Prosedur Perencanaan Penganggaran Daerah

advertisement
 UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 UU 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan





Pembangunan Nasional
UU 32 2004 tentang Pemerintah Daerah
UU 33 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
Daerah
PP 58 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 8 tahun 2008 tentang Tahapan,tatacara
penyusunan,pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan
Permendagri 13/2006 jo Permendagri 59 tahun 2007
tentang pedoman pengelolaan pengelolaan keuangan
daerah
 Perencanaan Tanpa Penganggaran
”Mimpi”
 Penganggaran Tanpa Perencanaan
”Pemborosan”
 Pendekatan : Politik, Teknokratis, Top
Down, Bottom-up, Partisipatif
Pedoman
RPJP
Daerah Pedo
man
RPJM
Daerah
Dijaba
r-kan
Pedoman
RKP
Daerah
APBD
RKA SKPD
Rincian
APBD
Diacu
Renstra
SKPD
Renja
-SKPD
Pedoman
20 Tahun
RAPBD
5 Tahun
Perencanaan
Pedoman
1 Tahun
Penganggaran
TAHAPAN
Musrenbang
desa/kel
Musrenbang
Kecamatan
Forum SKPD
Jadual
Pelaku/Aktor
Keluaran
Januari
1. Komponen Masyarakat
(individu maupun
kelompok)
2. Aparat desa/kel dan
kecamatan
3. Bappeda dan PMD
4. Lembaga Profesi dalam
desa/kel
 Dokumen program prioritas desa/kel serta
sumber pendanaannya
 Daftar nama delegasi untuk mengikuti
Musrenbang Kecamatan.
Februari
1. Delegasi desa/kel
2. Wakil masyarakat
tingkat kecamatan
3. Aparat kecamatan
4. Lembaga profesi
5. Perwakilan BAPPEDA
6. Dinas/SKPD
7. Anggota DPRD Dapil
bersangkutan.
 Dokumen Rencana Kerja Kecamatan beserta
pendanannya
 Daftar nama delegasi kecamatan untuk
mengikuti Forum SKPD dan Musrenbang
Kab/kota.
Pertengahan
Februari
1. Delegasi kecamatan
2. Kelompok masyarakat
ditingkat kab/kota
3. Dinas/SKPD diKab/Kota
4. Bappeda Kab/kota
5. Anggota DPRD
Kab/Kota
6. LSM dan
ahli/profesional
 Rancangan Renja-SKPD berdasarkan hasil
Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi
dan kerangka anggaran SKPD.
 Kegiatan Prioritas beserta pendanaannya
 Daftar delegasi untuk mengikuti Musrenbang
Kab/Kota.
1.
2.
3.
Musrenbang
Kabupaten
Maret
4.
5.
6.
7.
Penetapan
RKPD
Penyusunan
dan
pengajuan
rancangan
KUA dan
PPAS
Mei
Awal Juni
1.
2.
3.
1.
2.
Delegasi kecamatan
Delegasi forum
SKPD
Wakil kelompok
masyarakat tingkat
kabupaten
SKPD
Bappeda
Anggota DPRD dari
Komisi
Lembaga Profesi dan
akademisi
 Penetapan arah kebijakan, prioritas
pembangunan, dan plafon/pagu dana balik
berdasarkan fungsi/SKPD.
 Daftar kegiatan prioritas yang sudah dipilah
berdasarkan sumber pembiayaan dari APBD
Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, dan sumber
pendanaan lainnya.
 Daftar usulan kebijakan/regulasi pada tingkat
pemerintah Kabupaten, Provinsi dan/atau Pusat.
 Rancangan pendanaan untuk Alokasi Dana Desa.
Kepala Daerah
Bappeda
Dinas/SKPD
Dokumen RKPD memuat :
 Rancangan kerangka ekonomi daerah
 Prioritas pembangunan dan kewajiban daerah
 Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya,
baik yang dilasanakan langsung oleh pemerintah
pemerintah daerah maupun dengan melibatkan
partisipasi masyarakat.
