SKRIPSI

advertisement
SKRIPSI
REZKI MAULIDYA RAHMAWATI
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL
DAUN BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on
Aleurites moluccana) TERHADAP SEL KANKER
KOLON WiDr SECARA In Vitro DENGAN METODE
MTT
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul AKTIVITAS ANTIKANKER
EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on
Aleurites moluccana) TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA
In Vitro DENGAN METODE MTT .
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ibu Siti Rofida, M.Farm.,Apt. selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Ahmad Sobrun Jamil, S.Si.,M.P selaku dosen pembimbing II yang selalu
memberikan arahan dengan penuh kesabaran yang luar biasa,
membimbing dan meluangkan waktu serta memberikan moitivasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Bapak Drs. H. Achmad Inoni., Apt dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,
Apt., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran, kritik
dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
Bapak Yoyok Bekti P., M.Kep, Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Nailis Syifa’., S.Farm., Apt, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan penulis untuk mengikuti program sarjana.
Ibu Sovia Aprina Basuki S.Farm., Msi.,Apt. selaku Kepala Laboratorium
Kimia Terpadu dan Laboratorium Sintesa yang telah memberikan fasilitas
selama melakukan penelitian.
Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada,
khususnya Prof. Dr. Supargiyono, DTM&H.,SU.,PhD.,Sp.ParK dan Ibu
Rumbi yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan tempat
agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
Kedua orang tua saya, yang dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan
kesabaran selalu memberikan sepenuhnya semangat, nasihat, dukungan
moral dan materi, serta yang paling utama adalah doa yang berlimpah
iv
8.
sehingga saya dapat menjalani studi farmasi dengan baik dan skripsi ini
dengan lancar.
Kakakku Muhammad Said Iqbal, terima kasih sudah menjadi kakak
terbaik yang selalu memberikan dukungan hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
9.
Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm.,Apt., selaku Dosen wali yang telah
memberikan asuhan akademik, bimbingan moral dan nasehat selama
mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
10. Dosen-dosen Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang dengan segala
dedikasinya dalam dunia pendidikan, atas ilmu dan bimbingannya selama
menempuh kuliah.
11. Kepada para laboran Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah membantu menyiapkan alat dan bahan selama melakukan praktikum.
12. Sahabatku Hervita Meivenni, Farisa Diwi, atas kebersamaan, dukungan
dan semangat kalian.
13. Teman–teman seperjuangan bahan alam : Oktavia, atas kebersamaan,
bantuan, motivasi dan semangat serta kerja samanya.
14. Teman-teman Farmasi 2010 yang selalu memberi semangat dan dukungan
saat senang maupun susah dan senantiasa memberi perhatian serta do’a
15. Teman-teman BENSI 39 (Ka Sintha, Ka Yoise, Ka Tita, Ka Ita, Ka Linda,
Lilis, Nolly, Anggi, Mayang) yang selalu memberikan semangat serta do’a
16. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tidak
luput dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai balasan atas
bantuan selama ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, Januari 2015
Penyusun
Rezki Maulidya Rahmawati
v
RINGKASAN
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana)
TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro
DENGAN METODE MTT
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru
secara abnormal. Sel kanker dapat menyerang bagian tubuh yang lain dan
menyebar ke berbagai organ. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan
penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2013). Kanker kolorektal paling
banyak dijumpai di daerah Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Eropa,
sedangkan di daerah Afrika dan Asia kanker jenis ini tergolong rendah.
Sedangkan di Indonesia menurut catatan di Rumah Sakit Dharmais pada tahun
2001 terdapat 6,5 persen dari pasien yang diperiksa saluran pencernaannya
terindikasi terserang kanker kolon (Diananda, 2009).
