Manajemen Keuangan (Suatu Konsep Dasar) UNTUK MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Oleh : Prof. Dr. Isti Fadah, MSi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI.................................................................................................... i PRAKATA....................................................................................................... II BAB I PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN.................................................. 1 BAB II PASAR KEUANGAN DAN SUKU BUNGA…………………………………22 BAB III LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS…………………………………..30 BAB IV ANALISIS RASIO DAN KINERJA PERUSAHAAN...................................... 38 BAB V RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN………………………………….54 BAB VI TIME VALUE OF MONEY ............................................................................ 71 BAB VII PENILAIAN SAHAM ..................................................................................... 81 BAB VIII PENILAIAN OBLIGASI………………………………………………………..94 BAB IX BIAYA MODAL……….………………………………………………………..108 BAB X PENGANGGARAN MODAL…………………………………………………..116 BAB XI STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN…………………………135 BAB XII MELEVERAGE PERUSAHAAN……………………………………………….156 BABXIII MERGER DAN AKUISISI ……………………………………………………..172 PRAKATA Puji syukur kehadirah Allah SWT. Karena hanya dengan rahmat dan karunianya maka buku dengan judul “ Manajemen Keuangan (Suatu Konsep Dasar)“ dapat diselesaikan. Buku l ini disusun dengan maksud untuk menyediakan referensi yang memadai bagi mahasiswa program S1 maupun S2. Buku ini juga bisa digunakan sebagai referensi bagi para praktisi yang membutuhkan referensi khususnya di bidang Manajemen Keuangan. Buku ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami menghanturkan banyak terima kasih terhadap semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil sehingga buku ini dapat diselesaikan. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, demikian puga dengan buku ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna lebih sempurnanya buku ini. Jember, Juni 2013 Penulis Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB I PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mampu menggambarkan dan menganalisis masalah pokok dalam manajemen keuangan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan tujuan perusahaan 3. Mahasiswa mampu membandingkan berbagai jenis bentuk hukum perusahaan’ 4. Mahasiswa mampu menjelaskan evolusi teori keuangan 5. Mahasiswa mampu menjelaskan 10 aksioma yang mendasari manajemen keuangan. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah keagenan (agency problem) beserta alternatif pemecahannya Pada prinsipnya keuangan perusahaan terdiri dari tiga bidang yang saling berhubungan : Isti Fadah Page 1 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Aktivitas keuangan. 2. Investasi, yang memfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor individual dan institusional dalam memilih sekuritas untuk portofolio investasi mereka. 3. Manajemen keuangan mencakup semua keputusan dalam perusahaan. Masing-masing bidang ini berinteraksi satu sama lain sehingga manajer keuangan perusahaan harus memahami operasi pasar modal dan cara menilai surat berharga atau sekuritas. Aktivitas utama dari manajemen keuangan meliputi tiga macam aktivitas yakni investment decision, financing decision dan asset management decision. Aktivitas manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang begitu cepat kita rasakan terlebih dengan perubahan yang terjadi dibidang teknologi informasi. Visualisasi dari aktivitas manajemen keuangan adalah sebagai berikut : Isti Fadah Page 2 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Kompetisi Kep. Investasi Perubahan harga Manajemen keuangan Yg mampu beradaptasi Kep. Pendanaan Perubahan teknologi Perubahan tingkat bunga, dll Kep. Mnj. Aktiva Gambar 1. Aktivitas Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaaan secara menyeluruh. Fungsi Utama Manajemen Keuangan : 1. Investment Decision : keputusan terhadap aktiva yang akan dikelola perusahaan. 2. Financing Decision : keputusan berkaitan dengan penetapan sumber dana yang diperlukan dan penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik (struktur modal yang optimal) 3. Assets Management Decision: keputusan berkaitan penggunaan dan pengelolaan aktiva (kata bijak: lebih mudah membangun daripada mengelola) Isti Fadah Page 3 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Tujuan Perusahaan Perusahaan yang bersifat profit oriented tentu saja memiliki tujuan untuk meningkatkan profit perusahaan. Namun demikian untuk kondisi saat ini ternyata profit yang tinggi saja tidak cukup, ada tujuan lain yang dipandang lebih baik dari kaca mata pemilik perusahaan, yakni memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham tersebut lebih penting karena laba yang tinggi belum tentu kesejahteraan pemilik juga tinggi, apalagi kalau fihak manajer kurang berpihak pada para pemilik atau pemegang saham. Tujuan Perusahaan Maksimisasi Profit VS Maximization Wealth of Stockholders Ada beberapa kelemahan apabila tujuan perusahaan adalah maksimisasi profit: 1. Pengertian profit yang menyesatkan (jumlah profit atau tingkat profit) 2. Secara teoritis berdasar pada ekonomi mikro, profit maksimum tercapai bila biaya marginal sama dengan pendapatan marginal, sehingga bersifat statis. Dengan demikian tidak ada perbedaan nyata antara profit dalam jangka pendek dengan profit dalam jangka panjang. 3. Apabila memaksimumkan profit merupakan tujuan utama, maka sangat mudah dilakukan oleh perusahaan. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh dimasa datang. Isti Fadah Page 4 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Kemakmuran pemegang saham meningkat bila harga saham yang dimilikinya meningkat. Harga pasar saham yang terbentuk dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: earning per share, price earning rasio, tingkat bunga bebas risiko, tingkat kepastian operasi perusahaan, dll. Kesejahteraan para pemilik /para pemegang saham sangat dipengaruhi oleh Keputusan keuangan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan. Sebagai contoh kebijakan dividen rendah karena perusahaan memiliki rencana investasi yang membutuhkan dana yang besar akan berpengaruh pada penurunan kesejahteraan para pemegang saham, yakni dividen yang diterima menjadi lebih kecil. Demikian juga keputusan tentang struktur modal sangat dipengaruhi oleh informasi dari bagian pemasaran serta bagian produksi artinya apabila bagian pemasaran mengestimasi penjualan untuk periode yang akan datang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, maka perusahaan harus segera memutuskan kebutuhan modal terkait dengan rencana penjualan beserta struktur modalnya, apakah tambahan modalnya akan dipenuhi dari hutang atau dari tambahan modal sendiri. Keputusan keuangan sangat dipengaruhi oleh disiplin ilmu yang lain, selengkapnya dapat dilihat pada visualisasi gambar berikut : Isti Fadah Page 5 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Keputusan Keuangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Analisis Investasi Mnj. Modal Kerja Sumber dan Biaya Modal Penentuan Struktur Modal Kebijakan Dividen Analisis Risk dan Return Akuntansi, Ekonomi Makro dan Mikro Pemasaran, Produksi Mtd Kuantitatif Maximization Wealth of Stockholders Gambar 2 ; Pengaruh Berbagai Disiplin Ilmu Terhadap Manajemen Keuangan Isti Fadah Page 6 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Manajemen Keuangan Keputusan Investasi Keputusan Manajemen Aset Keputusan Pendanaan NERACA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Kebijakan Dividen LAP. LABA RUGI Hutang Ekuitas PENDAPATAN BIAYA LABA Dividen LABA DITAHAN Gambar 3 : Keputusan Penting Dalam Manajemen Keuangan Sepuluh Aksioma Sebagai Dasar Manajemen Keuangan 1. Keseimbangan risiko dan pengembalian ( The risk – return tradeoff ); Jangan menambah risiko kecuali mendapatkan kompensasi tambahan pendapatan. 2. Nilai waktu uang ( time value of money ) – Uang yang diterima sekarang lebih berharga dari uang yang diterima dimasa datang. 3. Uang kas – bukan besarnya laba – adalah yang utama 4. Tambahan arus kas ( incremental cash flow )- satu – satunya pertambahan nilai yang dihitung 5. Kondisi persaingan pasar – alasan mengapa sangat sulit mendapatkan proyek dengan laba yang luar biasa Isti Fadah Page 7 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 6. Pasar modal yang efisien – pasar yang bergerak cepat dan harga yang tepat 7. Masalah keagenan – manajer tidak akan bekerja bagi pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka 8. Perpajakan yang berdampak pada keputusan bisnis 9. Tidak semua risiko sama – ada sebagian risiko yang dapat didiversifikasi jangan letakkan seluruh telur dalam satu keranjang 10. Melakukan sesuatu yang benar adalah perilaku yang etis, dan banyak dilema etika dalam manajemen keuangan apakah etika tersebut benar-benar relevan dalam bisnis ? Catatan Atas Aksioma Sangat diharapkan bahwa aksioma – aksioma tersebut dapat menjadi suatu pernyataan yang masuk akal dari pada sekedar suatu pernyataan teoritis. Aksioma – aksioma tersebut memberikan logika atas hal – hal yang akan dilakukan dan berupaya menggambarkan implikasinya dalam pembuatan keputusan. Evolusi Teori Keuangan Teori-teori keuangan seperti halnya teori-teori yang lain muncul dari kajian secara terus menerus dari hipotesis yang ada maupun pengujian kembali dari teori-teoriyang sudah ada sebelumnya pada tempat dan kondisi lingkungan yang berbeda. Beberapa teori keuangan yang dihasilkan adalah sebagai beikut. 1. Perfect Capital Market Secara umum pasar modal sempurna memiliki karakteristik ; 1.) tidak ada biaya transaksi, 2) tidak ada pajak, 3) ada cukup banyak pembeli dan penjual, 4) ada kemampuan akses yang sama ke pasar, 5) tidak ada biaya informasi, 6) setiap Isti Fadah Page 8 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar orang memiliki harapan yang sama, 7) tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan keuangan. 2. Discounted Cash Flow Teori ini dikembangkan oleh John Burr Williams dan Myron J. Gordon. Kosnsep dasar dari teori ini adalah pada nilai waktu uang. 3. Capital Structure Theory Teori ini dikembangankan oleh Franco Modiglani dan Merton Miller tahun 1958 atau sering dinamakan teori MM. Teori yang dikembangkan bahwa nilai suatu perusahaan tergantung pada arus penghasilan dimasa depan ( future earning streams) dan oleh karena itu tidak tergantung pada struktur modal. Teori MM yang pertama ini mengasumsikan pada pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, sehingga sering disebut model MM-Tanpa Pajak. Sekitar tahun 1963 model ini disempurnakan dengan model MM-Dengan Pajak. Dengan adanya pajak penghasilan, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar. Tetapi teori ini lupa bahwa hutang yang besar dapat menimbulkan financial distress. Karena ada kelemahan ini kemudian model ini diperbaiki yang sering disebut tax saving-financial cost trade off theory. 4. Dividend Theory Teori ini juga dikembangkan oleh Modiglani dan Miller, bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, karena setiap rupiah pembayaran dividen akan mengurangi laba ditahan yang digunakan untuk membeli aktiva baru. 5. Teori Portfolio dan Capital Asset Pricing Model Teori Portfolio model dikembangkan oleh Harry Markowitz tahun 1990 dan mendapat hadiah nobel. Pelajaran utama dari teori ini adalah bahwa risiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan beberapa jenis aktiva berisiko daripada hanya memegang salah satu jenis aktiva saja. Teori yang berkaitan dengan teori portfolio adalah Capital asset Pricing Model yang dikembangkan Sharpe, John Litner dan Jan Moissin yang secara terpisah menunjukkan bahwa tingkat Isti Fadah Page 9 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar keuntungan yang disyaratkan pada suatu aktiva berisiko merupakan fungsi dari tiga faktor: 1) tingkat keuntungan bebas risiko, 2) tingkat keuantungan yang disyaratkan pada portfolio dengan risiko rata-rata dan 3) volatilitas tingkat keuntungan aktiva berisiko tersebut. 6. Option Pricing Theory Option adalah hak untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada harga yang telah ditentukan pada waktu yang telah ditentukan pula. Teori ini secara formal dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes yang sering disebut BlackScholes Option Pricing Model. 7. Efficient Market Hyphothesis Teori ini dikembangkan oleh Eugene F. Fama. Terminologi efisien dalam teori ini pada efisiens secara informasi. Teori ini mengatakan jika pasar efisien maka harga merefleksikan seluruh informasi yang ada. Menurut teori ini pasar efisien dibagi menjadi tiga: a. Pasar efisien bentuk lemah: jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi harga dimas lalu, sehingga upaya investeor untuk memperoleh excess return dengan memanfaatkan data harga di masa lalu adalah sia-sia (harga adalah Random walk) b. Efisiensi bentuk setengah kuat : jika harga mencerminkan informasi harga historis plus informasi yang tersedia bagi publik. c. Efisiensi bentuk kuat: jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi yang ada, baik harga sekuritas masa lalu, informasi yang tersedia bagi publik, maupun informasi yang bersifat privat. 8. Agency Theory Teori ini dikembangkan oleh Michael C Jensen dan William H. Meckling. Teori ini muncul karena adanya keterpisahan antara pemilik dan manajemen. Agency Isti Fadah Page 10 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar relationship muncul ketika individu (majikan/principal) membayar individu lain (agent) untuk bertindak atas namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusan kepada agen atau karyawannya. 9. Asymetric Information Theory Informasi asimetri adalah kondisi dimana satu pihak memiliki informasi lebih banyak dari pada pihak lain Berdasarkan kronologis waktunya, Manajemen Keuangan telah mengalami sejumlah perubahan besar salama bertahun-tahun. Ketika muncul sebagai suatu bidang ilmu tersendiri pada awal 1900-an, penekanannya adalah pada asppek hokum dan merger., konsolidasi dan pembentukan perusahaan baru, serta berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan oleh perseroan. Pasar Modal AS ketika itu masih relatif primitif, sehingga sukar untuk mengalihkan dana dari penabung perorangan kepada perusahaan. Laba dan nilai aktiva yang dilaporkan dalam laporan akuntansi belum dapat diandalkan , dan perdagangan saham oleh pihak dalam perusahaan serta para spekulator membuat harga menjadi sangat berfluktuasi. Akibatnya para investor enggan membeli saham dan obligasi, itulah sebabnya keuangan pada awal 1900-an memusatkan pada masalah-masalah hukum yang berkaitan dengan penerbitan sekuritas. Selama masa depresi 1930-an terjadi perubahan radikal. Banyaknya kegagalan usaha pada saat itu mengalihkan fokus pada kepailitan dan reorganisasi, likuiditas perseroan, dan pengaturan pemerintah terhadap pasar sekuritas. Keuangan pada saat itu masih lebih bersifat deskriptif dan legalistik, tetati penekanannya telah berubah dari perluasan usaha ke upaya mempertahankan kelangsungan usaha (survival). Selama tahun 1940-an dan 1950-an keuangan masih bersifat deskriptif dan institusional yang dilihat dari sudut pandang pihak luar, bukan dari pihak manajemen. Teknik-teknik manajemen keuangan yang dirancang untuk membantu perusahaan memaksimumkan laba dan harga sahamnya mulai diperkenalkan. Isti Fadah Page 11 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Pada akhir tahun 1950-an analisis keuangan mulai dikembangkan. Penekanan utama beralih dari sisi pasiva ke sisi aktiva. Komputer mulai digunakan dan model-model mulai dikembangkan guna membantu pengelolaan persedian, kas, piutang usaha dan aktiva tetap. Pada tahun 1960-an muncul lagi kepentingan terhadap sisi pasiva (kewajiban dan ekuitas) dengan fokus pada 1) Bauran sekuritas yang optimal dan 2) Cara pengambilan keputusan investasi oleh investor perorangan Serta implikasi kedua topik tesebut terhadap keuangan perusahaan. Manajemen keuangan dirancang ulang guna membantu manajemen umum untuk memaksimumkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang sahamnya. Beberapa teknik pembiayaan yang inovatif muncul pada tahun 1980-an sebagai jawaban terhadap pembahasan keadaan ekonomi. Pasar untuk obligasi berisiko tinggi dan berpenghasilan tinggi (junk bonds) dikembangkan guna membiayai merger dan akuisisi. Hutang dengan suku bunga mengambang (floating rute debt) diperkenalkan guna melindungi investor dari pengaruh buruk inflasi yang tinggi dan suku bunga yang berfluktuasi. Pada tahun 1990-an dua kecenderungan menjadi sangat penting, yakni : 1. Golobalisasi bisnis 2. Peningkatan penggunaan teknologi informasi yang akan merevolusi cara-cara pengambilan keputusan keuangan Tanggung Jawab Manajer Keuangan Tugas manajer keuangan yang utama adalah merencanakan pengadaan dan penggunaan dana guna memaksimumkan nilai perusahaan. Beberapa rincian kegiatan yang menyangkut hal tersebut adalah : 1. Peramalan dan perencanaan Isti Fadah Page 12 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Manajer keuangan harus berkoordinasi dengan eksekutif lainnya untuk memperkirakan masa depan perusahaan dan menetapkan rencana bersama untuk menentukan posisi masa depan perusahaan. 2. Keputusan dalam investasi dan pembiayaan Manajer keuangan harus menyediakan modal guna mendukung pertumbuhan. Manajer keuangan harus membantu menentukan tingkat pertumbuhan penjualan yang optimal dan pengambilan keputusan atas investasi spesifik yang akan dilaksanakan serta menentukan jenis dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut 3. Pengkoordinasian dan pengendalian Manajer keuangan harus bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan bisnis mempunyai implikasi keuangan. 4. Interaksi dengan pasar keuangan Manajer keuangan harus berinteraksi dengan pasar keuangan yang meliputi Pasar Uang dan Pasar Modal, yang tempat dimana dana diperoleh dan sekuritas perusahaan diperdagangkan serta dimana investor menghadapi risiko untung dan rugi. 5. Manajemen Risiko Manajemen keuangan bertanggung jawab atas program manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan, termasuk mengidentivikasi risiko yang harus dilindung nilai {hedging) dan kemudian melakukan hedging di pasar derivative dengan cara yang paling efisien Pilihan Bentuk Perusahaan Bisnis 1. Perusahaan Perseorangan Adalah perusahaan yang tidak berbadan hukum dan dimiliki oleh individu jenis perusahaan ini umumnya berupa industri atau industri rumah tangga. Isti Fadah Page 13 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Keunggulan Perusahaan Perseorangan a. Sangat mudah dan tidak mahal dalam pembentukannya b. Tidak diatur oleh banyak peraturan pemerintah c. Dapat menghindari pembayaran pajak penghasilan perusahaan Kelemahan Perusahaan Perseorangan a. Sulit untuk memperoleh jumlah modal yang besar b. Tanggung jawab pemilik atas hutang perusahaan tidak hanya sebatas jumlah yang diinvestasikan tetapi mencakup semua harta benda pemilik c. Umur perusahaan terbatas pada umur individu yang mendirikan perusahaan 2. Persekutuan Adalah suatu perusahaan yang tidak berbadan hukum yang dimiliki oleh dua orang atau lebih. Modalnya terdiri atas modal para sekutu-sekutunya. Keunggulan Persekutuan Terletak pada biaya yang rendah serta proses pendirian yang mudah Kelemahan Persekutuan a. Tanggung jawab yang tidak terbatas b. Umur perusahaan terbatas c. Kesulitan dalam mengalihkan hak perusahaan d. Kesulitan untuk memperoleh jumlah modal besar 3. Perseroan Adalah suatu badan hukum yang memisahkan pemilik dan manajernya, yang memiliki umur yang tidak terbatas, hak kepemilikan yang mudah dipindahkan, dan kewajiban yang terbatas. Modalnya terbagi atas saham-saham. Keunggulan Perseroan a. Umumnya tidak terbatas, ia dapat berlanjut terus meskipun pemilik dan manajernya telah meninggal dunia. b. Hak pemilihnya mudah dialihkan karena hak pemilik dapat dibagi-bagi dalam sejumlah lembar saham Isti Fadah Page 14 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar c. Kewajiban yang terbatas Kelemahan Perseroan a. Laba perseroan terkena pajak dua kali yakni pajak penghasilan perseroan atas laba yang diperoleh dan pajak penghasilan perseorangan atas dividen yang dibagikan. b. Pendirian perseroan lebih rumit dan memakan waktu. Tujuan Perseroan Tujuan utama manajemen adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Pemaksimuman kesejahteraan pemegang saham adalah tujuan yang semestinya melandasi keputusan manajemen dengan mempertimbangkan risiko dan waktu dalam kaitannya dengan laba per saham yang diharapkan guna memaksimumkan harga saham biasa perusahaan. Sedangkan harga saham perusahaan dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : 1. Proyeksi laba per saham (proyeksi earning per share) 2. Saat diperolehnya laba 3. Tingkat risiko dari proyeksi laba 4. Proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas (modal sendiri) 5. Kebijakan pembagian dividen Tanggung Jawab Sosial Adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan harus berperan aktif dalam menunjang kesejahteraan masyarakat luas. Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi para karyawannya, menjamin bahwa proses produksinya tidak mencemarkan lingkungan, melakukan penempatan secara jujur dan menghasilkan produk bagi para pemakai. Isti Fadah Page 15 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Masalah Keagenan (Agency Problem) Hubungan keagenan didifinisikan sebagai suatu kontrak dimana satu atau beberapa orang (pemberi kerja atau principal) memperkerjakan orang lain (agen). Untuk melaksanakan sejumlah jasa dan mendelegasikan wewenang untuk pengambilan keputusan kepada agen tersebut. dalam kerangka kerja manajemen keuangan hubungan keagenan ada dua, yakni : 1. Antara pemegang saham dengan manajer 2. Antara pemegang sahan dengan kreditor (pemberi pinjaman) Agency problem muncul apabila ada perbedaan kepentingan antara pemberi kerja atau prinsipal dengan pihak agen. Contohnya pemegam saham atau prinsipal tentu saja mengharapkan kesejahteraan yang tinggi bagi pemegang saham (salah satunya berupa dividen yang tinggi). Sedangkan pihak agen atau manajer lebih menekankan pada pertumbuhan yang tinggi, dimana pertumbuhan yang tinggi menuntut dana investasi yang tinggi hal ini akan mengurangi dedviden yang dibayarkan atau menambah jumlah laba ditahan (retained earning). Untuk mnjamin agar para manajer melakukan hal yang terbaik bagi pemegang saham secara maksimal maka perusahaan menanggung biaya keagenan (agency cost) yakni biaya yang berkaitan dengan pemantauan tindakan manajemen guna menjamin agar tindakan tersebut konsisten dengan kesepakatan kontrak antara manajer, pemegang saham dan kreditor. Agency Cost bisa berupa : 1. Pengeluaran untuk memantau tindakan manajemen 2. Pengeluaran untuk menata struktur organisasi sehingga kemungkinan timbulnya perilaku manajer yang tidak dikehendaki semakin kecil. 3. Biaya kesempatan (opportunity cost) karena hilangnya kesempatan memperoleh laba sebagai akibat dibatsinya kewenangan manajemen sehingga tidak bisa mengambil keputusa tepat waktu. Isti Fadah Page 16 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Sejumlah mekanisme yang cenderung mendorong manajer melakukan hal terbaik bagi pemegang saham antara lain : 1. Ancaman pemecatan 2. Ancaman pengambil alihan (hostile takeovers) 3. Kompensasi manajerial 4. Intervensi langsung pemegang saham Hubungan keagenan dalam manajemen perusahaan dapat dipilah dalam tiga bentuk, yakni antara pemegang saham dan kreditur, antara perusahaan dan konsumen, serta antara manajer dan pemegang saham. Masalah keagenan adalah masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham. Pemegang saham (principal/pemilik) bertujuan untuk memaksimumkan kekayaan dengan melihat nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi perusahaan, sedangkan manajer seringkali memiliki tujuan yang berbeda yakni pada peningkatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham biasanya timbul karena adanya asymetric information antara pemilik dan manajer, yaitu ketika salah satu pihak diantaranya memiliki informasi yang tidak dimiliki oleh pihak lain. Asymetric Information terdiri dari dua tipe , yakni adverse selection dan moral hazard (Chynthia, 2003 ). Pada tipe pertama dari Asymetric Information, pihak satu memiliki informasi yang lebih sedikit dibandingkan pihak lain. Pihak yang memiliki informasi dalam hal ini tidak akan mau untuk melakukan perjanjian dengan pihak lain, kalaupun harus melakukan perjanjian dia akan melakukan pembatasan dengan kondisi yang sangat ketat dan biaya yang sangat tinggi. Pada tipe kedua terjadi pada saat manajer melakukan tindakan tanpa sepengetahuan pemilik untuk kepentingan pribadinya, dan manurunkan tingkat kesejahteraan pemilik. Contoh tipe ini adalah pada perusahaan yang relatif besar dengan terpisahnya kepemilikan dan pengendalian manajemen maka akan sulit bagi pemegang saham untuk melihat sejauh mana kinerja manajer sejalan dengan tujuan yang diinginkan oleh pemegang saham. Isti Fadah Page 17 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Akibat dari adanya masalah keagenan maka perusahaan harus menanggung biaya keagenan (agency cost), yaitu biaya yang timbul agar manajer bertindak selaras dengan tujuan principal. Menurut Brigham & Gapenski (1993) biaya keagenan dapat dikatagorikan menjadi tiga, yaitu : 1. Pengeluaran untuk memonitor kegiatan manajerial seperti biaya audit 2. Pengeluaran untuk struktur keorganisasian yang akan membatasi perilaku manajer seperti dewan direksi 3. Biaya opportunity yang terjadi ketika pemilik saham melakukan pembatasanpembatasan, seperti membatasi keahlian manajer untuk melakukan tindakan demi kemakmuran pemegang saham. Untuk meminimalkan masalah keagenan yang mungkin timbul dalam perusahaan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yang berbentuk solusi pengawasan misalnya Strip financing, Mezzanine financing, keputusan go public, penggunaan cash dividend, security analysis, dan multilevel organization (Chynthia, 2003). Menurut Spremann & Gantenbein (2001) Miller & Modigliani mengasumsikan perfect market (pasar sempurna) adalah pasar di mana manajer merupakan perfect agents (agen yang sempurna) dari para investor dan bertindak sesuai dengan keinginan para investor tersebut. Kenyataannya agency cost hasil dari potensial konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Oleh karena itu agency cost meningkat manakala owner-manager menjual porsi saham yang dimiliki kepada investor yang tidak memiliki suara dalam manajemen. Menurut Spremann & Gantenbein (2001) dividen memberikan kontribusi dalam solusii agency cost dengan beberapa alasan : 1. Menekan manajemen untuk memastikan dapat menghasilkan cukup uang untuk membayar dividen. Karena manajemen menolak untuk memotong dividen maka perusahaan harus menghasilkan pendapatan yang cukup untuk dapat membayar dividen. Isti Fadah Page 18 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Dapat menekan manajer untuk menaikkan dana luar untuk mendanai proyeknya. Investor menemukan bahwa proses tersebut diperlukan karena mereka dapat mengamati dan mengidentifikasi suplier dana yang baru. 3. Menurunkan free cash flow dimana manajer dapat melakukan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. Dividen memberikan keuntungan yang penting dalam mengawasi atau mengendalikan tendency perusahaan untuk overinvest (investasi yang berlebihan). Easterbook, F.H. (1984) dalam penelitiannya yang berjudul “Two Agency Cost Explanations of Dividends” menemukan bahwa Dividen berfungsi menurunkan agency cost dengan mensejajarkan kepentingan-kepentingan para manajer dengan para investor. Sedangkan Cruthley dan hansen (1989) dalam penelitiannya yang berjudul “A Test of Agency Theory of Managerial Ownership, Corporate Leverage and Corporate Dividend “ menghasilkan kesimpulan bahwa Kepemilikan saham oleh manajemen, leverage dan dividen diputuskan secara serempak oleh para manajer untuk mengendalikan agency cost . Akhirnya Mollah et al. (2000) dengan penelitiannya yang berjudul “The Influence of Agency Cost on Dividend Policy in an Emerging Market” memperoleh bukti empiris bahwa Insider Ownership dan collateral asset berpengaruh terhadap dividend payout ratio sedangkan dispertion of ownership tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio, fakta-fakta tersebut mendukung bukti bahwa agency cost berpengaruh terhadap dividend policy. Peneliti-peneliti lain yang melakukan penelitian yang serupa berkaitan dengan Agency Cost adalah Schooley & Barney (1994) dengan penelitian yang berjudul “Using Dividend Policy and managerial Ownership to Reduce Agency Cost” menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan antara dividend yield dengan CEO stock ownership adalah signifikan dan non monotonic, keenaikan CEO stock ownership menurunkan agency cost , dan kenaikan CEO stock ownership menaikkan dividend yield sedangkan Dempsey & Laber (1992) dalam penelitiannya yang berjudul “Effect of Agency and transaction Costs on Dividend Payout Rasio : Futher Evidence of The Agency-Transaction Cost Isti Fadah Page 19 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Hypothesis” ternyata mendukung secara empiris hasil penelitian Rozeff (1982). Hal ini menunjukkan bahwa model tersebut memeiliki explanatory power yang tinggi dan memiliki stabilitas yang tinggi pula. Sedangkan James S. Ang, Rebel A. Cole, & James Wuh Lin (2000) dengan judul penelitian “Agency Cost and Ownership Structure” menemukan bahwa Agency cost : a. Secara signifikan lebih tinggi apabila outsider lebih besar dari pada insider yang mamanage perusahaan. b. Berhubungan terbalik dengan manager’s ownership share. c. Naik sesuai dengan jumlah nonmanager share holder. d. Lebih rendah dengan monitoring yang lebih besar Kesimpulan 1. Aktivitas manajemen keuangan meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan manajemen aktiva. 2. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan profit namun tujuan ini memiliki kelemahan, tujuan yang lebih baik adalah meningkatkan kesejahteraan bagi para pemegang saham. 3. Ada beberapa pilihan bentuk perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan yakni perusahaan perseorangan, persekutuan dan Perseroan Terbatas. 4. Teori keuangan terus berkembang dengan pesat, beberapa teori keuangan yang telah eksis adalah teori pasar modal sempurna, teori struktur modal, teori dividen, teori keagenan, teori asimetri, teori trade off antara risk dan return. 5. Agency problem muncul manakala pemilik perusahaan menunjuk seorang agen yang profesional untuk mengelola perusahaan, si agen lupa akan amanahnya sehingga hanya bertindak untuk kepentingan pribadi. Cara menguranginya diantaranya dengan pengawasan, pembuatan aturan yang membatasi ruang gerak agen, serta kepemilikan saham oleh pihak manajerial Isti Fadah Page 20 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Umpan Balik 1. Sebut dan jelaskan tiga aktivitas utama dari manajemen keuangan ! 2. Profit yang tinggi versus kesejahteraan pemilik yang tinggi, mana yang lebih baik ! 3. Sebutdan jelaskan 10 aksioma dalam Manajemen Keangan ! 4. Sebut dan jelaskan kelebihan dan kekurangan dari bentuk-bentuk perusahaan yang ada! 5. Sebut dan jelaskan perkembangan teori keuangan berdasarkan kronologis waktu! 