JURNAL SKRIPSI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 JATIYOSO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: TANJUNG PRATAMA K4611102 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2015 PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 JATIYOSO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANJUNG PRATAMA K4611102 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: [email protected] ABSTRAK Tanjung Pratama. PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 JATIYOSO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni2015. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar bermain bolavoli pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatiyoso tahun pelajaran 2014/2015 melalui penggunaan alat bantu pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa VIII B SMP Negeri 1 Jatiyoso tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 17 siswa putra dan 14 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi dan penilaian bermain bolavoli. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan presentase. Dari hasil analisis diperoleh peningkatan yang signifikan dari data awal ke siklus I. Pada Data awal siswa yang memenuhi KKM 75 pada pembelajaran bermain bolavoli sebesar 64,5% atau 20 siswa. Dan siswa yang belum tuntas sebesar 35,5% atau 11 siswa. Pada siklus I, hasil belajar bermain bolavoli setelah dilakukan tindakan melalui pengunaan alat bantu pembelajaran yang tuntas sebesar 77.4% atau 24 siswa sedangkan yang belum tuntas 22.6% atau 7 siswa dari jumlah siswa 31 dengan KKM 75. Pelaksanaan siklus II yang merupakan upaya perbaikan dari pelaksanaan siklus I yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih inovatif, efektif, efisien dan menyenangkan sehingga bisa mendukung pembelajaran yang berkualitas dan dapat meningkatkan hasil belajar bermain bolavoli yaitu sebesar 87,1% atau 28 siswa yang tuntas dan yang belum tuntas sebesar 12,9% atau 3 siswa dari 31 siswa dengan KKM: 75. 2 Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan alat bantu pembelajaran bermain bolavoli dapat meningkatkan hasil belajar bermain bolavoli pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatiyoso tahun pelajaran 2014/2015. Kata kunci : hasil belajar, alat bantu pembelajaran, bermain bolavoli. ABSTRACT Tanjung Pratama. APPLICATION OF LEARNING TOOL TO IMPROVE RESULTS IN LEARNING TO PLAY VOLLEYBALL CLASS VIII B SMP NEGERI 1 JATIYOSO YEAR 2014/2015 STUDY Thesis, the Faculty of Education University of March Surakarta. Juni2015. This research aims to improve learning outcomes play volleyball at class VIII B of SMP Negeri 1 Jatiyoso 2014/2015 school year through the use of teaching aids. This research is a classroom action research (PTK) conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Subjects were students VIII B of SMP Negeri 1 Jatiyoso school year 2014/2015, amounting to 31 students consisting of 17 male students and 14 female student. Source of data in this study came from the teachers and students. Data collection techniques are observation and assessment play volleyball. Data analysis using descriptive technique which is based on a qualitative analysis of the percentage. From the results obtained by analysis of significant improvement from baseline to cycle I. At the beginning of the student data that meets the KKM 75 on learning to play volleyball at 64.5% or 20 students. And students who have not completed 35.5% or 11 students. In the first cycle, the result of learning to play volleyball after the action through the use of teaching aids were completed by 77.4% or 24 students who have not completed while 22.6% or 7 students from a number of students 31 to KKM 75. Implementation of the second cycle which is an improvement of the implementation I cycle to create the learning process more innovative, effective, efficient and enjoyable so that it can support quality learning and can improve learning outcomes play volleyball in the amount of 87.1% or 28 students who completed and unfinished by 12.9% or 3 students from 31 students with KKM: 75. The conclusions of this study is the use of teaching aids play volleyball can improve learning outcomes play volleyball at class VIII