1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini memiliki pengaruh yang luar biasa bagi semua bidang usaha termasuk perbankan. Bidang perbankan mempunyai berbagai macam bentuk usaha salah satunya perkreditan. Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum menawarkan 4 (empat) macam produk kredit kepada nasabah/debitur. Untuk mendapatkan produk kredit ini maka nasabah harus mengetahui informasi tentang produk kredit serta persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi [1]. Hal ini memicu adanya tuntutan terhadap tersedianya kemudahan – kemudahan informasi dan transaksi dalam perbankan yang membuat semuanya serba instan. Produk teknologi sebelumnya yang dipakai oleh bank yaitu phone dan sms banking yang menggunakan telepon dan sms untuk melakukan transaksi, internet banking menggunakan komputer berbasis web, kini tersedia layanan mobile banking yang mudah diakses dimana saja [2]. Berbagai teknologi inilah yang digunakan juga dalam pemberian informasi kredit untuk membantu nasabah dalam menyediakan informasi berdasarkan kebutuhan kredit, persyaratan dan pendaftaran secara online tanpa harus membuang waktu pergi ke bank yang menyediakan layanan kredit. Pada umumnya aplikasi mobile dikembangkan dengan platform symbian dengan memakai teknoloi J2ME. Saat ini aplikasi mobile mulai dikembangkan menggunakan platform android berbasis linux. Keuntungan memakai platform android yaitu lengkap (complete platform), terbuka (open source platform), gratis (free platform). Selain dapat digunakan sebagai sistem operasi mobile, android sekarang juga mulai berkembang pesat sebagai operating system tablet PC [8]. Berdasarkan latar belakang yang ada penulis mencoba merancang sebuah aplikasi Sistem Informasi Kredit Berbasis Android pada bank BRI Tondano karena penggunaan dari Sistem operasi Android saat ini sedang disukai oleh masyarakat, pada awal kemunculan sistem operasi ini mendapat dukungan dari masyarakat luas karena mengusung open source, selain itu ponsel android memiliki banyak kemampuan mulai dari konektivitas, kenyamanan serta kemudahan dalam mengakses fitur – fitur yang diberikan,dan harga dari ponsel ini relatif murah. Sedangkan untuk pihak bank sendiri aplikasi ini dapat memberikan layanan sistem informasi kredit yang cepat, tepat dan dapat diakses dimana saja. 2. Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu Berbagai macam penelitian tentang sistem informasi berbasis mobile telah dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah penelitian yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Mobile Office Information Sistem Berbasis J2ME. Dalam penelitian tersebut PT Sinar Unigrain dijadikan sebagai objek penelitian. Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini adalah Mobile Office Information System (MOIS) suatu aplikasi yang dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan data perusahaan secara real time dilakukan dengan menerapkan teknologi J2ME pada pemograman wireless [7]. Penelitian yang kedua adalah Sistem Informasi Berbasis Web Mobile Studi Kasus Penagihan dan Pembayaran Angsuran Bank. Dalam penelitian tersebut Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dijadikan sebagai objek penelitian. Sistem yang dirancang pada penelitian ini adalah membuat webserver dengan database terintegrasi dan pengelolaan melalui web application base dimana web ini dapat memberikan layanan informasi pembayaran melalui sms gateway [2]. 