kajian terhadap objek-objek ruang perairan menuju ke arah

advertisement
KAJIAN TERHADAP OBJEK-OBJEK RUANG PERAIRAN
MENUJU KE ARAH PENGELOLAAN KADASTER
KELAUTAN DI INDONESIA
(Studi Kasus: Pulau Bintan, Kepulauan Riau)
TUGAS AKHIR
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Niko Saripson P Simamora
15107045
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Sarjana
KAJIAN TERHADAP OBJEK-OBJEK RUANG PERAIRAN MENUJU
KE ARAH PENGELOLAAN KADASTER KELAUTAN DI INDONESIA
(Studi Kasus: Pulau Bintan, Kepulauan Riau)
Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan
sebelumnya baik sebagian maupun seluruhnya, baik oleh saya maupun oleh orang
lain, baik di ITB maupun di instansi pendidikan lainnya.
Bandung, Mei 2012
Penulis
Niko Saripson P Simamora
NIM. 151 07 045
Bandung, Mei 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dr. Ir. Eka Djunarsjah, MT
Dr. Andri Hernandi, ST, MT
NIP 19670727 199403 1006
NIP 19710318 200912 1001
Disahkan oleh:
Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Dr. Ir. Kosasih Prijatna, M.Sc.
NIP. 19600702 198810 1 001
i
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan ucapan syukur tertinggi dipanjatkan kepada TUHAN,
Allah Semesta Alam, Yesus Kristus, oleh karena kasih karunia dan penyertaanNya membimbing penulis untuk menyelesaikan dengan baik Tugas Akhir dengan
judul “KAJIAN TERHADAP OBJEK-OBJEK RUANG PERAIRAN MENUJU
KE ARAH PENGELOLAAN KADASTER KELAUTAN DI INDONESIA (Studi
Kasus: Pulau Bintan, Kepulauan Riau)”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan sarjana di Program
Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Institut Teknologi Bandung.
Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
mendukung implementasi konsep kadaster kelautan di Indonesia. Secara khusus
dalam rangka pengelolaan objek-objek ruang perairan yang sampai saat ini masih
terus dikaji terutama dalam aspek peraturan dan perundang-undangan yang
mengaturnya, aspek teknis dan aspek kelembagaannya.
Bandung, Mei 2012
Penulis
ii
LEMBAR PENGHARGAAN
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bantuan, dukungan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1.
Bapak dan Mama, sebagai orang tua yang senantiasa mencurahkan kasih
dan sayang serta doa yang tak putus-putus demi kebaikan anak-anaknya, juga
Kak Ganda (Kanai) dan Lae Sitinjak, serta bereku Sasha yang berdoa
sebelum tulangnya sidang, Kak Irma (Kirmik) yang mendukung dalam
banyak hal dan adekku Raymond (Kemong) yang mendukung dalam doa dan
semangat. Hamu sude do artakki. Doakan terus si Kikong ini!
2.
Dr. Ir. Eka Djunarsjah, M.T., sebagai Pembimbing I yang memberikan
bimbingan terutama dalam membentuk cakrawala berpikir terutama dalam
bidang hidrografi, dan Dr. Andri Hernandi, S.T., M.T., sebagai
Pembimbing II yang banyak memberi masukan untuk penyempurnaan tugas
akhir.
3.
Prof. Dr. Ir. Ketut Wikantika, M. Sc., sebagai Dosen Wali yang
memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap berjuang sampai akhir.
4.
Ir. M. Yamin, sebagai Dosen Penguji yang memberikan banyak masukan
untuk penyempurnaan tugas akhir ini terutama dalam hal-hal yang mendasar
dan menuntut ketelitian.
5.
Dr. Ir. Kosasih Prijatna, M.Sc., sebagai Ketua Program Studi Geodesi dan
Geomatika ITB yang membantu dalam pembuatan surat untuk perbaikan
Fotogrametri II dan memberikan pengesahan atas berbagai surat yang terkait
dengan pengerjaan tugas akhir ini
6.