B of SMP Negeri 1 Jatiyoso school year 2014/2015. Keywords: learning outcomes, teaching aids, playing volleyball 3 I. dijadikan alat untuk menyampaikan PENDAHULUAN Pendidikan jasmani tujuan pendidikan merupakan bagian dari pendidikan pelaksanaanya secara umum. disekolah-sekolah, Pendidikan jasmani yang dapat dilakukan dari mulai merupakan proses untuk mencapai Sekolah Dasar sampai Perguruan tujuan pendidikan menggunakan Tinggi. Ditingkat Sekolah Menengah aktivitas fisik Atas gerakan diharapkan dapat yang menghasilkan (SMP) merupakan sederajat salah bolavoli satu olahraga perubahan dalam kualitas individu, permainan bola besar yang diajarkan baik sebagai dalam hal fisik, mental, materi pokok Permaianan dalam emosional, intelektual, sosial, moral kurikulum. bolavoli dan spiritual. dapat dijadikan olahraga pendidikan, Pendidikan jasmani diajarkan rekreasi, maupun olahraga prestasi. dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Bolavoli juga merupakan olahraga Sekolah Menengah Pertama (SMP), beregu yang mempunyai banyak Madrasah (MTS), manfaat terhadap perkembangan dan (SMA), pertumbuhan siswa. Akan tetapi, Sekolah Tsanawiyah Menegah Atas Sekolah menengah kejuruan (SMK), meskipun Madrasah Aliyah (MA), bahkan pokok dalam pelajaran olahraga Perguruan masih banyak siswa yang belum Sekolah Tinggi Menengah khususnya Atas di (SMP) memiliki sudah hasil menjadi belajar materi bermain sederajat memiliki peranan sangat bolavoli yang baik dan benar. Hal ini penting, disebabkan karena pertama faktor yaitu kesempatan kepada memberikan siswa untuk siswa yang sebagian merasakan terlibat langsung dalam berbagai panas saat menggunakan bola voli, pengalaman belajar melalui aktivitas dan jasmani, olahraga dan kesehatan digunakan untuk langsung bermain yang dipilih serta dilakukan secara bolavoli, tanpa melalui tahap-tahap sistematis. pembelajaran yang benar. Sehingga Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang karena waktu yang hanya hasil belajar bermain bolavoli belum memiliki hasil yang baik dan benar. 4 Dari kenyataan pembelajaran pendidikan jasmani di meningkatkan hasil belajar bermain bolavoli. SMP Negeri 1 Jatiyoso Karanganyar Jadi Pengembangan khususnya kelas VIII B, proses pembelajaran permainan bola voli pembelajarannya sudah cukup baik. pada pendidikan jasmani melalui alat Akan tetapi, materi bermain bolavoli bantu pembelajaran sangatlah tepat dan hasil belajarnya belum optimal dilakukan, dengan kriteria ketuntasan minimal mengajarnya banyak, penyesuaian yaitu terhadap kemampuan anak sehingga 75. Hal ini dibuktikan karena selain berdasarkan daftar penilaian guru mereka penjas di SMP Negeri 1 Jatiyoso mengikuti pembelajaran, termotivasi bahwa dari jumlah 31 siswa terdiri dan bergairah untuk bergerak dalam dari 17 siswa putra dan 14 siswa meningkatkan hasil belajar bermain putri, jumlah siswa ini yang sudah bolavoli. bisa dikatakan mencapai target tidaklah variasi terlalu bosan Dari latar belakang tersebut sebanyak 20 siswa, dan artinya hanya perlu 64,5% dari jumlah seluruh siswa mencari solusi dari masalah yang ada yang dan untuk menegetahui seberapa dinyatakan pembelajaran tuntas bermain dalam bolavoli. besar dilakukan penggunaan Pembelajaran saat ini disampaikan pembelajaran dalam membantu bentuk permainan dan olahraga, materi dan isi pembelajaran menggunakan alat bantu alat bolavoli meningkatkan untuk bantu dapat hasil belajar barmain bolavoli. hendaknya diberikan secara bertahap dan penelitan Bedasarkan permasalahan di atas, maka di perlukan pembelajaran sehingga tujuan pokok pengoptimalan hasil belajar melalui pembelajaran dapat dicapai oleh penelitian dengan judul “Penerapan siswa. Sehingga dapat dipahami Alat bahwa permasalahannya adalah guru Meningkatkan Hasil Belajar Bermain tersebut Bolavoli pada Siswa Kelas VIII B bantu belum menerapkan pebelajaran alat untuk SMP Bantu Pembelajaran Negeri 1 Jatiyoso Untuk Tahun Pelajaran 2014/2015” 5 Manfaat Penelitian ini adalah: Dari hasil penelitian ini diharapkan kepala sekolah dapat Dari hasil penelitian ini diharapkan memahami bahwa penerapan alat dapat memberi manfaat untuk: 1. Bagi Siswa SMP Negeri bantu pembelajaran itu penting 1 dalam Jatiyoso kelas VIII B Melalui pembelajaran