4 Kredit Kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit berfungsi kooperatif antara pemberi kredit dan penerima kredit atau antara kreditur dengan debitur. Keduanya menarik keuntungan dan saling menanggung risiko. Singkatnya, kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen kepercayaan, risiko, dan pertukaran ekonomi di masa-masa mendatang [4]. Dalam hal ini BRI sebagai pemberi kredit mempunyai 4 (empat) macam jenis kredit yaitu Kredit Konsumer mencakup Kredit Multi Guna (KMK), Kredit Pembangunan Rumah (KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ; Kredit Komersial mencakup Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit Investasi (KI) ; Kredit Konsumtif mencakup Kredit Pegawai Tetap (KRETAP), dan Kredit Pensiun ; yang terakhir adalah Kredit Program yang mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan PKBL (Pembiayaan Program Pembinaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil) [1]. Proses penilaian dari berbagai macam produk kredit yang ditawarkan oleh BRI dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar yaitu Kredit Perorangan dan Kredit Usaha, dari kedua bagian ini memiliki penilaian yang berbeda - beda untuk menganalisis dan menilai status kredit dari seorang nasabah maka penulis memilih metode kredit skoring sebagai penentuan dalam proses kredit. Model penilaian menjadi kunci untuk memprediksikan apakah pemohon yang telah diterima akan berubah menjadi nasabah yang baik atau buruk, definisi dari nasabah yang baik atau buruk memiliki perbedaan pada masing – masing bank yang umumnya letak perbedaan itu terdapat pada penggunaan rekening dan pendapatan. [4]. Android Teknologi Android merupakan sebuah kemajuan teknologi dalam industri mobile, dimana teknologi ini dikembangkan pada tahun 2007 dan dibeli oleh Google Inc, untuk mengembangkan android dibentuklah Open Handset Alliance dimana terdapat 34 perusahaan yang bersaing dalam pengembangan android. Teknologi Android mempunyai beberapa keuntungan didalamnya dan dikatakan sebagai platform masa depan [8]. Dari arsitektur sistem, Android merupakan sekumpulan framework dan virtual machine yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine Android bernama Dalvik Virtual Machine (DVM), engine ini berfungsi untuk menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan oleh setiap aplikasi dengan kernel Linux. Sementara untuk framework aplikasi sebagian besar dikembangkan oleh google dan sebagian yang lain dikembangkan oleh pihak ketiga. Beberapa framework yang dikembangkan oleh Android sendiri misalnya fungsi untuk teleponi seperti panggilan telepon, sms, video call. Browser Android menggunakan google chrome yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh google jauh sebelum Android rilis [8]. ASP.net ASP.Net merupakan teknologi baru pengembangan dari ASP dengan adanya tambahan .NET Framework sebagai fondasi pemograman, maka ASP.Net mendapat dukungan dari beberapa bahasa pemograman seperti AJAX, CSS, JQuery, Javascript, Crystal Report, Linq Datasource, VB.Net, Java Script, dan C# [9]. 5 Gambar 1 Arsitektur ASP.Net [9] Konsep kerja ASP.net sebagai reaksi tanggapan terhadap permintaan oleh pengguna dijelaskan pada Gambar 1. Selain itu ASP.Net mempunyai beberapa kelebihan meningkatkan performansi karena didukung oleh .NET Framework, ASP.Net adalah Code CLR (Common Language Runtime) yang sudah di compile dan bekerja pada server, berbeda dengan pendahulunya ASP yang menggunakan pendekatan interpretasi [9]. 