Saat ini kanker dapat diatasi dengan pengobatan konvensional diantaranya
pembedahan, kemoterapi, radiasi, immunoterapi, dan terapi gen (Diananda,2009),
namun pengobatan ini sering kali tidak bisa mengatasi kanker secara total dan
juga memiliki efek yang merugikan. Untuk mengurangi efek samping yang
merugikan tersebut maka mulailah dikembangkan jenis obat-obatan dari bahan
alam. Pada beberapa penelitian telah dilaporkan bahwa tanaman benalu yang
berasal dari famili Loranthaceae memiliki aktivitas anti kanker, diantaranya
adalah fraksi etanol daun benalu mangga yang dapat memperbaiki perubahan
jaringan akibat kanker kolon pada mencit, dan juga ekstrak benalu mangga
mampu menurunkan viabilitas sel HeLa (Rachmawati,2013 dan Wicaksono,2013).
Selain itu ada juga pada ekstrak metanol daun benalu duku (Lornthaceae
dendropthoe spec.) memiliki potensi daya hambat pertumbuhan kultur sel
meiloma (Lazuardi,2011). Umumnya tanaman yang berasal dari satu famili
mempunyai kandungan senyawa kimia yang sejenis (Astuti,2013). Salah satu
tanaman yang berasal dari famili Loranthaceae yang kemungkinan memiliki efek
sebagai anti kanker adalah benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites
moluccana).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dari daun benalu kemiri
(Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker kolon WiDr
dengan menggunakan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt) assay. Ini
merupakan metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas metabolit kultur sel
in vitro dengan menafsirkan karakteristik pertumbuhan sel untuk menentukan
nilai IC50 dan menghitung sel dengan dasar pembentukan formazan ungu.
Menurut NCI (National Cancer Institute) suatu ekstrak dikatan aktif sebagai
antikanker jika harga IC50 < 30 μg/ml, moderat aktif (30 μg/ml ≤ IC50 < 100
μg/ml), tidak aktif >100 μg/ml. Pada penenlitian ini sel yang digunakan yaitu sek
kanker kolon WiDr. Sel ini merupakan sel kanker kolon manusia yang diisolasi
dari kolon seorang wanita berusia 78 tahun (CCRC,2009).
Berdasarkan skrining senyawa fitokimia ekstrak etanol daun benalu kemiri
mengandung senyawa aktif berupa flavonoid, steroid, saponin dan tanin. Senyawa
vi
ini diduga memiliki aktivitas sebagai antikanker. Flavonoid sebagai antikanker
bekerja dengan cara menghambat poliferasi tumor atau kanker yang salah satunya
dengan menginhibisi aktivitas protein kinase sehingga menghambat jalur
transduksi sinyal dari membran sel ke inti sel (Yuli, 2012). Sedangkan tanin
memiliki aktivitas sebagai imunostimulan, yakni dengan meningkatkan sekresi
Tumor Necrosis Factor (TMF) dan sebagai agen antipoliferatif yang juga dapat
menginduksi apoptosis (CCRC,2009).
Untuk mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak daun benalu kemiri
(Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) digunakan metode MTT assay
dengan konsentrasi ekstrak uji di antaranya 845 μg/ml, 424 μg/ml, 212 μg/ml,
106 μg/ml, 26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml, yang menghasilkan nilai
IC50 sebesar 232,821 μg/ml. Jika dilihat dari ketentuan National Cancer Institute
(NCI) ekstrak etanol daun benalu kemiri tidak aktif sebagai anti kanker. Setelah
melakukan uji MTT assay ekstrak daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on
Aleurites moluccana) diuji secara fitokimia, diantarnya yaitu dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT) dan uji gelatin. Uji KLT dan uji gelatin pada
ekstrak ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia apa yang terkandung di
dalam ekstrak daun benalu kemiri. Senyawa kimia yang teridentifikasi antara lain
flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Setelah dilakukan skrining fitokimia.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut dengan menggunakan sel kanker yang lain serta pelarut yang berbeda
dengan menggunakan ekstrak daun benalu kemiri (Dendropthoe sp. grew on
Aleurites moluccana).
vii
ABSTRACT
ANTICANCER ACTIVITY OF THE ETHANOLIC EXTRACT
OF A PARASITIC PLANT (Dendropthoe sp grew on Aleurites
moluccana) AT WiDr COLON CANCER CELL WITH MTT
ASSAY
Background : Cancer is one of the most deadly disease in the world. The cancer
disease prevalency has grown day by day and has very expensive treatment. There
is an alternative solution for cancer using natural product. One of the potential
natural product is parasitic plant. Some of research indicated that some parasitic
plants from Loranthaceae family has sitotoxic activity against cancer cell.
