HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL PUKULAN LURUS DALAM PENCAK SILAT (Jurnal) Oleh : AHMAD GEMPAR 0813051004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN LONG SLEEVE, MUSCLE STRENGTH AND DURABILITY OF ARMS TO BLOW STRAIGHT IN MARTIAL Pencak Silat By AHMAD GEMPAR Mentor Drs. Frans Nurseto, M. Psi Drs. Suranto, M. kes This study aims to determine the relationship between the length of the arm, muscle strength and power taha arm straight punch to the results. While the benefits of this research are as contribute ideas to improve the results of straight punches. The method used in this research is descriptive correlation method to determine how closely the relationship between the two variables or more. Sample of 16 students. The population in this study were students of SMK Bandar Lampung YAGSMI the samples used in this study were 16 students. Survey data collection techniques to the test, to test extension of the arm using the meter, arm muscle strength by using the push dynamometer, muscle endurance and arm with mengunak stopwath self load, then proceeds to use the tug blow being given a value of 2, the left-right niali 1 klau was not on target value 0. Analysis using product moment correlation and test T. Results of data analysis showed that the correlation coefficient between the long arms with straight punches student outcomes at 0.9114 with a contribution of 83.065% have a very kaut, arm muscle strength with the results 0.5053 with a contribution of 25.533% has a moderate relationship, and durability with results of 0.716 with 51.2656% contribution has a very strong connection to the results straightpunch anyway. From these results it can be concluded that in fact there was a significant relationship anatara arm length, strength, and muscular endurance arm straight punch with the results of students in SMK Bandar Lampung YAGSMI. Key word : long sleeve, muscle, strength, durability, pencak silat ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN, KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN LURUS DALAM PENCAK SILAT Oleh AHMAD GEMPAR Pembimbing Drs. Frans Nurseto, M. Psi Drs. Suranto, M. kes Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara panjang lengan, kekuatan dan daya taha otot lengan terhadap hasil pukulan lurus. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan hasil pukulan lurus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel atau lebih. Sampel sebanyak 16 siswa. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK YAGSMI Bandar Lampung dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 siswa . Teknik pengambilan data dengan survey tes, untuk tes panjangan lengan dengan mengunakan meteran, kekuatan otot lengan dengan mengunakan push dynamometer, daya tahan otot lengan dengan mengunak stopwath dan beban diri sendiri, lalu hasil pukulan dengan mengunakan samsak yang tengah di beri nilai 2, kiri- kanan niali 1 klau pun tidak mengenai sasaran nilainya 0. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dan Uji T. Hasil analisis data menunjukan bahwa koefisien korelasi antara panjang lengan dengan hasil pukulan lurus siswa sebesar 0,9114 dengan kontribusi 83,065% memiliki hubungan yang sangat kaut, kekuatan otot lengan dengan hasil 0,5053 dengan kontribusi 25,533% memiliki hubungan yang sedang, dan daya tahan dengan hasil 0,716 dengan kontribusi 51,2656% memiliki hubungan yang sangat kuat pula terhadap hasil pukulan lurus. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ternyata terdapat hubungan yang sangat signifikan anatara panjang lengan, kekuatan, dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus siswa di SMK YAGSMI Bandar Lampung. Kata kunci : daya tahan, kekuatan, panjang lengan, pencak silat I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang sangat penting dipelajari. Mempelajari ilmu beladiri tidak hanya semata-mata untuk membentengi diri, melainkan juga untuk meraih prestasi. Saat ini seluruh cabang olahraga beladiri, termasuk pencak silat sudah dipertandingkan baik ditingkat nasional, regional, maupun internasional, hal ini juga sependapat dengan muhajir yaitu pencak silat beladiri yang berasal dari Indonesia yang disebut dengan pencak silat Di tingkat kecamatan, SMK YAGSMI Bandar Lampung menurunkan dua atlet putra untuk ikut andil pada kejuaraan antar kecamatan se kota Bandar Lampung, tetapi atlet SMK YAGSMI belum mendapatkan hasil yang memuaskan. (SMK YAGSMI, 2012) Tinggi rendahnya prestasi-prestasi tersebut salah satunya ditentukan oleh latihan yang benar.yaitu latihan yang dilakukan secara terus-menerus dan rutin. Namun, masih banyak orang yang masih mengabaikan atau belum menyadari pentingnya hal tersebut. (Muhajir, 2007). Untuk dapat melakukan bela diri pencak silat maka siswa harus menguasai tekhnik dasar bela diri pencak silat, serta harus memiliki komponen kondisi fisik yang baik pula seperti kekuatan, kecepatan, reaksi, daya tahan, kelentukan, kelincahan dan juga power serta faktor lainnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG” Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut yaitu: 1. Hubungan panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI Bandar Lampung. 