Kepala daerah
TPAD
(Sekda,Bappeda dan
Kepala SKPD)
Dokumen Rancangan KUA dan PPAS memuat :
 Kondisi ekonomi makro daerah, Asumsi
penyusunan APBD, Kebijakan pendapatan
daerah, Kebijakan belanja daerah, Kebijakan
pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya
 Menentukan skala prioritas pembangunan
daerah;
 Menentukan prioritas program untuk masingmasing urusan; dan
 Menyusun plafon anggaran sementara untuk
masing-masing program/kegiatan
Pembahasan
dan
penetapan
rancangan
KUA dan
PPAS
Akhir Juni –
awal Juli
1.TAPD (Bappeda dan
SKPD)
2.Panitia anggaran DPRD
Dokumen kesepakatan KUA dan PPAS
Penyusunan
dan
penetapan
RKA-SKPD
Agustus
Masing-masing SKPD
Dokumen RKA SKPD yang memuat rencana
pendapatan, pembiayaan dan belanja
berdasarkan prestasi kerja
Evaluasi RKASKPD
September
Kepala SKPD dan Tim
anggaran Kabupaten
Dokumen hasil evaluasi RKA masing-masing
SKPD
Pengajuan
Raperda
APBD ke
DPRD
Oktober
Pemerintah dan DPRD
Dokumen kesepakatan rancangan APBD yang
diusulkan pemerintah daerah untuk dibahas di
DPRD
Pembahasan
RAPBD
November
DPRD
SKPD
Nota kesepakatan DPRD atas rancangan APBD
Evaluasi
RAPBD
November
Gubernur
Dokumen hasil evaluasi atas RAPBD untuk
ditetapkan menjadi perda APBD
Penetapan
APBD
Desember
Kepala daerah
DPRD
Dokumen Perda APBD
Penjabaran
APBD
1 bulan pasca
ditetapkan
Kepala daerah
DPRD
Dokumen PerKaDa Penjabaran APBD, DPA
SKPD
 Hakekat anggaran : APBD bersumber dari rakyat
 APBD ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan
rakyat
 Rakyat sendiri yang paling mengetahui kebutuhannya
(aspirasi)
 Mengeliminir kebocoran APBD/masalah dalam proses
penyusunan/potensial dikorup
Kerangka Regulasi Demokratisasi Anggaran
No
Aturan
Transparansi
Partisipasi
1
UUD 1945
Jaminan hak bagi masyarakat untuk
kebebasan menyatakan pendapat
dimuka umum
2
UU 9/1998
Setiap orang yang menghalanghalangi hak warga negara untuk
menyatakan pendapat dimuka umum
dapat dipidana penjara paling lama 1
(satu) tahun
3
UU 28/1999
Akuntabilitas
Pasal 3 : azas kepentingan umum, keterbukaan dan akuntabilitas
Pasal 9: Peran serta
masyarakat diwujudkan dalam
bentuk hak mencari dan
memperoleh informasi serta
hak menyampaikan saran dan
pendapat terhadap kebijakan
penyelenggaraan negara
Pasal 8: Peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan negara
merupakan hak dan tanggungjawab
masyarakat untuk ikut mewujudkan
penyelenggaraan negara yang bersih
4
UU. 17/2003 :
Keuangan Negara
Pasal 3 ayat (1) menegaskan bahwa Keuangan Negara dikelola secara transparan, akuntabel dan
memperhatikan rasa keadilan
5
UU 10/2004 :
Peraturan
Perundangundangan
Pasal 5 huruf g bahwa
Pembentukan Undang-Undang
menganut asas keterbukaan
6
UU 25/2004 : SPPN
Pasal 53 bahwa Masyarakat berhak
memberikan masukan terhadap RUU
Pasal 2 ayat (4) huruf d, pasal 5 ayat
3, pasal 6 ayat 2, pasal 7 ayat 2,
Pasal 11 ayat (1), pasal 16 ayat (2),
pasal 22 mengisaratkan bahwa
Penyusunan rencana kerja
pembangunan mengikutsertakan
masyarakat.