6. Jelaskan apa yang dimaksud agency problem ! bagaimana cara mengeliminirnya? Isti Fadah Page 21 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB II PASAR KEUANGAN DAN SUKU BUNGA Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis hubungan antara perusahaan dengan pasar keuangan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendisksikan macam-macam pasar 3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme dan macam transfer modal dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana 4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan bentuk-bentuk perantara keuangan 5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan struktur bunga 6. Menjelaskan pengaruh suku bunga terhadap harga saham Pentingnya Pasar-Pasar Keuangan (Financial Markets) Isti Fadah Page 22 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Perusahaan, individu, dan pemerintah seringkali membutuhkan tambahan modal. Di sisi lain, beberapa individu dan perusahaan memperoleh pendapatan yang melebihi pengeluaran, sehingga memiliki dana untuk di investasikan. 2. Individu dan organisasi yang ingin meminjam uang bertemu dengan pihak-pihak yang memiliki surplus dana di pasar keuangan (financial markets) 3. Pasar menggunakan bentuk jamak- terdapat banyak pasar keuangan yang berbeda di perekonomian yang sudah maju. 4. Setiap pasar berhubungan dengan jenis-jenis instrumen yang sedikit berbeda, baik saat jatuh temponya maupun aktiva yang menjamin instrumen tersebut. 5. Pasar yang berbeda juga melayani jenis konsumen yang berbeda, atau beroperasi pada daerah yang berbeda di suatu negara. Jenis-Jenis Pasar Pasar Fisik Dan Pasar Keuangan 1. Pasar fisik adalah pasar untuk barang-barang seperti gandum, mobil, real estat, komputer dan mesin. 2. Pasar keuangan, adalah pasar yang berhubungan dengan saham, obligasi, wesel,hipotik, dan klaim terhadap aktiva riil lainnya, serta sekuritas derivatif, yang nilainya ditentukan oleh perubahan yang terjadi pada harga aktiva-aktiva lainnya. Pasar Tunai Dan Pasar Berjangka adalah istilah yang menunjukkan apakah aktiva yang dibeli atau di jual dikirimkan di tempat ( on the spot) pada saat ini (pasar tunai) atau di kirimkan pada tanggal tertentu di masa depan, seperti enam bulan atau satu tahun mendatang (pasar berjangka). Isti Fadah Page 23 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Pasar Uang Dan Pasar Modal 1. Pasar uang : pasar untuk sekuritas utang jangka pendek yang sangat likuid, contoh komoditas di pasar uang adalah SBI, SBPU, dan Call Money 2. Pasar modal : Pasar untuk saham-saham dan utang jangka panjang atau jangka menengah perusahaan (obligasi) atau pasar untuk sekuritas jangka menengah dan jengka panjang. Pasar Dunia,Nasional,Regional Dan Lokal adalah pasar yang tergantung pada ukuran organisasi dan ruang lingkup operasi, organisasi bisa meminjam dari seluruh penjuru dunia (pasar dunia), atau hanya terbatas pada daerah lokal atau bahkan pasar di lingkungan sekitar (pasar lokal). Pasar Hipotik Dan Pasar Kredit Konsumen 1. Pasar hipotik : pasar yang berhubungan dengan pinjaman bagi perumahan, komersial, real estate, dan tanah pertanian. 2. Pasar kredit konsumen : pasar yang berhubungan dengan pinjaman berupa mobil dan peralatan, serta pinjaman untuk pendidikan, liburan dan lain-lain Pasar Primer Dan Pasar Sekunder 1. Pasar primer adalah pasar di mana perusahaan dapat memperoleh modal baru. perusahaan yang menjual saham baru akan menerima hasil dari penjualan tsb dalam transaksi pasar primer. pada pasar primer transaksi terjadi antara emiten yang diwakili oleh perusahaan penjamin dan investor. 2. Pasar sekunder adalah pasar dimana sekuritas yang beredar di perdagangkan di antara para investor. Perdagangan dilakukan di lantai bursa melalui para broker, artinya para broker menghubungkan antara investor jual dan investor beli. Pasar Isti Fadah Page 24 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar sekunder juga bisa untuk hipotik, berbagai pinjaman lainnya, dan aktiva keuangan lainnya. Pasar Swasta Dan Pasar Publik 1. Pasar swasta : pasar tempat transaksi di lakukan secara langsung antara dua pihak 2. Pasar publik : pasar dimana kontrak terstandardisasi di perdagangkan di bursa. sekuritas yang diterbitkan dalam pasar publik umumnya dipegang oleh individu dalam jumlah besar. Transfer Modal Antara Penabung dengan Pihak yang Membutuhkan Modal Transfer modal antara penabung dengan pihak yang membutuhkan modal terjadi dalam 3 ( tiga ) cara yang berbeda : 1. Transfer Langsung ( Direct Transfers ) Uang dan sekuritas terjadi ketika perusahaan menjual saham atau obligasi secara langsung kepada penabung, tanpa melalui lembaga keuangan. 2. Lembaga Investasi Perbankan ( Investment Banking House ) Penjual menjual saham atau obligasinya kepada bank investasi, yang kemudian menjual sekuritas kepada penabung. Sekuritas perusahaan dan uang penabung berpindah melalui lembaga investasi perbankan. 3. Perantara Keuangan ( Financial Intermediary ) Perantara keuangan menerima dana dari penabung dan memberikan kepada penabung tersebut sekuritas miliknya sebagai pengganti. Perantara keuangan kemudian menggunakan dana itu untuk membeli dan menahan sekuritas perusahaan. Isti Fadah Page 25 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3.1 Bentuk-Bentuk Perantara Keuangan a. Bank Komersial ( Commersial Banks ) Melayani berbagai penabung dan peminjam Asosiasi Tabungan Dan Pinjaman ( Savings And Loan Association ) : Secara tradisional melayani penabung individu dan penduduk serta peminjam hipotik komersial, memperoleh dana dari penabung kecil dan kemudian meminjamkan kepada pembeli rumah dan peminjam lainnya. Mutual Savings Banks : Lembaga ini menerima tabungan dari individu dam memberikan pinjaman jangka panjang kepada pembeli rumah serta konsumen. Lembaga ini beroperasi terutama di negara bagian timur laut. b. Credit Unions Asosiasi Kooperatif Yang Anggotanya Memiliki Ikatan Yang Sama, Seperti Menjadi Karyawan Pada Perusahaan Yang Sama c. Dana Pensiun Program pensiun untuk karyawan yang dibiayai perusahaan/agen pemerintah dan terutama diatur oleh department trust dari bank komersial/perusahaan asuransi jiwa. d. Perusahaan Asuransi Jiwa ( Life Insurance Company ) Menerima tabungan dalam bentuk premi tahunan, melakukan investasi dana ini dalam saham, obligasi, real estat, dan hipotik, serta melakukan pembayaran kepada ahli waris pihak tertanggung. e. Mutual Funds ( Reksa Dana ) Isti Fadah Page 26 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Lembaga yang menerima uang dari penabung dan kemudian menggunakan dana tersebut untuk membeli saham, obligasi jangka panjang, atau instrumen utang jangka pendek yang di terbitkan perusahaan atau unit-unit pemerintah. Suku Bunga 1. Suku bunga bebas risiko ( krf ) didefinisikan sebagai suku bunga riil bebas risiko (k*) ditambah premi inflasi ( ip ), sehingga : i. krf = k* + ip 2. Suku bunga nominal / sekuritas uang ( k), terdiri dari suku bunga riil bebas risiko ( k*) , di tambah premi inflasi ( ip), risiko kegagalan ( drp), likuiditas (lp) dan risiko jatuh tempo (mrp), sehingga : i. k = k* + ip + drp + lp + mrp ii. = krf + drp + lp + mrp 3. Premi inflasi (ip) adalah premi yang sama dengan perkiraan inflasi yang ditambahkan investor pada tingkat pengembalian riil bebas risiko. 4. Premi risiko kegagalan ( drp ) adalah perbedaan antara suku bunga obligasi treasury dan obligasi perusahaan dengan waktu jatuh tempo dan likuiditas yang sama. 5. Premi likuiditas ( lp ) adalah premi yang ditambahkan pada suku bunga ekuilibrium atas sekuritas, jika sekuritas tersebut tidak dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek dan pada nilai pasar wajar yang mendekati. 6. Premi risiko jatuh tempo ( mrp) adalah premi yang mencerminkan suku bunga Isti Fadah Page 27 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Jika suku bunga riil bebas risiko dan berbagai premi adalah konstan sepanjang waktu, maka suku bunga akan stabil.namun , suku bunga riil dan premi khususnya premi inflasi yang di harapkan berubah sepanjang waktu, sehingga suku bunga pasar berubah. Suku Bunga Dan Harga Saham Pengaruh Suku bunga terhadap laba perusahaan : 1. Karena bunga merupakan biaya, maka semakin tinggi suku bunga semakin rendah laba perusahaan, sementara hal-hal lainnya konstan 2. Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan aktivitas ekonomi mempengaruhi laba perusahaan. 3. Suku bunga mempengaruhi harga saham karena pengaruhnya terhadap laba, tetapi barangkali yang lebih penting adalah suku bunga mempunyai pengaruh, akibat persaingan di pasar saham dan obligasi. 4. Jika suku bunga naik dengan cepat, maka investor akan memperoleh pengembalian keuntungan yang lebih tinggi di pasar obligasi, hal ini menyebabkan mereka menjual saham yang dimiliki dan memindahkan dana dari pasar saham ke pasar obligasi. 5. Penjualan saham sebagai tanggapan atas naiknya suku bunga, akan menekan harga saham. Hal yang sebaliknya terjadi jika suku bunga turun. 6. Karena tingkat suku bunga sulit dan tidak mungkin untuk di prediksi, maka kebijakan keuangan yang baik harus menggunakan bauran utang jangka pendek dan jangka panjang, serta juga stategi perusahaan untuk bertahan pada berbagai suku bunga di masa depan. Kesimpulan Isti Fadah Page 28 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Jenis-jenis pasar meliputi pasar aktiva fisik dan pasar aktiva keuangan, pasar primer dan pasar sekunder, pasar tunai dan pasar berjangka, pasar lokal dan pasar internasional.serta pasar uang dan pasar modal. 2. Transfer modal dari pihak yang memiliki modal ke pihak yang memerlukan dana bisa dilakukan dengan tiga cara yakni : transfer langsung, lembaga investasi perbankan dan melalui perantara keuangan. 3. Struktur Suku bunga meliputi tingkat bunga bebas risiko ditambah premi inflasi, premi risiko gagal bayar, premi likuiditas serta premi risiko jatuh tempo Umpan Balik 1. Sebut dan jelaskan macam-macam pasar! 2. Sebut dan jelaskan tiga macam cara transfer modal dari pihak yang memiliki dana ke pihak yang memerlukan! 3. Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari suku bunga ! 4. Jelaskan perbedaan antara Pasar Primer dan Pasar Sekunder! Isti Fadah Page 29 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB III LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi manfaat dan peranan Laporan Keuangan 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Macam-Macam Laporan Keuangan 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep penyusunan Laporan Laba Rugi 4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep penyusunan Neraca 5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep penyusunan Laporan Perubahan Modal 6. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep penyusunan Laporan Arus Kas Peranan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan untuk mencatat dan mengevaluasi kinerja suatu organisasi. Selain itu laporan keuangan juga memberikan dasar untuk memberikan kompensasi kepada partisipan atau pemegang saham. Bagi pemilik perusahaan bagian yang penting dan kompensasi mereka adalah peningkatan nilai perusahaan. Laporan keuangan sangat penting bagi manajemen organisasi yang efisien. Isti Fadah Page 30 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Macam-macam Laporan Keuangan 1. Neraca (Balance Sheet) 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) 3. Laporan Arus Kas (Cast Flow) Neraca (Balance Sheet) Neraca menunjukkan laporan posisi keuangan pada saat tertentu neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Bentuk laporannya mengikuti persamaan neraca yakni : Total Aktiva = Total Kewajiban + Ekuitas (Modal sendiri) Aktiva Aktiva mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan. Aktiva adalah sumbersumber ekonomi yang dimiliki perisahaan yang biasa dinyatakan dengan satuan uang. Aktiva terdiri dari 3 kategori : 1. Aktiva lancer (Currennt Assets) terdiri atas kas, surat berharga yang mudah dijual, piutang dagang, persediaan serta beban dibayar dimuka. 2. Aktiva Tetap atau Jangka Panjang (Fixed atau Long – term Assets) terdiri atas peralatan, bangunan serta tanah 3. Aktiva lain (Other assets) yakni aktiva yang tidak termasuk dalam aktiva lancer maupun aktiva tetap seperti : hak paten, investasi jangka panjang dalam surat berharga dan good will. Kewajiban (liabilities) Adalah hutang yang harus dibayar leh perusahan dengan uang atau jasa pasa suatu saat tertentu disaat yang akan datang. Dengan kata lain kewajian merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban mencakup kewajiban lancer dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancer (current liabilities) meliputi : 1. Kredit dari pemasok (hutang dagang) 2. Hutang wesel jangka pendek Isti Fadah Page 31 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Hutang Jangka Panjang (Longterm debt) maliputi : 1. Hutang hipotik 2. Hutang wesel jangka panjang Berikut ini akan ditampilkan neraca “Triple Y Corporasion” pada tahun 2010 Neraca “Triple Y Corporasion Per 31 Desember 2010 Aktiva Current Asset Kas Piutang dagang Persediaan Aktiva lancer lainnya Total Aktiva lancer Fixed Asset Pabrik dan peralatan Akumulasi penyusutan Pabrik dan peralatan bersih Tanah Total Aktiva Tetap Hak Paten Total Aktiva Hutang dan Ekuitas Hutang Lancar Hutang dagang Hutang pajak pendapatan Hutang gaji dan upah Hutang bunga Total hutang lancer Hutang Wesel Jangka Panjang Total Hutang Ekuitas Saham biasa (nilai pari + Agio saham) Laba ditahan Total Ekuitas Total Pasiva Isti Fadah Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 44.000.000,78.000.000,211.000.000,13.800.000,347.200.000,- Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 838.000.000,382.200.000,454.800.000,70.000.000,524.800.000,55.000.000,927.000.000,- Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 76.110.000,17.390.000,3.900.000,2.500.000,99.900.000,200.000.000,299.990.000,- Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000.000,327.100.000,627.100.000,927.000.000,- Page 32 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Ekuitas pemegang saham pemilik merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan selisih aktiva bersih perusahaan dengan kewajiban. Ekuitas (Equity) meliputi : 1. Saham preferen (preffered stock) 2. Saham biasa (common stock, meliputi nilai pari dan agio saham) 3. Laba ditahan (retained earning) Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan laba rugi menunjukkan hasil operasional perusahaan selama satu periode umumnya satu tahun. Laporan laba rugi untuk periode tertentu terdiri atas penerimaan bersih dikurangi biaya-biaya pada periode tersebut. Laporan laba rugi disusun dengan maksud untuk menggambarkan keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuan. Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari 4 jenis kegiatan : 1. Menjual poduk atau jasa 2. Beban produksi atau untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual 3. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa pada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrati operasional. 4. beban keuangan dalam menjalankan bisnis, contohnya bunga yang dibayarkan pada kreditur dan pembayaran diviiden pada pemegang saham preferen maupun saham biasa Laporan laba rugi secara sederhana dapat diformulasikan sebagai berikut : Pendapatan – biaya = laba (rugi) Berikut ini akan ditampilkan laporan laba rugi “Triple Y Corporasion” Isti Fadah Page 33 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Laporan Laba Rugi “Triple Y Corporasion” Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor (Gross Profit) Biaya Operasi Biaya Penjualan Biaya Administrasi dan Umum Depresiasi Total Biaya Operasi Laba Operasi Biaya Bunga Laba Bersih Sebelum Pajak (Earning before tax) Pajak Penghasilan Pendapatan besih bagi pemenang saham biasa Dividen saham biasa Laba ditahan Rp 830.200.000,Rp 539.750.000,Rp 290.450.000,Rp 90.750.000,Rp 71.800.000,Rp 28.200.000,- (-) (+) Rp 190.750.000,Rp 99.700.000,Rp 20.000.000,Rp 79.700.000,Rp 17.390.000,Rp 62.310.000,Rp 15.000.000,Rp 47.310.000,- (-) (-) (-) (-) Laporan Arus Kas (Cash Flow Report) Laporan arus kas menunjukkan atau menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Laporan arus kas menunjukkan arus kas sebenarnya yang dihasilkan oleh perusahan sepanjang tahun. Arus kas masuk – arus kas keluar = Perubahan kas Arus Kas yang dihasilkan terbagi menjadi 3 kelompok : 1. Arua kas dari kegiatan operasi 2. Arua kas dari kegiatan investasi 3. Arua kas dari kegiatan pendanaan Data yang dibutuhkan untuk membuat laporan arus kas berasal dari dua sumber : 1. Neraca awal dan neraca akhir 2. Laporan laba rugi Bagi manajemen, khususnya bagi perusahaan yang berkembang, disarankan untuk tidak membatasi perhatian pada laba peusahaan saja, melainkan juga memfokuskan pada arus kas, karena keduanya merupakan hal yang berbeda. Isti Fadah Page 34 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Arus Kas Dari Kegiatan Operasi Arus kas dari kegiatan operasi terdiri atas : 1. Pengumpulan kas berasal dari konsumen 2. Pembayaran pada pemasok untuk pembelian bahan baku 3. Arus kas keluar dari kegiatan operasi lainnya seperti biaya pemasaran dan administrasi serta pembayaran bunga 4. Pembayaran tunai untuk pajak Arus Kas Dari Kegiatan Investasi Meliputi semua pengeluaran dan pendapatan yang berasal dari kegiatan investasi Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan Meliputi semua arus kas, baik yang masuk maupun keluar, kepada ataupun dari para investor perusahaan, baik pemberi pinjaman maupun kepemilikannya. Berikut ini akan ditampilkan laporan arus kas “Triple Y Corporasion” Laporan Arus Kas “Triple Y Corporasion” Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 Arus Kas Dari Kegiatan Operasi Arus Kas masuk Dari Konsumen Penjualan bersih Dikurangi perubahan pada piutang dagang Arus kas masuk dari konsumen Kas yang dibayar pada Pemasok Harga pokok penjualan Ditambah perubahan pada persediaan Dikurangi perubahan pada hutang dagang Kas yang dibayar kepada pemasok Arus kas Keluar dari kegiatan operasi Lainnya serta pembayaran bungan Biaya pemasaran Biaya administrasi dan umum Dikurangi perubahan biaya yang terhutang Biaya bunga Dikurangi peubahan bunga yang terhutang Isti Fadah Rp. 830.200.000 (7.500.000) 822.700.000 Rp. 539.750.000 34.400000 (15.300.000) 558.850.000 Rp. 90.750.000 71.800.000 (500.000) 20.000.000 (500.000) Page 35 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Arus kas keluar lainnya Pembayara Tunai Untuk Pajak Provisi pajak dalam laporan laba rugi Dikurangi perubahan pajak yang terhutang Pembayaran tunai untuk pajak Total Arus Kas Dari Keg Operasi Arus Kas Dari Kegiatan Investasi Pembelian aktiva tetap Pembelian aktiva lancer lainnya Pembelian hak paten Kas besih dari kegiatan investasi Arus Kas Dari Kegiata Pendanaan Penerimaan dari hutang jangka panjang Dividen saham biasa Kas bersih dari kegiatan pendanaan Total Arus Kas 181.550.000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 17.390.000 (5.390.000) 12.000.000 70.300.000 79.000.000 300.000 25.000.000 104.300.000 54.000.000 (15.000.000) 39.000.000 5.000.000 Kesimpulan 1. Laporan keuangan merupakan laporan untuk mencatat dan mengevaluasi kinerja suatu organisasi. Selain itu laporan keuangan juga memberikan dasar untuk memberikan kompensasi kepada partisipan atau pemegang saham. 2. Neraca menunjukkan laporan posisi keuangan pada saat tertentu neraca memberikan gambaran sesaat posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Bentuk laporannya mengikuti persamaan neraca yakni : Total Aktiva = Total Kewajiban + Ekuitas (Modal sendiri) 3. Laporan laba rugi menunjukkan hasil operasional perusahaan selama satu periode umumnya satu tahun. Laporan laba rugi untuk periode tertentu terdiri atas penerimaan bersih dikurangi biaya-biaya pada periode tersebut. Isti Fadah Page 36 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 4. Laporan arus kas menunjukkan atau menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Laporan arus kas menunjukkan arus kas sebenarnya yang dihasilkan oleh perusahan sepanjang tahun. Umpan Balik 1. Jelaskan apa manfaat menyusun laporan keuangan 2. Jelaskan item-item apa saja yang ada pada neraca 3. Jelaskan perhitungan dan beri contoh untuk mengetahui laba bersih setelah bunga dan pajak. 4. Sebutkan item-item yang ada pada arus kas dari kegiatan operasional, investasi dan pendanaan sertakan pula contoh visualisasi yang bersifat kwantitatif. Isti Fadah Page 37 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB IV ANALISIS RASIO DAN ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Macam-Macam Analisis Rasio 2. Mahasiswa mampu mendiskusikan Kelebihan dan Kekurangan Analisis Rasio 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Rasio Likuiditas, Leverage, Rentabilitas, Aktifitas dan Rasio Pasar 4. Mahasiswa mampu membedakan konsep Analisis Trend dan Analisis Industri Kinerja perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu dilibatkan analisis dampak keuangan komulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Untuk Isti Fadah Page 38 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan, analis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menghubungkan dua angka akuntansi dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti, yakni perbandingan internal dan perbandingan eksternal. 1. Perbandingan Internal (trend analysis) Analisis rasio keuangan melibatkan dua jenis perbandingan. Pertama, analis dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan akan datang dalam perusahaan yang sama. Jika rasio keuangan diurutkan dalam periode beberapa tahun, analis dapat mempelajari komposisi perubahan dan menentukan apakah terdapat perbaikan atau penurunan dalam kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. 2. Perbandingan Eksternal dan Sumber sumber Rasio Industri Metode perbandingan yang kedua melibatkan perbandingan rasio satu perusahaan. Dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik waktu yang sama. Perbandingan ini memberikan pandangan mendalam tentang kondisi keuangan dan kinerja relatif dari perusahaan. Rasio ini juga membantu dalam mengidentifikasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industri. Arti penting penilaian kinerja perusahaan bagi masing-masing pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yaitu diantaranya bagi para investor, kreditur, pemerintah, manajemen perusahaan dan pihak-pihak terkait lainnya. 1. Investor (Pemegang Saham) Penilaian kinerja perusahaan penting bagi investor tidak lain untuk menjamin bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan itu digunakan sesuai deengan tujuan yang ingin dicapai, sebagaimana yang dijanjikan oleh pihak manajemen perusahaan. Bagi investor dan calon investor, penilaian kinerja ini juga berguna Isti Fadah Page 39 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar sebagai dasar untuk tindakan membeli, mempertahankan atau menjual saham perusahaan yang bersangkutan. 2. Kreditur Setiap perusahaan akan selalu berhubngan dengan pihak kreditur dalam hal pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari hutang. Bagi kreditur atau calon kreditur, penilaian kinerja perusahaan ini dapat memberikan dasar untuk mengambil keputusan yang menyangkut jaminan kepastian pembayaran pokok pinjaman sertabunganya oleh debitur sesuai perjanjian yang disepakati. 3. Manajemen Perusahaan Bagi manajemen perusahaan, penilaian kinerja sangat penting terutama untuk memastikan keberhasilan tingkat usahanya serta memberikan dasar untuk melanjutkan perencanaan strategis dan operasional dimasa mendatang. Dengan kata lain penilaian kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebrhasilan menejemen atas misi yang diembannya. Melalui penilaian kinerja ini akan diketahui tingkat hasil nyata yang dicapai suatu unit usaha selama periode tertentu. 4. Pemerintah Pemerintah juga berkepentingan terhadap penilaian kinerja perusahaan, karena dapat dijadikan sebagai dasar untuk penetapan beban pajak, pembuatan berbagai kebijakan, regulasi, pemberian fasilitas terhadap suatu bidang usaha serta pengawasan terhadap kondisi ekonomi dan moneter suatu Negara khusus bagi perusahaan publik, Bapepam berkepentingan terhadap kinerja emiten sebagai dasar pengawasan bursa efek. 5. Pihak-pihak Lain Pihak-pihak lain yang berkepentingan antara lain analisis sekuritas yang berkepentingan langsung terhadap penilaian kinerja. Sedangkan yang berkepentingan tidak langsung seperti konsultan bisnis dan keuangan serta peneliti bidang keuangan. Analisis sekuritas perlu untuk memberikan bahan masukan Isti Fadah Page 40 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar kepada para pelaku pasar modal seperti pialang dan investor untuk mengambil tindakan sehubungan deengan sekuritas yang dimiliki. Konsultan dan peneliti berkepentingan dengan kinerja umumnya berkenaan dengan hasil yang akan dipublikasikan kepada masyarakat. Keterbatasa Analisis Rasio Analisis yang bekerja dengan rasio finansial harus mengetahui keterbatasan rasiorasio itu sendiri. Berikut ini adalah sejumlah kesulitan tersembunyi yang harus dihadapi dalam menghitung dan menafsirkan rasio finansial. 1. Kadang-kadang sulit untuk menggolongkan sektor industri sebuah perusahaan yang bergerah di berbagai sektor industri atau jasa. 2. Angka-angka rata-rata industri hanya merupakan taksiran dan sangat umum sifatnya sehingga belum cocok dijadikan bahan perbandingan secara spesifik. 3. inflasi dapat memberikan distorsi yang buruk pada neraca perusahaan, nilai yang dicatat seringkali sangat berbeda dengan nilai sebenarnya. 4. Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing” untuk membuat laporan keuangan nampak lebih baik. 5. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang kelihatan bagus dan yang lainnya kelihatan “buruk” yang membuat sulit untuk menyatakan apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak. Macam_Macam Rasio Keuangan Rasio-rasio keuangan dapat kita golongkan kedalam lima kelompok, yakni : rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio rentabilitas, serta rasio nilai pasar. Isti Fadah Page 41 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Rasio Likuiditas Rasio a. Current Ratio Metode Perhitungan Aktiva lancar Hutang lancar Interpretasi Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar b. Cash Ratio (ratio of immediate solvency) Kas + Efek Hutang lancar c. Quick (Acid Test) Ratio Kas + Efek + Piutang Hutang lancar Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segara dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan Kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancer yang lebih likuid (quick assets) d. Working Capital to total assets ratio A.Lancar-hutang lancar Jumlah aktiva Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto) Metode Perhitungan Penjualan netto Jumlah Aktiva Interpretasi Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang dinvestasikan untuk menghasilka revenue 2. Rasio Aktivitas Rasio a. Total assets Turn over b. Receivable Over Turn c. Average Collection periode Penjualan kredit Piutang rata-rata Piutang rata-rata x 360 Penjualan Kredit Kemmpuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu Periode rata-rat diperlukan mengumpulkan piutang yang untuk Harga pokok penjualan Isti Fadah Page 42 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar d. Inventory over turn e. Average Inventory day’s f. Workig turn over capital Inventory rata-rata Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu., atau likuiditas dari inventory da tendensi adanya overstock Inventory rata-rata x 360 Harga pokok penjualan Periode menahan persediaan rata-rata atau perioded rata-rata persediaan barang berada di gudang Penjualan netto Aktiva lancar – Hutang Kemampuan modal kerja lancar (netto)berputar dalam suatu periodee siklis kas (cash cycle) dari perusahaan 3. Rasio Leverage Rasio a. Total debt to equity ratio Metode Perhitungan Total hutang Modal sendiri Interpretasi Bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang b. Total debt to total capital assets Total hutang Jumlah aktiva c. Long term debt to equity ratio Hutang jangka panjang Modal sendiri Bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang Bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang d. Tangible assets debt coverage e. Time interest earned ratio Isti Fadah Jumlah aktiva – Intanible Besarnya aktiva tetap tangible Hutang jangka panjang yang digunakan untuk memjamin hutang jangka panjang setiap rupiahnya Earning after tax Besarnya jaminan keuntungan Bunga hutang jangka untuk membayar bunga hutang panjang jangka panjang Page 43 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 4. Rasio Rentabilitas Rasio a. Gross Profit Margin Metode Perhitungan Gross profit Penjualan netto Interpretasi Laba kotor per rupiah penjualan b. Operating income ratio (operating profit margin) Net operating income Penjualan netto Laba operasi sebelum bunga dan pajak (net operating income) yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan c. Operating ratio HPP + Biaya operasi Penjualan netto Biaya operasi per rupiah penjualan d. Net profit margin (sales margin) Earning after tax Penjualan netto e. Earning power of total investment (Rate of return on total assets) EBIT Jumlah aktiva f. Rate of return on investment (ROI) EAT Jumlah aktiva g. Rate of return on net worth EAT Jumlah modal sendiri Keuntungan netto per rupiah penjualan Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam kesuluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto Kemamuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa 5. Rasio Nilai Pasar. Rasio a. Rasio harga / laba atau P/E ratio Isti Fadah Metode Perhitungan Harga pasar per saham Laba per saham Interpretasi Menunjukkan beberapa rupiah yang akan dibayar investor untuk setiap rupiah laba periode berjalan Page 44 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar b. Rasio harga pasar terhadap nilai buku (market-to-book ratio) Harga pasar per saham Nilai buku Menunjukkan beberapa rupiah yang akan dibayar investor untuk setiap rupiah nilai buku perusahaan Alat Ukur Kinerja Yang Lain Meskipun data-data akuntansi memberikan banyak informasi yang berguna, namun akunyansi juga memiliki keterbatasan. Dalam menghadapi keterbatasan ini analisis melakukan penyesuaian dengan memberikan ukuran kinerja alternatif. Beberapa ukuran profitabilitas akhir-akhir ini yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajerial antara lain MVA (Market Value Added) serta EVA (Economic Value Added). 1. Nilai Tambah Pasar (Market Value Added/MVA) Tujuan utama sebagian besar perisahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan ini jelas menguntungkan pemegang saham, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang menguntungkan perekonomian. Kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. Perbedaan ini disebut Nilai Tambah Pasar (Market Value Added/MVA) MVA dapat diformulasikan sebagai berikut : MVA = Nilai Pasar Ekuitas – Modal ekuitas yang diinvestasikan oleh investor = (Saham yang beredar) (Harga saham) – Total ekuitas saham biasa Contoh : Perusahaan “Maju jaya” pada tahun 2010 memiliki nilai ekuitas sebesar Rp.540.000.000,-, sedangkan total nilai pasar saham perusahaan adalah sebesar Isti Fadah Page 45 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Rp.650.000.000,- maka MVA adalah sebesar Rp.90.00.000,- (650 juta-540 juta). Dengan memaksimalkan perbedaan ini, maka berarti manajemen memaksimalkan kekayaan pemegang saham. 2. Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added/EVA) Jika MVA mengukur pengaruh tindakan manajerial sejak pendirian perusahaan, maka nilai tambah ekonomi (economic valueadded/EVA) memfokuskan pada efektifitas manajerial dalam satu tahun tertentu. EVA menunjukkan semua laba setelah semua biaya modal termasuk modal ekuitas dikurangkan. Jadi EVA adalah suatu laba ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan laba akuntansi. EVA dapat diformulasikan sebagai berikut : EVA = = Laba operasi setelah pajak - biaya modal setelah pajak EBIT (1-tarif pajak) – (Total Modal) (Biaya modal setelah pajak) Total modal mencakup hutang jangka panjang, saham preferen dan ekuitas saham biasa. Kesimpulan : 1. Untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kineja keuangan, analisis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan adalah yang menghubungkan dua angka akuntansi dalam laporan keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. 2. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasikewajibannya yang sudah jatuh tempo. 3. Rasio Aktivitas mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya. 4. Rasio Rentabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. 5. Rasio Pasar mengukur kinerja pasar atau harga pasar saham perusahaan. Isti Fadah Page 46 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 6. Analisis rasio bisa dilakukan dengan melakukan perbandingan internal (analisis trend) dan analisis eksternal (analisis industri). 7. Market Value Added/MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. Economic Value Added/ EVA adalah suatu laba ekonomis yang sesungguhnya dalam tahun berjalan Contoh Soal Dan Penyelesaian 1. Pada tahun 2009 perusahan :Budi Jaya” telah bekerja dengan modal sebesar Rp 20.000.000,- yang terdiri dari modal sendiri sebesar 75 % sedangkan sisanya modal asing dengan tingkat bunga 10%. Pada tahun 2010 direncanakan pertambahan modal sebesar Rp 7.500.000,- sehingga tingkat penjualan dapat dinaikkan menjadi Rp 30.000.000,- harga pokok penjualan sebesar Rp 20.000.000,- biaya operasi sebesar Rp 5.000.000,-. Pajak perseroan yang harus dibayar sebesar 50% dari data-data diatas hitunglah : a. Earning Power tahun 2010 b. Profit margin tahun 2010 c. Total assets turn over tahun 2010 d. Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal sendiri dan Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal asing. PENYELESAIAN a. Mencari Earning power Pertama harus dicari EBIT Sales HPP Rp 30.000.000,Rp 20.000.000,- Gross Profit Operating expense Rp 10.000.000,Rp 5.000.000,- Isti Fadah Page 47 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar EBIT Rp 5.000.000,Tatal assets = 20.000.000 + 7.500.000 = Rp 27.500.000,5.000.000 Earning power = x 100 % =18,18 % 27.500.000 5.000.000 b. Profit margin = x 100% = 16,67 % 30.000.000 30.000.000 c. Total assets turn over = = 1,09 x 27.500.000 d. Rate of return on net worth Tambahan Modal Asing Tambahan Modal Sendiri EBIT 5.000.000 5.000.000 Bunga 1.250.000 500.000 EBT Pajak EAT 3.750.000 1.875.000 1.875.000 4.500.000 2.250.000 2.250.000 Modal sendiri 15.000.000 22.500.000 ROE = 1.875.000 = 12,5 % 15.000.000 2.250.000 = 10 % 22.500.000 Kesimpulan lebih baik tambahan dana dipenuhi dengan modal asing karena ROE nya lebih tinggi yakni 12,5 % 2. Berikut ini adalah financial statement dari “Yuris & Brother Corporasion” pada tahun 2010. Balance Sheet Cash Account receivable Inventories Property and Equipment Depreciation 31 – 12 – 2010 Rp Rp Rp 90.000.000 200.000.000 150.000.000 Rp 600.000.000 Rp 170.000.000 Rp 430.000.000 Isti Fadah Page 48 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Account payable Notes Payable Accruals liabilities Income tax liabilities First Moretgage 6 % Bond Second Moretgage 6 % Bond Common stock Capital surpus Reserve for planet expansion Retained earning Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 870.000.000 94.000.000 24.000.000 17.000.000 21.000.000 150.000.000 50.000.000 250.000.000 25.000.000 65.000.000 174.000.000 870.000.000 Income statement 31 – 12 – 2010 Sales Rp Cost of goods sold Rp Gross profit Rp Operating expense Rp Net operating income Rp Interest Rp EBT Rp Income taxes Rp Net Income (EAT) Rp 1.072.000.000 771.000.000 301.000.000 233.000.000 68.000.000 11.000.000 57.000.000 21.000.000 36.000.000 Dari data-data finasial di atas hitunglah rasio-rasio di bawah ini : a. Current Rasio b. Acid test rasio c. Average collection periode d. Inventory turn over e. Debt to net worth rasio f. Time interest earned rasio g. Profit margin h. Operating assets turn over i. Earning power j. Rate of return on net worth k. Operating ratio Isti Fadah Page 49 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar PEMBAHASAN a. Current Ratio = b. Acid test ratio 440.000.000 x 100 % = 282 % 156.000.000 290.000.000 x 100 % = 186 % 156.000.000 200.000.000 x360 = 67,16 hari 1.072.000.000 c. Average collection periode = d. Inventory turn over = 711.000.000 = 5,14 x 150.000.000 e. Debt to net worth ratio = 356.000.000 x 100 % = 69,26 % 524.000.000 f. Time interest earned ratio = g. Profit margin = 36.000.000 = 3,27 x 11.000.000 68.000.000 x 100 % = 6,34 % 1.072.000.000 h. Operating assets turn over = 1.072.000.000 = 1,23 x 870.000.000 68.000.000 x 100 % = 7,82 % 870.000.000 i. Earning power = j. Rate of return on net worth = k. Operating ratio = 36.000.000 x 100 % = 7 % 514.000.000 771.000.000 233.000.000 x 100 % = 93,65 % 1.072.000.000 3. Lengkapi neraca dan informasi penjualan “PT makmur” dalam tabel berikut dengan menggunakan data financial berikut ini : Isti Fadah Page 50 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Rasio hutang (rasio leverage) = 50 % Quick ratio = 80 % Total seets turn over = 1,5 x Average collection period = 36 hari Gross profit margin = 25 % Inventori turn over = 5x Neraca Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva Tetap Total Aktiva Penjualan Harga …………… …………… …………… …………… 300 Juta Hutang dagang Utang jangka panjang Saham biasa Laba ditahan Total kewajiban dan ekuitas …………… 60 juta …………… 97,5 juta …………… …………… …………… Penyelesaian 1. Rasio leverage = hutang / total assets = 50 % (0,5) Karena total asset = Rp 300 juta, maka total hutang = Rp 150 juta Diketahui hutang jangka panjang Rp 60 juta, maka hutang dagang dapat dicari dengan cara sebagai berikut : Total hutang = hutang dagang + hutang jangka panjang Rp 150 juta = hutang dagang + Rp 60 juta, maka hutang dagang = Rp 90 juta 2. Total kewajiban dan ekuitas = total aktiva = Rp 300 juta Karena total hutang = Rp 150 juta, dan laba ditahan Rp 97,5 juta maka saham biasa dapat dicari dengan cara berikut : Total kewajiban dan equitas = total hutang + saham biasa + laba ditahan Rp 300 juta = Rp 150 juta + saham biasa + Rp 97,5 juta Maka saham biasa = Rp 52,5 juta 3. Quick ratio = (kas + piutang) / hutang lancar Isti Fadah Page 51 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 80 % = (kas + piutang) / hutang lancar Maka (kas + piutang) = Rp 42 juta 4. Total assets turn over = 1,5 x = penjualan / total assets 1,5 x = penjualan / Rp 300 juta Maka penjualan = Rp 450 juta 5. Average collection periode = 36 hari = piutang x 360 / Rp 450 juta Maka piutang = Rp 12,5 juta Karena (kas + piutang) = Rp 52,5 juta Maka kas = Rp 52, 5 juta - Rp 12,5 juta = Rp 40 juta 6. Gross profit margin = gross profit / sales = 25 % Maka gross profit = 25 % x Rp 450 juta = Rp 112,5 juta HPP = sales – gross profit = Rp 450 juta – Rp 112,5 juta = Rp 337,5 juta 7. Inventory turn over = 5 x = HPP / persediaan 5x = Rp 337,5 juta / persediaan Maka persediaan = Rp 67,5 Juta 8. total aktiva = kas + piutang + persediaan + aktiva tetap Rp 300 juta = Rp 40 juta + Rp 12,5 juta + Rp 67,5 juta + aktiva tetap Maka aktiva tetap = Rp 180 juta Umpan Balik : 1. Pada tahun 2011 perusahan : Makkah Madinah” telah bekerja dengan modal sebesar Rp 40.000.000,- yang terdiri dari modal sendiri sebesar 65 % sedangkan sisanya modal asing dengan tingkat bunga 15%. Pada tahun 2012 direncanakan pertambahan Isti Fadah Page 52 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar modal sebesar Rp 7.500.000,- sehingga tingkat penjualan dapat dinaikkan menjadi Rp 50.000.000,- harga pokok penjualan sebesar Rp 30.000.000,- biaya operasi sebesar Rp 5.000.000,-. Pajak perseroan yang harus dibayar sebesar 30% dari data-data diatas hitunglah : a. Earning Power tahun 2012 b. Operating Profit margin tahun 2012 c. Total assets turn over tahun 2012 d. Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal sendiri dan Rate of return on net worth bila tambahan modal dipenuhi dengan modal asing. 2. Ambil salah satu laporan keuangan perusahaan yang sudah go public, cari laporan untuk periode tahun 2010, unduh lewat web site : www.idx.co.id . Lakukan analisis rasio likuiditas, aktivitas, rasio leverage, rasio rentabilitas dan rasio pasar. Isti Fadah Page 53 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB V RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep risiko dan tingkat pengembalian 2. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran-ukuran risiko 3. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran risk dan return aktiva yang berdiri sendiri 4. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran risk dan return aktiva dalam portfolio 5. Mahasiswa mampu menjelaskan beta sebagai ukuran risiko 6. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara risk dan return Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Secara umum risiko dapat ditangkap sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu Isti Fadah Page 54 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar keadaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan. Menurut salah satu definisi, risiko (risk) adalah sama dengan ketidakpastian (uncertainty). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Beberapa pengertian return yang lain : 1. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham. 2. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi dividen. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran. 3. Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba. 4. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan. 5. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. 6. Return on networth atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya. 7. Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan Isti Fadah Page 55 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya. 8. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. 9. Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. 10. Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari returnreturn realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. 11. Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio. Risiko dapat di definisikan sebagai peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan terjadi. Distribusi Probabilitas adalah daftar dari semua hasil (outcomes ) atau peristiwa yang mungkin akan terjadi dengan disertai probabilitas atau kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan, Isti Fadah Page 56 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Tingkat pengembalian yang diharapkan akan direalisasi dari investasi: rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas atas hasil yang mungkin. Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Jika kita mengalikan setiap hasil yang mungkin dengan probablitas terjadinya dan kemudian menjumlahkan hasil perkalian tersebut, sebagaimana terlihat pada tabel 5.2, maka kita mempunyai rata-rata tertimbang hasil. Bobot adalah probabilitas, dan rata-rata tertimbang adalah tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) atau yang disebut “k-bertopi”. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan = P1 k1 + P2 k2 + . . . + Pn kn = Di sini ki , adalah hasil yang mungkin ke i, dan Pi adalah probabilitas hasil ke i, dan n adalah jumlah hasil yang mungkin. Jadi k adalah rata-rata tertimbang dari hasil yang mungkin (nilai k). Mengukur Risiko Yang Berdiri Sendiri (Stand-Alone Risk): Deviasi Standar Risiko merupakan konsep yang sulit untuk dipegang, dan banyak sekali kontroversi yang telah me usaha untuk mengukur dan mendefinisikannya. Akan tetapi definisi umum, dan yang memuaskan untuk berbagai tujuan, dinyatakan dalam istilah distribusi probabilitas yang menyatakan bahwa Semakin rapat distribusi probabilitas pengembalian yang diharapkan di masa depan, semakin kecil risiko investasi.menurut definisi ini, U.S. Electric memiliki risiko yang lebih kecil daripada Martin Product karena ada peluang Isti Fadah Page 57 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar yang lebih kecil bahwa pengembalian aktual akan jauh dibawah pengembalian yang diharapkan. Agar menjadi sangat bermanfaat, setiap ukuran risiko harus mempunyai nilai definitif – maka perlu ukuran yang ketat atas distribusi probabilitas. Salah satu ukuran seperti itu adalah deviasi standar, dimana simbol adalah σ, yang dinyatakan dengan “sigma”. Semakin kecil deviasi standar, semakin ketat distribusi probabilitas, dan sesuai dengan itu, semakin rendah risiko saham. Untuk menghitung deviasi standar kita mencarinya dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Hitunglah tingkat pengembalian yang diharapkan : Tingkat pengembalian = Untuk Martin kita sebelumnya mengetahui = 15% 2. Kurangi tingkat pengembalian yang diharapkan ( ) untuk memperoleh deviasi ) dari setiap hasil yang mungkin ( sebagaimana diperlihatkan dalam kolom 1 : Deviasi i = – 3. Kuadratkan setiap deviasi kemudian kalikan hasilnya dengan probabilitas terjadinya untuk setiap hasil yang berkaitan,, lalu jumlahkan hasil tersebut untuk memperoleh varians distribusi probabilitas sebagaimana terlihat pada kolom 2 dan 2 tabel : Varians = σ2 = (5.2) 4. Akhirnya, cari akar kuadrat dari varians untuk memperoleh deviasi standar : Deviasi standar = Isti Fadah σ = (5.3) Page 58 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Dengan demikian, deviasi standar adalah rata-rata tertimbang diviasi dari nilai yang diharapkan, dan ini memberikan ide seberapa jauh nilai aktual berada di atas atau di bawah nilai yang diharapkan. Mengukur Risiko Yang Berdiri Sendiri (Stand – Alone Risk) : Koefisien Variasi Deviasi standar dibagi dengan pengembalian yang diharapkan : Koevisien variasi = CV = σ (5.4) Koevisien variasi menunjukkan risiko per unit pengembalian, dan menghasilkan dasar yang lebih berarti untuk perbandingan apabila pengembalian yang diharapkan atas dua alternatif adalah tidak sama. Risiko yang Ditolak (Risk Aversion) Investor yang menolak risiko tidak menyukai risiko dan meminta tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika membeli sekuritas yang lebih berisiko. Premi Risiko (RP) Perbedaan antara tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva tertentu yang berisiko dengan aktiva yang kurang berisiko Pengembalian Portofolio Pengembalian yang Diharapkan atas Portofolio, P, (expected return on a portfolio), adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan atas aktiva individu dalam Portofolio, dengan bobot menjadi pecahan dari total portofolio yang diinvestasikan dalam setiap aktiva: Isti Fadah Page 59 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Di sini i adalah pengembalian yang diharapkan atas saham individu, wi' adalah bobot. dan n terdapat saham dalam portofolio. Perhatikan (1) bahwa w, adalah pecahan dari nilai dolar portofolio yang diinvestasikan dalam Saham i (yaitu, nilai investasi dalam Saham i dibagi dengan total nilai portofolio) dan (2) bahwa jumlah wi harus sama dengan 1,0. Tingkat Pengembalian yang Direalisasi, Pengembalian yang secara aktual diperoleh selama beberapa pcriode yang lalu. Pengemhalian aktual ( ) biasanya berbeda dari pengembalian yang diharapkan ( ) Risiko Portofollo Pengembalian yang diharapkan atas portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan atas aktiva individu dalam portofolio. Akan tetapi tidak seperti pengembalian, risiko portofolio, σ P. Peda umumnya bukan merupakan rata-rata terimbang deviasi standar dari aktiva individu dalarn portofolio: risiko portofolio akan lebih kecil dari rata-rata terimbang aktiva σs,. Pada kenyataannya, secara teoritis adalah mungkin untuk menggabungkan saham yang secara individu sedikit berisiko seperti diukur oleh deviasi standar dan untuk membentuk portotolio yang betul betul tidak berisiko, dengan σP = 0. Untuk mengilustrasikan pengaruh penggabungan aktiva ini, mari kita pertimbangkan situasi dalam Gambar. Bagian bawah memberikan data mengenai tingkat pengembalian Saham W dan M secara individu, dan juga untuk portofolio yang diinvestasikan 50 persen dalam setiap saham. Tiga grafik paling atas menunjukkan Isti Fadah Page 60 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar bidang data dalam format time series, dan grafik paling bawah menunjukkan distribusi probabilitas pengembalian. dengan asumsi bahwa di masa depan diperkirakan sama seperti waktu lampau. Kedua saham ini mungkin agak berisiko jika keduanya disimpan tersendiri, tetapi bila keduanya digabungkan dalam bentuk Portofolio WM, maka keduanya tidak berisiko sama sekali. (Catatan: Kedua saham ini disebut W dan M karena grafik pengembaliannya dalam Gambar mirip huruf W dan M). Alasan mengapa saham W dan M dapat digabungkan menjadi bentuk portofolio yang kurang berisiko adalah bahwa pengembaliannya bergerak berlawanan satu sama lain-apabila pengembalian W turun, maka pengembalian M naik, dan begitu sebaliknya. Kecenderungan dua variabel ini bergerak bersama disebut korelasi, dan koefisien korelasi, r, mengukur kecenderungan ini. Dalam istilah statistik, kita katakan bahwa pengembalian atas Saham W dan M adalah berkorelusi secara negatif sempurna, dengan r = -1.0 Kebalikan dari korelasi negatif sempurna, dengan r = -1,0, adalah korelasi positif sempurna, dengan r = + l,0. Pengembalian atas kedua saham yang berkorelasi positif sempurna (M dan M’) akan bergerak naik dan turun bersama, dan portofolio yang terdiri dari dua saham seperti itu akan berisiko sama seperti saham individu. Deviasi standar portololio adalah sama seperti saham individu. Jadi diversifikasi tidak mengurangi risiko jika portofolio terdiri dari saham-saham yang berkorelasi positif sempurna. Apabila saham berkorelasi negatif sempurna (r = -1,0). maka semua risiko dapat didiversifikasikan, tetapi bila saham berkorelasi positif sempurna (r = +l.l), diversitikasi tidak akan berguna. Dalam kenyataannya. kebanyakan saham berkorelasi positif. tetapi tidak secara sempurna. Secara rata-rata. koelisien korelasi untuk pengembalian atas dua saham yang dipilih secara acak adalah +0.6. dan untuk kebanyakan pasangan saham. r akan terletak dalam rentang +0.5 sampai +0.7. Isti Fadah Page 61 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Menurut kondisi seperti itu. menggabungkan saham-saham ke dalam portofolio mengurangi risiko tetapi tidak mengeliminasinya secara keseluruhan. kedua saham memiliki koefisien korelasi sebesar r = +0.67. Dengan Rata-rata pengemhalian portofolio adalah 15 persen. yang tepat sama dengan pengembalian ratarata untuk masing-masing dari kedua saham, tetapi deviasi standarnya adalah 20.6%, yang lebih rendah daripada deviasi standar salah satu saham. Jadi, risiko portotiolio bukan merupakan rata-rata risiko dari saham individu-diversifikasi telah mengurangi tetapi tidak mengeliminasi, risiko. Dari contoh dua portofolio saham tersehut. kita telah melihat bahwa dalam salah satu kasus yang ekstrim (r = -l.0), risiko benar-benar dapat dieliminasi. sementara dalam kasus (r = +1.0), diversifihasi tidak dapat membatasi risiko. Di antara kedua kasus ekstrim ini, kombinasi kedua saham menjadi portofolio hanya mengurangi dan bukan mengeliminasi risiko yang melekat dalam saham individu. Apa yang akan terjadi jika kita melibatkan lebih dari dua saham dalam portofolio? Sesuai peruturan, risiko portofolio akan menurun jika jumlah saham dalam portofolio meningkat. Jika kita menambahkan sejumlah saham yang berkorelasi sebagian, dapatkah kita mengeliminasi risiko? pada umumnya. jawabannya adalah tidak. tetapi penambahan saham ke portofolio dapat mengurangi risiko tergantung pada tingkat korelasi di antara saham-saham tersebut: Semakin kecil koefisien korelasi yang positif, semakin rendah risiko dalam, portofolio yang besar. Jika kita akan mencari satu set saham yang korelasinya adalah nol atau negatif. maka semua risiko dapat dieliminttsi. Dalam dunia nyata, di mana korelasi di antara saham-saham individu pada umumnya adalah positif tetapi lebih kecil dari +1,0, beberapa, tetapi tidak semua, risiko dapat dieliminasi. Bagian risiko saham yang dapat dieliminasi disebut risiko yang dapat didiversifikasi, sementara bagian yang tidak dapat dieliminasi disebut risiko pasar. Kenyataan bahwa sebagian besar dari risiko setiap saham individu dapat dieliminasi sebenarnya adalah penting. Isti Fadah Page 62 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Risiko yang dapat didiversifikasi disebabkan oleh kejadian acak seperti perkara hukum, pemogokan, program pemasaran yang sukses dan tidak sukses, kalah atau menang kontrak, serta kejadian unik lainnya pada perusahaan tertentu. Karena kejadiankejadian ini terjadi secara acak, maka pengaruhnya terhadap portofolio dapat dieliminasi oleh diversifikasi-kejadian buruk dalam satu perusahaan akan diimbangi oleh kejadian yang baik lainnya. Risiko pasar, di sisi lain. berasal dari faktor-faktor yang secara sistematis mempengaruhi sebagian besar perusahaan: perang, inflasi, resesi, dan suku bunga yang tinggi. Karena kebanyakan saham cenderung dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor ini, maka risiko pasar tidak dapat dieliminasi oleh diversifikasi. Isti Fadah Page 63 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Isti Fadah Page 64 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Isti Fadah Page 65 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Konsep Beta Kecenderungan saham untuk bergerak naik atau turun dalam pasar tercermin dalam koefisien beta, , yang merupakan unsur kunci dari CAPM. Beta adalah unsur kunci dari CAPM. Rata-rata risiko saham didefinisikan sebagai saham yang cenderung bergerak naik dan turun sejalan dengan pasar umum yang diukur oleh beberapa indeks seperti Dow Jones Industrials, S&P 500, atau New York Stock Exchange. Menurut definisinya, saham ini akan mempunyai beta, b, sebesar 1.0. yang mengindikasikan bahwa secara umum jika pasar bergerak ke atas 10 persen. maka saham juga akan naik sebesar 10 persen, sementara jika pasar turun 10 persen, maka saham juga akan turun sebesar 10 persen. Portofolio saham dengan b = 1,0 akan bergerak naik dan turun sesuai dengan rata-rata pasar. dan akan memiliki risiko yang sama dengan rata-rata pasar. Jika b = 0.5, maka perubahan saham hanya separuh dari perubahan pasar-saham itu akan naik dan turun hanya separuhnya dan portofolio saham seperti ini akan memiliki setengah risiko portofolio b = 1,0. Di samping itu, jika b = 2,0, maka perubahan saham akan dua kali lipat dari perubahan rata-rata saham. Koefisien Beta Fortofolio Sebuah portofolio yang terdiri dari sekuritas vang rendah betanya akan mempumai beta portfolio yang rendah, karena beta portofolio adalah rata-rata tertimbang dari beta sekuritas individu: (5.6) Isti Fadah Page 66 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Di sini bP, adalah beta portotolio, dan memperlihatKan bagaimana perubahan portofolio dalam hubunganya dengan pasar. wi adalah pecahan portofolio yang diinvestasikan dalam saham i: dan bi adalah koefisien beta saham i. Sebagai contoh, jika seorang investor memiliki portofolio senilai Rp100.000 yang terdiri dari Rp33.333.33 yang diinvestasikan dalam masing-masing dari tiga saham. dan jika setiap saham mempunyai beta sebesar 0.7. maka beta portofolio akan menjadi bp = 0.7: bp = 0,3333(0,7) + 0,3333(0,7) + 0,3333(0,7) = 0,7 Portofolio seperti itu mempunyai risiko yang lebih kecil daripada pasar, sehingga harus menghadapi perubahan harga yang relatif sempit dan mempunyai fluktuasi tingkat pengembalian yag relatif kecil. Hubungan Antara Risiko Dan Tingkat Pengembalian i ki = Tingkat pengembalian yang diharapkan atas saham i = Tingkat pengembalian yang diperlukan atas saham i. Perhatikan bahwa jika , lebih kecil daripada k i maka Anda tidak akan membeli saham ini, atau Anda akan menjualnya jika Anda memilikinya. Jika lebih besar daripada k i, maka Anda ingin membeli saham ini. karena kelihatannva seperti sebuah tawaran. Anda tidak akan tertarik jika i = ki = Pengembalian yang direalisasi. Kita tidak mengetahui k pada saat membeli saham. kRF = Tingkat pengembalian bebas risiko. Dalam konteks ini, k RF pada umumnya diukur dengan pengembalian atas obligasi jangka panjang pemerintah Amerika Serikat. bi = Koefisien beta saham ke-i. Beta rata-rata saham adalah bA = 1,0. Isti Fadah Page 67 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar kM = Tingkat pengembalian yang diperlukan atas portofolio yang terdiri dari semua saham, yang disebut dengan portofolio pasar. k M juga merupakan tingkat pengembalian yang diperlukan atas rata-rata saham (bA = 1,0). RPM = (kM - kRF) = Premi risiko atas "pasar”. dan juga atas rata-rata saham (b = 1,0). Ini merupakan tambahan pengembalian terhadap tingkat pengembalian bebas risiko yang diperlukan untuk mengkompensasi investor rata-rata untuk menghadapi jumlah risiko rata-rata. Risiko ratarata saham berarti bi = bA = 1,0. RPi = (kM - kRF)bi = (RPM)bi = Premi risiko atas saham ke-i. Premi risiko saham akan lebih kecil dari, sama dengan, atau lebih besar daripada premi atas saham rata-rata, RPMP tergantung pada apakah betanya lebih kecil dari, sama dengan. atau lebih besar dari 1.0. Jika bi = bA = 1.0, maka RPi RPM Pengembalian yang diperlukan = Pengembalian bebas risiko + Premi risiko. Di sini pengembalian bebas risiko mencakup premi untuk inflasi yang diharapkan, dan kita mengasumsikan bahwa aktiva mempunyai jatuh tempo dan likuiditas yang sama. Menurut kondisi ini, pengembalian yang diperlukan atas saham i dapat ditulis sebagai berikut: Persamaan SML: Pengembalian yang diperlukan Tingkat =Pengembalian + bebas risiko atas saham i Persamaan 5.8: Isti Fadah Page 68 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar ki = kRF + (kM - kRF) bi = kRF + (RPM) bi Security Market Line (SML) Garis pada grafik yang menunjukkan hubungan antara risiko yang diukur oleh beta dan tingkat pengembalian yang diperlukan untuk sekuritas individual. Persamaan 5.8 adalah persamaan untuk SML. Perubahan Penolakan Risiko Kemiringan SML mencerminkan besarnya penolakan investor terhadap risiko semakin curam kemiringan garis, semakin besar rata-rata investor yang menolak risiko. anggaplah investor tidak perduli dengan risiko: yaitu mereka bukannya menolak risiko. Jika kRF adalah 6 persen, maka aktiva yang berisiko juga akan memberikan pengembalian yang diharapkan sebesar 6 persen, karena jika tidak ada penolakan risiko. maka tidak akan ada premi risiko. dan SML akan digambarkan sebagai garis horisontal. Jika penolakan terhadap risiko meningkat, maka demikian pula halnya dengan premi risiko, dan ini menyebabkan kemiringan SML menjadi semakin curam. 1. Walaupun tingkat pengembalian yang diharapkan atas saham umumnya sama dengan pengembalian yang diperlukan, namun sesuatu dapat terjadi yang menyebabkan tingkat pengembalian yang diperlukan berubah: (1) suku bunga bebas risiko dapat berubah karena perubahan inflasi yang diantisipasi, (2) beta saham dapat berubah, dan (3) penolakan investor terhadap risiko dapat berubah. 2. Karena pengembalian atas aktiva pada negara-negara yang berbeda tidak berkorelasi secara sempurna, maka diversifikasi global mungkin menghasilkan Isti Fadah Page 69 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar risiko yang lebih rendah bagi perusahaan multinasional dan portofolio yang didiversifikasi secara global. Kesimpulan : 1. Risiko dapat di definisikan sebagai peluang bahwa beberapa kejadian yang tidak menguntungkan akan terjadi. 2. Distribusi Probabilitas adalah daftar dari semua hasil (outcomes ) atau peristiwa yang mungkin akan terjadi dengan disertai probabilitas atau kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut 3. Bagian risiko saham yang dapat dieliminasi disebut risiko yang dapat didiversifikasi, sementara bagian yang tidak dapat dieliminasi disebut risiko pasar. 4. Sebuah portofolio yang terdiri dari sekuritas vang rendah betanya akan mempunyai beta portfolio yang rendah, karena beta portofolio adalah rata-rata tertimbang dari beta sekuritas individu. 5. Menurut model CAPM pengembalian yang diperlukan = pengembalian bebas risiko + premi risiko Umpan Balik : 1. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan risiko ! 2. Jelaskan risiko apa yang dapat dieliminir dengan menyusun portfolio investasi ! 3. Beri contoh ilustrasi kwantitatif perhitungan expected return (pengembalian yangdiharapkan) ! 4. Jika risk free 4 % return market 8 %, beta = 1,2 hitung besarnya expected return dengan model CAPM ! Isti Fadah Page 70 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB VI NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY) Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Present value untuk bunga tunggal, aliran kas beragam dan anuitas 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Future value untuk bunga tunggal, aliran kas beragam dan anuitas 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Nilai sekarang dan nilai kemudian (future value) jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode 4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Nilai sekarang anuitas 5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Amortisasi pinjaman Keputusan keuangan kerap kali melibatkan situasi di mana seseorang membayar uang pada suatu titik waktu dan menerima uang dikemudian hari. Jumlah uang yang dibayar atau diterima pada dua titik waktu yang berlainan tersebut berbeda, dan perbedaan itu diakui dan diperhitungkan dalam analisis sistem time value of money (nilai waktu dari uang), atau diskonto arus kas (discounted cash flow, yang disingkat DFC). Isti Fadah Page 71 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Manajer keuangan berhadapan dengan nilai waktu dari uang setiap hari. Pemahaman tentang waktu dari uang ini diperlukan : 1. Oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan mereka untuk berinvestasi di dalam surat berharga (sekuritas) yang berbeda. 2. Oleh mereka yang menangani pinjaman hipotik dan komersial waktu menentukan jangka waktu pinjam. 