teka-teki, itulah Firman Allah. Page - - Dan mereka yang mengetahuinya akan diberikan pakaian luar dan pakaian dalam, itulah Kebenaran dan Kesucian (Hak. 14). Untuk memperoleh pengertian yang benar akan Firman Allah, dimulai dari memiliki rasa hormat dan takut kepada Allah. Hal ini dimulai dari dengar-dengaran dan mau menerima didikan Firman Allah. 2 Kor. 3:14-18 3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. - - Pada ayat 14 disebutkan bahwa hanya Kristus (Roh Allah) yang mampu menyingkap Firman Allah. Supaya selubung itu diambil atau supaya Firman Allah dibukakan kepada kita, yang dibutuhkan adalah ‘berbalik’ kepada Allah. Arti ‘berbalik’ adalah bertobat (meninggalkan cara lama) dan kembali kepada DIA atau menghadap kepada DIA. Duduk di bawah kaki Yesus untuk menerima didikan secara langsung - pribadi Allah (hal semacam ini juga dilakukan oleh Daniel, baca: Dan. 9:20-23). - Hal inilah yang dinamakan ‘menaruh hormat’ kepada Allah. Menghargai otoritas Yesus, bahwa hanya DIA-lah satu-satunya pribadi yang berhak dan mampu mengungkap rahasia pribadi Firman (baca: Ibr. 1:1-2). ▫ ▫ Kepada pribadi yang mau menanggalkan manusia lamanya, Tuhan akan menempatkan Roh-Nya. Roh adalah tanda bahwa kita telah menjadi manusia baru, manusia yang dimiliki oleh Allah. Roh Allah inilah yang akan membawa kita kepada segala kebenaran Firman Allah. Roh Allah inilah yang akan mengerjakan kemerdekaan demi kemerdekaan, sehingga kita senantiasa dibaharui dari hari ke hari. Roh Allah inilah yang membuat kita bisa melihat Firman Allah dengan jelas, bagaikan melihat cermin yang memancarkan cahaya kemuliaan. 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 3:18 Sekarang muka kita semua tidak ditutupi selubung, dan kita memantulkan kecemerlangan Tuhan Yesus. Dan oleh sebab itu kita terus-menerus diubah menjadi seperti Dia; makin lama kita menjadi makin cemerlang. Kecemerlangan itu dari Roh, dan Roh itu adalah Tuhan. 8 - Hasil dari memandang Firman Allah dengan benar adalah keubahan. Semakin kita melihat Firman Allah, semakin kita diubah, dan gerak kita semakin seirama dengan Tuhan. Tuhan akan membawa kita kepada kemuliaan demi kemuliaan, bahkan kemuliaan yang semakin besar. Hanya dengan Roh Kudus, kita bisa melihat bahwa Yesus - Firman adalah Jalan. Hanya dengan Roh Kudus, kita bisa mengikuti Jalan yang disediakan oleh Tuhan. Pada Jalan itulah kita diperdamaikan dan diperdamaikan, kita diubah dan diubah, untuk dibawa masuk ke tanah perjanjian – Yerusalem Baru. Kita dimurnikan. Page -