Analisis Pembentukan Word Graph Kata Sifat

advertisement
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Struktur Kata Sifat
Dari segi bentuknya, kata sifat terdiri atas kata sifat dasar yang selalu
monomorfemis dan kata sifat turunan yang selalu polimorfemis. Sebagian besar kata
sifat dasar merupakan bentuk monomorfemis.
Kata sifat turunan yang selalu
polimorfemis dibentuk dengan tiga cara: pengafiksan, pengulangan, dan pemaduan
dengan kata lain.
Berdasarkan segi semantik, kata sifat dapat dibagi atas: deskripsi warna,
deskripsi ukuran, deskripsi waktu, deskripsi jarak, deskripsi suasana hati, deskripsi
kualitas, dan deskripsi pencerapan.
4.1.1
Kata Sifat Dasar
Sebagian besar kata sifat dasar merupakan bentuk monomorfemis yaitu terdiri
atas satu morfem, meskipun ada yang berbentuk perulangan semu. Kata sifat dasar ini
dikelompokkan berdasarkan segi semantiknya yaitu berdasarkan deskripsi warna,
deskripsi ukuran, deskripsi waktu, deskripsi jarak, deskripsi suasana hati, deskripsi
kualitas, dan deskripsi pencerapan.
4.1.2
Kata Sifat Turunan
Kata sifat turunan yang polimorfemis dibentuk dengan tiga cara yaitu
pengafiksan, pengulangan, dan pemaduan dengan kata lain. Pada penelitian ini kata
sifat turunan hanya ditekankan pada pengafiksan.
Dalam bahasa Indonesia dikenal jenis-jenis afiks kata sifat polimorfemis yang
dibentuk dengan pengafiksan di antaranya adalah:
a. Prefiks, yaitu afiks yang diletakkan di muka dasar, seperti: se-, ter-, ber-, me-,
dan pe-.
b. Infiks, yaitu afiks yang diletakkan di dalam dasar, seperti: -em-.
c. Sufiks, yaitu afiks yang diletakkan di belakang dasar, seperti: -an, -al, -il, iah, -if, -ik, -is, -istis, dan -i.
18 d. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, satu di muka bentuk dasar dan
satu di belakang bentuk dasar, dan berfungsi sebagai satu morfem terbagi.
Konfiks satu morfem dengan satu makna gramatikal, seperti: ke-an dan
me-kan.
4.2
Pembuatan Aturan Word Graph Kata Sifat
Pembuatan aturan word graph kata sifat mengacu pada bentuk kata sifat
turunan dengan pengafiksan yaitu dengan prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Hasil
pengafiksan kata sifat turunan akan direpresentasikan ke dalam bentuk word graph,
sehingga akan diuraikan konsep dan relasinya dengan menggunakan ontologi yang
ada pada teori KG.
4.2.1
Afiksasi Kata Sifat dengan Prefiks
Prefiks se- Penurunan dari Kata Sifat
Makna yang didukung oleh awalan se- pada umumnya menyatakan, ‘sama
dengan atau menyerupai’ (Kridalaksana 1996), terutama bila kata dasarnya adalah
kata sifat.
Berikut adalah contoh kata sifat yang dibentuk dari awalan se- dan
penurunan kata sifat yaitu kata sifat sebesar mempunyai makna sama besar. Contoh
penggunaan sebesar dalam kalimat adalah sebagai berikut:
(1.1) 112,5 g urea dan 225 g KCL diberikan ketika buah berukuran sebesar kelereng
(TRUBUS 457, Desmber 2007/XXXVII, hlm. 108).
Sebesar di dalam kalimat (1.1) menyatakan bahwa buah mempunyai ukuran sama
besar dengan kelereng. Makna sebesar dapat diimplementasikan ke dalam bentuk
word graph berikut:
19 ukuran
ALI
buah
ALI
ALI
PAR
PAR
ALI
ALI
besar
kelereng
sebesar
Gambar 14 Word graph kata sifat sebesar pada “buah sebesar kelereng”.
Word graph sebesar terdiri atas tiga token. Token pertama mengimplementasikan kata
buah, token kedua mengimplementasikan ukuran kata sifat besar, dan token ketiga
mengimplementasikan kelereng. Token kedua merupakan atribut terhadap token
pertama juga merupakan atribut terhadap token ketiga sehingga digunakan relasi
PAR baik dari token kedua menuju token pertama maupun dari token kedua menuju
token ketiga, focus terletak pada token besar, hal ini menyatakan bahwa ukuran buah
dan ukuran kelereng sama besar.
Contoh lain kata sifat dengan awalan se- adalah setinggi mempunyai makna
sama tinggi, contoh penggunaan setinggi di dalam kalimat adalah sebagai berikut:
(1.2)
Media tanam berhamburan di bawah rak setinggi pinggang (TRUBUS 457,
Desember 2007/XXXVII, hlm. 34).
Pada kalimat (1.2) kata setinggi mengandung makna sama tinggi artinya rak sama
tinggi dengan pinggang, kata sifat setinggi pada kalimat (1.2) dapat direpresentasikan
ke dalam bentuk word graph berikut:
ukuran
rak
ALI
PAR
ALI
PAR
ALI
ALI
ALI
pinggang
setinggi
tinggi
Gambar 15 Word graph kata sifat setinggi pada “rak setinggi pinggang”
20 Pada gambar di atas kata sifat setinggi menyatakan sama tinggi antara rak dan
pinggang, maka word graphnya terdiri atas tiga token, token pertama dan ketiga
merepresentasikan rak dan pinggang, sedangkan token kedua merepresentasikan
ukuran tinggi yang merupakan atribut terhadap token pertama dan token ketiga
sehingga dihubungkan oleh relasi PAR yang kedua arcnya berawal dari token kedua
menuju token pertama dan ketiga, ini mengandung makna bahwa rak dan pinggang
sama tinggi. Focus terletak pada token tinggi.
Secara umum kata sifat dengan prefiks se- penurunan dari kata sifat (KS)
berbentuk se-kata sifat (se-KS) mengandung makna sama dengan atau menyerupai
kata sifat, A menyatakan ukuran yang sama dengan B, sehingga word graphnya
secara umum dapat direpresentasikan sebagai berikut:
ukuran
ALI
A
ALI
ALI
PAR
PAR
ALI
ALI
B
se-KS
KS
Gambar 16 Word graph kata sifat dengan pola se-KS.
Beberapa kata sifat yang termasuk kata sifat pola se-KS dicantumkan pada
Lampiran 2.
Prefiks ter- Penurunan dari Kata Sifat
Makna yang dibentuk oleh prefiks ter- dan kata sifat pada umumnya mengacu
ke tingkat kualitas atau intensitas yang paling tinggi di antara semua acuan kata sifat
yang dibandingkan. Kata sifat prefiks ter- merupakan tingkat bandingan superlatif
mendeskripsikan tingkat perbandingan yang menyatakan bahwa dari sekian hal yang
dibandingkan satu melebihi yang lain (Alwi et al. 2003). Berikut adalah contoh kata
sifat yang dibentuk dari prefiks ter-.
21 (2.1)
Itulah mutasi paling fenomenal, di dunia ariocarpus-kaktus tak berduri yang
sejak 20 tahun lalu selalu memegang rekor harga termahal (TRUBUS 474,
Mei 2009/XL, hlm.12).
