Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Ketika berbicara mengenai politik, tentunya pembicaraan tersebut akan berpusat pada kekuasaan dan negara. Berjalannya negara dan pemerintahan dalam sebuah negeri digerakkan oleh aktifitas politik yang ada di dalamnya.Berbagai aktifitas politik terus terjadi sepanjang pemerintahan berdiri.Lobi-lobi politik, rapat anggaran, perundingan, dan berbagai macam hal.Salah satu aktifitas politik terbesar yang terjadi di dalam sebuah negara adalah pemilihan umum, pemilihan anggota parlemen, dan pemilihan kepala pemerintahan.Baik kepala pemerintahan pusat, seperti presiden, perdana menteri, atau kepala pemerintahan di bawahnya. Sebagai salah satu provinsi yang baru terbentuk pasca terjadinya reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah secara luas.Provinsi Banten memiliki kondisi politik yang unik bila dibandingkan dengan daerah lainnya.Kekuasaan politik Banten hampir secara seluruhnya dipegang oleh satu keluarga dari satu partai politik.Disimbolkan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, banyak dari pos pimpinan daerah atau jabatan penting di provinsi Banten oleh keluarga Tubagus Chasan Shohib beserta pengikutnya. Chasan Shohib adalah salah satu tokoh partai Golkar semenjak masa pemerintahan Orde Baru.Sebagai tokoh dari partai penguasa, Chasan Shohib bertindak sebagai perwakilan dari mantan Presiden Soeharto dalam menjalankan pemerintahan di daerah Banten.Setelah pemekaran Banten, keluarga Chasan Shohib mulai menduduki pimpinan beberapa kabupaten/kota dan pos penting di pemerintahan.Bahkan secara informal, seluruh kegiatan di dalam pemerintahan provinsi Banten harus menerima persetujuan keluarga Chasan Shohib. Hal yang berbeda terjadi di Lebak, dimana kekuasaan partai Golkar dan keluarga Chasan Shohib tidak terlalu besar dalam pemerintahan kabupaten. Pada Pilkada Lebak tahun 2005, Ratu Tatu Chasanah, adik dari Ratu Atut, mencoba masuk pemerintahan kabupaten Lebak dengan mengajukan diri sebagai calon 1 wakil bupati bagi Mulyadi Jayabaya. Namun sayangnya pencalonan dirinya ditolak oleh partai pengusung Jayabaya, yakni PDI Perjuangan. Mulyadi Jayabaya kemudian berhasil berkuasa di Lebak selama dua kali masa pemerintahan.Yaitu pada periode 2005-2009 dan periode 2009-2013.Pada periode keduanya, Jayabaya berpasangan dengan Amir Hamzah dari partai Golkar.Pada Pilkada tahun 2013 untuk meneruskan pemerintahan yang telah dibentuk, Jayabaya mendukung anaknya Iti Octavia Jayabaya untuk maju sebagai calon bupati.Sedangkan keluarga Ratu Atut melalui partai Golkar mencoba melawan dengan mencalonkan Amir Hamzah. Aktor utama dalam pemilihan daerah adalah partai-partai politik, dan para calon yang diusungnya.Pada saat pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah atau pemilukada inilah partai politik berusaha menjaring suara konstituen atau pemilih sebanyak-banyaknya.Berbagai upaya dilakukan oleh partai dan para calon yang diusung untuk mendapatkan suara dari para pemilih.Salah satu bentuk kegiatan yang diperbolehkan dan diatur oleh komisi pemilihan adalah kampanye politik. Kampanye politik adalah kegiatan dimana para kontestan atau peserta dari pemilihan umum melakukan berbagai kegiatan untuk menarik simpati masyarakat. Ada berbagai macam cara dalam pelaksanaan kegiatan kampanye. Intinya adalah menginformasikan kepada masyarakat, mengenai peserta dari pemilihan umum. Apabila yang dilaksanakan adalah Pemilihan Kepala Daerah, maka yang dikampanyekan adalah individu yang mencalonkan diri, beserta visi, misi, dan program yang diusung. Salah satu praktek yang lazim kita temui dalam kampanye partai atau calon pemimpin daerah di ruang terbuka atau lapangan besar adalah dangdut.Hampir tidak ada kampanye besar tanpa menghadirkan artis dangdut, baik lokal maupun nasional. Dangdut dijadikan alat pemancing massa untuk menghadiri kampanye. Terkadang artis dangdut yang didatangkan menjadi tolok ukur kemampuan sang calon, dan sekaligus menjadi katalis pemancing massa. Semakin tenar artis yang didatangkan maka akan semakin besar massa yang datang ke kampanye. 2 Pertunjukan musik dangdut adalah bentuk hiburan yang sangat populer bagi setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat di Indonesia. Setiap adanya perayaan, seperti pernikahan atau hajatan, pihak penyelenggara hampir selalu menanggap Orkes Melayu atau Organ Tunggal dangdut untuk tampil. Para artis lokal atau artis terkenal tampil di atas pangung yang disediakan diiringi oleh musik dari peralatan lengkap, organ tunggal, atau bahkan dengan musik karaoke. Kemampuan dangdut dan para artis dari genre ini untuk mendatangkan massa yang besar menggambarkan kepada kita betapa besar pengaruh genre musik ini. Dangdut memang bukan sebuah genre musik yang benar-benar asli dari Indonesia. Namun merupakan hasil sintesis dari berbagai sub kebudayaan asli dan pendatang yang ada di Indonesia. Meskipun demikian, kepopuleran genre lagu ini di tengah masyarakat kita tidak dapat dibantah begitu saja.Dangdut menembus hampir seluruh aspek kehidupan sosial dan ekonomi kita. Bagi beberapa orang, dangdut dianggap sebagai musik desa atau orangorang pinggiran.Walaupun demikian dangdut modern adalah hasil produksi kebudayaan populer. William H. Frederickmenyatakan bahwa dari dangdut muncul superstar pertama Indonesia, memberikan pengaruh pada kultur dan kebudayaan di Indonesia. 1Keberhasilan Rhoma Irama dan para artis dangdut seangkatannya di periode 1970an, telah berhasil membawa dangdut menembus berbagai kalangan di Indonesia. Tidaklah mengherankan ketika kita melihat beberapa orang dari kelas ekonomi menengah ke atas mendengarkan dangdut. Fakta ini terlihat disaat ini, dimana dalam acara televisi yang menayangkan musik populer (Dahsyat!, InBox, dan 100% Ampuh sebagai contoh)2, juga turut menayangkan dan memasukkan dangdut dalam susunan acara mereka. Mempertimbangkan fakta berikut ini, 1 Frederick dalam tulisannya menambahkan bagaimana posisi dangdut dalam kebudayaan, terutama masyarakat Indonesia. “Yet I believe that dangdut constitutes not only a legitimate part of contemprary Indonesian culture (as opposed, for examples, to being thoughtless rip-off of western styles), but a sensitive and useful prism through which to view Indonesian society. Dikutip dari William H. Frederick. 1982. Rhoma Irama and The Dangdut Syle: Aspect of Contemporary Indonesian Popular Culture. Diakses di http://www.jstor.org/discover/10.2307/3350952?uid=3738224&uid=2&uid=4&sid=21102196075817. 2 Ini didapatkan dari hasil pengamatan penulis terhadap acara-acara televisi.Ketiga acara ini dipilih sebagai contoh dikarenakan kepopuleran acara ini di masyarakat. 