EVALUASI MEKANISME PERHITUNGAN, PEMOTONGAN

advertisement
EVALUASI MEKANISME
PERHITUNGAN, PEMOTONGAN,
PENYETORAN, DAN
PELAPORAN PAJAK
PENGHASILAN (PPh) 21 PADA
KOPERASI JASA MARGA BAKTI
5
Nama : Raudhah Lirinda Putri
NPM : 28214956
Jurusan : S1/Akuntansi
Latar Belakang
 Kepatuhan Wajib Pajak
 Melakukan perhitungan pajak penghasilan 21 dengan benar, dan
melakukan pemotongan seusai dengan peraturan yang sudah di
tentukan, sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan tahun 2009
 Kewjiban bagi wajib pajak untuk melaporkan dan menyetorkan
Pajak tepat waktu sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan
tahun 2009
Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini adalah bagaimana Mekanisme Perhitungan,
Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan 21 pada
koperasi Jasa Marga Bakti 5?
Batasan Masalah
Batasan masalah penulisan ini adalah Evaluasi Mekanisme
Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak
Penghasilan (PPh) 21 pada koperasi jasa marga bakti 5 sesuai
dengan Undang-undang perpajakan Tahun 2009
Tujuan Penelitian dan Objek Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penghitungan, pemotongan,
penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Koperasi
Jasa Marga Bakti 5
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah data Pph 21 mengenai karyawan pada
koperasi Jasa Marga Bakti 5 pada tahun 2015-2016. Objek Penelitian ini
berlokasi Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13560.
Pembahasan
Perhitungan Pajak Penghasilan 21
1. Perhitungan Pajak Penghasilan pasal 21 bagi Pegawai Tetap pada bulan Januari
Gaji
Rp. 4.043.077
1. Biaya Jabatan
(Rp. 202.154)
Penghasilan Neto sebulan
Rp. 3.840.923
Penghasilan Neto setahun
( 12 x Penghasilan Neto sebulan)
Rp. 46.091.076
PTKP ( TK)
(Rp. 24.300.000)
PKP Setahun/Disetahunkan
Rp. 21.791.076
Penghasilan kena pajak setahun
PPh pasal 21 terutang:
5% x Rp. 21.791.076 =
PPh Pasal 21 bulan Januari
( Rp. 1.089.554 : 12 )
=
Rp. 1.089.554
Rp. 90.796
Pajak yang harus di bayarkan bagi salah satu pegawai tetap pada bulan januari Rp.
90.796
Pemotongan Pajak Penghasilan 21
Dpp: Penghasilan Bruto x 50% x Tarif Pajak PPh pasal 17
Penghasilan Bruto
= Rp. 527.000 x 50% = Rp. 263.500
Rp. 263.500 x 5% = Rp. 13.175
Pemotongan nya : Rp. 527.000 – Rp. 13.175 = Rp. 513.825
Jadi PPh 21 Imbalan kepada bukan pegawai yang bersifat berkesinambungan sebesar
Rp. 13.175 kepada setiap bukan pegawai yang bersifat berkesinambungan, untuk
penghasilan bruto nya selalu sama tiap bulan nya, dan pemotongan
pajak yang di kenakan sebesar Rp. 513.825.
Penyetoran Pajak PPh 21
Pelaporan Pajak PPh 21
Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan:
Pada PTKP yang digunakan koperasi
untuk perhitungan pajak bulan januari
tahun 2015 belum sesuai dikarenakan
PTKP yang digunakan salah, seharusnya
koperasi menggunakan PTKP yang sudah
ditentukan untuk perhitungan tahun 2105
sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015
Penyesuaian Tidak Kena Pajak (PTKP).
Karena tidak di mendapat teguran dari
kantor pajak koperasi tidak melakukan
pembetulan pada bulan januari untuk
PTKP nya. Dalam perhitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada Koperasi Jasa
Marga Bakti 5 blm sesuai dengan
ketentuan peraturan perpajaka yang
berlaku. Dan untuk Pemotongan Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada Koperasi Jasa
Marga Bakti 5 dilakukan setiap bulan yang
nantinya akan dibayarkan serempak
berdasarkan kebijakan koperasi, namun
juga tetap mengikuti peraturan perpajakan
yang berlaku. Penyetoran Pajak
Penghasilan Pasal 21 pada Koperasi Jasa
Marga Bakti 5 belum benar dan untuk
Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada
Koperasi Jasa Marga Baktin 5 dalam tahun
2015 kurang mengikuti peraturan
Kententuan Umum Perpajakan yang
berlaku, karena adanya keterlambatan
dalam pelaporan Pajak Penghasilan Pasal
21 pada bulan Juli hingga Desember.
Saran
Dari pembahasan yang telah di uraikan, penulis dapat memberi saran sebagai berikut:
Segera melakukan pembetulan pada bulan Januari terutama pada laporan untuk
pegawai tetap, pembetulan pada PTKP yang di gunakan harus diganti dengan PTKP
tahun 2015 agar di akhir tahun perhitungannya menjadi benar. Segera melakukan
pembetulan di tiap laporan, seharusnya laporan dibuat dengan penjelasan dan
pembagian nya secara benar dan rinci, agar pada saat ada kesalahan bisa dengan mudah
di ketahui dan perhitungan-perhitungan nya harus di periksa kembali karena masih ada
kesalahan dalam perhitungan nya.
Download