2. Masih rendahnya kekuatan otot lengan dalam bela diri pencak silat siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI Bandar Lampung. 3. Kurang baiknya daya tahan otot lengan dalam bela dir pencak silat siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI Bandar Lampung. 4. Kurangnya kemampuan beladiri pencak silat pada anggota beladiri pencak silat siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI bandara Lampung Batasan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk memudahkan peneliti perlu pembatasan yang berdasarkan tujuan dari penelitian ini, adapun pembatasan masalah tersebut adalah hanya ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI SMK YAGSMI Bandar Lampung. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan yang panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung? 3. Apakah ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung? 4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan, kekuatan dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung? otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi peneliti 2. Bagi Dosen 3. Bagi Mahasiswa 4. Bagi Guru 5. Bagi para pelatih pencak sialt II. TINJAUAN PUSTAKA SEJARAH Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. 2. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. 3. Untuk mengetahui hubungan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. 4. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara panjang lengan,kekuatan dan daya tahan Istilah pencak lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan. Sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan. (Faisal, 2011). Pencak silat atau silat ialah seni beladiri Asia yang berakar dari budaya Melayu (Naharsari, 2008). Pencak silat merupakan olah raga bela diri yang gerakannya dapat digunakan untuk pembentukan dan pembinaan hidup sehat, kesegaran jasmani, serta untuk meningkatkan prestasi (irwansyah, 2006). Menurut PB-IPSI bersama bakin (1975) dalam Naharsari (2008), pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Pencak silat diperkirakan menyebar di Indonesia sejak abad ke-7 Masehi. Di kawasan Melayu, dapat ditemukan bela diri pencak silat dengan istilah bermacammacam. Kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) bersifat terbuka dan telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang kemudian bersatu dengan kebudayaan penduduk asli Fungsi atau Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. Bela diri Olah raga Ajaran kerohanian atau mental Seni Usaha Pendidikan Tingkat Kemahiran 1. 2. 3. 4. Pemula Menengah Pelatih Pendekar Teknik Pencak Silat 1. 2. 3. 4. Sikap dan gerak Langkah Tekhnik Jurus b. Menurut jumlah kepalanya yaitu berkepala dua (bicep). Berkepala tiga (tricep), dan berkepala empat (quadricep). c. Menurut pekerjaannya, yaitu : 1). Otot sinergis, otot dalam melakukan kerjanya secar bersama – sama 2). Otot antagonis, otot dalam melakukan kerjanya berlawanan 3). Otot abduktor, otot yang bekerja menggerakan anggota menjauhi tubuh 4). Otot adduktor, otot yang bekerja mendekati tubuh 5). Otot flexor, otot yang bekerja membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi 6). Otot ekstensor, otot yang bekerja meluruskan kembali sendi tulang kepala kedudukan semula 7). Otot pronator, ulna dan radial dalam keadaan sejajar 8). Otot supinator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang 9). Endorotasi, memutar ke dalam 10).Eksorotasi, memutar ke luar 11) Dilatasi, memanjangkan otot 12) Kontraksi, memendekkan otot 1. Macam – macam Otot Menurut Hermawan Rahmat, (2006:60) macam – macam otot dibagi menjadi 3 yaitu : a. Menurut bentuk dan serabutnya, yaitu otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/spinter. Bisep (biceps) Dalam melakukan banyak aktivitas mengangkat, otot bisep yang paling sering bekerja, dan melambangkan kekuatan. Bisep perlu dilatih dengan sedemikian rupa agar dapat seimbang dengan trisep. Melatih otot ini membantu menguatkan gerakan menarik „puliling‟ yang dibutuhkan saat mengangkat bola dan menjaga kestabilan posisi bola untuk tidak berubah pada saat melakukan shooting bola basket. Trisep (triceps) Berperan untuk membantu latihan lain yang berupa gerakan “pushing” atau mendorong seperti dalam latihan otot bahu. Gerakan “pushing” ini pun penting bagi olahraga, gerakan meluruskan tangan secara eksplosif yang memerlukan bantuan kekuatan trisep terlihat dalam olahraga bola basket saat melakukan shooting, mengoper, mendribel bola dalam bola basket. IAAF, (1993:71) Kerangka Fikir 1. Hubungan panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil pukulan lurus adalah panjang lengan, oleh sebab itu atlet yang mempunyai lengan yang panjang berarti jangkauan pukulan mempengaruhi hasil pukulan nya. (Drs. HARSONO, M.Sc.