Agustina Yohana / 1000868270 BAB IV ANALISA IV.1. Analisa Manusia IV.1.1. Pelaku dan Kegiatan di dalam Hotel Berikut ini adalah pengelompokan pelaku kegiatan dalam hotel berserta kegiatan yang dilakukannya. Ini merupakan dasar dalam menentukan kebutuhan ruang dan fasilitas yang dibutuhkan baik oleh tamu hotel maupun staff hotel. Tabel 4.1 Tabel jenis pelaku dan kegiatannya Pelaku Pengunjung/ tamu Keterangan Menginap Tidak menginap Front office Staff hotel Kegiatan Lama kegiatan Tidur, istirahat, santai, makan & Min.1 malam minum, bekerja, dan membersihkan/merapikan diri Makan & minum, rapat, Rata-rata 1-5 jam bersantai, pertemuan atau perayaan Melayani pesanan kamar, melayani penitipan barang, dan memberikan informasi Administrasi Menerima dan membuat laporan Marketing/ Menerima tamu, memberikan public relation informasi atau penawaran Housekeeping Membersihkan/merapikan kamar dan area hotel, melayani tamu Food and Memasak, membuat minuman, beverage snack, membuat kue dan pastry, melayani tamu, menata dan membersihkan, area food and beverage, membersihkan dan menyusun peralatan Laundry Mencuci, menyetrika, mengambil dan mengantar hasil BINUS University Jakarta Jam kerja 24 jam (bergantian) Jam kerja normal Jam kerja normal Jam kerja 24 jam (bergantian) Jam kerja 24 jam (bergantian) Jam kerja khusus City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 92 Agustina Yohana / 1000868270 Personal Engineering Security Gardening Recreation Purchasing Major/minor tenant Penyewa laundry Mengatur staff-staff hotel Mengontrol dan memperbaiki system utilitas, membuat laporan Berjaga, mengawasi keamanan hotel, istirahat, membuat laporan Merapikan dan membersihkan taman Melayani tamu yang ingin fasilitas olahraga atau rekreasi Mengontrol pekerja, mengawasi keluar masuk barang Jam kerja khusus Jam kerja normal Jam kerja 24 jam (bergantian) Jam kerja khusus Jam kerja khusus Jam kerja khusus Bisnis, menarwarkan produk, Jam kerja normal menjamu tamu, membuat laporan IV.1.2. Analisa Kenyamanan & Kepuasan Tamu Berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, ada 4 syarat utama yang harus dipenuhi agar gedung tersebut layak sebagai bagunan publik, yaitu: Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan. Untuk proyek city hotel ini, maka saya beri kriteria tambahan yaitu estetika, karena estetika dapat membuat tamu merasa senang atau sebaliknya. Berikut ini adalah analisa lebih lanjut mengenai apa saja yang diperlukan dari 5 syarat diatas. Tabel 4.2 Tabel pengelompokan kriteria untuk kepuasan tamu Keselamatan Struktur memadai (kokoh) Penagulangan kebakaran: Kesehatan Cahaya matahari bisa masuk & udara dapat mengalir Setiap ruang dan perabot BINUS University Jakarta Kenyamanan Tenang, tidak bising ataupun bergetar & view baik Suhu udara dalam kamar Kemudahan Memiliki fasilitas utama & pendukung yang memadai Kemudahan pencapaian ke, Estetika Kondisi interior yang indah, mewah, rapi Memiliki yang view baik City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 93 Agustina Yohana / 1000868270 sprinkler, smokedetector, hydrant, dll Aman: ada CCTV atau satpam bersih, terutama dapur & R.makan Sanitasi baik: memiliki air bersih, toilet & KM bersih (180-240 C). dari, di dalam Suhu di r.publik bangunan (220-240 C) Ruang gerak mencukupi dan hubungan antar ruang baik Privasi tamu terjaga (bangunan tua, taman, kolam) Eksterior bangunan & Landscape menarik, berkesan mewah/gagah, & tertata rapi IV.1.3. Fasilitas-fasilitas dan Fungsi Baru yang Diperlukan Sebuah hotel agar sukses maka diperlukan beberapa fasilitas baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang untuk memenuhi dan menarik