Ir. Saptomo H. Mertotaroeno, M. Sc., sebagai Dosen Fotogrametri II yang
memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri untuk segala kekurangan
saya dalam kuliah hingga akhirnya saya berkesempatan lulus dalam waktu
yang tepat.
7.
Dr. Ir. Samsul Bachri, M. Eng, atas dukungan semangat dan bimbingan
dalam pengerjaan proyek sehingga saya dapat bertemu dengan master
Sudirja, BE, Fajar Triady, ST (semangat untuk tesisnya, mas!), Ir. Donny,
iii
Agus Palar, Jarot dan Heri (Bocah Tua Nakal). Kebersamaan di proyek
mengajarkan saya kerja keras, terutama sebagai lelaki.
8.
Karyawan dan TU GD-ITB, khususnya Pak Dudung Suhendar, yang
bekerja keras membantu memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, Bu Lex Diana, penguasa lantai 4 hidro, atas
pinjaman kunci dan dorongan semangat di sela-sela waktu pengerjaan tugas
akhir ini di ruang hidrografi.
9.
Dr. Eng. Alamta Singarimbun, sebagai dosen, guru, abang dan pembimbing
rohani yang mengajarkan banyak hal. Kehidupan Bapak telah menceritakan
teladan yang lebih dari sekedar kata-kata. Tetap berkarya, Pak Profesor!
10. NEORACE yang kerennya ga ada matinya, sai hipas-hipas ma hita sude
ale angka dongan. Horas jala gabe sasude!
11. Paryasop Bandung, organisasi pertama tempat belajar dan bertemu keluarga
khususnya untuk main futsal. Tetap Jaya!
12. Keluarga PA : B’Deddy, Yanes, Mordekhai, Rikardo, Abram.
Kebersamaan kita membentukku dalam banyak hal.
13. Adik PA : Ery, Maruli, Yogi, Theus. Kebersamaan dengan kalian
membentukku untuk tetap setia melayaniNya dengan segala kekurangan dan
keterbatasanku. Semangat kalian adek-adekku!
14. Tarbantin’07 : Yanti, Atid, Theo, Faro, Ivan, Janico, Marsel, Tesa,
B’Ivan, Arifin, Mor, Tanti. Kepengurusan cuma sementara, kebersamaan
kita untuk selamanya. Semangat melayani di ladang masing-masing!
15. Keluarga LPMI seluruhnya, khususnya LPMI’07 : Tere, Isti, Mona,
Ariandi, Rey, Icha, Roy, Rienzy, Josia, Leo, Rahel.
16. UKSU’07 tempat berkumpul halak hita. Maju bentangkan semangatmu!
ISEI!!!
17. IMG’07 teman-teman seperjuangan mengarungi kerasnya kuliah Geodesi.
Hehe.. Khususnya SurTak (Surveyor Batak), Panitia Ekskursi Hidrografi,
Hantu Hidro (Timo dan Nikson, si soulmate sejati, kawan tenggelam di
Pulau Mega, yang sering bersama dan sudah mengerti luar dalam..hehe).
18. Tiranda 11 B: Raymond, SH, the best marketer, Destry Siagian, ST, MT,
si master yang perhatian dan penyemangat, Eiger Sumarly, ST, si hobi
iv
makan dan „mengeluarkan‟, Yanes David, ST, si saudara banyak hal,
sajurusan, sajabu, sa- abang PA, sakarejo muse annon, Bang Ramses, si boto
saluhut terutama masalah sepakbola, Kak Irma, si ibu kos yang cerewet
namun baik hati, Rico, si Gaol yang gaor, dan Bang Ronald yang datang
belakangan dengan segala ke-*u*u-annya.hehe.. Tak lupa PGT, si Junda
“kuteng”, yang banyak membantu terutama dalam mobilisasi.hehe..
19. Kabita, Nasgor Delivery, Warung Ibu Belakang, Sarbun, Klaten,
Gorengan Cep, Nini. Yang membantu dalam penyediaan kebutuhan makan,
terutama Nini yang banyak terganggu karena ributnya tetangganya ini.
