BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kesehatan merupakan kebutuhan yang penting didalam suatu kehidupan disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Suatu kesehatan menjadi utuh karena didalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Oleh karena itu suatu kesehatan menjadi sangat diperlukan salah satunya untuk seorang ibu hamil, dimana kesehatan fisik dan psikis sangat perlu diperhatikan. Secara psikologis tugas ibu selama kehamilan sembilan bulan adalah menyertakan janin dalam perut ibu ke dalam perencanaan jangka panjang. Sedangkan secara fisik, kesehatan ibu hamil juga mempengaruhi kesehatan janin yang dikandung. Kesehatan psikologis seorang ibu hamil di rumah sakit atau rumah bersalin dapat tercapai tidak hanya dipengaruhi oleh sistem pelayanannya saja, tetapi juga efek perubahan emosional yang ditimbulkan oleh keadaan fisik bangunan. Rumah bersalin merupakan salah satu sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama untuk merawat dan menangani/mengobati ibu hamil melalui serangkaian prosedur tindakan medis untuk mencapai kesembuhan. Berdasarkan data tingginya angka kematian ibu-bayi di Cilacap (tabel 2.4) yang disebabkan oleh berbagai sebab, mulai dari intern dari fisik dan psikis pasien (tekanan darah tinggi, pendarahan) yang berpengaruh karena adanya perubahan emosional ibu hamil. Pengaruh emosional yang spesifik dialami masing-masing 1 wanita berbeda, tetapi pada umumnya memiliki kesamaan perubahan emosional, yaitu perubahan suasana jiwa yang sangat merefleksikan perubahan-perubahan besar sekresi hormon internal wanita. Hal itu mempengaruhi citra diri seorang wanita dalam keadaan hamil, kepercayaan diri akan berpikiran positif yang membawa wanita hamil untuk tampil cantik, sehat (higienis) dan mantap, serta membutuhkan suasana Rumah Bersalin “Boutique” yang memberikan ketenangan dan kebersamaan (antara suami- istri dan sesama ibu hamil) selama menjalani masa kehamilan sampai melahirkan, dimana Boutique memberikan pelayanan istimewa yang tidak banyak diberikan oleh Rumah Bersalin yang sudah ada. Sehingga pelayanan penunjang (unit informasi dan unit pelatihan) Rumah Bersalin ini memiliki keistimewaan “Boutique” tersendiri, diantaranya adanya unit informasi terutama pelayanan persiapan ibu hamil melalui media visual (video seputar persalinan), media buku (perpustakaan), open space yang dapat digunakan sebagai sarana yoga, aula untuk senam hamil dan senam setelah melahirkan serta ruang sauna, retail yang difungsikan untuk fasilitas komunikasi (wartel, dompet pulsa) dan retail yang menjual pelengkapan ibu dan bayi. Latar belakang mengapa di Cilacap masih membutuhkan Rumah Bersalin oleh karena beberapa hal, diantaranya RSU dan Rumah Bersalin di Cilacap yang sudah tersedia belum bekerja secara maksimal, hal ini terlihat bahwa angka kematian ibu-bayi selama tahun 2004-2005 naik sebesar 12.5% (tabel 2.4). Sebab yang lain, Rumah Bersalin di Kabupaten Cilacap khususnya Kecamatan Cilacap Selatan dilihat dari jumlah perempuan produktif yang berumur berkisar antara 14-39 tahun berjumlah 13.684 jiwa (tabel 2.2), dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan 2 khususnya untuk bersalin berjumlah 12 unit pelayanan (dalam bentuk Rumah Sakit / Rumah Bersalin dan Puskesmas (tabel 2.3). Dengan melihat jumlah angka perempuan produktif yang terbilang tinggi dan jumlah pelayanan kesehatan yang kurang memenuhi kapasitas, sehingga angka kematian Ibu-Bayi terbilang tinggi serta menyebabkan angka persentasi pertumbuhan penduduk di Cilacap menurun (grafik 1). Tingginya angka presentase jumlah Keluarga Makmur di Cilacap yaitu 52,29 %, dibandingkan dengan presentase Keluarga Sejahtera 34,25 % dan Keluarga Pra Sejahtera 13,46 % (table 2.5). Hal ini mempengaruhi jenis Rumah Bersalin yang “Boutique” dimana pengguna Rumah Bersalin ini sebagian besar adalah masyarakat menengah keatas. Dari uraian penjelasan diatas, diharapkan peningkatan sarana kesehatan yang terus meningkat baik dari jumlah dan mutunya agar pelayanan kesehatan dapat menjangkau kebutuhan penduduk. Sehingga Rumah Bersalin “Boutique” yang memperhatikan perubahan emosional dengan merancang Rumah Bersalin yang memberikan Ketenangan (keheningan), Kebersamaan, Cantik, Sehat (higienis) dan mewah merupakan salah satu bentuk upaya sarana kesehatan yang cocok. