materi pembelajaran

advertisement
1
Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat
tubuh maupun alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh
yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun.
Tumbuhan biji atau
spermatophyte meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Dalam
klasifiksi lama, berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatopyta dibedakan
menjadi dua kelas, yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji telanjang) dan
Angiospremae (tumbuhan berbiji tertutup). Klasifiksai sekarang menurut
Cronquist
(1981),
Spermatopyta
dua
divisi,
yaitu
divisi
Pinophyta
(Gymnospermae) dan divisi Magnoliophyta (Angiospermae).
A. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya terbuka dan
tidak terlindungi oleh daun buah. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka adalah:

Mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut,
seperti pakis haji.

Daunnya kaku, kecil, tebal, dan berbentuk seperti jarum, ada juga yang
berbentuk tipis dan melebar (daun melinjo) .

Bunganya tidak mempunyai perhiasan bunga, tetapi hanya mempunyai alat
perkembangbiakan yang disebut sporofil.

Bunga jantan dan betina tersusun dalam strobilus atau runjung.

Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua.
Dikatakan strobilus berumah satu jika strobilus jantan dan strobilus betina
berada pada satu pohon. Dikatakan strobilus berumah dua jika strobilus
jantan dan strobilus betina tidak berada dalam satu pohon, misalnya
terdapat pada pakis haji (Cycas rumphii) dan melinjo (Gnetum gnemon).
Pembuahan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka adalah pembuahan
tunggal, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
akan menghasilkan zigot, kemudian berkembang menjadi embrio.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi tiga ordo, yaitu sebagai berikut.
2
1 Cycadinae
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan
pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun
mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam
tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol
dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun
buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Contohnya, pakis haji yang banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias.
Gambar 1: Pakis haji
2
Gnetinae
Ordo ini dicirikan dengan batang pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan
bercabang. Akarnya tunggang. Tulang daun menyirip, tipis dan melebar. Berumah
dua karena strobilus jantan dan betina terletak pada pohon yang berbeda.
Contohnya, tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang daun, buah, dan bijinya
dapat dimakan, sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
kertas, serat tali, dan perabot rumah tangga.
3
Gambar 2: melinjo
3
Coniferae
Ordo ini mempunyai alat perkembangbiakan berbentuk runjung yang terletak
pada strobilus. Runjung jantan berbentuk kerucut sebagai penghasil sperma.
Runjung betina berbentuk seperti sisik sebagai penghasil bakal biji. Runjung
jantan dan betina terletak terpisah dalam satu pohon. Batang lurus sampai kurang
lebih 40 meter. Umumnya tidak menggugurkan daunnya. Contohnya, tusam
(Pinus merkusi) yang getahnya dapat digunakan sebagai terpentin dan batangnya
sebagai korek api, perabot rumah tangga, bahan bangunan, dan sebagai bahan
obat-obatan. Selain itu, damar (Agathis alba) dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pernis, kertas, alat rumah tangga, dan alat music.
Gambar 3: Pinus merkusi
4
B. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki akar,
daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah keeping bijinya, tumbuhan
biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Perbedaan tumbuhan biji tertutup (Angisopermae) dengan tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae)
Angisopermae menghasikan biji di dalam bakal buah. Inilah perbedaan
utama antara kedua kelompok tumbuhan tersebut. Perbedaan lain tampak pada
bentuk batang dan daunnya. Kalau Gymnospermae umumnya pohon besar dan
berdaun sisik atau jarum dengan batang lurus sedikit percabangan atau berupa
perdu dengan banyak percabangan. Sedangkan pada tumbuhan Angiospermae
batangnya bervariasi ada yang banyak mengandung zat kayu (lignin) berupa
pohon dan ada yang sedikit berupa herba atau rerumputan. Daun angisopermae
umunya lebar-lebar dengan bentuk yang beraneka ragam.