3. Oleh analis penganggaram modal waktu memutuskan proyek mana yang harus diambil perusahaan. Nilai Mendatang (Future Value) Satu rupiah yang kita miliki hari ini lebih bernilai dari pada satu rupiah yang akan diterima tahun berikutnya, karena jika kita memiliki sekarang, kita bisa menanamkannya, menghasilkan bunga dan satu tahun lagi nilainya sudah lebih dari satu dolar. Proses beralih dari nilai sekarang ke nilai mendatang disebut kemajemukan (compounding) dengan kata lain yang dimaksud pemajemukan adalah proses aritmatik perhitungan nilai akhir suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila bunga majemuk dipakai. Nilai mendatang (Future value) dapat diartikan suatu jumlah dimana akan dicapai pertumbuhan pembayaran atau serangkaian pembayaran selama satu periode waktu mendatang apabila dimajemukan dengan suku bunga tertentu. Untuk memperoleh nilai mendatang (future value), dapat kita gunakan formula sebagai berikut : FV = PV (1 + k)n = PV (FVIFk,n) Dimana : FV = future value = nilai mendatang PV = present value = nilai sekarang k = suku bunga n = jumlah tahun atau jumlah periode FVIF = faktor bunga nilai mendatang, yakni nilai mendatang dari Rp 1,- yang tersimpan dalam rekening selama n periode dengan penghasilan k persen per periode yang sama dengan (1+k)n . Isti Fadah Page 72 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Contoh perhitungan : Yuris saat ini memiliki uang sebesar Rp 1.000.000,-, disimpan di bank selama 5 tahun dengan tingkat bunga 7 % per tahun, maka berapakah uang yaris 5 tahun mendatang ? Jawab : FV = 1 juta (1 + 0,07)5 = 1 juta x 1,4026 = 1.402.600,Nilai Sekarang (Present Value) Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari suatu pembayaran atau serangkaian pembayaran pada masa datang yang didiskontokan dengan suku bunga diskonto yang tepat. Jadi yang dimaksud dengan pendiskontoan (discounting) adalah proses pencarian nilai sekarang dari suatu atau serangkaian pembayaran atau arus kas pada masa datang, kebalikan dari pemajemukan. Formula untuk menghitung besarnya present value adalah sebagai berikut : PV = FV (1/(1+k)n= FV (PVIFk,n ) Dimana : FV = future value = nilai mendatang PV = present value = nilai sekarang K = suku bunga N = jumlah tahun atau jumlah periode Faktor bunga nilai sekarang = PVIFk,n = present value interest factor adalah nilai sekarang dari Rp 1,- yang jatuh tempo n periode masa datang yang didiskontokan dengan k persen per periode. Contoh perhitungan : Yuangga 6 tahun lagi akan membayar hutang sebesat Rp 40 juta,-. Berapakah nilai sekarang (present value) dari Rp 40 juta,- yang akan dibayar oleh Yuangga jika suku bunganya sebesar 8 % ? Jawab : Isti Fadah Page 73 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar PV = = FV (1 k ) n Rp.40 juta (1 0,08) 6 = 40 juta / 1.5869 = 25,2064 juta Anuitas (Annuity) Yang dimaksud dengan anuits (annuity) adalah serangkaian pembayaran yang jumlahnya sama (PMT) selama sejumlah periode tertentu. Anuitas (Annuity) Ada Dua Macam 1. Annuitas biasa (Ordinary annuity), yakni jika pembayaran (PMT) terjadi pada akhir setiap periode. Kadang-kadang disebut juga dengan anuitas tertunda (deffered annuity). Anuitas ini jauh lebih umum di bidang keuangan. 2. Anuitas jatuh tempo (annuity due adalah jika pembayaran (PMT) dilakukan pada permulaan setiap periode. Nilai Mendatang Dari Anuitas (FVAN) Untuk menghitung nilai mendatang dari anuitas biasa digunakan formula sebagai berikut : FVAn = PMT (1 + K)n-1 + PMT (1 = k)n-2 + … + PMT (1 + k)0 n PMT (1 k) n-1 t 1 (1 k) n -1 PMT [ ] k = PMT (FVIFA k,n) dimana : PMT = pembayaran dalam jumlah yang tepat n = jumlah periode k = suku bunga Isti Fadah Page 74 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar FVIFA = faktor bunga nilai mendatang untuk suatu anuitas yang terdiri dari n pembayaran periodik dan dimajemukkan dengan k persen. Contoh perhitungan : PT Makmur harus melakukan pembayaran sebesar Rp. 5.000.000,- selama 6 tahun jika besarnya bunga 12 % berapakah besarnya anuitas mendatang dari pembayaran yang dilakukan perusahaan ? Jawab : FVA = PMT (FVIFAk,n) = Rp 5 juta ((FVIFA12 %, 6) = Rp 40,576 juta Nilai Sekarang Dari Anuitas (Pva) Untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas digunakan formula sebagai berikut : PVA = N 1 PMT t 1 [ t ] 1 k = PMT (PVIFAk,n) dimana : PMT = Pembayaran dalam jumlah tetap (anuitas) n = Jumlah periode k = suku bunga PVIFA = faktor bunga nilai sekarang untuk suatu nilai anuitas yang terdiri dari n pembayaran periodic dan dimajemukkan dengan k persen Contoh perhitungan : PT Maju harus melakukan pembayaran sebesar rp 7.000.000,- selama 6 tahun. Jika besarnya bunga 10 % berapakah besarnya nilai sekarang dari anuitas pembayaran yang dilakukan perusahaan ? Jawab : PVA = PMT (PVIFAk,n) = Rp 7 juta (PVIFA10 %,6) = Rp 7 juta x 4,3553 Isti Fadah Page 75 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar = Rp 30,4871 juta Pemajemukan Dua Kali Setahun (Setengah Tahunan) Atau Yang Lebih Sering Sejauh ini kita mengasumsikan pembayaran dilakukan, dan bunga diterima secara tahunan. Akan tetapi banyak kontrak yang menyebutkan pembayaran bunga yang lebih serin, contohnya hipotik dan pinjaman kredit kendaraan yang mengharuskan pembayaran bulanan, dengan kebanyakan obligasi membayar bunga secara setengah tahun. Demikian juga sebagian bsar bank menghitung bunga harian. Persamaan umum untuk mendapatkan nilai masa depan (Future Value) untuk sejumlah periode pemajemukan pertahun adalah sebagai berikut : i non mn FVn PV { 1 } M Dimana : FVn = Future value (nilai mendatang) PV = Present value (nilai sekarang) inom = suku bunga yang ditetapkan m = jumlah periode pemajemukan per tahun n = jumlah tahun Contoh perhitungan : Saat ini “Yudha” memiliki uang sebesar Rp 20 juta, ia berniat menyimpan uang tersebut selama 5 tahun. Besarnya bunga yang ditetapkan oleh bank 20 %per tahun.ternyata proses pemajemukan di bank tersebut adalah triwulan atau 4 kali dalam setahun. Berapa nilai mendatang dari uang “Yudha” tersebut ? Jawab : Isti Fadah Page 76 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar i non mn FVn PV { 1 } M 12 5x4 20 juta { 1 } 4 = 20 juta x 1,8061 = 36,122 juta Amortisasi Pinjaman Salah satu aplikasi terpenting dari bunga majemuk yang menyangkut pinjaman adalah secara cicilan. Hal ini mencakup pembelian kendaraan secara kredit, pinjaman hipotik rumah, pinjaman bisnis, dan obligasi jangka panjang. Adalah salah satu pinjaman yang diselesaikan dengan pembayaran yang sama selama periode tertentu. Skedul Amortisasi Menunjukkan bepapa besar dari setiap pembayaran yang membentuk bunga, berapa yang digunakan untuk mengurangi pokok, dan saldo yang belum terbayar pada setiap waktu. Tabel skedul amortisasi melihatkan secara tepat bagaimana pinjaman akan dilunasi. Tabel ini menunjukkan pembayaran yang diperlukan pada setiap tanggal pembayaran dan merinci pembayaran, besarnya bunga dan besarnya pembayaran kembali pokok pinjaman Contoh perhitungan : Yuangga memiliki pinjaman sebesar Rp 10 juta, pinjaman ini harus dicicil setiap tahun dengan jangka waktu 3 tahun. Besarnya bunga adalah 6 % setiap tahun. Dari data tersebut buatlah skedul amortisasi ! Jawab : PVAn Rp 10 juta PMT Isti Fadah = PMT (PVIFAi,n) = PMT (PVIFA6%,3) = PMT (2,6730) = 10 juta / 2,6730 Page 77 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar = 3,7411 juta Tabel SKEDUL AMORTISASI PINJAMAN T h 1 10 juta 3,7411 juta 600 ribu Pembayaran Pokok 4=3-2 3.1411 juta 2 6,8589 juta 3,7411 juta 411,5 ribu 3,3296 juta 3,5293 juta 3 3,5293 juta 3,7411 juta 211,8 ribu 3,5293 juta 0 Saldo awal (1) Pembayaran (2) Bunga (3) Saldo 6,8589 juta Kesimpulan : 1. Jumlah uang yang dibayar atau diterima pada dua titik waktu yang berlainan tersebut berbeda, dan perbedaan itu diakui dan diperhitungkan dalam analisis sistem time value of money (nilai waktu dari uang), atau diskonto arus kas (discounted cash flow, yang disingkat DFC). 2. Nilai mendatang (Future value) dapat diartikan suatu jumlah dimana akan dicapai pertumbuhan pembayaran atau serangkaian pembayaran selama satu periode waktu mendatang apabila dimajemukan dengan suku bunga tertentu. Untuk memperoleh nilai mendatang (future value), dapat kita gunakan formula sebagai berikut : FV = PV (1 + k)n = PV (FVIFk,n) 3. Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari suatu pembayaran atau serangkaian pembayaran pada masa datang yang didiskontokan dengan suku bunga diskonto yang tepat. Formula untuk menghitung besarnya present value adalah sebagai berikut : PV = FV (1/(1+k)n= FV (PVIFk,n ) Isti Fadah Page 78 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 4.Tabel skedul amortisasi melihatkan secara tepat bagaimana pinjaman akan dilunasi. Tabel ini menunjukkan pembayaran yang diperlukan pada setiap tanggal pembayaran dan merinci pembayaran, besarnya bunga dan besarnya pembayaran kembali pokok pinjaman Contoh Soal Dan Pemecahannya 1. Jika “Maulana” mendepositokan uangnya sebesar Rp 40 juta dalam rekening bank yang membayar 15 % bunga tahunan. Berapakah uang “Maulana” 6 tahun kemudian ? Jawab : FV = PV (1 + I)n = PV (FVIF 15 %, 6) = 40 juta (2,3131) = 92,524 juta 2. Berapa nilai sekarng dari sekuritas yang menjanjikan akan membayar Rp 5.000.000,- dalam 10 tahun ? asumsikan return sekuritas lainnya yang memberikan risiko yang sama adalah sebesar 8 %. Jawab : 1 ] (1 i) n = FV (PVIF8 %,10) = 5 juta x 0.4632 = 2,316 juta PV = FV [ 3. Berapakah nilai masa depan anuitas biasa 6 tahun yang menjanjikan akan membayar Rp 25 juta setiap tahun, dan suku bunganya adalah 9 % Jawab : FVA = PMT (FVIFAi,n) = 25 juta (FVIFA9%,6) = 25 juta x 7,5233 = 188,0825 juta Isti Fadah Page 79 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Umpan Balik 1. Jelaskan konsep time value of money ! 2. Jelaskan manfaat konsep tersebut dalam manajemen keuangan! 3. Bagaimana menghitung future value! 4. Jelaskan perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk! 5. Jika “Malik” mendepositokan uangnya sebesar Rp 20 juta dalam rekening bank yang membayar 10 % bunga tahunan. Berapakah uang “Malik” 9 tahun kemudian ? 6.Berapa nilai sekarang dari sekuritas yang menjanjikan akan membayar Rp 15.000.000,dalam 7 tahun ? asumsikan return sekuritas lainnya yang memberikan risiko yang sama adalah sebesar 11 %. 3.Berapakah nilai masa depan anuitas biasa 8 tahun yang menjanjikan akan membayar Rp 55 juta setiap tahun, dan suku bunganya adalah 12 % Isti Fadah Page 80 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB VII PENILAIAN SAHAM Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Penilaian saham biasa 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep . Penilaian saham preferen 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep .Penilaian Obligasi dengan kupon 4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Penilaian obligasi tanpa bunga 5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Penilaian obligasi yang dapat ditarik Pengertian Saham Saham merupakan bukti keikutsertaan dalam kepemilikan suatu perusahaan jika para pemodal membeli saham berarti mereka membeli prospek perusahaan. Kalau prospek perusahaan baik, harga saham akan meningkat. Memiliki saham berarti memiliki perusahaan. Proporsi saham yang dimilki menunjukkan proporsi kepemilkikan terhadap Isti Fadah Page 81 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar perusahaan. Jika perusahaan berkembang dengan baik maka nilai perusahaan akan meningkat. Dalam keadaan tersebut harga saham menjadi lebih tinggi dari harga pada waktu pertama kali membeli. Dalam kondisi tersebut pemegang saham memperoleh Capital gain. Capital gain adalah penghasilan yang diterima oleh pembeli saham akibat kenaikan harga saham. Harga Saham Tinggi rendahnya harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan atau kinerja suatu perusahaan. Harga saham tergantung pada arus kas yang dibayarnya kepada pemegang saham, penentuan waktu arus kas dan risiko. Sedangkan tingkat dan risiko arus kas dipengaruhi oleh lingkungan keuangan, investasi, pembiayaan dan keputusan kebijakan dividen yang dibuat oleh manajer keuangan. Menurut Sjahrir (1995 : 15) secara umum, faktor yang mempengaruhi keputusan investor untuk membeli saham dapat digolongkan menurut faktor rasional maupun faktor yang tidak rasional. Faktor rasional pada umumnya berkaitan dengan sesuatu yang disebut analisis fundamental. Analisis ini terfokus pada dan dilakukan terhadap aspek fundamental dari perusahaan yang memasuki pasar modal. Dalam pendekatan ini dibuat perkiraan mengenai nilai hakiki setiap saham atau diasumsikan bahwa setiap saham memiliki nilai hakikinya, yaitu nilai yang dilihat dari fakta. Fakta yang dimaksud disini ditentukan oleh aspek fundamental seperti earning per share, dividen per saham, struktur permodalan, potensi pertumbuhan dan prospek perusahaan. Menurut Pike (1983 : 169) harga saham pada saat ini tidak hanya merupakan refleksi dari pendapatan dividen saat ini melainkan juga dividen yang diharapkan di masa yang akan datang , apakah lebih besar atau lebih kecil dari dividen yang diterima saat ini. Apabila pendapatan perusahaan meningkat dan diestimasi terus meningkat, kemungkinan dividen juga meningkat dan seseorang akan bersedia membayar saham perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang diestimasikan pendapatannya akan menurun, dengan kata lain Isti Fadah harga saham perusahaan yang Page 82 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar pendapatannya diestimasikan terus meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang pendapatannya diestimasikan akan menurun. Sedangkan menurut Brigham (2000 : 25) The firm’s stock price is dependent on the following factors : projecting earning per share, timing of earning steam, riskiness of the projected earnings, usa of debts and dividend policy. Artinya menurut Brigham harga saham perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : proyeksi earning per share, saat diperolehnya laba, tingkat risiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap modal sendiri dan kebijakan pembagian dividen. Menurut Brigham & Houston (2000 : 27) beberapa tindakan manajer dapat mempengaruhi nilai perusahaannya. Namun masih ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi harga saham, diantaranya adalah kendala eksternal, tingkat perekonomian pada umumnya, pajak, serta keadaan bursa saham, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut : Level of Economic Activity and Corporate Taaxes External Constraints: 1.Antitrust Laws 2. Environmental Regulations 3.Product and Workplace Safety Regulations 4 Employment Practices Rules 5. Federal Reserve Policy 6. International Development. Strategic Policy Decisions Controlled by Management : : 1. Types of Products or Services Pruduced 2. Production Methods Used 3. Relative Use of Debt Financing 4. Dividend Policy Stock Market Conditions Expected Profitability Stock Price Timing of Cash Flow Degree of Risk Gambar 7. 1: Faktor-Faktor Utama Yang Mempengaruhi Harga Saham Sumber : Weston & Brigham (1993 : 27) Isti Fadah Page 83 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Suad Husnan (1993 : 31) mengemukakan bahwa hampir semua investasi termasuk investasi dalam saham mengandung risiko, yakni investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Kebanyakan risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan. Sedangkan menurut Weston Brigham (1993 : 26) harga saham dipengaruhi oleh risiko dari proyeksi laba, dan karena umumnya investor berusaha menghindari risiko (risk averse) maka saham yang mempunyai risiko yang lebih kecil sementara hal-hal lainnya sama akan lebih disukai atau nilai sahamnya lebih tinggi dibandingkan dengan saham yang mempunyai risiko yang lebih besar. Menurut Lorie dan Brealey dalam Sjahrir (1995 : 17) harga saham perusahaan dipengaruhi oleh variabel-variabel berikut : dividen yang dibayarkan, nilai buku, pertumbuhan earning per share, standard deviasi pada laba masing-masing perusahaan serta harga penutupan saham. Saham Ada Dua Macam : 1. Saham biasa ( common stock ) 2. Saham preferen ( Preffered Stock) SAHAM BIASA ( COMMON STOCK) Saham biasa pada umumnya memiliki tiga karakteristik utama yang membedakannya dengan kesempatan investasi lain. Karakteristi tersebut adalah : 1. saham biasa tidak memjanjikan pendapatan yang bersifat tetap dan pasti 2. pemilik atau pemegang saham biasa akan memiliki hak untuk ikut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. 3. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo tertenti. Isti Fadah Page 84 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Pemegang saham biasa adalah pemilik suatu perusahaan karena itu mereka memiliki hak-hak tertentu, yakni : 1. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi perusahaan serta memilih petugas yang mengelola perusahaan tersebut. 2. pemegang saham biasa seringkali memiliki hak yang disebut hak preemtif (preemptive right) yakni ketentuan dalam anggaran dasar atau dalam anggaran rumah tangga perusahaan yang memberikan kepada pemegang saham biasa Hak untuk membeli saham biasa (atau surat berharga konvertibel) yang baru diterbitkan. Jenis-jenis Saham Biasa : 1. Saham bertingkat (Classified stock), yakni saham biasa yang diberi tanda khusus seperti kelas A, kelas B dan sebagainya untuk memenuhi keperluan khusus perusahaan. 2. Saham pendiri perusahaan (Founders shares) adalah saham yang dimiliki oleh pendiri perusahaan yang mempunyai hak suara tunggal tetapi memilki dividen yang terbatas untuk beberapa tahun tertentu Saham Preferen (Preffered Stock) Adalah saham dimana pemiliknya memiliki preferensi atau hak untuk diistimewakan dan didahulukan pada saat : 1. Pembagian dividen 2. Pembagian asset apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan) Saham preferem merupakan sekuritas hibrit dimana saham tersebut memiliki karakter saham juga karakter hutang karena besarnya penghasilan yang diterima (dividen) nya tetap atau tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jenis-Jenis Pasar Saham Isti Fadah Page 85 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Pasar perdana (primary market) Adalah pasar dimana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk menambah modal perusahaan. 2. Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar dimana saham yang telah beredar (used Stock) diperdagangkan sesudah saham-saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan. Pasar sekunder merupakan pasar bagi saham yang masih beredar, atau saham bekas yang telah beredar (Used shares). Prusahaan tidak menerima uang tambahan manakala penjualan terjadi di pasar ini. 3. Bursa emisi baru (new issue market) adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yangbaru saja going public (yakni manakala saham perusahaan keluarga ditawarkan pada masyarakat yang pertama kali). Penilaian Saham Preferen Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pemilik saham preferen biasanya menerima pendapatan tetap dari investasi setiap periode dalam bentu dividen bukan dalam bentuk bunga. Selain itu sebagian besar saham preferen bersifat perpetual (tidak jatuh tempo). Nilai saham preferen adalah nilai sekarang dari arus kas yang berlanjut sampai tidak tentu waktunya (perpetuity) Nilai dari saham preferen dapat diformulasikan sebagai berikut : Vps D k ps Dimana : Vps = nilai yang wajar dari saham preferen D = dividen tahunan dari saham preferen Kps = Tingkat pengembalian yang disyaratkan Contoh : Isti Fadah Page 86 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Saham preferent dari “PT BUNGA” memberikan dividen tahunan sebesar Rp 200 per lembarnya. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor sebesar 15 % per tahun. Nilai nominal saham sebesar Rp 1000 per lembarnya. Berapakah nilai yang wajar dari saham preferen ? apabila harga pasar (market value) dari saham preferen adalah sebesar Rp 1200 tindakan apa yang sebaiknya dilakukan investor ? Jawab : Vps = D k ps 200 15% = Rp 1.333,33Jadi nilai yang wajar dari saham referen adalah sebesar Rp 1.333,33Bila harga pasar (market value) dari saham preferent tersebut sebesar Rp 1.200,- maka saham tersebut mengalami “undervalued” artinya saham dinilai terlalu rendah, maka sebaiknya investor membeli sahan tersebut, karena harga saham akan naik menuju nilai yang wajar, yakni sebesar Rp 1.333,33- dengan kata lain pada kondisi tersebut saham preferent potensial untuk dibeli. Penilaian Saham Biasa Saham biasa menggambarkankepemilikan perusahaan dalam perusahaan, tetapi bagi investor biasa, satu lembar saham biasa hanyalah sepotong kertas yang memiliki dua karakteristik, yaitu : 1. Kertas tersebut menunjukkan kepemilikannya atas dividen, tetapi hanya jika perusahaan memiliki kelebihan laba untuk membayar dividen, dan hanya jika manajemen memilih untuk membayar dividen daripada menahan atau mereinvestasi semua laba tersebut. Isti Fadah Page 87 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. saham dapat dijual pada beberapa tanggal di masa depan, dengan harapan tingkat harganya lebih tinggi dari harga beli. Jika saham benar-benar dijual diatas harga beli, maka investor akan menerima keuntungan modal (capital gain). Bagaimana Menilai Saham Biasa Nilai yang wajar (nilai intrinsik) saham biasa seperti halnya salam preferen merupakan nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan yang diharapkan dari kepemilikan saham biasa. Terdapat beberapa model penilaian saham biasa. Adapun model-model tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : Model Diskonto Dividen 1. Merupakan analisis present value 2. Bahwa harga aktiva = nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan 3. Dalam saham biasa, arus kas merupahan pembayaran dividen yang diharapkan dan harga penjualan saham yang diharapkan dimasa depan P= DN PN D1 D2 + +…+ + …1 2 N (1 r1 ) (1 r2 ) (1 rN ) (1 rN ) N Keterangan 1. P = nilai yang wajar dari saham (nilai intrinsic saham) 2. Dt = dividen yang diharapkan pada tahun ke – t 3. N = jumlah tahun 4. R1 = tingkat diskonto (tingkat kapitalisasi yang sesuai u / th t) Model Pertumbuhan Konstan Jika diasumsikan tingkat pertumbuhan dividen (g) konstan maka persamaan 1 akan menjadi D 0 (1 g) D 0 (1 g) 2 D 0 (1 g) N PN P= + +…+ + …2 (1 r1 ) (1 r2 ) (1 rN ) N (1 rN ) N Jika N diasumsikan mencapai nilai tak terhingga maka persamaan 2 akan menjadi Isti Fadah Page 88 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar P D1 r -g = ……3 Dimana : 1. D1 = dividen yang akan datang 2. g = pertumbuhan dividen 3. r = Kcs = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor 4. persamaan 3 disebut model pertumbuhan konstan / model Gordon =shapiro Contoh : Saham PT “Yudha Pratama” memiliki nilao nominal sebesar Rp 1.200,- per lembar. Dividen yang akan datang diestimasikan sebesar Rp 250,- per lembar. Dividen ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 4 %. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor sebesar 16 %. Dari data tersebut berapakah nilai yang wajar dari saham biasa tersebur ? Jawab : P D1 r -g 250 = Rp 2083,33 0,16 - 0.04 Jadi nilai yang wajar atau nilai intrinsic saham sebsat Rp 2083,33 Model Harga Pendapatan Jika perusahaan menahan sebagian dari pendapatannya maka persamaan 3 menjadi P P E Isti Fadah (1 - b ) E ......4 r -g 1- b r-g Page 89 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Model CAPM (CAPITAL ASSETS PRICING MODEL) oleh William. F. Sharpe dan John Lintner th 1960 1. Menurut teori CAPM dalam kondisi keseimbang, pengembalian yang diharapkan dari saham merupakan fungsi linier dari suku bunga bebas risiko, beta saham dan pengembalian yang diharapkan dari portofolio pasar. 2. Hubungan linier ini disebut garis sekuritas pasar (security market line/SML) 3. Ri = Rf + ( Rm – Rf ) βi Asumsi-Asumsi Capm 1. Evaluasi terhadap port folio didasarkan pada keuntungan yang diharapkan dan deviasi standart port folio selama satu periode waktu tertentu. 2. Tindakan investor semata-mata didasarkan atas pertimbangan keuntungan yang diharapkan dan deviasi standart port folio 3. Aset-aset individual sepenuhnya dapat dipecah sampai bagian yang terkecil sehingga investor bisa membeli assets pada jumlah yang ia inginkan 4. Terdapat tingkat bunga pinjaman dan tabungan bebas risiko yang berlaku untuk semua investor 5. tidak ada transaksi dan pajak penghasilan 6. informasi dapat diperoleh secara langsung (instantly) dan Cuma-cuma oleh semua investor 7. Tindakan pemodal secara individual tidak dapat mempengaruhi harga saham, sebaliknya tindakan seluruh pemodal secara bersama-sama mungkin dapat mempengaruhi harga sekuritas di pasa 8. setiap pemodal memiliki pengharapan yang sama 9. semua assets dapat diperjual belikan (marketable) Isti Fadah Page 90 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Kesimpulan 1.Saham adalah bukti keikutsertaan dalam kepemilikan suatu perusahaan jika para pemodal membeli saham berarti mereka membeli prospek perusahaan. Kalau prospek perusahaan baik, harga saham akan meningkat 2. Saham biasa pemiliknya memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham, besarnya dividen yang dibayarkan berfluktuasi sesuai kinerja perusahaan. 3. Saham preferen pemiliknya memiliki preferensi pada saat pembagian dividen dan pada saat pembagian asset. 4. Nilai saham preferen adalah nilai sekarang dari arus kas yang berlanjut sampai tidak tentu waktunya (perpetuity). Nilai dari saham preferen dapat diformulasikan sebagai berikut : Vps D k ps 5.Nilai yang wajar (nilai intrinsik) saham biasa seperti halnya salam preferen merupakan nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan yang diharapkan dari kepemilikan saham biasa. Nilai dari saham biasa dapat diformulasikan sebagai berikut : P D1 r -g Contoh Soal Dan Penyelesaian 1. Saham biasa “PT Kina” membayar dividen tahun lalu sebesar Rp 350,- per lembar tahun yang lalu. Pada tingkat pertumbuhan dividen yang konstan sebesar 5 %. Berapakah nilai saham biasa jika investor mensyaratkan tingkat pengembalian 20 % ? Jawab : Dividen tahun lalu = Rp 350,Tingkat pertumbuhan dividen = 5 % Isti Fadah Page 91 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Maka dividen tahun yang akan datang adalah sebesar: D1 = D-1(1 + g)2 = 350 (1 + 0,05)2 = 385,875 D P = 1 r-g 385,875 = = Rp 2.572,5 0,20 0,05 Artinya nilai saham yang wajar dari “PT Kina” sebesar Rp 2.572,5 2. Berapa nilai saham preferent dengan tingkat dividen 14 % atas nilai pari (nilai nominal) Rp 1.000,- ? Tingkat diskon yang tepat untuk saham pada tingkat risiko ini adalah 12 %. Jawab : Besarnya dividen = 14 % x Rp 1.000 = 140 D k ps Vps 140 = Rp 1.166,67 12% Jadi nilai yang wajar dari saham preferen adalah sebesar Rp 1.166,67,- = 3. Saham preferen “PT Jaya” berharga Rp 4.216,- dan membayar dividen sebesar Rp 195,-. Berapa tingkat pengembalian yang dharapakan oleh investor ? D k ps 4.216 195 k ps Vps Kps = 4,63 % Jadi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investore adalah sebesar 4,63 % Umpan Balik 1. Jelaskan bagaimana menilai saham biasa ! Isti Fadah Page 92 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Jelaskan bagaimana menilai saham preferen ! 3. Jelaskan perbedaan antara saham biasa dan saham preferen ! 4. Benarkah statement bahwa saham preferen disebut hybrid financing! 5. Saham biasa “PT Kurma” membayar dividen tahun lalu sebesar Rp 150,- per lembar tahun yang lalu. Pada tingkat pertumbuhan dividen yang konstan sebesar 5 %. Berapakah nilai saham biasa jika investor mensyaratkan tingkat pengembalian 10 % ? 6. Berapa nilai saham preferent dengan tingkat dividen 15 % atas nilai pari (nilai nominal) Rp 1.200,- ? Tingkat diskon yang tepat untuk saham pada tingkat risiko ini adalah 18 %. Isti Fadah Page 93 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB VIII PENILAIAN OBLIGASI Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian obligasi beserta contohnya 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep .Penilaian Obligasi dengan kupon 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Penilaian obligasi tanpa bunga 4. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis obligasi beserta contohnya Pengertian Obligasi Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu Karakteristik Obligasi 1. Nilai par atau nilai nominal Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh Isti Fadah Page 94 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity). 2. Kupon/ tingkat bunga ( coupon rate ) Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%. 3. Maturity date (jatuh tempo) Tanggal dimana nilai par harus dibayar, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu : 4. Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun; a. Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun; b. Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya diatas 10 tahun. 5. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang. Nilai obligasi sekarang = PVannuitas + PV par value Isti Fadah Page 95 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar WARNING 1. The coupon rate bukan the discount rate yang dipakai dalam perhitungan Present Value. 2. The coupon rate hanya memberitahu kita berapa aliran kas yang akan dihasilkan obligasi Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb ( yaitu: kupon dan nilai par ) di diskon pada tingkat return yang diminta Rumus Penilaian Obligasi PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n) INT r = kupon rate tahunan = required rate of return / tingkat return yang diminta (discount rate / YTM ) n = lama waktu sampai jatuh tempo M = nilai par ( par value ), jumlah yang harus dibayar pd waktu jatuh tempo Yield Obligasi ( Bond Yield ) 1. Current Yield – Pembayaran kupon tahunan dibagi dengan harga obligasi 2. Yield To Maturity – tingkat bunga dimana present value ( nilai sekarang ) dari pembayaran2 obligasi sama dengan harga obligasi. Atau Isti Fadah Page 96 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3. Rate of return yang diharapkan apabila pemilik obligasi memegang terus sampai obligasi jatuh tempo Perubahan Nilai Obligasi Seiring dgn Berjalannya waktu 1. Biasanya pertama kali di issued harganya sama atau mendekati nilai par 2. Suku bunga berubah-rubah seiring berjalannya waktu tetapi kupon rate tetap setelah bond dikeluarkan. 3. Setiap kali suku bunga (kd) naik diatas kupon rate, harga obligasi akan berada dibawah nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut discount bond. 4. Setiap kali suku bunga (kd) turun dibawah kupon rate, harga obligasi akan berada di atas nilai par value dari obligasi tersebut. Obligasi ini disebut premium bond. 5. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi turun dan penurunan suku bunga akan mengakibatkan harga obligasi naik. Jenis-jenis obligasi 1. Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi. 2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor. 3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi. 4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi. Isti Fadah Page 97 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds. 6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto. 7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs). 8. Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan Isti Fadah Page 98 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar dalam bentuk "tranches"[2]. Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi. 9. Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol. 10. Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in Bearer Bonds" New York Times.</ref> Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.[3] 11. Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat. 12. Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali Isti Fadah Page 99 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak. 13. Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.[4] 14. Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi . 15. Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang Jenis obligasi di Indonesia Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu obligasi rekap, SUN dan ORI: 1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan; 2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN; 3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel; 4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN Isti Fadah Page 100 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar namun berdasarkan prinsip syariah. Pasar obligasi Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu: 1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES). 2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon. Jenis obligasi dan tarifnya Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond) a. Atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period). b. Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). 2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) a. Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 20% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo Isti Fadah Page 101 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar obligasi di atas harga perolehan obligasi. Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh : 1. Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran : a. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan b. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi. 2. Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara : a. atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi. Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi. Pasar Obligasi yang Abnormal Perkembangan pasar obligasi yang sangat pesat di Indonesia, akibat turunnya suku bunga SBI dan terbatasnya alternative investasi, telah membuat pelaku pasar (baca:investor) tidak lagi berpikir secara rasional dalam berinvestasi. Mereka bahkan cenderung over-reaktif, tidak lagi terlalu memperhatikan tingkat risiko yang terkandung dalm instrument obligasi. Dalam kondisi yang normal, semakin panjang jatuh tempo suatu instrumen, maka return dari instrumen tersebut harus lebih tinggi daripada instrumen yang berjangka waktu lebih pendek. Hanya dalam kondisi abnormal, return suatu instrument jangka pendek lebih Isti Fadah Page 102 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar tinggi dibandingkan yang berjangka waktu lebih panjang. Kondisi abnormal seperti itulah yang saat ini tengah berlangsung di pasar obligasi dalam negeri. Coba bandingkan, SBI 1 bulan yang jangka waktu penerbitannya 28 hari, saat ini memberi return 11,360 persen per tahun. SBI 3 bulan dengan jangka waktu penerbitan 91 hari, memiliki return per tahun 11.968 persen. Sementara, obligasi rekap dengan kode perdangan IDRBFR02 yang jatuh waktu 15 Juni 2009 memiliki return 11,720 persen atau lebih rendah dibandingkan SBI 3 bulan. Hal yang sama tercermin dari obligasi IDRBFR05 yang jangka waktu penerbitannya verakhir 15 Juli 2007 yang hanya mencatat return 11,790 persen. IDRBFR04 dan IDRBFR08 dengan jangka waktu penerbitan masing-masing 15 februari 2006 dan 15 Mei 2005, memiliki return 11,630 persen dan 11,400 persen. Fakta ini sekaligus menyimpulkan bahwa untuk jangka waktu panjang yang berbeda, return yang dihasilkan relatif sama (flat). Dengan kata lain, dalam melakukan transaksi obligasi, pelaku pasar relatif hanya mendasarkan pada satu level return tanpa mengkaitkannya dengan jangka waktu obligasi yang ditransaksikan. Agar tidak terjebak di dalam kondisi yang abnormal tersebut, pelaku pasar obligasi harus dapat melakukan penilaian atas kupon atau return suatu obligasi. Penilaian atas kupon suatu obligasi biasanya dilakukan sebelum melakukan pembelian obligasi di pasar perdana yang secara umum ditawarkan dengan harga 100% (par value). Penilaian dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan kupon obligasi lain yang terbitnya relatif bersamaan atau membandingkannya dengan return obligasi yang berlaku di pasar. Penilaian atas kelayakan harga suatu obligasi dilakukan bila hendak membeli obligasi di pasar sekunder. Caranya, dengan membandingkan dengan return obligasi alternatif lainnya dan mengkonversikannya menjadi harga. Sementara cara yang relatif sangat sederhana untuk melakukan penilaian atas kelayakan suatu kupon atau return suatu obligasi adalah dengan cara melakukan perbandingan rating obligasi yang akan dibeli dengan obligasi alternatif lainnya baik yang mempunyai rating yang sama ataupun rating yang berbeda. Isti Fadah Page 103 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Menurut teori, instrumen yang relatif tidak mempunyai risiko adalah instrumen yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara atau bank sentral. Bila obligasi tersebut dikonversikan ke dalam rating, maka instrumen yang diterbitkan pemerintah memiliki rating tertinggi yaitu AAA (triple A). Dengan demikian Obligasi Rekap atau Obligasi Pemerintah RI ditetapkan dengan rating AAA. Untuk suatu institusi berrating BBB bila hendak menerbitkan obligasi, maka untuk menentukan kuponnya perlu menghitungberapa notch-kah antara rating AAA dengan BBB. Dari rating AAA dan BBB terdapat 9 notches yang setiap notch-nya diberi bobot sebesar 0,25 persen p.a, dengan demikian kupon obligasi BBB harus 1,75 persen p.a. lebih tinggi dari return obligasi pemerintah. Dengan asumsi rata-rata return obligasi rekap sebesar 11,75 persen p.a, maka obligasi BBB tersebut harus memberikan kupon minimal sebesar 13,500 persen p.a. (11,75 persen p.a + 1,75 persen p.a.). Perhitungan tersebut juga dapat digunakan untuk menetapkan kelayakan harga suatu obligasi di pasar sekunder. Caranya, dengan lebih dulu menetapkan expected return obligasi yang akan dibeli, kemudian mengkonversikannya menjadi harga dengan menggunakan formula penghitungan return atau Yield To Maturity (YTM) secara aproksimasi. Misalnya, suatu Obligasi dengan rating BBB memberikan kupon sebesar 15,00 persen p.a. dan mempunyai sisa jangka waktu 4 tahun. Harga yang layak untuk obligasi tersebut bila return atau YTM pasar untuk obligasi sejenis (rating BBB) 13,500 persen adalah sekitar 104,50 persen. Kesimpulan : 1. Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu 2. Harga suatu obligasi adalah Present Value dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi tsb ( yaitu: kupon dan nilai par ) di diskon pada tingkat return yang diminta Rumus Penilaian Obligasi PVbond = INT(PVIFA r,n) + M(PVIF r, n) Isti Fadah Page 104 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Apabila obligasi tersebut tanpa bunga maka rumus penilaian obligasi PVbond = M(PVIF r, n) 3. Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu obligasi rekap, SUN dan ORI: Umpan Balik 1. Jelaskan mengapa perusahaan menerbitkan obligasi ! 2. Jelaskan bagaimana menilai obligasi ! 3. Jelakan macam-macam obligasi ! 4. Jelaskan yang dimaksud Zero Coupon Bond ! 5. Jelaskan yang dimaksud obligasi dengan premi dan beri contohnya ! 6. Jelaskan yang dimaksud obligasi dengan diskon dan beri contohnya ! 7. Obligasi menawarkan kupon 12 % per tahun dari nilai nominalnya ( NN= 4000), umur obligasi 8 tahun, obligasi diterbitkan pada tahun 2008. Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan 15 % hitung nilai obligasi pada saat penerbitan ! dan hitung nilai obligasi pada th 2012 ! 8. Obligasi menawarkan kupon 15 % per tahun dari nilai nominalnya ( NN= 10.000), umur obligasi 6 tahun, obligasi diterbitkan pada tahun 2009 Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan 18 % hitung nilai obligasi pada saat penerbitan ! dan hitung nilai obligasi pada th 2010 ! 9. Obligasi tanpa bunga nilai nominalnya ( NN= 10.000), umur obligasi 6 tahun, obligasi diterbitkan pada tahun 2009 Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan 18 % hitung nilai obligasi pada saat penerbitan ! dan hitung nilai obligasi pada th 2010 ! Isti Fadah Page 105 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB IX BIAYA MODAL Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya biaya modal dalam memilih struktur modal yang optimal. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep biaya modal yang berasal dari hutang 3. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep biaya modal yang berasal dari Saham Preferen 4. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep biaya modal yang berasal dari Saham Biasa 5. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep biaya modal rata-rata tertimbang 6. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal Biaya modal perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pembiayaan dan investasi. Biaya modal ditentukan sebagian oleh jenis modal yang digunakan perusahaan, oleh kebijakan dividen dan oleh jenis proyek investasi yang dilakukan (yang mempengaruhi tingkat risikonya). Beberapa determinan biaya modal berada di luar kendali perusahaan. Hal-hal yang termasuk dalam kategori ini adalah tingkat suku bunga perekonomian, kebijakan pajak federal serta negara bagian dan lingkungan peraturan perusahaan. Isti Fadah Page 106 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Kita akan mulai dengan mengestimasi berapa biaya yang diperlukan untuk memperoleh modal yang digunakan dalam investasi tersebut. Menurut estimasi ini, perusahaan dapat mengevaluasi proyek-proyek potensial dan hanya mengambil proyek dengan pengembalian yang diharapkan yang lebih besar daripada biaya modalnya. Hal ini akan menaikkan EVA dan juga kekayaan pemegang saham. Logika Biaya Modal Rata – Rata Tertimbang Modal ( Capital ) Merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dan faktor – faktor lainnya , modal mempunyai biaya. Biaya tiap komponen disebut biaya komponen ( Component Cost ) dari jenis modal tertentu. Jika Allied dapat meminjam uang pada suku bunga 10 persen maka biaya komponen utangnya adalah 10 persen. Biaya komponen setiap jenis modal ditunjukkan dengan simbol – simbol sebagai berikut : Kd = Suku bunga utang baru perusahaan = biaya komponen utang sebelum pajak. Untuk Allied Kd =10% Kd = ( 1-T ) = biaya Komponen utang setelah pajak, dimana T merupakan tarif pajak marginal perusahaan T = 40 % Jadi biaya modal rata – rata tertimbang untuk Allied : Kd ( 1-T) = 10 % (1-0,4) = 10% ( 0,6) = 6,0% Biaya Utang Kd (1-T) Isti Fadah Page 107 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Biaya utang setelah pajak digunakan untuk menghitung biaya modal rata – rata tertimbang dan hal itu merupakan suku bunga utang. Biaya utang adalah suku bunga atas utang baru bukan atas utang yang masih beredar. Biaya Saham Preferen ( Kps ) Kompnen biaya saham preferen yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang, dividen saham preferen dibagi dengan harga penerbitan bersih yang merupakan harga yang diterima perusahaan setelah dikurangi biaya flotasi. Biaya Laba Ditahan ( Ks ) Biaya laba ditahan merupakan tingkat pengembalian yang diperlukan pemegang saham atas modal ekuitas perusahaan yang diperoleh dari laba ditahan. Laba perusahaan setelah pajak adalah milik pemegang saham. Pemegang obligasi hanya mendapatkan pembayaran bunga dan pemegang saham preferen mendapat dividen saham preferen. Seluruh laba yang tersisa setelah bunga dan dividen saham preferen menjadi pemilik pemegang saham atas penggunaan modal mereka. Manajemen mungkin juga membayar laba tersebut dalam bentuk dividen atau menahan dan menginvestasikan kembali dalam perusahaan. Jika manajamen memutuskan untuk menahan laba, maka terdapat biaya oportunitas yang terlibat, pemegang saham akan menerima laba sebagai dividen dan menginvestasikan uang ini dalam saham lainnya, dalam obligasi, dalam real estate, atau dalam hal lainnya. Jadi perusahaan harus memperoleh laba ditahan paling tidak sama dengan yang diterima pemegang saham atas investasi alternatif dengan risiko yang sebanding. Biaya Modal Komposit ( WACC ) Isti Fadah Page 108 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Setiap perusahaan memiliki struktur modal optimal, yang didefinisikan sebagai bauran utang, saham preferen dan ekuitas saham biasa yang menyebabkan hargasaham menjadi maksimal oleh karena itu, perusahaan yang memaksimalkan nilai akan menetapkan target struktur modal ( optimal ). Dan kemudian memperoleh modal baru dengan cara yang tetap mempertahankan struktur modal aktual sesuai target sepanjang waktu. Proporsi target utang , saham preferen dan ekuitas saham biasa, bersama dengan komponen biaya modaldigunakan untuk menghitung biaya modal rata – rata tertimbang / WACC. WACC= Wd Kd (1-T) + Wps Kps + Wce Ks. Biaya Modal Marjinal / MCC Sebuah grafik yang menghubungkan biaya rata –rata tertimbang perusahaan dari setiap dollar. Modal dengan jumlah total modal baru yang diperoleh break point akan terjadi dalam skedul MCC, apabila jumlah modal ekuitas yang diperlukan untuk membiayai anggaran modal perusahaan melebihi laba ditahannya. Pada saat itu biaya modal akan mulai meningkat karena perusahaan harus menggunakan ekuitas dari luar yang lebih mahal. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Biaya Modal Biaya modal dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang beberapa berada diluar kendali perusahaan, tetapi yang lainnya dipengaruhi oleh kebijakan pembiayaan dan investasi perusahaan tersebut. 1. Faktor – faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan. Dua faktor terpenting yang berada di luar kendali langsung perusahaan adalah tingkat suku bunga dan tarif pajak. Isti Fadah Page 109 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar a. Tingkat Suku Bunga Jika suku bunga dalam perekonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang. Dalam ( CAPM ) dimana suku bunga yang lebih tinggi dimana suku bunga yang lebih tinggi juga meningkatkan biaya modal ekuitas saham biasa dan preferen. b. Tarif Pajak Tarif pajak yang berada jauh diluar kendali perusahaan memiliki pengaruh yang penting terhadap biaya modal. Tarif pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC dan terdapat cara – cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal. Sebagai contoh, penurunan tarif pajak keuntungan modal secara relatif terhadap tarif pajak atas laba biasa akan membuat saham lebih menarik, sehingga mengurangi biaya ekuitas relatif terhadap hutang. 2. Faktor – faktor yang Dapat Dikendalikan Perusahaan. Sebuah perusahaan dapat mempengaruhi biaya modalnya melalui kebijakan struktur modal, kebijakan dividen dan kebijakan investasi ( penganggaran modal ). a. Struktur Modal Perusahaan dapat mengubah struktur modalnya dan perusahaan semacam ini dapat mempengaruhi biaya modal. Jika perusahaan memutuskan untuk menggunakan lebih banyak hutang dan lebih sedikit ekuitas saham biasa, maka perubahan bobot dalam persamaan WAAC cenderung membuat WAAC menjadi lebih rendah. b. Kebijakan Dividen Isti Fadah Page 110 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Laba ditahan merupakan laba yang belum dibayarkan sebagai dividen. Untuk setiap tingkat laba tertentu, semakin tinggi rasio pembayaran dividen, semakin rendah jumlah laba ditahan. Sehingga Break Point laba ditahan semakin jauh bergeser ke kiri dalam skedul MCC. c. Kebijakan Investasi Ketika mengestimasi biaya modal, kita menggunakan tingkat pengembalian yang diperlukan atas saham dan obligasi perusahaan yang beredar sebagai titik awal. Tingkat biaya tersebut mencarminkan risiko aktiva yang dimiliki perusahaan. Kesimpulan : 1.Modal ( Capital ) Merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dan faktor – faktor lainnya , modal mempunyai biaya. Biaya tiap komponen disebut biaya komponen ( Component Cost ) dari jenis modal tertentu. 2. Biaya utang setelah pajak digunakan untuk menghitung biaya modal rata – rata tertimbang dan hal itu merupakan suku bunga utang. Biaya utang adalah suku bunga atas utang baru bukan atas utang yang masih beredar. 3.Biaya Saham Preferen ( Kps ) Kompnen biaya saham preferen yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang, dividen saham preferen dibagi dengan harga penerbitan bersih yang merupakan harga yang diterima perusahaan setelah dikurangi biaya flotasi 4.Manajemen mungkin juga membayar laba tersebut dalam bentuk dividen atau menahan dan menginvestasikan kembali dalam perusahaan. Jika manajamen memutuskan untuk menahan laba, maka terdapat biaya oportunitas yang terlibat, pemegang saham akan menerima laba sebagai dividen dan menginvestasikan uang ini dalam saham lainnya 5.Setiap perusahaan memiliki struktur modal optimal, yang didefinisikan sebagai bauran utang, saham preferen dan ekuitas saham biasa yang menyebabkan hargasaham menjadi Isti Fadah Page 111 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar maksimal oleh karena itu, perusahaan yang memaksimalkan nilai akan menetapkan target struktur modal ( optimal ) Contoh Kasus Untuk menghitung biaya modal tertimbang (WACC) PT ”Iki Wae” memiliki target struktur modal yang terdiri dari : a. 45% hutang, 2% saham preferen dan 53% ekuitas saham biasa, biaya hutang sebelum pajak 10%, biaya hutang setelah pajak 6%. Biaya saham preferen 10,3%, biaya ekuitas saham biasa dari laba ditahan 13,4%. b. Berapa besarnya WACC? c. Jawab a. WACC = WdKd (1-T) + Wps . Kps + Wce . Ks Kd = 6% Wce = 53% Kps = 10,3% Ks = 13,4% Wd = 45% Wps = 2% WACC = 0,45 (10%) (0,6) + 0,02 (10,3%) + 0,53 (13,4%) = 10% Contoh 2 Berikut ini adalah data-data keuangan dari PT Yuangga Megah Utama. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp.2.000,- kupon obligasi 15% per tahun, umur obligasi 6 tahun. Nilai yang wajar atau nilai intrinsik obligasi adalah Rp.2.200,- / lembar, pajak perusahaan 30%. Perusahaan menerbitkan saham preferen Rp.3.000,flotation cost Rp.225,- Perusahaan juga menerbitkan saham biasa. Informasi yang berkaitan dengan saham biasa adalah besarnya tingkat bunga bebas risiko 7%, Market Isti Fadah Page 112 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Return 15% dan beta perusahaan 1,9. Perusahaan memiliki total asset Rp.200 juta, Rp.50 juta berasal dari hutang, Rp.80 juta saham preferen sisanya berasal dari saham biasa. Dari data-data diatas hitunglah : a. Cost of debt, cost of preffered stock dan cost of common stock b. Weighted average cost of capital JAWABAN SOAL 2 : a. Cost of debt 2.200 = 300 (PVIFA : 4,355) 2000 (PVIF : 0,504) Ki = kd (1 – t) Bunga 15% => 1999,2 Bunga 10% => 2434,2 Kd = 10% + (234,2 / 435 x 5%) = 12,69% Ki = 12,69% (1 - t) = 12,69% (1 – 0,3) = 12,69% x 0,7 = 8,88 % Cost of preffered stock Vp = 3.000 – 225 = 2.775 Isti Fadah Page 113 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Kp = di/vp = (75/2,775) x 100% = 3% Cost of common stock Ks = Rf + (b(Rm – Rf)) = 7% + (1,9 (15% - 7%) = 7% + 1,9 ( 8% ) = 7% + 15,2% = 22,2% b. Weighted average cost of capital Hutang : 50.000.000 / 200.000.000 x 100% = 25% Saham preferen : 80.000.000 / 200.000.000 x 100% = 40% Saham biasa : 70.000.000 / 200.000.000 x 100% = 35% WACC = WiKi + WpKp + WsKs = ( 25% x 8,88% ) + ( 40% x 3% ) + ( 35% x 22,2% ) = 11,19% Umpan Balik 1.Jelaskan konsep cost of capital ! Isti Fadah Page 114 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Jelaskan mengapa ada tax adjustment pada saat perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modalnya ? 3. Jelaskan konsep struktur modal optimal ! 4. Bagaimana menghitung biaya modal yang berasal dari saham biasa ? 5. Bagaimana menghitung biaya modal yang berasal dari saham preferen dan beri contoh ? 6. PT ”Zam-Zam” memiliki target struktur modal yang terdiri dari : a. 35% hutang, 15% saham preferen dan 50% ekuitas saham biasa, biaya hutang sebelum pajak 10%, biaya hutang setelah pajak 7%. Biaya saham preferen 12,5%, biaya ekuitas saham biasa dari laba ditahan 15,3%. b. Berapa besarnya WACC Isti Fadah Page 115 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB X PENGGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu mendiskusikan konsep penganggaran modal 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi macam-macam Teknik Penganggaran Modal 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Net Present Value dan Internal Rate of Return 4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Net Present Value dan Internal Rate of Return 5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Risiko dalam Penganggaran Modal Isti Fadah Page 116 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Penganggaran modal penting bagi kelanggengan masa depan perusahaan, tetapi juga merupakan topik yang secara koseptual sulit dan kompleks. Istilah modal (Capital) disini adalah aktiva tetap yang digunakan dalam proses produksi, sedangkan anggaran (Budget) adalah rencana yang merinci proyeksi arus masuk dan arus keluar dalam satu periode di masa depan. Jadi yang dimaksud dengan Anggaran Modal (Capital Budget) adalah rencana belanja perusahaan untuk pembelian aktiva tetap. Sedangkan Capital Budgeting adalah keseluruhan proses analisis proyek-proyek yang pengembalianya diharapkan akan berlanjut lebih dari satu tahun dan menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam anggaran modal. Pentingnya Penganggaran Modal Penganggaran modal sebagai keputusan yang paling penting bagi manajemen keuangan, sebab semua eksekutif yang terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus mengetahui bagaimana keputusan penganggaran modal dilakukan. 1. Dampak Jangka Panjang Umur ekonomis dari suatu aktiva yang dibeli menggambarkan ramalan implisit selama jangka waktu umur aktiva. Kegagalan meramalkan secara tepat akan berakibat kelebihan atau kekurangan investasi dalam aktiva tetap. Ramalan kebutuhan aktiva yang salah akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Investasi yang terlalu besar dalam aktiva akan menimbulkan biaya besar yang sebenarnya tidak perlu. 2. Penentuan Saat Ketersediaan Aktiva Modal Aspek lainya dari penganggaran modal adalah Timing, yaitu waktu tersedianya aktiva modal agar aktiva itu bisa diterima dalam pada saat yang tepat. Penganggaran modal yang tepat akan memperbaiki Isti Fadah Page 117 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar penentuan saat pengadaan aktiva dan kualitas aktiva yang dibeli. Hal ini karena pengaruh wujud barang–barang modal dan para produsennya 3. Menghimpun Dana (Raising Funds) Alasan lain akan pentingnya penganggaran modal adalah penambahan aktiva selalu membutuhkan dana yang besar. Sebelum suatu perusahaan membelanjakan uangnya dalam jumlah besar seharusnya ia membuat penganggaran yang tepat, karena uang dalam jumlah yang besar tidak akan tersedia secara otomatis. Usulan–Usulan Invetasi ( Investmen Proposal ) Langkah pertama dalam proses penganggaran modal adalah menyusun daftar usulan investasi baru yang dilengkapi data secukupnya untuk bahan analisis. Macammacam Investasi : 1. Penggantian (Replacement) dalam rangka mempertahankan usaha Dalam kelompok ini termasuk penggantian yang rusak 2. Penggantian dalam rangka penghematan biaya Dalam kelompok ini termasuk pengganian peralatan yang telah kuno walaupun masih bisa beroperasi. Tujuan penggantian adalah penurunan biaya upah buruh, Bahan baku, atau sumber tenaga (mis: listrik) 3. Ekspansi Pasar/ Produk yang Ada Termasuk di dalamnya pembelanjaan untuk peningkatan omset produksi dari barang-barang yang ada atau pengembangan saluran dan fasilitas distribusi pemasaran. 4. Ekspansi ke Pasar/ Produk yang Baru Ini adalah biaya untuk memproduksi barang baru atau untuk pengembangan ke daerah baru. 5. Proyek Keamanan atau Lingkungan Isti Fadah Page 118 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Biaya yang diperlukan untuk mematuhi ketentuan pemerintah, persetujuan perburuhan, atau persyaratan polis asuransi. Kriteria Investasi Ada Beberapa cara atau metode yang digunakan untuk evaluasi proyek atau untuk minilai rencana suatu investasi. Metode-metode tersebut antara lain: 1. Metode Pemulihan (Payback Method) 2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) 3. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Internal (Internal Rate and Return) 4. Average Rate of Return Pembahasanya: 1. Payback Method (Metode Pemulihan) Metode pemulihan adalah jumlah tahun yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan kembali Investasi awalnya dari arus kas netto yang diterimanya. Kebaikan : a. Metode ini masih digunakan oleh beberapa perusahaan karena mudah dan murah biayanya b. Memberikan parameter Likuiditas proyek bersangkutan atau kecepatan pengembalian kas yang ditanamkan dalam proyek. c. Sebagai indikator tingkat risiko suatu proyek. Keburukan : a. Diabaikannya arus kas diluar batas periode pemulihan b. Pengolahan nilai waktu dan uang c. Lebuh mementingkan pengembalian nilai investasi dari pada aspek laba dalam waktu umur investasi Isti Fadah Page 119 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar d. Tidak memperhatikan variasi besar kecilnya cashflow tiap tahun 2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) Implementasi pendekatan ini adalah dengan cara mencari nilai sekarang arus kas netto yang diharapkan dari suatu investasi, kemudian didiskontokan pada tingkat biaya modal dan dikurangi biaya awal proyek. Rumuanya : NPV = Present Cash Inflow – Present Value Investasi Atau diformulasikan : n NPV = ∑ Pt I (I + i) - IO Dimana : Pt : Net Cashflow pada tahun ke-t i : Tingkat diskonto n : Lama waktu/periode berlangsung investasi IO : Pengeluaran mula-mula/ nilai investasi Jika proyek yang dinilai memiliki pola cashflow konvensional, maka present value investasi adalh sebesar modal yang ditanamkan. Sebaliknya bila cash flow memiliki pola non konvensional, maka terlebih dahulu harus dihitung present value dari keseluruhan modal yang telah diInvestasikan, kemudian dikurangkan dari present value keseluruhan cashflow. Usulan-usulan proyek akan dapat diterima apabila : NPV > 0 Isti Fadah Page 120 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Artinya “Hasil yang diperoleh adalah lebih besar dari Rate of Return minimum yang telah ditetapkan.” Contoh Soal : Perusahaan “Sari Delima” sedang memperhitungkan dua proyek yang memungkinkan untuk investasi. Proyek A Initial Investment Rp 6.000.000 Th EAT (Rp) C I (Rp) 1 1.000.000 2.000.000 2 1.000.000 2.000.000 3 1.000.000 2.000.000 4 1.000.000 2.000.000 5 1.000.000 2.000.000 6 1.000.000 2.000.000 Rata-rata 1.000.000 Isti Fadah 2.000.000 Page 121 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Proyek B Initial Investment Rp 7.200.000 Th EAT (Rp) C I (Rp) 1 3.300.000 4.500.000 2 1.000.000 2.200.000 3 800.000 2.200.000 4 100.000 1.300.000 5 100.000 1.300.000 6 100.000 1.300.000 Rata-rata 900.000 2.100.000 Ditanyakan bila perusahaan menetapkan Cost of Capital sebesar 10%, maka berapa NPV untuk masing-masing proyek? Proyek A = Rp 2.170.000 dan Proyek B = Rp 2.638.100 Maka perhitungan NPV kedua alternatif proyek: Proyek A Cash in Flow /th Rp 2.000.000 PVIA 10% ,6 4,355 x PV Cash In Flow Rp 8.710.000 Present Value Isti Fadah Page 122 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Investment Rp 6.000.000 _ NPV Rp 2.170.000 Isti Fadah Page 123 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Proyek B Th (1) Cash in Flow (2) PVIF 10% (3) Present Value (2)x(3) 1 Rp 4.500.000 0,909 Rp 4.090.500 2 Rp 2.200.000 0,826 Rp 1.817.200 3 Rp.2.000.000 0,751 Rp 1.502.000 4 Rp 1.300.000 0,683 Rp 887.900 5 Rp 1.300.000 0,621 Rp 807.000 6 Rp 1.300.000 0,564 Rp 773.200 + Present Value Cash In flow Rp 9.838.100 Present Value Internal Investment Rp 7.200.000 _ _ NPV Rp 2.638.100 3. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Internal (Internal Rate and Return) Internal Rate of return adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari nilai investasi. Tingkat diskonto yang menunjukkan NPV sama dengan nol (0). Perhitungan IRR harus dilakukan secara Trial dan Error yaitu dengan mencari NPV pada discount rate yang kita sukai. IRR merupakan tk. Diskonto dari persamaan : IO = P1 (1+i) (1+i) Isti Fadah P2 + 1 2 + …… Pn__ (1+i)n Page 124 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar n Atau IO = ∑ Pn__ (1+i)n I Dimana : IO : Internal Outlays (nilai Investasi Mula-mula) Pt : Net Cash Flow (proceed) pada tahun ke-t i : Tingkat diskonto n : Lama waktu/periode umur investasi Rumus IRR = ( IR1 - NPV2 ) IR2 – IR1___ NPV2 – NPV1 Dimana : IRR : Internal Rate of Return yang akan dicari IR1 : Internal Rate ( tk. Bunga ) untuk penetapan ke-1 IR2 : Internal Rate ( tk. Bunga ) untuk penetapan ke-2 NPV1: Net Present Value dari hasil IR1 NPV2: Net Present Value dari hasil IR2 Usulan investasi diterima apabila : IRR > Required Rate of Return atau IRR > Weighted Cost of capital Dan sebaliknya usulan investasi ditolak apabila IRR < Cost of Capital 4. Average Rate of Return (ARR) Isti Fadah Page 125 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar ARR adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan rasio/ perbandingan antara keuntungan netto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba, baik diperhitungkan dengan nilai awal investasi atau rata-rata investasi Jadi Averange Rate of Return dapat dihitung dengan : Keuntungan netto tahunan Nilai Investasi awal = Net Income____ Initial Investment Atau Atas dasar rata-rata investasi = Keuntungan Netto Tahunan _ Nilai Investasi_ 2 Diterima tidaknya Investasi yang direncanakan berdasarkan ARR adalah dibandingkan dengan target ARR minimum yang ditetapkan. Masing-masing dengan dasar nilai investasi awal dan rata-rata investasi. Atau dibandingkan dengan biaya penggunaan dana (Cost of Fund) Investasi yang diterima adalah investasi yang menggahasilkan ARR yang lebih besar Cost of Fund. Kelebihan dari metode ARR : Penerapannya mudah karena jumlah investasi/ initial investment serta proyeksi keuntungan bersih sesudah pajak tidak terlalu sulit diperoleh. Kelemahan Metode ARR : Isti Fadah Page 126 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Tidak mempertimbangkan time value of money 2. Menitik beratkan pada perhitungan accounting income bukan pada cash flow dari investasi yang bersangkutan. 3. ARR dapat dianalisis dengan beberapa cara, sehingga diperlukan standart perbandingan yang sesuai dengan cara-cara tersebut, dan dimungkinkan dapat terjadi kesalahan perbandingan. Perbandingan Antara Teknik NPV dan IRR Perbedaan pokok antara NPV dan IRR adalah : NPV mengasumsikan bahwa cash in flow yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat cost of capital/ discount rate minimum yang digunakan dalam perhitungan berikutnya. Sedangkan IRR mengasumsikan bahwa cash in flow yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat discount rate sebesar IRR. Apabila benar bahwa cash in flow yang diterima tersebut dapat diinvestasikan kembali pada tk. Discount sebesar IRR, maka teknik IRR akan memberikan hasil yang sebenarnya, tetapi jika tidak sebaiknya menggunakan teknik NPV. Capital Rationing Persoalan capital rationing ini muncul apabila proyek-proyek yang memenuhi criteria minimum yang ditetapkan lebih banyak dari pada modal yang dimiliki untuk diinvetasikan. Tujuan capital rationing adalah untuk memilih antara proyek-proyek tersebut yang akan memaksimumkan kontribusi terbesar bagi perusahaan. Secara umum hal tersebut dilakukan dengan cara memilih proyek-proyek yang akan memberikan total net present value tertinggi. Apabila ada suatu investasi mempunyai sifat Mutually exclusive berarti dilaksakan salah satu saja dari beberapa Isti Fadah Page 127 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar investasi yang terkait dengan investasi tersebut. Apabila investasi bersifat independen, berarti investasi-investasi yang terkait dengan investasi tersebut harus dilaksakan semuanya karena merupakan rangkaian yang berkesinambungan dan saling terkait. Pendekatan Internal Rate of Return Pendekatan ini membandingkan IRR dari masing-masing proyek dengan modal yang sudah dibudgetkan untuk melakukan investasi. Kelemahan : Tidak menjamin return maksimum dari modal yang telah diinvestasikan Pendekatan Net Present Value Pendekatan ini didasrkan pada present value dan IRR untuk menentukan proyekproyek yang akan memaksimumkan return perusahaan. Proses penghitungan : 1. Menentukan rangking proyek berdasarkan IRR nya 2. Menilai present value masing-masing proyek, kemudian dicari yang memiliki kombinasi proyek yang present valuenya terbesar Contoh Soal dan Penyelesaiannya Ada usulan pembelian mesin baru dengan harga perolehan Rp.130.000.000,Umur ekonomis mesin 5 tahun. Estimasi nilai sisa Rp.10 juta. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight Line Method). Earning after tax selama umur ekonomis diestimasi sebagai berikut : Tahun Isti Fadah EAT (Juta Rupiah) Page 128 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1 20 2 25 3 26 4 25 5 23 Apabila tingkat keuntungan yang disyaratkan 12%, coba saudara analisis apakah usulan tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Gunakan Metode Payback Period, Net Present Value (NPV, IRR, ARR, dan Profitability Index! JAWABAN SOAL 1 : Harga perolehan : Rp. 130.000.000,00 Nilai Residu : Rp. 10.000.000,00 Periode : 5 th Tingkat keuntungan : 12 % Penyusutan : Straight Line Mehtode (Metode Garis Lurus) : HP-NS VE : 130.000.000,00-10.000.000,00 5 : 24.000.000,00 Penyusutan EAT Proceed 24.000.000,00 20.000.000,00 44.000.000,00 24.000.000,00 25.000.000,00 49.000.000,00 24.000.000,00 26.000.000,00 50.000.000,00 24.000.000,00 25.000.000,00 49.000.000,00 Isti Fadah Page 129 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 24.000.000,00 23.000.000,00 47.000.000,00 119.000.000,00 239.000.000,00 Payback Periode = 130.000.000,00 - (44.000.000,00 + 49.000.000,00 + 37.000.000,00) = 2 thn 8,88 bln = 2 tahun 9 bulan < 5 tahun jadi proyek diterima Average Rate Return (ARR) = Average EAT x 100 % Nilai Inv. Awal = (119.000.000,00/5) x 100 % 130.000.000,00 = 23.800.000,00 x 100 % 130.000.000,00 = 18 % > 12 % jadi proyek diterima NPV Proceed PVIF PV 44.000.000,00 0,893 39.292.000,00 49.000.000,00 0,797 39.053.000,00 50.000.000,00 0,712 35.600.000,00 49.000.000,00 0,636 31.164.000,00 47.000.000,00 0,567 26.649.000,00 171.758.000,00 130.000.000,00 41.758.000,00 Isti Fadah Page 130 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar NPV = 41.758.000,00 > 0 atau bernilai + (positif) jadi proyek diterima Profitability Indeks (PI) = PV dari Proceed Investasi Awal = 171.758.000,00 130.000.000,00 = 1.32 > 1 jadi proyek diterima Internal Rate Return (IRR) Kita coba prosentasenya 30 % Proceed PVIF PV 44.000.000,00 0,769 33.836.000,00 49.000.000,00 0,592 29.008.000,00 50.000.000,00 0,455 22.750.000,00 49.000.000,00 0,350 17.150.000,00 47.000.000,00 0,269 12.643.000,00 115.387.000,00 130.000.000,00 -14.613.000,00 NPV 12 % 41.758.000 30 % -14.613.000 Isti Fadah Page 131 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar IRR = 12 % + ( 41.758.000,00 x 18 %) 56.371.000,00 = 25 % > dari 12 % jadi proyek diterima Atau, IRR =30 % + ( 14.613.000,00 x 18 %) 56.371.000,00 = 25 % Kesimpulan : 1.Anggaran Modal (Capital Budgeting) adalah rencana belanja perusahaan untuk pembelian aktiva tetap. Sedangkan Capital Budgeting adalah keseluruhan proses analisis proyek-proyek yang pengembalianya diharapkan akan berlanjut lebih dari satu tahun dan menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam anggaran modal. 2. Ada Beberapa cara atau metode yang digunakan untuk evaluasi proyek atau untuk minilai rencana suatu investasi. Metode-metode tersebut antara lain: 1. Metode Pemulihan (Payback Method) 2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) 3. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Internal (Internal Rate and Return) 4. Average Rate of Return 3.Payback Method (Metode Pemulihan) Metode pemulihan adalah jumlah tahun yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan kembali Investasi awalnya dari arus kas netto yang diterimanya. 4.Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) adalah dengan cara mencari nilai sekarang arus kas netto yang diharapkan dari suatu investasi, kemudian didiskontokan pada tingkat biaya modal dan dikurangi biaya awal proyek. Isti Fadah Page 132 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Rumusnya : NPV = Present Cash Inflow – Present Value Investasi 5. ARR adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan rasio/ perbandingan antara keuntungan netto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba, baik diperhitungkan dengan nilai awal investasi atau rata-rata investasi. 6.Internal Rate of return adalah tingkat diskonto (discount rate) yang menjadikan sama antara present value dari penerimaan kas dan present value dari nilai investasi. Tingkat diskonto yang menunjukkan NPV sama dengan nol (0). Umpan Balik 1. Apa manfaat capital budgeting bagi perusahaan? 2. Mengapa investasi pentng bagi perusahaan? 3. Mengapa konsep time value of money penting dalam capital budgeting? 4. Ada usulan investasi untuk membeli Mesin baru seharga Rp 500 juta, umur ekonomis 6 tahun. Nilai sisa 10 %. Estimasi earning after tax selama berturut turut selama 6 th adalah sbb 100 juta, 90 juta, 85 juta, 80 juta, 70 juta, dan 75 juta. Biaya modal 15 % Coba saudara analisis kelayakan usulan investasi dengan menggunakan kriteria : 1. Metode Pemulihan (Payback Method) 2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) 3. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Internal (Internal Rate and Return) 4. Average Rate of Return 5. Ada usulan investasi untuk membeli Mesin baru seharga Rp 800 juta, umur ekonomis 6 tahun. Nilai sisa 15 %. Estimasi earning after tax selama berturut turut selama 6 th adalah sbb 150 juta, 190 juta, 185 juta, 180 juta, 170 juta, dan 175 juta. Biaya modal 17 % Coba saudara analisis kelayakan usulan investasi dengan menggunakan kriteria : 1. Metode Pemulihan (Payback Method) Isti Fadah Page 133 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih Sekarang) 3. Metode Tingkat Hasil Pengembalian Internal (Internal Rate and Return) 4. Average Rate of Return Isti Fadah Page 134 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB XI STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1.Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan pengertian struktur modal 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan beberapa teori struktur modal yang meliputi teori MM tanpa pajak, teori MM dengan pajak, serta teori Trade Off 3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan kebijakan dividen 4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan beberapa teori dividen 5. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penentu dividen. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan stock split dan stock dividend Struktur modal merupakan bauran pendanaan atau bauran sumber dana yang digunakan oleh perusahaan yang meliputi hutang, saham preferen, serta saham biasa untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Isti Fadah Page 135 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Model Modigliani-Miller (Mm) Tanpa Pajak a. Salah satu pertanyaan yang sering membingungkan manajer keuangan adalah hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan. Berapa modal asing dan berapa modal sendiri yang harus digunakan? Baru pada tahun 1958, 2 ahli manajemen keuangan Franco Modigliani dan Merton Miller menggajukan suatu teori ilmiah tentang struktur modal perusahaan. Menurut teori MM tanpa pajak struktur modal atau penggunaan hutang tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. b. Asumsi-asumsi MM-Tanpa pajak : (1) Risiko bisnis perusahaan diukur dengan σ EBIT (deviasi Standard Earning Before Interest and Tax). (2) Investor memiliki pengharapan yang sama tentang EBIT perusahaan di masa mendatang. (3) Saham dan obligasi diperjual belikan di suatu pasar modal yang sempurna. (4) Hutang adalah tanpa risiko sehingga suku bunga pada hutang adalah suku bunga bebas risiko. (5) Seluruh aliran kas adalah perpetuitas (sama jumlahnya setiap periode hingga waktu tak terhingga). Dengan kata lain, pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selalu sama. Tidak ada pajak perusahaan maupun pajak pribadi. 2. MODEL MODIGLIANI-MILLER (MM) DENGAN PAJAK Tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. asumsi yang diubah adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan (corporate income taxes). Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak ( a tax – deductable expense). 3. MODEL MILLER Tahun 1976, Miller menyajikan suatu teori struktur modal yang juga meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak ini adalah : Isti Fadah Page 136 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (1) Pajak penghasilan dari saham. (2) Pajak penghasilan dari obligasi. 4. FINANCIAL DISTRESS DAN AGENCY COSTS Financial Distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan (Bankruptcy Cost) yang disebabkan oleh : keterpaksaan menjual aktiva dibawah harga pasar, biaya likuidasi perusahaan, rusaknya aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual, dsb. Bankcruptcy Cost ini termasuk “Direct cost of financial distress”. Selain itu, ancaman akan terjadinya financial distress juga merupakan biaya karena manajemen cenderung menghabiskan waktu untuk menghindari kebangkrutan dari pada membuat keputusan perusahan yang baik. Ini termasuk “Inderect cost of financial distress”. Pada umumnya kemungkinan terjadinya financial distress semakin meningkat dengan meningkatnya penggunaan hutang. Logikanya adalah semakin besar penggunaan hutang, semakin besar pula beban biaya bunga, semakin besar probabilitas bahwa penurunan penghasilan akan menyebabkan financial distress. Agency Cost atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan hutang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan dan kreditor atau disebut juga (agency problem).jika perusahaan menggunakan hutang, ada kemungkinan pemilik perusahaan melakukan tindakan yang merugikan kreditor. Karena menerima keuntungan yang tetap (bunga hutang) berapapun keuntungan perusahaan. Ini tidak sesuai dengan konsep “jika risiko bertambah, keuntungan juga harus bertambah”. Untuk menghindari kerugian semacam ini, kreditor melindungi diri dengan perjanjian-perjanjian pada saat penandatanganan pemberian kredit (covenant). Covenant ini mengurangi kebebasan perusahaan dalam membuat keputusan. Selain itu perusahaan harus dimonitor untuk menjamin bahwa covenant ditaati. Biaya untuk monitor ini dibebankan pada perusahaan dalam bentuk bunga hutang yang lebih tinggi. Jadi agency costs terdiri dari : Isti Fadah Page 137 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (1) Biaya kehilangan kebebasan atau efisien, dan (2) Biaya untuk memonitor perusahaan. 5. Model Trade-Off Jika kita memasukkan pertimbangan financial distress dan agency cost kedalam model MM-dengan pajak, kita akan peroleh model struktur modal berikut ini : PV biaya financial PV biaya VL = VU + T.D distress yang diharapkan keagenan Semakin besar penggunanaan hutang (D), semakin besar keuntungan dari penggunaan hutang (leverage gain atau T.D), tapi PV biaya financial distress dan PV agency costs juga meningkat, bahkan lebih besar. Kesimpulannya adalah : penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tapi hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan biaya financial distress dan agency problem. Titik balik tersebut disebut struktur modal yang optimal, menunjukkan jumlah hutang perusahaan yang optimal. Model ini disebut model “trade-off” karena struktur modal yang optimal dapat ditemukan dengan menyeimbangkan keuntungan penggunaan hutang (tax shield benefits of leverage) dengan biaya financial distress dan agency problem. Model “trade-off” tidak dapat menentukan secara tepat struktur modal yang optimal karena sulit untuk menentukan secara tepat PV biaya financial distress dan PV agency costs. Namun demikian model ini memberikan 3 masukan penting : (1) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya akan memiliki probabilitas financial distress yang besar. Perusahaan semacam ini akan menggunakan sedikit hutang. (2) Aktiva tetap yang khas (tidak umum), aktiva yang tidak nampak (intangible assets) dan kesempatan bertumbuh akan kehilangan banyak nilai jika terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunankan aktiva semacam ini seharusnya menggunakan sedikit hutang. Isti Fadah Page 138 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (3) Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi (dikenai tingkat pajak yang besar) sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak yang rendah. 6. Teori Informasi Tidak Simetris (Asymmetric Information Theory) Asymmetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain. Karena manajemen perusahaan tahu lebih banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal. Jika manajemen perusahaan ingin memaksimalkan nilai untuk pemegang saham saat ini, maka ada kecenderungan bahwa : 1) jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tapi menggunakan laba ditahan (supaya prospek cerah tersebut dapat dinikmati stockholder), dan 2) jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana. Karena adanya asymetric information, maka disimpulkan bahwa perusahaan lebih senang menggunakan dana dengan urutan : 1) laba ditahan dan dana dari depresiasi, 2) hutang, dan 3) penjualan saham baru. 7. Biaya Komponen Pembiayaan Biaya hutang didefinisikan sebagai hasil kali dari hasil yang dibutuhkan pada saat jatuh tempo, yaitu atas tambahan hutang modal. Biaya saham preferen tanpa tanggal jatuh tempo adalah hasil yang dibutuhkan. Angka ini merupakan hasil bagi dari dividen saham preferen yang diharapkan dengan harga saham preferen itu. Biaya saham biasa adalah pengembalian yang dibutuhkan untuk menjaga agar harga saham biasa turun dari harga saat ini. Biaya saham biasa ini bisa dihitung dengan menggunakan sekurang-kurangnya dengan 4 macam cara yaitu : (1) Penggunaan Security Market Line, yaitu suku bunga besar risiko ditambah produk premi risiko pasar ditambah beta perusahaan tersebut. (2) Biaya hutang jangka panjang perusahaan ditambah premi risiko modal perusahaan. (3) Mempertimbangkan pengembalian yang dibutuhkan oleh investor dari perusahaan dan juga dari perusahaan lain yang sejenis selama satu periode tertentu. Isti Fadah Page 139 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (4) Model penilaian dividen yang luas digunakan meliputi hasil dividen yang diharapkan ditambah pertumbuhan dividen yang diharapkan. Pembiayaan internal umumnya dianggap lebih murah dibandingkan dengan pembiayaan eksternal. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh tidak adanya biaya penerbitan surat berharga (flotation cost), pendapat lain menyatakan, bahwa adanya biaya penerbitan dalam membiayai investasi proyek baru. Tarif pajak efektif, baik untuk pajak perorangan maupun pajak atas dividen dan keuntungan modal, juga dapat dianggap sebagai sebab dari lebih rendahnya biaya pembiayaan internal. Naiknya risiko leverage akan menaikkan probabilitas kepailitan dan dengan demikian meningkatkan risiko hutang dan modal. Jika biaya kepailitan cukup besar, maka dengan naiknya leverage, nilai perusahaan akan naik, mencapai puncaknya dan kemudian turun. Langkah pertama dalam menghitung biaya modal tertimbang (WACC) adalah menentukan biaya dari masing-masing komponen modal. Langkah berikutnya adalah menetapkan timbangan yang akan digunakan dalam proses mencari rata-rata biaya tersebut. Pertanyaan pokok dalam menghitung proporsi timbangan dari masingmasing komponen biaya modal itu adalah nilai mana yang digunakan, nilai historis, nilai buku, atau nilai pasar. Biaya pembiayaan harus mencerminkan biaya kesempatan pada saat ini sehingga penggunaan biaya historis adalah tidak relevan. Dengan adanya timbangan atau proporsi dari tiap sumber pembiayaan ini, maka target struktur modal harus digunakan. Akan tetapi, nilai pasar saat ini mungkin tidak menggambarkan target nilai ekuilibrium. Jadi kita tidak perlu menerapkan nilai pasar yang akan kita dapatkan pada waktu tertentu. Yang tepat adalah kita harus menggunakan proporsi atau ukuran itu untuk mencerminkan kapasitas hutang dari perusahaan yang dapat digunakan dalam merumuskan terget rasio leverage. Isti Fadah Page 140 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Skedul biaya modal marjinal (marginal cost of capital = MCC) didefinisikan sebagai biaya dari dana tambahan yang diperoleh pada suatu periode tertentu, mempunyai dua hal yang menarik yaitu : (1) Pembiayaan perusahaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan rencana MCC. Karena itu perusahaan harus menghitung MCC-nya. (2) MCC adalah tarif yang harus digunakan dalam proses penganggaran modal. Perusahaan dapat melaksanakan proyek baru yang membutuhkan modal tambahan, hanya jika nilai sekarang bersih dari proyek itu positif, dihitung pada tingkat MCC perusahaan. Kebijakan Dividen Macam-macam dividen Dividen dilihat dari alat pembayarannya dibagi menjadi tiga jenis yaitu: 1. Dividen tunai (Cash Dividend) Dividen tunai merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai. Tujuan dari pemberian dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham dibursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham. Dividen tunai merupakan bentuk pembayaran yang paling banyak diharapkan oleh investor. Untuk membayarkan dividen dalam bentuk tunai di perlukan likuiditas. 2. Dividen saham (Stock Dividend) Dividen saham merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk saham, dengan dibagikannya dividen dalam bentuk saham maka akan meningkatkan likuiditas perdagangan di bursa efek. Kemungkinan perusahaan ingin menurunkan nilai sahamnya dan dengan cara memperluas pemilikan dan posisi likuiditas perusahaan yang tidak memungkinkan membagikan dividen dalam bentuk tunai. 3. Sertifikat dividen (Script Dividend) Sertifikat dividen merupakan dividen yang dibayarkan dengan sertifikat atau surat promes yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyatakan bahwa suatu waktu sertifikat itu dapat ditukarkan dalam bentuk uang. Jadi kalau perusahaan ingin membagikan dividen Isti Fadah Page 141 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar dalam bentuk tunai akan tetapi sementara itu perusahaan sedang mengalami kesulitan likuiditas, maka sebagai gantinya perusahaan mengeluarkan sertifikat. Dalam Ang (1997), berdasarkan atas hubungan dengan tahun buku, dividen dapat dibagi atas dua jenis yaitu : a. Dividen Interim Merupakan dividen yang dibayarkan oleh perseroan antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya. Dividen interim ini dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun dengan tujuan salah satunya yaitu untuk memacu kinerja kerja saham perseroan di bursa. b. Dividen Final Dividen final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku perseroan sebelumnya dan dibayarkan pada tahun buku berikutnya. Dividen final ini juga memperhitungkan dan mempertimbangkan hubungannya dengan dividen interim yang telah dibayarkan untuk tahun buku tersebut. Prosedur standar pembayaran dividen Dalam pembayaran dividen terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu sebagai berikut: a. Declarasion Date Declarasion date adalah tanggal keputusan untuk membagikan dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembayaran dividen. b. Date of record Date of record merupakan tanggal keputusan bahwa para pemegang saham pada tanggal tertentu dinyatakan berhak untuk menerima dividen, atau hari terakhir untuk mendaftarkan diri sebagai pemegang saham agar berhak menerima dividen yang akan dibagikan perusahaan. c. Ex-dividend Isti Fadah Page 142 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Ex-dividend adalah tanggal pada saat mana hak atas dividen periode berjalan dilepaskan dari sahamnya yaitu lima hari sebelum date of record. Pada tanggal ini atau sesudahnya pembeli tidak berhak untuk memperoleh dividen yang akan dibagikan. d. Payment date Payment date merupakan tanggal kapan dividen tersebut akan dibayarkan, dan bagaimana cara pembayaranya. Makna Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen (Wachowicz 1997). Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Pengertian dividen menurut William (1938) dalam Cooper (1997) adalah reward untuk shareholder atas suply capital pada perusahaan. Tanpa pembayaran dividen, saham tidak akan bernilai, hanya janji dividen di masa yang akan datang yang memberikan nilai kepada saham, menurut pendapat yang konvensional : fluktuasi saham disebabkan oleh perubahan ekspektasi investor tentang nilai dividen di masa mendatang. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Menurut Brigham & Houston ( 2001) Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat dikelompokkan menjadi empat katagori besar, yaitu : Isti Fadah Page 143 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Kendala-Kendala Atas Pembagian Dividen Aspek-aspek yang merupakan kendala atau yang membatasi pembagian dividen adalah antara lain : kontrak hutang, pembatasan saham preferen, ketidakcukupan laba, ketersediaan kas serta denda pajak atas penahanan laba yang tidak wajar. 2. Peluang Investasi Peluang investasi dalam hal ini pertama berhubungan dengan kemampuan untuk mempercepat atau menangguhkan proyek akan memungkinkan perusahaan untuk lebih konsisten dengan kebijaksanaan dividen stabil. Yang kedua adalah letak dari daftar IOS, apabila daftar IOS lebih mengarah ke kanan, maka cenderung menghasilkan target pembayaran dividen yang rendah. 3. Ketersediaan dan Biaya dari Sumber Modal Alternatif Ada tiga variabel yang mempengaruhi kebijaksanaan dividen berkaitan dengan ketersediaan dan Biaya dari Sumber Modal Alternatif, yaitu (a) besarnya biaya penjualan saham baru, (2) kemampuan untuk mensubstitusi ekuitas dengan hutang serta (c) Pengendalian . 4. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Ks Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Ks dapat dilihat dari empat faktor yang meliputi : (1) keinginan pemegang saham untuk mendapatkan penghasilan sekarang dibanding penghasilan dimasa yang akan datang, (2) tingkat risiko dari dividen dibandingkan, (3) manfaat pajak dari capital gain dibanding dividen, dan (4) informasi atau isyarat yang terkandung dalam dividen. Menurut Miller & Modigliani (1961) dalam Cooper (1997) Ada dua pendekatan untuk menjelaskan keputusan dividen. Pertama, dimulai dari hasil teoritis bahwa dalam kondisi persaingan sempurna manajer dan pemegang saham seharusnya indifferent terhadap size dari pengumuman dividen saat ini. Kedua, dimulai dari hasil kajian empiris bahwa direktur memiliki keengganan untuk menurunkan dividen (lebih menyukai dividen yang stabil) . Kesimpulannya kenaikan dividen seharusnya hanya dilakukan manajer yakin level dividen yang Isti Fadah jika baru tersebut dapat dipertahankan. Perilaku ini Page 144 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar mempengaruhi kemampuan memprediksi dividen saat ini berdasarkan pengetahuan mengenai earning saat ini dan dividen yang lalu (Lintner:1956 dalam Cooper: 1997). Pembayaran dividen berguna untuk meminimumkan cost dari masalah keagenan antara manajer dan pemegang saham yang telah melakukan keputusan secara berlebihanpada proyek dengan NPV = 0 atau negatif. Walaupun demikian perlu diingat kembali bahwa pembayaran dividen merupakan manifestasi dari masalah keagenan antara pemegang obligasi dan saham. Sehingga pembayaran dividen bisa saja tidak dapat dilakukan karena adanya pembatasan dari covenant obligasi. Kebijakan pembagian dividen selain untuk mengatasi masalah keagenan juga tergantung dari beberapa faktor, yaitu : 1. kondisi industri dimana perusahaan beroperasi , ukuran perusahaan, padat modal atau tidaknya proses produksi perusahaan, free cash flow yang dihasilkan, ketersediaan peluang proyek dengan NPV positif. 2. Jumlah pemegang saham, tersebar atau tidaknya kepemilikan saham, aktif atau tidaknya pemegang saham, keinginan dan kemampuan pemegang saham mayoritas di dalam mengawasi manajemen perusahaan. Manajer yang mengikuti kebijakan pembayaran dividen sesuai dengan kepentingan yang paling baik dari investor akan diberikan konpensasi dengan kenaikan harga saham dan promosi, sedangkan tindakan yang sebaliknya akan menyebabkan penurunan harga saham dan pemberhentian manajer dari perusahaannya (Meginson, 1997 dalam Cynthia 2003) Penjelasan terperinci mengenai dampak kedua variabel di atas terhadap pembayaran dividen dapat dilihat pada tabel berikut. Isti Fadah Page 145 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Peningkatan Dalam Variabel Perusahaan Pertumbuhan Aset Peluang Investasi Dengan NPV Positif Kepadatan Modal dan Produksi Perusahaan Free cash flow yang dihasilkan Jumlah pemegang saham individu Kuatnya koalisi dari pemegang saham Ukuran dari pemilik saham mayoritas terbesar Dampak Terhadap Pembayaran Dividen Menurun Menurun Meningkat Peningkatan Dari Variabel Makro Dampak Terhadap Pembayaran Dividen Meningkat Meningkat Menurun Menurun Biaya transaksi dan perdagangan Meningkat sekuritas Pajak perorangan dari pendapatan dividen Menurun Pajak perorangan dari pendapatan capital gain Kekuatan investor institusional pada corporate governance Pentingnya pasar modal secara relatif dibandingkan intermediate financing Jumlah transparasi informasi perusahaan Meningkat Menurun Meningkat Menurun Ukuran dari pemilik saham mayoritas Menurun terbesar Sumber : Cynthia 2003 1. BEBERAPA TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN Manajemen mempunyai 2 alternatif perlakuan terhadap penghasilan bersih sesudah pajak (EAT) perusahaan : 1) dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk dividen, dan 2) diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan (retained earning). Pada umumnya sebagian EAT (Earning After Tax) dibagi dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali. Artinnya, manajemen harus membuat keputusan tentang dividen ini disebut kebijakan dividen (dividend policy). Isti Fadah Page 146 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar DPR = Dividen yang dibagi EAT Persentase laba ditahan dari EAT adalah (1-DPR). Ada 3 masalah utama yang akan dijelaskan adalah : 1) Berapa besar DPR dari waktu ke waktu, secara rata-rata, 2) Haruskah DPR bertumbuh secara relatif stabil atau bervariasi menurut arus kas dan kebutuhan dana perusahaan, 3) Berapa besar DPR yang harus ditetapkan saat ini. Apakah kebijakan dividen adalah suatu hal yang penting dalam artian mempengaruhi nilai perusahaan, apa berbagai pendapat atau teori tentang kebijakan dividen antara lain : a) Teori “Dividen Tidak Relevan” dari Modigliani dan Miller, b) Teori “The Bird-in-the-Hand”, c) Toeri Perbedaan Pajak, d) Teori “Signaling Hypothesis”, dan e) Teori “Clientele Effect”. a). “Dividen tidak relevan” Dari MM Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut MM, dividen adalah tidak relevan. Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asuransi penting yang “lemah” seperti : a). Pasar modal sempurna dimana semua investor adalah rasional. b). Tidak ada biaua emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru. c). Tidak ada pajak. d). Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah. Pada praktiknya : 1) pasar modal yang sempurna sulit ditemui, 2) biaya emisi saham baru pasti ada, 3) pajak pasti ada, 4) kebijakan investasi perusahaan tidak mungkin tidak berubah. b). Teori “The bird in the hand” Isti Fadah Page 147 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih suka menerima dividen daripada capital gain. Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari pada capital gain yield. c). Teori perbedaaan pajak Teori yang diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan dividend yield tinggi, capital gain yield rendah daripada saham dengan dividend yield rendah, capital gain tinggi. d). Teori “signaling hypothesis” Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun.fenomena ini dapat dianggap sebagai bukti bahwa para investor lebih menyukai dividen daripada capital gains. Tapi MM berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang diatas biasanya merupakan suatu “sinyal” kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. e). Teori “clientele effect” Teori ini menyatakan bahwa kelompok pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Jika ada perbedaan pajak bagi individu maka kelompok pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Isti Fadah Page 148 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Bukti empiris menunjukkan bahwa “clientele” ini ada. Tapi menurut MM hal ini tidak menunjukkan bahwa dividen besar lebih baik dari dividen kecil, demikian sebaliknya efek “clientele” ini hanya mengatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham, kebijakan dividen tertentu lebih menguntungkan mereka. 2. KEBIJAKAN DIVIDEN DALAM PRAKTIK Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang relatif stabil atau meningkat secara teratur. Kebijakan ini kemungkinan besar di sebabkan oleh asumsi bahwa : 1) investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki prospek cerah. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan aman yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen, dan 2) investor cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi. Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan dimana mereka yakin dapat mempertahankan di masa mendatang. Pada praktiknya ada juga perusahaan yang menggunakan model “residual dividend” dimana ditentukan dengan cara : 1) mempertimbangkan kesempatan investasi perusahaan, 2) mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk investasi, 3) untuk memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri tersebut semaksimal mungkin dan, 4) membayar dividen hanya jika ada sisa laba. Model “residual dividend” menyebabkan dividen bervariasi jika kesempatan investasi perusahaan juga bervariasi (fluktuasi). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen 1. Undang-undang, undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan”(retairned earnings) dalam neraca. Isti Fadah Page 149 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Posisi likuiditas, meskipun suatu perusahaan mempunyai catatan mengenai laba, perusahaan mungkin tidak dapt membayar dividen kas karena posisi likuiditasnya, biasanya perusahaan mempunyai kebutuhan dana yang sangat mendesak sehingga perusahaan dapat memutuskan untuk tidak membayar dividen. 3. Kebutuhan untuk melunaskan hutang, apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan. Perusahaan dapat membayar hutang itu pada saat jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lain, atau perusahaan dapat memutuskan untuk melunaskan hutang tersebut. Jika keputusannya adalah membayar hutang tersebut, maka ini biasanya memerlukan penyimpanan laba. 4. Larangan dalam perjanjian hutang, pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio-rasio keuangan menunjukkan perusahaan dalam kondisi sehat. 5. Tingkat ekspansi aktiva, semakin cepat suatu perusahaan berkembang, semakin besar kebutuhannya untuk membiayai ekspansi aktivanya. Kalau kebutuhan dana di masa depan semakin besar, perusahaan akan cenderung untuk menahan laba dari pada membayarkannya. 6. Tingkat laba, tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakan di perusahaan tersebut. 7. Stabilitas laba, suatu perusahaan yang mempunyai laba stabil sering kali dapat memperkirakan berapa besar laba di masa yang akan datang. Perusahaan seperti ini biasanya cenderung membayarkan laba dengan prosentase yang lebih tinggi daripada perusahaan yang labanya berfluktuasi. 8. Peluang ke pasar modal, suatu perusahaan besar dan telah berjalan baik, dan mempunyai catatan profitabilitas dan stabilitas laba akan mempunyai peluang Isti Fadah Page 150 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar besar untuk masuk ke pasar modal dan bentuk-bentuk pembiayaan eksternal lainnya. 9. Kendali (control), jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana baru. Akibatnya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada perusahaan yang relatif kecil. 10. Posisi pemegang saham sebagai pembayar pajak, posisi pemilik perusahaan sebagai pembayar pajak sangat mempengaruhi keinginanya untuk memperoleh dividen. Suatu perusahan yang dipegang hanya oleh beberapa pembayar pajak dalam golongan berpendapatan tinggi, cenderung untuk membayar dividen yang rendah. Pemilik memilih untuk mengambil pendapatan mereka dalam bentuk peningkatan modal daripada dividen, karena dividen akan terkena pajak penghasilan pribadi yang lebih tinggi. Akan tetapi, pemegang saham dari perusahaan yang dimiliki oleh orang banyak akan memilih pembayaran dividen yang tinggi. 