Objective : From this background, the ai’m of this research is to investigate the
sitotoxic activity of Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana for WiDr
cancer cell using MTT assay. The anticancer activity can be seen from the
percentage of the living cells which are incubated during a night. Then analyzed
probit logs by using SPSS ed. 16th to find out the value of IC50 from the extract.
Methods : The methods for this research using MTT assay for the sitotoxicity
activity and using phytochemical screening for exploring the chemical
constituents of Dendropthoe extract.
Result and Conclusion : An extract can be said to be active if it has IC50 ≤ 30
μg/ml moderate active (30 μg/ml ≤ IC50 < 100 μg/ml), not active >100 μg/ml. The
extract concentration used include 845 μg/ml, 424 μg/ml, 212 μg/ml, 106 μg/ml,
26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml. From the experiment its known that
the IC50 for the extract concentration was 232,821 μg/ml for WiDr cancer cell.
Based on NCI (Nation Cancer Institute) this value of IC50 is less potential as
anticancer agent. From the phytochemical screening for the ethanol extract, found
it secondary constituent are flavonoid, steroid/terpenoid, saponin and tanin.
Keywords : Parasitic plant (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana), colon
cancer
viii
ABSTRAK
AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK ETANOL DAUN
BENALU KEMIRI (Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana)
TERHADAP SEL KANKER KOLON WiDr SECARA In Vitro
DENGAN METODE MTT
Latar Belakang : Kanker merupakan salah satu pembunuh di dunia, hal ini di
sebabkan oleh tingginya angka pertumbuhan kanker dan mahalnya biaya
pengobatan kanker yang ada, serta besarnya efek samping yang ditimbulkan oleh
terapi kanker sehingga digunakan bahan alam sebagai pengobatan alternatif
antikanker. Salah satu bahan alam yang digunakan adalah benalu. Selama ini
benalu (Dendropthoe sp.) dikenal sebagai tanaman parasit yang hanya bisa
merugikan inangnnya.
Tujuan : Mengetahui aktivitas antikanker dari ekstrak etanol daun benalu kemiri
(Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap sel kanker kolon WiDr
secara in vitro dengan metode MTT (Microculture Tetrazolium Salt). Aktivitas sel
kanker dapat dilihat dari persentase sel hidup yang diinkubasi selama semalam
kemudian dianalisis dengan probit log menggunakan SPSS edisi 16 untuk
mengetahui nilai IC50 dari ekstrak tersebut.
Metode : Dalam penelitian ini digunakan metode MTT (Microculture
Tetrazolium Salt). Metode ini merupakan salah satu metode yang umum
digunakan untuk menentukan sitotoksisitas sel dan juga dilakukan kromatograf
untuk mengetahui kandungan kimia yang ada pada daun benalu kemiri
(Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana).
Hasil dan Kesimpulan : Suatu ekstrak dikatakan aktif jika memiliki harga IC50 ≤
30 μg/ml, moderat aktif (30 μg/ml ≤ IC50 < 100 μg/ml), tidak aktif >100 μg/ml.
Konsenterasi ekstrak uji yang digunakan pada penelitian ini antara lain 845 μg/ml,
424 μg/ml, 212 μg/ml, 106 μg/ml, 26,5 μg/ml, 13,25 μg/ml, dan 6,625 μg/ml.