pengunjung serta meningkatkan potensi ekonomi dari hotel itu dan lingkungna sekitarnya. Berikut ini adalah pengelompokan fasilitas tersebut dan rinciannya. Tabel 4.3 Rincian Fasilitas Kebutuhan Makan dan minum Bisnis Pertemuan/acara Olahraga BINUS University Jakarta Jenis Berat Ringan Santai Formal Rincian Restoran, café Bakery & pasteries Lounge, coffee shop Restoran Private Semi private Meeting room Bisnis center, bisnis lounge, atm, rental shop, bank, money changer Indoor Outdoor Indoor Outdoor Ballroom/Function room Taman/Plaza/Courtyard Fitness center Swimming pool (anak & dewasa), lapangan (basket/tenis) City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 94 Agustina Yohana / 1000868270 Rekreasi Santai, Spa/sauna, bar, karaoke, r.duduk, Sosialisasi & salon, lobby , taman/plaza, galeri, Belanja souvenir shop, butik, drugstore Fungsi Baru yang Diperlukan Bedasarkan lokasi dan kondisi eksiting tapak, diketahui bahwa pada malam hari tapak dan sekitarnya sering sepi dan salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah menambah fungsi baru pada hotel yang juga digemari dan tidak mengganggu kegiatan hotel. Fungsi baru yang dapat memenuhi kebutuhan diatas adalah “shopping area”, yang mana bertujuan untuk menghidupkan suasana di malam hari dan juga sebagai penarik dan fasilitas pelengkap bagi tamu hotel. Hal ini juga didukung dengan belum adanya “shopping area” yang nyaman di zona inti Kota Tua. “Shopping area” disini juga juga dibatasi baik dari jenis dan jumlah retail didalamnya maupun tata letaknya agar tidak mengganggu kegiatan maupun kenyamanan dari hotel. IV.1.4. Kebutuhan Ruang Untuk kebutuhan akomodasi (jumlah kamar) sudah ditentukan dalam soal, yaitu minimal 200 kamar. Perbandingan jenis dan jumlah kamar yang digunakan berdasarkan standar dari Dinas Pariwisat (50 kamar - 3 suite) dan Studi Banding. Maka jumlah kamar suite yang disediakan adalah 6 kamar karena jumlah kamar standar ± 100 kamar. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 95 Agustina Yohana / 1000868270 Kemudian kamar dikelompokan berdasarkan fasilitas yang didapatkan, makin banyak dan makin baik fasilitasnya maka harganya makin mahal dan jumlah kamarnya lebih sedikit. Hal ini disebabkan, mayoritas pengunjung City Hotel, terutama untuk kawasan Kota Tua adalah tamu dengan tujuan bisnis dan menyewa kamar yang paling murah. Berdasarkan jenis dan jumlah pengunjung terbanyak maka jenis kamar dikelompokan menjadi: Tabel 4.4 Rincian Kamar Jenis Tamu Pebisnis, turis, perorangan Keluarga, turis, pebisnis Executive, turis Executive, turis Pejabat, artis Pejabat, pengusaha Jenis kamar Standard % Jumlah Luas min. Keterangan 2 60 170 20 m Single/double bed View berbeda/no view 2 Superior 22 89 28 m Single/double bed View berbeda-beda 2 Deluxe 15 56 40 m Single/double bed Junior suite 2 6 75 m2 King/twin bed Bisnis suite 0.5 4 120 m2 King/twin bed Apartemen 0.5 1 180 m2 King/twin bed Jumlah kamar 316 Ruang-ruang yang dibutuhkan pada sebuah hotel begitu beragam, maka ruang-ruang tersebut dikelompokan (Hotels, Motels and Condominiums, Fred Lawson) agar memudahkan dalam program ruang. Pengelompokan ruang yang dimaksud adalah: Ruangan hunian tamu Ruangan umum Ruangan konsensi Ruangan sub rental (disewakan kepada umum untuk fasilitas hotel) Ruangan yang dilayani food and beverage Ruangan pelayanan umum (untuk operasional hotel) BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 96 Agustina Yohana / 1000868270 IV.1.5. Program Ruang dan Hubungan Ruang Hasil analisa dan perhitungan program ruang dirangkum pada tabel di bawah ini. Untuk rincian perhitungan yang lebih detil dan diagram-diagram program ruang dapat