Karakterisasi Tanah Berliat Aktivitas Rendah dan Pengaruh Besi

advertisement
KESIMPULAN DAN SARAN
Tanah berliat aktivitas rendah (tanah-LAR) yang diteliti secara morfobgi
berwarna kekuningan hingga merah. Rhodic Ewmdox bersifat paling merah, diikuti
oleh tanah dari Serpong. Tanah laimya merniliki warna merah hingga m
g
hampir sama. Tanah-LAR bersifat gembur. Kadar liat umumnya tinggi, dan rendah
pada R W c Eutrudox. Liat mempengaruhi tingkat kegemburan, sehingga Rhodic
Ewrudox bersifat paling gembur. Semua tanah berdrainase d m aerasi baik, dan
secara fisik cukup baik untuk pergerakan air perkolasi dan perkembangan akar,
kecuali Plinthic Hapludox yang berukuran butir berliat skeletal. Rhodic Ewnrdox
dan PLinfhic Hapludox memiliki BD relatif tinggi namua tidak menyebaMran
tejadinya lapisan kedap air.
Tanah-LAR pada setiap lokasi yang diteliti berkembang dari bahan induk
yang berbeda. Namun pada masing-masing lokasi b a h n induk relatif seragam.
Tanah di Serpong berasal dari bahan aluvium volkan andesitik, di Serang dan Bunga
Mayang dari tuf dasitik, di Sitiung dari bahan riofitik, dan di Pelaihari dari bahan
ultrabasik dan sdtrnenter tua. Tanah di Serang, Bunga Mayang, dan Sitiung telah
mengalami percampuran dengan bahan yang bersifat lebih basa.
Pa&
umumnya
tanah telah mengalami pelapukan sangat lanjut, yang tercermin dari komposisi
mineral mudah Iapuk jauh lebih rendah daripada mineral resisten. Susunan mineral
fraksi pasir didominasi oleh opak (magnetit), konlcresi besi, dan hrarsa. Dua jenis
pertama lebih menonjol pada tanah di Serpong dan Pelaihari yang berbahan induk
intermedier dan basa, dan yang temkhir lebih menonjol pada tanah ditempat lainnya
yang berbahan induk masam.
Rhodic E M O X dan Plinfhic Hapludox telah kehilangan mineral mudah
tapuk seluruhnya termasuk fragmen batuan. Pada Qpic ?Cand&lt
I Kandihumult
Bunga Mayang mineral tersebut hampir habis sampai habi dm fragmen batman yang
sangat rendah. Selain pada lthcdic Eufrudm, susunan fraksi liat didominasi o k h
kaolinit yang tercampur sedikit haloisit. Percampuran tersebut menyebabkan puncak
penciri difraksi sinar-X mineral tersebut bergeser kearah yang sedikit lebih besar
pada ordo satu dan dua ( 27.20 dan 2 3.60). Sebaliknya, puncak reaksi endoterntik
suhu sedang (dehidroks'iiasi) pada kurva termogram DTA bergeser k
d suhu lebih
rendah ( 5 5 1 0 ~ ~ Mineral
).
besi oksida umumnya rendah dan tidak terdeteksi oleh
DTA maupun XRD. Sebaliknya pada Rhodic Eufnrdox, mineral liat snrdWat
tidak
terdeteksi oleh DTA maupun XRD, dan fraksi liat didominasi oleh besi oksida
(hematit, goetit, dan bhan amorf).
Tanah-LAR yang diteliti telah mengalami pencucian basa secara intensif,
sehingga kadar basa &lam solum pa&
umumnya rendah hingga sangat rendah, dan
bereaksi masam. Rhodic Eutrudox memiliki nilai pH H 2 0 relatif tinggi ( masam
hingga agak masam), d m bermuatan neno positif. Tanah lainnya masih rnemiliki
muatan neno negatif. Sementara itu, Kadar bahan organik tanah
sangat rendah,
kecuali dipermukaan tergolong rendah hingga sedang.
Kejenuhan basa, kadar Al-dd d m kejenuhan At cukup bervariasi dari sangat
rendah hingga sangat tinggi pada tanah-LAR yang diteliti. Stabus KB sesuai dengan
status basa pada tanah bermuatan nmo negatif . Sebaliknya hubungan tersebut tidak
sesuai pada tanah bermuatan nerro positif karena rnemiliki KB tinggi h i n g e sangat
tinggi. Tanah yang terakhir juga mempunyai kadar Al-dd dan kejenuhan Al yang sangat rendah atau tidak terukur. Kedua sifat tersebut semakin tin&
pada tanah ystng
berbahan induk semakin masam. Dengan demikian, pa& tanah-LAR negatif yang
berbahan induk masam cendemng memiliki masalah A1 lebii tinggi daripada yang
berbahan induk andesitik. Sebaliknya masalah besi semakin menonjol pada tanahLAR herbahan induk semakin basa.
