Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 PENTINGNYA PENGENALAN PELAJARAN NORMA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DENGAN HUMOR Ahsan Ziyadi Sekolah Dasar Negeri 200201 Padangsidempuan Corresponding author: [email protected] Abstrak Memperkenalkan norma sangatlah penting untuk kalangan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 200201 Padangsidimpuan dengan melalui penyampaian yang lugas dan penuh dengan kegembiraan tanpa ada suatu paksaan dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan tampak efek yang luar biasa pada rangsangan yang menyenangkan dalam menjalankan norma yang berada di lingkungan mereka. Dan para peserta didik dapat suatu sentuhan tingkat tinggi yang lebih kreatif secara fisik dan mental. Terkait dengan masalah norma yang dijalankan siswa dalam berbaur dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sangatlah meresahkan. Dalam kebanyakan perilaku yang tampak dari siswa tersebut mereka kurang mengenal aturan di sekolah dari sikap mereka yang sering acuh tak acuh dalam mengerjakan tugas di sekolah. Kemudian aturan yang berada dikalangan masyarakat dari perspektif norma agama siswa kurang menghormati sesama teman sebaya dan guru. Sehingga implikasi kesopanan mereka tidak tampak melalui strategi pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru. Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menjelaskan dan membantu kalangan guru pentingnya norma bagi kalangan siswa melalui strategi pembelajaran menyenangkan dengan humor, yang mencakup defenisi, jenis, metode dan fungsi. Yang menariknya nanti akan diharapkan merubah tingkat hubungan emosional mereka secara termotivasi dalam merubah sikap peserta didik secara optimal dan terindikasi secara kasat mata tanpa mudah dilupakan. Kata kunci : norma, strategi pembelajaran, humor. PENDAHULUAN Pengenalan norma pada kalangan masing-masing individu siswa pada pembelajaran PKn sangatlah kurang efektif, untuk dijadikan rujukan dalam memperkuat daya ingat mereka pengenalan untuk memahami norma secara fundamental. Dalam hal ini guru adalah suatu sumber suatu kesatuan dalam menggambarkan figur yang paling disukai dan diharapkan siswa untuk merubah siswa secara sikap pendidikan. Karena bagi sekolah adalah menciptakan suatu populasi pendidikan yang luas, dapat membaca secara kontekstual bukan hanya secara konseptual. Karena pendidikan itu adalah salah satu mengubah tabiat dan perilaku untuk menjalankan suatu aturan yang menghasilkan nilai. Pengenalan norma yang dilakukan oleh guru secara lugas dan ceria akan memberikan kenyamanan yang siswa rasakan sehingga memberika kesempatan otak emosi (memori) untuk menyimpan informasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Informasi yang masuk dalam pengenalan norma tersebut masuk ke dalam otak memori yang melibatkan emosi secara mendalam, akan memudahkan siswa untuk mengingat kembali saat diperlukan. Menurut widjaja, 1985:168 norma merupakan aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib mengenal dan menaati norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat. Keberadaan norma bagi kalangan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 200201 Padangsidimpuan sangat diperlukan untuk memberikan petunjuk dalam memperbaiki perilaku agar terciptanya kehidupan bersama yang tertib, tentram, aman, dan harmonis. Berkaitan dengan pentingnya pengenalan norma melalui strategi pembelajaran menyenangkan dengan humor pada dasarnya, bahwa norma adalah suatu yang berkaitan dengan menjalin suatu hubungan sosial agar seseorang tersebut dalam melaksanakan hal yang lazim untuk mengimpilkasikan ketinggian budi dan kesantunan seseorang dari segi komunikasi dan mengekspresikan perasaannya. PEMBAHASAN Pentingnya Norma Menurut Craig Calhoun norma merupakan pedoman dan aturan yang menyatakan mengenai bagaimana cara seorang individu layaknya bertindak dalam situasi tertentu (Sri Sudarmiyatun 2012:18). Dalam kehidupan bermasyarakat siswa tentunya harus mengetahui