y o c u -tr a c k .c BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Berdasarkan yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, SMP 3 Negeri Luwuk, dan MTs Negeri kelas VII yang terletak di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode observasi dan dokumentasi. Adapun saat melakukan proses penelitian, peneliti menggunakan lembar observasi aktifitas guru pembelajaran pada saat proses pembelajaran fisika berlangsung dengan pengamatan terpusat pada guru. Setelah proses pengambilan data dilaksanakan maka data yang diperoleh dari proses penelitian dianalisis mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dalam hal ini mencakup Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi hingga pada akhir proses pembelajaran. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktifitas guru dalam pembelajaran fisika dalam proses belajar mengajar yang ada di wilayah Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai dalam hal ini oleh Keempat guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk, SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, dan SMP Negeri 3 Luwuk, sebagian besar sudah cukup memenuhi kriteria aspek dalam proses belajar mengajar namun masih banyak yang perlu dibenahi. Hasil penelitian keempat sekolah dapat dilihat pada halaman terlampir. Pembahasan Menyiapkan peserta didik, keempat guru telah melaksanakan dengan cukup baik indikator yang telah ditentukan peneliti. Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu menyiapkan peserta didik dengan baik .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c diantaranya guru menyampaikan salam, mengabsen siswa, memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa, serta memulai pembelajaran setelah siswa siap untuk belajar. Akan tetapi guru di MTs. Negeri Luwuk memulai pembelajaran pada saat masih ada siswa yang belum siap untuk memulai pembelajaran, seharusnya guru memulai pembelajaran setelah siswa siap. Kegiatan dalam membuka pelajaran merupakan pengkondisian awal yang sangat penting agar mental dan perhatian siswa terpusat pada materi yang akan diajarkan serta memiliki motivasi yang tinggi untuk terus mengikuti pembelajaran sampai selesai. Menurut Abimanyu (dalam Rusman, 2011: 81) membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan kondisi/suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terfokus pada hal hal yang akan dipelajari. Melakukan Apersepsi, keseluruhan guru sebelum memulai pembelajaran melakukan apersepsi. Ketiga guru yaitu guru SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, dan SMP Negeri 3 Luwuk melakukan apersepsi dengan cukup baik. Apersepsi yang dilakukan oleh ketiga guru tersebut erat kaitannya dengan contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari dari para siswa. Akan tetapi apersepsi yang dilakukan guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk pada saat akan memulai pembelajaran hanya berupa sebuah pertanyaan yang kurang dipahami oleh siswa, kurang menarik, dan tidak sama sekali menimbulkan rasa ingin tahu dari para siswa itu sendiri. Melakukan apersepsi yaitu mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Memberikan apersepsi harus berkaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, sehingga materi yang nantinya akan dipelajari dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Apersepsi yang diberikan oleh guru itu sendiri harus dapat membuat siswa tertarik ingin mengetahui sebenarnya materi apa yang akan diberikan. Apersepsi yang menarik dapat .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c menimbulkan motivasi belajar siswa yang disertai keantusiasan, serta menimbulkan rasa ingin tahu. Apersepsi adalah kegiatan pendahuluan yang sangat penting dalam proses pembelajaran dimana apersepsi dapat mengantarkan siswa pada pemahaman konsep yang abadi dalam pikiran mereka. Menyampaikan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai, keseluruhan guru pada aspek ini melaksanakan dengan cukup baik. Sebagian guru yaitu SMP Negeri 1 Luwuk dan SMP Negeri 2 Luwuk, kompetensi dasar disampaikan secara lisan kemudian menuliskannya di papan tulis. Guru di SMP Negeri 3 Luwuk menyampaikan kompetensi dasar secara Lisan dan menampilkannya pada slide power point. Guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk tidak menyampaikan kompetensi dasar, tetapi hanya menggunakan chart yang berwarna yang ditempelkan di papan tulis. Seharusnya guru tersebut menyampaikannya kepada siswa agar siswa lebih jelas lagi. Karena chart yang ditempelkan di papan tulis belum sepenuhnya dapat terlihat oleh seluruh siswa apalagi siswa yang duduk dibagian belakang. Selain itu chart yang di pasang di papan tulis kurang terlihat jelas karena ukuran tulisannya yang kurang begitu besar. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran, keseluruhan guru pada aspek ini melaksanakan dengan cukup baik. Sebagian guru yaitu SMP Negeri 1 Luwuk dan SMP Negeri 2 Luwuk, tujuan pembelajarannya disampaikan secara lisan kemudian menuliskannya di papan tulis. Guru di SMP Negeri 3 Luwuk menyampaikan tujuan pembelajaran secara Lisan dan menampilkannya pada slide power point. Guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tetapi hanya menggunakan chart yang berwarna yang ditempelkan di papan tulis. Seharusnya tujuan pembelajaran disampaikan dengan jelas oleh guru tersebut mengingat tujuan pembelajaran itu sendiri begitu penting bagi para siswa agar mereka dapat mengetahui apa yang harus mereka capai pada saat .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c pembelajaran. Bila siswa telah mengetahui tujuan dari pembelajaran yang sedang mereka ikuti, maka mereka akan terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut secara aktif. Oleh karena itu, pada setiap awal kegiatan guru berkewajiban memberi penjelasan kepada siswa tentang apa dan untuk apa materi pelajaran itu harus mereka pelajari serta keuntungan yang mereka peroleh. Menyampaikan Cakupan materi, penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus/ kesiapan bahan ajar, keseluruhan guru yang ada sebelum melanjutkan pembelajaran terlebih dahulu mereka menyampaikan cakupan materi materi apa saja yang akan dipelajari pada saat itu. Sehingga siswa dapat mengetahui dengan jelas materi yang akan mereka pelajari. Penampilan Guru, keempat guru memenuhi kriteria penampilan guru yang baik. Kejelasan suara, antusiasme dalam mengajar, variasi posisi, keseluruhan terlaksana dengan cukup baik. Adapun guru yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk kejelasan suara ataupun volume suara kurang terdengar hingga ke bagian belakang, dikarenakan kondisi lingkungan yang sedang dalam tahap pembangunan. Selain itu kondisi kelas yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk yang siswanya melebihi kapasitas maksimal yaitu ± 40 orang dalam 1 kelasnya. Begitu juga dengan guru MTs. Negeri Luwuk kurang berantusias dalam proses pembelajaran, kejelasan suara juga masih kurang. Seharusnya guru harus lebih menampilkan karakteristik serta sikap yang baik dan bersemangat pada saat proses pembelajaran agar para siswajuga lebih berantusias. Penampilan guru cukup penting, volume dan intonasi suara guru dalam proses belajar mengajar harus dapat didengar dengan baik oleh para siswa. Tutur kata guru yang santun dan dapat dimengerti oleh siswa. Penampilan guru merupakan faktor penting yang akan meningkatkan partisipasi aktif siswa. Segala bentuk penampilan guru akan membias mewarnai sikap para siswanya, bila .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c tampilan guru sudah tidak bersemangat, maka jangan harap akan tumbuh sikap aktif pada diri siswa. Oleh karena itu seorang guru hendaknya dapat selalu menunjukkan keseriusannya terhadap proses pembelajaran. Melibatkan siswa dalam mencari informasi & belajar dari aneka sumber dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru, keseluruhan guru memberikan contoh yang nyata dan tepat kepada para siswa yang sering kali mereka jumpai pada keseharian mereka. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa mengenai penerapan ataupun contoh contoh dari materi yang mereka pelajari, yang nantinya dapat mereka kembangan kedepannya. Dalam upaya membantu pemahaman dan kejelasan terhadap materi yang dipelajarinya, pemberian ilustrasi dan contoh yang tepat memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus kreatif dan inovatif membuat ilustrasi dan contoh contoh yang relevan dengan materi yang sedang dikaji. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, dalam RPP yang tercantum pada masing masing guru keseluruhan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Guru di SMP Negeri 2 Luwuk dan SMP Negeri 3 Luwuk menerapkan pembelajaran kooperatif dengan cukup baik sesuai dengan karakteristik model pembelajaran kooperatif. Dimana guru membagi siswa kedalam diskusi kelompok, sehingga siswa dapat berinteraksi antar anggota kelompok. Guru di MTs. Negeri Luwuk menggunakan dua model pembelajaran sekaligus, pada saat proses pembelajaran berlangsung yang tampak hanyalah model pembelajaran kooperatif. Namun model pembelajaran kooperatif pun tidak keseluruhan terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran yang seharusnya para siswa dapat berinterkasi antar sesama anggota kelompok maupun antar kelompok yang lain. Begitupun dengan guru yang ada di SMP Negeri 1 Luwuk dalam RPP guru tersebut tercantum metode eksperimen dan metode ceramah, sedangkan yang tampak pada proses pembelajaran justru hanya metode ceramah. .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c Menggunakan media Pembelajaran dan sumber belajar lainnya, keseluruhan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media sebagian besar media yang mereka gunakan adalah papan tulis. Sumber belajar yang digunakan guru sebagian besar adalah buku teks yang menyajikan materi dengan baik. Media yang mereka gunakan pada saat proses pembelajaran adalah media yang sangat sederhana. Guru yang ada di SMP Negeri 1 Luwuk menggunakan alat sederhana seperti Gelas Aqua dan ember, yang ada di sekitar ruangan kelas untuk di manfaatkan sebagai media dalam proses pembelajaran namun tetap berkaitan dengan materi yang diajarkan. Sedangkan guru di SMP Negeri 3 Luwuk selain memanfaatkan media sederhana yang ada di sekitar yaitu mistar, guru tersebut juga menggunakan Power Point sebagai media pembelajaran untuk menampilkan gambar yang berkaitan dengan pembelajaran. Rusman (2011: 54) mengemukakan bahwa seorang guru harus mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang relevan dan menarik perhatian siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan audio visual. Tetapi kemampuan guru disini lebih ditekankan pada penggunaan obyek ada di sekitar sekolahnya. Media yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dimana siswa akan sangat tertarik, termotivasi untuk belajar apabila media yang disajikan guru begitu menarik. Sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mencari media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya. Tekhnik Bertanya, pada aspek ini sebagaian guru mampu memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru. Interaksi banyak terjadi pada saat diskusi antar anggota .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c kelompok, antar kelompok dan pada saat presentasi hasil diskusi. Guru di SMP Negeri 2 Luwuk memfasilitasi terjadinya interaksi melalui pemberian diskusi, siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan 4 5 orang dalam tiap kelompoknya. Interaksi yang terjadi di lingkungan kelas yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk cukup baik, para siswa berperan aktif pada saat presentasi maupun pemberian tanggapan. Guru di SMP Negeri 3 Luwuk pada saat proses pembelajaran berlangsung para siswa diberikan masalah yang dibahas dalam diskusi kelompok. Guru meluruskan kesalah pahaman yang terjadi pada saat proses pembelajaran, guru juga memberikan tanggapan atas hasil kerja para siswa dan menunjukkan serta memperbaiki kesalahan yang terjadi pada saat siswa diperintahkan untuk melakukan pengukuran. Sedangkan yang terjadi di SMP Negeri 1 Luwuk dan MTs. Negeri Luwuk tidak demikian. Pada saat proses pembelajaran berlangsung di SMP Negeri 1 Luwuk siswa dibagi kedalam 3 kelompok besar, siswa tidak saling berdiskusi dengan baik. Para siswa lebih cenderung bekerja secara individual. Karena pada saat pembagian kelompok diskusi guru tidak membimbing siswa ke dalam situasi diskusi kelompok yang sebenarnya. Sehingga pada saat siswa diperintahakan untuk mempresentasikan hasil kerja mereka siswa yang lain kurang tertarik untuk menanggapi. Begitu juga yang terjadi di MTs. Negeri Luwuk, siswa