Sesuai dengan k e t h i a a n mineral mudah hancur dan proporsinya dengan
mineral resisten, serta kondisi basa, intensitas pencucian d m pelapukan pa& tanah
yang diteliti sudah sangat tinggi, teristimewa pada tanah-LAR positif, axisol
Pelaihari, dan Ultisol Bunga Mayang. Proses genesis umum yang telah teqadi pada
tanah-LAR adalah pencucian, oksidasi, hidrolisis,
desilikasi, dan rubifikasi. Pada
Inceprisol, Aljisol, dan UItisol telah terjadi liksiviasi, dan pa& dua order terakhir
tergolong liksivaisi kuat atau Iessivage. Menurut kriteria Schellrnann proses kaolinisasi terjadi pada Inceptisol. AljTsol, Ulrisol, dan Oxisol (HapIudox)). Sedangkan
proses faterisasi atau desitikasi sangat kuat terjadi pa& Chisol Pelaihari (Eurnrdox).
Besi oksida pa& tanah-LAR cenderung meningkat sesuai dengan semakin
tinggi intensitas pencucian atau pelapukan. la sangat berperan terhadap warm merah
clan agregasi butir tanah. Akibamya, pembentukan struktur dan konsistensi cenderung ke arah gcmular dan gembur. Pada bahan tanah yang didorninasi besi oksida,
BD tanah cenderung lebih tinggi walaupun ti&
terbentuk lapisan kedap terhadap air
atau akar. Pengaruh tersebut cukup jelas pada tanah-LAR positif yang diteliti.
Pa& tanah-LAR negatif besi oksida berkorelasi negatif terhadap KTK tanah,
p H H 2 0 , dm pHO. Namun terhadap jerapan fosfat maksimum (JFM) tanah ber-
korelasi positif. Pengaruhnya bersifat rnenurunkan terha&p kelompok sifat pertama
dan meningkatkan terhadap yang kedua. Sifat korelasi umumnya tidak nyata, kecuali Fe-o dengan IFM sangat nyata. Urutan pengaruh bentuk besi drsida terhadap
peningkatan JFM pada tanah-LAR negatif adalah Fe-d>Fe-k > Fe-o.
Besi oksida cukup berperan terhadap penurunan KTK tanah-LAR negatif,
sedangkan C-organik dan liat sangat meningkatkannya. Terhadap pH H 2 0 dan pH0
besi oksida kurang bcrpengaruh. Dalam ha1 ini pH H 2 0 lebih ditmtukan oleh
muatan permukaan negatif dari C-organ& dan liat. AI-dd clan Al-d juga merupakan
faktor penting terhadap penurunan pH HZO. Sememtara itu, pH0 tidak menunjukkan
hubungan yang jelas dengan besi oksida pada tanah-LAR negatif.
Pada tanah-LAR positif besi oksida berpengaruh terhadap penurunan KTK
tanah, dan peningkatan pH H 2 0 (kecuali Fe-o), dan JFM. Sedangkan C-organik
memiliki pengaruh yang berlawanan. Liat total berprilaku seperti besi oksida. Hal
ini karena liat identik dengan besi oksida pa& tanah-LAR positif. Muatan permukaan
tanah-LAR positif lebih ditentukan oleh fraksi liat oksida, sehingga pH tanah banyak
dipengaruhi sifat amfoter senyawa tersebut. Besi oksida merupakan kendala k i d a w i
yang nyata pada tanah-LAR positif. Urutan pengaruh bentuk besi o b i & terbadap
peningkatan J F M pada tanah-LAR positif adalah Fe-o > Fe-d > Fe-k.
Semakin rendah proporsi besi oksida terhadap iiat cenderung semakin mengurangi pengaruh besi oksida terhadap sifat lain.
Pada umumnya pengaruh besi
oksida terhadap beberapa sifat utama tanah-LAR berlawanan dengan tiat
bersih negatif) dan C-organik. Fenomena ini dapat digunakan sebagai petunjuk dasar
perbaikan produktivitas tanah-LAR. Sernentara itu, KTK liat sangat d i p e n g d oleh
pH lingkungan, teristimewa bila pengukuran langsung dari bahan liat. Perubahan
sangat nyata pada liat yang didorninasi besi oksida.
SixiXe
3erdasarkan basil dan pembahasan pada penelitian ini beberapa saran dapat
dikernukakan sebagai berikut:
1. Tanah-LAR tidak marnpu rnensuplai dan memegang hara secara memadai. Hd imi
perlu panambahan bahan amelioran yang &pat rnernegang kation disamping input
ham secara bijaksana. Penarnbahan bahan organik sangat periu untuk rneningkat-
kan produktifitas tanah. Bahan arnelioran lain dapat dipertimbangkan seperti zeolit
dan bubuk batuan volkan. Pemberian bahan tersebut perIu penelitian Wih d d u .
2. Tanah-LAR negatif cenderung rnerniliki masalah Al, sehingga perlu penanggu-
langannya misalnya dengan pengapuran. Tanah-LAR positif memiliki masalah
besi. Disamping bahan organik dapat dipertirnbangkan pemberim bahan d i h t
untuk menurunkan jerapan fosfat.
3. Perlu penelitian yang lebih rnendalam dan aplikatif teristimewa pada tanah-LAR
positif. Terhadap tanah-LAR P e K i (Rhodic Eurnrdox) perlu penel-
yang
tebih kbusus, sehubungan dengan sifatnya yang unik.
4. Sistem penilaian serta metode analisis tanah-LAR untuk tujuan kesuburan ataupun
Masifikasi tanah perlu dikembangkan teristimewa pada tanah-LAR positif, sesuai
dengan muatan permukaannya yang bersifat variabel (termasuk tergantung pH).
Download