meningkatkan kemampuan bercerita anak melalui media gambar

advertisement
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA
GAMBAR PADA KELOMPOK B TK KUNCUP BERINGIN
KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI
IIS WAHYUNI LATIF
PG-PAUD FKIP UNIVERSITAS HALU OLEO
Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
Tlp. (0401) 390607. Fax (0401) 395214
ABSTRAK
Abstrak. “Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak melalui Media Gambar pada Kelompok B TK
Kuncup Beringin Kecamatan Poasia Kota Kendari”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan
Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Pembimbing I.
Dorce Banne Pabunga dan Pembimbing II. Mansyur M,
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah kemampuan bercerita anak dapat ditingkatkan
melalui media gambar pada Kelompok B Taman Kanak-kanak Kuncup Beringin Kecamatan Poasia
Kota Kendari?
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak melalui media gambar pada
Kelompok B Taman Kanak-kanak Kuncup Beringin Kecamatan Poasia Kota Kendari.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik pada Kelompok B TK Kuncup Beringin Kota
Kendari yang berjumlah 18 anak didik yang terdiri atas 9 orang anak perempuan dan 9 orang anak
laki-laki dengan rentang usia 5-6 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tahap-tahap dalam penelitian ini mengikuti prosedur
penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi atau pengamatan,
dan (4) refleksi.
Berdasarkan analisis data hasil obesrvasi aktivitas mengajar guru melalui media gambar pada siklus I
diperoleh persentase sebesar 85% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 95%. Pada
aktivitas belajar anak pada siklus I di peroleh persentase sebesar 80% dan mengalami peningkatan
pada siklus II sebesar 95%. Sedangkan hasil penelitian meningkatkan keterampilan bercerita anak
melalui media gambar
menunjukan terdapat peningkatan, hal ini dapat ditunjukkan pada hasil
observasi awal sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Sebelum tindakan diperoleh presentase
sebesar 50% dan mengalami peningkatan pada siklus I yaitu sebesar 61%, dimana terdapat 7 anak
yang mendapat nilai Berkembang Sesuai Harapan(3 Bintang/***) dan 4 anak yang memperoleh nilai
Berkembang Sangat Baik (4 Bintang/****). Pada siklus II diperoleh presentase sebesar 89%
ketuntasan secara klasikal yaitu 10 anak yang mendapat Berkembang Sesuai Harapan (3
Bintang/***) dan 6 anak mendapat nilai Berkembang Sangat Baik (4 Bintang/****). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan bercerita anak pada kelompok B Taman Kanakkanak Kuncup Beringin Kota Kendari dapat ditingkatkan melalui media gambar.
Kata Kunci:Kemampuan Bercerita Anak, Media Gambar
Abstract: Iis Wahyuni Latif. (2016 ). “ Increasing ability relates Child via Pictured Media on
agglomerate b TK district banyan tree bud Poasia kendari's City ”. Education Majors paper Learns
Early Age Child Education, Teachership faculty and University Education Knowledge Halu Oleo.
Counsellor I Dorce Banne Pabunga and Counsellor II.. Mansyur m,
Problem formula in observational it is If ability relate child can thru increase image media
on agglomerate b banyan tree bud Kindergarten Poasia's district kendari's City?
This research intent to increase ability relates child via pictured media on agglomerate b
banyan tree bud Kindergarten Poasia's district kendari's City.
Subjek in observational it is learn and protege on agglomerate b TK City banyan tree bud
kendari that total 18 comprise of protege 9 girls and 9 boys with age range 5 6 years. This
observational type is observational action braze (PTK). This research is executed deep two cycles.
Phases in observational it follows to procedure action research brazes, which is: (1 ) plannings, (2 )
performings, (3 ) observations or watch, and (4 ) reflections.
Base analisis data usufructs obesrvasi activity teaches to learn through media draws on i.
cycle to be gotten percentage as big as 85% and experiences step-ups on cycle II. as big as 95%. On
childs learned activity on i. cycle at gets percentage as big as 80% and experience step-ups on cycle
II. as big as 95%. Meanwhile research result increase skill relates child via menunjukan's pictured
media exists step-up, it can be pointed out on early observation result before action and after action.