lebih banyak bekerja secara individual padahal mereka telah dibentuk kedalam diskusi kelompok. Melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran, Guru di SMP Negeri 1 Luwuk dan MTs. Negeri Luwuk tidak melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran, siswa yang terlibat secara aktif hanya beberapa siswa saja. Sedangkan pada SMP Negeri 2 Luwuk dan SMP Negeri 3 Luwuk guru hampir keseluruhan siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c selalu diciptakan dan berjalan terus sesuai dengan menggunakan metode serta strategi mengajar yang tepat. Sebaiknya guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, serta menggunakan fakta dan konsep yang benar. Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di Laboratorium, studio atau lapangan, keseluruhan guru tidak melakukan percobaan di laboratorium, studio, ataupun lapangan. Proses pembelajaran yang dilakukan guru lebih terpusat pada ruangan kelas. Laboratorium di sekolah belum dapat digunakan secara maksimal pada saat itu dikarenakan sekolah sekolah yang ada di kecamatan Luwuk sedang dalam tahap renovasi sehingga ruangan Laboratorium sebagian besar sementara digunakan sebagai ruangan belajar dan ruangan untuk guru. Selain itu alat alat KIT IPA yang bisa digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran juga belum dapat digunakan mengingat dalam renovasi alat alat laboratorium tersebut masih belum tertata dengan baik. Meskipun demikian seharusnya guru dapat menggunakan maupum memanfaatkan alat alat atau media sederhana yang dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan praktikum dalam proses pembelajaran. Guru juga dapat menggunakan lingkungan lapangan sekitar sekolah sebagai tempat untuk melakukan praktikum tetapi harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dll. Untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan, keseluruhan guru memberikan tugas melalui diskusi antar kelompok. Guru SMP Negeri 1 Luwuk dan SMP Negri 3 Luwuk membagi siswa dalam kelompok diskusi yang besar. Guru di SMP Negeri 1 Luwuk pada saat membagi siswa ke dalam 3 kelompok besar yang beranggotakan 8 9 orang dalam tiap kelompok, pada saat diskusi kelompok guru kurang mengorganisir siswa dalam proses diskusi sehingga yang seharusnya keakraban antar siswa dapat terjalin dengan baik itu .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c tidak terjadi dalam proses pembelajaran. Siswa juga tidak dapat memberikan gagasannya secara lisan. Begitu pula yang terjadi di MTs. Negeri Luwuk, dimana banyak siswa kurang aktif dalam menyampaikan gagasannya. Guru SMP Negeri 3 Luwuk membagi siswa ke dalam 4 kelompok besar, tetapi guru mampu mengorganisir siswa dalam diskusi kelompok, pada saat melakukan pengukuran tiap anggota kelompok diperintahkan agar semua anggota kelompoknya ikut melakukan dan memperhatikan pada saat mengukur. Pada saat proses pembelajaran sebagian siswa juga ikut terlibat dalam memunculkan gagasan mereka. Begitu juga yang terjadi di SMP Negeri 2 Luwuk dimana guru memfasilitasi siswa dalam diskusi. Siswa dibagi kedalam kelompok kecil meskipun jumlah keseluruhan ada 11 kelompok namun guru SMP Negeri 2 luwuk cukup mampu mengkoordinir siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi mereka. Keterampilan dalam pembagian diskusi kelompok sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat terlatih untuk bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain. Selain itu siswa juga dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Melaksanakan diskusi dalam kelas juga adalah wahana yang tepat untuk menciptakan dan menumbuhkan siswa yang kreatif dan produktif serta terlatih untuk berargumentasi secara sehat serta terbiasa menghadapi perbedaan. Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut/malu, pada aspek ini ketiga guru melaksanakan dengan baik dimana para siswa diberikan kesempatan berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang telah di tentukan. Pemberian motivasi juga diberikan guru pada saat guru menuntut proses berpikir siswa. Namun guru di MTs. Negeri Luwuk pada saat proses pembelajaran berlangsung guru kurang menuntun proses berpikir siswa. Pemberian motivasi juga masih kurang, sehingga sebagian besar para siswa tidak dapat berproses dengan baik .