3 tidaklah mengherankan bila kemudian dangdut dapat digunakan sebagai penarik massa dalam kampanye. Kedekatan dangdut dan dunia politik dimulai sejak aktifnya Rhoma Irama (nama aslinya adalah Oma Irama, dengan RH singkatan dari Raden Haji) sebagai kader Partai Pembangunan dan Persatuan (PPP). Semenjak menyederhanakan sistem politik Indonesia, Orde Baru meleburkan seluruh partai politik Islam yang ada di Indonesia ke dalam PPP.Keterlibatan Roma Irama dalam kegiatan politik PPP memberikan dampak semakin banyaknya rakyat (penggemar dangdut, terutama penggemar Rhoma Irama) mendekati PPP. Sejak itu musik dangdut tidak dapat dipisahkan dari proses komunikasi politik yang dilakukan oleh para elit politik di Indonesia. Peranan dangdut sangat terlihat dalam keterlibatannya di setiap acara kampanye Pemilu atau pertemuan antara elit partai politik dengan para massa pendukungnya. Dangdut dijadikan magnet penarik massa dengan kepopulerannya sebagai hiburan rakyat, sehingga proses komunikasi politik yang dilakukan dapat mencapai massa yang besar. Alasan penggunaan dangdut dalam pelaksanaan kampanye politik terbuka dengan jumlah massa yang besar tentu saja didasarkan pada alasan kepopuleran dangdut di masyarakat. Dengan komposisi penduduk ekonomi kelas menengah dan menengah ke bawah yang berada pada prosentase lebih dari setengah jumlah penduduk Indonesia.Kemudian dengan faktor keberadaan musik dangdut sebagai salah satu musik favorit masyarakat dari golongan tersebut.Maka musik dangdut memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai pembantu dalam komunikasi politik yang terjadi di dalam kampanye. Sebelumnya telah kita pahami bahwa dangdut memiliki penggemar dari hampir seluruh golongan yang ada di Indonesia. Bahkan bagi negara lain, dangdut sudah menjadi musik ciri khas Indonesia. Perlu kita pahami pula bahwa komposisi penggemar dangdut mayoritasnya adalah masyarakat Indonesia dari kalangan menengah dan menengah ke bawah. Ada beberapa contoh kasus atau lebih tepatnya contoh peristiwa dari fenomena penggunaan dangdut dalam kampanye pemilu.Contoh-contoh ini berasal dari Pemilukada atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang 4 berlangsung selama Januari-Febuari 2013.Beberapa pasangan calon menggunakan pedangdut tersohor sebagai pendukung utama mereka.Selain sebagai bentuk dukungan, para pedangdut ini juga meramaikan kampanye terbuka yang dilakukan oleh pasangan calon.Pasangan Dede Yusuf dan Lex Lasmana didukung oleh penyanyi dangdut Ayu Ting-Ting.Kemudian pasangan Irianto MS Syafiuddin dan Tatang Farhanul atau Yance-Tatang didukung oleh Agung Hercules.Bahkan dengan membuat lagu khusus berjudul ‘Akang Yance’ yang dinyanyikan oleh Agung Hercules. Selain para pedangdut level nasional, atau biasa disebut sebagai artis ibu kota, para calon juga selalu mendatangkan grup dangdut dan orkes melayu lokal dalam setiap acaranya. Penggunaan musik dangdut tidak saja dilakukan oleh para pasangan cagub-cawagub saja.KPUD Jawa Barat selaku penyelenggara Pilgub menggunakan dangdut sebagai saran sosialisasi kepada warga masyarakat. Pendekatan ini dianggapmampu menarik perhatian warga karena konser dangdut dianggap mampu menyedot massa dalam jumlah yang besar. Dari seluruh KPUD yang ada di daerah Jawa Barat salah satu KPUD yang diketahui menggunakan metode ini adalah KPUD kota Bekasi. Pelaksanaan Pilgub Jawa Barat memberikan kita contoh penggunaan dangdut dalam kampanye politik.Dari contoh yang ada dapat kita lihat penggunaan dangdut bukan hanya sebagai hiburan semata pada saat pelaksanaan kampanye outdoor.Namun terdapat praktek endorsing seperti Dede-Lex dengan Ayu Ting-Ting, Yance-Tatang dengan Agung Hercules. Penggunaan lagu dangdut sebagai gimmick pasangan cagub-cawagub. Serta penggunaannya oleh aparatur pelaksana kampanye atau KPU sebagai sarana sosialisasi. Perkembangan selanjutnya, artis dangdut tidak hanya menjadi hiburan pemancing massa saja. Sejak masa reformasi, keterbukaan sistem politik memunculkan berbagai macam perubahan dalam dunia perpolitikan di Indonesia.Salah satunya adalah muncul tokoh-tokoh politik dari dunia hiburan atau lebih mudahnya para selebritis Indonesia. Bila dalam proses sebelumnya, para artis ini adalah media komunikasi yang digunakan sebagai penarik massa. Maka pada tahap ini artis dangdut telah menjadi elit. 5 Posisi dangdut sebagai media saat ini mulai berpindah menjadi komunikator.Para artis dangdut mulai menduduki posisi elit dalam perpolitikan Indonesia.Ini semua dimulai juga oleh Rhoma Irama, dengan peran besarnya dalam beberapa pemenangan Pilkada. Melihat pergeseran posisi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini, mungkin akan sulit bagi kita untuk melihat kampanye terbuka tanpa adanya keterlibatan dangdut di dalamnya. Tidaklah mengherankan kemudian ketika pada awal tahun 2013 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyarankan pelarangan penggunaan dangdut pada kampanye Pemilu 2014 3, kritik mengalir deras ke istana kepresidenan. Beberapa artis dangdut dan fans melayangkan kritikannya kepada Presiden SBY. Tuduhan-tuduhan seperti ketidaksukaan presiden terhadap musik dangdut yang asli Indonesia.Ketakutan SBY terhadap pencalonan Rhoma Irama sebagai salah satu calon presiden.Serta berbagai tuduhan lainnya.Kritikan keras juga dilayangkan dari pihak masyarakat yang merasa SBY berat sebelah 4. Melihat reaksi keras seperti itu, semakin sulitlah kita untuk membayangkan pelarangan dangdut dalam kampanye.Memang dangdut bukan faktor yang dapat memberikan kemenangan terhadap para peserta Pemilu atau Pemilukada. Namun kemampuan dangdut sebagai penarik massa terbesar tentunya susah untuk tidak diindahkan begitu saja. Apabila pelarangan penggunaan dangdut terjadi, bukan tidak mungkin arena Pemilukada di tahun ini adalah waktu terakhir bagi musik dangdut di pentas politik Indonesia. 3 Dalam pidato sambutan di sebuah acara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa kampanye Pemilu 2014 perlu sebuah agneda yang lebih terarah dan lebih cerdas. Salah satu poinnya adalah melakukan pelarangan dangdut, karena kekhawatiran SBY akan dampak yang mungkin timbul. Artikel diakses melalui http://merdeka.com/politik/sby-pilpres-2014-lebih-keras-ketimbang-2004-dan-2009.html, dan http://www.jpnn.com/read/2013/01/16/154556/SBY-Sarankan-Kampanye-Tanpa-Dangdut-. 4 Muncul berbagai tanggapan dan reaksi dari berbagai kalangan.Secara umum lebih mengarah kepada opini ketidakcintaan SBY kepada budaya Indonesia. Beberapa opini tentang ketakutan SBY akan pencalonan Rhoma Irama muncul sebatas opini masyarakat. Artikel diakses di http://politik.kompasiana.com/2012/11/30/sda-benar-rhoma-bisa-ungguli-sby-512438.html, http://www.merdeka.com/politik/anak-buah-rhoma-irama-protes-dangdut-tak-boleh-buat-kampanye.html, dan http://www.merdeka.com/artis/dangdut-dilarang-sby-di-kampanye-ikke-nurjanah-tersinggung.html. 6 B. Rumusan Masalah Merangkum seluruh penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan yang diajukan adalah: “Bagaimana peranan pertunjukan dangdut dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah Lebak 2013?” C. Tujuan Penelitian 1. Untuk memetakan peranan pertunjukandangdut pada kampanye Pemilukada Lebak, Banten periode 2013. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses interaksi antara artis dangdut (musik dangdut) dan masyarakat dalam proses komunikasi politik yang dilakukan oleh para peserta pemilihan daerah. D. Manfaat Penelitian 1. Memahami bagaimana kondisi politik yang ada di daerah Lebak. 