Before action was gotten by presentase as big as 50% and experiences step-ups on i. cycle which is
as big as 61%, where exists 7 child that get to assess Expectations appropriate amends (3 Stars /
***) and 4 child that get to assess amends Very Good (4 Stars / ****). On cycle II. acquired
presentase as big as 89% klasikal's ala thoroughness which is 10 child that get Expectations
appropriate amends (3 Stars / ***) and 6 child get to assess amendses Very Good (4 Stars / ****).
Thus can be concluded that ability relates child on agglomerate b banyan tree bud Kindergarten City
kendari can thru increase image media.
Key word:Ability relates Child, Pictured media.
bercerita
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
dengan
media
karena
belum
menggunakan media yang bisa menarik minat
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
bercerita
butir 14 menyatakan bahwa pendidikan anak
pendengar, aktifitas yang dilakukan anak hanya
usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
mewarnai, mengerjakan LKS, bernyanyi yang
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
peneliti menilai aktifitas itu tidak mampu
dengan enam tahun yang dilakukan melalui
mengoptimalkan perkembangan anak. Hal ini
penberian
untuk
juga ditunjukan dari cara dan gaya guru dalam
membantu perkembangan jasmani dan rohani
mengajar terkesan monoton sehingga anak cepat
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
bosan bahkan mengantuk. Guru hanya
pendidikan
rangsangan
yang
perkembangannnya
masyarakat
telah
pendidikan
anak,
anak
dilibatkan
sebagai
asik
lebih
lanjut.
Dalam
bercerita sendiri tanpa bertanya kepada anak,
dan
pertumbuhannya,
akhirnya anak terlihat hanya saling mengganggu
menunjukan
kepedulian
dengan temannya. Guru kurang memaksimalkan
terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan
pemakaian
media
sebagai
alat
bantu
perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai
pembelajaran sedangkan masa usia dini adalah
6 tahun dengan berbagai jenis pelayanan sesuai
masa pembelajaran secara kongkrit. Sangat
kondisi dan kemampuan yang ada, baik dalam
dibutuhkan pemakaian media kongkrit. Sikap
jalur pendidikan formal maupun non formal.
guru dalam mengajar pada Taman Kanak-kanak
Menurut Yamin (2010: 1) pendidikan
seperti mengajar anak Sekolah Dasar dengan
anak usia dini merupakan pendidikan yang
suasana keseriusan yang tinggi dan kesannya
paling mendasar dan menempati kedudukan
membebani anak.
sebagai golden age dan sangat strategis dalam
Salah satu perkembangan yang harus
pengembangan sumber daya manusia. Rentang
diperhatikan pada usia dini yaitu perkembangan
anak usia dini dari lahir sampai usia 6 tahun
bahasa dalam hal ini kemampuan bercerita anak.
adalah usia kritis sekaligus strategis dalam
Menurut Bachri (2005:10) menyatakan bercerita
proses pendidikan dan dapat mempengaruhi
adalah
proses serta hasil pendidikan selanjutnya artinya
perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan
pada periode ini merupakan periode kondusif
secara
untuk
berbagai
pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain.
kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan
Dengan kata lain bercerita adalah menuturkan
fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan
sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan
spiritual.
atau suatu kejadian secara lisan dalam upaya
menumbuh
kembangkan
Berdasarkan observasi yang dilakukan
oleh peneliti di Taman Kanak-Kanak Kuncup
Beringin Kota Kendari
menunjukkan bahwa
sebagian anak masih kurang mampu dalam
menceritakan
lisan
dengan
suatu
tujuan
kisah
tentang
membagikan
untuk mengembangkan potensi kemampuan
berbahasa.
Bercerita
merupakan
salah
satu
pemberian pengalaman belajar bagi anak TK
dengan membawakan cerita kepada anak secara
media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai
lisan. Jadi, bercerita adalah cara bertutur dan
media pendidikan jika membawa pesan-pesan
menyampaikan
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
penjelasan
cerita
secara
atau
lisan.
memberikan
Bercerita
juga
Dalam situasi proses pendidikan untuk anak usia
merupakan cara untuk menyampaikan nilai-nilai
dini juga terdapat pesan-pesan yang harus
yang berlaku di masyarakat. Seorang guru TK
disampaikan.
hendaklah mampu menjadi seorang pendongeng
merupakan isi dari tema atau topik kegiatan
yang baik yang akan menjadikan cerita sebagai
belajar. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh
kegiatan bermain yang menarik dan dapat
guru kepada anak melalui suatu media dengan
menjadikan pengalaman yang unik bagi anak.
menggunakan prosedur kegiatan belajar tertentu.