3. Metode Penelitian Sebelum pembuatan sistem ini, terlebih dahulu akan dibangun perancangan sistem tujuannya agar sistem dapat bekerja dengan baik, kerangka perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Perancangan Sistem Sistem yang dibangun kali ini mempunyai 3 (tiga) bagian penting yaitu web server sebagai media penyimpanan data, analisa, dan pengiriman data; provider seluler sebagai media penghubung data antara pengguna dan web server; dan yang terakhir pengguna ponsel android sebagai media upload data. 6 4. Prosedur Pengajuan Kredit Prosedur Pengajuan kredit untuk mendapatkan ID serta untuk menggunakan aplikasi pengajuan kredit pada BRI mempunyai beberapa tahapan yang pertama nasabah calon kredit terlebih dahulu harus melakukan pengajuan kredit kepada BRI, selanjutnya nasabah melakukan pengisian form ID untuk mendapatkan username dan password untuk masuk ke dalam aplikasi pengajuan kredit berbasis android. Di dalam aplikasi ini nasabah dapat melakukan pengisian data keuangan serta mendaftarkan jenis kredit apa yang diinginkan selanjutnya data keuangan akan dianalisis oleh account officer jika tidak memenuhi persyaratan maka nasabah diharuskan mengisi kembali data keuangan dengan benar untuk mendapatkan status kredit. Alur proses pada prosedur pengajuan kredit dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Alur Proses Kredit Manfaat yang dapat diambil pada penggunaan aplikasi ini antara lain adalah sebelum memakai aplikasi pengajuan kredit berbasis android pendaftaran masih menggunakan pengisian formulir yang begitu banyak dalam hal mendaftarkan kredit dan mendapatkan status penentuan kredit, yang kedua nasabah tidak harus melakukan pengisian form pengisian data secara berulang kali hanya dilakukan satu kali, yang ketiga dengan adanya aplikasi pengajuan kredit berbasis android memungkinkan nasabah untuk melakukan pengisian data keuangan kapan saja sesuai kebutuhan dan untuk nasabah yang telah melunasi kreditnya tidak perlu lagi mengisi form awal pada BRI. 7 5. Perancangan Prototype Model Model rekayasa perangkat lunak yang dipakai dalam pembuatan sistem ini adalah model prototype, kerangka kerja model prototype dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Kerangka Kerja Protoype Model [6] Penggunaan metode ini memiliki 3 (tiga) proses dari hasil interaksi antara developer dengan pihak bank. Proses pembangunan aplikasi ini dilakukan dengan membuat beberapa tahap sesuai dengan proses yang ada pada model prototype yaitu [6] - Analisa Kebutuhan Tahap ini merupakan langkah awal untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dari sistem yang dilakukan dengan cara wawancara kepada pihak bank untuk mengetahui produk kredit, syarat – syarat yang dibutuhkan dalam permohonan kredit, dan perhitungan analisa kredit yang dipakai oleh bank. - Perancangan dan Pembangunan Aplikasi Tahap ini menjelaskan tentang tujuan – tujuan yang akan dibangun berdasarkan permasalahan yang terjadi dari proses pengumpulan data. Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan software dan hardware yang mendukung agar aplikasi dapat berjalan dengan baik sedangkan untuk perancangan dari sistem developer menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML merupakan langkah awal dalam merancang suatu sistem dibuat use case diagram yang didalamnya terdapat operasi – operasi yang dilakukan oleh aktor [3] . Use case diagram pada perancangan sistem ini terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu dari sisi nasabah, sisi account officer dan sisi admin yang dapat dilihat pada Gambar 5, dan Gambar 6. 8 melihat produk kredit melihat berita Nasabah login Non nasabah exit mendaftar kredit melihat status Gambar 5 Use Case Nasabah analisa kredit tambah nasabah cek pendaftaran tambah user Account Officer update status nasabah Admin update produk kredit update berita Gambar 6 Use Case Account Officer dan Admin Dari use case diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5, dan Gambar 6 dapat dilihat hubungan fungsionalitas dari aktor masing – masing : - Nasabah : Use case ini berjalan pada ponsel android, dimana nasabah dapat melihat semua menu dari mendaftar kredit, melihat produk kredit, melihat berita, melihat status kredit, dan keluar aplikasi. - Non Nasabah : Dapat