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c untuk menyelesaikan masalah yang diberikan guru. Siswa yang dapat menyelesaiakn masalah yang diberikan guru juga hanya 1 2 orang saja. Menurut Rusman (2011: 84) Pemberian respon yang ramah dan menyenangkan dari guru akan menimbulkan keberanian dari siswa untuk menjawab serta bertanya tanpa rasa takut. Guru juga diharapkan menuntun jawaban siswa sehingga siswa memiliki gambaran jawaban yang diharapkan. Selain itu pemberian waktu berpikir kepada siswa juga sangat diharapkan dalam proses pembelajaran. Setelah pertanyaan diberikan berilah waktu untuk berpikir kepada siswa kurang lebih 1 sampai 5 menit, selanjutnya guru dapat memberi kesempatan menjawab bagi yang sudah siap atau langsung menunjuk satu persatu kepada siswa. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, ketiga guru yang ada di SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, SMP Negeri 3 Luwuk melaksanakan aspek ini dengan baik. Guru di SMP Negei 1 Luwuk memfasilitasi siswa berkompetisi melalui pertanyaan yang diberikan pada saat proses pembelajaran, namun siswa yang terlibat hanya beberapa orang saja. Pemberian motivasi juga diberikan guru pada saat ada siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Guru yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk memfasilitasi siswa berkompetisi pada saat diskusi dimana LKS yang dibagikan guru setalah dikerjakan guru meminta para siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, kemudian kelompok yang lain menanggapi dan bertanya apabila ada yang kurang jelas. Pemberian motivasi diberikan guru berupa tepukan tangan dan ucapan kata kata. Guru di SMP Negeri 3 Luwuk memfasilitasi siswa berkompetisi saat proses diskusi, dimana saat membahas hasil diskusi guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan para siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Lain halnya dengan guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk pertanyaan yang .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c diberikan guru kurang membuat siswa berkompetisi dengan baik, dalam memberikan pertanyaan guru tersebut kurang bersemangat sehingga para siswa pun tidak sama sekali termotivasi untuk berkompetisi pada saat proses pembelajaran. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual atau kelompok, pada aspek ini keseluruhan guru memenuhi kriteria yang diinginkan. Namun cara memfasilitasi masing masing siswa dalam membuat laporan inilah yang berbeda beda. Guru yang ada di SMP Negeri 1 Luwuk memfasilitasi siswa membuat laporan hasil diskusi mereka disajikan secara tertulis dan dipaparkan secara lisan dalam tempat duduk masing masing secara individual. Dalam hal ini guru tidak memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi langsung didepan kelas. Adapun Guru di SMP Negeri 2 Luwuk laporan yang disajikan siswa dalam bentuk tertulis yang ada dalam LKS yang diberikan guru, dan dipaparkan dalam bentuk lisan. Guru juga memfasilitasi siswa untuk melakukan presentasi langsung, laporan yang dibuat para siswa pun berdasarkan hasil diskusi kelompok. Guru di SMP Negeri 3 Luwuk memfasilitasi siswa untuk membuat laporan yang disajikan siswa dalam bentuk tertulis, dan masing masing kelompok menuliskan hasil diskusi mereka didepan kelas. Sedangkan Guru di MTs. Negeri Luwuk memfasilitasi siswa untuk membuat laporan disajikan siswa dalam bentuk tertulis, dan mengumpulkannya secara individu setelah proses pembelajaran usai. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok, pada aspek ini ketiga guru memenuhi kriteria ini. Guru yang ada di SMP Negeri 1 Luwuk memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja mereka secara individual, guru tidak mendorong terjadinya interaksi antar siswa, saat diskusi. Guru lebih banyak berperan aktif dari pada siswa, siswa lebih cenderung tampak hanya bekerja dengan teman sebangku mereka. Dalam hal ini guru masih .