Pesan
tersebut
biasanya
Berdasarkan hasil observasi awal pada
Dengan adanya media, pembelajaran akan lebih
bulan Agustus 2015 diperoleh data awal bahwa
menarik, interaktif dan menyenangkan sehingga
minat bercerita anak masih kurang pada tahun
secara tidak langsung kualitas pembelajaran
ajaran 2015/2016 semester ganjil, bahwa dari 18
dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik serta
orang anak ada 9 orang anak telah berkembang
dengan adanya media, pembelajaran akan lebih
sesuai harapan (***), berkembang sangat baik
berjalan maksimal.
(****) atau 50% dan 9 orang anak yang masih
Menurut Oemar Hamalik (1986:43)
berada pada taraf mulai berkembang(**), belum
berpendapat bahwa “Gambar adalah segala
berkembang (*) atau 50% dari keseluruhan 18
sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam
orang anak, ini artinya kriteria kelulusan anak di
bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan
TK Kuncup Beringin sebesar 75% belum
atau pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar
tercapai.
Bahasa Indonesia (2001: 329) “ Gambar adalah
Berdasarkan
peneliti
permasalahan
menawarkan
solusi
diatas,
untuk
tiruan
barang,
sebagainya.”
binatang,
Sehingga
tumbuhan
dengan
dan
penggunaan
mengembangkan kemampuan bercerita anak
media gambar, diharapkan dapat mengatasi
dengan bantuan media pembelajaran berupa
masalah batasan ruang dan waktu karena tidak
media gambar. Menurut Heinich, dkk (1993)
semua benda, objek atau peristiwa dapat di bawa
dalam
ke kelas, dan kita tidak bisa membawa anak-
Badru
Zaman
(2007:
4.4)
media
merupakan saluran komunikasi. Media berasal
anak
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak
pembelajaran. Untuk itu gambar atau foto dapat
dari kata medium yang secara harfiah berarti
mengatasinya.
perantara, yaitu perantara sumber pesan (a
konkrit,
source) dengan penerima pesan (a receiver). Para
menunjukkan pokok masalah dibanding dengan
ahli tersebut mencontohkan media ini seperti
media verbal semata.
film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
materials), komputer dan instruktur. Contoh
secara
langsung
Selain
gambar
atau
itu,
foto
keobjek
yang
karena
sifatnya
lebih
realitas
mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
METODE
Jenis
penelitian
Penelitian
pembelajaran
bagi
Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
meningkatkan
kemampuan
Research yang dilaksanakan oleh guru didalam
dengan menggunakan media gambar, (b) Faktor
Action
kelas.
adalah
Research
dalam
upaya
bercerita
anak
hakikatnya
anak, mengamati aktivitas anak-anak dalam
merupakan rangkaian “riset-riset tindakan”, yang
proses kegiatan belajar di dalam kelas, dalam
dilakukan
rangka
upaya meningkatkan kemampuan bercerita anak
memecahkan masalah, sampai masalah itu
dengan menggunakan media gambar, (c) Hasil
terpecahkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
belajar anak dengan mengevaluasi hasil belajar
adalah kegiatan di dalam kelas dalam situasi
yang diajarkan dalam setiap akhir pertemuan.
secara
pada
anak
siklus,
dalam
yang bersifat spesifik dengan tujuan untuk
Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini
mendiagnosis problem yang juga spesifik,
terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus
disertai upaya konkrit untuk memecahkanya.
memuat empat (4) kali pertemuan. Desain yang
PTK
penelitian ilmiah dengan
digunakan dalam penelitian ini adalah model
melakukan tindakan tertentu dan pelibatan penuh
yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto.
pelaku
untuk
Ada beberapa tahap dalam pelaksanaan PTK.
kualitas
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suharsimi
pembelajaran di kelas (Dadang Yudhistira,
Arikunto dalam Jalil Jasman (2014:11-12) yaitu
2013:24-26).
