PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, PENGANGGURAN DAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 Oleh: Seli Arista 123401044 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi (Jl. Siliwangi No.24 Kota Tasikmalaya PO BOX 164) ABSTRACT The purepose of this study was to determine the effect of economic growth, minimum wage, open unemployment and inequality of income distribution on the level of poverty in Indonesia during period of 2004-2014. This Analysis uses OLS method with multiple linear regression analysis model, partial test (t test), simultaneously test (test F) uses for testing the hypothesis. Using data of proverty, economic growth, minimum wage, open unemployment and inequality of income distribution period 2005-2014. The partial test (t test) showed that both of variable economic growth have a positive and not have a significant effect to the level poverty in indonesia. Minimum wage has a negative and significant effect to the proverty in indonesia. open unemployment has a positive and significant effect to the provert in indonesia. And Inequality of Income Distribution has a negative and not have a significant effect to the proverty in indonesia.Simultaneously, all variables have a significant effect to the proverty in indonesia period 2005-2014. Keywords: Poverty, economic growth, minimum wage, open unemployment, inequality of income distribution, OLS. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan terhadap kemiskinan di indonesia periode 2005-2014. Analisis ini menggunakan metode OLS dengan model analisis regresi linier berganda. Uji Hipotesis menggunakan uji parsial (uji t), uji bersamasama (uji F). Data yang di gunakan adalah kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan periode 2005-2014. Hasil analisis menunjukan bahwa secara individu (uji t) variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifiakn terhadap kemiskinan di indonesia, variabel upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia, variabel pengnagngguran terbuka berpengruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia dan ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Secara bersama-sama semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di indonesia periode 2005-2014. Kata Kunci : Kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pengangguran terbuka, ketimpangan distribusi pendapatan, OLS. PENDAHULUAN Kemiskinan di Indonesia merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Penanggulangan kemiskinan telah lama menjadi agenda dan priotitas pembangunan nasional. Berbagai kebijakan, strategi dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang bersifat langsung maupun yang bersifat tidak langsung telah dilaksanakan baik dalam skala nasional maupun lokal. Selama ini kebijakan dan strategi dan pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut dilakukan melalaui pelaksanaan proyek dan atau program yang seringkali penyaluran dan pembinaan sumber dananya sangat terbatas. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan sumber dana melalui bank konvensional tidak terakomodir dikarenakan persyaratan dan prosedur yang tidak bisa diakses masyarakat miskin. Pasca krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami ekspansi, pergerakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor penting untuk lepas dari jerat kemiskinan, karena pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran adanya perkembangan ekonomi untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih baik. Saat ini ekonomi Indonesia semakin ke depannya terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan gambaran terhadap kesejahteraan faktor produksi yang turut serta menciptakan kesejahteraan tersebut, artinya semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi maka semakin tinggi pula produktivitas faktor produksi dan semakin tinggi pula upah yang diterima oleh para pekerja. Berdasarkan Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomor: Per-01/Men/1999, Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Menurut UU No. 13/2003, Upah minimum diarahkan pada pencapaian kenbutuhan hidup layak dengan memperhatikan produtivitas dan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu kebijakan upah minimum adalah salah satu strategi pemerintan menanggulangi kemiskinan, dengan menghitung kebutuhan dasar, separti: pangan, sandang, perumahan, jaring pengaman sosial sekaligus menghitung kebutuhan pendidikan dasar dan jasa transportasi. Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang, pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di negara-negara berkembang dalam beberapa dawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karena nya masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ketahuan semakin lama semakin serius. Lebih malang lagi, di beberapa negara miskin bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi. Selain variabel pengangguran ialah. Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas yang dimiliki oleh setiap individu dimana satu individu/kelompok mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan individu/kelompok lain, sehingga ketimpangan distribusi pendapatan tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi di beberapa negara di dunia. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosisal dan politik. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka, ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan di indonesia tahun 2005-2014. a. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series), yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi yang telah di susun dan dipublikasikan oleh instansi tertentu. Dalam penelitian data yang di gunakan diperoleh dari badan pusat statistik (BPS). b. Model Penelitian Berdasarkan operasional variabel dan landasan teori yang telah di jelaskan sebelumnya maka penulis mendefinisikan permasalahan yang diteliti kedalam model penelitian sebagai berikut: Y = ɑ + ß1PE +log ß2UM + ß3PT +log ß4GR Dimana: Y :Kemiskinan PE :Pertumbuhan Ekonomi UM :Upah Minimum GR :Ketimpangan Distribusi Pendapatan ɑ :Konstanta ß1 :Koefisien ß2 :Koefisien kemisinan terhadap upah minimum ß3 :Koefisien kemiskinan terhadap pengangguran terbuka ß4 :Koefisien kemiskinan terhadap ketimpangan distribusi pendapatan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data di dapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut : Y = 20.03235 +0,000324 LPE(-1) -1,294674 UM +1,202035 PT -2,544706 GR Prob t-statistik (0,0798) R2 (0,998413) F Statistik (629,0369) (0,0388) (0,0002) (0,1950) Dari hasil regresi dapat di lihat bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,998413 hal ini berarti sebesar 99,84% variasi Tingkat Kemiskinan dapat dijelaskan oleh 4 variabel independen yaitu pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan dan sisanya sebesar 0,16% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil regresi diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positf dan tidak signifikan. Upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan, pengangguran terbuka berpengaruh positif dan signifikan dimana kenaikan koefisien pengangguran terbuka sebesar 1 persen akan meningkatkan kemiskinan sebesar 1,202035 persen. sedangkan ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan Variabel pertumbuhan ekonomi dalam kaitannya dengan Tingkat Kemiskinan di Indonesia dengan dan tanpa menggunakan tahun sebelumnya memberikan hasil yang positif namun tidak signifikan. Dengan demikian, apabila variabel pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan menyebabkan Tingkat Kemiskinan meningkat pula. Besarnya pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Kemiskinan sebesar0,000324. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabowo Dwi Kristanto yang menyatakan Pertumbuhan Ekonomi memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Pertumbuhan Ekonomi sering kali dijadikan tolak ukur kinerja perekonomian suatu wilayah, akan tetapi belum pasti tingginya pertumbuhan ekonomi menunjukan tingginya juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Pertumbuhan Ekonomi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil orang di suatu daerah, efeknya akan memunculkan kemiskinan struktural dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun dinikmati oleh sebagian kecil orang kaya, sementara bagian terbesar masyarakatnya tetap miskin. Pengaruh Upah Minumum Terhadap Tingkat Kemiskinan Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% diketahui bahwa upah minimum memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan sebesar -1,294674. Ini berarti bahwa adanya penurunan persentase upah minimum sebesar 1 persen, akan menurunkan kemiskinan sebesar 1,29%. Hasil ini sesuai dengan teori, dimana menurut teori upah minimum berpengaruh negatif terhadap kemiskinan. Pada saat upah minimum mengalami kenaikan maka kemiskinan akan mengalami penurunan. Penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Danny Nur Febrianca (2015) yang berjudul “Analisis Dampak Kebijakan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan di Indonesia”. Penelitian ini menyatakan bahwa upah minimum memiliki hubungan yang negatif dan signifkan dengan kemiskinan di indonesia dengan nilai koefisien sebesar -0.4895884 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (<0,05). Pengaruh Pengangguran Terbuka Terhadap Tingkat Kemiskinan Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini bahwa pengangguran di indonesia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan sebesar 1,202053 . Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pengangguran berpengaruh positif terhadap kemiskinan di indonesia. Dimana jika pengangguran mengalami peningkatan maka kemiskinan juga meningkat. Penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Adit Agus Prasetyo (2010) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengan Tahun 2003-2007). Metode analisis studi ini menggunakan analisis panel data (pooled data) adalah kombinasi antara deret waktu (time-serie datas). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pendidikan dan tingkat pengangguran. Dari hasil regresi penelitian ini di temukan bahwa tingkat pengangguran memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Pengaruh Ketimpangan Distribusi Pendapatan Terhadap Tingkat Kemiskinan Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini dengan tingkat keyakinan 95% di ketahui bahwa ketimpangan distribusi pendapatan memberikan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan sebesar -2,544706. Ini berarti bahwa adanya kenaikan ketimpangan istribusi pendapatan sebesar 1% akan menurutkan kemiskinan sebesar 2,54%. Penelitian ini sejalan dengan beberapa hsasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ketimpangan distribusi pendapatan berpengaruh negatif dan tidak sigifikan terhadap kemiskinan di indonesia. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pendi Dewanto, Rujiman, dan agus Suriadi (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kawasan Mebidangro”. Penelitian ini menyatakan bahwa Ketimpangan distribusi pendapatan memiliki hubungan yang negatif dengan kemiskinan dengan nilai koefisien sebesar -7,824. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pengangguran Terbuka dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan secara bersama-sama terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan (nyata) terhadap kemiskinan di indonesia. Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung adalah sebesar 629.0369 dengan Ftabel pada taraf nyata 5% adalah 5,19. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa Fhitung>Ftabel atau 629.0369 > 5,19 artinya bahwa pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan terhadap tingkat kemiskinan di indonesia periode 2005-2014 secara bersama-sama adalah signifikan. Sedangkan jika di uji secara parsial tidak semua variabel hasilnya signifikan. Karena pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan banyak berpengaruh secara nyata di kota-kota besar, sedangkan pada penelitian ini lingkupnya nasional yang hasilnya di dapatkan baik dari kota besar maupun daerah. