PANDUAN-JIWA- edisi 2010 PAKAI.pmd

advertisement
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
BAB 1
PSIKIATRI KLINIK
A.
Pertanyaan untuk persiapan dokter muda
1. Seorang pasien sering mengeluh tidak bisa tidur, sehingga pada pagi
hari mengantuk tetapi juga tidak bisa tidur, sehingga kinerjanya
terganggu.
Pertanyaan :
Apa saja yang harus diajukan untuk menentukan penyebab tidak bisa
tidur tersebut? Bagaimana penatalksanaan selanjutnya?
2. Seorang pasien dengan penyakit fisik yang kronik dan harus minum
obat jangka panjang dengan segala efek sampingnya (mis. OATB)
tampak tidak bersemangat meneruskan terapinya.
Pertanyaan:
Apa yang harus dianjurkan untuk menentukan kondisi kesehatan
jiwanya?
Bagaimana penatalaksaaan selanjutnya?
3. Seorang mahasiswa sering menderita epigastric pain mengeluh tidak
teratur makannya; atau seorang manajer sering mengeluh sakit kepala
dan pada pemeriksaan didapatkan hipertensi.
Pertanyaan:
Apa yang harus dianjurkan untuk mengungkap faktor psikologis yang
mendasarinya?
Bagaimana penatalaksaannya?
4. Ada pasien yang dirawat di bangsal dengan riwayat demam lebih dari
satu minggu yang menunjukkan gejala kebingungan, merasa melihat
bayangan yang menakutkan dan berteriak-teriak. Pemeriksaan
17
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
penunjang apakah yang perlu dilakukan? Bagaimana membedakan
apakah gejala kejiwaan dan gejala fisik yang muncul adalah merupakan
dua kondisi yang berdiri sendiri-sendiri yang muncul bersamaan atau
merupakan dua kondisi yang berhubungan atau merupakan sebab
akibat? Bagaimana penatalaksanaan gangguan ini?
5. Pasien mengeluh mulai sering lupa, terutama lupa akan hal-hal yang
baru saja terjadi, misalnya sudah diberi sarapan oleh menantunya tetapi
mengatakan belum. Gejala-gejala gangguan apakah ini? Gejala lain
apakah yang harus anda cari? Pemeriksaan penunjang apa yang perlu
anda lakukan? Bagaimana membedakan apakah gejala ini disebabkan
karena proses psikologis atau dilatarbelakangi proses organik?
Penatalaksanaan kasus seperti ini bagaimana?
6. Pasien menunjukkan gejala kurus, tidak mau makan, lebih suka
berkumpul dengan kelompok sebaya daripada menyelesaikan
tugasnya. Di lengannya terdapat bekas-bekas tusukan yang berwarna
kehitaman. Gejala gangguan apakah ini? Pemeriksaan lainnya apakah
yang perlu anda lakukan? Bagaimana memdekan gejala ini apakah
disebabkan karena kondisi fisik atau karena psikologis atau saling
berhubungan? Bagaimana penatalaksanaannya?
7. Jika pasien menunjukkan sikap tubuh yang “aneh”, “mendengar suarasuara”di telinganya;lebih suka menyendiri dan melamun. Gejala
gangguan apa ini? Gejala lain apa lagi yang harus Anda cari, yang
biasanya menyertai dua gejala di depan? Bagaimana penatalaksanaannya?
8. Pasien datang dalam keadaan tangan terborgol dan dikawal oleh polisi.
Keluarga melaporkan bahwa pasien tiba-tiba mengamuk dan
menyerang siapa saja yang dijumpai. Akan anda apakan pasien ini?
9. Seorang pasien kelihatan berseri-seri, merasa sangat optimis, banyak
bicara dengan topik meloncat-loncat dan kebutuhan tidurnyapun
berkurang. Gejala apakah ini? Bagaimana penatalaksanaannya?
18
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
10. Pasien mengeluh sakit kepala, sakit perut, nyeri seluruh tubuh, sulit
tidur, berkurangnya nafsu makan, merasa lemah, merasa bersalah,
tidak bahagia; gejala gangguan apa itu? Apa yang harus Anda lakukan
pada pasien tersebut? Apa yang harus Anda lakukan pada keluarganya?
11. Hampir tiap menghadapi situasi yang “tidak dikehendaki” tubuh jadi
“kaku” atau pasien “semaput”, gejala gangguan apa ini? Apa yang harus
Anda lakukan pada pasien dengan gejala tersebut? Apa yang harus
Anda lakukan pada keluarganya?