norma-norma yang ada disekitarnya secara konseptual yakni menurut widjaja, 1985 : 197 mengatakan bahwa pembagian norma-norma yang harus diketahui ada 4 macam yakni : Norma Agama Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah-perrintah dan larangan-larangan, yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Aturan-aturan itu tidak saja mengatur hubungan vertikal, http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 280 Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 antara manusia dengan Tuhan (ibadah), tapi juga hubungan horizontal, antara manusia dengan sesame manusia. Pada umumnya setiap pemeluk agama meyakini bahwa barang siapa yang mematuhi perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh pahala. Sebaliknya, barang siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sebagai sanksinya, ia akan memperoleh siksa. Sikap dan perbuatan menunjukkan kepatuhan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya tersebut disebut taqwa. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup tentang tingkah laku yang baik dan buruk,berupa bisikan-bisikan atau suara batin yang berasal dari hati nurani manusia. Berdasar kodrat kemanusiaanya, hati nurani setaip manusia “menyimpan” potensi nilai-nilai kesusilaan. Hal ini analog dengan hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia karena kodrat kemanusiaannya, sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena potensi nilai-nilai kesusilaan itu tersimpan pada hati nurani setiap manusia (yang berbudi), maka hati nurani manusia dapat disebut sebagai sumber norma kesusilaan. Tentang moral dihubungkan dengan etika, yang membicarakan tata susila dan tata sopan santun. Tata susila mendorong untuk berbuat baik, karena hati kecilnya menganggap baik, atau bersumber dari hati nuraninya, lepas dari hubungan dan pengaruh orag lain (Theo Lamintang 2017 : 154). Tidak jarang ketentuan-ketentuan norma agama juga menjadi ketentuan-ketentuan norma kesusilaan, sebab pada hakikatnya nilai-nilai keagamaan dan kesusilaan itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula karena sifatnya yang melekat pada diri setiap manusia, maka nilai-nilai kesusilaan itu bersifat universal. Dengan kata lain, nilai-nilai kesusilaan yang universal tersebut bebas dari dimensi ruang dan waktu, yang berarti berlaku dimanapun dan kapanpun juga. Sebagai contoh, tindak pemerkosaan dipandang sebagai tindakan yang melanggar kesusilaan, di belahan dunia manapun dan pada masa kapanpun juga. Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia, sebab yang bersangkutan merasa tidak mengingkari hati nuraninya. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan pada hakikatnya merupakan pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri, sehingga bagaimana dikemukakakn dalam sebuah mutiara hikmah, pengingkaran terhadap hati nurani itu akan menimbulkan penyesalan atau bahkan penderitaan batin. Inilah bentuk sanksi terhadap pelanggaran norma kesusilaan. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku yang baik dan tidak baik, patut dan tidak patut dilakukan, yang berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat atau komunitas tertentu. Norma ini biasanya bersumber dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai masyarakat. Tata sopan santun mendorong berbuat baik, sekedar lahiriah saja, tidak bersumber dari hati nurani, tapi sekedar menghargai menghargai orang lain dalam pergaulan. Dengan demikian norma kesopanan itu bersifat kultural, kontekstual, nasional atau bahkan lokal. Berbeda dengan norma kesusilaan, norma kesopanan itu tidak bersifat universal. Suatu perbuatan yang dianggap sopan oleh sekelompok masyarakat mungkin saja dianggap tidak sopan bagi sekelompok masyarakat mungkin saja dianggap tidak sopan bagi seklompok masyarakat lain. Sejalan dengan sifat masyarakat yang dinamis dan berubah, maka norma kesopanan dalam suatu komunitas tertentu juga dapat berubah dari masa ke masa. Suatu perbuatan yang pada masa dahulu dianggap tidak sopan oleh suatu komunitas tentu mungkin saja kemudian dianggap sebagai perbuatan manusia biasa yang tidak melanggar kesopanan oleh komunitas yang sama. Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan bahwa norma kesopanan itu tergantung pada dimensi ruang dan waktu. Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan berupa celaan, cemoohan, atau diasingkan oleh masyarakat. Norma Hukum Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, yang mengikat dan bersifat memaksa, demi terwujudnya ketertiban masyarakat. Sifat memaksa dengan sanksinya yang tegas dan nyata inilah yang merupakan kelebihan norma hukum dibanding dengan ketiga norma lain. Negara berkuasa untuk memaksa aturan-aturan hukum guna dipatuhi dan terhadap orang-orang yang bertindak melawan hukum diancam hukum. Ancaman hukuman itu dapat berupa hukuman bandan atau hukuman benda. Hukuman bandan berupa hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara sementara. Disamping itu masih dimungkinkan pula dijatuhkan hukuman tambahan, yakni pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman keputusan pengadilan. Demi tegaknya hukum, negara memiliki aparat-aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, hakim. Sanksi yang tegas dan nyata, dengan berbagai bentuk hukuman seperti yang telah dikemukan itu, tidak dimiliki oleh ketiga norma lain. Sumber hukum dalam arti materil dapat berasal dari falsafah, pandangan hidup, ajaran agama, nilai-nilai kesusilaan, adat istiadat, budaya, sejarah dan lain-lain. Dengan demikian dapat saja suatu ketentuan norma hukum juga menjadi kertentuan norma-notma yang lain. Sebagai contoh. Perbuatan mencuri adalah perbuatan melawan hukum (tindaka pidana, dalam hal ini : kejahatan), yang juga merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan (asusila), maupun kesopanan (a sosial). Jadi, diantara norma-norma tersebut mungkin saja terdapat kesamaan objek materinya, akan tetapi yang tidak sama adalah sanksinya. Akan tetapi, sebagai contoh lagi, seorang mengendarai kendaraan bermotor tanpa memiliki SIM, meskipun tidak melanggar norma agama, akan tetapi melanggar norma hukum. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor Menurut Doperter, Reaardon dan Singer (1999) mengatakan bahwa strategi pembelajaran menyenangkan humor merupakan kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran, daya dengar, http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 281 Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 partisipasi, umpan balik, dan pertumbuhan, dimana emosi dihargai. Menurut Friedman, dkk (2002) mengatakan bahwa ada humor PLANNED yakni humor yang direncanakan untuk pembelajaran menyenangkan berbagai sumber belajar yang menginginkan terpicunya keinginan tertawa. Hal ini merancang humor untuk pembelajaran dapat menggunakan : 1. Kartun, 2. Cerita singkat lucu, 3. Karikatur, 4. Film kartun, 5. Pernyataan lucu. Dengan tersebut dapat dinyatakan bahwa pendapat bahwa guru menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan untuk meberikan dampat positif terhadap peningkatan efektifas pembelajaran secara aktualisasi. Selanjutnya pendapat tersebut menekankan bahwa di lingkungan siswa dapat beranjak ke keadaan prima, mau bertanggung jawab, menghargai moral, saling mempercayai, dan mencapai suatu tempat yang tanpa batas untuk mecapai apapun. Penggambaran pada strategi pembelajaran menyenangkan dapat menata beberapa suasana kelas yang dimana sebgai berikut : 1. Menata lingkungan kelas, agar dapat memengaruhi kemampuan siswa secra baik dengan terfokus dengan penyerapan informasi, 2. Meningkatkan pemahaman melalui gambar seperti poster ikon akan menampilkan isi pelajaran secara visual, sementara poster afirmasi yang lucu dan mengandung humor akan menguatkan dialog internal siswa, 3. Alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dpat menghidupkan gagasan abstrak dan mengikutsertakan pelajar kinestik. Lingkungan fisik kelas sangat menjadi suatu sarana yang bernilai dalam siap membangun