Pada kalimat (2.1) kata termahal merupakan bentuk ter-kata sifat mengandung makna
paling mahal yaitu kaktus tak berduri paling mahal di antara kaktus-kaktus yang
lainnya selama 20 tahun. Kata sifat termahal
pada kalimat (2.1) dapat
direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut:
nilai
nilai
EQU
ORD
ALI
ukuran
nilai
EQU
EQU
ORD
ALI
ukuran
ALI
termahal
ALI
ukuran
Gambar 17 Word graph kata sifat termahal.
Gambar 17 Word graph kata sifat termahal mendeskripsikan tingkat perbandingan
yang menyatakan bahwa dari sekian harga kaktus yang dibandingkan harga kaktus
tak berduri melebihi harga kaktus yang lainnya, maka word graphnya terdiri atas tiga
token. Ketiga token merupakan ukuran harga kaktus yang memiliki nilai tertentu
sehingga dinotasikan oleh nilai yang dihubungkan oleh relasi EQU. Relasi antara
token pertama dan kedua yaitu relasi berarah ORD yang arcnya berawal dari token
pertama menuju token kedua, Relasi antara token kedua dan token ketiga
dihubungkan oleh relasi ORD yang arcnya dari token kedua menuju token ketiga dan
focusnya pada token ketiga, ini merepresentasikan tingkat superlatif yang menyatakan
ukuran harga termahal, sehingga token ketiga menyatakan kaktus yang tak berduri
yang harganya termahal di antara kaktus-kaktus yang lain.
Secara umum kata sifat dengan prefiks ter- hasil penurunan dari kata sifat
(KS) berbentuk ter-kata sifat mengandung makna nilai paling tinggi di antara semua
acuan ukuran yang dibandingkan, dan focusnya terletak pada token ketiga. Hal ini
22 menyatakan ukuran pembanding yang memiliki nilai tertinggi, sehingga word
graphnya secara umum dapat direpresentasikan sebagai berikut:
nilai
nilai
EQU
ORD
ALI
ukuran
nilai
EQU
EQU
ALI
ORD
ALI
ukuran
ter-KS
ALI
ukuran
Gambar 18 Word graph kata sifat dengan pola ter-KS dengan tingkat bandingan
tertinggi.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola ter-KS dicantumkan pada Lampiran 3.
Makna lain yang dibentuk oleh prefiks ter- dan kata sifat yang mengacu ke
tingkat kualitas atau intensitas yang paling rendah di antara semua acuan kata sifat
yang dibandingkan.
Kata sifat prefiks ter- merupakan tingkat bandingan yang
mendeskripsikan, bahwa dari sekian hal yang dibandingkan satu paling rendah dari
yang lainnya. Berikut adalah contoh kata sifat yang dibentuk dari prefiks ter- yang
mengacu ke tingkat kualitas yang paling rendah.
(2.2)
Di musim hujan saat belut membanjiri pasar, harga terendah ajek di angka
Rp 15.000/kg (TRUBUS 474, Mei 2009/XL, hlm.37).
Pada kalimat (2.2) kata terendah merupakan bentuk ter-kata sifat mengandung makna
paling rendah atau paling murah harganya yaitu harga belut paling rendah Rp 15.000
di musim hujan karena belut membanjiri pasar; jika belut langka di pasar maka
harganya bisa lebih dari Rp 15.000. Kata sifat terendah pada kalimat (2.2) dapat
direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut:
23 nilai
nilai
EQU
ORD
ALI
ukuran
nilai
EQU
EQU
ORD
ALI
ukuran
ALI
terendah
ALI
ukuran
Gambar 19 Word graph kata sifat terendah.
Gambar 19 Word graph kata sifat terendah mendeskripsikan tingkat perbandingan
yang menyatakan bahwa dari sekian harga belut yang dibandingkan harga belut pada
musim hujan atau dalam keadaan melimpah paling rendah atau paling murah dari
harga belut dalam keadaan langka, maka word graphnya terdiri atas tiga token.
Ketiga token merupakan ukuran harga belut yang memiliki nilai tertentu sehingga
dinotasikan oleh nilai yang dihubungkan oleh relasi EQU. Relasi antara ketiga token
yaitu relasi berarah ORD yang arcnya berawal dari token pertama menuju token
kedua dan dari token kedua menuju token ketiga, dengan focusnya terletak pada token
pertama. Hal ini merepresentasikan tingkat bandingan paling rendah yaitu
menyatakan ukuran harga terendah dari belut pada musim hujan yang harganya
terendah atau termurah di antara harga belut pada musim lain.
Secara umum kata sifat dengan prefiks ter- hasil penurunan dari kata sifat
(KS) berbentuk ter-kata sifat (ter-KS), mengandung makna nilai paling rendah di
antara semua acuan ukuran yang dibandingkan dan focusnya terletak pada token
pertama. Hal ini menyatakan ukuran pembanding yang memiliki nilai terendah,
sehingga word graphnya secara umum dapat direpresentasikan sebagai berikut:
24 nilai
nilai
nilai
EQU
EQU
ORD
EQU
ALI
ORD
ALI
ALI
ALI
ukuran
ukuran
ukuran
ter-KS
Gambar 20 Word graph kata sifat dengan pola ter-KS dengan tingkat bandingan
terendah.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola ter-KS dicantumkan pada Lampiran 4.
Prefiks ber- Penurunan dari Kata Bilangan
Kata sifat prefiks ber- yang diturunkan dari kata bilangan mengandung makna
‘menjadi’. Kata sifat yang dibentuk dengan prefiks ber- dan kata dasarnya adalah kata
bilangan atau kata benda yang menyatakan ukuran maka ber- mengandung arti
‘himpunan atau menjadi …’ (Kridalaksana 1996). Sebagai contoh kata sifat bersatu
artinya menjadi satu atau berkumpul bergabung menjadi satu atau membentuk
himpunan menjadi satu, perhatikan contoh kalimat dengan menggunakan kata sifat
bersatu berikut:
(3.1)
Para petani kita bersatu membasmi hama.
Kata sifat bersatu dalam kalimat (3.1) menyatakan para petani berkumpul atau
bergabung bersama-sama menjadi satu untuk membasmi hama, dengan demikian
word gaph kata sifat bersatu dapat direpresentasikan sebagai berikut:
CAU
ALI
ALI
petani
EQU
bersatu
satu
Gambar 21 Word graph kata sifat bersatu.
Word graph kata sifat bersatu terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan
petani berkumpul atau bergabung yang mengakibatkan token kedua yang menyatakan
25 satu dan diberi frame yaitu bergabung menjadi satu untuk membasmi hama, sehingga
dihubungkan dengan relasi CAU dan focusnya terletak pada token kedua.
Secara umum kata sifat dengan prefiks ber- yang dibuat dari kata bilangan
(KBil) berbentuk ber-KBil yang bermakna ‘menjadi … atau himpunan’. Word graph
kata sifat tersebut dapat direpresentasikan sebagai berikut:
CAU
ALI
sesuatu
EQU
ALI
ber-KBil
KBil
Gambar 22 Word graph kata sifat dengan pola ber-KBil.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola ber-KBil dicantumkan pada Lampiran
5.
Prefiks me- Penurunan dari Kata Benda
Bidang arti kata sifat yang dapat didukung oleh prefiks me- dan kata benda,
maka me- mengandung arti ‘menjadi’ (Kridalaksana 1996), misalnya kata merakyat
artinya menjadi rakyat yang bermakna dekat dengan rakyat atau dekat dengan anak
buah. Berikut adalah kalimat yang menggunakan kata sifat merakyat:
(4.1)
Pejabat pemerintah daerah (pemda) terkenal dengan sifatnya yang merakyat
Kata sifat merakyat pada kalimat (4.1) bermakna pejabat pemda menjadi dekat dan
menyatu dengan rakyat.