melihat produk kredit, melihat berita, dan keluar aplikasi. - Account Officer : Use case ini berjalan pada web server, tugas dari seorang Account Officer (AO) adalah dapat melakukan perubahan data terhadap produk kredit dan berita, dapat melihat dan menganalisa data keuangan kredit serta melakukan update status nasabah kredit. - Admin : Use case ini juga berjalan pada web server dimana admin dapat melakukan update produk kredit, update berita,melakukan penambahan user yang dapat mengakses halaman web dan menambah nasabah yang dapat mengakses pendaftaran kredit. 9 Langkah kedua dalam perancangan UML adalah membuat activity diagram dari sistem, ada empat (empat) activity diagram yang dirancang untuk menggambarkan proses aktivitas alur kerja yang terjadi dari awal sampai akhir. nasabah android application Tampilan Menu Information Kredit untuk nasabah non BRI yang berjalan pada android application tampil menu produk kredit start tampil menu berita exit end Gambar 7 Activity Non Nasabah nasabah android application start login ( invalid ) ( valid ) Tampilan Menu Information Kredit untuk nasabah BRI yang berjalan pada android application tampil menu produk kredit tampil menu berita tampil menu daftar kredit tampil menu cek status logout exit end Gambar 8 Activity Nasabah Gambar 7 dan Gambar 8 menjelaskan aktivitas yang terjadi antara non nasabah dan nasabah dimana terdapat perbedaan dalam melihat menu yang berjalan pada ponsel android, dimana untuk nasabah dapat melihat semua tampilan yang ada dan dapat melakukan pendaftaran kredit. Sedangkan untuk non nasabah hanya dapat melihat tampilan – tampilan umum yaitu menu produk kredit, menu berita, dan keluar aplikasi. 10 account officer w eb application login start ( invalid ) ( valid ) Halaman untuk account officer yang terdiri dari menu - menu update dan berjalan pada web application menu update produk kredit menu cek pendaftaran menu update berita logout end Gambar 9 Activity Account Officer Aktivitas dari Account Officer (AO) sebagai petugas bank dapat melakukan update terhadapa produk kredit dan berita, kedua menu ini juga dapat diakses oleh admin. AO juga dapat melakukan cek pendaftaran kredit, menganalisa, dan memutuskan status kredit dari data keuangan yang sudah diinputkan nasabah melalui smartphone android. Alur aktivitas dapat dilihat pada Gambar 9. admin web application start login ( invalid ) Halaman untuk admin yang terdiri dari menu menu update dan berjalan pada web application ( valid ) menu update nasabah menu update user menu update produk kredit menu update berita end logout Gambar 10 Activity Admin Gambar 10 menjelaskan activity dari admin yang bertugas untuk melakukan penambahan data terhadap produk kredit baru, menu berita. yang membedakan tugas antara admin dan AO adalah admin tidak dapat melakukan pengecekan kredit tetapi admin dapat menentukan user yang berhak mengakses sistem website, dan melakukan penambahan nasabah untuk mendaftarkan kredit. 11 Perancangan aplikasi dari sistem ini memiliki class diagram yang ditunjukkan pada Gambar 11 dan menjelaskan tentang tabel – tabel yang digunakan dalam sistem, sehingga memungkinkan relasi antar tabel. Gambar 11 Class Diagram Sistem Langkah selanjutnya adalah membuat rancangan database sebagai media penyimpanan data dan user interface sistem sebagai tampilan aplikasi yang akan dibuat. Rancangan database ini menggunakan SQL Server 2008 adapun rancangan tabel yang akan dibuat adalah Tabel Login Admin, Tabel Nasabah, Tabel Pendaftaran, Tabel Analisis, Tabel Produk, dan Tabel Berita dari tabel – tabel ini akan menghasilkan data inputan ke dalam sistem. Tabel 1 Tabel Pendaftaran Kredit Perorangan Field no_rekening Varchar (255) Keterangan Menentukan primary key