a) Perencanaan, b) Tindakan, c) Pengamatan,
merupakan
tindakan
memperbaiki
dan
yang
ditujukan
meningkatkan
Sedangkan
menurut
Wibawa
(Dimyati, 2013:116) penelitian tindakan kelas
merupakan
penelitian
yang
dan d) Refleksi.
mengangkat
Peneliti menggunakan beberapa teknik
masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru
dalam proses pengumpulan data, yaitu observasi
di lapangan.
atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B
Taman
Kanak-kanak
Kuncup
Beringin
Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
(a)
Observasi
atau
pengamatan
yakni
Kecamatan Poasia Kota Kendari, pada semester
pengumpulan data yang dilakukan dengan
I tahun pelajaran 2015/2016.
sengaja terhadap anak ketika melaksanakan
Subjek dalam penelitian tindakan ini adalah guru
kegiatan belajar mengajar di kelas maupun
dan anak didik pada kelompok B Taman Kanak-
kemampuan
kanak Kuncup Beringin yang berjumlah 18 anak
mengajar berlangsung, (b) Wawancara yakni
didik yang terdiri atas 9 anak perempuan dan 9
pengumpulan data dengan jalan atau cara
anak laki-laki dengan usia 5-6 tahun.
berdialog langsung dengan para responden
Adapun
faktor-faktor
yang
diamati
anak
selama
proses
belajar
secara lisan berdasarkan hasil pengamatan di
peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
kelas
selama
proses
berikut: (a) Faktor guru, mengamati dan
berlangsung
memperhatikan segala aktivitas guru yang
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
untuk
belajar
mengajar
memperoleh
informasi
pelaksanaan
pembelajaran
khususnya
pada
mengadakan penelitian di TK Kuncup Beringin
kemampuan bercerita dengan menggukan media
Kendari.
gambar,
saat
Beringin Kendari mengarahkan peneliti untuk
melakukan observasi dan pada saat proses
berdiskusi dengan guru Kelompok B. Setelah
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan
itu, peneliti melakukan observasi awal di TK
bercerit anak dengan menggukan media gambar.
Kuncup Beringin Kendari setelah menemui guru
Pengolahan data dalam penelitian ini
disesuaikan dengan teknik penilaian di Taman
Kanak-kanak Kuncup Beringin Kendari yaitu
dengan menggunakan tanda sebagai berikut: * =
Belum Berkembang (BB), ** = Mulai
Berkembang (MB), *** = Berkembang Sesuai
Harapan (BSH), **** = Berkembang Sangat
Baik (BSB). (Depdiknas, 2004)..
Kelompok B dan meminta untuk menjadi
(c)
Dokumentasi
dilakukan
Selanjutnya,
kepala
TK
Kuncup
observer peneliti.
Penelitian yang dilakukan yaitu dua siklus
setiap siklus terdiri atas tiga (3) rangkaian
kegiatan harian. Pada siklus I terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Setelah ditetapkan dan disepakati untuk
Indikator keberhasilan dalam penelitian
ini terdiri dari indikator proses dan indikator
hasil (nilai) anak didik. Apabila rencana kegiatan
pembelajaran terlaksana minimal 75% baik
secara
individual
maupun
klasikal.
Maka
pembelajaran berhasil dengan pencapaian nilai
Berkembang
Sesuai
Harapan
Berkembang
Sangat
Baik
(BSH)
(BSB)
dan
dengan
demikian pelaksanaannya dikatakan berhasil.
menggunakan media gambar pada kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
bercerita anak, maka kegiatan selanjutnya
peneliti
menyiapkan
beberapa
hal
yang
diperlukan selama pelaksanaan tindakan. Dalam
persiapan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru
kelompok B TK Kuncup Beringin Kendari
sebagai
observer
dalam
penelitian
ini.
Selanjutnya peneliti melakukan hal-hal sebagai
berikut: 1) Membuat skenario pembelajaran
berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) untuk
siklus I pada pertemuan I, pertemuan II dan
pertemuan III, yang mengacu pada pembelajaran
peningkatan kemampuan bercerita anak dengan
menggunakan media gambar; 2) Menyiapkan
media
pembelajaran
berupa
gambar;
3)
Membuat lembar observasi aktivitas guru dan
HASIL
anak selama proses pembelajaran dan 4)
Sebelum melakukan tindakan, peneliti
melakukan pertemuan awal dengan kepala TK
Kuncup Beringin Kendari yaitu pada tanggal 17
Agustus 2015, pertemuan ini bermaksud untuk
menyampaikan
tujuan
dari
peneliti
yaitu
Menyediakan alat evaluasi untuk siklus I.