bantu sehingga model penerapan pembelajaran harapkan siswa akan antusias dalam sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Bagi Guru Penjasorkes SMP Negeri 1 Jatiyoso kelas VIII B Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan refrensi pembelajaran bagi guru penjas, bahwa dengan penerapan alat bantu pembelajaran untuk belajar bermain bolavoli siswa lebih antusias dalam belajar, sehingga untuk mencapai tujuan pembelajaran mudah dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 3. Bagi Kepala Sekolah dapat lebih II. mengikuti hasil harapkan pembelajaran tersebut. di SMP Negeri 1 Jatiyoso kelas VIII B KAJIAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA pembelajaran bermain bolavoli, meningkatkan di penjas memenuhi penyediaan alat bantu alat ini pembelajaran 1. Permainan Bolavoli a. Pengertian Permainan Bolavoli Permainan bolavoli adalah olahraga beregu atau kelompok yang dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari enam pemain, dalam lapangan yang berukuran 18 m x 9 m. lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama besar oleh sebuah garis yang diatasnya di bentangkan net. b. Teknik Dasar Permainan Bolavoli 1) Passing Bawah Cara melakukan passing bawah : 6 a) Sikap badan berdiri, selebar bahu, kedua lutut kedua kaki dibuka agak ditekuk, dan kedua selebar bahu, dan kedua tangan berada di atas lutut agak ditekuk. depan dahi. b) Badan agak condong ke depan, pandangan ke b) Badan agak condong ke depan, pandangan ke arah datangnya bola. arah datangnya bola. c) Kedua tangan dirapatkan c) Jari-jari kedua tangan dan diluruskan di depan badan. direnggangkan. d) Perkenaan d) Perkenaan bidang bola datar pada lengan bawah dekat pergelangan tangan. e) Saat gerakkan kedua lengan e) Saat perkenaan, hingga f) Gerakan tangan gerakan pangkal keras kemudian bola. luruskan kedua tangan. f) Gerakan disesuaikan keras atau kecepatan dengan atau lemahnya 3) Servis Bawah tangan Yang dengan dalam servis antara lain : perlu diperhatikan lemahnya bola yang a) Pemain berdiri menghadap ke arah net, datang. dengan salah satu kaki 2) Passing Atas Cara bola melambung. disesuaikan bahu, ikuti gerakan bola, kemudian ke atas dengan sumber dari pada ujung jari tangan. dorong perkenaan, bola melakukan passing di depan. b) Lengan kiri ke depan atas : dan memegang bola. a) Sikap badan berdiri, kedua kaki dibuka c) Bola dilambungkan rendah ke atas, berat 7 badan bertumpu pada sampai ketinggian ± 1 m yang di atas kepala di depan berada kaki belakang. d) Lengan bahu, dan telapak tangan yang bebas kanan segera ditarik ke digerakkan ke belakang belakang kemudian diayunkan ke dengan depan untuk memukul menghadap ke depan. bola dengan kekuatan d) Badan dilentingkan ke yang terukur. e) Saat atas kepala telapak belakang. Setelah tangan memukul bola, berada di belakang atas berat badan dipindahkan kepala, ke bagian kaki depan. dipukul dengan telapak f) Bola dipukul bola segera dengan tangan, dengan posisi tangan mengepal dengan lengan tetap lurus dan kuat seluruh Kemudian, sebagai ikut bergerak. pindahkan kaki belakang ke depan tubuh gerakan lanjutan e) Pada saat bola dipukul, berat badan dipindahkan ke depan. 5) Servis Mengapung 4) Servis Atas Yang perlu Yang diperhatikan perlu diperhatikan dalam servis antara lain : dalam servis antara lain : a) Pemain berdiri dengan a) Pemain berdiri dengan salah satu kaki di depan, kedua lutut agak ditekuk. dengan kedua kaki rapat. b) Kedua memegang tangan bola di depan badan. b) Kedua tangan memegang bola. c) Bola dilambungkan ke atas depan. c) Bola dilambung dengan tangan kiri ke atas 8 d) Saat bola melambung, lakukan tolakan beberapa langkah depan ke untuk d) Bola dipukul dengan telapak tangan pada bagian atas bola bersamaan dengan mendapatkan lompatan pergelangan tangan yang maksimal. diaktifkan. e) Saat mencapai ketinggian maksimal e) Mendarat dengan kedua telapak kaki dan bola berada pada bersamaan,kedua lutut jangkauan mengeper, kedua lutut lengan pukullah bola tersebut. ujung direndahkan, berat f) Pada saat memukul bola, badan dibawa ke depan. berat badan dipindahkan Kedua lengan di depan ke depan. samping badan. 