2. Evaluasi bagi pelaksanaan kampanye politik untuk Pilkada kabupaten Lebak yang akan datang. 3. Melengkapi studi kasus komunikasi terhadap fenomena-fenomena baru yang terjadi di masyarakat. E. Kerangka Pemikiran Fokus dari skripsi ini adalah mencoba menguraikan bagaimana peranan musik dangdut dalam proses komunikasi politik yang terjadi dalam kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada bupati daerah kabupaten Lebak Periode 2014-2018. Oleh sebab itu penyusunan kerangka pemikiran ditujukan untuk menguraikan apa itu komunikasi politik, bagaimana prosesnya, serta penjelasan singkat mengenai genre musik dangdut. Pada bagian pertama, akan diuraikan mengenai pengertian apa itu komunikasi politik. Apa definisi lengkap dari komunikasi politik, bagaimana proses berlangsungnya komunikasi politik, dan media-media yang dimanfaatkan 7 dalam komunikasi politik. Kemudian pengertian mengenai apa itu pertunjukan, serta sejarah singkat dan pengertian dari apa itu genre musik dangdut. 1. Komunikasi Politik Percakapan ringan sehari-hari, lirikan mata, gerakan tangan, siaran radio, siaran televisi, dan konten di internet.Setiap hari kita terus melakukan aktifitas komunikasi baik secara sadar maupun tidak sadar. 5Gerakan-gerakan yang terkadang kita anggap sebagai sebuah gerakan yang asal dan tidak berarti apa-apa, bahkan dapat ditafsirkan sebagai sebuah upaya komunikasi. Komunikasi adalah sebuah proses yang tidak dapat terpisahkan dari aktifitas manusia. Kita memerlukan komunikasi untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Bahkan di dalam tubuh kita pun terjadi proses komunikasi elektrik antara otak dengan organ-organ di dalam tubuh kita agar dapat bekerja sesuai dengan fungsi dasarnya. Kerusakan fungsi komunikasi dapat diartikan kerusakan bagi banyak hal. Ketidakterpisahan komunikasi dari setiap aspek kehidupan kita membuat komunikasi memiliki banyak bidang di dalam kajiannya.Setiap bidang kajian berusaha memberikan penjelasan atas fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi.Kajian komunikasi politik adalah salah satu bidang kajian komunikasi yang populer dan salah satu dasar dari ilmu komunikasi. Berbagai penelitian awal komunikasi dilakukan atas dasar kepentingan kekuasaan atau kepentingan politik negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.Sehingga dapat dikatakan berkat bidang komunikasi politik inilah kemudian bidang ilmu komunikasi mendapatkan kemajuan melalui riset-riset yang dibiayai oleh pemerintah di bidang ini.Beberapa teori awal komunikasi berasal dari riset-riset ini. Untuk dapat memahami apa itu komunikasi politik, ada baiknya kita memahaminya melalui apa itu komunikasi dan politik secara terpisah.Menurut Newcomb, komunikasi adalah suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan 5 Dua kalimat pembuka ini penulis kemukakan setelah mengumpulkan berbagai definisi komunikasi dari berbagai buku. Salah satunya adalah pengantar Joseph A. DeVito dalam pembukaan bab 1, buku Komunikasi Antar Manusia, Kuliah Dasar Edisi Kelima. 1997. Jakarta: Professional Books. 8 yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima 6. Sedangkan Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka 7. Kerangka Berpikir Komunikator Kerangka Berpikir Komunikan Bagan 1. Potongan Kerangka Berpikir: Irisan yang tercipta di tengah menggambarkan bidang kerangka berpikir yang sama antara komunikator dan komunikan, yang kemudian diperlukan untuk menciptakan komunikasi yang sukses. (Diolah dari berbagai sumber) Dari dua definis yang ada, dapat kita pahami bahwa komunikasi adalah sebuah proses pertukaran pesan. Pesan tersebut berisi ide, gagasan, tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui komunikasi.Pertukaran pesan tersebut dilakukan melalui interaksi dengan bentuk-bentuk pesan yang beragam. Definisi Newcomb menambahkan sebuah proses yang bersifat diskriminatif, ini kemudian akan memudahkan kita memahami beberapa pola yang kemudian akan ditemui dalam sebuah komunikasi politik 8. Definisi Newcomb menjelaskan bahwa ada sebuah rangsangan yang bersifat diskriminatif di dalam pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Terdapatnya rangsangan diskriminatif ini adalah karena isi pesan yang disampaikan lebih merupakan sebuah proses berpikir yang dilakukan oleh komunikator 6 terhadap komunikan. Dalam memproses pesan yang Deddy Mulyana. 2007.Ilmu Komunikasi, Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. 7 Hafied Cangara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media. 8 Pemaparan definisi Newcomb, terutama poin komunikasi yang bersifat diskriminatif adalah penafsiran penulis terhadap definisi tersebut.Dimana ketika komunikasi terjadi, antara komunikator dan komunikan terjadi sebuah kondisi dimana mereka memajukan nilai-nilai yang mereka percayai kepada lawan komunikasinya. 9 akandisampaikan, komunikator tidak selalu memperhatikan kondisi komunikan.Apa yang diinginkan, ekspektasi-ekspektasi yang muncul, kondisi psikologis dari komunikan, dan hal lainnya. Seluruh hal tersebut kemudian menjadi tidak berpengaruh kepada komunikator ketika banyak dari penelitian awal komunikasi tidak memasukkan proses komunikasi dua arah sebagai acuan dasar. Asumsi awal yang muncul adalah proses komunikasi dilakukan secara satu arah. Dengan proses dari arah komunikan yang kemudian diperlakukan sebagai sebuah bentuk reaksi balik atau feedback semata. Untuk kemudian menciptakan sebuah komunikasi yang menyambung dan tepat sasaran antara komunikator dan komunikan diperlukan sebuah kesamaan. Isi pesan komunikasi berasal dari proses berpikir yang terjadi di dalam otak komunikator. Demikian pula proses penerjamahan pesan yang terjadi di dalam komunikan. Kedua proses ini kemudian terpengaruh oleh apa yang kita sebut sebagai kerangka berpikir. Agar terjadi sebuah proses komunikasi yang komplit maka diperlukan adanya sebuah kesamaan antara dua atau lebih kerangka berpikir yang terlibat di dalamnya. Secara singkat, diperlukan adanya sebuah sisi yang beririsan diantara kedua kerangka berpikir.Irisan inilah yang penting agar komunikan dapat dengan jelas menafsirkan pesan yang disampaikan. Setelah memahami komunikasi secara garis besarnya, diperlukan pemahaman terhadap politik untuk mendapatkan pemahaman umum mengenai komunikasi politik.Secara etimologis dan sejarah, politik seluruhnya berakar dari Yunani. Secara etimologis, politik berasal dari kata polis yang berarti kota atau negara kota. Konsep negara kota adalah salah satu konsep yang tercipta di Yunani beberapa abad sebelum masehi. Salahsatu guru besar ilmu politik Indonesia, Miriam Budiardjo mendefinisikan politik sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik 9.Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en dam 9 MiriamBudiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 10 onia atau the good life 10.Lalu menurut Isjwara, politik adalah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai teknik menjalankan kekuasaan-kekuasaan 11. Dari definisi yang telah disebutkan, ada satu posisi yang harus kita pahami benar-benar mengenai politik.Politik berpusar pada negara dan kekuasaan.Kemampuan berpolitik adalah kemampuan seseorang dalam bidang pengaturan negara, baik dalam bidang pemerintahan, hukum, keuangan negara, dan lain sebagainya.Kemampuan ini termasuk di dalamnya unsur-unsur pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) 12. Untuk dapat mengimbangi dan memberikan pemahaman yang lebih luas, definisi Denton dan Woodward memberikan gambaran komunikasi politik dalam kacamata komunikasi seutuhnya. McNair dalam bukunya An Introduction To Political Communication, mengutip definisi Denton dan Woodward mengenai komunikasi politik. Menurut mereka komunikasi politik adalah, “Pure discussion about the allocation of public resources (revenue), official authority (who is given the power to make legal, legislative, and executive decision), and official sanctions (what the state rewards or punishes)”. Setelah kita memahami pengertian komunikasi dan politik secara terpisah dan komunikasi politik dalam perspektif yang utuh.Dapat disimpulkan dari seluruhnya bahwa komunikasi politik adalah interaksi yang terjadi antara negara atau pemegang kekuasaan terhadap masyarakat yang di dalamnya terdapat pertukaran ide dan pemaksaan kehendak.Bentuk-bentuk komunikasi beragam ditentukan sesuai dengan tujuan dan maksud yang ingin dicapai oleh komunikator. Kondisi komunikasi politik di sebuah negara sepenuhnya ditentukan oleh ideologi politik yang berlaku di negara tersebut.Setiap ideologi politik yang ada di 10 MiriamBudiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 11 Isjwara F. 1995. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Bina Cipta. 12 Menurut Budiardjo (Op. Cit.), politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan masalah kekuatan (power) pengambilan keputusan (decision making) kebijakan publik (public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution). 11 dunia melakukan pola komunikasi politik yang berbeda.Ini disebabkan adanya perbedaan pemahaman terhadap beberapa hal fundamental dalam hal komunikasi yang ditafsirkan sesuai dengan kepentingan masing-masing negara. Negara-negara dengan paham sosialis dan komunis biasanya memiliki pola komunikasi satu arah.Rakyat tidak memiliki hak untuk berbicara atas diri mereka sendiri.Kebebasan berekspresi dan menyuarakan pendapat tidak diperbolehkan di dalam negara.Pelarangan dianggap perlu untuk menjaga stabilitas negara dan mempertahankan status quo para pihak penguasa.Bentukbentuk komunikasi yang sering terjadi seperti propaganda, atau komunikasi yang bersifat represif. Sedangkan negara-negara dengan paham liberal dan demokratis selalu mengupayakan terjadinya sebuah pola komunikasi dua arah antara rakyat dan pihak yang berkuasa.Hak dasar manusia atas kebebasan berpendapat dan berekspresi haruslah dipenuhi dan tidak boleh untuk dikekang, di dalam ideologi ini.Pelanggaran terhadap hak ini adalah pelanggaran terhadap kemanusiaan.Walaupun terkadang pada praktiknya, pola komunikasi dua arah susah untuk dibangun. Kasus penggunaan unsur kebudayaan sebagai bagian aktif dalam kampanye politik dapat terlihat dalam komunikasi politik di Indonesia.Pengutipan sumber, tokoh, atau literatur kebudayaan sebagai bahasan utama dalam sebuah komunikasi politik sering dilakukan oleh para komunikator politik di Indonesia.Atau menjadikan budayawan sebagai komunikator politik yang berinteraksi langsung dengan khalayak. Seperti pembahasan kisah pewayangan Mahabrata dalam analogi politik di Indonesia.Ini sering dilakukan, terutama oleh individu yang akrab dengan kebudayaan ini.Atau kebudayaan populer, menjadikan artis atau selebritis sebagai katalis dalam komunikasi politik.Seperti penggunaan pedangdut dalam kampanyekampanye terbuka. Pengambilan unsur kebudayaan dalam komunikasi politik dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Ketika komunikator menggunakan simbol-simbol yang dekat dengan komunikan, maka komunikator akan dengan mudah menarik 12 perhatian komunikan (lihat bagan 1). Kebudayaan, terutama kebudayaan populer menjadi primadona bagi para komunikator untuk tujuan ini. 2. Media Komunikasi Politik Sebagai saluran komunikasi bagi para komunikator ini, diperlukan saluran yang dapat menyampaikan pesan yang dilakukan dalam proses komunikasi politik. Saluran komunikasi adalah alat dan sarana yang dapat memudahkan komunikator dalam penyampaian pesan.Kenneth Burke mendefinisikan saluran sebagai ciptaan manusia sebagai sarana pertukaran lambang dan simbol atau dapat kita sebut sebagai sarana komunikasi antar manusia. Menurut beberapa ahli, dalam komunikasi politik perlu diperhatikan bahwa manusia sebagai individu memiliki potensi sebagai saluran komunikasi.Manusia menurut George Miller menjadi saluran komunikasi melalui perannya sendiri sebagai komunikator atau komunikan.Miller berkata, “(menganggap) manusia sebagai saluran komunikasi, dengan masukan yang disediakan oleh rangsangan yang kita berikan dan keluaran yang merupakan tanggapannya terhadap rangsangan itu”. Manusia sebagai saluran komunikasi memiliki keunikan sendiri. Karena proses yang tercipta dari setiap aksi yang dilakukan akan menghasilkan keluaran berbeda satu dengan yang lainnya. Keunikan inilah yang kemudian menjadi faktor bagi manusia berperan sebagai saluran komunikasi.Poin pentingnya adalah medium yang digunakan tidaklah menghasilkan efek-efek tertentu. Namun proses yang terjadi di dalam individulah kemudian yang menyebabkan efek-efek tertentu. Ada beberapa tipe saluran komunikasi atau lebih tepatnya tipe komunikasi yang digunakan dalam komunikasi politik.Ini sesuai dengan posisi dan alat atau medium komunikasi dan jumlah orang yang terlibat di dalam komunikasi.Penentuan tipe ini berdasarkan sejarah perhelatan politik yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Walaupun demikian, hal-hal ini secara umum terjadi di negara-negara lain. Tipepertama adalah komunikasi interpersonal.Komunikasi dalam tipe interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antar individu atau dengan tingkat 13 privasi yang lebih tinggi. Komunikasi interpersonal terjadi pada level yang lebih kecil dibandingkan tipe lainnya. Karena keterlibatan orang di dalam proses hanya terbatas pada dua atau beberapa orang saja. Komunikasi Interpersonal Kampanye Politik Komunikasi Massa Komunikasi Organisasi Bagan 2. Proses Komunikasi dalam Kampanye: Campuran dari ketiga tipe saluran komunikasi politik dapat dilihat dalam penggunaan kampanye. (Diolah dari berbagai sumber) Salah satu bentuk komunikasi interpersonal dapat ditemui dalam lobi-lobi politik tingkat tinggi.Di Indonesia saat ini, Kampanye Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 membawa level komunikasi politik interpersonal pada penerjemahan baru. Pelaksanaan kampanye Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 memberikan warna baru bagi model kampanye