Tindakan
melaksanakan
pada
siklus
pembelajaran
I,
sesuai
peneliti
dengan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah
dipersiapkan
terlebih dahulu dengan tema
binatang yang dilaksanakan pada tanggal 18
pesan-pesan yang terkandung dalam cerita dan
sampai 20 Agustus 2015. Pada tahap ini,
16) Guru memimpin anak untuk bernyanyi dan
tindakan
ruang
berdoa sebelum pulang. Sedangkan yang tidak
Kelompok B TK Kuncup Beringin Kendari,
tercapai sebanyak 4 aspek (20%) diantaranya: 1)
anak telah siap belajar dengan guru yaitu
guru mempersiapkan anak untuk belajar; 2) Guru
meningkatkan
anak
memotivasi anak untuk mendengarkan cerita; 3)
dengan penggunaaan media gambar. Setelah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 4)
perencanaan awal, selanjutnya peneliti yang
Guru meminta anak untuk meniru suara tokoh
bekerjasama dengan guru Kelompok B untuk
dalam cerita.
penelitian
dilaksanakan
kemampuan
melaksanakan
di
bercerita
tindakan
yang
sudah
direncanakan.
Proses pembelajaran siklus I pada anak
meliputi mendengarkan guru menyampaikan
Observasi
melihat
tujuan pembelajaran, mendengarkan cerita guru
pelaksanaan pembelajaran dengan meningkatkan
dengan tertib, anak melakukan tanya jawab
kemampuan bercerita anak menggunakan media
dengan guru tentang media gambar, dan
gambar sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian
mendengarkan kesimpulan serta pesan-pesan
(RKH)
analisis
yang terkandung dalam suatu cerita. Analisis
observasi guru sesuai dengan lembar observasi
hasil observasi anak sesuai dengan lembar
sebanyak 20 aspek yang diamati harus dicapai
observasi pada siklus I sebanyak 20 aspek yang
oleh guru. Pada siklus I skor yang dicapai oleh
diamati
guru dari 20 aspek hanya 16 aspek (80%)
tercapai sebanyak 16 aspek (80%).
yang
dilakukan
telah
untuk
dibuat.
Hasil
diharapkan
tercapai,
namun
yang
diantaranya: 1) Guru memimpin anak berbaris di
Berdasarkan perolehan nilai anak didik
depan kelas; 2) Guru mempersilahkan anak
dapat dinyatakan bahwa program kegiatan dalam
masuk ke dalam kelas; 3) Guru mengucapkan
meningkatkan
salam; 4) Guru menyanyikan lagu anak; 5) Guru
menggunakan media gambar pada kelompok B
membimbing
sebelum
TK Kuncup Beringin Kendari secara klasikal
belajar; 6) Guru menciptakan suasana hangat
pada siklus I mencapai tingkat keberhasilan
dalam belajar; 7) Guru menyiapkan media
sebesar 61% yang dicapai oleh 11 orang anak
gambar; 8) Guru bercerita menggunakan media
didik, dimana 4 orang anak memperoleh nilai
gambar;
untuk
bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik
menyebutkan tokoh dalam cerita; 10) Guru
(BSB) dengan persentase 22% dan 7 orang anak
meminta anak untuk mewarnai pola gambar; 11)
memperoleh
Guru meminta anak untuk menyiapkan bekal;
Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan
12) Guru meminta anak untuk mencuci tangan;
persentase 39%.
13) Guru memimpin anak untuk berdoa sebelum
dihubungkan dengan indikator kinerja yang
makan;
untuk
ditetapkan yaitu jika anak didik mencapai tingkat
bermain; 15) Guru memberikan kesimpulan atau
perolehan nilai keberhasilan sebesar 75%.
