BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, dapat diasumsikan pengaruh dari iklan Indomie versi “cerita punya kita” yang disaksikan mereka akan berbeda mulai dari tanggapan, pemahaman, tindakan. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Sugiyono, 2005:63). Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatoris, menurut Suhartono (2000:33) metode eksplanatoris adalah suatu penelitian yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dengan bias yang kecil dan meningkatkan kepercayaan. 17 3.3. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Maholtra (2006), bahwa “Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan riset pemasaran. Sedangkan menurut Sugiono (2005:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi adalah kumpulan obyek yang dijadikan penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universtitas Satya Wacana. Serta yang pernah melihat atau menonton Iklan televisi produk Indomie versi ”Cerita Punya Kita” lebih dari satu kali dan pernah mengkonsumsi produk. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131), untuk sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bertempat di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, karena agar lebih menfokuskan penelitian dan keterbatasannya waktu, tenaga dan biaya bagi peneliti. Selain itu mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang mencakup latar belakang budaya, agama yang berbeda, dll, dapat diasumsikan akan berbeda dalam hal persepsi mereka terhadap Iklan Indomie Versi “cerita punya kita”. Dalam penarikan jumlah ukuran sampel, apabila populasinya tidak diketahui secara pasti jumlahnya maka digunakan teknik atau rumus sesuai 18 dengan teori dari Naresh K Malhotra. Penarikan sampel sebanyak 150 orang, jumlah tersebut mengacu pada ukuran sampel minimum penelitian televisi menurut Maholtra (2006) dan juga disebabkan jumlah populasi tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sample purposive, yaitu teknik pengambilan sampling dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiyono (2005:77), tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling adalah tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu memenuhi persyaratan sebagai sumber data. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data: Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Primer, data yang diperoleh dari sumber berupa hasil pengisian kuesioner yang didukung oleh data hasil wawancara. Data sekunder, berupa buku, artikel dan lain sebagainya 3.4.2. Tehnik Pengambilan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Menurut Sugiyono (2005:130), wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan 19 atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan. Teknik ini dilakukan dengan pihak yang terkait dalam penelitian, yaitu pada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada responden untuk menggali informasi, hal tersebut dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi serta untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. 2. Kuesioner Menurut Sugiyono (2005:135), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan angket pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. 3. Dokumentasi Menurut Arikunto (2006:231), metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, browsing internet, dan juga berbagai data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumentasi diperoleh dari literatur dan penelitan-penelitan sebelumnya. 3.5. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini pemberian skor menggunakan skala Likert yaitu dengan memberi sebuah pertanyaan kepada seorang responden dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban (Singarimbun, 1995:111). Skala likert merupakan alat untuk mengukur pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang dijawab oleh responden berdasarkan tingkat kesetetujuan atau ketidak setujuannya, skala tersebut bisa berskala 5, 6 atau 10. Dalam penelitian ini skala 20 pengukuran yang dipergunakan adalah skala likert yang terdri dari empat pilihan jawaban, hal ini dimaksudkan agar perbedaan jawaban responden dapat ditampung antar kategori responden. Dalam prosedur skala likert ini adalah menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam kuisioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi menjadi empat kategori penilaian dimana masing-masing pertanyaan diberi skor satu sampai empat jawaban yang mengandung variasi nilai bertingkat, antara lain: Tabel 3.1 Bobot Nilai Setiap Pertanyaan 3.6. NO. 1 Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju Akronim STS Skor Nilai 1 2 Tidak Setuju TS 2 3 Setuju S 3 4 Sangat Setuju SS 4 Definisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2005:89), Definisi operasional variable adalah mendefinisikan sebuah konsep sehingga dapat di ukur dengan melihat faktor dimensi prilaku, karakter atau hal-hal yang melandasi sebuah konsep. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Empaty (E) Dimensi empaty adalah menginformasikan apakah konsumen menyukai suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka, dimensi empati ini memberikan informasi 21 yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Variabel-variabel yang digunakan dalam parameter ini adalah (E1) tingkat kebagusan iklan televisi produk Indomie versi”cerita punya kita”, dan (E2) tingkat kesukaan iklan televisi Indomie. 2. Persuasion (P) Dimensi persuasi adalah menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk meningkatkan atau menguatkan karakter suatu merek, sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi merupakan perubahan kepercayaan sikap dan keinginan berprilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Komunikasi promosi seperti periklanan yang dapat mempengaruhi dan dapat menggunakan dua proses kognitif yaitu, jalur peripheral menuju persuasi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk (Peter & Olson, 1996:197). Variabel-variabel yang digunakan dalam parameter ini adalah (P1) ketertarikan dengan produk Indomie dan (P2) keinginan dalam membeli produk ini. 3. Impact (I) Dimensi dampak adalah menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa, dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan dan dampak yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pemilihan. 22 Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan produk (level of produck knowledge) yaitu (I1) mengetahui betul tentang produk Indomie dan (I2) tingkat kreatifitas iklan tersebut dibandingkan dengan iklan produk mie instant lainnya. 4. Communication (C) Dimensi komunikasi adalah memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Varibel-varibel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (C1) kejelasan informasi iklan televisi Indomie versi ”cerita punya kita” dibandingkan iklan produk sejenis, (C2) Kemampuan iklan televisi Indomie dalam mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan, (C3) pemahaman khalayak terhadap pesan yang disampaikan dalam iklan televisi Indomie dan (C4) kemampuan iklan televisi Indomie dalam menyampaikan slogannya. 5. Efektivitas iklan (F) Menurut Rangkuty (1997:136) efektivitas iklan merupakan pengukuran iklan dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Varibelvaribel yang digunakan menginformasikan dalam pelanggan penelitian mengenai ini adalah keberadaan (F1) suatu Informing, produk baru, memperkenalkan cara pemakaian baru dan produk tertentu, menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan, menjelaskan cara kerja suatu produk, melusurkan kesan yang keliru, membangun citra perusahaan, (F2) Persuading, membentuk pilihan produk atau merek, mengalihkan pilihan ke produk tertentu, 23 mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian. Tabel 3.2 Konsep, Variabel dan Indikator Penelitian Konsep Variabel Indikator Item Efektifitas Iklan Indomie Versi “Cerita Punya Kita” Dalam Membentuk Persepsi Khalayak Media Televisi Empaty (E) (E1) Penilaian konsumen terhadap Iklan. 1.Iklan televisi Indomie versi “certa punya kita” sangat bagus. 2. Ingin meniru Iklan televisi Indomie versi “certa punya kita” 3. Iklan televisi Indomie versi “certa punya kita” menarik untuk ditonton 1.Menyukai iklan televisi Indomie versi “cerita punya kita”. 2. Iklan televisi Indomie versi “certa punya kita” mengesankan. 3. Iklan televisi Indomie versi “cerita punya kita” membosankan. 1.Tertarik tehadap (P1)Ketertarikan dengan merek yang produk Indomie. 2.Mengikuti produkdiiklankan. produk Indomie. 3.Tidak ingin mencoba produk Indomie. (E2) Respon responden terhadap tampilan iklan. Persuasion (P) (P2)Keinginan untuk 1.Keinginan untuk produk mencoba merek yang membeli Indomie. 