Klasifikasi tumbuhan biji tertutup
Ciri utama yang dipakai untuk mengelompokkan tumbuhan biji tertutup
ialah sifat dan keadaan bijinya. Biji pada kelompok tumbuhan ini memiliki
cadangan makanan yang dsiebut keeping biji (kotiledon). Keping biji ini
sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal jika biji tumbuh.
Berdasarkan jumlah keping biji. Ada tumbuhan yang memilki satu keeping biji
dikelompokkan sebagai tumbuhan monokotil, dan ada yang memilki dua keeping
biji yang dikelompokkan menajdi tumbuhan dikotil (tumbhuhan belah). Ciri-ciri
lain untuk dapat membedakan tumbuhan monokotil dan dikotil diantarnya dapat
dilihat dari bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut, seperti bagian akar, batang,
daun dan bunga.
Ciri pembeda
Akar
Batang
Tumbuhan monokotil
Tersusun atas akar serabut
Tidak berkamium
Daun
Daun berbentuk pita dan
panjang
Bertulang daun sejajar atau
melengkung
Tumbuhan dikotil
Berupa akar tunggang
Berkambium dan
bercabang-cabang
Daun lebar-lebar, dengan
bentuk beraneka ragam.
Bertulang daun menyirip
atau
menjari
5
Bunga
Berkas pengangkut pada
batang
Umumnya bagian-bagian
bunga berjumlah 3 atau
kelipatannya
Pembuluh kayu dan
pembuluh tapis letaknya
tersebar pada batang
Umumnya bagian bunga
berjumlah 2, 4 dan 5 atau
kelipatannya
Pembuluh kayu dan
pembuluh tapis letaknya
teratur. Pembuluh kayu
sebelah dalam dari
pembuluh
tapis
1. Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun
lembaga pada bijinya. Selain itu, tumbuhan berkeping satu ini juga mempunyai
ciri biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak
berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung,
daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga
berjumlah tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa
suku (famili), yaitu sebagai berikut.
a) Gramineae (suku rumput-rumputan)
Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium sativum)
merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku rumputrumputan yang
dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan pokok. Suku rumput-rumputan ini
mempunyai ciriciri daun yang berbentuk pita, tulang daun sejajar dan melekat
langsung pada batang, batang agak berongga, berakar serabut bunganya berbentuk
bulir, mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini
dibantu oleh angin.
Gambar 4: rumput-rumputan
6
b) Musaceae (suku pisang-pisangan)
Suku pisang-pisangan ini mempunyai ciri-ciri daunnya berpelepah, tulang
daun menyirip dan bentuknya seperti lancet, batang merupakan batang semu,
bunga merupakan bunga majemuk yang berupa karangan, serta ada yang
berkelamin satu dan ada yang berkelamin banyak.
Gambar 5: pisang
c) Palmae (suku pinang-pinangan)
Palmae ini mempunyai ciri daun yang menyirip atau berbentuk kipas,
batang tidak bercabang, berakar serabut, bunga merupakan tongkol atau karangan
yang terletak pada ketiak daun atau ujung daun, dan biasanya hidup berumpun.
Contoh tanaman yang termasuk dalam suku Palmae adalah kelapa (Cocos
nucifera) yang bermanfaat sebagai bahan baku minyak goring dan gula merah.
Selain itu, batangnya juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
7
Gambar 6: palmae
d) Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Semua jenis empon-empon, seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu lawak,
dan temu hitam, merupakan contoh dari suku jahe-jahean yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bumbu masak. Suku ini mempunyai ciriciri pelepah daun yang memeluk batang, batangnya tumbuh dari rimpang (batang
yang tumbuh dari dalam tanah), bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina, serta kelopaknya berbentuk tabung.
Gambar 7: Jahe
e) Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan letak
berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal batang menggembung sebagai
8
penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina.
Gambar 8: anggrek
2. Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang bijinya mempunyai dua daun
lembaga. Ciri lain yang dimiliki tumbuhan dikotil adalah mempunyai akar
tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun
mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau
berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5, atau kelipatannya, serta mempunyai
kambium dan berkas pembuluh. Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa suku,
antara lain, suku kacang-kacangan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan,
suku jarak-jarakan, benalu, Anacardiaceae, dan lain-lain.
a) Papillionaceae (suku kacang-kacangan)
Ciri-ciri suku kacang-kacangan adalah bunganya yang berbentuk kupukupu yang terdiri atas lima mahkota (bendera terdiri atas satu lembar daun
mahkota, sayap terdiri atas dua lembar daun mahkota, serta benang sari dua
tongkol terdiri dari 10 helai, 1 helai terpisah dan 9 helai membentuk satu bekas),
terdapat bintil-bintil pada akarnya yang menjadi tempat hidup bakteri Rhizobium
radicula. bakteri ini dapat mengikat nitrogen yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
bentuk buahnya berupa buah polong. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku
9
ini adalah kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang merah yang merupakan
sumber protein nabati.
Gambar 9 : kacang-kacangan
b) Solanaceae (suku terung-terungan)
Ciri-ciri suku terung-terungan adalah mahkota bunga berbentuk terompet
atau bintang yang berjumlah lima buah, memiliki kelopak, satu putik, dan lima
benang sari. Buah terletak di atas dasar bunga. Dinding buah terdiri atas dua
lapisan, yaitu lapisan tipis dan lapisan dalam tebal yang berupa kotak buah dan di
dalam kotak ini terdapat banyak biji. Contoh tanaman yang termasuk suku terungterungan adalah tomat dan terung yang dimanfaatkan sebagai bahan sayursayuran, cabai sebagai bumbu masak, tembakau sebagai bahan rokok, dan
kecubung sebagai bahan obat-obatan.
Gambar 10: teong-terongan
c) Euphorbiaceae
10
Suku jarak-jarakan juga sering disebut suku getah-getahan. Suku ini
mempunyai ciri, antara lain, batangnya mengandung getah berwarna putih, tulang
daun menjari, dan umumnya mempunyai buah kotak. Contoh tanaman yang
termasuk dalam suku ini adalah jarak, karet, dan ubi kayu. Jarak (Ricinus
communis) berfungsi sebagai bahan pembuatan sabun, lilin, dan semir sepatu.
Karet (Hevea brasiliensis) yang anak, bola, sandal, dan produk lain. Umbi kayu
(Manihot utilissima), umbinya merupakan sumber makanan pokok yang banyak
mengandung karbohidrat dan tanaman tentir yang getahnya dapat digunakan
untuk obat luka.
Gambar 11: Manihot utilissima
d) Myrteceae
Suku jambu-jambuan ini merupakan tumbuhan perdu. Letak daunnya
berhadapan, makhota kecil dengan jumlah benang sari yang banyak, dan buahnya
berupa buah buni. Contoh tanaman yang termasuk dalam suku ini adalah jambu
biji, jambu air, cengkih, salam, dan kayu putih. Jambu bermanfaat sebagai buahbuahan. Cengkih bermanfaat sebagai bahan pembuat minyak cengkih. Kayu putih,
daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak kayu putih atau
obat gosok.
11
Gambar 12: cengkeh
e) Rosaeae
Suku ini antara lain beranggotakan bunga mawar (Rosalia hibryda), apel
(Malus silvestris), pir (Pyrus communis), dan Arbai (Fragaria chiloensis).
Gambar 13: apel (Malus silvestris),
e) Anacardiaceae
Tanaman berkayu dengan saluran dammar. Daun tersebar, tunggal atau
menyirip ganjil. Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1 atau 2. Bunga
beraturan atau sedikit tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang
berkelamin campuran; dalam malai; daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu.
Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5,
jarang lebih, kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang
12
atau setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadangkadang bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas. Bakal biji
per ruang 1. Buah batu (Van Steenis et al, 2008: 251). Suku ini antara lain
mangga, jambu mete, kedondong, dan kayu kuda.
Gambar 14: pohon mangga
h) Loranthaceae
Penelitian Keanekaragaman Jenis Loranthaceae yang Menempel pada
Family Anacardiaceae