dilihat pada lampiran 6. Tabel 4.5 Rekapitulasi Luas Ruang Kelompok Ruangan R. hunian tamu R. umum R. konsensi R.sub rental R. yang dilayani F and B R. pelayanan umum Jumlah Sirkulasi 20 % Luas Total Luas Profit (m 2) 10.996 3.342,3 9.459,5 6.134 29.931,8 29.931,8 (70,6%) Luas Non Profit (m 2) Jumlah (m 2) 322,3 11.318,3 1.110,3 1.110,3 644 3.986,3 9.459,5 1.390 7.524 1.807 1.807 5.273,6 35.354,3 7.041 7.041 12.314,6 (29,4%) 42.395,3 Hubungan ruang digambarkan dalam diagram matriks dan buble. Skema 4.1 Diagram matriks Skema 4.2 Diagram Buble BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 97 Agustina Yohana / 1000868270 IV.1.6. Perhitungan Parkir Tabel 4.6 Rincian perhitungan parkir Parkir Tamu hotel (menginap) Tamu hotel (tidak menginap) Uraian Jumlah kamar Dj.P 200 buah F & B: DKI Total 680 kursi R. Serba Guna: DKI 1.360 m2 R. Subrental: DKI 2 2.521 m Total jumlah parkir mobil untuk tamu Taxi Asumsi Motor Studi banding 1:0,35 DKI Bis 1 bis = 50 org Asumsi 50 % tamu menggunakan bis 1 kamar = 2 orang Servis Asumsi 5% (staff, dapur & maintenance) Truk Truk sampah & alat berat Standar 1 lots/6 kmr Jumlah 34 lots 10 krs/1 lots 25 m2/ mobil 10m2/ 1 lots 136 lots 10m2/ 1 lots 252 lots 302 x 0,35 100 kmr x 2 org = 200 org 200 : 50 org/bis 3,5 x 11m / 1 bis 5% x 302 lots 4 x 12 m/1truk 68 lots 490 lots 5 lots 97 lots 4 lots 16 lots 2 lots IV.1.7. Kesimpulan Luas tapak 1 = 10.500 m2 Luas Total = 17.090 m2 Luas tapak 2 = 6.590 m2 Perhitungan di Tapak 1 KDB = 75% KDH (asumsi) = 15% (untuk taman & publik space) Luas dasar bangunan tapak 1 = 75% - 20% = 60% 6.300 m2 KLB = 3 31.500 m2 Luas Bangunan = 42.395,3 m2 (sudah melebihi KLB) Jumlah lapis yang dibutuhkan = 42.395,3 : 6.300 = 6,87 = 7 lantai BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 98 Agustina Yohana / 1000868270 Untuk 4 lapis = 4 x 6.300 = 25.200 m2 (sisa 17.195.3 m2) Perhitungan diatas menunjukan tapak 1 tidak mencukupi kebutuhan (KLB & Jumlah lapis lebih dari batas) maka dibantu dengan tapak 2 Perhitungan di Tapak 2 Luas dasar bangunan tapak 2 = 75% - 20% = 60% 3.954 m2 Luas bangunan yang dibutuhkan = 17.195,3 m2 Jumlah lapis yang dibutuhkan = 17.195,3: 3.954 = 4,34 = 4,5 lantai IV.2. Analisa Lingkungan IV.2.1. Kondisi Lingkungan Sekitar dan Kaitan dengan Tapak Tapak berada di Jalan Kunir-Kemukus dan terpisah oleh Jalan Kemukus. Kondisi sekitar tapak begitu beragam, baik dari segi fungsi maupun segi visual. Dari segi fungsi disekitar tapak terdapat berbagai fungsi yang beragam, namun didominasi oleh fungsi pariwisata dan ekonomi (kantor dan wiraswasta). Berikut ini adalah rinciannya: Kantor pemerintah/swasta & Pelayanan masyarakat (Kantor Camat, 2 kantor swasta, BNI’46, UPT Kota Tua, Kantor Bank Mandiri, Pemadam Kebakaran, Pos Polisi) Ekonomi (aneka ruko perdagangan, kaki lima, showroom) Pariwisata (Klub K7, Hotel Beverly Hills, aneka musem, bangunan tua) Transportasi (stasiun Beos, terminal Busway) Hunian (pemukiman penduduk, Pusdiklat BNI’46, Wisma bergaya Bali) BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 99 Agustina Yohana / 1000868270 Gambar 4.1 Gambaran lingkungan sekitar tapak Dari segi visual ada beberapa keanekaragaman gaya arsitektur yang digunakan, seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan tapak di Bab II, dan secara keseluruhan gaya bangunan yang dominan adalah arsitektur Art Deco (Gedung Geo Wehry, Beos, & Hotel K7) dan arsitektur modern (Gedung BNI’46, Pusdiklat BNI’46, Showroom & Kantor di Jalan Kunir). Suasana lingkungan pada hari kerja biasa saja, arus sirkulasinya pun juga tidak padat/macet. Sedangkan pada malam hari di hari kerja, suasana sepi karena objek-objek wisata Pk. 16.00 sudah tutup dan ruko-ruko serta kantor pun tutup Pk. 18.00, sehingga suasana kurang ramai. Pada hari libur disiang dan malam hari, suasana sekitar cukup ramai, sebab sering ada acara disekitar Taman Fatahillah dan ramai dikunjungi pengunjung. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 100 Agustina Yohana / 1000868270 Menurut penduduk setempat yang menjadi bagian keamanan disana, lingkungan sekitar aman walaupun terlihat sepi, jarang terjadi tindak kriminal dan banyak mahasiswa yang datang ke sekitar lingkungan ini untuk mengambil gambar ataupun untuk studi mereka. Foto 4.1 suasana pada hari libur Foto 4.2 suasana pada hari kerja Sumber: Dokumentasi pribadi Kondisi lingkungan sekitar tapak dari segi infrastruktur cukup baik, jalan raya mulus dan lebar, namun di titik tertentu sering macet, seperti di Jalan Bank dan Pintu Besar Utara. Di dekat tapak juga terdapat anak Kali Ciliwung yang kotor/tidak terawat. Di sekitar lingkungan ini terdapat pedestrian yang dibatasi oleh pohon-pohon tua dan besar. Pohon-pohon juga bersifat sebagai pengarah dan peneduh. Foto 4.3 Kondisi anak Kali Ciliwung Foto 4.4 Pedestrian sepanjang jalan Sumber: Dokumentasi pribadi BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 101 Agustina Yohana / 1000868270 Lingkungan sekitar tapak seperti yang sudah dijelaskan diatas, memberikan dampak cukup besar bagi tapak City Hotel ini yaitu, pengolahan benrtuk masa dan penataan ruang luar saling berkaitan dengan sekitarnya. Bangunan City Hotel ini tidak dapat berdiri sendiri, dan perlunya beberapa fasilitas tambahan untuk menunjang City Hotel tersebut seperti restoran, toko-toko souvenir, dan aneka retail lainnya. IV.2.2. Kondisi Fisik dan Potensi Tapak Kondisi eksisting tapak saat ini adalah kompleks ruko dan lahan sisa yang digunakan oleh penduduk sekitar untuk berjualan. Ruko-ruko ini menganut arsitektur modern, gaya arsitektur tahun 70-an. Terlihat dari bentuknya yang simpel, tidak ada ornamen dan mayoritas beratap datar. Menurut nara sumber, yang juga merupakan penduduk sekitar yang sudah lama tinggal di kawasan tersebut, kompleks ruko ini berumur ± 18 tahun dan sebelumnya area ini adalah pabrik minyak. Pada jaman pemerintahan Belanda, area ini merupakan batas pinggir kota Batavia yang dibatasi oleh dinding benteng dan kali Ciliwung. Foto 4.5 Kondisi eksisting tapak 1 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 102 Agustina Yohana / 1000868270 Foto 4.6 Kondisi eksisting tapak 2 Berikut ini akan dianalisa potensi tapak dalam bentuk tabel. Tabel 4.7 Kelebihan dan kekurangan tapak KLEBIHAN TAPAK KEKURANGAN TAPAK Akes menuju tapak mudah, banyak Dibelakang tapak terdapat pemukiman dilalui kendaraan umum (bus kota, penduduk yang agak kumuh busway, dekat stasiun) dan jalan 2 arah (pada Jl.Kunir) Menghadap jalan raya, baik untuk Tidak memiliki view yang baik banguan komersil Banyak bangunan bersejarah disekitar Pada malam hari suasana dan kegiatan sebagai objek wisata yang sudah terkenal sepi Lokasi strategis, dekat dengan tol, Peraturan-peraturan pemerintah untuk dengan pusat bisnis dan hiburan (Ancol, membangunn di kawasan bersejarah, Glodok, Mangga Dua) contoh: tapak 2 menggunakan GSB 0 Jalan raya cukup lebar, dapat memuat 4 mobil dan kondisi jalan baik Banyak pohon tua yang besar (beringin) & pedestrian masih baik Letaknya di pojok kavling (hoek) memiliki 2 orientasi dan jalan belakang untuk servis Dibelakang tapak terdapat kali sehingga memudahkan untuk pembuangan drainase Topografi datar (tidak berkontur) BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 103 Agustina Yohana / 1000868270 IV.2.3. Analisa Pemililihan Entrance pada Tapak