(1988,176) 2. Hubungan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus pada bela diri pencak silat Pencapaian penyempurnaan tekhnik dan taktik tidak terlepas pada tingkat kekuatan seseorang. Baik – tidaknya kekuatan seseorang terlihat dalam kemampuan nya untuk melakukan suatu gerakan secara kuat, tepat dan efisien. Ini berarti kondisi fisik merupakan faktor penentu sejauh mana seorang atlet dapat melakukan tugasnya dengan baik. Dalam bela diri pencak silat pukulan lurus sangatlah penting karna merupakan pondasi atau tekhnik dasar dalam bela diri pencak silat. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan diri suatu otot untuk bekerja menahan beban yang bertambah. Menurut Fredrick (1969) Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Menurut Drs. HARSONO, M.Sc.(1988,176) Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak sialt. 3. Hubungan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus pada bela diri pencak silat Penguasaan tekhnik dasar dalam bela diri pencak silat sangat lah penting karna untuk setiap serangan dan jurus pencak silat mengunakan pukulan, oleh sebab itu seorang atlet pencak silat harus menguasai tekhnik dasar pukulan lurus dalam pencak silat. Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebih setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Menurut Drs. HARSONO, M.Sc.(1988,176) Daya Tahan Otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang berturut – turut untuk waktu yang lama. Menurut Drs. HARSONO, M.Sc.(1988,176) 4. Hubungan panjang lengan, kekuatan dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat Keberhasilan dalam belajar tekhnik tergantung kekhususan unsur kondisi fisik yang dominan, yang merupakan peningkatan dari komponen – komponen fisik dasar seperti kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan power. Tekhnik yang baik mempertinggi perfoma suatu atlet. Dengan perpaduan kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan dapat dipastikan akan keberhasilan pukulan lurus. Peneliti menduga bahwa kedua unsur komponen fisik kekuatan otot dan daya tahan otot memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat. Ho2: Tidak ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. H2: Ada hubungan yang signifikan kekuatan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. Ho3 : Tidak ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. H3 : Ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Hipotesis Hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah: dalam H01 : Tidak ada hubungan yang signifikan panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. H1 : Ada hubungan yang signifikan panjang lengan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat pada siswa kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian adalah jenis penelitian tertentu yang terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Arikunto, 2000:110). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2000:313) penelitian deskriptif korelasional atau penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel atau lebih. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Peneliti menduga bahwa unsur panjang lengan, kekuatan dan daya tahan otot lengan memiliki hubungan dengan hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat di SMK YAGSMI. Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2000:161). Sedangkan menurut (Ibnu 1996:56) variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek pengamatan yang menjadi titik perbedaan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Menurut (Arikunto, 2000:173). ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian adalah siswa putra kelas X dan XI di SMK Yagsmi bandar lampung yang berjumlah 16 orang. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga sampel dianggap reperensitatif (Sutanto, 2001:70). Berdasarkan pemikiran diatas maka metode penetapan sampel yang digunakan adalah metode kreteria dan syarat jika jumlah populasi kurang dari 100 maka dapat diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel dan jika lebih dari 100 maka dapat ditentukan 10-15% atau 20- 25% dari total populasi yang ada dalam penelitian ini (Arikunto 2000:174). Berdasarkan metode tersebut sampel yang diambil adalah keseluruhan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 16 siswa. Variabel Penelitian Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejalah yang memiliki pula berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat (Hadari Nawawi dan Mimi Martini 1996:50). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah panjang lengan (X1), kekuatan otot lengan (X2) dan daya tahan otot lengan (X3) siswa putra kelas X dan XII di SMK Yagsmi Bandar Lampung. 2. Variabel terikat Menurut (Hadari dan Mimi 1996:51), yang dimaksud dengan variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur yang didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil pukulan lurus dalam bela diri pencak silat kelas X dan XI di SMK YAGSMI Bandar Lampung. Teknik Pengambilan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey tes dengan teknik korelasi, Pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan pengukuran melalui metode survey, yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran di lapangan. Tes dan pengukuran yang dilakukan meliputi: pengukuran kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan, dan keterampilan pukulan lurus dalam bela diri pencak silat di SMK Yagsmi Bandar Lampung. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto 2000:151). 1. Panjang lengan dengan mengunakan meteran 2. Kekuatan otot lengan dengan mengunakan push and pull dynamometer 3. Daya tahan dengan mengunakan waktu dengan cara siswa posisi push up 4. Hasil pukulan lurus dengan mengunakan samsak yang di modifikasi sebagai sasaran yang mana samsak di beri dengan angka. IV. Hasil dan Pembahasan Teknik Analisis Data Hasil penelitian yang didapat selanjutnya diolah dan digambarkan dalam deskripsi data. Deskripsi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang hasil data yang diperoleh dari proses penelitian yang telah dilaksanakan. Penulisan data ini bertujuan agar nilai dari masing-masing variabel X, dan Y dapat menentukan hasil penghitungan yang dilakukan. 1. Variabel Panjang Lengan Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku panjang lengan yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 60 sampai dengan 66. 2. Variabel Kekuatan Lengan Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku Kekuatan lengan yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 10 sampai dengan 18. 3. Variabel Lengan Daya Tahan Otot Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku Daya Tahan Otot Lengan yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 32 sampai dengan 50. 4. Variabel Pukulan Lurus Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukan rentang skor baku Pukulan Lurus yang diperoleh mempunyai rentang nilai mulai dari 0 sampai dengan 2. Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan analisis, data mentah (row score) diubah menjadi bentuk baku (T score) kemudian diuji dengan teknik analisis korelasi product moment menguji hipotesis penelitian 1. Hasil korelasi antara panjang lengan terhadap hasil Pukulan Lurus melalui perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.9114. Dengan hasil tersebut maka panjang lengan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap hasil Pukulan Lurus. 2. Hasil korelasi antara Kekuatan otot lengan terhadap hasil Pukulan Lurus melalui perhitungan diperoleh hasil koefisien korelasi = 0.5053. Dengan hasil tersebut maka Kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang sedang terhadap hasil Pukulan Lurus. 3. Dari hasil yang diperoleh maka variabel Daya Tahahan Otot lengan siswa memberikan kontribusi terhadap hasil Pukulan Lurus sebesar 5.76% dan selebihnya didukung oleh variabel lainya Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang membahas tentang hubungan antara panjang lengan,Kekuatan otot lengan dan Daya tahan otot lengan Dengan Hasil Pukulan Lurus siswa dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 16 siswa. Pengambilan data diambil dengan pengambilan data yang dilakukan secara primer(langsung) yang dilakukan pada Tanggal 26 Februari sampai 2 Maret 2013. Dari penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang menunjukan bahwa koefisien korelasi antara panjang lengan Hasil Pukulan Lurus siswa sebesar 0.9114, selanjutnya koefesien korelasi antara Kekuatan otot lengan dengan Hasil Pukulan Lurus siswa sebesar 0,5053, selanjutnya koefisien korelasi antara Daya Tahan Otot Lengan dengan Hasil Pukulan Lurus sebesar 0.716. Dari data tersebut variabel Panjang lengan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Hasil Pukulan Lurus siswa,dan variabel kekuatan otot lengan memiliki hubungan Sedang dan Daya Tahan Otot Lengan memiliki hubungan