Merakyat jika direpresentasikan ke dalam bentuk word graph terdiri atas dua
token yang dihubungkan oleh relasi PAR dan focus terjadi pada token kedua yang
berframe yaitu rakyat yang merupakan atribut terhadap token pejabat pemda yang
mengandung makna menjadi rakyat atau pejabat pemda mempunyai sifat dekat
dengan rakyat, sehingga bentuk word graph dari merakyat adalah:
26 PAR
ALI
ALI
pejabat
ALI
merakyat
rakyat
Gambar 23 Word graph kata sifat merakyat.
Secara umum kata sifat dengan prefiks me- yang dibuat dari kata benda (KB)
berbentuk me-KB yang bermakna ‘menjadi …’. Kata sifat yang dibentuk oleh prefiks
me- dan kata benda dapat direpresentasikan ke dalam bentuk word graph sebagai
berikut:
PAR
ALI
sesuatu
ALI
ALI
me-KB
KB
Gambar 24 Word graph kata sifat dengan pola me-KB.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola me-KB dicantumkan pada Lampiran 6.
Prefiks pe- Penurunan dari Kata Sifat
Kata sifat yang dibentuk oleh prefiks pe- penurunan kata sifat mengandung
makna, ‘mempunyai kebiasaan (habituatif)’ (Kridalaksana 1996), hal ini menyatakan
sesuatu atau seseorang yang mempunyai sifat itu. Contoh kata sifat pelupa, adalah
orang yang mempunyai sifat lupa dan sifat itu melekat pada orang tersebut sehingga
menjadi suatu kebiasaan baginya, berikut contoh pemakaian kata sifat pelupa pada
kalimat.
(6.2)
Hasilnya dia tidak pelupa, semangat belajar tinggi, gampang dalam mengingat
pelajaran, dan gampang dalam konsentrasi belajar (TRUBUS 462, Mei
2008/XXXIX, hlm. 36).
27 Dia tidak pelupa pada kalimat (6.2) berarti dia tidak mempunyai sifat lupa sehingga
sifat pelupa tidak melekat pada orang tersebut dan menjadi suatu kebiasaan bahwa
dia menjadi tidak lupa.
Pembentukan word graph untuk kata sifat pelupa terdiri atas dua token. Token
lupa merupakan atribut untuk token orang sehingga dihubungkan oleh relasi PAR
dengan arcnya dari token lupa menuju token orang dan focusnya terletak pada token
orang sehingga menjadi pelupa, maka kata sifat pelupa dapat dinyatakan dalam
bentuk word graph berikut:
PAR
ALI
ALI
ALI
pelupa
lupa
orang
Gambar 25 Word graph kata sifat pelupa.
Kata sifat yang dibentuk oleh prefiks pe- dan penurunan kata sifat (KS) yang
berbentuk (pe-KS) mengandung makna, ‘mempunyai kebiasaan (habituatif)’
menyatakan
seseorang
yang
mempunyai
sifat
itu,
secara
umum
dapat
direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut:
PAR
ALI
orang
ALI
ALI
pe-KS
KS
Gambar 26 Word graph kata sifat dengan pola pe-KS.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola pe-KS dicantumkan pada Lampiran 7.
4.2.2 Afiksasi Kata Sifat dengan Infiks
Infiks -em- Penurunan dari Kata Benda
Hasil pengafiksan dengan infiks atau sisipan -em- pada kata benda atau kata
sifat yang jumlahnya sangat terbatas. Makna kata sifat infiks -em- pada kata benda
atau kata sifat mengandung makna ‘menyatakan intensitas, berulang-ulang
28 (frekuensi)’ (Kridalaksana 1996). Contoh kata sifat sisipan -em- adalah kata gemetar
berasal dari kata benda getar dengan sisipan -em- mempunyai makna berulang-ulang
getarnya sehingga menyatakan intensitas dari kata getar. Berikut adalah penggunaan
kata sifat gemetar di dalam kalimat.
(7.1)
“Saat diam, otot kakinya sedikit gemetar menopang tubuh,” ungkap Roni
(TRUBUS 457, Desember 2007/XXXVII, hlm.135).
Otot kakinya sedikit gemetar menopang tubuh. Kalimat (7.1) memberikan makna
bahwa bergetar kakinya karena menopang tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa getaran
pada otot kakinya mempunyai intensitas yang berulang-ulang. Contoh kalimat lain
dengan menggunakan kata sifat gemetar yaitu:
(7.2)
Anak itu gemetar karena ketakutan ketika ketahuan mencuri (Kridalaksana
1996).
Makna gemetar pada kalimat (7.2) adalah bergetar anggota badannya karena
ketakutan ketika ketahuan mencuri. Hal ini menunjukkan intensitas getarnya
berulang-ulang secara frekuensi atau dia menggigil ketakutan. Word graph dari kata
sifat gemetar adalah seperti di bawah ini:
ALI
ALI
ALI
gemetar
getar
Gambar 27 Word graph kata sifat gemetar.
Gambar 27
word graph kata sifat gemetar hanya terdiri atas satu token yang
menyatakan getar dan berfocus serta memiliki intensitas atau sesuatu yang berulangulang (frekuensi), karena getarnya berulang-ulang maka dihubungkan oleh ontologi
“
ALI ”. Menurut van den Berg (1993) ontologi “
” dengan relasi SKO
digunakan dalam logika predikat yang memuat universally quantified yaitu suatu
token yang informasinya bergantung pada dirinya sendiri. Pada word graph gemetar
29 suatu token menggunakan ontologi “
ALI”, hal ini menunjukkan suatu hubungan
yang berulang-ulang secara rekursif terhadap dirinya sendiri.
Kata sifat yang dibentuk oleh infiks -em- dan penurunan kata benda (KB) atau
kata sifat yang berbentuk (KB-em-) mengandung makna, ‘menyatakan intensitas,
berulang-ulang (frekuensi)’. Secara umum dapat direpresentasikan ke dalam bentuk
word graph berikut:
ALI
ALI
ALI
KB-em-
KB
Gambar 28 Word graph kata sifat dengan pola KB-em-.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-em- dicantumkan pada Lampiran 8.
4.2.3 Afiksasi Kata Sifat dengan Sufiks
Sufiks -an Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -an yang penurunannya dari kata benda mengandung makna
‘dalam keadaan’ (Kridalaksana 1996). Contoh kata sifat yang bersufik -an yang
penurunannya dari kata benda adalah kudisan, yang berasal dari kata benda kudis
artinya penyakit kulit yang menular dan diberi sufiks -an menjadi kudisan yang
mempunyai arti dalam keadaan berkudis. Pemakaian kata sifat kudisan dalam kalimat
sebagai berikut:
(10.1) Anjing yang kudisan itu harus segera dibawa ke dokter hewan (Kridalaksana
1996).
Kata sifat kudisan pada kalimat (10.1) mengandung makna bahwa anjing yang dalam
keadaan berkudis itu harus segera dibawa ke dokter hewan. Word graph dari kata
sifat kudisan adalah seperti di bawah ini:
30 PAR
ALI
ALI
kudisan
kudis
Gambar 29 Word graph kata sifat kudisan.