Hasil dari penelitian ini memiliki nilai IC50 sebesar 232,821 μg/ml yang di uji
pada sel kanker kolon WiDr. Jika dilihat dari ketentuan NCI maka ekstrak etanol
daun benalu kemiri tidak aktif sebagai agen anti kanker. Sedangkan untuk hasil
skrining golongan senyawa kimia dengan menggunakan KLT diketahui bahwa
ekstrak etanol daun benalu kemiri mengandung suatu senyawa golongan
flavonoid, steroid/terpenoid, dan saponin. Sedangkan pada uji gelatin
menghasilkan endapan putih yang menandakan ekstrak ini mengandung senyawa
golongan tanin.
Kata Kunci : Daun benalu Kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites
moluccana), Kanker Kolon
ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................
iv
RINGKASAN .........................................................................................
vi
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................
4
1.4. Hipotesis ...............................................................................
4
1.5. Manfaat penelitian ................................................................
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................
6
2.1. Tinjauan tentang Benalu Kemiri ...........................................
6
2.1.1. Klasifikasi ...................................................................
6
2.1.2. Nama Daerah ..............................................................
6
2.1.3. Sinonim .......................................................................
6
2.1.4. Deskripsi .....................................................................
7
2.1.5. Etiologi dan Penyebaran .............................................
7
2.1.6. Khasiat ........................................................................
7
2.1.7. Kandungan Kimia .......................................................
8
2.1.8. Tinjauan tentang Aktivitas Antikanker Berbagai Jenis
Tanaman Benalu ..........................................................
9
2.2. Tinjauan tentang Metode Ekstraksi ......................................
9
2.3. Tinjauan tentang Kanker ......................................................
11
2.3.1. Definisi Kanker ...........................................................
11
x
2.3.2. Penyebab terjadunya Kanker ......................................
12
2.3.3. Sifat dan Karakteristik Sel Kanker .............................
13
2.3.4. Proses terjadinya Karsinogen .....................................
14
2.4. Tinjauan tentang Kanker Kolon ...........................................
15
2.4.1. Definisi .......................................................................
15
2.4.2. Tanda dan Gejala Kanker Kolon ................................
15
2.4.3. Stadium Kanker Kolon ...............................................
17
2.4.4. Siklus Sel ....................................................................
17
2.4.5. Tinjauan Sel WiDr ......................................................
18
2.5. Tinjauan p53 .........................................................................
19
2.6. Tinjauan tentang MTT Assay ...............................................
21
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ...................................................
23
BAB 4 METODE PENELITIAN .........................................................
26
4.1. Bahan Penelitian ...................................................................
26
4.1.1. Bahan Tanaman ..........................................................
26
4.1.2. Bahan Kimia ...............................................................
26
4.2. Alat-Alat Penelitian ..............................................................
27
4.3. Variabel Penelitian ................................................................
27
4.3.1. Variabel Bebas ............................................................
27
4.3.2. Variabel Tergantung ...................................................
27
4.4. Metode Penelitian .................................................................
28
4.4.1. Rancangan Penelitian ..................................................
28
4.4.2. Kerangka Operasional ................................................
29
4.4.3. Prosedur Kerja ............................................................
30
4.4.3.1. Pembuatan Ekstrak Bahan Uji ........................
30
4.4.3.2. Pembuatan Media ...........................................
31
4.4.3.3. Penumbuhan Sel .............................................
31
4.4.3.4. Penggantian Media .........................................
32
4.4.3.5. Panen Sel ........................................................
32
4.4.3.6. Perhitungan Sel ...............................................
34
4.4.3.7. Preparasi Sampel dan Penentuan Dosis..........
35
4.4.3.8. Uji Aktivitas Antikanker dengan Metode MTT .. 36
xi
4.4.3.9. Analisis Data ..................................................
37
4.4.3.10. Identifikasi Golongan Senyawa dengan KLT ....37
BAB 5 HASIL PENELITIAN ................................................................
38
5.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe
sp grew on Aleurites moluccana) .................................................
38
5.2 Hasil Uji KLT Bahan Uji Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri
(Dendropthoe sp grew on Aleurites moluccana) ..........................
39
5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Tanin Ekstrak Etanol Daun Benalu
Kemiri (Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) ............