Pertimbangan dalam pemilihan entrance dan exit pada tapak yaitu: Entrance pada jalan utama Entrance pada jalan yang lebih lebar Entrance tidak menimbulkan kemacetan Sirkulasi dari entarance, parkir dan exit tidak “crossing” Entrance & exit tidak menggangu pedestrian Exit pada jalan yang memudah pengunjung karena mayoritas jalan disekitar hanya 1 arah Entrance dan Exit 1 yang dipilih untuk tapak 1 adalah pada Jalan Kemukus karena jalan lebih lebar dan merupakan arus terbanyak. Untuk Jl.Kunir digunakan sebagai Exit 2 (untuk shopping area). BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 104 Agustina Yohana / 1000868270 Pada tapak 2 Entrance dan Exit berada di Jl. Kunir karena titik arus terbanyak dan cocok dengan jalur mobil di Indonesia yaitu jalur kiri, serta memiliki pembatas jalan yang memudahkan tamu untuk putar balik. Untuk servis hanya memiliki 1 Entrance dan Exit, yaitu bagian belakang tapak 1. IV.2.4. Analisa Sirkulasi di dalam Tapak Tabel 4.8 Perbandingan pola sirkulasi Pola sirkulasi yang dipilih adalah campuran sebab masing-masing tapak memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Untuk tapak 1 lebih tepat menggunakan alternative 1 karena tapaknya lebih luas dan memadai. Namun, untuk tapak 2 yang luasnya lebih kecil dan banyak pejalan kaki lebih tepat menggunakan alternative 2. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 105 Agustina Yohana / 1000868270 IV.2.5. Analisa Orientasi pada Tapak IV.2.6. Analisa Matahari BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 106 Agustina Yohana / 1000868270 IV.2.7. Analisa Kebisingan IV.2.8. Analisa Vegetasi BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 107 Agustina Yohana / 1000868270 IV.2.9. Analisa Penataan Ruang Luar Alternative parkir yang dipilih adalah parkir basement agar ruang luar terlihat lebih rapi dan hijau. Ruang publik pada tapak 1 baik digunakan untuk courtyard atau taman sebagai ruang penerima bagi pejalan kaki dan memberikan kesan lebih lapang. Pada tapak 2 juga menggunakan parkir basement karena luas tapaknya yang kecil dan untuk ruang public yang cocok adalah plaza dan taman dengan kolam kecil atau air mancur. Hal ini dikarenakan ruang terbuka yang dekat dengan Taman Fatahillah dan Taman Museum Keramik bersifat lebih public dan berfungsi sebagai penarik bagi para tamu untuk datang ke Shopping area yang ada di dalam hotel. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 108 Agustina Yohana / 1000868270 IV.2.10. Analisa Pemisahan Fungsi dan Ruang pada Tapak Dengan mengidentifikasi karakter masing-masing tapak, akan mempermudah dalam meletakan pengelompokan fungsi dan ruang-ruang baik di dalam maupun di luar bangunan. Tabel 4.9 Identifikasi karakter tapak 1 dan penetapan fungsi Tabel 4.10 Identifikasi karakter tapak 2 dan penetapan fungsi IV.2.11. Analisa Penghubung antar Tapak dan Masa Bangunan Pada pembahasan diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa fungsi dan ruang yang terletak pada tapak dan masa bangunan yang terpisah. Maka BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 109 Agustina Yohana / 1000868270 dari itu dibutuhkan penghubung antara kedua tapak dan masa bangunan tersebut berupa skybridge dengan pertimbangan sebagai berikut: Kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi para tamu jika mereka butuh ke tapak seberang. Penerapan linkage pada dalam bangunan serta penyatu antar tapak dan masa bangunan. Sebagai penarik perhatian & focal point bagi para pengunjung. Kedua masa memiliki peluang yang sama untuk dikunjungi pengunjung (tidak ramai di satu masa saja) Memperkuat kesan sebagai gerbang penyambut (welcoming gate). IV.2.12. Zoning