yang kuat terhadap hasil Pukulan Lurus siswa Kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG. Panjang lengan memberikan sumbangan yang Sangat kuat sesuai dengan perhitungan dari hasil penelitian yang dilaksanakan. Dalam melakukan gerakan pukulan lurus sangat berhubungan dengan panjang jangkauan pukulan,sehingga dalam pukulan lurus memiliki hubungan dengan dengan panjang lengan karena semakin panjang lengan siswa maka akan memiliki jangkauan yang lebih panjang dan menghasilhan pukulan yang lebih bagus. Kekuatan Otot lengan dalam dalam melakukan pukulan lurus memiliki sumbangan yang sedang sesuai dengan perhitungan dari hasil penelitian yang dilasanakan. Dalam pelaksanaan pukulan lurus adalah proses yang membutuhkan kekuatan otot yang cukup kuat untuk mendukung hasil pukulan lurus yang maksimal. Kekuatan Otot adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan.Sehingga dengan kekuatan otot yang baik maka hasil pukulan lurus yang dilakukan akan memperoleh hasil yang bagus karena dalam pencapaan penyempurnaan teknik dan taktik tidak terlepas dari tingkat kekuatanya. Daya Tahan Otot Lengan yaitu kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut untuk waktu yang lama. Daya Tahan Otot Lengan memiliki sumbangan yang kuat dengan hasil pukulan lurus setelah dilakukan parhitungan hasil penelitian oleh penulis. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan Daya Tahan Otot Lengan memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pukulan lurus siswa. Daya Tahan Otot Lengan memiliki memiliki sumbangan yang kuat dengan Hasil Pukulan Lurus karena dalam proses gerak pukulan lurus memiliki peranan yang kuat dalam meningkatkan performa atlit secara keseluruhan tanpa adanya rasa lelah setelah melakukan gerakan tersebut. Variabel dalam penelitian ini masing – masing memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pukulan lurus siswa. Sehingga panjang lengan memiliki hubungan dengan hasil pukulan lurus dan memiliki sumbangan yang sangat kuat.Selain panjang lengan kekuatan otot lengan yang merupakan kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pukulan lurus siswa. Variabel kekuatan otot lengan ini memiliki sumbangan yang sedang dengan hasil pukulan lurus siswa. Selanjutya variabel daya tahan otot lengan juga memiliki hubunga yang signifikan dengan hasil pukulan lurus siswa, dan memiliki peranan yang kuat dengan hasil pukulan lurus siswa. Pada cabang olahraga pencak silat khususnya dalam melakukan gerakan pukulan lurus. Keberhasilan dalam belajar pukulan lurus pada cabang pencak silat bergantung dengan kondisi fisik dan faktor biologis khususnya panjang lengan.Dengan perpaduan antara faktor tersebut yaitu faktor panjang lengan, dan kondisi fisik yaitu kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan dapat meningkatkan keberhasilan melakukan pukulan lurus pada cabang olahraga pencak silat. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pada uraian pembahasan permasalahan yang disampaikan di atas serta hasil pembahasan dari proses analisis data hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. 2. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Panjang lengan dengan hasil pukulan lurus siswa Kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG. Untuk cabang olahraga pencak silat khususnya pukulan lurus, kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil pukulan lurus siswa Kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus siswa Kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG. Maka hipotesis yang penulis ajukan diterima, yaitu terdapat hubungan antara panjang lengan, kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan dengan hasil pukulan lurus siswa Kelas X dan XI SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG Saran 1) Bagi Peneliti 2) Bagi Dosen . 3) Bagi Mahasiswa . 4) Bagi Guru DAFTAR PUSTAKA Muhajir, 2007. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. PT Gramedia. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta. Prawiryo, 2011. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta.Jakarta. Rustam, 2011. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Baandung. SMK Yagsmi, 2012. Kurikulum SMK Yagsmi Bandar Lampung. Naharsari, 2008.Pengantar Teori dan Metode.Depdikbud. Jakarta. Faisal, 2011. Teori dan Metode.Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta. Wiyono, 2011. Universitas Lampung, Lampung. Drs.S. Margono, 2009. PT RINEKA CIPTA, Jakarta. irwansyah, 2006. Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. PT Gramedia. Jakarta. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto 2002. PT RINEKA CIPTA, Jakarta Suranto, 2008 Universitas Lampung, Hermawan,Rahmat, 2006, Ilmu Faal, universitas Lampung