Word graph kata sifat kudisan terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan kata
benda kudis dan token kedua menyatakan sesuatu, focus terletak pada token kedua
dan arcnya berawal dari token pertama menuju token kedua yang dihubungkan oleh
relasi PAR hal ini menyatakan bahwa kudis merupakan atribut terhadap sesuatu
sehingga sesuatu itu dalam keadaan berkudis.
Kata sifat sufiks -an lain yang penurunannya dari kata benda mengandung
makna ‘seperti keadaan’ (Kridalaksana 1996). Contoh kata sifat yang bersufiks -an
ini adalah kampungan. Kata ini berasal dari kata kampung yang artinya desa atau
dusun yaitu kelompok rumah yang merupakan bagian kota kemudian diberi sufiks
-an menjadi kampungan yang bermakna terbelakang atau berkaitan dengan
kebiasaan seperti keadaan di kampung. Berikut adalah penggunaan kata sifat
kampungan dalam kalimat.
(11.1) Ugal-ugalan di jalan raya adalah perbuatan kampungan (Kridalaksana 1996).
Kata sifat kampungan dalam kalimat (11.1) menyatakan bahwa ugal-ugalan di jalan
raya adalah perbuatan terbelakang yaitu perbuatan seperti keadaan di kampung yang
tidak tahu sopan santun. Word graph dari kata sifat kampungan mengacu kepada
Gambar 29 word graph kata sifat kudisan, yaitu:
PAR
ALI
ALI
kampungan
kampung
Gambar 30 Word graph kata sifat kampungan.
31 Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -an penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-an bermakna ‘dalam keadaan …’ atau ‘seperti keadaan’.
Word graphnya dapat direpresentasikan sebagai berikut:
PAR
ALI
ALI
KB-an
KB
Gambar 31 Word graph kata sifat dengan pola KB-an.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-an dicantumkan pada Lampiran 9.
Sufiks -al Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -al yang penurunannya dari kata benda mengandung makna
‘bersangkutan dengan …’ (Kridalaksana 1996). Kata sifat yang bersufiks -al ini
biasanya diserap dari bahasa Belanda atau bahasa Inggris di samping kata benda yang
bertalian makna (Alwi et al. 2003). Contoh kata sifat sufiks -al yang penurunannya
dari kata benda adalah, kata sifat proporsional berasal dari kata benda proporsi
artinya perbandingan, bagian, atau perimbangan kemudian diberi akhiran -al sehingga
menjadi proporsional yang artinya sesuai dengan proporsi atau bersangkutan dengan
proporsi. Penggunaan kata sifat proporsional dalam kalimat.
(12.1)
“Bentuk tubuh segi empat, sangat bagus, panjang tubuh proporsional,
tulangnya
pun
kokoh”,
kata
Lesley
(TRUBUS
457,
Desember
2007/XXXVII, hlm.141).
Makna kata proporsional pada kalimat (12.1) bersangkutan dengan
perimbangan bentuk tubuh, panjang tubuh yang sangat bagus dan kokoh. Contoh lain
kata sifat yang bersufiks -al adalah individual yang berasal dari kata individu yang
berarti orang seorang atau pribadi orang kemudian diberi akhiran -al sehingga
menjadi individual yang bermakna mengenai atau berhubungan dengan manusia
32 secara pribadi yang bersifat perorangan. Berikut contoh pada kalimat penggunaan
kata individual.
(12.2) Mereka secara individual menyumbang korban bencana alam (Kridalaksana
1996).
Makna kata individual pada kalimat (12.2) adalah bersangkutan dengan individu
mereka secara pribadi atau bersifat perorangan menyumbang korban bencana alam.
Word graph kata sifat individual dapat direpresentasikan sebagai berikut:
SKO
ALI
ALI
individual
individu
Gambar 32 Word graph kata sifat individual.
Word graph kata sifat individual terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan
individu dihubungkan oleh relasi ALI dan token kedua merepresentasikan suatu hal
yang bergantung atau bersangkutan dengan individu. Token pertama dan kedua
dihubungkan oleh relasi SKO hal ini mengidentifikasikan bahwa individual itu
bersangkutan dengan individu, focus terletak pada token kedua.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -al penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-al bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya
dapat dinyatakan sebagai berikut:
SKO
ALI
ALI
KB-al
KB
Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al.
33 Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-al dicantumkan pada Lampiran 10.
Sufiks -il Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -il yang penurunannya dari kata benda mengandung makna
‘bersangkutan dengan …’ (Kridalaksana 1996). Kata sifat yang bersufiks -il ini
biasanya diserap dari bahasa Belanda atau bahasa Inggris di samping kata benda yang
bertalian makna (Alwi et al. 2003). Kata sifat sufiks -il yang penurunannya dari kata
benda contohnya seperti prinsipiil. Kata sifat prinsipiil penurunannya dari kata benda
prinsip yang artinya dasar atau asas yaitu kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir atau bertindak dan kata benda prinsip diberi akhiran -il menjadi prinsipiil
yang bermakna mengenai, bertalian atau bersangkutan dengan prinsip (asas).
Penggunaan kata sifat prinsipiil dalam kalimat adalah sebagai berikut.
(13.1) Keputusan yang dibuat oleh Presiden Direktur perusahan itu sangat prinsipiil
(Kridalaksana 1996).
Kata sifat prinsipiil dalam kalimat (13.1) menyatakan bahwa keputusan itu sangat
bertalian atau bersangkutan dengan prinsip (asas) yang dibuat oleh Presiden Direktur
perusahaan itu. Word graph kata sifat prinsipiil dapat direpresentasikan sebagai
berikut:
SKO
ALI
ALI
prinsipiil
prinsip
Gambar 34 Word graph kata sifat prinsipiil.
Word graph kata sifat prinsipiil terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan
prinsip dihubungkan oleh relasi ALI, token kedua merepresentasikan suatu hal yang
bergantung atau bersangkutan dengan prinsip dan merupakan focusnya, token
34 pertama dan kedua dihubungkan oleh relasi SKO hal ini menyatakan bahwa prinsipiil
mempunyai makna bersangkutan dengan prinsip.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -il penurunan dari kata benda
(KB) berbentuk KB-il bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya dapat
dinyatakan merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al,
hanya saja type KB-al diganti dengan KB-il.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-il dicantumkan pada Lampiran 11.
Sufiks -iah Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat yang bersufiks -i dan -iah memiliki dasar kata benda yang berasal
dari bahasa Arab. Selain itu, sufiks-sufiks tersebut diterapkan pada kata benda
serapan yang berasal dari bahasa lain. Sufiks -iah dengan penurunan dari kata benda
mempunyai makna ‘bersangkutan dengan …’. Secara umum, sufiks -i dan -iah
muncul di belakang kata yang berakhir dengan konsonan (Alwi et al. 2003). Contoh
kata sifat yang bersufiks -iah dengan penurunan dari kata benda yaitu alamiah,
ilmiah, rohaniah, insaniah, dan harfiah. Kata sifat ilmiah yang penurunannya dari
kata benda ilmu dan bersufiks -iah menjadi ilmiah yang mempunyai makna
bersangkutan dengan ilmu yaitu secara ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat ilmu
pengetahuan. Berikut penggunaan kata ilmiah pada kalimat.
(14.1)
Jamur itu terbukti secara ilmiah menyembuhkan beragam penyakit maut
(TRUBUS 462, Mei 2008/ XXXIX, hlm.16).