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel pertumbuhan ekonomi memberikan hasil yang positif namun tidak signifikan, upah minimum memberikan hasil yang negatif namun signifikan, variabel pengangguran terbuka memberikan hasil yang positif signifikan dan ketimpangan distribusi pendapatan memberikan hasil yang negatif dan tidak tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2005-2014. 2. Variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, pengangguran terbuka dan ketimpangan distribusi pendapatan secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 2005-2014. Saran 1. Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa pertumbuhan ekonomi memberikan hasil yang positif tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak merata sehingga berkontribusi terhadap tingkat kemiskinan, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pemerintah harus mengoptimalkan produktivitas sumber daya ekonomi yang ada agar kemakmuran masyarakat meningkat khususnya bagi masyarakat miskin. 2. Dengan terdapatnya korelasi negatif dan signifikan antara upah minimum terhadap tingkat kemiskinan. Diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam menetapkan upah minimum dan menetapkan kenaikan upah minimum sesuai dengan perkembangan ekonomi yang sedang terjadi. Melihat hasil dari penelitan pengaruh upah minimum terhadap tingkat kemiskinan berpengaruh negatif maka pemerintah harus sigap menyikapi ketetapan upah minimum ini, dikarenakan dengan naiknya ketetapan upah minimum dapat menurunkan tingkat kemiskinan. 3. Berdasarkan hasil penelitian di ketahui pengangguran terbuka berpengaruh positif terhadap kemiskinan di indonesia. Di harapkan pemerintah mampu melaksanakan kebijakan yang dapat mengurangi pengangguran agar tingkat kemiskinan di indonesia juga ikut menurun. 4. Dengan melihat kondisi ekonomi indonesia pada saat ini pemerintah di harapkan mampu menyamaratakan pembangunan ekonomi hingga ketingkat yang paling kecil. Sehingga ketimpangan distribusi pendapatan tidak mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan semakin tingginya tingkat kemiskinan. DAFTAR PUSTAKA __________Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2005-2014. __________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, PE ,Badan Pusat Statistik. _________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Upah minimum, Badan Pusat Statistik. __________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, ketimpangan distribusi pendapatan, Badan Pusat Statistik. __________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Tingkat Kemiskinan, Badan Pusat Statistik. __________Badan Pusat Statistik, Berbagai Tahun Terbitan, Pengangguran Terbuka, Badan Pusat Statistik Aditya Sri. 2010. Analisis Ketimpangan Antar Wilayah dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Dengan Model Variel data (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000-2007). Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro Semarang. Agus, Widarsono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi & Bisnis. Edisi kedua. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta. Agus Prastyo, Adit. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2003-2007)”. Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Danny Nur Febrianca.”Analisis dampak kebijakan upah minimum terhadap kemiskinan Indonesia”. Dian Otaviant. 2001. Inflasi Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia: Analisis Indeks Forrester Greer & Horbecke. Media Ekonomi. Hal. 100-118, vol. 7, no. 08. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi ke tiga. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang. Hermanto Siregar dan Dwi Wahyuni.”Dampak pertumbuhan ekonomi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin”. Iskandar Potong. 2013. Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media. Jhingan, M.L. 2003. Teori Makro Ekonomi (edisi ke-5). Terjemah Imam Nurmawan. Jakarta. Junaidi, Arius. “Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di inonesia”. Kaufman, Bruce. 2000. The Economics of Labor Markets. Fifthe edition. The Dryden Press. New York. Licolin, Arsyad. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi3. Yogyakarta: STIE-YKPN. Mudrajad Kuncoro. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan. Cetakan pertama, unit penerbit dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN, Yogyakarta. Ningsih, Surya. 2001. Manajemen Pemasaran. Pelita. Jakarta. Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi ketiga. Penerjemaan: Criswan Sungkono. Salemba empat Jakarta. Ravi Dwi Wijayanto, th 2010 Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan & Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2005-2008 (online). Tersedia http://eprintsundip.Ac.id/23008/1/SKRIPSI.Pdf. Sumodiningrat 1998. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suparlan: 1984. Aliran-aliran Baru Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset. Suryawati Criswardani. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multi Dimensional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol. 08/No. 03/September/2005. Hal 121-129. Setiawan. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi Tesis Disertasi. Bandung: Trama Widya. Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen SDM Ketenagakerjaan. Penerbit: Graha Ilmu. Jember. Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi, Teori Pengantar Edisi Ketiga. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Usu Press, Medan. Syateri, Heppi Tana (2015). Disparitas Antar Daerah Kabupaten/Kota dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi di Propinsi Bengkulu Tahun 19853-2003. Unpublished. Tesis S2 MPKP Fakultas Ekonomi UI. Jakarta Tadoro Michael P, th 2000 Economi Deplopmen Addison-Weslay. Todaro. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerjemaah Haris Munandar. Erlangga Jakarta. Todaro. 2006. Pembangunan Ekonomi Jilid Satu Edisi Ke Sembilan. Haris Munandar (penerjemah) Erlangga. Jakarta. Widiastuti, Ari. “Analisis Faktor-faktor yang memperngaruhi Kemiskinan di jawa tengah tahun 2004-2008”. Yhuda Ryian Pranata, Okta. “ Pertumbuhan Ekonomi, Upah minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2011”.