id nasabah Nomor Rekening jumlah_pinjaman Int (10) Jumlah Pinjaman jangka_waktu Int (10) Primary Index Tipe Data No Rekening penghasilan/bulan Int (10) Jangka waktu Jenis kredit yang diinginkan Jumlah penghasilan Agunan Varchar (255) Jenis agunan nilai_agunan Int (10) Jumlah agunan jenis_kredit Varchar (255) 12 Tabel 1 adalah tabel yang ditujukan kepada nasabah untuk diinput kedalam sistem, hasil dari data inputan aspek keuangan ini akan dianalisis kembali oleh admin dengan menggunakan persamaan dalam usaha mendapatkan kredit perorangan. Sedangkan Tabel 2 merupakan tabel untuk pendaftaran kredit usaha dimana terdapat perbedaan field dalam tabel kredit usaha. Tabel 2 Tabel Pendaftaran Kredit Perorangan Field no_rekening Varchar (255) Keterangan Menentukan primary key id nasabah Nomor Rekening no_kredit Int (10) Nomor Kredit jumlah_pinjaman Int (10) Jumlah Pinjaman jangka_waktu Int (10) Jangka waktu Jenis kredit yang diinginkan Jumlah aktiva lancar Primary Index jenis_kredit Tipe Data No Rekening Varchar (255) aktiva_lancar Int (10) aktiva_tetap Int (10) piutang Int (10) Jumlah aktiva tetap Gabungan aktiva lancar dan aktiva tetap Jumlah persediaan Jumlah kewajiban lancar Jumlah hutang bank Gabungan kewajiban lancar dan hutang bank Jumlah piutang penjualan_bersih Int (10) Jumlah penjualan bersih jumlah_modal_sendiri Int (10) Jumlah modal sendiri Jumlah harga pokok penjualan Jumlah laba bersih jumlah_aktiva persediaan kewajiban_lancar jumlah_hutang_bank jumlah_kewajiban harga_pokok_penjualan laba_bersih Int (10) Int (10) Int (10) Int (10) Int (10) Int (10) Int (10) Perancangan selanjutnya adalah membuat user interface untuk memudahkan pengguna dalam hal ini nasabah dan admin untuk menjalankan aplikasi sistem kredit ini. Dalam perancangan user interface terdapat dua tampilan yaitu tampilan yang dijalankan pada android smartphone dan tampilan yang dijalankan pada website admin. 13 Gambar 12 Rancangan Halaman Depan Android Rancangan pada Gambar 12 merupakan halaman depan pada android smartphone, pada rancangan ini terdapat produk kredit berita untuk kategori nasabah dimana seorang nasabah dapat melakukan login untuk masuk dalam sistem dan mendaftarkan kredit dengan mengisi field – field yang telah tersedia. Header Produk Kredit Cek Pendaftaran Berita Kredit Konsumer Kredit Usaha Berita Bank Kredit Komersial Kredit Perorangan Berita Kredit Kredit Konsumtif Analisa Kredit Logout Keluar Sistem Kredit Program Gambar 13 Rancangan Website Admin Perancangan yang ditunjukkan pada Gambar 13 merupakan halaman website yang dibuat untuk admin untuk melakukan update data dan menganalisa data kredit yang sudah diinput dari nasabah. Apabila halaman ini dijalankan, tidak akan merubah form yang telah dari rancangan ini atau disebut form tetap yang dimaksud form tetap adalah ketika pengguna mengakses halaman-halaman yang ada pada aplikasi ini form antar mukanya tetap seperti ini. Evaluasi Prototype Dalam pemodelan Prototype tahap ini merupakan bagian dari implementasi dan testing. Tahap ini menghasilkan aplikasi yang telah dibuat dan melakukan pengujian untuk mengetahui aplikasi ini layak untuk digunakan atau tidak. 14 Gambar 14 Halaman Depan Awal dari pembuatan sistem ini adalah membuat halaman depan untuk dijalankan pada android, halaman depan dari sistem terdapat menu produk kredit, berita, login dan exit, sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi dalam mendapatkan kredit dan juga halaman ini dapat diakses oleh nasabah maupun non nasabah. Adapun halaman depan dari aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 14. Setelah membuat halaman depan, selanjutnya dibuat halaman untuk pendaftaran kredit yang hanya dapat diakses oleh nasabah. halaman pendaftaran kredit berisi