12. Seorang wanita merasa kehidupan perkawinannya tidak bahagia,
bahkan dia mau menuntut cerai dari suaminya. Permasalahannya
adalah bahwa setiap kali berhubungan seksual isterinya tidak pernah
mendapatkan kepuasan karena suaminya cepat selesai. Apa yang akan
anda lakukan pada pasangan ini?
13. Seorang anak perempuan usia sudah 5 tahun tetapi masih belum
mampu berbicara seperti anak sebayanya. Penampilannya spesifik,
wajahnya khas, dan lidah menjulur ke luar. Bagaimana upaya
promosi, prevensi, kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan ini?
14. Seorang anak selalu tampak banyak gerak, bahkan di ruang praktek
dokter sekalipun. Sampai ibunya kewalahan menghadapinya. Gejala
lain apa yang perlu anda cari? Bagaimana penatalaksanaannya?
15. Seorang penderita pada umumnya tenang, tetapi sering secara tibatiba dia mengamuk dan sehabis itu dia tidak menyadari apa yang
baru saja dilakukannya. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan?
Bagaimana penatalaksanaannya?
19
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
B. Algoritme kasus, contoh
Skema 1. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama
insomnia
Insomnia
T
T
Adanya penyakit organis
yang mendasari
Faktor lingkungan yang
mengganggu (kebisingan,
banyak nyamuk, dsb)
T
T
Atasi faktor
organik
T
T
“Insomnia” karena
psikogenik
Atasi faktor
lingkungan
T
Tentukan bentuk Insomnia
T
Insomnia
initial
T
Gangguan
cemas
20
T
T
Insomnia
medial
Bangun
dini hari
T T
Depresi
T
T
Kebutuhan
tidur pendek
Lain
nya
T
T
Gangguan
bipolar
maniak
?
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 2. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama
keluhan fisik yang berulang yang tidak diketemukan dasar organik
Keluhan fisik berulang
(mis. sakit kepala, nyeri otot,
epigastric pain, dsb
T
Faktor organik mendasari
T
T
Cari permasalahan
psikologis yang mendasari
Kecemasan
T
T
Atasi faktor
organik
Depresi
21
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 3. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama mudah
lupa (PPDGJ III):
Keterangan Skema 1.
Menegakkan diagnosis dengan gejala utama mudah lupa:
1. Tentukan terlebih dahulu apakah ada gangguan mental organik yang
kemungkinan sebagai penyebabnya
2. Selanjutnya dicari adanya gejala lainnya, dst.
22
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 4. Penatalaksanaan gangguan penggunaan tembakau
23
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 5. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama
perubahan tingkah laku / penampilan / sikap (PPDGJ III):
Adanya
perubahan
tingkah laku /
penampilan /
sikap
lebih suka
menyendiri
- Mudah curiga
- merasa dikejarkejar, merasa
mau dibunuh
sehingga
bersembunyi
Gangguan
waham
24
Mudah marah
tanpa sebab
yang jelas
- merasa paling
hebat
- banyak bicara,
topik meloncatloncat susah
dipahami
-mood meningkat
Gangguan
Bipolar
Bicara susah
dipahami
- meniru kata2
- atau membisu
- stereotipy
- fleksibilitas
cerea
- stupor
katatonia
tingkah laku
aneh
- pembicaraan
dengan susunan
kata kacau,
- tingkah laku bizar
- deteriorasi
- halusinasi
skizofrenia
- Bicara pelan ,
suara lemah
- muka tampak
sedih
- waham berdosa
- halusinasi
Episode
depresi berat
dengan cirri
psikotik
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 6. Skema Penatalaksanaan Psikiatrik Percobaan Bunuh Diri
(misal dengan perlukaan pergelangan tangan)
25
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 7. Penatalaksanaan Keadaan Gaduh Gelisah
26
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 8. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama sedih
(PPDGJ III):
Keterangan Skema 8:
Menegakkan diagnosis dengan gejala utama sedih
1.
2.
Apabila menjumpai pasien yang tampak sedih, terlebih dulu diperiksa apakah
terdapat gejala yang mengarah adanya gejala medis umum, jika ya ikuti
algoritma untuk pasien dengan gejala sedih yang disertai adanya gejala medis
umum.