Pasal 22 ayat 1 dan 2
mengisaratkan adanya uji
publik terhadap RUU
7
UU 32/2004 :
Pemerintah Daerah
 Pasal 23 ayat (2) : keuangan
daerah dikelola secara
transparan dan akuntabel
 Pasal 137 butir g :
pembentukan Perda menganut
asas keterbukaan
 Pasal 178 ayat 1 dan 2 :
pengelolaan barang daerah
dilaksanakan secara transparan
Pasal 139 ayat (1) :
Masyarakat berhak
memberikan masukan
secara lisan atau
tertulis dalam rangka
penyiapan atau
pembahasan
rancangan Perda
Pasal 184 ayat 2& 3 :
menegaskan
akuntabilitas keuangan
daerah berorientasi
pada hasil
8
UU 14/2008 :
Keterbukaan
Informasi Publik
Pasal 2 ayat 1: asas informasi publik bersifat bersifat terbuka dan dapat diakses oleh
setiap Pengguna Informasi Publik
Pasal 3 bahwa tujuan UU KIP adalah menjamin hak tiap warga negara untuk
mengetahui yang berkaitan dengan informasi publik dan mendorong partisipasi
masyarakat dalam proses kebijakan publik
Pasal 4 : setiap orang berhak mengetahui informasi publik, mendapatkan salinan dan
menyebarluaskan informasi publik
9
PP 68/1999 :
Penyelenggaraan
Negara Yang Bersih
dari KKN
Pasal 2 ayat (1) huruf a bahwa masyarakat memiliki Hak mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi mengenai penyelenggaraan negara
10
PP 71/2000 :
Tatacara
masyarakat dan
pemberian
penghargaan dalam
pencegahan dan
pemberantasan
tindak pidana
korupsi
Pasal 2 : Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak mencari,
memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana
korupsi serta menyampaikan saran dan pendapat kepada penegak hukum dan atau
Komisi mengenai perkara tindak pidana korupsi
Pasal 4 :Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak memperoleh
pelayanan dan jawaban dari penegak hukum atau Komisi atas informasi, saran, atau
pendapat yang disampaikan kepada penegak hukum atau Komisi
Pasal 5: Setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau LSM berhak atas perlindungan
hukum baik mengenai status hukum maupun rasa aman
11
PP 58/2005 :
Pengelolaan
Keuangan daerah
Pasal 4 : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat
12
PP 8/2008 :
Tahapan,tatacara
penyusunan,pengend
alian dan evaluasi
pelaksanaan rencana
pembangunan
Pasal 3 : Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan,
responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan
berkelanjutan
13
Permendagri 13
tahun 2006 jo
permendagri 59/2007
: Pendoman
Penyusunan APBD
Pasal 4 ayat 7 : Keuangan
daerah dikelola secara
transparan merupakan prinsip
keterbukaan yang
memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi
seluas-luasnya tentang
keuangan daerah
Pasal 4 ayat 8 : Keuangan
daerah dikelola secara
bertanggungjawab merupakan
perwujudan kewajiban
seseorang untuk
mempertanggungjawabkan
pengelolaan dan pengendalian
sumberdaya dan pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan
kepadanya dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan

Transparansi
 Partisipasi
 Akuntabilitas
 Membuka akses publik seluas-luasnya
 Publikasi jadwal Musrenbang Desa, kecamatan, Forum
SKPD, Musrenbang Kabupaten dan pembahasan anggaran
(KUA, PPA, RAPBD)
 Publikasi dokumen-dokumen perencanaan anggaran;
RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD,
evaluasi program tahun lalu, KUA,PPA, RKA SKPD, RAPBD,
APBD,hasil setiap tahapan Murenbang, dan alasan usulan
yang ditolak
 Informasi mata anggaran ditiap sektor dan spasial
kelurahan-kecamatan
 Musrenbang desa melibatkan seluruh
warga yang ingin terlibat
 Forum SKPD melibatkan unsur-unsur
sektor dan delegasi Musrenbang
 Warga memiliki hak kontrol dalam
pembahasan anggaran
 Pembahasan anggaran dibuka ke publik
1) Terlibat Dalam Perencanaan
Warga memiliki akses informasi
mengenai proses perencanaan
pembangunan secara utuh &
lengkap.
2) Terlibat Dalam Pelaksanaan
4) Terlibat Dalam Evaluasi
Warga memiliki akses informasi
bagaimana program
pembangunan berjalan.
Warga ikut mengevaluasi proses
dan hasil program pembangunan,
serta menentukan bagaimana
kelanjutannya.
3) Terlibat Dalam Manfaat
Warga menerima manfaat
langsung dari program
pembangunan, pada berbagai
tingkatan perwujudannya.
 Akuntabitas APBD berdasarkan kinerja pelayanan
pada masyarakat
 Akuntabilitas pada proses perencanaan; audit
proses perencanaan atau kelayakan hasil
perencanaan
 Publikasi indikator pencapaian tahunan yng
dicapai Pemda untuk setiap unit kerja dan
keseluruhan
“Negara dibiayai dari tetesan keringat rakyat.Maka setiap rupiah duit
rakyat yang disetor kepada pemerintah melalui pajak dan retribusi
seharusnya digunakan untuk kesejahteraan dan tidak dihamburhamburkan apalagi dikorupsi”
 Awasi dan ikut terlibat dalam tiap tahapan
(perencanaan dan penganggaran)
 Awasi dan turut terlibat dalam proses penganggaran
 Waspadai anggaran2 siluman 9 pos bantuan sosial)
 Susunlah proses perencanaan dan penganggaran
sesuai tahapan!Kapan dilaksanakan?
 Siapa saja pelaku yang terlibat dalam setiap
tahapannya?
 Apa saja keluaran dalam setiap tahapannya?
 Pada tahap mana masyarakat terlibat?apa
implikasinya?
Tahapan
Pelaku
Dokumen Permasalahan Solusi
/keluaran
Download