6) Smash 7) Blok Adapun melakukan cara teknik dasar Jongkok, bersiap untuk melompat. smash sebagai berikut. a) Lompat dengan kedua a) Berat badan berada pada kaki depan, pandangan mengarah ke depan. tangan rapat dan lurus ke atas. b) Saat mendarat b) Melangkah sebelum hendaknya langsung melakukan tolakan menyingkir dan biasanya dilakukan dua memberi langkah pada kawan satu regu dan langkah terakhir lebar. c) Menolak dengan kedua untuk kesempatan bergantian melakukan blok. kaki ke atas dibantu dengan ayunan kedua lengan ke depan. 8) Kedudukan Pemain (Posisi Pemain) 9 a) Spiker adalah pemain yang bertugas 2. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar memukul Belajar merupakan bola agar jatuh ke sebuah proses perubahan di daerah lawan dalam diri manusia dan b) Libero adalah pemain bertahan ditampakan dalam bentuk yang memiliki peningkatan kebebasan untuk berubahan kuantitas tersebut yaitu kualitas tingkah dan laku keluar dan masuk seperti tapi tidak pengetahuan, boleh untuk kebiasaan, ketrampilan, dan melakukan smash kemampuan-kemampuan (biasanya didalam lapangan berseragam berbeda dengan rekan satu tim) peningkatan sikap, yang lain. b. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi pendidik c) Tosser / set upper dengan peserta didik dan adalah pemain yang sumber belajar pada suatu bertugas lingkungan mengumpankan bola Pembelajaran sebagai suatu kerekan rekan satu system yang bertujuan untuk timnya membantu d) Bloker adalah siswa, belajar. proses yang belajar berisi pemain yang pada serangkaian peristiwa yang dasarnya bertugas dirancang menahan serangan sedemikian attacker lawan dapat dari tapi tim juga bertugas sebagai spiker dan disusun rupa mendukung mempengaruhi untuk dan terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. 10 c. Prinsip Belajar disadari dan disengaja. Pembelajaran Belajar memiliki 2) Belajar merupakan tiga atribut pokok yaitu: interaksi 1) Belajar dengan merupakan proses mental dan 3) Hasil belajar ditandai pikiran dan perasaan, belajar dengan berupa perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut psikomotor, perubahan tingkah laku. e. Unsur Belajar dan Pemebelajaran afektif, kognitif, maupun (Nana Sudjana(2009); Hamadi(2011)) 3) Belajar individu lingkungannya. emosional atau aktivitas 2) Hasil atau menyatkan berkat Unsur–unsur yang terdapat mengalami, baik dalam proses belajar dan mengalami secara langsung media). (melalui Dengan kata pembelajaran, ada empat unsur yang terdapat dalam proses belajar dan lain, belajar terjadi di pembelajaran yaitu tujuan, dalam interaksi dengan bahan, metode, dan alat serta lingkungan (lingkungan penilaian fisik dan sosial) d. Ciri – Ciri dan Tujuan f. Hasil Belajar Hasil belajar adalah Belajar Aunurrahman (2012:35) menyatakan beberapa ciri umum kegiatan belajar yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. sebagai berikut: 1) Belajar kemampuan-kemampuan menunjukan suatu aktivitas pada g. Kreteria Pembelajaran Yang Berhasil diri seseorang yang 11 Smith dan Ragan mengemukakan “beberapa dapat bahwa, indikator digunakan menentukan yang untuk keberhasilan arti yang sebagai terbatas yaitu alat bantu pembelajaran”. Hal ini berarti media sebagai alat yang digunakan guru untuk proses pembelajaran, faktor – memotifasi belajar siswa, faktor tersebut adalah efektif, memperjelas informasi efisien,dan menarik’’(Pribadi, pembelajaran, memberi 2011:18). tekanan pada bagian-bagian yang penting memberi variasi 3. Media Pembelajaran a. Pengertian pembelajaran, memeperjelas Media Alat Pembelajaran c. Fungsi Media berasal dari kata ”medius” yang artinya tengah, perantara pengantar atau (Bovee,1997) dalam bahasa arab, “media adalah wasail atau wasilah yang berarti pengantara atau pengatar dari pengirim ke penerima” (dalam Hujair AH. Sanaky : 2009:3) Jadi media adalah sebuah alat sturktur pembelajaran. bantu mempunyai yang fungsi manyampaikan pesan. b. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Rusman (2012:145) “media sebagai arti yang sebagai terbatas yaitu alat bantu pembelajaran”. Hal ini berarti media sebagai alat yang digunakan guru untuk memotifasi belajar siswa, memperjelas informasi pembelajaran, memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting memberi variasi pembelajaran, memeperjelas Media sturktur pembelajaran. Rusman d. Alat Bantu Yang Digunakan Pembelajaran Menurut (2012:145) “media sebagai 1) Bola Busa 12 Bola ini digunakan siswa. Bola karet ini pada awal pembelajaran, digunakan dengan tujuan dengan tujuan siswa tidak agar siswa tidak kaget saat takut penggunaan bola voli yang mencoba pembelajaran saat bolavoli asli nantinya karena banyak siswa yang 3) Bola voli merasa panas ditangan saat Bola menggunakan bola voli voli ini digunakan sebagai tahap yang asli. Bola busa ini akhir digunakan bermain bola voli. Dimana sebagai awal pembelajaran pembetulan teknik dalam siswa bermain bolavoli sehingga mengunakan bola voli, net, diharapkan siswa dengan lapangan, dan peraturan teknik yang sesungguhnya. bermain bolavoli yang benar nantinya tidak 4) Hula Hoop akan merasakan panas di tangan. diperkenalkan Hula Hoop ini terbuat dari rotan yang memiliki diameter 90 cm. 2) Bola karet Bola ini Hula Hoop ini bertujuan digunakan sebagai tahap untuk melatih ketepatan lanjutan pembelajaran arah passing atas yang bermain bola voli. Bola nantinya akan digunakan karet dalam ini dikarenakan karet digunakan agar mulai siswa terbiasa pembelajaran bermain bolavoli. 5) Kursi Kayu menggunakan bola yang Kursi ini banyak lebih berat yang hampir sekali terdapat di sekolah- menyerupai bola voli asli, sekolah, dan setiap kelas tetapi bola ini dilapisi busa pasti memilikinya. Kursi sehingga akan kayu ini berukuran tinggi membuat panas ditangan 70 cm, lebar samping 42 tidak 13 cm, lebar depan 42 cm dan Telp.(0271) 8034292 Kode Pos: tinggi dudukan 42 cm. 57785. Kursi ini nantinya akan 2. Waktu Penelitian digunakan saat Kelas telah dilaksanakan pada awalan, dimana kursi ini bulan Maret 2015 sampai bulan nanti membantu pada saat April 2015. B. Subjek Penelitian Rafia Berurai Subjek Raffia berurai ini terdiri dari raffia yang ditepel kertas, lalu kertas diurai sedemikian rupa sehingga mudah terlihat oleh siswa sesuai dengan pada gambar dibawah ini. Raffia urai digunakan bantu ini sebagai net, akan alat saat menyesuaikan tinggi net diteliti ini adalah siswa kelas VIII B SMP N 1 Jatiyoso Karanganyar tahun pelajaran 2014 / 2015, yang berjumlah 31 siswa yang terbagi atas 17 orang putra dan 14 orang putri. C. Data dan Sumber Data Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut: a. Data primer, yaitu data saat pembelajaran. yang METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian diperoleh melalui observasi secara langsung di lokasi penelitian mengenai bolavoli, berupa 1. Tempat Penelitian Kelas yang dalam Penelitian Tindakan Kelas dikarenakan kemudahan III. Tindakan pembelajaran smash tanpa mengumpan bola, 1) Penelitian Penelitian Tindakan teknik dilaksanakan di bolavoli SMP dasar bermain dan aktivitas Negeri 1 Jatiyoso Jln. Jatisawit– belajar dalam pembelajaran Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, bolavoli pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Jatiyoso 14 Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015 b. Data sekunder, yaitu berupa 2. Triangulasi sumber 3. Trinagulasi metode F. Analisis Data RPP, silabus dan daftar siswa kelas Negeri VIII B SMP 1 Jatiyoso Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015. analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut ahli “metode deskriptif adalah suatu D. Pengumpulan Data metode dalam meneliti status Adapun pengumpulan Teknik teknik data sekelompok manusia, suatu yang objek, suatu kondisi, suatu sistem digunakan dalam penelitian ini pemikiran, ataupun suatu kelas diantaranya melalui : tes praktik, peristiwa pada masa sekarang” observasi lapangan. Menurut ahli (Nazir, 2005: 54). Tujuan dari data penelitian deskriptif ini adalah penelitian dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data untuk meliputi : jenis data, sumber data, gambaran, atau lukisan secara teknik pengumpulan data, dan sistematis, faktual dan akurat instrumen mengenai fakta-fakta, sifat-sifat yang digunakan Mulyasa (2009:183). yang diselidiki. Jenis penelitian Uji validitas merupakan suatu cara untuk menentukan keabsahan deskripsi, serta hubungan antar fenomena E. Uji Validitas Data suatu membuat data yang deskriptif salah satunya adalah Action Research. G. Indikator Kinerja Penelitian Tujuan