Ilmiah di dalam kalimat (14.1) menyatakan secara ilmu pengetahuan bahwa jamur itu
terbukti menyembuhkan beragam penyakit maut atau ilmiah itu bersangkutan dengan
ilmu bahwa jamur itu dapat menyembuhkan beragam penyakit maut. Dengan
demikian dapat dibuat word graph kata sifat ilmiah sebagai berikut:
35 SKO
ALI
ALI
ilmiah
ilmu
Gambar 35 Word graph kata sifat ilmiah.
Word graph kata sifat ilmiah terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan ilmu
dihubungkan oleh relasi ALI dan token kedua menyatakan sesuatu yang bersangkutan
dengan ilmu sehingga focusnya terletak pada token kedua, token pertama dan kedua
dihubungkan oleh relasi SKO hal ini mengidentifikasikan bahwa ilmiah itu
bersangkutan dengan ilmu.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -iah penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-iah bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya
dapat dinyatakan merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al,
hanya saja type KB-al diganti dengan KB-iah.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-iah dicantumkan pada Lampiran
12.
Sufiks -i Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat yang bersufiks -i dan -iah memiliki dasar kata benda yang berasal
dari bahasa Arab. Selain itu, sufiks-sufiks tersebut diterapkan pada kata benda
serapan yang berasal dari bahasa lain. Sufiks -i dengan penurunan dari kata benda
mempunyai makna ‘bersangkutan dengan …’. Secara umum, sufiks -i dan -iah
muncul di belakang kata yang berakhir dengan konsonan (Alwi et al. 2003). Contoh
kata sifat yang bersufiks -i dengan penurunan dari kata benda yaitu alami yang
berasal dari kata benda alam dan bersufiks -i yang mempunyai makna bersangkutan
dengan alam atau bersifat alam. Berikut adalah penggunaan kata sifat alami pada
kalimat.
(15.1) Penyembuhan kanker dengan ling zhi meningkatkan sel pembunuh alami
dalam tubuh (TRUBUS 462, Mei 2008/ XXXIX, hlm.23).
36 Dalam kalimat (15.1) kata sifat alami dipergunakan untuk menyatakan ling zhi dapat
meningkatkan sel pembunuh secara alam yaitu dengan cara bersangkutan dengan
alam atau bersifat alam tidak dibuat dan direncanakan, untuk menyembuhkan kanker.
Dengan demikian dapat dibuat word graph kata sifat alami sebagai berikut:
SKO
ALI
ALI
alami
alam
Gambar 36 Word graph kata sifat alami.
Word graph kata sifat alami terdiri atas dua token. Token pertama menyatakan alam
yang dihubungkan oleh relasi ALI dan token kedua menyatakan sesuatu yang
berhubungan dengan alam, focusnya terletak pada token kedua, token pertama dan
kedua dihubungkan oleh relasi SKO hal ini mengidentifikasikan bahwa alami itu
bersangkutan dengan alam.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -i penurunan dari kata benda
(KB) berbentuk KB-i bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya dapat
dibuat merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al, hanya
saja type KB-al diganti dengan KB-i.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-i dicantumkan pada Lampiran 13.
Sufiks -if Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -if penurunan dari kata benda mengandung makna ‘bersangkutan
dengan …’ (Kridalaksana 1996). Kata sifat yang bersufiks -if ini biasanya diserap
dari bahasa Belanda atau bahasa Inggris di samping kata benda yang bertalian makna
(Alwi et al. 2003), kata sifat sufiks -if yang penurunannya dari kata benda misalnya
kata sifat produktif yang berasal dari kata benda produksi, dan bermakna
bersangkutan dengan produksi artinya bersifat atau mampu menghasilkan. Berikut
kata sifat produktif dalam kalimat.
37 (16.1) Bahwa pabrik susu itu sangat produktif, terlihat dari kenaikan jumlah
produksinya (Kridalaksana 1996).
Makna produktif pada kalimat (16.1) menyatakan bersangkutan dengan produksi
pabrik susu yang mampu menghasilkan terus dalam jumlah besar dan mendatangkan
manfaat, mampu menghasilkan terus dan dipakai secara teratur untuk membentuk
unsur-unsur baru sehingga terlihat dari kenaikan jumlah produksinya. Dengan
demikian dapat dibuat word graph kata sifat produktif sebagai berikut:
SKO
ALI
ALI
produktif
produksi
Gambar 37 Word graph kata sifat produktif.
Word graph kata sifat produktif terdiri atas dua token, token pertama dan token kedua
menyatakan saling bersangkutan sehingga dihubungkan oleh relasi SKO hal ini
mengidentifikasikan bahwa produktif bersangkutan dengan produksi.
Focusnya
terdapat pada token kedua yaitu sesuatu yang berhubungan dengan produksi.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -if penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-if bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya
dapat dibuat merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al,
hanya saja type KB-al diganti dengan KB-if.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-if dicantumkan pada Lampiran 14
Sufiks -ik Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -ik penurunan dari kata benda mengandung makna ‘bersangkutan
dengan …’(Kridalaksana 1996). Kata sifat sufiks -ik yang penurunannya dari kata
benda misalnya kata sifat patriotik yang berasal dari kata benda patriot yang artinya
pencinta atau pembela tanah air, dan sufiks -ik maka kata sifat patriotik bermakna
38 bersangkutan dengan patriot artinya bersifat cinta tanah air. Berikut penggunaan kata
sifat patriotik dalam kalimat.
(17.1) Sikap patriotik harus ditanamkan dalam jiwa anak sejak usia dini
(Kridalaksana 1996).
Kata sifat patriotik pada kalimat (17.1) menyatakan bahwa sikap cinta tanah air harus
ditanamkan dalam jiwa sejak usia dini. Dengan demikian dapat dibuat word graph
kata sifat patriotik sebagai berikut:
SKO
ALI
ALI
patriotik
patriot
Gambar 38 Word graph kata sifat patriotik.
Word graph kata sifat patriotik terdiri atas dua token, token pertama
merepresentasikan patriot yang dihubungkan oleh relasi ALI dan token kedua
merepresentasikan sesuatu yang bersangkutan dengan patriot. Kedua token
dihubungkan oleh relasi SKO hal ini mengidentifikasikan bahwa patriotik itu
bersangkutan dengan patriot dan focus terdapat pada token kedua.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -ik penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-ik bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya
merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al, hanya saja type
KB-al diganti dengan KB-ik.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-ik dicantumkan pada Lampiran 15.
Sufiks -is Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -is penurunan dari kata benda mengandung makna ‘bersangkutan
dengan …’(Kridalaksana 1996). Kata sifat sufiks -is yang penurunannya dari kata
benda misalnya kata sifat praktis yang berasal dari kata benda praktik bermakna
berdasarkan praktik atau bermakna mudah dan senang memakainya, contoh lain
39 adalah kata sifat teknis yang berasal dari kata benda teknik, kata teknis mempunyai
makna bersifat atau bersangkutan dengan teknik. Berikut penggunaan kata sifat
praktis dan teknis dalam kalimat.
(18.1) Tamatan sekolah teknik ini mempunyai pengetahuan teknis dan praktis
tentang permesinan (Kridalaksana 1996).
Kata sifat teknis dan praktis pada kalimat (18.1) bermakna menyatakan bahwa
tamatan sekolah teknik mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan teknik
dan praktik.