40
5.4 Perhitungan Sel WiDr dan Volume Panenan Sel yang
Ditransfer ......................................................................................
40
5.5 Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri
(Dendropthoe sp. grew on Aleurites moluccana) Terhadap Sel Kanker
Kolon WiDr dengan Metode MTT ...............................................
41
5.6 Analisis Data ..........................................................................
44
BAB 6 PEMBAHASAN .........................................................................
45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
50
7.1 Kesimpulan ............................................................................
50
7.2 Saran .......................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
51
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
V.1 Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri
(Dendrophthoe sp grew on Aleurites moluccana) ...................................
35
V.2 Prosentase Sel Kanker Kolon WiDr yang Hidup setelah Pemberian
Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophthoe sp grew on Aleurites
moluccana) ..............................................................................................
xiii
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Benalu (Dendropthoe petandra (L.) Miq)....................................
7
2.2 Siklus Sel ....................................................................................
18
2.3 Peran p53 dalam Mempertahankan Integritas Genom ...............
20
3.1 Skema Kerangka Konseptual .....................................................
25
4.1 Skema Kerangka Operasional .....................................,...............
29
4.2 Skema Pembuatan Ekstrak Etanol daun benalu kemiri ..............
30
4.3 Perhitungan sel ............................................................................
34
5.1 Ekstrak Kental Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendrophtoe sp. grew on
Aleurites moluccana) .........................................................................
38
5.2 Hasil Identifikasi Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis ...
39
5.3 Hasil Penapisan Fitokimia Identifikasi Tanin ............................
40
5.4 Kelompok Kontrol dan Kondisi Sel yang Telah diberi Ekstrak dilihat di
bawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali ....................................
41
5.5 Kondisi Sel pada Kontrol dan Kelompok Uji Sesudah Pemberian MTT
dilihat di bawah Mikroskop dengan Perbesaran 40 kali .....................
42
5.6 Hubungan Antara Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri
(Dendrophtoe sp. grew on Aleurites moluccana) terhadap Presentase Viabilitas
Sel Kanker Kolon WiDr ....................................................................
xiv
43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ..............................................................
56
2. Surat Pernyataan .....................................................................
57
3. Surat Determinasi ....................................................................
58
4. Sertifikat Kultur Jaringan ........................................................
59
5. Analisis Probit Ekstrak Etanol Daun Benalu Kemiri (Dendropthoe
sp. grew on Aleurites moluccana) ...........................................
60
6. Skema Kultur Sel Secara In Vitro ...........................................
62
7. Hasil pembacaan Elisa Reader ................................................
63
8. Gambar Alat dan Bahan Prraktikum .......................................
64
xv
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-IV. Jakarta:
Universitas Indonesia. Hal 605.
American Cancer Society. 2012. The History of Cancer. www.cancer.org.
Diakses tanggal 12 oktober 2013.
Astuti, Retno Dwi., 2013. Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu
Kepel (Dendrophtoe curvata (Blume) Miq.) Terhadap Cell Line
Kanker Payudara T47D. Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam negeri
Sunan Kalijaga.
BPOM RI., 2010. Acuan Sedian Herbal. Volume ke-5. Edisi ke-1, Jakarta:
Direktorat Obat Asli Indonesia Debuti Bidang Pengawas Obat Tradisional,
Kosmetik dan Produk Komplementer, 129-131.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center)., 2012. Prosedur Tetap Uji
Sitotoksik Metode MTT. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center).2009. Sel WiDr. Yogyakarta
Fakultas
Farmasi
Universitas
Gadjah
Mada.
http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopediakanker/sel-kanker-kolon-widr/. Diakses tanggal 26 Oktober 2013.
CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center).2009. Kemiri (Aleurites
Moluccana). Yogyakarta Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=121#2. Diakses tanggal 27
Desember 2014.
Chandragiram, Tjok Gede Ngurah., 2014. Ekspresi Protein 53 (p53)
Berhubungan Positif dengan Derajat Diferensiasi Sel pada Kanker
Ovarium Epitel (Tesis). Denpasar : Program Pascasarjana Universitas
Udayana.