20. Asisten Agama : Aryani, Funny, Ribka, Tri, Apul, Betseba, Irvan, David,
Sam, Abram, Nikson, Raymond, Oki, Vincent, Tian, Andrew.
21. Seluruh Dosen TPB dan Geodesi ITB,
22. Seluruh Pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
Abstrak
Wilayah laut Indonesia yang luas dengan garis pantai yang panjang merupakan
sebuah potensi besar yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama untuk
kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan potensi tersebut merupakan suatu hal
yang mutlak harus dilakukan sebagaimana amanat Undang- Undang Dasar 1945
Pasal 33 ayat 3, lebih lanjut Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960
Pasal 2 Ayat 2 menjelaskan wewenang negara dalam menguasai bumi,air, dan
ruang angkasa tersebut.
Pemanfaatan potensi laut yang dipandang sebagai ruang perairan dapat dilakukan
dalam banyak hal, salah satu yang sedang berkembang saat ini adalah
implementasi Kadaster Kelautan. Konsep Kadaster Kelautan yang merupakan
lanjutan dari Kadaster Pertanahan menjadi sangat penting ketika pemanfaatan
ruang laut dikaitkan dengan aspek legal, aspek teknis dan aspek kelembagaan.
Masalah yang dikaji adalah keberadaan bangunan di atas air yang terdapat di
Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Keberadaan bangunan atas air tersebut perlu dikaji
berdasarkan aspek hukum, teknis, dan kelembagaannya sehingga dapat dikelola
dengan baik dan juga dijadikan acuan bagi pengelolaan objek-objek ruang
perairan secara umum dalam konteks Kadaster Kelautan. Hasil kajian adalah
perlunya pembuatan peraturan yang mendukung implementasi Kadaster Kelautan.
Kata Kunci: Kadaster Kelautan, objek ruang perairan, aspek legal, aspek teknis,
aspek kelembagaan, penguasaan ruang
vi
Abstract
Indonesia’s vast marine territory with a long coastline is agreat potential which
should be best utilized primarily for the welfare of the nations. Utilization of this
potential is something that absolutely must be done as mandated by the UUD
1945 Pasal 33 ayat 3, the further the Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun
1960 Pasal 2 ayat 2 describes the authority of the state in control of the earth,
water, dan the aerospace.
Utilization is seen as a marine space could be done in many ways, one of which is
being developed at this time is the implementation of the Marine Cadastre.
Marine Cadastre concept which is a continuation of the Land Cadastre becomes
very important when the utilization of marine space associated with the legal
aspects, technical aspects and institutional aspects.
Problem studied is the presence of buildings on the water contained in Bintan
Island, Riau Islands. The existence of buildings on the water needs to be studied
based on the legal aspects, technical, dan institutional so it can be well managed
and well used as a reference for the management of the water of space objects in
general in the context of Marine Cadastre. The result is the importance of making
legislation that supports the implementation of the Marine Cadastre.