tentang data – data aspek keuangan yang dimiliki nasabah sebagai persyaratan dalam usaha mendapatkan kredit setelah semua field diisi dengan benar nasabah calon kredit dapat menekan button kirim untuk proses selanjutnya. Pada halaman ini terdapat dua macam kredit yaitu kredit perorangan dan kredit usaha dimana terdapat perbedaan inputan field pada masing – masing kredit ini. Gambar 15 merupakan contoh data kredit yang harus diisi oleh nasabah yang sesuai dengan persyaratan dari bank. Gambar 15 Halaman Pendaftaran Untuk melihat data keuangan hasil inputan dari nasabah maka langkah selanjutnya dibuat website untuk admin dan account officer yang bertujuan 15 menganalisis data yang telah dikirim dari aplikasi android. Gambar 16 merupakan hasil analisa dari inputan kredit perorangan nasabah yang dijalankan pada browser. Gambar 16 Analisa Kredit Perorangan Gambar 17 Analisa Kredit Usaha Gambar 16 dan Gambar 17 merupakan hasil analisa dari kredit perorangan dan kredit usaha dari kedua analisa ini terdapat perbedaan ratio sehingga untuk mendapatkan hasil analisa seperti pada Gambar 16 dan Gambar 17 diperlukan persamaan dalam menghitung data keuangan untuk kredit perorangan. Gambar 18 Persamaan Kredit Perorangan 16 Gambar 19 Persamaan Kredit Usaha Gambar 18 merupakan persamaan yang dipakai untuk menghitung kemampuan bayar, kemampuan pinjaman, angsuran pokok, bunga pinjaman dari pengajuan kredit perorangan. sedangkan Gambar 19 pengajuan pada kredit usaha mempunyai persamaan yang berbeda, aspek keuangan yang diinput pada kredit usaha berupa laporan laba rugi dan neraca keuangan dari perusahaan sebelum melakukan pendaftaran kredit. Dari penjelasan persamaan yang dipakai oleh bank dapat dihitung dan diprediksi oleh petugas bank dalam hal ini adalah account officer. Kedua hasil dari analisa mempunyai tiga status yaitu tunggu, diterima , dan ditolak status tunggu mempunyai artian bahwa petugas bank akan melakukan survey lapangan perihal kebenaran data dari calon nasabah kredit, jika ditolak maka calon nasabah dalam menginputkan data – data aspek keuangan tidak mencukupi skor yang telah ditetapkan. Pengujian diperlukan untuk mengetahui sistem ini dapat berjalan dengan baik atau dinamakan validasi sistem. Validasi yang dimaksud adalah proses mengevaluasi suatu sistem untuk menentukan apakah telah memenuhi persyaratan yang diinginkan. Pengujian kali ini dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama pengujian dengan menggunakan perbedaan antara perhitungan manual dan perhitungan dari aplikasi, dan tahap kedua membagikan angket kepada responden yang berisi pertanyaan – pertanyaan untuk dibuat perbandingan menggunakan skala likert. Tahap pertama dimulai dari perhitungan rumus berdasarkan data yang telah diisi oleh calon nasabah kredit. Dari data kredit perorangan dapat diketahui jangka waktu, jumlah pinjaman, penghasilan per bulan, agunan dan nilai agunan sehingga persamaan yang ada pada Gambar 20 dapat dianalisa dan dihitung secara manual. Adapun contoh hasil dari perhitungan sistem dapat dilihat pada Gambar 21. 17 Gambar 20 Perhitungan Manual Kredit Perorangan Perhitungan kredit perorangan memiliki persyaratan apabila pembayaran angsuran pokok ditambah dengan bunga pinjaman tidak boleh melebihi besarnya kemampuan bayar dari nasabah. Bunga pinjaman per tahun yang diberlakukan oleh bank adalah sebanyak 12 % maka bunga pinjaman per bulan adalah 1%. Perhitungan pada kredit usaha ini hampir menyerupai dengan perhitungan pada kredit perorangan tetapi pada kredit usaha memiliki penambahan variabel. Standart perhitungan dari kredit usaha mempunyai skor yang berbeda – beda adapun persyaratan untuk mendapatkan kredit usaha : Gambar 21 Perhitungan Manual Kredit Usaha Tahap kedua