Berdasarkan analisa-analisa diatas maka dapat dibuat zoning horizontal dan vertical untuk kedua tapak. Alternatif 1 (Zoning Horizontal) BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 110 Agustina Yohana / 1000868270 Alternatif 1 (Zoning Vertikal) Pertimbangan utama dalam zoning ini adalah pengelompokan fungsi dan kenyamanan sirkulasi baik sirkulasi pejalan kaki, kendaraan, maupun sirkulasi pengguna bangunan (staff hotel dan tamu menginap dan tidak menginap). Kemudian setiap kelompok ruang memiliki bukaan ke “view” yang baik, kecuali kelompok ruang yang fungsinya tidak memerlukan “view” seperti servis dan serbaguna. Alternatif 2 (Zoning Horizontal) BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 111 Agustina Yohana / 1000868270 Alternatif 2 (Zoning Vertikal) Pada alternative 2 ini, hampir sama dengan alternative 1 hanya saja lebih mengutamakan efisiensi, mengurangi jalur-jalur pemisah sehingga jumlah lapis lebih sedikit. Jadi zoning yang dipilih adalah alternative 1, karena pengelompokan ruang dan sirkulasi lebih baik. IV.3. Analisa Bangunan IV.3.1. Analisa Bentuk Masa Tabel 4.11 Perbandingan bentuk masa bangunan Masa Bentuk L Masa Bentuk U Masa Bentuk T Membentuk ruang luar lebih luas Dapat dikombinasikan dengan bentuk masa lain Dapat memberikan kesan terbuka atau tertutup Memberikan kesan welcome Semua sisi mendapatkan view Membentuk ruang terbuka lebih sedikit Dari depan terkesan besar, dan terbuka Memberikan lebih banyak ruang luar disekitarnya Memberikan view yang berbeda-beda BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 112 Agustina Yohana / 1000868270 Berdasarkan tinjauan khusus tapak disimpulkan bahwa gaya bangunan mengacu pada gaya mayoritas di sekitarnya yaitu Art Deco. Untuk bentuk dasar masa yang dipilih untuk tapak 1 adalah adalah Bentuk T karena cocok dengan bentuk tapak dan view yang dihasilkan baik. Untuk bentuk masa di tapak 2 adalah bentuk L, karena tapak cenderung persegi panjang pipih dan mengutamakan orientasi dan bukaan. Bentuk masa keduanya menggunakan ciri-ciri arsitektur art deco, yaitu: - Penggunaaan pilar-pilar/kolom-kolom yang menjulang vertical - Masa yang bertumpuk atau bertingkat - Fasade lengkung - Menggunakan struktur menara - Menggunakan ornament yang berpola sederhana (geometris) Di bawah ini ada 2 alternatif gubahan masa dan yang terpilih adalah alternatif 2. Berikutnya adalah analisa dari gubahan masa dari alternatif 2. Alternatif 1 Alternatif 2 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 113 Agustina Yohana / 1000868270 Masa di Tapak 1 Masa di Tapak 2 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 114 Agustina Yohana / 1000868270 Tapak 1 dan 2 yang terpisah dihubungkan dengan skybridge, berikut ini adalah beberapa alternatif bentuk skybridge. 1 2 3 Bentuk yang terpilih adalah bentuk ke 1 karena lebih dinamis, unik dan dapat memaksimal view dari luar maupun dalam skybridge. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 115 Agustina Yohana / 1000868270 IV.3.2. Analisa Orientasi Gubahan Masa Tabel 4.12 Perbandingan orientasi masa bangunan Orientasi ke Luar Orientasi ke Dalam View di luar tidak baik Tamu hotel mendapat view yang baik Memberikan kesan welcome Memberikan suasana hangat dan privat Cocok untuk tujuan komersil/bisnis Cocok untuk bersantai/acara khusus Kemungkinan bising lebih besar Kemungkinan bising lebih kecil Dari analisa diatas yang dipilih adalah orientasi bangunan ke dalam untuk masa bangunan yang berfungsi sebagai hunian dan orientasi ke luar untuk masa yang berfungsi sebagai retail atau komersil. IV.3.3. Analisa Sirkulasi Horisontal Tabel 4.13 Perbandingan pola koridor Kriteria Pengudaraan