Dharmais, 2009. Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional. Jakarta :
http://www.dharmais.co.id/index.php/what-is-cancer-id.html.
Diakses
tanggal 30 September 2013
Diananda, Rama., 2009. Seluk-Beluk Kanker. Jogjakarta: Kata Hati. Hal 28-30,
125
Djajanegara, Ira, 2008. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Ethanol 70 % Herba
Ceplukan (Physalis angulata Linn.) Terhadap Sel WiDr Secara In Vitro.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Serpong.
xvi
Faried, Ahmad., 2007. Bagaimana mereka (Sel Kanker) Berjalan?.
Postdoctoral fellow, Department of General Surgical Science, Graduate
School of Medicine, Gunma University, Japan
FitokimiaUMI., 2009. Metode Ekstraksi. Makasar : Fakultas Farmasi Universitas
Muslim Indonesia.
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan, ITB, Bandung
Haryadi, didit, 2012. Senyawa Fitokimia dan Sitotoksisitas Ekstrak Daun
Surian (Toona Sinensis), Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Ikawati, Muthi., Wibowo, A.E., Octa, N.S., dan Adelina, Rosa., 2008.
Pemanfaatan Benalu Sebagai Agen Antikanker. Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Khoiriyah, Almaratul., 2011. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut (Aaptos
suberitoides) terhadap Sel Kanker Kolon WiDr secara In vitro.
Fakultas MIPA Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Kumar, V., Kabbas, A., Fausto, N. 2010. Robbins and Cotran Pathologic Basis
of Disease 8th ed.
Lazuardi, Mochamad., 2011. Aktivitas Antiproliferatif Ekstrak Metanol Daun
Benalu Duku (Dendropthoe sp) terhadap Sel Meiloma secara In vitro.
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Maharani, Sabrina., 2012. Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya.
Jogjakarta: Kata Hati. Hal 13, 169.
Multiawati. Nur., 2013. Uji Antikanker Ekstrak Metanol Daun Benalu Kelor
(Helixanthera sessilifora (Merr.) Denser) Terhadap Cell Line Kanker
Payudara T47D. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Mutmainnah, A. A., 2010. Pemanfaatan Ekstrak Daun Benalu Teh Sebagai
Alternatif Antikanker. Makasar: Karya Tulis Ilmiah Univarsitas Negeri
Makasar.
Nainggolan, Olwin., Maria, Anna., Marice, S. 2009.
Faktor-Faktor
Berhubungan dengan Tumor/kanker Saluran Cerna Berdasarkan
Survei Kesehatan Nasional. Puslitbang Biomedis dan Farmasi
Departemen Kesehatan RI.
Nurani, Laela Hayu., 2012. Uji Sitotoksitas dan Antiproliferatif Sel Kanker
Payudara T47D dan Sel Vero Biji Nigella stiva L. Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta.
xvii
Oemiati, R., Rahajeng, E., Kristanto, A. Y., 2011. Prevalevsi Tumor dan
Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Putri, Y. M., Wijaya, A. S., 2013. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi ke satu.
Cetakan I, Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 134-135.
Rachmawati., 2010. Pengaruh Ekstrak Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe
pentandra) Terhadap Viabilitas dan Ekspresi Caspase 3 Aktif pada
Sel Kanker Serviks (Sel HeLa). Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ramachandaram, Anantharaju. 2010. Gambaran Kelompok Usia dan Jenis
Histopatologi pada Pasien Kanker Kolorektal di RSUP H. Adam
Malik Medan dari Juni 2008 hingga Desember 2009. Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan.
Ramadhani, Indria., 2009. Efek Konsumsi Air Minum Penambah Oksigen
Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Manusia. Fakultas Teknologi
Pertanian Bogor.
Ratriany, et al., 2014. Aktivitas antikanker Daun Singkong (Manihot esculenta
Clantz) Sel Kanker Kolon (WiDr) secara In vitro. Program Studi S1
Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Renawati, Enggiana., 2011. Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Aloe vera terhadap
Sel Fibroblas sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar secara In vitro.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.