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang Rumah Bersalin “Boutique” yang memperhatikan aspek pada perubahan-perubahan emosional wanita hamil. 3 1.3. Tujuan Merancang Rumah Bersalin “Boutique” yang memperhatikan aspek perubahanperubahan emosional wanita hamil. 1.4 Sasaran 1. Melakukan studi tentang prinsip-prinsip Rumah Bersalin. 3. Melakukan studi tentang Cilacap. 4. Melakukan studi tentang Emosional Ibu Hamil. 5. Melakukan studi tentang “Boutique”. 6. Melakukan studi tentang Kegiatan Perempuan Hamil. 1.5. Lingkup Pembahasan 1. Jenis Rumah Sakit dibatasi pada Jenis Rumah Bersalin. 2. Prinsip-prinsip pelayanan Rumah Bersalin menurut standart pelayanan Rumah Sakit Khusus. 3. Psikologi wanita hamil (pasien) dibatasi pada perubahan emosional wanita hamil. 4. “Boutique” dibatasi hanya pada unit rawat jalan, unit rawat inap, ruang bayi, unit pelatihan dan unit informasi. 5. Cilacap dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk Rumah Bersalin tersebut. 4 1.6. Metode 1.6.1 Metode Mencari Data 1. Wawancara yang ditujukan pada para wanita hamil di Cilacap dan mencari data di Kantor Badan Pusat Statistik Cilacap, Kantor Dinas Kesehatan Cilacap dan Kantor Bappeda Cilacap. 2. Pengamatan langsung pada RSU/Rumah Sakit Bersalin di Cilacap. 3. Studi Pustaka / Literatur untuk mempelajari tentang Rumah Bersalin, Rumah Sakit Khusus, gaya “Boutique” dan perubahan-perubahan emosional wanita hamil. 4. Studi Banding untuk melihat dan mengamati bangunan RSU / Rumah Bersalin baik yang ada di Cilacap. 1.6.2. Metode Menganalisis Data Menganalisis data Kuantitatf menjadi data Kualitatif, seperti : 1. Tabel Jumlah Kematian Ibu dan Bayi pada tahun 2004 dan tahun 2005, Tabel Angka Kematian dan Kelahiran pada tahun 2000-2004 di Cilacap, Grafik Persentase Angka Kelahiran dan Kematian, Tingkat Penghasilan Masyarakat, Jumlah Sarana Kesehatan. Dari data kuantitatif tersebut didapatkan bahwa angka kematian tergolong cukup tinggi dan tingginya persentasi Keluarga Menengah keatas di Cilacap, menunjukkan studi kelayakan untuk membuat Rumah Bersalin di Cilacap. 5 2. Peta Exsisting Persebaran Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan di Kabupaten Cilacap. Dari peta tersebut didapatkan data untuk menetapkan pemilihan lokasi site Rumah Bersalin dengan pertimbangan (jarak) jumlah sarana fasilitas Kesehatan yang sudah ada. 1.7. BAB 1 Sistematika Penulisan PENDAHULUAN Mengungkapkan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Sasaran, Lingkup Pembahasan, Metode Mencari Data, Metode Menganalisis Data, Sistematika Penulisan. BAB 2 TINJAUAN POTENSI RUMAH BERSALIN DI CILACAP Mengungkapkan Data Populasi Penduduk, Jumlah Penduduk Kecamatan Cilacap Selatan Menurut Kelompok Umur, Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan, Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kabupaten Cilacap, Angka Kelahiran dan Kematian Ibu Bayi, Tingkat Penghasilan Masyarakat, Kesimpulan. BAB 3 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Rumah Bersalin, Persyaratan Rumah Sakit Khusus Menurut Standart Pemerintah dan Standart Arsitektur, Unsur Pelayanan Rumah Bersalin, Tinjauan Perubahan Emosional Ibu Hamil, Tinjauan ‘Boutique” pada Rumah Bersalin, Studi banding, Kesimpulan. 6 BAB 4 ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep Perencanaan dan penanganan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu, Kriteria Pemilihan Lokasi/Site, Dasar Pemikiran, Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam rancangan fisik dan arsitektural, contohnya Dasar Pemikiran Design, Lokasi, Perancangan Design (konsep). DAFTAR PUSTAKA 7