di Indonesia. Gubernur DKI Jakarta saat ini, Joko Widodo menggunakan pendekatan personal dalam kampanyenya.Hal ini merupakan pemandangan baru dalam kampanye politik Indonesia. Komunikasi politik tipe kedua adalah komunikasi organisasi.Adanya tipe komunikasi organisasi di dalam komunikasi politik adalah karena sifat politik modern yang menggunakan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi formal sebagai wadahnya. Sebagai contoh dalam tingkat negara terdapat partai politik dan juga Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR (senat di beberapa negara lain). Saluran ini terbagi menjadi dua bagian, komunikasi internal organisasi dan komunikasi eksternal.Komunikasi internal hanya dapat diterima di dalam gedung atau oleh anggota organisasi, pihak luar tidak dapat mengakses hal ini.Isi dari 14 komunikasi internal beragam, namun intinya adalah mencapai kesatuan di dalam organisasi.Sedangkan komunikasi eksternal adalah upaya organisasi untuk berkomunikasi dengan lingkungan di luarnya.Komunikasi eksternal bertujuan mendekatkan antara organisasi dengan lingkungan luarnya.Atau mengkomunikasikan hal-hal khusus yang menyangkut organisasi. Tipe ketiga adalah komunikasi massa. Komunikasi massa digunakan ketika isi dari komunikasi dimaksudkan untuk mencapai khalayak yang besar. Massa atau khalayak berjumlah besar memerlukan tipe atau cara berkomunikasi khusus agar mencapai keseluruhan massa. Komunikasi massa biasanya menggunakan sebuah media massa. Dengan menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam media massa, komunikator politik dapat menyampaikan pesannya kepada masyarakat luas. Para komunikator politik tidak mengkhususkan diri mereka terhadap satu jenis tipe komunikasi saja.Seperti yang kita ketahui, komunikasi memiliki tujuantujuan tertentu yang ingin dicapai.Karena itu para komunikator harus dapat menggunakan semua fitur komunikasi yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya.Salah satu bentuk komunikasi yang dapat menggunakan seluruh tipe komunikasi adalah kampanye atau campaign. 3. Pertunjukan MusikDangdut dalam Kampanye Politik Pertunjukan musik dangdut secara khusus atau musik dangdut secara umum, adalah salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam komunikasi politik. Sebagai sebuah media komunikasi politik, pertunjukan dangdut menjadi sebuah tempat dimana komunikator dan komunikan politik bertemu dan berinteraksi. Untuk dapat memahami peran musik dangdut sebagai media komunikasi politik secara lebih lanjut, akan dibahas mengenai apa itu pertunjukan musik, genre musik dangdut, dan musik dangdut dalam komunikasi politik. 15 a. Pertunjukan Musik Kesenian adalah salah satu bentuk kebudayaan yang berfokus kepada nilai-nilai estetika dan menjadi salah satu bentuk kebudayaan tertua yang telah dilakukan manusia sejak zaman pra-sejarah.Berbagai macam bentuk seni menjadi pelengkap atau elemen penting dalam kebudayaan sebuah bangsa. Manusia awalnya menciptakan seni rupa sebagai sebuah bentuk komunikasi atau interaksi dengan manusia lainnya.Contohnya adalah mural-mural di gua tempat tinggal manusia pra-sejarah.Kesenian kemudian terus berkembang.Sebagai sarana hiburan, sarana penyaluran rasa estetis, hingga bentuk komunikasi transendental. Musik adalah salah satu bentuk kesenian yang sejarahnya berdampingan dengan sejarah perkembangan budaya manusia.Musik telah ada sejak zaman prasejarah.Manusia awalnya mengimitasi suara-suara alam yang mereka dengar dengan menggunakan suara mereka sendiri.Kemudian alat-alat musik ditemukan dan tidak dapat dipisahkan dari penyajian sebuah musik. Pada masa pra-sejarah musik digunakan sebagai sarana upacara keagamaan.Menjadi bagian dalam berbagai upacara yang bersifat transendental seperti upacara penguburan, upacara persembahan, dan lain sebagainya.Perkembangan musik dalam sejarah manusia pun tidak terlepas dari peranannya sebagai instrumen keagamaan. Beberapa legenda dunia diturunkan melalui musik-musik.Tradisi budaya lisan yang digunakan oleh beberapa suku bangsa di dunia menggunakan media musik sebagai media penyampai pesan.Beberapa kisah mengenai raja atau sebuah kerajaan diketahui melalui musik yang ada di masyarakat. Saat ini musik dapat dinikmati dalam berbagai bentuk. Kaset, CD, file digital, hinga konser live menyajikan musik dari bermacam genre dan jenis. Salah satu bentuk penyampaian musik adalah melalui pertunjukan musik.Pertunjukan musik dapat berupa opera, orkestra, hingga konser musik. Pertunjukan musik adalah bentuk penampilan fisik dari musik yang dimainkan.Pertunjukan dapat dilakukan baik secara solo atau sendiri hingga 16 dalam sebuah orkestra besar.Sebagai bagian dari kebudayaan, pertunjukan musik termasuk di dalam bagian dari pertunjukan kebudayaan. Jeffrey C Alexander mendefinisikan pertunjukan kebudayaan sebagai sebuah proses sosial dimana aktor, baik solo maupun grup/konser, menampilkan salah satu makna dari kondisi-kondisi sosial yang ada. Dalam musik, kondisi sosial diekspresikan melalui lirik atau gubahan nada yang ada di dalamnya.Sebagai sebuah bentuk kebudayaan musik merepresentasikan kondisi sosial dan psikologis dari pembuat dan penampil musik tersebut. Musik adalah bentuk ekspresi dari para penggubahnya mengenai sebuah ide atau pemikiran.Sebagai sebuah media komunikasi musik berfungsi sebagai pengantar ide-ide yang ingin disampaikan melalui simbolisasi yang digunakan di dalamnya.Apa yang coba dipercaya, apa yang coba disampaikan oleh pembuat musik terlihat dalam musik yang digubahnya. Pertunjukan musik atau pertunjukan kebudayaan pada umumnya adalah sebuah interaksi yang berisi penyampaian gagasan dan ide dari para aktor atau pemusik kepada khalayak.Untuk dapat menyampaikan ide yang ada secara efektif kepada khalayak, para penampil harus dapat menyajikan sebuah pertunjukan yang bagus dan menarik perhatian. Ada beberapa elemen yang terdapat di dalam sebuah pertunjukan 13. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Sistem Representasi yang kolektif. Sebuah pertunjukan adalah sebuah proses interaksi simbolis. Pertukaran pesan dan ide yang terjadi di dalam sebuah pertunjukan adalah sebuah proses interaksi simbolik antara para pemeran dengan pemeran serta pemeran dengan khalayak. Simbol-simbol digunakan sebagai latar atau setting dari isi pertunjukan serta teks yang disampaikan. 2. Aktor, pemeran, atau musisi. Sebagai penyampai dari pesan yang ingin disampaikan, sebuah pertunjukan harus menggunakan seorang atau sekelompok aktor, atau musisi dalam pertunjukan musik. Para 13 Alexander, Jeffrey C, Bernhard Giesen, dan Jason L. Mast. 2006. Social Performance. Symbolic Action, Self Pragmatics, and Ritual.Cambridge: Cambridge University Press. Hal: 33-36. 17 pemerandari pertunjukan ini haruslah mampu membawakan isi pertunjukan dengan melibatkan kemampuan mereka serta keterikatan emosi antara pemeran, isi pertunjukan, dan khalayak yang hadir. 3. Khalayak atau pemirsa. Pesan yang disampaikan di dalam sebuah pertunjukan tentunya diarahkan kepada khalayak atau pemirsa yang telah dipilih. 