Karakteristik Benalu
Loranthaceae atau biasa disebut benalu merupakan salah satu kelompok
tumbuhan parasit yang termasuk dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini
umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian
ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan
terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar
(Sunaryo et al., 2006). Kelompok tumbuhan parasit ini selain menyerang
tumbuhan liar juga tanaman budidaya (Pitoyo, 1996).
13
Gambar 15 : Dendropthoe petandra (L.) Miq.
Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya
berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae
yang berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya
bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak
terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan
berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat
penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu
membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.
Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti
akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari strengstreng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada
pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan penyelam ke bagian
kayu inangnya (Gembong, 1993:122).

Manfaat Benalu
Benalu merupakan tanaman yang parasit yang dianggap merugikan manusia.
Benalu merupakan hama tanaman karena benalu ini memarasiti tanaman berkayu
yang lambat laun akan membunuh tanaman yang ditumpanginya. Berdasarkan
penelitian yang telah banyak dilakukan oleh peneliti benalu, benalu diduga
mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan salah satunya sebagai obat
kanker. Secara tradisional, daun benalu telah digunakan untuk mengobati tumor di
14
Indonesia dan beberapa tempat di dunia. Penyembuhan tumor oleh daun benalu
menjanjikan di masa mendatang sebagaimana ditunjukkan oleh data kesembuhan
pada 8,57% dengan tumor ganas dan 13,33% tumor jinak setelah pengobatan
dengan daun benalu selama 2 tahun (Mae Sri H. dan Subagus W, 1999). Sampai
saat ini sudah banyak kapsul ataupun tablet obat kanker yang merupakan ekstraksi
dari daun benalu. Sehingga lebih aman dikonsumsi karena yang terkandung dalam
obat tersebut merupakan zat-zat antikanker hasil ekstraksi dengan dosis yang telah
disesuaikan.
Menurut Indrawati (1999) dalam Nella Rossaria (2007), beberapa peneliti
sejak tahun 1998 telah merintis khasiat benalu sebagai antikanker. Dalam studi
laboratorium diketahui secara in vitro dan in vivo kandungan bahan yang terdapat
dalam benalu duku mampu menghambat sel kanker.
Kandungan kima yang terdapat dalam benalu adalah flavonoid, tanin, asam
amino, karbohidrat, alkaloid dan saponin Ritcher, 1992). Berdasarkan berbagai
penelitian, senyawa dalam benalu yang diduga memiliki aktivitas antikanker
adalah flavonoid, yaitu kuersetin yang bersifat inhibitor terhadap enzim DNA
topoisomerase sel kanker (Hegnauer, 1966).
Menurut Mae Sri H dan Subagus W (1999), daun benalu praktis tidak
mengandung toksik dan aman dikonsumsi untuk pengobatan tumor, tetapi
pemilihan daun benalu direkomendasikan dari inang yang tidak toksik. Untuk
menentukan tingkat ketoksikan dari daun benalu masih memerlukan penelitian
yang lebih lanjut dengan binatang percobaan apabila daun benalu akan digunakan
untuk pengobatan formal.

