I. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Globalisasi yang didorong oleh kemajuan pesat di bidang teknologi, terutama teknologi telekomunikasi, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dengan segala dampaknya baik positif maupun negatif. Menurut survei International Telecommunications Union (ITU) di beberapa negara Asia, Afrika dan Amerika disebutkan bahwa setiap penambahan akses teknologi informasi dan telekomunikasi sebesar 1% akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan sebesar 3%. Sektor telekomunikasi di Indonesia masih diwarnai oleh tingkat teledensitas dan penetrasi pasar yang rendah, bila dibandingkan dengan negaranegara lain secara regional. Permintaan pasar yang terus meningkat akan jasa telekomunikasi akan memicu peningkatan investasi di bisnis telekomunikasi, yang sekaligus akan memicu persaingan di industri ini. Persaingan industri telekomunikasi di Indonesia ditandai dengan masuknya penyelenggara telekomunikasi regional dan global yang mengakuisisi saham penyelenggara telekomunikasi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa industri telekomunikasi penuh tantangan sekaligus peluang pertumbuhan. Penyelenggara telekomunikasi akan bersaing di pasar dengan menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan pelanggan yang ada, mendapatkan pelanggan baru, dan terus melakukan penetrasi pasar dengan mengandalkan penanganan hubungan pelanggan secara khusus, diferensiasi produk, harga yang bersaing, dan penyediaan pelayanan yang menyeluruh. Persentase pengguna internet di Indonesia pada semester I tahun 2006 adalah sekitar 8% dari populasi penduduk Indonesia. Dilihat dari populasi, pertumbuhan pengguna internet serta peningkatan trafik data yang cukup pesat, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan sebuah potensi pasar yang cukup besar, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Perkiraan Pertumbuhan Pengguna Internet 2002 Internet User ('000) Internet User /100 inhabitants Broadband Internet Subscribers ('000) Broadband Internet Subscribers /100 inhabitants 2003 2004f 2005f 2006f 2007f 2008f 2009f 8,000 12,800 16,000 20,000 25,000 31,500 40,400 48,700 3.8 6.0 7.4 9.1 11.2 13.9 17.7 21.0 10 40 100 200 300 500 800 1070 0.0 0.0 0.0 0.1 0.1 0.2 0.3 0.5 Sumber : Business Monitoring International Research, 2005 Berdasarkan jenis akses yang digunakan, sebagian besar masih berupa akses dial-up, yaitu sekitar 90%, sementara sekitar 10% dari sambungan internet di Indonesia yang telah menggunakan akses telekomunikasi data berkecepatan tinggi (broadband) (Koran Tempo, Juli 2006). Kondisi ini berbeda dengan harapan pelanggan, dimana faktor ketidakpuasan terhadap layanan internet service provider (ISP) 42% disebabkan karena akses yang lambat. (InfoKomputer, 2003). Tabel 2. Perkiraan Pertumbuan Pasar Potensial Produk Internet Market Potensial Broadband Akses Speedy TelkomNet Instan 2006 1,701,666 612,600 8,455,856 2007 2,095,728 754,462 9,832,211 2008 2,424,191 872,709 12,545,158 2009 2,884,438 1,038,397 15,772,837 2010 3,495,858 1,258,509 18,176,284 Sumber : TELKOM, 2006 Pertumbuhan internet user dan pengguna akses dengan layanan broadband ini merupakan suatu peluang baru yang harus dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi di Indonesia seperti ditunjukkan pada Tabel 2. PT. TELKOM (TELKOM) sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi dengan teknologi kabel terbesar di Indonesia juga merupakan penyelenggara ISP (Internet Service Provider) dengan market share terbesar sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 1. TELKOM dengan ISP Telkomnet merupakan ISP pilihan terfavorit selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2001 (InfoKomputer, 2006), menjawab pertumbuhan internet yang pesat ini dengan meluncurkan produk Speedy pada secara nasional pada Juli-2006. Lainnya 2% CBN 9% M-Web 5% D-Net 5% Indosat 11% Telkom 57% Indonet 4% Centrin 3% Wasantaranet 2% RadNet 2% Sumber : VISTA, 2005 Gambar 1. Pangsa Pasar ISP di Indonesia Speedy adalah produk layanan internet access end-to-end dari TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan hingga 384 Kbps. Produk Speedy ditumpangkan pada produk telepon tetap kabel sehingga pelanggan Speedy adalah pelanggan TELKOM untuk produk telepon tetap. Peluncuran produk baru ini tentunya memberikan dampak terhadap perilaku masyarakat dalam menggunakan jasa internet. Pertumbuhan pasar internet dan persaingan yang tinggi diantara penyelenggara ISP mengharuskan TELKOM melakukan perancangan strategi pemasaran yang tepat untuk produk broadband internet access. Keunggulan kecepatan akses yang dimiliki Speedy dibandingkan dengan teknologi dial-up yang banyak digunakan oleh ISP lain, memungkinkan masyarakat untuk mengakses internet dengan kecepatan yang relatif tinggi. Sejalan dengan pertumbuhan pelanggan Speedy yang menawarkan kecepatan akses sebagai diferensiasinya, juga harus didukung dengan kepuasan terhadap seluruh layanan yang diterima pelanggan. Terdapat hubungan antara kepuasan dengan keinginan pembelian kembali (repurchases). Internet Service Provider (ISP) yang mampu mengkomunikasikan sebagai yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan yang diharapkan pelanggan (customer perceived) akan memiliki pelanggan yang loyal. Aspek loyalitas di industri internet terkait dengan life time pelanggan, dimana semakin loyal pelanggan, life time-nya akan semakin lama sehingga semakin menguntungkan dan bernilai bagi perusahaan. Penelitian terhadap kepuasan pelanggan produk Speedy di Bogor merupakan suatu upaya untuk mengetahui tingkat layanan TELKOM agar perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan melakukan strategi layanan yang bisa meningkatkan kepuasan dengan tujuan akhir diharapkan pelanggan memiliki kepuasan dan loyalitas yang tinggi. Kepuasan dan loyalitas terhadap produk merupakan being strategy untuk menempatkan eksistensi produk di benak pelanggan sehingga mendapatkan kepercayaan (leading customer credibly). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan yang muncul adalah: a. Seberapa tinggi tingkat kepuasan pelanggan Speedy di TELKOM Bogor? b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan Speedy? c. Bagaimana merumuskan implikasi manajerial perusahaan berdasarkan hasil penelitian? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengukur kepuasan pelanggan Speedy di TELKOM Bogor. b. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan Speedy. c. Merumuskan implikasi manajerial produk Speedy bagi TELKOM Bogor.