dari pengujian aplikasi adalah membandingkan jawaban dari 20 responden yang telah dibagikan dengan menggunakan skala likert sebagai penentuan nilai interval. Setelah melihat jawaban dari pembagian kuisioner maka dapat dihitung penilaian keseluruhan dari pertanyaan – pertanyaan yang telah diberikan penentuan skor menurut skala likert. Adapun Untuk pemberian skor dari kategori – kategori jawaban 18 yang ada maka dilakukan poin pada tiap rentang skala yang menunjukkan nilai dengan dekripsi. a) b) c) d) e) SS S KS TS STS :5 :4 :3 :2 :1 Tabel 3 Hasil Penilaian Keseluruhan Pertanyaan SS S KS TS STS Total Rata - Rata 1 5 - - - 15 40 2 2 7 10 3 - - 84 4,2 3 1 18 1 - - 80 4 4 5 11 4 - - 81 4,05 5 3 14 3 - - 80 4 6 - 16 4 - - 76 3,8 441 3,67 Total dan Rata- rata Keseluruhan Dari nilai rata – rata yang dihasilkan pada Tabel 5 maka dapat disimpulkan skor untuk menilai ketepatan dari hasil kuisioner yang telah dijawab oleh responden, digunakan skala likert yaitu memberikan poin pada tiap rentang skala untuk menunjukkan nilai dengan dekripsi Setuju (S) yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 4 Skala Likert Nilai Skor SS 5,0 – 4,21 S 3,41 – 4,2 KS 2,41 – 3,4 TS 1,81 – 2,4 STS 1,0 – 1,8 6. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sistem kredit yang dibuat dengan studi kasus Bank Rakyat Indonesia Tondano dapat memenuhi dan memudahkan calon nasabah kredit untuk memasukkan data keuangan dan dari pihak bank dapat menganalisis data keuangan calon nasabah kredit. Dengan menggunakan skala likert sebagai penilaian statistik kuisioner maka hasil dari penggunaan aplikasi sistem informasi kredit menghasilkan rata – rata jawaban Setuju (S). Tujuan dari sistem ini tidak mengganti pendaftaran manual kredit yang telah dijalankan oleh Bank tetapi melakukan penambahan fasilitas layanan agar lebih mudah diakses dan dapat dimengerti tahapan – tahapan kredit yang harus dilewati oleh nasabah untuk mendapatkan kreditnya. 19 Sistem Kredit yang dibuat ini masih terdapat kekurangan, adapun saran yang ingin disampaikan pada penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi sebaiknya bukan hanya seputar permintaan kredit tetapi dapat juga memberikan informasi tentang tagihan, pembayaran dan transfer yang dapat dijalankan pada android. 7. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] Account Officer BRI Tondano. Achmad, F., Basofi, A., Asmara,.R., 2011, Sistem Informasi Berbasis Web Mobile Studi Kasus Penagihan dan Pembayaran Angsuran Bank, http://repo.eepisits.edu/1263/1/7408030046%2DAchmad_Fauzan%2DPaper.pdf. Diakses tanggal 17 November 2011. Dharwiyanti, Sri., Wahono, Romi.S., 2003, Pengantar Unified Modeling Language (UML), http://standyoei.web.ugm.ac.id/ppl/MateriSuplemenUml.pdf. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2010. Firdaus, R., & Ariyanti, M., 2003, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung : Alfabeta. Kusuma, Samuel. R., 2009, Perancangan Sistem Informasi Perbankan, http://digilib.stikom.edu/detil.php?id=509&q=sistem%20informasi%20transa ksi%20perbankan. Diakses tanggal 11 November 2011. Pressman, Roger.S., 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach, Amerika Serikat : McGraw-Hill. Purnama, Ransang, 2008, Rancang Bangun Aplikasi Mobile Office Information System Berbasis J2ME, http://digilib.stikom.edu/detil.php?id=236&q=RancangBangun AplikasiMobilOfficeInformationSystemBerbasisJ2ME. Diakses tanggal 5 November 2011. Safaat, Nazruddin. H., 2011, Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, Bandung : Informatika. Wardoyo, Sulistyo. K., 2011, Web Mobile Sistem Informasi Akademik (SIA) Menggunakan ASP.Net Web Matrix Project, http://eprints.undip.ac.id/25552/1/ML2F304280.pdf. Diakses tanggal 20 November 2011. 20