Hasil dan Pembahasan
Keanekaragaman jenis tumbuhan inang benalu
Dari hasil penelitian dilapororkan bahwa ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang
tumbuh sebagai parasit pada family anacardiaceae di daerah Surakarta (Table 1).
Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di
Surakarta
No
Nama jenis tumbuhan inang family Nama jenis benalu
15
Anacardiaceae
1
Mangifera
indica
(mangga
dengan Dendropthoe petandra
berbagai varietas budidaya)
(L.) Miq.
Scurulla
atropurpurea(Bl.)Dans.
Mangifera odorata (mangga kuweni)
Dendropthoe petandra
(L.) Miq.
3
Mangifera foetida (pakel, limus)
Dendroptoe praelonga
(Bl.) Miq
4
Spondias dulcis (kedondong)
Scurulla
atropurpurea(Bl.)Dans.
Dendropthoe petandra
(L.) Miq
5
Anacardium occidentale (jambu mete)
Dendropthoe petandra
(L.) Miq.
Deskripsi jenis
1. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans
Semak. Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat beranbut
semacam vilt. Ranting langsing. Daun boleh dikatakan berhadapan, bertangkai,
eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali membulat pada ujung, 5-9 x 2-4 cm.
Karangan bunga kerapkali berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak.
Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bnetuk kerucut terbalik, tinggi lk 3 mm;
tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang
1,5-2 cm, tabung silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah,
merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah ke satu sisi (ke atas);
tabung mahkota yang berhadapan bercangap dalam. Bagian benang sari yang
bebas 2-3 mm. Kepala putik bnetuk tombol. Buah bentuk kerucut terbalik samapi
bentuk gada. Orange, panjang lk 8 mm. Diatas bermacam jenis pohon; 1-1800 m
(Van Steenis et al, 2008).
16
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 16: Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans; (a) bunga ;(b) daun; (c)buah &
bunga; (d) akar&batang
2. Dendrophthoe petandra (L.)Miq.
Batang agak tegar, gundul kecuali pada pusuk-pucuk muda. Daun tersebar
atau sedikit berhadapan, menjorong, panjang 6-18 cm dan lebar 1,5-8cm, pangkal
menirus-membaji, ujung tumpul-runcing, panjang tangkai daun 5-20mm.
Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 6-12 bunga. Mahkota bunga 5 meruas,
menyudut atau bersayap dibagian bawah dan menyempit dibagian leher, warna
hijau atau kuning-orange, panjang tabung bunga 6-12mm. Kepala sari panjang 2-5
mm dan tumpul.
17
(a)
(b)
(c).
Gambar 17: Dendrophthoe petandra (L.)Miq; (a) akar hospes & batang; (b)
bunga&daun; (c) buah
3. Dendroptoe praelonga (Bl.) Miq.
Semak bercabang kuat, kerapkali lebih tinggi dari 1 m; bagian muda
kerapkali berambut. Hanya ranting tua pada ruas membesar kuat. Daun tersebar,
bertangkai pendek, bentuk lanset sampai bulat, kerapkali memanjang, 5-20 x 2-12
cm, tebal, kaku. Karangan bunga berdiri sendiri dalam ketiak, atau terkumpul
lebih dari satu pada ruas yang tua, bunga 2-20. Tangkai bunga pendek. Tabung
kelopak cylindris sampai bentuk mangkok, tinggi lk 2 mm; tepi mahkota pendek,
lk bergigi. Mahkota waktu kuncup dewasa:1,5-2,5 cm panjangnya, separo bagian
bawah cylindris, kelak melembung, separo bagian atas elipsoid persegi lima;
dengan ujung tumpul; seluruhnya kuning samapi merah orange. Taju akhirnya
18
melengkung sangat berjauhan satu dengan yang lain. Bagian bebas dari benang
sari 2-4 mm. Kepala putik bentuk tombol tumpul. Buah bnetuk telur, panjang
sampai 1 cm, kuning orange. Pada bermacam-macam jenis, pohon dan perdu;11600 m (Van Steenis et al, 2008).
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 18: Dendroptoe praelonga (Bl.) Miq; (a) daun; (b)bunga;
(c)buah, bunga muda, bunga; (d)akar hospes
19
MATERI PEMBELAJARAN
KEANEKARAGAMANLORANTHACEAE PADA FAMILI
ANACAEDIACEAE SEBAGAI SUMBER BAHAN AJAR BERBASIS
MOODLE
Nama
: Fatma Sukmawati
NIM
: K4307007
Jur/ Prodi
: P. MIPA/ P. Biologi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Download