4. Makna dari simbol-simbol yang disampaikan. Makna dalam hal ini adalah tujuan atau ide pemikiran yang coba disampaikan dalam sebuah pertunjukan. Makna inilah yang kemudian menyusun pesan dan bentuk pertunjukan yang ditampilkan. 5. Mise-en-scène atau pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan. 6. Kekuasaan sosial, pengaruh eksternal seperti strata sosial, status ekonomi, dan hal lainnya yang mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan pertunjukan. b. Dangdut, Genre Musik Indonesia Perbedaan kebudayaan yang terjadi di setiap negara atau perbedaan budaya yang ada di sebuah negara menghasilkan corak musik yang khas.Berbagai genre musik modern yang ada saat ini merujuk pada satu bentuk kebudayaan yang ada sebelumnya.Pemakaian lirik, ketukan irama yang digunakan, nada-nada yang dipakai berakar kepada kebudayaan tertentu. Sebagai contoh musik blues yang berakar pada kebudayaan golongan Afrika-Amerika di selatan Amerika Serikat pada akhir abad 19. Atau musik reggae yang berkembang dari kebudayaan Jamaika. Sebagai sebuah negara dengan keragaman budaya yang sangat luas menjadikan Indonesia sebuah negara dengan potensi musik yang besar pula.Setiap daerah memiliki bentuk-bentuk kesenian musik tersendiri.Baik musik-musik yang berasal dari upacara-upacara adat, musik dari permainan anak-anak, hingga musik populer khas daerah. Dari keragaman bentuk musik yang ada, hampir tidak ada bentuk musik yang menjadi sebuah genre yang populer dalam skala nasional.Genre pop minang hanya terkenal dan dinikmati oleh warga Sumatra Barat dan para imigran Minang 18 di daerah perantauan. Hal yang sama berlaku juga untuk lagu campur sari yang hanya dinikmati oleh warga keturunan jawa. Sulit tercipta sebuah genre musik yang populer secara nasional disebabkan adanya perbedaan latar belakang budaya, terutama bahasa yang digunakan dalam musik daerah.Musik pop minang menggunakan bahasa Minang dalam lagulagunya.Campur sari menggunakan bahasa Jawa daerah Jawa Timur dalam lirik.Begitu pula lagu-lagu pop daerah lainnya. Penghalang bahasa yang kemudian menyebabkan lagu daerah bahkan lagu pop daerah susah untuk dinikmati diluar pengguna bahasa daerah tersebut. Namun ada satu bentuk genre musik asli Indonesia yang berhasil mengatasi hambatan tersebut dan menjadi salah satu musik genre musik orisinal Indonesia.Genre tersebut adalah genre dangdut.Saat ini dangdut adalah musik yang dapat dinikmati oleh berbagai masyarakat di segala penjuru daerah di Indonesia.Banyak panggung pertunjukan dangdut dapat kita temui di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dalam tayangan musik di stasiun televisi nasional, dangdut menjadi genre musik yang mendominasi.Weintraub mengutip salah satu survei informal yang menyatakan bahwa 67% tayangan musik yang ada di televisi berisi musik dangdut. Selain itu, kemampuan musik dangdut untuk dapat diterapkan dalam jenis musik lainnya, atau merubah musik lain menjadi berirama dangdut dengan pas, adalah sebuah kekhasan tersendiri 14. Kekhasan dangdut terdapat dalam akar dari musik dangdut itu sendiri.Genre musik dangdut adalah sebuah genre musik yang berasal dari paduan kebudayaan yang ada di daerah urban Indonesia sejak akhir abad 19. Irama yang digunakan di dalam musik dangdut diadaptasikan dari irama musik melayu, gambus, india, barat, bahkan hingga genre-genre musik modern. Untuk genre musik modern dapat kita lihat pada musik-musik dangdut yang muncul di masa Rhoma Irama hingga saat ini. Mengenai kekhasan dan kemampuan adaptasi dari musik dangdut ini, Rhoma Irama menyatakan bahwa musik yang dibawakannya bisa bergaya musik 14 Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG. Hal: 14. 19 rock.Namun sense atau suasana yang dibangun di dalamnya tetaplah dangdut 15. Atau dapat kita ambil contoh dari pedangdut Ayu Ting-Ting yang populer pada awal dekade 2010-an. Musik dangdut yang dibawakannya dalam single Alamat Palsu lebih berirama musik pop bila dibandingkan dengan musik dangdut biasa. Lalu pada single keduanya, Ayu Ting-Ting menambahkan irama dan gaya musik Korean Pop atau yang lebih kita kenal dengan K-Pop. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kemampuan dangdut untuk beradaptasi dengan perubahan tercipta berkat akar budaya dari musik dangdut itu sendiri.Ada beberapa opini mengenai akar dari musik dangdut di Indonesia 16.Pertama musik dangdut berasal dari musik melayu Deli. Deli adalah nama sebuah daerah di Sumatera Utara yang kental dengan kebudayaan melayu. Kalimat ‘melayu Deli’ sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berasal dari kebudayaan melayu asli. Opini musik dangdut sama dengan musik melayu Deli diyakini oleh Rhoma Irama. Ini dapat dilihat dari statement yang dikeluarkannya saat diwawancarai oleh Weintraub 17, “Ketika saya buat lagu Viva Dangdut, itu juga fakta sejarah.(Rhoma menyanyikan lagu Viva Dangdut).Ini musik melayu, berasal dari Deli.Lalu terkena pengaruh, dari Barat dan Hindi.” Opini bahwa dangdut berasal dari melayu Deli digunakan oleh Rhoma Irama sebagai penguat terhadap perubahan musikalitas yang terjadi pasca dirinya menunaikan ibadah haji. Dengan menancapkan atau memberikan latar kesultanan Deli dalam akar musik dangdut, Rhoma seakan memberi legitimasi atas apa yang dilakukannya 18. 15 Seperti yang dikutip Weintraub dalam salah satu wawancaranya dengan yang menyebutkan bahwa sense atau nuansa yang dihasilkan oleh musik dangdut akan tetap teras dangdut walaupun dikemas dalam berbagai cara. 16 Mengenai sejarah musik dangdut, seluruhnya pendapat mengenai asal mula dari musik dangdut tidak dapat dikatakan teori.Karena belum ada studi signifikan yang mengkaji secara lengkap mengenai unsur historis dari genre musik dangdut. 17 Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.Hal:34 18 Perubahan musikalitas Rhoma Irama setelah ibadah haji sangat terasa dalam berbagai karyakaryanya.Perubahan tersebut terlihat pada perubahan konten lirik yang lebih religius dan menggurui. Selain itu Rhoma menerapkan aturan gaya hidup yang Islami terhadap grup Soneta, serta berupaya menggunakan musik dangdut sebagai sarana dakwah. 