dan mempertahankan sikap positif. Dan sikap positif merupakan asset berharga untuk belajar. Dengan mengatur lingkungan dapat mengoptimalkan suatu penataan panggung kelas yang optimal, menurut Bobby (1999:29) bahwa cara menata perabotan, musik yang anda pasang, piñata cahaya, dan bantuan visual di dinding dan papan iklan, semua merupakan kunci-kunci yang menciptakan lingkungan belajar optimal. Dalam pembelajaran menyenagkan dengan humor ini dapat menjadi suatu gagasan ide yang dapat digunakan oleh pendidik yakni : 1) Poster Ikon dan Afirmasi. Yang dimana, penggunaa poster ini dapat membuat siswa untuk terus mengakses memori visual dari bahan poster ikon yang disajikan, setiap kali siswa melihatnya. Mereka akan terbiasa untuk sadar pada informasi yang diberikan pada pelajaran. Kemudian pada poster ikon tersebut membuat suatu afirmasi dengan berupa suatu pesan-pesan yang dapat memotivasi siswa dengan kata lain berbaur humor yang mengarah dalam perubahan memori siswa sehingga mereka merasa yakin untuk belajar dengan isi yang diajarkan oleh guru. 2) Gunakan Warna. Pada poster ikon yang dipasang akan memberikan stimulus terhadap tentang pokok-poko bahasan yang sedang dipelajari dari memori yang diakses mereka dapat merubah sikap mereka terhadap visualisai pembelajaran yang disampaikan. Dalam pemasangan poster afirmasi memberikan motivasi, sikap mental positif dalam aktualisasi belajar. Mereka diharapkan akan senantiasa termotivasi saat melihat poster-poster afirmasi yang mendorong untuk maju terus. Dengan begitu suasana yang indah, nyaman dari gambaran yang ditampilkan akan meningkatkan gairah suasana sikap siswa dalam hal aktualisasi pembelajaran bagi siswa. Dengan seperti itu, siswa akan dapat berkontribusi yang berarti dalam peningkatan hasil belajar mereka secara sikap. Humor Dalam Pengenalan Norma Humor berdasarkan humorolog Jaya Suprana (1996) pernah menulis peran humor dalam kehidupan sosial yang dimana humor merupakan salah satu situasi dan kondisi yang bebas nilai baku. Humor memiliki daya rangsangan untuk tertawa, namun tertawa bukan tujuan akhir humor. Meskipun menangkap humor memrlukan daya intelegensi dan emosional cukup tinggi, namun bagi Jaya Suprana humor adalah alat untuk memberikan kenikmatan, kesenangan dan kebahagian bagi manusia untuk merubah sikap yang lebih aktif. Pengertian ini mungkin saja humor tidak dimiliki semua orang, tetapi jika hal itu dalam diri seseorang memang pantas disyukuri. Untuk pengenalan norma pada siswa kelas IV SD Negeri dengan humor ini dapat memberikan suatu kompenen arti terpenting dalam kecerdasaan emosional siswa. Yang mana pengenalan norma tersebut melalui kecerdasan emosional siswa akan menerapkan sikap dan perilaku, dan akan mudah berkomunikasi secara efektif, dari perlikau tidak mudah terpancing oleh emosi luar yang tidak menguntungkan dirinya. Bila diri tidak cerdas emosi, maka diri akan terbawa arus permainan pikiran, dan juga arus permainan dari kompleksitas sosial. Akibatnya, diri sulit mengelola perilaku yang konsisten agar dapat mengendalikan kompleksitas sosial, dan membuat keputusan untuk meraih hasil terbaik. Dengan sejalan pada penjelasan saya tersebut menurut Shapiro (1997 : 125) menyatakan bahwa humor merupakan bagian dari kecerdasan emosional (EQ) yang paling penting sebagai berikut : a) Humor termasuk salah satu ketermapilan sosial yang paling penting; b) Humor termasuk bakat yang patut sekali disyukuri apabila dimiliki oleh anak-anak atau orang dewas; dan c) humor mempunyai tujuan-tujuan yang berbeda pada usia yang berbeda, tetapi sepanjang hidup seseorang, hal ini dapat membantunya dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam mengatasi berbagai masalah. Pengenalan norma agama melalui humor secara ikon poster dan afirmasi yang berkaitan dengan norma agama dengan pesan yang lucu tapi mengingatkan siswa pada atauran hubungan manusia dengan tuhan dan mengatur tingkah laku manusia berdasarkan ajaran agama. Gambar 1. Pengenalan norma agama melalui