Jika tidak didapatkan gejala yang mengarah adanya gangguan medis umum
pakailah algoritma untuk pasien dengan gejala sedih yang tidak disertai adanya
gejala medis umum.
27
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 9. Menegakkan diagnosis gangguan dengan gejala utama cemas
(PPDGJ III):
Keterangan Skema 9.
Menegakkan diagnosis dengan gejala utama cemas
1.
2.
3.
28
Pada pasien yang menunjukkan kecemasan perlu dicari kemungkinan adanya
gejala lainnya, gejala lainnya ini bisa berupa gejala otonomik
Pasien dengan kecemasan dan gejala otonomik ini dicari lagi gejala lainnya,
yang bisa berupa gejala depresi
dan seterusnya.
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 10.
Skema penatalaksanaan gangguan seksual pada laki-laki:
29
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 11. Skema penegakan diagnosis gejala gangguan perkembangan intelektual & penatalaksanaannya:
Pada anak:
- Kelambatan perkembangan: berjalan, berbicara, buang air
kecil, buang air besar.
- Kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah sesuai dengan
kemampuan anak lain yang sebaya.
Pada remaja:
- Kesulitan bergaul dengan sebaya.
- Kadang-kadang disertai perilaku seksual yang tidak sesuai.
T
T
Pada dewasa:
- Kesulitan dalam melaksanakan tugas sehari-hari: misalnya
memasak, membersihkan rumah.
- Problem yang berkaitan dengan perkembangan kematangan
sosial: menikah, mencari pekerjaan, mengasuh anak.
Timbul sebelum
18 tahun
T
Timbul sesudah
18 tahun
- Lakukan Test
Intelegensia
- Jika IQ < 70 : Retardasi Mental (F 70)
T
- Periksa kemungkinan penyebab
- Kalau perlu konsultasi spesialis
T
- Rencana Pelatihan & Pendidikan
- Kalau perlu bisa diberikan terapi spesifik
sesuai keadaan
30
Edisi 2010
Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009
Skema 12.
Skema penegakan diagnosis gejala mengompol & penatalaksanaannya:
T
T
Anak sering mengompol
Ada gangguan fisik
Tidak ada gangguan fisik
T
T
Usia kurang dari 5 tahun
T
Usia 6 tahun atau lebih
- Mengompol di celana atau di tempat tidur secara berulang
- minimal 2 x sebulan pada anak usia 5 tahun dan
- minimal 1 x sebulan pada anak usia 6 tahun atau lebih
= Eneuresis Fungsional (F.98.8)
-
-
Yakinkan bahwa mengompol tidak disengaja dilakukan oleh anak
Hindarkan hukuman dan omelan
Latih anak untuk bertanggung jawab
(misalnya mengganti baju atau sprei yang basah kena ompol).
Saat dia tidak mengompol, beri hadiah pujian dan dorong agar anak
lebih berhasil.
Tenangkan dan temani bila anak takut ke kamar mandi.
Latih untuk meningkatkan pengendalian kandung kencing pada saat
bangun (misalnya menahan keinginan untuk kencing secara
bertahap yang semakin hari semakin lama.
Latih untuk menghentikan kencing pada saat setengah jalan
31
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Skema 13. Skema penegakan diagnosis gejala dengan perubahan
tingkah laku lainnya yang bersifat paroxismal dan periodik serta penata
laksanaannya.
Pasien tiba-tiba menyerang dan
gejala ini timbul berulang-ulang
T
T
-
Di antara dua periode serangan tidak
didapatkan gejala sama sekali
Pasien tidak ingat adanya gejala
tersebut
Atau terjadi kehilangan atau terjadi
perubahan kesadaran yang berulang
-
Di antara dua periode
serangan tetap
didapatkan gejala
walaupun mungkin gejala
tersebut tidak sehebat
pada waktu serangan
T
T
- Lakukan pemeriksaan EEG
- jika hasil EEG menunjang
adanya epilepsi
Kelola seperti pengelolaan
gejala gaduh gelisah
T
- Informasikan bahwa serangan ini
dapat dicegah dengan pengobatan teratur.
- Hindari tempat yang dapat
membahayakan mis: dekat air, api, atau mesin
- Hindari sinar kelap-kelip
- Berikan obat anti epilepsi
T
T
Jika ada perbaikan terapi
bisa diteruskan
32
Jika tidak ada perbaikan
sebaiknya penderita dirujuk ke
rumah sakit
Edisi 2010
Download