Waspada Virus Ebola Virus Ebola tengah menjadi perhatian publik mancanegara. Pasalnya, virus yang tadinya ada di Benua Afrika ini kini sudah mulai menyebar bahkan hingga ke Amerika Serikat. Istilah virus Ebola awalnya berangkat dari demam berdarah Ebola atau Ebola haemorrhagic fever. Nama tersebut, diganti menjadi virus Ebola atau Ebola Virus Disease (EVD) sesuai dengan ICD-10. Virus Ebola juga disebut demam berdarah viral dan merupakan salah satu penyakit akibat virus yang paling mematikan bagi manusia. Seluruh dunia saat ini menyerukan waspada terhadap penyebaran virus Ebola. Berbagai faktor ditengarai menjadi penyebab penyebaran virus Ebola atau EBOV. Virus Ebola adalah penyebab penyakit demam berdarah Ebola. Ada lima strain virus Ebola, yakni Bundibugyo ebolavirus, Zaire ebolavirus, Reston ebolavirus, Sudan ebolavirus, dan Tai Forest ebolavirus. Reston ebolavirus didapati di Filipina dan China pada binatang, namun jenis ini tidak memberikan penyakit pada manusia meskipun bisa menginfeksi. Yang paling sering menimbulkan wabah adalah jenis Bundibugyo, Zaire ebolavirus, dan Sudan ebolavirus. Perlu kita ketahui, apa saja gejala terinfeksi virus mematikan ini : 1. Demam tinggi, menggigil, dan kelelahan Jika Anda mengalami demam tinggi yang tidak kunjung surut lebih dari sepekan, maka Anda harus melakukan uji laboratorium. Virus Ebola biasanya akan memengaruhi kondisi fisik, salah satunya menggigil seperti gejala demam berdarah dan malaria dan kelelahan. 2. Mengalami perdarahan Biasanya, Ebola menyebabkan perdarahan dari mata, hidung, hingga telinga. Hal ini terjadi biasanya dalam waktu sekira 3 sampai 4 pekan setelah teinfeksi jika gejala-gejala tidak diobati. Selain itu, saat Anda terinfeksi virus Ebola, perdarahan juga terjadi di mulut dan gusi. Bahkan, ketika buang air besar pun Anda akan melihat adanya darah pada feses sebagai akibat perdarahan di usus. Selain itu, wanita juga mungkin mengalami perdarahan di Miss V ketika terinfeksi virus Ebola. 3. Nyeri dan ruam Merasakan nyeri merupakan gejala umum ketika Anda terserang flu atau demam. Namun, rasa nyeri karena terinfeksi virus Ebola terjadi bisa dimulai dari bawah kulit Anda. Selain itu, kulit bisa mengalami ruam yang penuh darah. Bila biasanya ruam terisi dengan nanah, ini darah yang bisa sangat menyakitkan. 4. Sesak napas dan kelelahan Mengalami sesak napas merupakan gejala yang sangat spesifik ketika terinfeksi Ebola. Jadi, jika Anda mengalami kesulitan bernapas dan suhu tubuh meningkat, maka periksakan ke dokter. Langkah pencegahan sangat perlu agar ebola tidak sampai menjangkiti, ada beberapa cara untuk menangkal penularan virus ebola, diantaranya : 1. Hindari berpegian ke daerah yang diketahui sebagai tempat awal ditemukannya wabah ebola. Dimungkinkan virus tetap berkembang di daerah tersebut. Misalnya jika Anda ingin ke Afrika, cari tahu terlebih dahulu negara yang selama ini menjadi lokasi penyebaran penyakit ebola. 2. Cuci tangan adalah salah satu langkah jitu untuk mencegah berbagai penyakit. Dari tangan yang kotor, banyak penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh. Cuci tangan memakai sabun atau cairan antiseptik dengan kandungan alkohol minimal 60 persen membantu mencegah penularan bakteri patogen dan virus. 3. Jauhi mengonsumsi daging hewan liar terutama di wilayah yang menjadi epidemi ebola. Selain itu, hindari pula berdekatan dengan hewan iar yang masih hidup di tempat tersebut. 4. Jika Anda bersama orang yang terinfeksi ebola, hindari kontak fisik dengannya. Virus dapat menular melalui darah, air mani, cairan vagina, hingga air liurnya. Penularan biasanya sangat cepat saat penderita sudah meninggal atau dalam kondisi parah. 5. Pahami prosedur pengendalian infeksi ebola. Petugas kesehatan akan memandu untuk hal tersebut. Misalnya Anda akan disarankan untuk memakai sarung tangan, masker, hingga pelindung mata. Termasuk, Anda dituntut untuk paham cara menyeterilkan alat kesehatan hingga cara membuang jarum yang telah terpakai oleh penderita. 6. Kalau ada penderita ebola yang meninggal, jangan asal untuk menangani. Pasalnya, virus masih bisa menyebar sekalipun penderita tidak bernyawa lagi. Biarkan tim khusus yang menguburkannya dengan prosedur tertentu Penyakit ebola kini terus menjadi perbincangan publik dunia karena telah menewaskan hampir sekira 1.000 orang. Untuk itu, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia menyatakan ebola merupakan risiko kesehatan internasional. WHO menyatakan di Jenewa, Swiss, kemungkinan konsekuensi dari penyebaran secara internasional yang lebih lanjut dari wabah. Saat ini, WHO berkoordinasi dengan dunia internasional untuk menghentikan penyebaran virus ebola. Sementara itu, WHO mengatakan beberapa negara dengan penyebaran virus sebola, di antaranya Guinea, Nigeria, dan Siera Leone. Sejauh ini, sedikitnya 1.711 orang telah terinfeksi virus ebola, 932 orang di antaranya meninggal dunia. (admin/net)