dan Cahaya Suasana Satuan luas / kamar Ekonomis Single Loaded Double Loaded Baik karena cahaya alami Kurang baik karena jika dapat masuk ke dalam selasar panjang akan menjadi selasar. gelap dan pengudaraan alami tidak dapat masuk. Terasa lebih luas dan nyaman Terasa lebih sempit dan karena salah satu menghadap monoton ke ruang terbuka Besar karena hanya Kecil karena digunakan untuk digunakan untuk satu deret dua deret kamar tidur kamar saja Tidak ekonomis karena Ekonomis, dari segi biaya, selasar harus dilindung panas konstruksi, instalasi. Namum dan hujan dan perlu instalasi boros dalam maintenance tambahan. Namun ekonomis dalam manintenance BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 116 Agustina Yohana / 1000868270 Luas yang diperlukan Memerlukan luas tanah yang cukup besar. Lebih efisien karena dapat melayani kamar lebih banyak sehingga tidak memerlukan luas tanah yang besar IV.3.4. Analisa Sirkulasi Vertikal Tabel 4.14 Perbandingan sarana untuk sirkulasi vertikal KRITERIA TANGGA ESKALATOR LIFT Pelayanan orang Tidak melayani Melayani Melayani Daya angkut Relatif kecil Relatif sedang Relatif besar Waktu tunggu Tak perlu menunggu Tak perlu menunggu Harus menunggu Waktu Perjalanan lama dan Perjalanan sedang Perjalanan cepat Besar Besar Kecil Terasa Terasa Terasa Penampilan Dapat diolah Dapat diolah Dapat diolah Apabila arus Dapat dipergunakan Dapat dipergunakan Tidak dapat cacat melelahkan Pemakaian ruangan Hubungan antar lantai listrik putus dipergunakan Ketinggian lantai Efektif 4-5 lantai Efektif 3-6 lantai Tidak terbatas Perletakan dan pemilihan jenis sirkulasi dipertimbangkan terhadap: - Sistem sirkulasi yang berkesinambungan - Kemudahan dan kejelasan - Pemerataan jangkauan pelayanan sesuai dengan peraturan berlaku ± 25 m - Pelayanan bagi orang cacat BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 117 Agustina Yohana / 1000868270 IV.3.5. Analisa Sistem Struktur Bangunan City Hotel ini hanya mempunyai maksimal 4 lapis, sehingga tidak memperlukan system struktur yang rumit. Namun pada bagian Skybridge perlu perhatian khusus, seperti ketinggian minimum terhadap permukaan jalan yaitu 5m, penggunaan kontruksinya harus cepat, aman dan kuat karena dibawahnya akan dilewati oleh kendaraaan. Dasar-dasar pertimbangan system struktur yang digunakan yaitu: Memenuhi persyaratan struktur yaitu: kokoh, kaku, dan stabil. Fleksibilitas, memungkinkan perubahan fungsi ruang. Kondisi fisik setempat, tidak menggangu atau merusak sistem struktur bangunan di sekitarnya. Estetika, mendukung penampilan bangunan yang baik. Kemudahan dalam pelaksanaan dan pemeliharaan. Dari pertimbangan diatas maka system struktur yang dipilih adalah: Sistem sub struktur: untuk pondasi menggunakan bor pile dan pondasi rakit karena dalam pelaksanaanya tidak menimbulkan getaran yang dapat merusak bangunan sekitar dan tidak perlu masuk alat berat serta besar. System upper struktur: menggunakan system rangka dengan kombinasi penggunaan baja, beton pre-stressed & precast (pada bagian skybridge) agar lebih cepat selesai, tidak menggangu lingkungan sekitarnya serta ekonomis. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 118 Agustina Yohana / 1000868270 IV.3.6. Analisa Utilitas Listrik dan Pengudaraan Sistem elektrikal perlu memperhatikan letak genset dan panel-panel listrik, dimana tidak mudah dijangkau oleh umum namun mudah dijangkau oleh teknisi dan dirancang seefisien mungkin. Hal ini bertujuan agar agar tidak menimbulkan bising dan getaran serta menjaga keamanan bangunan. Pengudaraan pada bangunan hotel perlu disesuaikan dengan fungsi dan kondisi ruang tersebut, ada yang dapat menggunakan pengudaraan alami dan ada juga yang buatan. Skema 4.1 Perkiraan sistem pengudaraan yang diperlukan Pengudaraan alami Pengudaraan buatan Ventilasi & open void Koridor, outdoor restaurant AC split Kamar, unit retail AC split dak & standing Exhaust fan AC R. umum, r. servis, r. konsensi dan R. serbaguna Dapur, toilet, r.servis Plumbing Dalam sistem plumbing yang terpenting adalah sistem pengumpulan dan distribusi air, terutama air kotor. Kemiringan pipa untuk distribusi horizontal air bersih adalah 1% dan untuk air kotor2%, kotoran padat 5% . Selain itu air kolam renang juga dapat digunakan sebagai cadangan untuk persediaan air pencegah kebakaran. Agar pengaturan pipa untuk distribusi BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 119 Agustina Yohana / 1000868270 dan pengumpulan air baik, maka perletakan kamar mandi adalah hal utama yang harus diperhitungkan. Terdapat beberapa alternatif dalam pemilihan kamar mandi yaitu: Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Dalam menentukan alternatif tersebut, perlu dipertimbangkan: - Kemudahan perawatan dan pemeliharaan instalasi - Luas bidang pandangan dan cahaya yang masuk maksimal - Dapat sebagai isolasi kebisingan pada korridor Berdasarkan kriteria di atas dipilih penempatan KM/WC pada dinding sebelah dalam,karena perawatan dan pemeliharaan instalasi mudah, luas bidang pandangan dan cahaya yang masuk dapat optimal dan dapat mengisolasi kebisingan pada koridor. Pencegahan Kebakaran Pada system pencegahan kebakaran hal pertama yang harus dipenuhi adalah mudah dilihat dan dijangkau. Kemudian untuk ruang-ruang yang tidak boleh terkena air harus disediakan media gas. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 120 Agustina Yohana / 1000868270 Skema 4.2 Alternatif sistem pencegahan kebakaran Alternative 1 Pencegahan secara aktif dengan menyediakan tangga kebakaran, jarak antar tangga 30 m’ dan keluar pada ruang terbuka. Alternative 2 Pencegahan secara pasif dengan menyediakan alat/sistem pencegah kebakaran seperti sprinkler, smoke detector, hydrant, dan APAR. Tabel 4.15 Perhitungan alat pencegah kebakaran Pencegahan Standard Sumber Perhitungan Jumlah kebakaran LB : 20.018 m2 Fire Sprinkle 25 m2 / unit DKU 20.018 / 25 776 buah Fire hydrant 200 m2 / unit DKU 20.018 / 200 97 buah portable Pilar hydrant 800 m2 / unit DKU 20.018 / 800 24 buah 2 Smoke detector 92 m / unit DKU 20.018 / 92 211 buah 2 Heat detector 92 m / unit DKU 20.018 / 92 211 buah Keterangan: DKU (Diktat Kuliah Utilitas, Ir. T.W. Simbolon) Kebutuhan air sprinkler (Vol. Sp.) = Jml Sp. x 18 L x 30 menit = 776 x 18 x 30 = 419.040 L = 419 m3 Kebutuhan air hydrant (Vol. Hd.) = Jml Hd. x 400 L x 30 menit = 97 x 400 x 30 = 1.164.000 L = 1.164 m3 Total kebutuhan air untuk bahaya kebakaran = 419 m3 + 1.164 m3 = 1.583 m3 Kebutuhan air ini selain dipenuhi dari air bersih (PAM) juga dipenuhi dengan menggunakan air kolam renang, air hasil recycle STP dan air hujan yang dikumpulkan. BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 121 Agustina Yohana / 1000868270 Perhitungan Kebutuhan air bersih Standard kebutuhan air bersih bagi hotel berbintang 4 adalah 750 1/hari, terdiri dari: air panas, air dingin. Berikut perhitungannya Diasumsikan kebutuhan air dingin : air panas = 60%:40% Untuk 242 kamar, dibutuhkan 242 x 750 = 181.500 l = 182 m3 Terdiri dari: air dingin = 110 m3 dan air panas = 73 m3 Jadi total kebutuhan air bersih (Vair bersih): air panas + air dingin+ 40% air untuk kebakaran 110 m3 + 73 m3 + 633 m3 = 816 m3 Volume tangki bawah tanah = 40% (Vair bersih) = 326 m3 Volume tangki atas = 15% (Vair bersih) = 122 m3 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 122