20 Akan tetapi pendapat ini ditolak oleh beberapa pihak.Dalam permasalahan bentuk nada dan lirik yang digunakan, musik dangdut lebih dekat kepada musik India atau Hindi.Pendapat ini berargumen pada perbedaan dikotomi dan perbedaan nada serta lirik.Bukan berdasarkan pada fakta historis yang berkesinambungan. Perkembangan dan asal-usul dangdut dapat dilihat dalam beberapa fase.Pertama adalah fase pra-kolonial atau fase pra kemerdekaan.Disini musik melayu seperti orkes harmonium, orkes gambus, dan orkes melayu memberikan fondasi dasar bagi perkembangan musik dangdut. Orkes harmonium memberikan formasi awal bagi musik dangdut.Seperti susunan alat musik, nada dasar, serta komposisi pemain musik yang digunakan.Orkes gambus memberikan nuansa timur tengah, baik dalam nada, cara bernyanyi, maupun alat musik yang digunakan. Pengaruh orkes gambus masih terasa hingga saat ini dengan adanya cengkok dangdut dan nuansa timur tengah dalam alat musik petik. Sedangkan orkes melayu membawa percampuran antar genre-genre yang ada.Dapat dikatakan orkes melayu (yang kemudian berkembang dalam banyak genre cabang) memainkan segala jenis genre musik yang populer pada masanya. Tidak jarang pula pemain orkes melayu adalah pemusik dari genre lain, seperti genre jazz, cha-cha, dan lainnya. Pengaruh Hindi masuk pada masa pasca kemerdekaan.Dengan gencarnya kampanye Soekarno untuk memboikot kesenian barat pada masa itu, penerjamahan musik dari India dan penayangan film-film India menjadi populer di Indonesia.Pengaruh India terdapat pada irama chante dalam permainan gendang.Serta penggunaan lirik lagu yang lebih mendayu dan melankolis. Permulaan musik dangdut modern seperti yang kita kenal saat ini dimulai pada tahun 1970-an. Ketika rezim Soekarno tumbang dan digantikan oleh pemerintahan Orde Baru.Pergantian pemerintahan menciptakan peluang bagi musik-musik dan kesenian barat untuk masuk ke Indonesia.Musik seperti Rock ‘n Roll kemudian menjadi pengaruh besar dalam merubah komposisi alat musik 21 dangdut menjadi lebih modern.Pada masa ini pula kata dangdut menjadi sebutan bagi genre musik ini. Gerakan modernisasi ini dipelopori oleh Oma Irama atau yang sekarang dikenal dengan Rhoma Irama.Gerakan modernisasi ini selain dimaksudkan untuk memberikan penyegaran bagi genre dangdut, juga ditujukan untuk menghilangkan stigma negatif musik dangdut. Sebagai sebuah genre musik yang populer di daerah pinggiran kota dan pedesaan, genre musik dangdut dianggap kampungan dan hanya sebagai musik bagi kaum miskin. Perubahan yang dibawa oleh Rhoma dimaksudkan untuk mempopulerkan dangdut di kalangan masyarakat menengah ke atas.Usaha ini dapat dikatakan menuai hasil yang baik.Karena saat ini musik dangdut memiliki penggemar yang tersebar dari berbagai lapisan sosial.Selain itu, modernisasi ini memberikan dangdut sebuah fleksibilitas untuk terus menyesuaikan dengan selera masyarakat.Sebagai sebuah hiburan bagi masyarakat Indonesia dangdut berasal dari berbagai bentuk orkes musik yang tampil di radio-radio lokal dan panggung hiburan yang ditanggap masyarakat pada kesempatan-kesempatan khusus pada periode dekade 1930-an 19. Pada saat itu, dangdut masih dalam bentuk awal perkembangannya. Terdapat dua bentuk orkes awal pada saat itu, yaitu orkes harmonium dan orkes melayu. Orkes harmonium adalah orkes yang memainkan repertoar campuran antara Melayu, Arab, India, dan Eropa. Sedangkan orkes melayu memainkan musik melayu dengan menggunakan instrumen dari Eropa. Berawal dari panggung musik yang tampil dalam acara-acara khusus seperti hajatan perkawinan, syukuran, dan lain sebagainya. Musik dari orkes harmonium dan orkes melayu mulai disiarkan di radio-radio lokal. Permintaan pertunjukan berasal dari pemilik-pemilik acara, para orkes tidak melakukan konser pribadi seperti yang terlihat di musik modern saat ini. Pada akhir dekade 1970-an, musik dangdut mulai mengalami modernisasi. Proses pembaharuan ini dipelopori oleh Rhoma Irama dengan menggunakan instrumen modern seperti gitar. Arus modernisasi ini memperluas bentuk media 19 Andrew W Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG. Hal: 40-44. 22 penyampaian dangdut. Kaset album rekaman dangdut mulai banyak dicari oleh masyarakat. Panggung pertunjukan atau konser yang dibiayai secara pribadi pun mulai tampak dalam konser Rhoma Irama dan grup Soneta miliknya. Puncaknya adalah ketika dangdut mulai disiarkan di televisi. c. Dangdut dalam Kampanye Politik Dangdut dan kampanye politik, terutama kampanye terbuka di lapangan besar, tidaklah dapat dipisahkan begitu saja. Hampir dalam setiap pelaksanaan kampanye terbuka maka dapat dipastikan akan adanya hiburan dangdut dalam susunan acara yang akan berjalan. Kenapa kemudian dangdut selalu muncul dalam kegiatan kampanye politik? Jawabannya terletak pada kedekatan musik dangdut dengan masyarakat Indonesia secara emosional.Musik dangdut sudah diakui oleh dunia sebagai musik asli dari Indonesia.Bukan sebagai bentuk musik rakyat atau folk music namun masuk kepada genre musik modern yang hanya dapat ditemui di Indonesia.Juga dalam bentuk bunyi-bunyian khas dalam musik Indonesia seperti halnya kekhasan musik kawasan Amerika Latin dan semenanjung Iberia, atau musik khas timur tengah 20. Secara emosional musik dangdut adalah musik dengan penggemar terbesar di Indonesia.Secara demografis, kondisi masyarakat Indonesia diisi oleh mayoritas masyarakat miskin dan masyarkaat kelas menengah.Dengan kedua kelas masyarakat inilah kemudian musik dangdut membangun ikatan emosional.Terutama terhadap masyarakat miskin, wilayah sub-urban, dan kotakota kecil di Indonesia, atau daerah di luar ibukota dan ibukota provinsi. Kedekatan emosional juga tercipta berkat akar dari musik dangdut itu sendiri. Weintraub menjelaskan musik dangdut modern awalnya berkembang di daerah-daerah kumuh di kota besar, di Jakarta misalnya di daerah Planet Senen. Sehingga pada awalnya tidak mengherankan muncul julukan ‘musik kampung’ atau ‘musik udik’ bagi dangdut 21. 20 Andrew W. Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG. 21 Andrew W. Weintraub. 2012. Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia. Jakarta: KPG.Hal: 94-95. 23 Walaupun saat ini dangdut sudah dapat dikatakan bukan lagi sebagai musik pinggiran, namun ikatan itu tetaplah ada.Perkembangan musik dangdut di Indonesia di masa ini tetap tidak terlepas dari dangdut-dangdut pinggiran.Munculnya genre-genre musik dangdut baru di Indonesia misalkan disumbangkan oleh perkembangan musik dangdut di daerah jalur Pantai Utara atau jalur Pantura di pulau Jawa.Serta banyak artis dangdut nasional atau artis dangdut ibukota yang berasal dari daerah-daerah kecil seperti Madiun, Karawang, Purwakarta, dan lainnya. Setelah memahami faktor tersebut jelaslah kenapa dangdut hampir pasti menjadi hiburan dalam setiap kampanye terbuka.Sasaran dari kampanye terbuka adalah masyarakat luas yang rata-rata berasal dari kalangan miskin dan menengah. Untuk dapat menjaring massa dengan jumlah besar maka digunakanlah beberapa pancingan untuk menarik massa, salah satunya adalah penampilan artis dangdut lokal ataupun artis nasional. Namun dangdut tidak hanya berfungsi sebagai pemancing massa saja. Hal ini terjadi dalam kurun dekade 2000-an. Dangdut tidak lagi secara tradisional menjadi penarik massa dalam kampanye terbuka. Dalam beberapa kesempatan dangdut digunakan diluar kampanye terbuka.Seperti penggunaan musik dangdut untuk sosialisasi calon seperti yang dilakukan pasangan Cagub Jawa Barat YanceTatang.Atau menjadi endorser seperti yang dilakukan Rhoma Irama dalam beberapa kesempatan. F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Secara umum penelitian etnografi memfokuskan penelitiannya kepada masyarakat, kegiatan masyarakat, hasil kegiatan, atau singkatnya masyarakat secara keseluruhan.Spradley mengatakan bahwa penelitian etnografi adalah sebuah penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan kebudayaan 22. 