ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM S SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Sensus Pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2015) Oleh : SOFI NURUL FUADAH 123403117 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya [email protected] ABSTRACT ANALYSIS DIFFERENECE OF TRADING VOLUME ACTIVITY BEFORE AND AFTER STOCK SPLIT (Census in Companies Listing on the Stock Exchange in 2015) Guidance : Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA H.Usman Mulja Kusumah, S.E., Ak The purpose of research on the analysis of Stock Trading Volume difference before and after the stock split is to determine whether there is an increase or decrease in TVA, subsequent to the stock split policy. The method used in this study is a different test method. Techniques of data retrieval was performed using the documentation of the BEI. Results of research conducted on 14 samples showed a significant difference between the average TVA before and after the stock split. It can be seen the value of t < t table, then Ho is accepted. Thus, the probability value is greater than the specified significance level then Ho is accepted. From the results of these tests are not a significant difference between the volume of stock trading before and after the stock split. Keywords: Stock Split, Trading Volume Activity ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Sensus Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015) ABSTRAK Oleh : SOFI NURUL FUADAH 123403117 Pembimbing : Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA H.Usman Mulja Kusumah, S.E., Ak Tujuan penelitian tentang analisis perbedaan Volume Perdagangan Saham sebelum dan sesudah stock split ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan atau penurunan TVA setelah dilakukannya kebijakan stock split. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji beda. Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dari BEI. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 14 sampel penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara rata-rata TVA sebelum dan sesudah stock split. Dapat diketahui nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Dengan demikian, nilai probabilitas lebih besar daripada taraf signifikansi yang ditentukan maka Ho diterima. Dari hasil pengujian tersebut terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Kata Kunci : Pemecahan Saham, Volume Perdagangan Saham PENDAHULUAN Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari dalam perusahaan yaitu modal pemilik, maupun laba ditahan, dan dapat diperoleh dari luar perusahaan, yaitu dalam bentuk pinjaman dari pihak lain. Selain pinjaman untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham kepada para pemilik modal (investor). Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Dalam hal ini, pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Pasar modal berfungsi sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak-pihak yang berupaya memperoleh tambahan dana melalui penjualan sahamnya. Para pelaku di pasar modal sangat membutuhkan setiap informasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar modal. Oleh sebab itu semakin tinggi harga pasar saham, semakin kecil saham itu dapat dibeli investor. Manajemen dari perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena itu mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa dipakai adalah melakukan stock split. Stock split adalah kebijakan manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya, dengan cara membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini. Alasan perusahaan melakukan stock split adalah untuk menghindari harga pasar yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membeli atau memiliki saham tersebut (Irham Fahmi, 2013: 126). Pada hasil penelitian sebelumnya terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan sebelum dan sesudah stock split. Seperti hal nya pada penelitian Wang Sutrisno et al. (2000) yang menganalisis pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham perusahaan menyimpulkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, volume perdagangan dan persentase spread. Menurut Tandelilin (2011), keputusan analisis teknikal dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data-data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu. Volume perdagangan saham merupakan penjumlahan dari setiap transaksi yang terjadi di bursa pada waktu tertentu atas saham tertentu. Volume perdagangan juga merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pergerakan saham. Menurut Ambarwati volume perdagangan dapat diartikan sebagai jumlah saham yang diperdagangkan pada hari tertentu. Volume perdagangan yang besar menunjukkan suatu saham yang aktif yang artinya sedang digemari oleh investor. Volume perdagangan itu sebenarnya secara proporsional lebih rendah daripada saat sebelum dipecah, keuntungan agen (merupakan bagian yang terbesar dari biaya transaksi) secara proporsional lebih tinggi dan selisih antara penawaran dan permintaan (bid-ask spread) adalah lebih tinggi dalam persentasenya terhadap harga tawaran (bid price). Secara keseluruhan, semua hasil nyata itu menunjukkan likuiditas saham yang ditunjukkan dengan volume