Dari uraian di atas diperolah bahwa kata sifat praktis dapat direpresentasikan ke
dalam word graph berikut:
SKO
ALI
ALI
praktis
praktik
Gambar 39 Word graph kata sifat praktis.
Word graph kata sifat praktis terdiri atas dua token, token pertama dan kedua
dihubungkan oleh relasi SKO hal ini mengidentifikasikan bahwa praktis itu
bersangkutan dengan praktik dan focus terdapat pada token kedua.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -is penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-is bermakna ‘bersangkutan dengan …’. Word graphnya
merujuk pada Gambar 33 Word graph kata sifat dengan pola KB-al, hanya saja type
KB-al diganti dengan KB-is.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-is dicantumkan pada Lampiran 16.
Sufiks -istis Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat sufiks -istis penurunan dari kata benda mengandung makna ‘mempunyai
atau bersifat’ (Kridalaksana 1996). Kata sifat sufiks -istis yang penurunannya dari
kata benda misalnya kata sifat optimistis yang berasal dari kata benda optimis yang
40 berarti orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam segala hal,
sehingga kata sifat optimistis bermakna bersifat optimis dan penuh harapan. Contoh
penggunaan kata sifat optimistis dalam kalimat.
(19.1) Dia sangat optimistis dalam menunggu hasil ujiannya (Kridalaksana H, 1996).
Makna kata sifat optimistis dalam kalimat (19.1) menyatakan bahwa dia bersifat
optimis dan penuh harapan dalam menunggu hasil ujiannya. Kata sifat optimistis
dapat dipresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut:
PAR
ALI
orang
ALI
ALI
optimistis
optimis
Gambar 40 Word graph kata sifat optimistis.
Word graph kata sifat optimistis terdiri atas dua token, token pertama menyatakan
orang dan token kedua menyatakan optimis, hal ini menyatakan bahwa optimis
merupakan atribut terhadap orang yang berarti bahwa orang tersebut mempunyai sifat
optimis, sehingga kedua token itu dihubungkan oleh relasi PAR. Word graph
optimistis focusnya terdapat pada token pertama.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh sufiks -istis penurunan dari kata
benda (KB) berbentuk KB-istis bermakna ‘mempunyai atau bersifat …’. Word
graphnya dapat dibuat sebagai berikut:
PAR
ALI
orang/sesuatu
ALI
ALI
KB-istis
KB
Gambar 41 Word graph kata sifat dengan pola KB-istis.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola KB-istis dicantumkan pada Lampiran
17.
41 4.2.4 Afiksasi Kata Sifat dengan Konfiks
Konfiks ke-an Penurunan dari Kata Sifat
Arti konfiks ke-an dengan penurunan kata sifat adalah ‘terkena atau menderita
sesuatu hal’ (Kridalaksana 1996). Contoh kata sifat kepanasan, yang diturunkan kata
sifat panas dan konfiks ke-an artinya terkena panas matahari atau terlampau panas,
berikut kata sifat kepanasan dalam kalimat.
(20.1) Krisan milik pekebun lain banyak mati karena kepanasan (TRUBUS 474, Mei
2009/XL, hlm. 58).
Kepanasan pada kalimat (20.1) mengandung makna krisan milik pekebun lain
terkena panas sehingga krisan itu banyak yang mati. Word graph kepanasan terdiri
dari dua token. Token pertama menyatakan panas dan token kedua merepresentasikan
krisan, kata sifat kepanasan mengandung makna terkena atau menderita panas,
sehingga kedua token dihubungkan oleh relasi CAU karena merupakan suatu
hubungan sebab akibat yaitu terkena panas dan
focusnya pada token pertama
sehingga dapat direpresentasikan ke dalam bentuk word graph berikut:
CAU
kepanasan
ALI
ALI
panas
ALI
krisan
Gambar 42 Word graph kata sifat kepanasan.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh prefiks ke-, sufiks -an dan kata sifat
(KS), membentuk kata sifat yang berkonfiks ke-an (ke-KS-an) mengandung makna
‘terkena atau menderita sesuatu hal’. Word graph kata sifat yang dibentuk oleh
konfiks ke-an dengan penurunan kata sifat dapat direpresentasikan sebagai berikut:
42 CAU
ke-KS-an
ALI
ALI
KS
ALI
sesuatu
Gambar 43 Word graph kata sifat dengan pola ke-KS-an.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola ke-KS-an dicantumkan pada Lampiran
18.
Konfiks me-kan Penurunan dari Kata Dasar
Kata sifat konfiks awalan me dan akhiran kan yang penurunannya dari kata
dasar mengandung makna ‘membuat jadi (kausatif)’ (Kridalaksana 1996). Contoh
kata sifat konfiks me-kan penurunannya kata dasar adalah menguntungkan, kata ini
berasal dari kata dasar (benda) untung dan konfiks me-kan maka maknanya adalah
menjadikan beruntung atau memberikan keuntungan manfaat dan faedahnya. Berikut
penggunaan kata sifat menguntungkan pada kalimat.
(23.1) Pinjaman lunak yang diberikan oleh Negara-negara kelompok IGGI sangat
menguntungkan pihak Indonesia (Kridalaksana 1996).
Kata sifat menguntungkan pada kalimat (23.1) mempunyai makna pinjaman lunak
yang diberikan kelompok IGGI sangat menjadikan untung untuk pihak Indonesia.
Kata sifat menguntungkan dapat direpresentasikan ke dalam word graph berikut:
CAU
ALI
ALI
menguntungkan
untung
Gambar 44 Word graph kata sifat menguntungkan.
43 Word graph kata sifat menguntungkan terdiri atas dua token. Kedua token
dihubungkan oleh relasi CAU dan focus terletak pada token untung hal ini
menyatakan menjadikan beruntung atau memberikan keuntungan untuk pihak
Indonesia.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh prefiks me-, sufiks -kan dan kata
dasar (KD), membentuk kata sifat yang berafiks me-kan (me-KD-kan) mengandung
makna ‘membuat jadi (kausatif)’. Word graph kata sifat yang dibentuk oleh afiks mekan dengan penurunan kata dasar dapat direpresentasikan sebagai berikut:
CAU
ALI
ALI
me-KD-kan KB
Gambar 45 Word graph kata sifat dengan pola me-KD-kan.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola me-KD-kan dicantumkan pada
Lampiran 19.
Konfiks me-kan Penurunan dari Kata Benda
Kata sifat kombinasi afiks
me-kan yang penurunannya dari kata benda
mengandung makna ‘melakukan untuk orang lain (benefaktif)’ (Kridalaksana H,
1996). Contoh kata sifat yang berkombinasi afiks me-kan adalah mengesankan, kata
ini berasal dari kata benda kesan artinya yang terasa (terpikir) sesudah melihat atau
mendengar sesuatu, kemudian diberi kombinasi afiks me-kan menjadi mengesankan
yang artinya menyebabkan berkesan. Berikut kata sifat mengesankan pada kalimat.
(22.1) Pertunjukan balet di Balai Sidang Senayan itu sungguh mengesankan
(Kridalaksana H, 1996).
Kata sifat mengesankan pada kalimat (22.1) bermakna menyebabkan berkesan
pertunjukan balet di Balai Sidang Senayan tersebut, ini menunjukkan bahwa orang
44 yang dikenai kegiatan melakukan perbuatan untuk orang lain. Kata sifat mengesankan
dapat direpresentasikan kedalam word graph berikut:
CAU
CAU
ALI
ALI
mengesankan
kesan
Gambar 46 Word graph kata sifat mengesankan.