humor secara ikon poster dan afirmasi yang berkaitan dengan norma agama dengan pesan yang lucu http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 282 Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Seperti contoh melalui kata kata ikon poster yang adaq afirmasi “ Kata pak Ustad cowok yang tidak sholat jumat disuruh ikut ke pasar mau dibeliin mukena warna pink”. Melalui pengajaran dalam pengenalan salah satu norma di dalam kelas sebenarnya guru sedang merangsang daya kecerdasaan emosional siswa untuk mengubah sikap secara sosial dengan peserta didiknya. Pilihan menggunkan humor untuk menyatakan perasaan dalam kondisi apapun adalah sesuatu yang tepat adanya. Dengan arti humor itu mengekspresikan perasaan positif atau juga perasaan negative sesesorang. Dibalik penyampain humor dalam pembelajaran justru terkandung makna bahwa guru mampu menerima sesuatu apapun. Kemampuan tersebut semakin penting ketika anda berada ditengah-tengah siswa. Dengan humor pembelajaran membantu momen belajar menjadi nyata dan ini merupakan sebuah kualitas yang mampu membalik pengalaman sekolah. Sesungguhnya siswa umumnya senang berhubungan yang dapat merubah siswanya dengan guru yang dapat menghibur mereka sehingga guru dapat menarik perhatian peserta didiknya. Fungsi Humor Dalam Pembelajaran Dalam hasil penelitian Darmansyah (2003) beliau melakukan penelitian dengan memberikan kuis terhadap 240 orang mahasiswa Jurusan Tekhnik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya yang terdiri semester 2, 4, dan 6. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaiamana pendapat mereka tentang dosen ideal dan favorit yang paling disukai. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mereka masing-masing dipersilahkan memilih sepuluhy kata yang dianggap paling mewakili sosok dosen ideal itu. setalah dilakukan maka terkumpullah suatu analisis data yang terkumpul bahwa diperoleh 135 kata yang muncul dari tulisan mahasiswa dengan berbagai bentuk kombinasi yang tentunya sangat variatif. Dengan begitu Darmansyah membuat pengelompokkan menurut klasifikasi kata yang digunakan, dihasilkan tujuh puluh kata yang memenuhi syarat untuk ditampilkan mewakili pendapat mereka. Dengan penelitian tersebut bahwa mahasiswa menunjukkan dosen yang ideal bagi mereka dengan menempatkan kata “humoris” yang paling banyak dipilih untuk menuliskan karekteristik dosen ideal yang sangat disenangi mereka. SIMPULAN Jelas norma merupakan salah satu hal yang penting bagi siswa di era globalisasi sekarang ini. Pembelajaran menyenangkan dengan humor mereka dapat mengasimilasikan dan mengintegrasikan pembelajaran melalui konsep pembelajaran humor tersebut pada lingkungannya. Sehingga norma-norma segala yang ada di masyarakat mereka dapat berbaur dan disenangi setiap orang dengan kata arti mereka dapat berkontribusi dalam hal nilai sikap dari penjelasa melalui jurnal ini. Terhadap guru diharpakan mengembangkan dan mennyesuaikan pembelajaran dengan humor ini setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya, utamanya dalam mengubah nilai sikap masing-masing individu siswa. REFERENSI Damayanti Sri, 2012. Norma-Norma Yang Ada Di Masyarakat. Jakarta : Balai Puataka Berk, RA. 1998. Student Rating of 10 Strategies For Using Humor in Colleg Teaching. Journal of Excellece in College Teaching, 7, 71-92. Simanjuntak, I. dan Pasaribu, L. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Darmansyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar. Bandung : CV. Yrama Widya. Setiawan Deny, 2017. Pendidikan Kewarganegaraan. Medan : Madenatera. Loomas, David & Kolberg, Karen. 1993. The Laughing Classroom. Tiburon, CA: HJ Kramer. Juwita, Putri 2016. Pemahaman Pembelajaran Wacana Melalui Humor. Jurnal Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah. Sukoco, Aquarista 2014. Jurnal Tugas Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres. Jurnal Mahasiswa Universitas Surabaya. http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976 p-ISSN: 2549-435X 283