9)
14)
anak
Guru
Guru
untuk
berdoa
meminta
anak
mempersilahkan
kemampuan
nilai
bintang
bercerita
(***)
anak
atau
Hal ini tentu saja akan
Tindakan siklus I yang dilaksanakan hanya
pada pembelajaran peningkatan kemampuan
mencapai perolehan nilai sebesar 61%, maka
bercerita anak menggunakan media gambar; 2)
dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan ini
Menyiapkan
belum terselesaikan dan hal ini akan dilanjutkan
gambar; 3) Membuat lembar observasi aktivitas
pada tahapan siklus selanjutnya yaitu siklus II.
guru dan anak selama proses pembelajaran dan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh
pada pelaksanaan kegiatan untuk siklus I, maka
terlihat
bahwa
dilaksanakan
kegiatan
belum
penelitian
terselesaikan
yang
terutama
media
pembelajaran
berupa
4) Menyediakan alat evaluasi untuk siklus II.
Tindakan
melaksanakan
pada
siklus
pembelajaran
II,
peneliti
sesuai
dengan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah
dalam meningkatkan kemampuan bercerita anak
dipersiapkan
menggunakan media gambar pada kelompok B
binatang yang dilaksanakan pada tanggal 25
yang secara klasikal diperoleh nilai keberhasilan
sampai 27 Agustus 2015. Pada tahap ini,
mencapai
tindakan
61%,
sedangkan
indikator
terlebih dahulu dengan tema
penelitian
dilaksanakan
di
ruang
keberhasilan yang ditetapkan minimal 75% atau
Kelompok B TK Kuncup Beringin Kendari,
mencapai hasil konversi bobot nilai antara 2.50–
anak telah siap belajar dengan guru yaitu
4.00 atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
meningkatkan
dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sehingga
dengan penggunaaan media gambar. Setelah
penelitian dilanjutkan pada tahap siklus II.
perencanaan awal, selanjutnya peneliti yang
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
melaksanakan
dilakukan pada siklus I meliputi perencanaan,
direncanakan.
tindakan,
pengamatan
atau
bercerita
anak
bekerjasama dengan guru Kelompok B untuk
pada siklus II sama dengan tindakan yang
pelaksanaan
kemampuan
Observasi
tindakan
yang
sudah
dilakukan
untuk
melihat
observasi, dan refleksi. Mengacu pada data hasil
pelaksanaan
temuan observasi, evaluasi dan refleksi pada
meningkatkan
tahap kegiatan siklus I, maka peneliti bersama
menggunakan media gambar sesuai dengan
guru Kelompok B sepakat untuk melaksanakan
Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah
kegiatan untuk tindakan siklus II dengan lebih
dibuat. Observasi dilakukan oleh guru TK yang
optimal dan persiapan yang lebih baik lagi, agar
bertindak sebagai kolaborator terhadap aktivitas
kekurangan-kekurangan
pada
guru sesuai dengan lembar observasi guru yang
tindakan siklus I dapat diminimalisir. Dalam
telah dipersiapkan dengan menuliskan “ya” jika
perencanaan tindakan
kembali
indikator yang diamati terlaksana dan “tidak”
menyiapkan hal-hal yang akan dilakukan dalam
jika indikator yang diamati tidak terlaksana dan
pembelajaran, seperti:
memberi catatan
yang terdapat
ini
peneliti
1) Membuat skenario
pembelajaran
dengan
kemampuan bercerita anak
komentar atau keterangan.
pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian
Demikian pula untuk aktivitas anak didik selama
(RKH) untuk siklus II pada pertemuan I,
proses belajar mengajar berlangsung.
pertemuan II dan pertemuan III, yang mengacu
Pada awal pembelajaran guru menyiapkan
kelompok B TK Kuncup Beringin Kendari telah
anak untuk memulai belajar, menyampaikan
terselesaikan dan mencapai target peneliti yaitu
tujuan
indikator keberhasilan 75%.
pembelajaran,
menyiapkan
media,
memotivasi anak, dan memberikan pesan-pesan
Jika dilihat dari hasil perhitungan nilai
atau hikmah yang terkandung dalam cerita. Hasil
secara klasikal pada siklus II yaitu 89% anak
analisis observasi guru sesuai dengan lembar
telah mencapai indikator kinerja yaitu minimal
observasi sebanyak
75%
20
aspek yang diamati.
anak
memperoleh
nilai
Berkembang
Pada siklus II hanya 19 aspek yang tercapai
Sangan Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai
(95%).