2. Tidak mau 24 diiklankan. Impact (I) (I1) Tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk. (I2) Tingkat kreativitas Iklan. Communication (C) (C1) Pemahaman kejelasan Iklan. mencoba merek lain selain Indomie. 3.Produk mie instant lainnya masih lebih unggul dibandingkan Produk Indomie. 1.Tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk Indomie. 2.Memberitahu konsumen lain tentang produk Indomie. 3. Konsumen mengetahui varian produk Indomie. 1.Kreativitas Iklan Indomie dibandingkan dengan iklan produk mie instant lainnya. 2.Konsep Iklan produk Indomie menarik. 3.Iklan produk Indomie “versi certa punya kita” tidak kreatif dan kurang menarik. 1.Informasi dalam iklan Indomie lebih jelas dibandingkan dengan iklan produk mie instant lainnya. 2.Tingkat pengetahuan konsumen terhadap produk Indomie tinggi. 3.Produk Indomie terlihat kurang jelas mempromosikan produknya melalui iklan “versi cerita 25 punya kita” (C2) Kemampuan iklan dalam menyampaikan keunggulannya. 1.Mampu menyampaikan keunggulan produk Indomie. 2.Banyak manfaat dari keunggulan produk Indomie. 3.Iklan produk Indomie dalam menyampaikan keunggulannya tidak mudah dipahami. (C3) Pemahaman iklan. 1.Pemahaman dari produk Indomie. 2.Iklan Indomie “versi cerita punya kita” menjelaskan bahwa produk Indomie dapat dinikmati di berbagai suasana. 3. Iklan Indomie “versi cerita punya kita” tidak menggambarkan bahwa produk Indomie dapat dinikmati di berbagai suasana. (C4) Kemampuan Iklan dalam menyampaikan slogannya. 1.Slogan dari iklan Indomie mencerminkan kenikmatan saat mengkonsumsinya. 2. Slogan dari iklan Indomie sesuai dengan konsep Iklan Indomie versi “cerita punya kita”. 3. Slogan dari iklan Indomie kurang tepat. 26 (F1) Informing Efektivitas iklan (F) 1.Iklan Indomie sangat komunikatif sehingga selalu mengingat iklan tersebut. 2.Setelah melihat iklan Indomie, saya mengerti tentang keunggulan dari produk Indomie. 3. Saya tidak mengerti maksud dari iklan Indomie versi “cerita punya kita”. (F2) Persuading 1. Kekuatan rangsangan iklan Indomie mampu mempengaruhi perasaan. 2. Iklan Indomie membuat saya terpengaruh untuk melakukan tindakan selanjutnya. 3. Iklan Indomie tidak komunikatif sehingga saya malas untuk melihatnya. 3.7. Metode Analisa Data Alat bantu analisis yang digunakan adalah program aplikasi statistik yaitu software SPSS (Statistics for Products and Services Solution) for windows versi 17.0. Sebelum mengadakan penganalisaan dilakukan juga pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 27 3.7.1. Uji Instrumen Secara umum, uji instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam suatu kuesioner. Kuesioner tersebut menggunakan skala Likert. Pada setiap pernyataan kuisioner, responden memberi respon antara lain, tingkat persetujuan dalam tingkat sangat setuju sekali hingga sangat tidak setuju sekali. Respon terhadap setiap pernyataan diberi skor antara 1 sampai dengan 4. Kuesioner sebagai instrumen pengukuran variabel harus teruji baik validitas maupun reliabilitasnya. Pengujian validitas kuisioner dimaksudkan untuk memastikan bahwa kuisioner benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur, sedangkan pengujian reliabilitas kuesioner ditujukan untuk memastikan apakah kuisioner memberikan hasil pengukuran konsisten. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang akan digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen penelitian, maka sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba dan hasilnya dianalisis. Dalam penelitian ini penulis akan memilih cara uji validitas dengan cara menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product moment. Berikut adalah hasil uji validitas 28 terhadap 55 responden untuk variable Efektifitas iklan, Emphaty, Persuasi, Impact dan Communication. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Indikator Empirik Informing 1 Informing 2 Informing 3 Informing 4 Informing 5 Informing 6 Informing 7 Informing 8 Informing 9 Informing 10 Persuading 11 Persuading 12 Persuading 13 Persuading 14 Persuading 15 Persuading 16 Persuading 17 Persuading 18 Persuading 19 Empathy 1 Empathy 2 Empathy 3 Empathy 4 Empathy 5 Persuasi 1 Persuasi 2 Persuasi 3 Persuasi 4 Persuasi 5 Impact 1 Impact 2 Impact 3 Impact 4 Impact 5 Communication 1 Corrected Item-Total r-Tabel N=50 Correlation α = 0,279 Efektifitas Iklan (Y) 0.828 0.279 0.600 0.279 0.602 0.279 0.441 0.279 0.443 0.279 0.080 0.279 0.481 0.279 0.351 0.279 0.532 0.279 0.168 0.279 -0.012 0.279 0.399 0.279 0.555 0.279 0.478 0.279 0.342 0.279 0.416 0.279 0.300 0.279 0.292 0.279 0.581 0.279 Empathy (X1) 0.585 0.279 0.462 0.279 0.629 0.279 0.523 0.279 0.545 0.279 Persuasi (X2) 0.379 0.279 0.644 0.279 0.723 0.279 0.602 0.279 0.082 0.279 Impact (X3) 0.587 0.279 0.622 0.279 0.448 0.279 0.408 0.279 0.494 0.279 Communication (X4) 0.758 0.279 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 29 Communication 2 Communication 3 Communication 4 0.742 0.501 0.711 0.279 0.279 0.279 Valid Valid Valid Sumber : Ringkasan Output SPSS, 2013 Dari hasil uji validitas, dapat disimpulkan bahwa hampir semua indikator empirik untuk variabel efektivitas iklan, empati, persuasi, dampak, dan komunikasi dinyatakan valid karena nilai Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.279. Uji Reliabilitas 2. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor antar item- item variabel dalam instrumen penelitian tersebut. Menurut Singarimbun Instrument (alat ukur) dikatakan valid atau reliabel, jika hasil perhitungan memiliki koefisien kehandalan (reabilitas) sebesar α = 0,05 atau lebih. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto 2006:96), dan perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 For Windows. Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel Efektifitas Iklan (Y) Empathy (X1) Persuasi (X2) Impact (X3) Communication (X4) Cronbach’s Alpha 0.847 0.787 0.733 0.732 0.824 Nilai batas= 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Ringkasan Output SPSS, 2013 30 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai koefisien Alpha variabel efektivitas iklan (Y), emphaty (X1), persuasion (X2), impact (X3), communication (X4) lebih besar dari nilai batas sebesar 0.60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian adalah reliabel karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari nilai batas 0.60. 3.7.2. Analisis Deskriptif a. Analisis Tabulasi Sederhana Menurut Durianto (2003:97), dalam analisis sederhana, data yang diperoleh diolah kebentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut : p =∑ x 100% keterangan: p : Persentase responden yang memiliki kategori tertentu. fi : Jumlah responden yang memilih kategori tertentu. ∑ : Banyaknya jumlah responden. b. Skor Rata-rata Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi. Rumus yang digunakan sebagai berikut : x= ∑ ∑ Keterangan: 31 x : Rata-rata berbobot fi : Frekuensi wi : Bobot Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari tehnik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 0 sampai 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif keposisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut : Rs= Keterangan : R (bobot) : bobot terbesar-bobot terkecil M : banyaknya kategori bobot Rentang skala likert yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hingga 4, sehingga rentang skala penilaian yang didapat adalah : Rs = = 0,75 Sehingga posisi keputusannya menjadi : STE 1 TE 1,75 2,5 E SE 3,25 4 Tabel. 3.5 Rentang Penilaian EPIC MODEL SKALA STE (Sangat tidak efektif) TE (Tidak Efektif) E (Efektif) SE (Sangat Efektif) RENTANG PENILAIAN Skala 1 Skala 1,76 Skala 2,6 Skala 3,26 - 1,75 2,5 3,25 4 32 Setiap dimensi Epic Model dianalisis secara terpisah dengan menggunakan metode skor rata-rata yang kemudian rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang skala posisi keputusan dari sangat tidak efektif (STE) sampai sangat efektif (SE). 3.7.3. Analisis Pengaruh Pengujian bertujuan untuk untuk mengetahui dampak atau pengaruh unsurunsur EPIC Model terhadap efektivitas iklan dan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh besar. 1. Koefisien Determinasi (R) Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent (Ghozali, 2005:85). 2. Analisis Regresi Sederhana. Model analisis regresi Sederhana adalah: Y=a+bX Dimana: Y = Variabel dependen yang diprediksi X = Variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu a = nilai intercept (konstan) b = Koefisien Variabel Independen 33 3. Analisis Regresi Linier Berganda Model analisis regresi linier berganda adalah : Y = a+ X1+ X2 + X3 + X4 Dimana: Y = Efektifitas Iklan a = Koefisien Variabel Independen X1 = Empathy X2 = Persuasi X3 = Impact X4= Communication 34