Word graph kata sifat mengesankan terdiri atas tiga token. Token pertama
menyatakan suatu sebab dan token kedua menyatakan kesan, kedua token
dihubungkan oleh relasi CAU yang arahnya dari token pertama menuju token kedua
dan diberi frame. Focus terletak pada token kedua dan token kesan dihubungkan oleh
relasi CAU terhadap token ketiga ini merepresentasikan bahwa orang yang
melakukan kegiatan dari suatu subjek ditampakkan atau melakukan perbuatan untuk
orang lain.
Secara umum kata sifat yang dibentuk oleh prefiks me-, sufiks -kan dan kata
benda (KB), membentuk kata sifat yang berafiks me-kan (me-KB2-kan) mengandung
makna ‘melakukan untuk orang lain (benefaktif)’. Word graph kata sifat yang
dibentuk oleh afiks me-kan dengan penurunan kata benda dapat direpresentasikan
sebagai berikut:
CAU
CAU
ALI
ALI
me-KB-kan
KB
Gambar 47 Word graph kata sifat dengan pola me-KB-kan.
Kata sifat yang termasuk kata sifat pola me-KB-kan dicantumkan pada
Lampiran 20.
45 4.3 Perancangan Aturan Pembentukan Word Graph Kata Sifat
Hasil penjelasan analisis pembentukan word graph kata sifat afiksasi dari
berbagai bentuk di atas mengindikasikan adanya satu aturan yang dapat dibuat secara
umum untuk setiap kata sifat yang ada meskipun tidak menutup kemungkinan
beberapa aturan belum tertampung. Berikut adalah pola aturan pembentukan kata
sifat dari berbagai bentukan yang dapat menjadi referensi dalam menyusun aturannya.
4.3.1 Pola Pembentukan Word Graph Kata Sifat
Untuk memudahkan aturan pembentukan word graph kata sifat di bawah ini
ditampilkan
pola pembentukan word graph kata sifat yang telah dibentuk dan
dibahas sebelumnya.
Word Graph Pola 1 = Word graph kata sifat dengan pola se-KS
ukuran
ALI
A
ALI
ALI
PAR
PAR
ALI
ALI
B
se-KS
KS
Word Graph Pola 2 =
Word graph kata sifat dengan pola ter-KS mengacu ke
tingkat tertinggi
nilai
EQU
ORD
ALI
ukuran
nilai
nilai
EQU
EQU
ALI
ORD
ALI
ukuran
ALI
ukuran
ter-KS
46 Word Graph Pola 3 = Word graph kata sifat dengan pola ter-KS mengacu ke tingkat
terendah
nilai
EQU
EQU
ORD
EQU
ALI
ORD
ALI
ukuran
nilai
nilai
ter-KS
ALI
ALI
ukuran
ukuran
Word Graph Pola 4 = Word graph kata sifat dengan pola ber-KBil
CAU
ALI
EQU
sesuatu
ALI
ber-KBil
KBil
Word Graph Pola 5 = Word graph kata sifat dengan pola me-KB
PAR
EQU
sesuatu
ALI
ALI
me-KB
KB
Word Graph Pola 6 = Word graph kata sifat dengan pola pe-KS
PAR
ALI
orang
ALI
KS
ALI
pe-KS
47 Word Graph Pola 7 = Word graph kata sifat dengan pola KB-emALI
ALI
ALI
KB-em-
KB
Word Graph Pola 8 = Word graph kata sifat dengan pola KB-an
PAR
ALI
ALI
KB-an
KB
Word Graph Pola 9 = Word graph kata sifat dengan pola KB-al
SKO
ALI
ALI
KB-al
ALI
KB-il
KB
Word Graph Pola 10 = Word graph kata sifat dengan pola KB-il
SKO
ALI
KB
Word Graph Pola 11 = Word graph kata sifat dengan pola KB-iah
SKO
ALI
KB
ALI
KB-iah
48 Word Graph Pola 12 = Word graph kata sifat dengan pola KB-i
SKO
ALI
ALI
KB-i
ALI
KB-if
ALI
KB-ik
KB
Word Graph Pola 13 = Word graph kata sifat dengan pola KB-if
SKO
ALI
KB
Word Graph Pola 14 = Word graph kata sifat dengan pola KB-ik
SKO
ALI
KB
Word Graph Pola 15 = Word graph kata sifat dengan pola KB-is
SKO
ALI
ALI
KB-is
KB
Word Graph Pola 16 = Word graph kata sifat dengan pola KB-istis
PAR
ALI
orang
ALI
KB
ALI
KB-istis
49 Word Graph Pola 17 = Word graph kata sifat dengan pola ke-KS-an
CAU
ALI
ke-KS-an
ALI
ALI
KS
sesuatu
Word Graph Pola 18 = Word graph kata sifat dengan pola me-KB1-kan
CAU
ALI
ALI
me-KD-kan KD
Word Graph Pola 19 = Word graph kata sifat dengan pola me-KB-kan
CAU
CAU
ALI
ALI
me-KB-kan
KB
4.3.2 Aturan Pembentukan Word Graph Kata Sifat
Pada Bagian 4.2 dan 4.3.1 telah diuraikan latar belakang pembentukan word
graph kata sifat berdasarkan bentuk dan makna yang dinyatakan kata sifat tersebut
serta telah disusun dalam pola pembentukan word graph kata sifat. Dari susunan kata
sifat yang berdasarkan pada pola bentuk word graph, akan dibuat aturan
pembentukan word graph kata sifat bahasa Indonesia. Aturan yang disusun dibentuk
ke dalam aturan pseudocode berikut:
50 Nama
:
Aturan pembentukan word graph kata sifat
Input
:
Sebuah kata sifat
Output :
Word graph
Mulai
i ← masukkan kata sifat
if i == merupakan kata sifat turunan dengan afiksasi
else if i ∃ dalam pola se-KS → tampilkan Word Graph Pola 1
else if i ∃ dalam pola ter-KS tertinggi → tampilkan Word Graph Pola 2
else if i ∃ dalam pola ter-KS terrendah → tampilkan Word Graph Pola 3
else if i ∃ dalam pola ber-KBil → tampilkan Word Graph Pola 4
else if i ∃ dalam pola me-KB → tampilkan Word Graph Pola 5
else if i ∃ dalam pola pe-KS → tampilkan Word Graph Pola 6
else if i ∃ dalam pola KB-em- → tampilkan Word Graph Pola 7
else if i ∃ dalam pola KB-an → tampilkan Word Graph Pola 8
else if i ∃ dalam pola KB-al → tampilkan Word Graph Pola 9
else if i ∃ dalam pola KB-il → tampilkan Word Graph Pola 10
else if i ∃ dalam pola KB-iah → tampilkan Word Graph Pola 11
else if i ∃ dalam pola KB-i → tampilkan Word Graph Pola 12
else if i ∃ dalam pola KB-if → tampilkan Word Graph Pola 13
else if i ∃ dalam pola KB-ik → tampilkan Word Graph Pola 14
else if i ∃ dalam pola KB-is → tampilkan Word Graph Pola 15
else if i ∃ dalam pola KB-istis → tampilkan Word Graph Pola 16
else if i ∃ dalam pola ke-KS-an → tampilkan Word Graph Pola 17
else if i ∃ dalam pola me-KD-kan → tampilkan Word Graph Pola 18
else if i ∃ dalam pola me-KB-kan → tampilkan Word Graph Pola 19
end
51 Secara ringkas langkah-langkah dalam aturan pembentukan word graph kata
sifat bahasa Indonesia digambarkan dengan menggunakan flowchart sebagai berikut:
Start
Masukkan
kata sifat
Apakah kata sifat
merupakan kata
sifat turunan?
tidak
ya
Apakah kata sifat
turunan merupakan
bentuk afiksasi?
tidak
Stop
ya
52 Tampilkan
ukuran
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola se-KS?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 1
ALI
ALI
A
ALI
PAR
PAR
se-KS
ALI
B
ALI
KS
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola ter-KS
tertinggi?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 2
EQU
EQU
ALI
ALI
ALI
ukuran
ukuran
ukuran
ter-KS
EQU
ORD
ORD
tidak
ALI
nila
nila
nilai
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola ter-KS
terendah?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 3
EQU
EQU
EQU
ORD
ORD
ALI
ukuran
ALI
nila
nila
nilai
ALI
ukuran
ALI
ukuran
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola ber-KBil?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 4
CAU
sesuatu
ALI ber-KBil
EQU
ALI
KBil
tidak
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola me-KB?