Harapan (BSH). Dengan demikian penelitian ini
Proses pembelajaran siklus II pada anak
telah berhasil dilaksanakan, maka peneliti dan
meliputi mendengarkan guru menyampaikan
guru
tujuan pembelajaran, mendengarkan cerita guru
melanjutkan pada tahap siklus selanjutnya,
dengan tertib, anak melakukan tanya jawab
dengan
dengan guru tentang media gambar, dan
dihentikan.
mendengarkan kesimpulan serta pesan-pesan
PEMBAHASAN
yang terkandung dalam suatu cerita. Analisis
Kelompok
kata
B
lain
Pelaksanaan
sepakat
tindakan
untuk
tidak
penelitian
ini
penelitian ini terdiri dari
hasil observasi anak sesuai dengan lembar
dua siklus, dimana setiap siklus terdiri atas tiga
observasi pada siklus II sebanyak 20 aspek yang
(3) kali pertemuan sesuai prosedur penelitian
diamati
yang
diharapkan
tercapai,
namun
yang
tercapai sebanyak 19 aspek (95%).
sudah
pelaksanaan
dirancang
sebelumnya.
pembelajaran
tiap
Pada
pertemuan
Berdasarkan perolehan nilai anak didik
menggunakan media gambar. Setiap pertemuan
dinyatakan bahwa program kegiatan meningkat.
terdiri atas tiga tahap kegiatan yaitu kegiatan
Walaupun masih terdapat anak didik yang
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan
memperoleh nilai bintang (**) atau Mulai
awal,
Berkembang (MB) tetapi dapat dikatakan bahwa
dilakukan guru sebelum masuk pada tema
sebagian anak didik dipandang telah mampu
pembelajaran yang diawali dengan salam dan
menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditetapkan
membaca
sesuai
memberikan
dengan
indikator
penilaian
dalam
penelitian ini khususnya dalam pelaksanaan
yaitu
kegiatan
doa,
pendahuluan
memotivasi
apersepsi
yang
anak
yang
serta
berhubungan
dengan tema pembelajaran.
tindakan siklus II. Selain itu, dengan perolehan
Hasil yang diperoleh dari kemampuan
nilai sebesar 89% tersebut telah dicapai oleh 18
bercerita anak melalui media gambar pada
orang anak didik, sehingga secara umum dapat
observasi
dikatakan
bahwa
atau
pelaksanaan siklus I terlihat adanya peningkatan,
rangkaian
pelaksanaan
dalam
namun belum mencapai indikator kinerja yang
anak
diharapkan, sehingga perlu dilaksanakan siklus
dengan menggunakan media gambar pada
II. Hal ini disebabkan pada pelaksanaan siklus I
meningkatkan
program
kegiatan
pembelajaran
kemampuan
bercerita
awal
jika
dibandingkan
dengan
terdapat beberapa kelemahan guru dalam proses
Beringin Kecamatan Poasia Kota Kendari dapat
pembelajaran
ditingkatkan melalui media gambar.
gambar,
dengan
sehingga
menggunakan
perlu
media
dilakukan
suatu
perbaikan pada siklus II agar indikator kinerja
yang diharapkan dapat tercapai.
Pada
kelemahan
siklus
yang
II,
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan pada siklus I dan siklus II, maka
semua
telah
Kesimpulan
kelemahandengan
pada siklus I di peroleh persentase sebesar 85%
observer, baik dari segi pembelajaran guru
dan mengalami peningkatan pada siklis II
maupun pembelajaran anak akan di antisipasi
sebesar 95%, (b) Aktivitas belajar anak pada
agar tidak terjadi lagi pada siklus II sehingga
siklus I di peroleh persentase sebesar 80% dan
pembelajaran berjalan sesuai harapan.
mengalami peningkatan pada siklus II sebesar
Berdasarkan
disepakati
dapat disimpulkan (a) Aktivitas mengajar guru
hasil
yang
diperoleh
95%, (c) Evaluasi hasil aktivitas mengajar guru
ketercapaian aktivitas mengajar guru dalam
pada siklus I sebesar 85% dan mengalami
kegiatan meningkatkan kemampuan bercerita
penimgkatan pada siklus II sebesar 95%.