11. Pajak atas laba yang diakumulasikan secara salah, untuk mencegah pemegang saham hanya menggunakan perusahaan sebagai suatu “perusahaan penyimpan uang (incorporated pocket book) yang dapat digunakan untuk menghindari tarif pajak penghasilan pribadi yang tinggi, peraturan perpajakan perusahaan menentukan suatu pajak tambahan khusus terhadap penghasilan yang diakumulasikan secara tidak benar. 3. Stock Repurchase, Stock Dividend Dan Stock Split a). Stock Repurchase Sebagai alternatif terhadap pemberian dividen berupa uang tunai, perusahaan dapat mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham dengan cara membeli kembali saham perusahaan (stock repurchase). Isti Fadah Page 151 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Jika harus memilih antara stock repurchase dan pembayaran dividen tunai, pada pasar yang sempurna (dimana tidak ada pajak, biaya komisi untuk jual-beli saham dan efek sinyal dari pemberian dividen), investor akan indifferent terhadap ke-2 pilihan. Pada pasar yang tidak sempurna, investor mungkin akan memiliki preferensi terhadap salah satu dari ke-2 alternatif tersebut. Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk membeli kembali saham : (1) Saham dapat dibeli pada pasar terbuka. Disini perusahan membeli sahamnya sendiri melalui pialang saham. Pendekatan ini dapat menyebabkan kenaikan harga saham yang dibeli dan ada biaya komisi. (2) Perusahaan membuat penawaran formal untuk membeli saham perusahaan dalam jumlah tertentu dan harga yang telah ditetapkan. Pendekatan ini disebut “tender offer”. Biasanya harga beli di tetapkan di atas harga pasar guna menarik investor untuk melepas sahamnya. (3) Perusahaan membeli sejumlah sahamnya kembali dari satu atau beberapa pemegang saham besar (major stockholder). Pendekatan ini disebut “negotiated basic”. b). Stock Split dan Stock Dividen. Bagian yang integral dari kebijakan dividen adalah penggunaan “stock dividend” dan “stock split”. Stock split adalah tindakan perusahaan memecah saham yang beredar menjadi bagian yang lebih kecil. Bagi pemegang saham, stock split tidak membuat mereka bertambah kaya karena kenaikan jumlah saham diimbangi dengan penurunan nilai nominal atau harga saham. Secara keseluruhan kekayaan mereka tidak berubah, hanya saja sekarang mereka memegang lebih banyak lembar saham dengan nominal yang lebih kecil. Jika tidak ada keuntungan secara ekonomis, mengapa perusahaan melakukan stock split dan stock dividend? Isti Fadah Page 152 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (1) Stock split dilakukan untuk menjaga agar harga saham tetap berada pada “optimal price range” atau harga pasar optimal untuk menjaga agar saham tetap diperjual belikan banyak orang. Harga saham yang terlalu tinggi akan menyulitkan investor kecil untuk membeli saham tersebut, sehingga menurunkan demand untuk saham tersebut di pasar sekunder. (2) Stock dividend digunakan pada saat perusahaan ingin menghemat kas atau pada saat perusahaan kesulitan keuangan. Perusahaan menghemat kas untuk dapat mengambil proyek-proyek yang menguntungkan. 4. DIVIDEN SEBAGAI ISYARAT Penggunaan dividen sebagai isyarat, cenderung berupa cerita bagaimana informasi dapat diteruskan ke pasar daripada berupa teori tentang kebijakan dividen optimal. Pengumumam yang menyatakan bahwa suatu perusahaan telah memutuskan untuk menaikkan dividen per saham mungkin diartikan oleh penanam modal sebagai berita yang baik, karena dividen per saham yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan yakin arus kas pada masa mendatang akan cukup besar untuk menanggung tingkat dividen yang tinggi. Ross (1977) membuktikan bahwa kenaikan pada dividen yang dibayarkan dapat menimbulkan isyarat yang jelas dan tidak ada duanya pada pasar bahwa prospek perusahaan telah mengalami kemajuan. Untuk membuat suatu isyarat menjadi bermanfaat, ada 4 keadaan yang harus dipenuhi : (1) Manajemen harus selalu mempunyai dorongan yang tepat untuk mengirimkan isyarat yang jujur, meskipun beritanya buruk. (2) Isyarat dari suatu perusahaan yang sukses tidak mudah ditiru oleh pesaingnya yang kurang sukses. (3) Isyarat itu harus mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan kejadian yang dapat diamati. Isti Fadah Page 153 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar (4) Tidak ada cara menekan biaya yang relatif efektif daripada mengirimkan isyarat yang sama. Kesimpulan 1. Struktur modal adalah bauran pendanaan atau bauran sumber dana yang digunakan oleh perusahaan yang meliputi hutang, saham preferen, serta saham biasa untuk perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. 2. Menurut teori MM tanpa pajak struktur modal atau penggunaan hutang tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. 3.Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak ( a tax – deductable expense). 4. Teori trade Off menyatakan penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tapi hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan biaya financial distress dan agency problem. Titik balik tersebut disebut struktur modal yang optimal, menunjukkan jumlah hutang perusahaan yang optimal. 5. Kebijakan dividen terkait dengan penetapan berapa prosen bagian dari laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham, dan berapa prosen yang akan ditahan. 6.Dividen tidak relevan” Dari M Menurut Modigliani dan Miller (MM), nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya DPR, tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan kelas risiko perusahaan 7.Teori “The bird in the hand” Gordon dan Lintner menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih suka menerima dividen daripada capital gains. Isti Fadah Page 154 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Menurut mereka, investor memandang dividend yield lebih pasti dari pada capital gain yield. Umpan Balik 1. Jelaskan apa yang dimakud dengan struktur modal ! 2. Jelaskan perbedaan teori MM dengan dan teori tanpa pajak ! 3. Jelaskan teori keseimbangan atau teori Trade Off tentang struktur modal ! 4. Jelaskan dan beri contoh teori tentang dividen “the bird in the hand”! 5. Jelaskan faktor-faktor penentu dividen ! 6. Jelaskan apa yang dimaksud stock split dan stock dividend ! dan beri contoh visualisasi kwantitatifnya! 7. Jelaskan pengaruh stock split terhadap harga saham perusahaan! Isti Fadah Page 155 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB XII STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN (LEVERAGE PERUSAHAAN) Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan Kompetensi Dasar 1.Mahasiswa mampu menjelaskan risiko keuangan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan risiko bisnis 3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan hubungan EBIT dan EPS 4.Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan analisis indifferent 5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengaplikasikan konsep DOL, DFL dan DTL 5. Struktur keuangan merupakan cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan dari neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Jadi struktur modal suatu Isti Fadah Page 156 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar perusahaan hanya merupakan sebagian dari struktur keuangannya. Nilai buku dari modal pemegang saham (Equity = E) terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham tersebut akan ditambahkan kepada modal pemegang saham dan kedua saham itu (yaitu saham biasa dan saham preferen) akan disebut kekayaan bersih (net worth) perusahaan. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan tradeoff antara risiko dan tingkat pengembalian – penambahan utang memperbesar risiko perusahaan, tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko semakin tinggi akibat semakin membesarnya utang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Konsep penting adalah leverage keuangan atau faktor leverage. Leverage keuangan (financial leverage) menyangkut penggunaan dana untuk perusahaan membayar biaya tetap (fixed cost) dengan maksud untuk meningkatkan hasil pengembalian (return) bagi para pemegang sahamnya. Karena kenaikan leverage juga meningkatkan risiko arus laba bagi para pemegang saham biasa, di sini kita menghadapi tradeoff yang telah kita kenal antara risiko dan hasil pengembalian (return) yang diharapkan. Berkenaan dengan leverage keuangan, tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang memuaskan antara risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan, yang akan memaksimasi harga pasar saham. Risiko Keuangan Pada intinya risiko keuangan mencakup kemungkinan terjadinya insolvensi dan juga variasi laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. Apabila perusahaan memperbesar proporsi hutang, pembiayaan dengan lease (lease financing), dan saham preferen (preferred stock) dalam struktur modalnya, maka beban akan meningkat. Akibatnya probailitas terjadinya insolvensi kas semakin besar. Untuk menjelaskan Isti Fadah Page 157 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar pemikiran ini, misalkan dua perusahaan mempunyai tingkat leverage (degree of leverage) yang berbeda tetapi sama dalam hal lainhya. Masing-masing perusahaan mengharapkan laba kas tehunan sebesar Rp80,000 sebelum bunga dan pajak. Perusahaan A tidak mempunyai hutang; perusahaan B mempunyai obligasi tanpa jatuh tempo (perpetual bonds) yang sedang beredar bernilai nominal Rp200,000 dengan bunga 15%. Jadi, total beban keuangan tahunan perusahaan B adalah sebesar Rp30,000 sedangkan perusahaan A tidak mempunyai beban keuangan. Jika laba kas kedua perusahaan itu menjadi 75% lebih rendah daripada laba yang diharapkan, misalnya Rp20,000 maka peruashaan B tidak akan mampu menutup beban keuangannya dengan laba kas. Dengan demikian kita lihat bahwa probabilitas terjadinya insolvensi kas meningkat jika beban keuangan yang ditanggung oleh perusahaan meningkat. Aspek kedua dalam risiko keuangan menyangkut dipersi/penyebaran relatif dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. Misalkan bahwa laba operasi yang diharapkan pada masa yang akan datang selama 5 tahun berikutnya, untuk perusahaan A dan B, merupakan variabel acak (random variable) yang subyektif d mana nilai-nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas setiap perusahaan adalah Rp80,000 dan standar deviasi Rp40,000. Seperti sebelumnya, asumsikan bahwa perusahaan tidak mempunyai hutang, sedangkan perusahaan B mempunyai surat hutang obligasi Rp200,000 dengan bunga 15%. Untuk ringkasnya, kita abaikan pajak penghasilan. Maka nilai yang diharapkan dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa akan menjadi Rp80,000 bagi perusahaan A dan Rp50,000 bagi perusahaan B. Karena standar deviasi terhadap nilai yang diharapkan adalah sama untuk kedua perusahaan tersebut, maka dispersi relatif dari laba yang diharapkan tersedia bagi para pemegang saham biasa akan lebih besar untuk perusahaan B dari pada perusahaan A. Koefisien variasi untuk perusahaan A secara mudah dapat diperoleh dengan membagi standar deviasi dengan nilai harapan (expected value), yaitu: Rp40.000 Isti Fadah Page 158 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Koefisien variasi = = 0,50 Rp80.000 Sedangkan untuk perusahaan B, koefisien variasi = Rp40.000 = 0,80 Rp50.000 Kita lihat bahwa tingkat dispersi dari nilai laba yang diharapkan tersedia bagi para pemegang saham biasa adalah sama unruk kedua perusahaan itu, tetapi nilai laba yang diharapkan ini lebih besar bagi perusahaan A daripada perusahaan B. Akibatnya, dispersi relatif, sebagaimana diukur dengan variasi, adalah lebih kecil bagi perusahaan A. Dispersi laba operasi yang tersedia untuk para pemegang saham biasa harus dibedakan dengan dispersi laba operasi, yang dikenal sebagai risiko usaha. Dalam conoh saya, kedua perusahaan itu mempunyai tingkat risiko usaha yang sama, sebagaimana telah diterapkan, karena koefisien variasi laba operasi yang diharapkan pada masa yang akan datang adalah sama. Koefisien variasi = Rp40.000 = 0,50 Rp80.000 Kedua perusahaan itu hanya berbeda dalam tingkat risiko keuangan. Singkatnya, kita menganggap bahwa risiko keuangan mencakup volatilitas laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dan probabilitas terjadinya insolvensi. Kedua aspek ini berbanding langsung dengan dispersi laba operasi yang diharapkan, atau risiko usaha perusahaan. Risiko Bisnis Risiko bisnis didefinisikan sebagai ketidakpastian atas proyeksi tingkat pengembalian aktiva, atau atas ekuitas (ROE) jika perusahaan tidak menggunakan utang. Hal ini merupakan satu-satunya determinan terpenting dari struktur modal perusahaan. Risiko bisnis bebeda-beda di antara industri dan juga di antara perusahaan yang satu dengan yang lain dalam industri yang sama. Begitu pula, risiko bisnis dapat berubah dari waktu ke waktu. Dewasa ini, perusahaan pemroses makanan dan toko-toko makanan Isti Fadah Page 159 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar acap kali dipandang sebagai contoh industri yang memiliki risiko rendah, sementara industri yang bersifat siklis, seperti baja, dianggap sebagai industri berisiko tinggi. Perusahaan kecil dan perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk saja juga mempunyai risiko yang relatif tinggi. Risiko bisnis tergantung pada sejumlah faktor, yang terpenting diantaranya adalah: a. Variabilitas permintaan b. Variabililtas harga jual c. Variabilitas harga masukan d. Kemampuan untuk menyesuaikan harga keluaran terhadap perubahan harga masukan e. Proporsi biaya tetap:leverage operasi Setiap faktor ini ditentukan sebagian oleh karakteristik industri perusahaan, tetapi sampai pada kadar tertentu semuanya dapat dikendalikan oleh manajemen. 2.3 Hubungan EBIT – EPS Sekarang kita masuk pada analisis pengaruh leverage pada keuangan terhadap EBIT/EPS. Untuk menganalisis tingkat leverage keuangan yang paling cocok bagi sebuah perusahaan, antara lain kita perlu memahami hubungan laba per lembar saham (earning per share = EPS) terhadap laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes = EBIT) untuk berbagai alternatif pembiayaan (financing). EBIT tidak tergantung pada leverage keuangan (financial leverage), melainkan merupakan hasil operasi dan risiko usaha perusahaan, kita harus tahu apa yang akan terjadi pada EPS sebuah perusahaan dalam berbagau bentuk pilihan pembiayaan apabila terjadi perubahab EBIT. Untuk menggambarkan pengaruh analisis leverage terhadap EBIT-EPS, misalkan perusahaan dengan investasi sebesar Rp10 juta yang seluruhnya terdiri dari saham biasa bermaksud menambah Rp5juta lagi untuk perluasan perusahaan dengan salah satu dari tiga rencana pembiayaan yang mungkin. Perusahaan tersebut dapat membuiayai 1) semua dengan saham bisa, 2) semuanya dengan hutang (debt) dengan bunga 12%, atau 3) Isti Fadah Page 160 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar semuanya dengan saham preferen dengan dividen 11 persen. EBIT pada saat ini adalah Rp2 juta, tarif pajak 50 persen, dan saham baiasa yang sedang beredar sebanyak 200.000 lembar. Saham biasa dapat dijual dengan harga Rp50 per lembar saham dalam jenis pilihan pembiayaan 1, yang berarti menghasilkan 100.000 lembar saham tambahan. Untuk menentukan titk-titik impas (break-even), atau indefferens, EBIT di antara berbagai alternatif pembiayaan itu, kita mulai dengan menghitung EPS untuk beberapa tingkat EBIT hipotesis. Misalkan kita ingin mengetahui berapa besar EPS dalam ketiga rencana pembiayaan tersebut jika EBIT adalah Rp2,4 juta. Perhitunag diperlihatkan pada tabel 1. Kita lihat bahwa hutang dikurangkan sebelum pajak, sedangkan dividen saham preferen dikurangkan setelah pajak. Akibatnya, laba yang tersedia untuk pada pemegang saham biasa adalah lebih tinggi dalam pilihan pembiayaan dengan hutang dari pada pilihan saham preferen, meskipun dalam kenyataan suku bunga hutang lebih tinggi daripada tingkat dividen saham preferen. Tabel 1 Perhitungan Laba Per Lembar Saham Menurut Ketiga Alternatif Pembiayaan semua dengan saham biasa laba sebelum bunga dan pajak (hipotesis) Bunga laba sebelum pajak pajak penghasilan laba sesudah pajak dividen saham perferen laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa jumlah lembar saham laba per lembar saham semua dengan Hutang semua dengan saham preferen Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 1.200.000 1.200.000 - Rp 2.400.000 600.000 Rp 1.800.000 900.000 900.000 - Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 1.200.000 1.200.000 550.000 Rp 1.200.000 300.000 Rp 4,00 Rp 900.000 200.000 Rp 4,50 Rp 650.000 200.000 Rp 3,25 Analisis Impas atau Indefferen Dengan adanya informasi dalam tabel 1, kita dapat menggambarkan bagan impas atau indefferens sama seperti yang kita buat untuk leverage operasi (operating leverage). Isti Fadah Page 161 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Pada sumbu datar kita gambarkan EBIT, dan EPS pada sumbu vertikal. Untuk setiap alternatif pembiayaan kita harus menggambarkan sebuah garis lurus untuk mencerminkan EPS bagi semua tingkat EBIT hipotesis. Untuk EBIT sebesar Rp2,4 juta, kita lihat dalam tabel 1 bahwa EPS adalah Rp4,00, Rp4,50, dan Rp3,25 untuk pilihan pembiayaan saham biasa, hutang, dan saham preferen. Kita dapat dengan mudah menggambarkan EPS-EPS ini untuk nilai EBIT Rp2,4 juta. Perhatikan bahwa tidak menjadi masalah tingkat EBIT hipotesis mana yang akan kita pilih untuk menghitung EPS. Pada kertas grafik yang baik, suatu tingkat EBIT hipotesis akan sama baiknya dengan tingkat-tingkat EBIT lainnya. Titik data yang kedua adalah EBIT yang perlu guna menutup semua biaya tetap keuangan untuk suatu rencana pembiayaan tertentu, dan EBIT itu digambarkan pada sumbu datar. Untuk alternatif saham biasa, tidak ada biaya tetap, sebab itu titik potong dengan sumbu datar adalah nol. Untuk pilihan hutang, kita harus mempunyai EBIT sebesar Rp 600.000 guna menutup beban bunga, sehinggga jumlah Rp 600.000 tersebut menjadi titik perpotongan dengan sumbu datar. Untuk alternatif saham preferen, kita harus membagi jumlah dividen tahunan dengan satu dikurangi tarif pajak (1 – tarif pajak) jadi kita memerlukan EBIT Rp 1,1 juta untuk menutupi dividen saham preferen sebesar Rp 550.000, dengan asumsi tarif pajak adalah 50 %. Sekali lagi, dividen dalam saham preferen dikurangi setelah pajak, sehingga diperlukan laba yang lebih besar sebelum pajak untuk menutup dividen tersebut dari pada untuk menutup bunga. Dengan diketahuinya titik-titik potong sumbu datar dan EPS untuk suatu tingkat EBIT hipotesis, kita menarik garis lurus melalui kedua himpunan titik itu. Grafik impas atau indefferens untuk perusahaan diperlihatkan pada gambar 1. Isti Fadah Page 162 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa titik indefferens EPS antara alternatif pembiayaan hutang dan saham biasa ialah EBIT Rp1.800.000. Jika EBIT berada di bawah titik tersebut, maka alternatif saham biasa akan memberikan EPS yanglebih tinggi, sedangkan di atas titik tersebut alternatif hutanglah yang terbaik. Titik indefferens antara alternatif saham preferen dan saham biasa ialah EBIT Rp3.300.000. Di atas titik tersebut, alternatif saham preferen lebih disukai (baik) menurut EPS, di bawah titik itu, alternatif saham biasalah yang terbaik. Kita perhatikan bahwa tidak ada titik indeferens di antara hutang dan alternatif saham preferen. Alternatif hutang unggul untuk semua tingkat EBIT dan mempunyai jumlah EPS yang tetap, yaitu Rp1,25. Untuk mencari titik-titik indefferen antara dua metode pembiayaan secara matematis dapat digunakan rumus sebagai berikut: (EBIT* - C1)(1 – t) = (EBIT* - C2)(1 – t) S1 S2 Di mana EBIT* = titik indefferes EBIT yang dicari antara dua metode pembiayaan. Isti Fadah Page 163 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar C1, C2 = beban bunga per tahun atau dividen saham preferen atas dasar sebelum pajak untuk metode pembiayaan 1 dan 2. (untuk saham preferen, dividen dibagi dengan 1 – t) t = tarif pajak penghasilan S1, S2 = jumlah lembar saham biasa yang akan beredar setelah pembiayaan untuk metode 1 dan 2. Apabila kita ingin menentukan titik indefferens antara alternatif pembiayaan dengan saham biasa dan dengan hutang dalam contoh di atas, kita akan memperoleh: (EBIT* - 0)(0,5) = (EBIT* - 600.000)(0,5) 300.0 200.000 0,5(EBIT*)(200.00) = 0,5(EBIT*)(300.000) – 0,5(600.000)(300.000) 50.000 EBIT* EBIT* = 90.000.000.000 = Rp 1.800.000 Titik indefferens EBIT, di mana EPS untuk kedua metode pemiayaan itu sama, adalah Rp1,8 juta. Tingkat Leverage Untuk pembahasan selanjutnya kita akan membicarakan tentang tingkat leverage. Teori keuangan belum dapat menentukan secara simultan berapa sesungguhnya tingkat leverage operasi dan keuangan yang optimal. Akan tetapi, kita dapat melihat bagaimana leverage operasi dan keuangan berinteraksi dengan analisis konsep tingkat leverage. Namun sebelumnya kita perlu mengetahui format income statement-nya (full costing) sebagai berikut: Isti Fadah Page 164 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Sales revenue Cost of goods sold Operasional leverage Gross profit Operating expenses Earning before interest and taxes Interest Financial Leverage Earning before taxes Taxes Earning after taxes Konsep Operating leverage adalah penggunaan aktiva atau operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap atau fixed operating cost. Fungsinya menganalisis sejauh mana sales revenue dan menutup biaya tetap dan biaya variabel juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penjualan terhadap laba sebelum bunga dan pajak (=EBIT). Operating leverage akan menghasilkan leverage yang menguntungkan bila sales revenue (penerimaan dari penjualan setelah dikurangi dengan variabel cost) lebih besar dari fixed cost. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan EBIT. Bagi financial officer, analisis Operating leverage memberikan informasi sejauh mana efek/pengaruh perubahan dari volume penjualan terhadap turun naiknya EBIT. Cara mengukurnya dengan menghitung degree of operating leverage (DOL) atau tingkat leverage operasi. Tingkat leverage operasi (degree of operating leverage = DOL) di definisikan sebagai persentasi perubahan laba operasi (EBIT) akibat perubahan penjualan dalam persentase tertentu. DOL = Isti Fadah persentase perubahan EBIT . = ∆EBIT / EBIT Persentase perubahan penjualan ∆Q / Q Page 165 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Dengan demikian, DOL adalah angka indeks yang mengukur pengaruh perubahan penjualan dari sejumlah keluaran tertentu, Q , terhadap laba operasi, atau EBIT. DOL juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut yang diturunkan dari persamaan sebelumnya. DOL = tingkat leverage operasi pada titik Q = Q(P – V) . Q(P – V) – P Atau jika didasarkan pada nilai penjualan (dalam rupiah atau dolar) dan bukan pada unit yang terjual adalah sebagai berikut: DOL = S – VC . S – VC – F Di sini Q adalah jumlah keluaran mula-mula dalam unit, P adalah harga jual rata-rata per unit atas keluaran, V adalah biaya variabel per unit, F adalah biaya tetap operasi, S adalah julmah penjualan semula dalam dolar atau rupiah, dan VC adalah total biaya variabel. Secara umum, jika operasi perusahaan telah mendekati titik impas, tingkat leverage operasi akan tinggi, tetapi DOL akan menurun apabila penjualan yang menjadi dasar pengukuran makin jauh di atas penjualan titik impas. Jadi jika penjualan yang digunakan sebagai dasar pengukuran makin tinggi, maka pernurunan DOL akan semakin besar. Isti Fadah Page 166 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Contoh 1: data dari perusahaan ABC, penjualan Rp 200 juta, VC= Rp 100 juta, FC = Rp 50 juta. S – VC DOLRP = 200 – 100 = S – VC – FC = 2 200 – 100 – 50 DOL = 2, berarti kenaikan penjualan sebesar x %, akan menghasilkan kenaiakan EBIT sebesar 2xpersen. Contoh 2: kenaikan penjualan PT ABC dari Rp 200 juta menjadi Rp 300 juta = 50%, akan menyebabkan kenaiakan EBIT sebesar 2 x 50% = 100%. Ini terbukti pada tingkat penjualan Rp 300 juta, tampak EBIT Rp 100 juta, berarti EBIT mengalami kenaikan (100-50)/50 = 100%. Konsep degree of financial leverage (DFL) adalah bila operating leverage mempengaruhi EBIT, maka financial leverage mempengaruhi EAT atau laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa. Financial leverage ditentukan oleh hubungan antara EBIT dan EPS yang menguntungkan pemegang saham. Semakin besar dana dari luar yang disertai beban tetap seperti obligasi, maka semakin besar pula bunga yang harus dibayar, hal ini akan mempengaruhi EPS. Tingkat leverage keuangan (degree of financial leverage = DFL) didefinisikan sebagai persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang diakibatkan oleh berubahnya EBIT dalam persentase tertentu, dan perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: %∆D EPS DFL = %∆D EBIT Isti Fadah Page 167 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar EBIT I = bunga yang harus dibayar karena hutang jangka DFL = panjang EBIT – 1 Contoh 1: PT ABC dengan tingkat penjualan Rp 200 juta dan rasio hutang 50 % EBIT DFL= 50 = EBIT – 1 = 1,32 50 – 12 Kenaikan EBIT PT ABC 100%, msks kenaiakn EPS = 1,32 x 100% = 132% Contoh 2: berapakah kenaikan EPS dari Rp 456,- menjadi 1.056,-? Rp 1.056,- - Rp 456,Kenaikan EPS = x 100% = 1,32% Rp 456,- Kita telah melihat bahwa makin besar tingkat leverage operasi (biaya tetap), semakin sensitif EBIT terhadap perubahan penjualan, dan bahwa makin besar tingkat leverage keuangan, maka EPS makin sensitif terhadap perubahan EBIT. Karena itu, jika leverage operasi dan keuangan sama-sama besar, maka perubahan penjualan yang kecil sekali pun akan sangat mempengaruhi EPS. Definisi dari tingkat leverage total ( degree of total leverage= DTL) adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar persentase tertentu. DTL menunjukkan pengaruh dari operating leverage serentak dengan pengaruh financial leverage. Berikut disajikan tiga persamaan untuk DTL: DTL = (DOL)(DFL) Q(P – V) DTL = Isti Fadah Page 168 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Q(P – V) – F – I S – VC DTL = S – VC – F – I Di mana: Q = output dalam unit, P = harga jual rata – rata V = biaya variabel per unit I = biaya bunga yang dibayar S = penjualan dalam rupiah VC = total biaya variabel F = total biaya tetap Contoh: Perusahaan ABC dengan DTL = 2 x 1,32 = 2,64 Artinya bila penjualan naik Y persen, maka EPS akan naik 2,64% x Y%. Penjualan naik 50% dari 200 juta menjadi Rp 300 juta maka EPS akan naik 2,64 x 50% = 132%. Kenaikan EPS dari Rp 456,- menjadi Rp 1056,- terbukti kenaikan EPS = (1.056 – 456)/ 456 x 100% = 132%. Perhitungan DTL ini dapat dipakai untuk memperkirakan kenaikan EPS bila perusahaan merencanakan kenaiakan penjualan. Kesimpulan 1. Leverage keuangan melibatkan penggunaan dana yang untuknya perusahaan setuju membayarkan beban tetap. Semakin besar leverage keuangan sebuah perusahaan, semakin besar fluktuasi laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa, semua faktor lain sama. Oleh karena itu, keuntungan (adventage) dari hasil Isti Fadah Page 169 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar pengembalian yang lebih tinggi yang diharapkan bagi para pemegang saham biasa harus seimbang dengan risiko bagi mereka. 2. Dengan menggunakan grafik indefferens, kita dapat meneliti hubungan antara EBIT dan EPS dalam metode-metode pembiayaan alternatif. Tingkat kepekaan EPS terhadap EBIT tergantung pada biaya eksplisit dari metode pembiayaan, jumlah saham biasa yang dikeluarkan, dan dekatnya pada titik indefferens. Dalam analisis ini, menilai titik indifferens dalam hubungannya dengan tingkat EBIT maupun dalam hubungannya dengan fluktuasi EBIT yang mungkin terjadi, adalah penting. 3. Tingkat leverage operasi (degree of opearting leverage=DOL) menunjukkan bagaimana perubahan penjualan mempengaruhi laba operasi, sedangkan tingkat leverage keuangan (degree of financial leverage=DFL) menunjukkan bagaimana perubahan laba operasi ,e,pengaruhi laba per saham. Tingkat Leverage total (degree of total leverage=DTL) menunjukkan berapa persentase perubahan EPS akibat perubahan penjualan dalam persentase tertentu: DTL = DOL x DFL. 4. Meskipun secara teoritis kita dapat menentukan struktur modal yang optimal, dalam praktiknya kita tidak dapat mengestimasi struktur tersebut dengan persis. Karena itu, para eksekutif keuangan umumnya menyatakan struktur modal yang optimal dalam rentang tertentu – misalnya, 40 sampai 50 persen utang – bukan dengan suatu angka yang persis seperti 45 persen. Konsep-konsep yang dibahas membantu para manajer dan calon manajer untuk memahami faktor-faktor yang seharusnya dipertimbangkan dalam menetapkan berapa kira-kira struktur modal yang optimal bagi perusahaannya. Umpan Balik 1.Jelaskan pengertian risiko bisnis dan risiko keuangan ! 2. Jelaskan pengertian Leverage ! Isti Fadah Page 170 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko bisnis dan risiko keuangan! 4. Jelaskan konsep DOL dan DFL ! 5. Perusahaan memiliki data-data sbb : biaya variabel 500/unit, biaya tetap 1 juta per tahun, harga jual Rp 1500. Biaya bunga 10 % dari total hutang 5 juta rupiah pajak 25 %. Hitung DOL dan DFL serta DTL pada kuantitas 5000 unit. Jelskan pula makna dari angka-angka tersebut ! 6. Jelaskan manfaat analisis indifferent, berikan juga contoh visualisasi kwantitatifnya! Isti Fadah Page 171 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar BAB XIII MERGER DAN AKUISISI Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dan teori-teori dasar manajemen keuangan dan mampu mengaplikasikannya pada fenomena korporasi yang ada di dunia nyata. Konsep dasar manajemen keuangan yang dimaksud khususnya yang terkait dengan laporan keuangan sebagai ukuran kinerja, time value of money, penilaian saham dan obligasi, penganggaran modal, risiko dan keuntungan serta konsep biaya modal perusahaan, struktur modal dan kebijakan dividen, serta merger dan akuisisi dalam rangka memaksimalkan nilai perusahan Kompetesi Dasar 1. Menjelaskan pengertian merger 2. Menjelaskan kebaikan dan keburukan merger 3. Menjelaskan pengertian akuisisi 4. Menjelaskan kebaikan dan keburukan akuisisi 5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi merger dan akuisisi 6. Menjelaskan contoh kasus merger dan akuisisi Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi, baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan yang tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination). Penggabungan usaha adalah alternatif bagi perusahaan dalam rangka melakukan ekspansi eksternal guna mempertahankan kelangsungan hidup dan bertujuan Isti Fadah Page 172 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar untuk pertumbuhan perusahaan. Penggabungan usaha dapat berbentuk merger dan akuisisi. Penjelasan dan paparan tentang merger dan akuisisi akan dijelaskan sebagai berikut : A. MERGER Beberapa pengertian merger antara lain : a. Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya bergabung bersama, menyatu, berkombinasi. Merger menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. b. Merger is a combination of two or more corporasions, where the dominant unit absorbs the passive unit, the former continuing operasions, usually under the same name (Encyclopedia of Banking and Finance) c. Merger (penggabungan) yaitu satu perseroan atau lebih dapat menggabungkan diri menjadi satu dengan perseroan yang telah ada atau meleburkan diri dengan perseroan lain dan membentuk perseroan baru (pasal 102 UUPT No.1 Tahun 1995) d. Merger yaitu penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi. Kesimpulan : 1. Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) perusahaan atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu perusahaan dan membubarkan perusahaan lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu. 2. Perusahaan yang di-merger kehilangan nama dan berhenti beroperasi Isti Fadah Page 173 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3. Hak dan kewajiban karyawan akan diambil alih perusahaan yang baru dibentuk pasca merger Jenis – jenis Merger: a. Merger horizontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama b. Merger Vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau operasi c. Merger Konglomerasi adalah penggabungan 2 atau lebih perusahaan yang masing – masing bergerak dalam industri yang tidak terkait d. Merger Ekstensi Pasar adalah merger yang dilakukan 2 perusahaan atau lebih dengan tujuan memperluas pasar e. Merger Ekstensi Produk Adalah Merger Yang Dilakukan 2 Lebih Perusahaan Untuk Memperkuat Lini Produksi Kelebihan Dan Kekurangan Merger A. Kelebihan Merger Pengambilalihan Melalui Merger Lebih Sederhana Dan Lebih Murah Dibandingkan Dengan Pengambilalihan Yang Lain. B. Kekurangan Merger Dibandingkan Akuisisi Merger memiliki bebnerapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan, sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. B. AKUISISI Beberapa pengertian Akuisisi adalah : Isti Fadah Page 174 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar a. Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang berarti pengambil alihan. Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar . b. Akuisisi adalah bentuk pengambil alihan kepemilikan perusahaan oleh pihak pengakuisisi sehingga mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan yang diambil alih tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi. c. Akuisisi dalam teminologi bisnis diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. d. Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. Kesimpulan : 1. Akuisisi adalah pengambil alihan atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain 2. Perusahaan yang diakuisisi tidak kehilangan nama dan tetap beroperasi 3. Pengakuisisi memiliki kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, setelah memberikan aktiva tertentu, mengakui hutang atau mengeluarkan saham 4. Pengakuisisi memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar dari pada perusahaan yang diakuisisi Jenis – jenis Akuisisi a. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang lain, tetapi masih dalam bisnis yang sama Isti Fadah Page 175 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar b. Akuisisi vertikal, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli c. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi : a. Kelebihan Akuisisi 1. Akuisisi saham tidak memerlukan rapat umum pemegang saham dan suara pemegang saham, sehingga jika pemegang saham tidak menyetujui tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm. 2. Dalam Akuisisi saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tenderoffer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan. 3. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takeover). 4. Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi b. Kekurangan Akuisisi 1. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujuia pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua pertiga (sekitar 67 %) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi. 2. Apabila perusahaan mengambilalih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger. Isti Fadah Page 176 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum harus melalui prosedur balik nama, dan hal tersebut membawa konsekwensi biaya legal yang cukup tinggi. C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Merger Atau Akuisisi Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan Merger dan Akuisisi yaitu : 1. Motif Ekonomis Motif ekonomis ini adalah perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk mendapatkan keuntungan ekonomis (baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang) 2. Motif Strategis Adalah perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk mendapatkan posisi strategis. Misalnya untuk mendapatkan pasar strategis dilakukan dengan mengambil alih perusahaan yang mapan dalam pemasaran produk, atau mengambil alih perusahaan yang mempunyai lokasi stategis baik strategis bahan baku mapun konsumen dan sebagainya 3. Motif Politis Adalah penggabungan usaha perusahaan dilakukan karena adanya muatan politis didalamnya, baik politis perusahaan maupun politis negara misalnya, akuisitor melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan target untuk mendapatkan legalitas, sehingga perusahaan tersebut dapat dikendalikan sebagai satu kesatuan dengan badan usaha akuisitor 4. Motif Prestise Adalah perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk perusahaan target sematamata hanya berdasarkan prestise yang dapat menunjukkan kepada siapa saja bahwa perusahaan akuisitor memang ”bonafit” dan dapat ”dipercaya”. Tujuan akhirnya Isti Fadah Page 177 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar adalah dapat mengakses kebutuhan dana dari pihak luar, bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui Merger maupun Akuisisi antara lain : 1. Pertumbuhan atau diversifikasi Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki risiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. 2. Sinergi Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. 3. Meningkatkan dana Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. 4. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk Isti Fadah Page 178 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. 5. Pertimbangan pajak Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik. 6. Meningkatkan likuiditas pemilik Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. 7. Melindungi diri dari pengambilalihan Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat. 8. Mendapatkan Kompetisi yang lebih efektif. Memperoleh Laba yang tinggi dari hasil penjualan produk (meskipun pruduk baru). Menurut teoritis dan praktis tidak akan lama diperoleh. Secara alamiah perusahaan lain akan masuk menjual produk yang sama dan itu artinya persaingan menjadi kuat. Melakukan merjer dan akuisisi terhadap perusahaan target yang ikut bermain dalam pemasaran produk dapat memperoleh kedudukan yang kompetisi yang lebih efektif. Isti Fadah Page 179 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 9. Meningkatkan Efisiensi (Skala Ekonomi) Berbagai keuntungan yang iperoleh dari segi ekonomis melalui transaksi merger dan akuisisi. Murahnya bahan baku, proses produksi, pendistribusian dan lain-lain yang lebih efisien bila dibandingkan sebelum melakukan penggabungan. 10. Mengurangi Kompetisi. Pesaing bagi suatu perusahaan adalah ”Musuh”. Melakukan transaksi Merger dan akuisisi dengan perusahaan target (pesaing) adalah salah satu jalan yang lebih mudah. Tujuan nya pangsa pasar dapat dikuasai dan dikendalikan. 11. Mengurangi Risiko Memasuki Industri Baru Memasuki industri baru tentu saja mengambil risiko yang besar. Oleh karena industri ini kurang berpengalaman dalam menghadapi gejolak perekonomian maupun persaingan, maka tindakan terbaik akuisitor mengambil alih merger dan akuisisi perusahaan yang sudah lama berdiri dan berpengalaman serta tingkat risiko yang jauh lebih rendah. 12. Pemanfaatan Kapasitas Hutang. Kapasitas hutang suatu perusahaan tentu terbatas. Perusahaan target dapat memenuhi keterbatasan itu. Dana pinjaman dari kreditor (pihak ketiga) yang akan lebih mudah dimanfaatkan untuk tujuan produktif 13. Memecah-mecah Risiko. Melakukan penggabungan usaha juga menggabungkan aset. Dengan penggabungan itu, risiko bisnis tersebar ke beberapa pemegang saham yang melakukan penggabungan. D. Dampak Setelah Terjadinya Merger Dan Akuisisi Strategi Merger dan akuisisi yang terjadi di industri perbankan dapat memberikan dampak langsung pada perusahaan yang melakukan proses merger. Secara Mikroekonomi , penerapan strategi ini ternyata disamping dapat Isti Fadah Page 180 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar memberikan pengaruh yang positif, dapat juga memberikan rekaman hitam dalam bentuk kekecewaan, konflik dan bahkan kegagalan dari proses itu sendiri. Pengaruh Mikro Ekonomi dari adanya Merger dan akuisisi bagi industri Perbankan antara lain : 1. Dampak Positif Merger dan Akuisisi : a. Memungkinkan pertukaran cadangan cash flow secara internal antara perusahaan yang melakukan merger, sehingga bank hasil merger dapat mengatur risiko likuiditas dengan lebih fleksibel. b. Diperolehnya peningkatan modal perusahaan dan adanya keunggulan dalam mengatur biaya akibat bertambahnya skala usaha. Efisiensi perusahaan dapat dilakukan lebih lanjut khususnya dalam efisiensi biaya kredit. c. Dicapainya keunggulan Market Power dalam persaingan, yang kemudian dapat memperbesar margin bunga pinjaman. 2. Dampak Negatif Merger dan Akuisisi : a. Karena merger dilakukan atas dorongan untuk cepat terselesaikannya kemelut keuangan di salah satu bank peserta, maka harga penjualan sahamnya cenderung akan dinilai dibawah harga pasar yang wajar. b. Proses Merger biasanya diikuti dengan peningkatan ketidakpastian pada pihak Direksi, Manajer dan Karyawan. c. Proses Merger padaa industri perbankkan nasional selalu diikuti dengan pengurangan jumlah pegawai dan staf di perusahaan. d. Terjadi benturan kepentingan, kondisi saling curiga dan bahkan konflik diantara para anggota Komisaris dan Direksi. Hal ini terjadi jika bank hasil merger tersebut dikuasai oleh lebih dari 1 pemegang saham pengendali. Sebagian anggota komisaris dan direksi yang ada cenderung untuk berlomba mewakili kepentingan Isti Fadah Page 181 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar masing masing pemilik dari bank hasil merger dengan menunjukkan prestasi kelompoknya masing – masing. e. Kegiatan merger tahun pertama kecenderungan diikuti dengan strategi efisiensi hal ini akan menyebabkan semangat dan kreativitas dari sebagian pihak direksi atau staf profesional yang semakin menurun f. Benturan budaya perusahaan tidak dapat dielakkan sehingga perusahaan hasil merger akan mengalami penurunan produktivitas dalam jangka pendek Pengaruh Makro Ekonomi merger dan Akuisisi bagi Industri Perbankan antara lain : 1. Dampak Positif merger dan akuisisi Alasan pelaksanaan strategi merger bagi pemerintah digunakan untuk memperkuat dan memperluas kepemilikan pemerintah pada industri perbankan serta adanya upaya pemerintah agar dapat menjalankan program pembangunan dengan dukungan lembaga perbankan yang dikendalikan 2. Dampak negatif merger dan akuisisi a. Kemungkinan timbulnya kesenjangan antara proses akumulasi dana dari pihak ketiga dan proses penyalurannya untuk kepentingan perekonomian lokal maupun nasional b. Kurangnya partisipasi bank asing dalam pendanaan kegiatan usaha berskala besar di tanah air seperti pendanaan program infrastruktur, mengingat perhitungan manajemen risiko yang sangat ketat yang mereka jalankan c. Pada saat kondisi politik menghadapi skenario kemelut dan krisis ekonomi maka cadangan bank asing di Indonesia akan terjadi d. Bank asing akan memindahkan sementara waktu dana yang terhimpun di dalam negeri ke anak perusahaan holding yang lokasi perusahaan yang terdekat, misalnya Singapura dan Hongkong e. Tingkat multiplayer penyerapan tenaga kerja di bank milik asing akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan angka multiplayer pada Isti Fadah Page 182 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar perusahaan perbankan milik swasta domestik dan perusahaan BUMN TATA CARA MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI (Contoh Kasus pada BPR) Pengertian Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) BPR atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu BPR dan membubarkan BPR-BPR lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Konsolidasi adalah penggabungan dari 2 (dua) BPR atau lebih dengan cara mendirikan BPR baru dan membubarkan BPR-BPR tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu. Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan suatu BPR yang mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap BPR. Ketentuan Umum Merger, Konsolidasi dan Akuisisi BPR dapat dilakukan atas: 1. Inisiatif BPR yang bersangkutan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin dari Direksi (Pimpinan) Bank Indonesia 2. Permintaan Bank Indonesia Merger atau Konsolidasi BPR dapat dilakukan: 1. Antar BPR konvensional atau BPR Syariah 2. Antara BPR Konvensional dengan BPRS dan hasilnya menjadi BPRS yang berkedudukan dalam wilayah propinsi yang sama atau yang berkedudukan dalam wilayah propinsi yang berbeda sepanjang kantor-kantor BPR hasil Merger atau Isti Fadah Page 183 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Konsolidasi berlokasi dalam wilayah propinsi yang sama. BPR hasil Merger atau Konsolidasi Salah satu kantor BPR hasil Merger atau Konsolidasi dijadikan kantor pusat dan kantor lainnya dapat dijadikan kantor cabang. Persyaratan Merger Atau Konsolidasi Atas Inisiatif BPR Izin Merger atau Konsolidasi diberikan apabila dipenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Telah mendapat persetujuan dari RUPS atau Rapat Anggota bagi BPR yang berbentuk hukum Koperasi; 2. Permodalan BPR hasil Merger atau Konsolidasi memenuhi ketentuan rasio KPMM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 3. Calon anggota dewan komisaris dan direksi BPR hasil Merger atau Konsolidasi memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang BPR yang mengatur kepengurusan BPR; 4. dalam hal BPR hasil Merger atau Konsolidasi akan menjadikan kantor BPR lainnya sebagai kantor cabang wajib memenuhi persyaratan modal disetor untuk pembukaan kantor cabang BPR sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur tentang pembukaan kantor cabang BPR. Tatacara Merger 1. Direksi masing-masing BPR yang akan Merger atau Konsolidasi membuat rancangan Merger atau Konsolidasi setelah mendapat persetujuan dari dewan komisaris masing-masing BPR. 2. Direksi wajib mengumumkan ringkasan rancangan Merger atau Konsolidasi. Pengumuman wajib dilakukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum RUPS atau Rapat Anggota bagi BPR yang berbentuk hukum Koperasi: a. Dalam surat kabar harian setempat bagi BPR hasil Merger atau Konsolidasi yang memiliki total aset Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih; Isti Fadah Page 184 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar b. Dengan menempelkan pada papan pengumuman di kantor masing-masing BPR atau di kantor kecamatan setempat bagi BPR hasil Merger atau Konsolidasi yang memiliki total aset kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). 3. Keberatan atas pelaksanaan Merger atau Konsolidasi a. Kreditur dan pemegang saham minoritas dapat mengajukan keberatan atas pelaksanaan Merger atau Konsolidasi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan RUPS atau Rapat Anggota. b. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a, kreditur dan pemegang saham minoritas tidak mengajukan keberatan, maka kreditur dan pemegang saham minoritas dianggap menyetujui Merger atau Konsolidasi. c. Keberatan oleh kreditur dan pemegang saham minoritas disampaikan kepada direksi masing-masing BPR untuk diselesaikan dalam RUPS atau Rapat Anggota. d. Selama penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf c belum tercapai, Merger atau Konsolidasi tidak dapat dilaksanakan. 4. Direksi masing-masing BPR mengajukan permohonan Merger atau Konsolidasi kepada Direksi (Pimpinan) Bank Indonesia selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah RUPS atau Rapat Anggota dan wajib melampirkan: a. Notulen RUPS atau Rapat Anggota; b. Akta Merger atau Konsolidasi dan Akta Perubahan Anggaran Dasar BPR hasil Merger atau Akta Pendirian BPR hasil Konsolidasi; c. Bukti pengumuman ringkasan rancangan Merger atau Konsolidasi; d. Bukti pelunasan modal disetor bagi BPR yang memerlukan penambahan modal sesuai ketentuan dalam bentuk fotokopi bilyet deposito pada Bank Umum di Indonesia atas nama “Direksi (Pimpinan) Bank Indonesia qq. salah seorang pemilik BPR yang bersangkutan” dengan mencantumkan Isti Fadah Page 185 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar keterangan bahwa pencairannya hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi (Pimpinan) Bank Indonesia; e. Tembusan permohonan tersebut disampaikan kepada instansi yang berwenang menyetujui perubahan Anggaran Dasar. 5. Kewajiban BPR yang telah memperoleh izin Merger atau Konsolidasi a. Menyusun neraca penutupan masing-masing BPR yang akan melakukan Merger atau Konsolidasi; b. Menyusun neraca pembukaan BPR hasil Merger atau Konsolidasi; c. Mengumumkan hasil Merger atau Konsolidasi disertai dengan neraca pembukaan BPR hasil Merger atau Konsolidasi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal berlakunya izin Merger atau Konsolidasi pada: 1) Surat kabar harian setempat untuk yang memiliki total aset Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih; 2) Papan pengumuman di masing-masing kantor BPR untuk yang memiliki total aset kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); 3) Menyampaikan laporan pelaksanaan Merger atau Konsolidasi kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pengumuman dan wajib dilampiri dengan fotokopi perubahan Anggaran Dasar/Akta Pendirian dan bukti pengumuman; d. Akta Merger atau Konsolidasi dan Akta Perubahan Anggaran Dasar BPR hasil Merger atau Akta Pendirian BPR hasil Konsolidasi wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penerimaan laporan atau tanggal persetujuan instansi yang berwenang. Persyaratan Akuisisi Atas Inisiatif BPR Isti Fadah Page 186 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 1. Akuisisi BPR dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan hukum melalui pengambilalihan sebagian atau seluruh saham yang mengakibatkan pihak yang mengakuisisi memegang pengendalian BPR, yaitu kepemilikan saham: a. Menjadi sebesar 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih dari modal disetor BPR atau b. Kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor BPR namun menentukan baik langsung maupun tidak langsung pengelolaan dan atau kebijaksanaan BPR. 2. Izin Akuisisi yang mengakibatkan terjadinya pengalihan pemegang pengendalian BPR harus memenuhi syarat: a. Telah memperoleh persetujuan dari RUPS atau Rapat Anggota dari BPR yang akan diakuisisi; b. Pihak yang mengakuisisi telah memenuhi persyaratan sebagai pemilik BPR sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Tatacara Akuisisi 1. Direksi BPR dan pihak yang akan mengakuisisi secara bersama-sama menyusun rancangan Akuisisi. Rancangan Akuisisi wajib mendapat persetujuan dewan komisaris BPR. 2. Direksi BPR wajib mengumumkan ringkasan rancangan Akuisisi selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum RUPS atau Rapat Anggota Pengumuman tersebut dilakukan : a. Dalam surat kabar harian setempat bagi BPR yang memiliki total aset Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih. b. Pada papan pengumuman di kantor BPR atau di kantor kecamatan setempat bagi BPR yang memiliki total aset kurang dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Isti Fadah Page 187 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 3. Persetujuan atas rancangan Akuisisi Rancangan Akuisisi dan konsep Akta Akuisisi wajib mendapat persetujuan dari RUPS atau Rapat Anggota, BPR yang akan diakuisisi dan pihak yang akan melakukan Akuisisi, untuk selanjutnya dibuatkan Akta Akuisisi. 4. Permohonan izin Akuisisi Permohonan izin Akuisisi kepada Bank Indonesia diajukan oleh pihak yang akan mengakuisisi dan direksi BPR yang akan diakuisisi dan wajib dilampiri dengan rancangan Akuisisi beserta dokumen pendukungnya. 5. Persetujuan atau penolakan izin Akuisisi Persetujuan atau penolakan izin Akuisisi oleh Bank Indonesia setelah melakukan penelitian kebenaran dokumen dan wawancara terhadap pihak yang akan mengakuisisi, diberikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan diterima secara lengkap. Tembusan persetujuan atau penolakan juga disampaikan oleh Bank Indonesia kepada instansi yang berwenang apabila terdapat perubahan Anggaran Dasar. 6. Berlakunya Akuisisi Akuisisi BPR mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan Akta Akuisisi. Direksi BPR wajib menyampaikan laporan pelaksanaan Akuisisi kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak tanggal penandatanganan Akta Akuisisi dengan dilampiri fotokopi Akta Akuisisi. Pengambilalihan Saham (Akuisisi) Yang Tidak Mengakibatkan Beralihnya Pengendalian BPR 1. Pengambilalihan saham yang tidak mengakibatkan beralihnya pengendalian BPR wajib memenuhi persyaratan ketentuan Bank Indonesia tentang BPR yang mengatur kepemilikan dan permodalan BPR, serta wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia. Isti Fadah Page 188 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar 2. Apabila pihak yang mengambil alih tidak memenuhi persyaratan sebagai pemegang saham BPR, saham yang telah dibeli tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain yang memenuhi persyaratan sebagai pemilik BPR selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak pemberitahuan dari Bank Indonesia. 3. Apabila dalam jangka waktu tersebut di atas pihak yang mengambil alih saham tidak mengalihkan kepemilikan saham, pengalihan saham tersebut dinyatakan tidak sah dan yang bersangkutan dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai pemegang saham. Atas pengambilalihan saham pada huruf b diatas, BPR dilarang melakukan pencatatan dalam administrasi daftar pemegang saham atau daftar anggota serta memberikan hak apapun sebagai pemegang saham kepada pihak pengambil alih. Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Atas Permintaan Bank Indonesia 1. Apabila menurut penilaian Bank Indonesia suatu BPR mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dan tidak dapat melaksanakan langkahlangkah perbaikan yang ditetapkan Bank Indonesia, maka Bank Indonesia dapat meminta kepada pemilik dan pengurus BPR yang bersangkutan untuk: a. Melakukan Merger atau Konsolidasi dengan BPR lain, atau b. Menjual sebagian atau seluruh kepemilikannya kepada BPR atau pihak lain. 2. Pelaksanaan Merger, Konsolidasi dan Akuisisi sebagaimana angka 1., dilakukan sesuai dengan ketentuan tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi yang dilakukan atas inisiatif BPR sendiri. Kesimpulan : 1.Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Perusahaan yang di-merger kehilangan Isti Fadah Page 189 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar nama dan berhenti beroperasi. Hak dan kewajiban karyawan akan diambil alih perusahaan yang baru dibentuk pasca merger 2.Akuisisi adalah pengambil alihan atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Perusahaan yang diakuisisi tidak kehilangan nama dan tetap beroperasi. Pengakuisisi memiliki kendali atas aktiva netto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, setelah memberikan aktiva tertentu, mengakui hutang atau mengeluarkan saham. 3.Dampak Positif Merger dan Akuisisi : Memungkinkan pertukaran cadangan cash flow secara internal antara perusahaan yang melakukan merger, sehingga bank hasil merger dapat mengatur risiko likuiditas dengan lebih fleksibel; Diperolehnya peningkatan modal perusahaan dan adanya keunggulan dalam mengatur biaya akibat bertambahnya skala usaha. Efisiensi perusahaan dapat dilakukan lebih lanjut khususnya dalam efisiensi biaya kredit; Dicapainya keunggulan Market Power dalam persaingan, yang kemudian dapat memperbesar margin bunga pinjaman. 4.Dampak Negatif dari Merger dan Akuisis : Proses Merger biasanya diikuti dengan peningkatan ketidakpastian pada pihak Direksi, Manajer dan Karyawan ; Proses Merger padaa industri perbankkan nasional selalu diikuti dengan pengurangan jumlah pegawai dan staf di perusahaan; Terjadi benturan kepentingan, kondisi saling curiga dan bahkan konflik diantara para anggota Komisaris dan Direksi. Hal ini terjadi jika bank hasil merger tersebut dikuasai oleh lebih dari 1 pemegang saham pengendali. Sebagian anggota komisaris dan direksi yang ada cenderung untuk berlomba mewakili kepentingan masing masing pemilik dari bank hasil merger dengan menunjukkan prestasi kelompoknya masing – masing; Kegiatan merger tahun pertama kecenderungan diikuti dengan strategi efisiensi hal ini akan menyebabkan semangat dan kreativitas dari sebagian pihak direksi atau staf profesional yang semakin menurun; Benturan budaya perusahaan tidak dapat dielakkan sehingga perusahaan hasil merger akan mengalami penurunan produktivitas dalam jangka pendek. Isti Fadah Page 190 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Umpan Balik 1. Jelaskan pengertian merger ! 2. Jelaskan pengertian akuisisi ! 3. Jelaskan perbedaan merger dan akusisi serta berikan contoh kongkritnya ! 4. Jelaskan keburukan dari merger dan akuisisi ! 5. Jelaskan kebaikan dari merger dan akuisisi ! Isti Fadah Page 191 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar DAFTAR PUSTAKA _________.”Memahami Merger dan akuisisi”. Jakarta. www.inverstorsaham.com . 2007 Brigham, EF dan J. F. Houston, 1998, Fundamentals of Financial Management, The Dryden Press, Harcout Brace College Publishers, Philadelphia. Brigham, EF & Phillip R. Daves,2003, Intermediate Financial Management, eight edition, Thomson, South Western. Chen C.R dan T. Steiner. 1999. Managerial Ownership and Agency Conflict : A NonLinier SimultaneusEquation Analysis of Managerial Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividen Policy. Financial Review .34 : 119-136 Chynthia A. Utama.2002. Tiga Bentuk Masalah Keagenan (Agency Problem) dan Alternatif Pemecahannya. Bagian 1 dari 2 tulisan . Usahawan No. 01 th XXXII.14-20. Claessens, 2000, The Separasion of Ownership & Control in East Asian Corporasion, Journal of Financial Economics, vol 58. Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat. ”Tata Cara pendirian BPRS”. Jakarta. www.pkes.org. 4 Okt. 2009 Easter brook,F. 1984. Two Agency Cost Explanation of Divideds. American Economic Review 74 : 650-659. Edratna.”Merger”. 2007. Jakarta : edratna wordpress.com. Helmy, dkk. 2007 “Industrial dan Bussiness”. Resume. Bandung : Universitas Widyagama. Isti Fadah, 2010, Ownership Structure, Dividend Payment, Agency Cost and Corporate value (Suatu Pengujian Model Struktural). Jurnal Ekuitas Vol 14 No.1, Terakreditasi No 110/DIKTI/Kep/2009 Johnson, Hazel J. 1995. Bank Mergers, Acquisition & Strategic Alliances. New York: Richard D. Irwin, Inc. Isti Fadah Page 192 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Lukas S. A., 1999, Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Lukman Syamsudin.M.A, Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, 2000. Munir Fuady. 1999. “Hukum Tentang Merger”. Bandung Citra Aditya Bakti Rozeeff,M. 1982. Growth, Beta and agency Cost as Determinants of Dividend Payout Rasios. Journal of Financial Research 5 : 249-259. Schooley, diane K. dan Barney, Dwayne. 1994. Using Dividend Policy and Managerial Ownership to Reduce Agency Costs. Journal of Financial Research 3 : 363-373. Simanjuntak dan Mulia. 2007. Merger Perusahaan Hukum Publik Suatu Kajian Hukum Korporasi. ___________;___________ Sinkey, Joseph F., Jr. 1983. Commercial Bank Financial Management. New York:Macmillan Publishing Co., Inc. Sjahdeini, Sutan remy._____. Merger, Konsolidasi dan Akusisi Bank. Jakarta:Perpustakaan IBI. Tidak dipublikasi Van Horne, James C., dan Sinaga Marianus. 1988. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Keenam.Erlangga. Jakarta. Weston, J. Fred dan Brigham, Eugene Keuangan.Erlangga. Jakarta. F. 2000 .Dasar-Dasar Manajemen Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas E. 1996. Manajemen Keuangan Jilid 2 Edisi Kedelapan.Erlangga. Jakarta. Isti Fadah Page 193 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar CURICULUM VITAE PENULIS NAma Lengkap Tempat / Tgl. Lahir Agama Pekerjaan : Prof.Dr.Isti Fadah,MSi : Jember, 20 Oktober 1966 : Islam : Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jember Pangkat : Pembina Utama Muda (IV/c) Bidang Guru Besar : Manajemen Keuangan Nama Suami : Drs.Istatuk Budi Yuswanto,MSi Nama Anak : Yudha Alif Auliya Yuangga Rahmad Ramadhan Yuris Maulana Akhmad Riwayat Pendidikan Prof. Dr.Isti Fadah,MSi, menyelesaikan SDN Mayang I pada tahun 1977, SMP Negri I Jember tahun 1981 dan SMA Negri I Jember tahun 1984 Selanjutnya menyelesaikan jenjang Sarjana Ekonomi di Universitas Jember pada Tahun 1989. Gelar Master of Science diperoleh dari Universitas Airlangga Surabaya pada Tahun 1996 Gelar doktor bidang Manajemen Keuangan diperoleh dari Universitas Brawijaya Malang pada Tahun 2007 Prof. Dr.Isti Fadah, MSi mengawali karir sebagai Dosen di Universitas Jember pada Tahun 1990 sampai akhirnya mendapatkan promosi jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar bidang Manajemen Keuangan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Sekretaris Bidang Kerjasama pada UPT P3AI tahun 1998-1999 Sekretaris Program Studi D3 Administrasi Perusahaan tahun 2000-2004 Ketua Program Studi D3 Manajemen Perusahaan tahun 2007-2010 Ketua Jurusan (S1) Manajemen FE Universitas Jember tahun 2010sekarang Isti Fadah Page 194 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Berpartisipasi aktif dalam penulisan karya ilmiah yang telah dipublikasikan di berbagai seminar nasional, simposium, workshop dan jurnal terakreditasi nasional Penghargaan penting yang telah diterima Lulusan (S1) IPK Terbaik Fakultas Ekonomi tahun 1989 Sepuluh Besar Terbaik Peserta Prajabatan di Universitas Jember tahun 1990 Satya lancana karya sapta 10 Tahun dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2009 Sebagai ketua jurusan Manajemen berhasil mengantarkan jurusan menjadi juara pertama lomba prodi di lingkungan Universitas Jember pada tahun 2011 Satya lancana karya sapta 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2013 Sebagai Kaprodi Berprestasi Peringkat I di Lingkungan Universitas Jember Tahun 2013 Penelitian penting sumber dana DP2M DIKTIyang telah dilakukan diantaranya adalah : Perilaku Wirausaha Sektor Informal di Kawasan Wisata Pantai Pasir Putih Kab. Situbondo tahun 2000 Variabel Penentu PER Pada penilaian Saham Studi Pada BEJ tahun 2001 Analisis Risiko Bisnis Investasi Saham Studi Pada BEJ th 2002 Kontribusi Pendapatan Buruh Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Pada Pengolahan Tembakau di Kabupaten jember tahun 2002 Karakteristik Demografi & Sosial Ekonomi Pemulung di Kab. Jember 2003 Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Oleh Pemulung Serta Upaya Pemasarannya Guna Meningkatkan Pendapatan 2004 Ownership Structure Dividend Payment Agency Cost and Corporate Value 2009 Dividend Payment Agency Cost and Corporate Value (Model Komparasi pada perusahaan yg Menerapkan GCG Tinggi dan Rendah)2011 Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang telah dilakukan adalah : Pembinaan Usaha Kecil dan Pengrajin Untuk Meningkatkan Kemampuan Mencari Peluang Era AFTA tahun 2003 Upaya Pemberdayaan Anggota Koperasi Mekar sari di Kec. Patrang Melalui Perencanaan Unit Usaha Pertokoan tahun 2007 Isti Fadah Page 195 Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar Upaya Pengembangan Kewirausahaan Bahan Baku Kelapa di Desa Sumber Lesung Kec. Ledokombo Kab. Jember tahun 2009 Pembinaan tentang pentingnya manajemen pemasaran dan manajemen keuangan pada unit pengelola keuangan-badan keswadayaan masyarakat “Rukun Sejahtera” (UPK-BKM) di kelurahan Dabasah kabupaten Bondowoso tahun 2011 Pembinaan manajemen organisasi di YPK Raden Rahmat tahun 2012 Isti Fadah Page 196