diperoleh. Dalam hal ini, untuk ingin meningkatkan validitas data yang dicapai diperoleh, peneliti menggunakan adalah untuk meningkatkan hasil triangulasi data. Triangulasi yang belajar bermain bolavoli pada digunakan yaitu: siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 1. Jatiyoso Karanganyar pelajaran 2014/2015 Triangulasi data dalam yang penelitian ini tahun melalui 15 pengguanaan alat bantu pembelajaran. Adapun setiap 4. Pengamatan interpretasi (Observing) pada tahap ini tindakan untuk pencapaian tujuan dilakukan tersebut dirancang dalam satu yang meliputi proses dan hasil unit sebagai satu siklus. Setiap pelaksanaan siklus terdiri dari empat langkah Tujuannya yang mengumpulkan meliputi: perencanaan perekaman data kegiatan. untuk bukti hasil tindakan, pelaksanaan tindakan, tindakan agar dapat dievaluasi observasi,dan dan dijadikan landasan dalam refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. 5. Refleksi H. Prosedur Penelitian 1. Penetapan fokus penelitian adanya yaitu melakukan refleksi. masalah data analisis mengenai proses, masalah, dan hambatan yang masalah, perumusan masalah. 2. Perencanaan pada bagian ini dilakukan analisis merasakan masalah, (Reflecting) dijumpai tindakan dan dengan dilanjutkan refleksi terhadap (Planning) adalah membuat dampak pelaksanaan tindakan skenario yang dilaksanakan, sehingga pembelajaran menyiapkan dan instrumen pembelajaran dapat untuk digunakan untuk merancang program penelitian menganalisis data mengenai pada siklus berikutnya. proses dan hasil tindakan. 3. Pelaksanaan tindakan (Action) yang meliputi melakukan, dimana apa, siapa kapan, dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan direncanakan, yang telah dilaksanakan dalam situasi yang aktual. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus Perbandingan hasil belajar bermain bolavoli siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatiyoso Tahun Pelajaran 2014/2015 16 mulai dari data awal sebelum kategori baik sekali 0 % atau mendapatkan akhir tidak ada, kategori baik 29% siklus I, dan akhir siklus II di atau 9 siswa, kategori cukup sajikan dalam bentuk tabel dan 35.5% atau 11 siswa, kategori gambar sebagai berikut: kurang 16.1% atau 5 siswa dan tindakan, kategori sangat kurang 19.4% atau 6 siswa. Jumlah siswa yang tuntas saat pra siklus 64.5% atau 20 siswa dan yang belum tuntas 35.5% atau 11 siswa . Pada siklus I di peroleh hasil belajar dengan kategori baik sekali Gambar 4.4 Diagram Perbandingan 6,5% atau 2 siswa, kategori baik Hasil Belajar Bermain Bolavoli 32,3% atau 10 siswa, kategori Antar Siklus. cukup 38,7% atau 12 siswa, kategori kurang 12.9% atau 4 B. Pembahasan hasil siswa dan kategori sangat kurang pada 9.6% atau 3 siswa jumlah siswa siklus I dan siklus II dapat yang tuntas pada siklus I 77.5% disimpulkan bahwa terjadi atau 24 siswa dan yang belum peningkatan hasil belajar tuntas 22.5% atau 7 siswa. bermain bolavoli pada siswa Sedangkan hasil belajar pada kelas VIII B SMP Negeri 1 siklus II kategori baik sekali Jatiyoso Pelajaran 12.9% atau 4 siswa, kategori 2014/2015. Dari hasil analisis baik 35.5% atau 11 siswa, diperoleh bahwa terjadi kategori cukup 38,7% atau 12 peningkatan yang signifikan siswa, kategori kurang 12.9% pada pra siklus menuju ke siklus atau 4 siswa dan kategori sangat I dan dari siklus I ke siklus II. kurang 0% atau tidak ada jumlah Pada pra siklus hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus II bermain bolavoli diperoleh hasil 87,1% atau 28 siswa dan yang Berdasarkan pelaksanaan tindakan Tahun 17 belum tuntas 12,9% atau 4 siswa. Peningkatan hasil pada siklus I dan siklus II setelah di berikan tindakan penggunaan alat bantu pembelajaran bermain bolavoli. Hasil belajar bermain bolavoli pada siklus I meningkat Gambar 4.5 Digram meskipun Pencapaian Hasil Belajar belum sedangkan pada optimal, Bermain Bolavoli pelaksanaan siklus II dapat meningkatkan hasil belajar bermain bolavoli V. SIMPULAN, IMPLIKASI menjadi lebih baik dan tercipta DAN SARAN proses pembelajaran yang lebih A. Simpulan menarik, aktif, efektif, dan menyenangkan siswa lebih belajar Penelitian Tindakan efisien sehingga antusias dalam Kelas pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatiyoso tahun pelajaran sehingga bisa 2014/2015 dilaksanakan dalam dua suatau proses siklus. Setiap siklus terdiri atas mendukung pembelajaran yang berkualitas empat tahapan, dan tujuan pemebelajaran dapat perencanaan, tercapai secara optimal. tindakan, yaitu: (2) (3) (1) pelaksanaan observasi dan hasil interpretasi, dan (4) analisis dan peleksanaan penelitian ini adalah refleksi. Berdasarkan analisis yang dengan penggunaan alat bantu telah dilakukan dan pembahasan pembelajaran dapat yang telah dijabarkan pada BAB IV. belajar Dari data awal terdapat 20 siswa dari bermain bolavoli pada siswa 31 siswa yang tuntas dengan KKM: kelas VIII B SMP Negeri 1 75, atau 64,5% yang tuntas dan Jatiyoso 35,5% yang belum tuntas. Kesimpulan meningkatkan 2014/2015. dari hasil Tahun Pelajaran Pada siklus I, hasil belajar bermain bolavoli siswa mencapai 18 kriteria tuntas pada siklus I 77.4% materi. Sedangkan faktor dari siswa atau 24 siswa, pada siklus II siswa yaitu minat dan motivasi siswa yang dalam mencapai kriteria tuntas mencapai 87,1% dengan KKM: 75 mengikuti proses pembelajaran. secara keseluruhan jumlah siswa Faktor-faktor tersebut saling yang tuntas 27 siswa sedangkan yang mendukung satu sama lain, sehingga belum tuntas 4 siswa. harus diupayakan dengan maksimal Diperoleh simpulan bahwa agar semua faktor tersebut dapat penggunaan alat bantu pembelajaran dimiliki oleh guru dan siswa dalam bermain proses bolavoli dapat pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar bermain berlangsung di kelas maupun di bolavoli. Dari hasil analisis yang lapangan. Apabila guru memiliki dilakukan, kemampuan diperoleh peningkatan yang baik dalam yang cukup signifikan pada setiap menyampaikan materi dan dalam siklusnya . mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan prasarana yang B. Implikasi Penelitian ini memberikan sesuai, maka guru akan dapat suatu gambaran yang jelas bahwa menyampaikan materi dengan baik. keberhasilan Materi tersebut akan dapat diterima proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. oleh Faktor-faktor tersebut berasal dari memiliki minat dan motivasi yang pihak guru maupun siswa. Faktor tinggi untuk aktif dalam proses dari pihak guru yaitu kemampuan pembelajaran. guru dalam mengembangkan materi, kegiatan kemampuan berjalan dengan lancar, kondusif, guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode siswa apabila siswa Dengan belajar juga demikian, mengajar dapat efektif, dan efisien. Penelitian ini juga yang digunakan guru dalam proses memberikan deskripsi yang jelas pembelajaran, serta pemanfaatan alat bahwa dengan penggunaan alat bantu pembelajaran yang digunakan guru pembelajaran dalam pembelajaran sebagai sarana untuk menyampaikan bermain bolavoli dapat 19 meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga penelitian diterapkannya dapat penggunaan alat bantu pembelajaran suatu bermain bolavoli untuk peningkatan pertimbangan bagi guru yang ingin hasil belajar bermain bolavoli, maka menggunakan siswa memperoleh pengalaman baru digunakan ini Dengan sebagai alat bantu pembelajaran. Bagi guru bidang studi dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, pembelajaran hasil penelitian ini dapat digunakan dan sebagai dalam pendidikan jasmani dan olahraga melaksanakan proses pembelajaran yang pada awalanya membosankan Pendidikan jasmani dan olahraga bagi siswa, menjadi pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan yang menarik dan menyenangkan peningkatan bermain bolavoli yang bagi siswa. suatu alternatif efektif dan menarik yang membuat berbeda dalam proses Pendidikan jasmani olahraga. Pemberian Pembelajaran tindakan dari siswa lebih aktif serta menghapus siklus I memberikan deskripsi bahwa persepsi terdapatnya siswa pembelajaran mengenai pendidikan jasmani kekurangan kelemahan yang terjadi atau selama dan olahraga yang pada awalanya proses pembelajaran berlangsung. membosankan menjadi pembelajaran Namun, yang menyenangkan. Apalagi bagi tersebut guru yang memiliki kemampuan pelaksanaan tindakan pada siklus- yang lebih kreatif dalam membuat siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan alat bantu pembelajaran yang lebih tindakan yang kemudian dilakukan banyak. refleksi Ia kemampuannya