22 James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana. 24 Tujuan dari penelitian etnografi menurut Malinowski, seperti yang dikutip oleh Spradley, “memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunia” 23. Dalam penelitian etnografi, peneliti mencoba memahami bagaimana masyarakat memproses apa yang mereka terima, dari apa yang mereka lakukan dalam kegiatan harian atau kegiatan khusus dan tertentu. Penelitian etnografi mencoba membangun realitas yang ada di dalam masyarakat dalam sebuah bangunan teoretis yang dapat dijelaskan.Penjelasan inilah yang kemudian digunakan dalam memahami masyarakat atau kebudayaan di dalam masyarakat 24. Bangunan teoretis ini akan bersifat deskriptif dan sistemik sehingga dapat ditemukan pola-pola tertentu. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pola interaksi yang dibangun oleh masyarakat dan artis dangdut dalam pertunjukan dangdut di dalam kampanye yang sedang berlangsung. Dalam interaksi yang terjadi dalam panggung dangdut ini akan tercipta hubungan dan pertukaran pesan antara pedangdut dengan masyarakat. Interaksi inilah yang kemudian memberikan pengaruh dalam pelaksanaankampanye. Kelebihan dari metode etnografi adalah keterlibatan peneliti dalam fenomena yang berlangsung. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran dari sudut pandang pertama mengenai bagaimana sebuah fenomena terjadi. Kelemahan utama dari metode ini adalah dibutuhkan waktu yang relatif lama dan dana yang besar untuk melaksanakan penelitian etnografi. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, penggunaan lebih dari satu teknik pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan data yang beragam dan lebih mendalam. Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan. Pertama adalah observasi, kedua wawancara, dan ketiga adalah dokumentasi. 23 James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana. 24 James P Spradley. 2006. Metode Etnografi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana. 25 a. Observasi Observasi diperlukan dalam sebuah penelitian etnografi. Peneliti harus melakukan pengamatan secara dekat dengan objek penelitian sehingga didapatkan data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti. Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatoris. Dimana penelitian akan mengikuti kegiatan objek penelitian secara dekat dan ikut terlibat aktif di dalam. Observasi akan dilakukan di daerah pemilihan Lebak sesuai dengan tempat penyelenggaraan Pemilukada, dimulai pada tanggal 16 Juli 2013 dan dilakukan secara intensif pada pelaksanaan kampanye tanggal 14 sampai dengan 27 Agustus 2013 (kpulebak.com). Lokasinya akan terus berubah sesuai dengan jadwal kampanye dan kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para calon. Waktu pelaksanaan observasi akan dilakukan pra Pemilukada, dengan konsentrasi waktu di pelaksanaan kampanye calon. b. Wawancara Data yang lebih mendalam didapatkan melalui wawancara dengan individu-individu yang terlibat secara langsung dalam proses Pemilukada daerah Lebak, Banten. Target wawancara adalah sebagai berikut: 1. Pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Lebak dengan nama dan urutan sebagai berikut: i) Pasangan nomor urut 1: Pepep Faisaluddin dan Aang Rasidi (PANGLIMA), ii) Pasangan nomor urut 2: Amir Hamzah dan H. Kasmin (HAK), iii) Pasangan nomor urut 3: Iti Octavia Jayabaya dan H. Ade Sumardi (IDE). 2. Tim sukses pasangan calon, dengan dukungan sebagai berikut: i) Pasangan nomor urut 1, dari pihak independen, ii) Pasangan nomor ururt 2 dari pihak partai Golkar, iii) Pasangan nomor urut 3 di dukung Koalisi Kerakyatan (Partai Demokrat, PDI-P, Hanura, Gerindara, PPP, PKS, PPNU, PKB, dan PAN, Partai NasDem). 26 3. Simpatisan partai dan pasangan calon, 4. Masyarakat daerah Lebak. c. Dokumentasi Sebagai pelengkap dan untuk membantu analisis, teknik dokumentasi filefile yang berkaitan dengan penelitian diperlukan. Untuk memberikan gambaran visual atas jalannya penelitian, serta penjelasan visual atas kejadian dan proses yang terjadi di tengah masyarakat. Maka dokumentasi foto dan video diperlukan untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan. Untuk membantu jalannya penelitian, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan jalannya kampanye diperlukan.Berbagai hal seperti jadwal kampanye, daftar tamu yang hadir, pembicara, dan lainnya diperlukan.Terutama dokumen yang berkaitan dengan pedangdut atau musik dangdut yang terlibat di dalam kampanye. Dokumen-dokumen ini didapatkan dari pihak yang bersangkutan, seperti tim sukses, KPUD, dan sumber lainnya. 3. Teknik Analisis Data Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode statistik dalam analisis data yang didapatkan.Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum dan etnografi secara khusus mengandalkan pada interpretasi dan pemahaman peneliti terhadap data yang ada. Analisis dilakukan dengan beberapa langkah atau tahapan berurutan. Menurut Moleong 25, hal yang perlu dilakukan pertama kali dalam analisis data adalah reduksi data. Ciri dari penelitian kualitatif (atau etnografi secara khusus) adalah besaran data yang didapatkan.Skrip wawancara, rekaman kejadian, fotofoto peristiwa, dan lainnya sebagai direduksi dengan mengambil bagian-bagian terpenting. Langkah selanjutnya adalah pengelompokan data sesuai dengan label yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah data yang ada mencukupi untuk memulai analisis, peneliti perlu untuk mengkategorisasikan data yang ditemukan.Kategorisasi ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam analisis dan 25 Lexy J Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 27 interpretasi data serta tidak tercampurnya fakta yang ada.Pengkategorian dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti.Namun secara umum dilakukan berdasarkan bentuk data, tanggal pengumpulan, jenis data, dan lainnya. Langkah pertama dan kedua adalah proses coding data penelitian. Kemudian analisis dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang diajukan.Dalam penelitian ini, tidak digunakan teori sebagai dasar analisis.Diharapkan hasil analisis yang didapatkan mencukupi untuk membentuk sebuah hipotesis akhir atas fenomena yang terjadi. 4. Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah pertunjukan panggung terutama pertunjukan musik dangdut yang ada di dalam agenda kampanye. Daftar pertunjukan musik dangdut yang akan tampil bersumber kepada jadwal kampanye yang berasal dari tim sukses kampanye masing-masing pasangan calon dan KPUD Kabupaten Lebak. 5. Limitasi Penelitian Limitasi penelitian diperlukan agar topik dan objek yang akan diteliti tidak melebar. Objek berfokus pada media komunikasi politik, dalam hal ini pertunjukan musik dangdut dalam panggung kampanye.Berfokus pada bagaimana artis dangdut berinteraksi di dalam proses pemilukada. Alur dari interaksi ini adalah interaksi antara partai politik dan pasangan calon bupati dengan artis dangdut.Lalu interaksi antara artis dangdut dengan masyarakat. 28