anak pada siklus I adalah 85%. Ketercapaian
Saran
aktivitas belajar anak dalam kegiatan bercerita
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka
menggunakan media gambar pada siklus I adalah
peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: (a)
80%. Hasil evaluasi minat membaca anak pada
Bagi
siklus I adalah 61% atau 11 orang yang
Beringin Kecamatan Poasia Kota Kendari
mendapatkan nilai kategori BSH (Berkembang
diharapkan
Sangat Baik) atau bintang tiga(***/3) dan BSB
dengan baik sehingga proses pembelajaran
(Berkembang
bintang
berjalan efektif, (b) Bagi guru, agar penggunaan
empat(****/4) dari 18 orang anak. Ketercapaian
media gamabar dapat menjadi salah satu
aktivitas
alternatif
Sangat
mengajar
Baik)
guru
atau
dalam
kegiatan
anak
Taman
dapat
pedoman
Kanak-Kanak
mengikuti
Kuncup
pembelajaran
pembelajaran
untuk
meningkatkan keterampilan bercerita anak pada
meningkatkan keterampilan bercerita anak, dapat
siklus II adalah 95%. Ketercapaian aktivitas
memberikan bimbingan dan kasih sayang serta
belajar
bercerita
motivasi yang disertai sanjungan agar anak lebih
menggunakan media gambar pada siklus II
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, (c)
adalah 95%. Hasil evaluasi minat bercerita anak
Bagi sekolah, diharapkan dapat memperbanyak
pada siklus II adalah 89% atau 16 orang yang
media pembelajaran untuk menunjang fasilitas
mendapatkan nilai kategori BSH(Berkembang
pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru dan
Sangat Baik) atau bintang tiga(***/3) dan
anak agar penggunaan mendia gambar dapat
BSB(Berkembang Sangat Baik) atau bintang
bermanfaat untuk tambahan pengalaman dan
empat(****/4) dari 18 orang anak. Dengan
pedoman dalam mengambil kebijakan di sekolah
demikian, maka keterampilan bercerita anak
dalam memberikan bimbingan mengajar kepada
pada Kelompok B Taman Kanak-kanak Kuncup
guru, (d) Bagi peneliti diharapkan agar hasil
anak
dalam
kegiatan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
Yamin, Martinis & Jamilah Sabri Sanan. 2010.
rujukan dalam melaksanakan penelitian, dapat
Panduan Pendidikan Anak Usia Dini.
menciptakan suasana menyenangkan dan lebih
Jakarta: GP Press.
kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran
dengan penyajian yang menarik, agar anak lebih
tertarik dan menyukai kegiatan yang dilakukan
serta merasa senang dengan kegiatan yang
Yudhistira, Dadang. (2013). Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia (Grasindo).
disajikan.
Zaman, Badru, dkk. 2007. Media dan Sumber
DAFTAR PUSTAKA
Belajar
TK.
Jakarta:
Uneversitas
Terbuka.
Hamalik, Oemar. (1986) Pengertian Media
Gambar, Online.
Tersedia:
https://ian43.wordpress.com/tag/pengerti
2014.
Modul
PLGP
–
Penelitian
Tindakan Kelas : Rayon 126 UHO.
Kendari : UHO.
an-media-gambar.html19 Desember
Depdiknas 2002.
2014.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
(2001).
Pengertian Media Gambar Pemanfaatan
Data Proses Belajar Mengajar, Online
. Tersedia:
http://www.sarjanaku.com/2011/05/peng
ertian-media-gambar.html
Taman
Permainan Berhitung
Kanak-Kanak.
Direktorat
Peningkatan
Di
Jakarta:
Pendidikan,
Dinas
Mutu Taman
Kanak-
Kanak.
UU Sisdiknas, 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003.
Jakarta: Sinar Grafika.
6 Desember 2014.
Latif, Mukhtar, dkk. 2013. Orientasi Baru
Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Kencana.
UU Sisdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003.
Jakarta: Sinar Grafika.
Yamin, Martinis & Jamilah Sabri Sanan. 2010.
Panduan Pendidikan Anak Usia Dini,
Jakarta: GP Press
Yufiarti, Titi Chandrawati. 2008 Profesionalitas
Guru
PAUD.
Terbuka.
Jakarta:
Universitas
Download