Sari, Lusiana Oktora Ruma Kumala., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional
dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Staf Pengajar
Program Studi Farmasi Universitas Jember.
Sholehuddin, Muhammad., 2013. Uji Antiproliferasi Ekstrak Etil Asetat Daun
Benalu Kelor (Helixanthera sessiliflora (Merr.) Denser) Terhadap Cell
Line Kanker Payudara T47D. Program Studi Kimia Fakultas Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sitorus, MS., 2013. Imunoekspresi Ki-67 –ada Tumor Payudara Tikus Wistar
yang diin0kulasi Tumor Terinduksi Benzo (A) Pyrene dan diberikan
Ekstrak Daun Sirsak. Medan : Universitas Sumatra Utara
Sugrani, A., Waji, R. A., 2009. Flavonoid (Quersetin). Makalah Kimia Organik
Universitas Hasanuddin.
Sukowati., Gunawan, Eko., 2011. Pengaruh Pemberian Eicosapentaenoic Acid
(EPA) Terhadap Jumlah Sel T CD4 pada Pasien Karsinoma Mamae
Stadium III yang Mendapat Kemoterapi. Masters thesis, Universitas
Diponegoro.
xviii
Sumarawati, titiek dan Fatmawati, dina, 2011. Isolasi dan Uji Sitotoksik
senyawa Alkaloid Mahkta Dewa (Phaleria macocarpa) pada Kultur Sel
Kanker Payudara T47D. Semarang : Fakultas Kedokteran Islam Sultan
Agung Semarang
Sunaryo., 2008. Pemarasitan Benalu Dendropthoe petandra (L.) Miq. Pada
Tanaman Koleksi Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Cibinong :
Bidang Botani, Puslit Biologi – LIPI, Cibinong.
Syaifudin, Mukh., 2004. Gen Penekan Tumor p53 sebagai Pelindung Sel dari
Efek Radiasi Pegion. Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika
Nuklir-BATAN.
Tahmid, Azwari., 2011. Optomasi Formulasi Fast Disintegraring Tablet
Ekstrak Etanol Batang Kemiri (Aleurites moluccana) dengan Bahan
Penghancur Croscarmellose Sodium. Banjarbaru : Fakultas Matemetika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Tjay, T. H., Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting. Edisi ke lima. Cetakan II,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 197-198.
USDA., 2013. Species 2000 & ITIS Catalogue of Life. Taxonomic Information
for Dendrophthoe pentandra. http://eol.org/pages/2872661/names.
Diakses pada tanggal 10 Mei 2014.
Wardhani, Lilies Kusuma dan Sulistyani, Nanik, 2012. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandes (L.) Moq.)
terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis tipis.
Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
Wicaksono, M. H. B., Permana, Sofy., 2013. Potensi Fraksi Etanol Benalu
Mangga (Dendropthoe petandra) sebagai Agen Anti Kanker Kolon pada
Mencit (Mus musculus Balb/c) setelah Induksi Dextran Sulvat (DSS)
dan Azoxymethane (AOM). Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.
Winanda, Wina., 2013. Pola Distribusi Pasien Kanker Kolorektal di Ruang
Rawat Inap RSU Dr. Soedarso Pontianak. Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.
Winarno, Hendig., 2005. Penggunaan [3H]-Leusin untuk Mempelajari
Senyawa Kompleks Perseitol K+ yang di Isolasi dari Benalu Alus
Scurrula fusca sebagai Inhibitor Sintesis Protein pada Sel Kanker.
Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi Batam.
Winata, I GDE Satra., 2013. Ekspresi Protein 53 (p53) tidak Berhubungan
dengan Stadium Kanker Ovarium (Tesis). Denpasar : Program
Pascasarjana Universitas Udayana.
xix
Wijayakusuma, Hembing., 2008. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat. Jakarta:
Puspa Swara. Hal 11.
xx
Download