dapat menyalurkan tersebut dan kekurangan-kekurangan dapat diatasi terhadap pada proses pembelajaran, dapat dideskripsikan memanfaatkan fasilitas yang tersedia terdapatnya di pembelajaran peningkatan kualitas Pendidikan jasmani sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai dan olahraga dan peningkatan hasil seorang pendidik yang profesional belajar siswa. Dari segi proses dan inovatif. pembelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga, penggunaan alat bantu 20 pembelajaran bermain bolavoli dapat pembelajaran siswa akan lebih meningkatkan minat belajar siswa tertarik dan dapat meingkatkan sehingga siswa dalam mengikuti hasil belajar siswa. pembelajaran merasa senang. Dalam 3. Sekolah hendaknya berusaha hal ini siswa dituntut untuk aktif menyediakan fasilitas yang dapat dalam pembelajaran penjas yang mendukung kelancaran kegiatan nantinya dapat bermanfaat untuk belajar mengajar utamanya alat mengembangkan kebugaran jasmani, bantu pembelajaran. mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill 4. Kepada guru yang belum alat bantu dan menggunakan mengembangkan sikap kompetetif pembelajaran yang kesemuanya ini sangat penting mencoba dalam pendidikan jasmani olahraga bantu dan kesehatan. dalam pembelajaran pendidikan hendaknya memanfaatkan pembelajaran alat tersebut jasmani dan olahraga sehingga C. Saran Berdasarkan hasil penelitia, nantinya dapat bermanfaat untuk maka dapat disarankan beberapa hal, meningkatkan hasil belajar khususnya pada guru SMP Negeri 1 bermain bolavoli siswanya. Jatiyoso khususnya guru pendidikan 5. Penelitian ini dapat diterapkan di jasamani dan olahraga , sebagai kelas lain maupun di sekolah berikut: lain. Namun tentu saja dalam 1. Guru apabila ingin meningkatkan penerapannya harus diikuti oleh hasil belajar bermain bolavoli penyesuaian disarankan alat seperlunya sesuai dengan konteks pembelajaran bermain kelas ataupun sekolah masing- Sehingga kualitas masing. bantu bolavoli. menggunakan pembelajaran yang dilakukan dapat terus meningkat. bantu pembelajaran menyampaikan ini alat bantu disebabkan meskipun sekolah-sekolah yang ada 2. Apabila guru menggunkan alat Hal dan di dasarnya Indonesia ini pada hampir sama satu dalam dengan yang lainnya, namun materi tetap memiliki suatu karakteristik 21 khusus yang hanya dimiliki oleh Penataran masing-masing Setara Dengan D-III. sekolah kelas sebagai atau akibat dari keanekaragaman yang dimiliki oleh masing-masing SLTP Barbara L. Viera & Bonnie Jill Ferguson. 1996. Bola Voli individu Tingka yang ada di kelas atau sekolah Pemula. Alih Bahasa. Monti. Jakarta : tersebut. Raja Grafindo. Benny A. Pribadi .(2011). Model DAFTAR PUSTAKA Desain Agus. K .(2010). Penelitan Tindakan Kelas Guru (PTK) Pembelajaran. Dalam Olahraga. Jakarta: Daian Rakyat. Pendidikan Jasmani Dan Keplatian Sistem Hamadi .(2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Surakarta: UNS Press. Ahmadi. N 2007. Panduan Olahraga Hujair AH.Sanaky.(2009).Media Bola Voli. Yogyakarta : Era Pembelajaran. Pustaka Utama Sarifah Insania Prees Annurrahman .(2002). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Bahagia. Y, Suherman. A (2000). Prisip – Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga, Departemen Pendidikan Direktorat Pendidikan Nasional Jendral Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Yoyakarta: Lutan. R Dan Suherman. A. (2000). Pengukuran Dan Evaluasi Penjas. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendaral Pendidikan Dasar Dan Menengah, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setra D-III. Ma’mum. A & Subroto. T 2001. Pendekatan Ketrampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli Konsep & 22 Metode Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. & Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga. Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rusman .(2012). Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Soekidjo. (2003). Alat Peraga. Jakarta: Media Grup. Suharno, HP. (1974). Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sutikno, M.S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect Bandung Yunus. M 1992. Bola Voli Olahraga Pilihan. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 23