Keywords : Marine Cadastre, the waters of space objects, legal aspects, technical
aspects, institution aspects, the right of space
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
LEMBAR PENGHARGAAN ................................................................................ iii
Abstrak ................................................................................................................... vi
Abstract ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3
Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4
Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.5
Metodologi Penelitian .............................................................................. 3
1.6
Sistematika Penulisan ............................................................................... 5
BAB II STUDI LITERATUR ................................................................................. 6
2.1
Konsep Kadaster Kelautan ....................................................................... 6
2.1.1
Pengertian Kadaster Kelautan ........................................................... 6
2.1.2
Subjek Kadaster Kelautan ................................................................. 9
2.1.3
Objek-Objek Kadaster Kelautan ...................................................... 11
2.1.4
Peranan dan Tujuan Kadaster Kelautan .......................................... 12
2.2
Implementasi Kadaster Kelautan ............................................................ 14
2.2.1
Aspek Legal .................................................................................... 15
2.2.2
Aspek Teknis ................................................................................... 17
2.2.3
Aspek Kelembagaan........................................................................ 23
viii
BAB III KAJIAN TERHADAP OBJEK-OBJEK RUANG PERAIRAN MENUJU
KE ARAH PENGELOLAAN KADASTER KELAUTAN DI INDONESIA ...... 25
3.1
Kajian Hukum Tentang Hak-Hak Pengelolaan Atas Ruang .................. 25
3.1.1
Hak-Hak Atas Tanah ....................................................................... 25
3.1.2
Hak-Hak Atas Air Dan Ruang Angkasa ......................................... 29
3.2
Objek-Objek Ruang Perairan Di Indonesia ............................................ 31
3.2.1
Objek-Objek Ruang Perairan Di Pulau Bintan ............................... 32
3.2.2
Pengukuran dan Pemetaan Objek Ruang Perairan .......................... 37
3.2.2.1 Pengikatan Titik Dasar Teknik ........................................... 37
3.2.2.2 Pengamatan Pasang Surut ................................................... 38
3.2.2.3 Pengukuran Detil Objek dan Batas-Batas Persil Laut......... 40
3.2.2.4 Pengukuran Kedalaman ...................................................... 41
3.2.2.5 Perpetaan ............................................................................. 42
BAB IV ANALISIS .............................................................................................. 46
4.1
Hak-Hak Atas Pengelolaan Ruang ......................................................... 46
4.2
Aspek Teknis Dalam Pemberian Hak Atas Objek-Objek Ruang Perairan.
................................................................................................................ 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 49
5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 49
5.2
Saran ....................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN .......................................................................................................... 53
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metodologi Penelitian ......................................................................... 4
Gambar 2.1 Ruang Laut Tiga Dimensi (diadaptasi dari Sutherland, 2001) ............ 8
Gambar 2.2 Prinsip pengukuran kedalaman secara akustik (Poerbandono, 2005)
............................................................................................................................... 19
Gambar 2.3 Pengikatan Kedudukan Muka Laut Hasil Pengamatan Terhadap TDT
Ruang Perairan (Sidabutar, 2012) ......................................................................... 20
Gambar 2.4 Pengukuran Titik-Titik Detil Metode Trigonometris ........................ 21
Gambar 3.1 Ilustrasi Objek Ruang Perairan (BPN-RI, 2011)............................... 32
Gambar 3.2 Lokasi Studi....................................................................................... 32
Gambar 3.3 Lokasi Hotel Laut Jaya dan Resort Bintan Sayang ........................... 33
Gambar 3.4 Ilustrasi Objek Ruang (a) darat, (b) zona pasang-surut, (c) lepas
pantai ..................................................................................................................... 35
Gambar 3.5 Hotel Laut Jaya.................................................................................. 35
Gambar 3.6 Vila di Atas Air dan Restoran Kelong di Resort Bintan Sayang ...... 36
Gambar 3.7 Pengikatan Titik Dasar Teknik pada Base Station ............................ 38
Gambar 3.8 Pengikatan Titik Dasar Teknik pada Rover Station .......................... 38
Gambar 3.9 Pemasangan Palem ............................................................................ 39
Gambar 3.10 Pengikatan Palem terhadap BM Pasut ............................................ 39
Gambar 3.11 Pengukuran Detil Situasi dan Batas-Batas Persil Laut dengan
Metode Terestris.................................................................................................... 40
Gambar 3.12 Pengukuran Detil Situasi dan Batas-Batas Persil Laut dengan
Metode Ekstraterestris ........................................................................................... 41
Gambar 3.13 Pengukuran Kedalaman di Sekitar Objek Ruang Perairan.............. 42
x
Gambar 3.14 Gambar Ukur Kawasan Resort Bintan Sayang ............................... 43
Gambar 3.15 Peta Objek Ruang Perairan Kawasan Resort Bintan Sayang .......... 44
Gambar 3.16 Surat Ukur Hybrid Objek Ruang Perairan ...................................... 45
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Identifikasi Objek-Objek Ruang Perairan Terhadap Pemanfaatan Laut
............................................................................................................................... 12
Tabel 2. 2 Marine Stakeholder (diadaptasi dari BPN-RI & LPPM-ITB, 2003) ... 23
xii
Download