perdagangan sesudah stock split yang lebih rendah daripada sebelum stock split. Volume perdagangan saham dapat diukur dengan Trading Volume Activity (TVA) dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Setelah itu rata-rata masing-masing volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah pemecahan saham dihitung untuk mengetahui besarnya perbedaan. Trading Volume Activity (TVA) merupakan perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Untuk mengetahui apakah aktivitas stock split dapat mempengaruhi TVA maka digunakan pengujian dengan uji beda dua rata-rata, yaitu rata-rata TVA sebelum stock split dengan rata-rata TVA sesudah stock split. Bila terdapat perbedaan yang signifikan maka berarti stock split berpengaruh terhadap TVA. METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan ssebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2015: 1). Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif analisis dan metode komparatif dengan pendekatan sensus. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Metode analisis merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan peneliti ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Mohamad Nazir, 2011 : 54) Metode sensus adalah cara pengumpulan data jika seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter (Suparno, 2008). OPERASIONAL VARIABEL Menurut Sugiyono (2015: 2), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul “Analisis Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split ”, maka dalam penelitian yang dilakukan, terdapat variabel-variabel sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen atau variabel bebas, yaitu: variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2015: 4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu volume perdagangan saham sebelum stock split ( volume perdagangan saham sesudah stock split ( ) ) dan Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Volume perdagangan saham sebelum stock split ( ) Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada periode tertentu. Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi saham. (Suad Husnan dkk, 2005). Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada periode tertentu. Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi saham. (Suad Husnan dkk, 2005). Volume perdagangan saham sesudah stock split ( ) Indikator Skala Jumlah unit volume perdagangan saham sebelum stock split. Rasio Jumlah unit volume perdagangan saham sesudah stock split. Rasio TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, karena tidak memungkinkan untuk memperoleh data tersebut secara langsung. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain yang dipublikasikan dalam bentuk yang sudah jadi. Data yang digunakan adalah data historis tentang volume perdagangan saham. POPULASI SASARAN Pengertian populasi menurut Sugiyono (2015: 61) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis, dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2015: 8). Berdasarkan dalam kerangka pemikiran, penulis menyajikan model / paradigma penelitian mengenai Analisis Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split, adalah sebagai berikut : X1 Uji Beda Rata-Rata X2 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan: X1 : Volume perdagangan saham sebelum stock split. X2 : Volume perdagangan saham sesudah stock split. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan data yang ada dan memenuhi kriteria yang telah diuraikan sebelumnya, maka dari emiten yang terdaftar di BEI terdapat 14 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Berikut ini adalah data yang diperoleh peneliti dalam hal volume perdagangan saham pada Emiten di BEI tahun 2015. Tabel 4.1 Volume Perdagangan Saham Pada Emiten di BEI Tahun 2015 Sebelum dan Sesudah Stock Split Perusahaan/ hari ke -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 LTLS 856.500 1.483.500 1.636.300 815.000 1.058.900 1.341.400 1.100.200 711.800 826.900 1.295.100 Perusahaan/ hari ke -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 LION 100 15.100 7.200 19.500 1000 600 500 31.500 300 300 LEAD 2.616.400 2.871.600 3.022.000 2.065.000 2.396.800 2.563.000 2.935.400 2.092.100 596.500 2.557.600 LMSH 0 43.700 100 500 500 6.300 27.900 400 500 400 Volume Perdagangan Saham GDYR TRUS BALI 0 0 282.300 0 0 174.100 0 0 160.000 0 0 18.100 200 0 20.000 8.400 0 237.700 0 0 193.500 0 0 193.400 300 0 362.900 1.000 0 219.700 Volume Perdagangan Saham MIKA DSNG DLTA 2.927.800 591.200 36.500 2.634.700 651.300 115.000 4.149.800 95.100 63.200 2.684.300 518.500 900 2.704.300 184.700 0 63.884.900 1.815.900 66.700 39.763.000 2.485.200 24.500 46.150.000 1.976.400 29.400 35.346.000 3.671.800 3.300 39.268.400 436.600 14.100 ASJT 400 32.000 1.300 3.100 300 0 6.100 0 0 0 DEFI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CEKA 11.600 10.500 85.400 16.700 300 7.400 1.600 4.100 13.800 6.400 MERK 8.600 20.200 200 4.000 100 4.600 3.900 8.300 22.100 1.600 Sumber : Bursa Efek Indonesia Analisis Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Untuk menganalisis volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan kebijakan pemecahan saham tahun 2015 menggunakan alat bantu statistik, Analisis yang digunakan adalah uji beda (Paired T-test) dengan menggunakan SPSS versi 23.0 dengan menggunakan data volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split yang telah dirata-ratakan terlebih dahulu. Pada lampiran 1, nilai diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi 5% ( α = 0,05) dan derajat kebebasan (Degree of Freedom / df ) n-14 = 13. Dari tabel tersebut, dapat diketahui nilai t-hitung -0,881. Sedangkan nilai t-tabel sebesar 2,160, nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima. Apabila dilihat dari nilai probabilitasnya, terlihat bahwa nilai probabilitas sebesar 0,394. Dengan demikian, nilai probabilitas lebih besar daripada taraf signifikansi yang ditentukan ( probabilitas > 0,05 ), maka Ho diterima dan Ha ditolak. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil uji beda rata-rata berpasangan ( paired sample t-test ), maka didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil perhitungan, data volume perdagangan saham sebelum stock split pada emiten di BEI tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham PT. Logindo Samudramakmur Tbk, adalah jumlah dan rata-rata tertinggi dari semua emiten yang. Dan hasil data volume perdagangan saham PT. Trust Finance Indonesia Tbk dan PT. Dana Supra Erapacific Tbk adalah nilai terendah dari semua emiten yang diteliti. 2. Sedangkan hasil perhitungan data volume perdagangan saham sesudah stock split pada emiten di BEI tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham PT. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, adalah jumlah dan ratarata tertinggi dari semua emiten yang. Dan hasil data volume perdagangan saham PT. Trust Finance Indonesia Tbk dan PT. Dana Supra Erapacific Tbk adalah nilai terendah dari semua emiten yang diteliti. 3. Hasil uji Paired Sample T-test terhadap rata rata volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman stock split, secara statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Bahkan terjadi penurunan volume perdagangan saham sebelum stock split, hasil tersebut terlihat pada statistik deskriptif, dimana rata-rata volume perdagangan saham sebelum stock split lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan saham sesudah stock split. Hasil ini bertolak dari trading range theory yang menyatakan bahwa peristiwa stock split akan menyebabkan meningkatnya volume perdagangan atau meningkatnya likuiditas akibat harga yang lebih menarik bagi investor. SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil analisis volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia tahun 2015, dan atas keterbatasan penulis atas berbagai hal, dapat diajukan berbagai hal, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Untuk upaya mempertahankan tingkat kestabilan ekonomi perusahaan, seharusnya para pemilik modal dapat memaksimumkan nilai perusahaannya. Petumbuhan perusahaan diharapkan memberikan aspek yang positif bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkankan investasi di perusahaan tersebut. 2. Untuk Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya dibidang yang sama dimasa yang akan datang untuk dikembangkan dan diperbaiki. Misalnya dengan menambah variabel, memperbanyak sampel penelitian, dan memperpanjang periode pengamatan. Hal ini diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik. . DAFTAR PUSTAKA Ang. Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal. Mediasoft Indonesia A.Widha Erfana. Stock Split. Available on-line at www.google.com Adam Rahman. 2010. Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. An Ras Try Astuti. 2012. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Hasanuddin Makasar. Asep Mumu. 2009. Pengaruh Pemecahan Saham (stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham Yang Terdaftar di BEI. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya Chotyahani Hasna R. F. 2010. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011, Pasar Modal Di Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat Darwanto. 2008. Signaling Theory Dalam Pasar Modal. PMII Komfeis, 14 Agustus 2008 diakses dari http://www.pmii-komfeis.or.id/artikel/bisnis-a-manajemen/96-signallingtheory -dalam-pasar-modal.html. Eduardus Tamdelilin. 2010. Manajemen Keuangan Perusahaan Portofolio Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Ellen Rusiliati. 2010. Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham. Jurnal Bisnis dan kuntansi. Universitas Pasundan Bandung. Fahmi Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Fendi Susiyanto. 2004. Penggabungan dan Pemecahan Saham, Konsolidasi Saham Sektor Perbankan, Http://www.kompas.com, Jakarta Fernandus, Yoakim. 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham. Skripsi.Universitas Sanata Dharma. Hanna Maria Pertiwi. 2012. Analisis Volume Penjualan Terhadap Stock Split Up. Jurnal Penelitian. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya. Hasyim, H.M. 2009. Pengaruh Stock Split (Pemecahan Saham) Terhadap Likuiditas, Harga Saham. 19 Juni 2009. diakses dari http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/19/penelitian-tentang-pengaruh-stocksplit-pemecahan-saham-terhadap-likuiditas-harga-saham. Husnan, Suad. 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Buku 1.Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.