Tampilkan
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 5
PAR
ALI
EQU
tidak
1
sesuatu
ALI
KB
me-KB
ter-KS
53 1
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola pe-KS?
ya
PAR
Tampilkan Word
Graph Pola 6
ALI
ALI
ALI
orang
pe-KS
KS
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-em-?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 7
ALI
ALI
KB-em-
ALI
tidak
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-an?
KB
Tampilkan
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 8
PAR
ALI
KB-an
ALI
KB
tidak
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-al?
Tampilkan
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 9
SKO
ALI
KB-al
ALI
tidak
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-il?
KB
Tampilkan
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 10
SKO
ALI
KB-il
ALI
tidak
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-iah?
KB
ya
Tampilkan
Tampilkan Word
Graph Pola 11
SKO
ALI
tidak
2
KB
ALI
KB-iah
54 2
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-i?
SKO
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 12
ALI
KB-i
ALI
KB
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-if?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 13
SKO
ALI
KB-if
ALI
KB
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-ik?
ya
SKO
Tampilkan Word
Graph Pola 14
ALI
KB-ik
ALI
KB
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-is?
ya
SKO
Tampilkan Word
Graph Pola 15
ALI
KB-is
ALI
KB
tidak
Tampilkan
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola KB-istis?
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 16
PAR
Apakah kata
sifat ∃ dalam
pola ke-KS-an?
tidak
3
KB-istis
ALI
ALI
orang/sesuatu
tidak
ALI
KB
Tampilkan
ya
Tampilkan Word
Graph Pola 17
CAU
ke-KS-an ALI
ALI
KS
ALI
sesuatu
55 3
Tampilkan
Apakah kata sifat
ya
∃ dalam pola
Tampilkan Word
Graph Pola 18
CAU
ALI
me-KD-kan
me-KD-kan?
ALI
KB
tidak
Tampilkan
Apakah kata sifat
ya
∃ dalam pola
Tampilkan Word
Graph Pola 19
CAU
CAU
me-KB-kan?
ALI
ALI
me-KB-kan
KB
tidak
stop
Gambar 48 Flowchart aturan pembentukan word graph kata sifat.
4.4 Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Sifat
Setelah didapat satu aturan pembentukan word graph kata sifat, selanjutnya
dilakukan uji hasil aturan tersebut. Pengujian ini diberikan kepada kata sifat lain yang
tidak termaktub dalam pembahasan, pengujian dilakukan secara berulang-ulang
sehingga diperoleh aturan yang berlaku umum. Berdasarkan aturan yang sudah
terbentuk di atas, hasil pengujian aturan pembentukan word graph kata sifat sebagai
berikut;
Tabel Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Sifat
Kasus Uji
Input
Skenario
Hasil yang Diuji
Status
Sesuai/Tidak
Kata sifat turunan sebaik
prefiks se-KS
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 1
word graph pola 1
Sesuai
sekecil
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 1
word graph pola 1
Sesuai
56 Word Graph Mengikuti skenario
Pola 2
word graph pola 2
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 2
word graph pola 2
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 3
word graph pola 3
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 3
word graph pola 3
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 4
word graph pola 4
Sesuai
Word Graph
Pola 4
Mengikuti skenario
word graph pola 4
Sesuai
Kata sifat turunan penyayang Word Graph
Pola 5
prefiks pe-KS
Mengikuti skenario
word graph pola 5
Sesuai
Kata sifat turunan terbaru
prefiks ter-KS
terbesar
Kata sifat turunan berdua
prefiks ber-KBil
berlima
Kata sifat turunan melembaga
prefiks me-KB
meradang
peramah
Word Graph
Pola 5
Mengikuti skenario
word graph pola 5
Sesuai
Kata sifat turunan gemerlap
infiks KB-em-
Word Graph
Pola 6
Mengikuti skenario
word graph pola 6
Sesuai
gemuruh
Word Graph
Pola 6
Mengikuti skenario
word graph pola 6
Sesuai
Word Graph
Pola 7
Mengikuti skenario
word graph pola 7
Sesuai
musikan
Word Graph
Pola 7
Mengikuti skenario
word graph pola 7
Sesuai
Kata sifat turunan material
sufiks KB-al
Word Graph
Pola 8
Mengikuti skenario
word graph pola 8
Sesuai
Word Graph
Pola 8
Mengikuti skenario
word graph pola 8
Sesuai
Word Graph
Mengikuti skenario
Sesuai
Kata sifat turunan ubanan
sufiks KB-an
potensial
Kata sifat turunan materiil
57 sufiks KB-il
moril
Kata sifat turunan alamiah
sufiks KB-iah
jasmaniah
Kata sifat turunan hewani
sufiks KB-i
hayati
Pola 9
word graph pola 9
Word Graph
Pola 9
Mengikuti skenario
word graph pola 9
Sesuai
Word Graph
Pola 10
Mengikuti skenario
word graph pola 10
Sesuai
Word Graph
Pola 10
Mengikuti skenario
word graph pola 10
Sesuai
Word Graph
Pola 11
Mengikuti skenario
word graph pola 11
Sesuai
Word Graph
Pola 11
Mengikuti skenario
word graph pola 11
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 12
word graph pola 12
Sesuai
objektif
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 12
word graph pola 12
Sesuai
Kata sifat turunan motorik
sufiks KB-ik
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 13
word graph pola 13
Sesuai
austistik
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 13
word graph pola 13
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 14
word graph pola 14
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 14
word graph pola 14
Sesuai
Kata sifat turunan spesialistis Word Graph Mengikuti skenario
Pola 15
sufiks KB-istis
word graph pola 15
Sesuai
Kata sifat turunan adaptif
sufiks KB-if
Kata sifat turunan ekonomis
sufiks KB-is
sistemis
humoristis
Kata sifat turunan kebetulan
konfiks ke-KS-an
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 15
word graph pola 15
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 16
word graph pola 16
Sesuai
58 kelamaan
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 16
word graph pola 16
Sesuai
Kata sifat turunan menyejukonfiks
kan
me-KD-kan
menguatkan
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 17
word graph pola 17
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
word graph pola 17
Pola 17
Sesuai
Kata sifat turunan mengejutkonfiks
kan
me-KB-kan
menjengkelkan
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 18
word graph pola 18
Sesuai
Word Graph Mengikuti skenario
Pola 18
word graph pola 18
Sesuai
Download