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c belum mengarahkan siswa dengan baik. Pemaparan yang dilakukan siswa hanya berdasarkan dari hasil kerja individual bukan kelompok. Begitupun yang terjadi di MTs. Negeri Luwuk dimana para siswa sama sekali tidak mempresentasikan hasil kerja mereka, hasil dari kerja tersebut dikumpulkan setelah proses pembelajaran, tanpa ada penyelesaian dari guru, seharusnya guru menindak lanjuti hasil dari diskusi. Hal ini terjadi karena pemberian topik diskusi yang kurang menarik dari guru, guru hanya berdasarkan pada soal yang ada dalam buku atau sumber belajar. Lain halnya dengan yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja mereka dimana para siswa masing masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru juga mengarahkan siswa saat pemberian tanggapan pada kelompok yang mempresentasikan hasil mereka, para siswa terlibat aktif dalam proses diskusi karena guru tersebut mampu mengatur waktu yang diberikan pada para siswa saat diskusi itu terukur dengan baik. Saat ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan temannya guru tersebut menunjukknya untuk menjawab sehingga hampir seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan yang terjadi di SMP Negeri 3 Luwuk demikian dimana para siswa menyajikan hasil kerja mereka yang di tulis di depan papan tulis. Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan hasil yang di tuliskan dari perwakilan masing masing kelompok, yang mana yang benar dan salah. Sehingga para siswa dapat berinteraksi dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa, pada aspek ini sebagian besar guru melaksanakannya dengan cukup baik. Dalam hal memfasilitasi siswa untuk melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa keseluruhan guru memfasilitasinya melalui pemberian pertanyaan, dan presentasi hasil diskusi . Guru di SMP Negeri 1 Luwuk kegiatan yang dilakukan guru dalam .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c aspek ini hanya memberikan pertanyaan saat proses pembelajaran berlangsung. Pemberian penguatan juga diberikan guru pada pribadi siswa atau pada siswa yang sudah berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan guru. Tetapi tidak semua siswa ikut aktif dalam kegiatan tersebut. Begitu pun yang terjadi di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Luwuk, guru memfasilitasi siswa untuk menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri melalui diskusi. Dimana pada saat para siswa memaparkan dan menuliskan hasil dari diskusi kelompok mereka guru memberikan penguatan dan motivasi sehingga para siswa merasa hasil kerja mereka dihargai dan secara tidak langsung masing masing dari individu siswa akan merasa bangga dan percaya diri atas apa yang mereka kerjakan. Sedangkan yang terjadi di MTs. Negeri Luwuk guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan salah seorang siswa menuliskan jawabannya didepan kelas, namun pemberian penguatan pada siswa masih kurang, sehingga siswa sama sekali tidak termotivasi. Kegiatan lain juga seharusnya dapat dikembangkan guru dalam proses pembelajaran misalnya melalui pembuatan karya sederhana yang berkaitan dengan materi yang ada dengan media yang sederhana dan mudah didapatkan. Sehingga siswa dapat merasakan kebanggaan atas hasil kerja mereka yang nampak hasilnya. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa, guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk pada saat proses pembelajaran guru jarang memberikan penguatan baik dalam bentuk lisan maupun isyarat kepada siswa. Sehingga siswa yang ada di dalam kelas sama sekali tidak termotivasi untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ketiga guru yaitu SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk dan SMP Negeri 3 Luwuk memberikan umpan balik positif dalam bentuk lisan dan tulisan dimana saat guru mengajukan pertanyaan siswa meresponnya dengan positif .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c kemudian guru. Guru juga selalu tersenyum ramah saat memberikan penghargaan kepada para siswa, apabila ada siswa yang kurang aktif para guru tersebut mendekatinya dengan sapaan halus tapi menguatkan. Pemberian penghargaan atas keberhasilan siswa dilakukan melalui bentuk verbal dan tepukan tangan. Sehingga para siswa selalu terlibat aktif dalam pembelajaran. Pemberian penguatan lebih efektif dibandingkan dengan hukuman. Secara psikologi individu membutuhkan penghargaan atas segala usaha yang telah dilakukannya apalagi pekerjaan itu dinilai baik, sukses, efektif dan seterusnya. Guru yang baik harus selalu memberikan penguatan baik dalam bentuk penguatan verbal yang diungkapkan secara langsung seperti seratus, bagus, pintar, dll. Maupun Nonverbal yang biasanya dilakukan dalam bentuk sentuhan, elusan, pendekatan, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan yang baik sehingga dapat membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat lagi berpartisipasi dalam interaksi pembelajaran. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan kolaborasi siswa melalui berbagai sumber, keseluruhan guru memberikan konfirmasi dari hasil eksplorasi yaitu melalui pertanyaan lisan yang diberikan pada siswa. Ketiga guru yaitu SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, dan SMP Negeri 3 Luwuk, memberikan pertanyaan pada para siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru juga mengulangi penjelasan sebelumnya saat memberikan jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan yang dipaparkan serta mengekspresikan pendapat yang diberikan siswa terhadap pertanyaan yang diberikan. Sedangkan konfirmasi yang diberikan oleh guru di MTs. Negeri Luwuk juga berupa pertanyaan lisan namun penyampaian pertanyaan yang diberikan guru itu kurang membuat siswa tertarik disebabkan karena kurangnya antusias guru pada saat memberikan pertanyaan, selain itu dalam mengekspresikan pendapat siswa masih sangat .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c kurang. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, pada aspek ini ketiga guru tidak melakukan refleksi. Refleksi hanya diberikan oleh guru di SMP Negeri 3 Luwuk dimana para siswa diminta untuk sejenak menutup mata dan mengingat kembali pelajaran sebelumnya diawal kemudian setelah itu guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Para siswa diminta untuk menjawab dalam hati yang kemudian diucapkan secara bersama sama kembali dengan dipandu oleh guru para siswa diminta mengulang hingga 3 kali secara bersama sama jawaban mereka. Seharusnya ketiga guru melakukan refleksi karena dengan refleksi siswa merasa memperoleh pengalaman baru dan merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya. Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, keseluruhan guru sudah cukup mampu menjadi fasilitataor dan nara sumber yang baik dalam menjawab kesulitan yang dihadapi para siswa. namun yang terjadi di MTs. Negeri Luwuk tidak demikian dimana saat siswa menanyakan sesuatu permasalahan yang menyangkut metri yang diajarkan guru hanya menjawab seadanya saja, bahkan menyuruh siswa mencari solusinya sendiri dalam buku, guru seharusnya mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa agar siswa lebih merasa dipedulikan. Sebagai nara sumber dan fasilitator seorang guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan. Sebab media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Guru juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik yang sesuai dengan tujuan dan materi .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c pembelajaran. Sebagai seorang fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya sangat berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar. Membantu menyelesaikan masalah dalam melakukan pengecekan hasil eksplorasi, pada aspek ini keselauruhan guru melaksanakan dengan cukup baik. Guru yang ada di SMP negeri 1 Luwuk membantu siswa dalam menjawab masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran. Pengecekan pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan yaitu pada saat proses pembelajaran dan saat pemberian kesimpulan secara bersama sama. Akan tetapi pengecekan guru hanya menunjuk sebagian kecil dari siswa saja. Begitu pun yang ada di SMP Negeri 2 Luwuk di akhir diskusi guru memberikan pertanyaan dan menjawab ataupun meluruskan jawaban yang kurang benar, dan mencatatnya di papn tulis sehingga para siswa dapat mencatat kembali dengan benar untuk selanjutnya dipelajari. Selain itu guru yang ada di SMP Negeri 3 Luwuk juga membantu siswa menyelesaikan masalah yang terjadi pada saat proses diskusi dimana saat ada kelompok yang salah dalam melakukan pengukuran, guru menginformasikan dimana letak kesalahan mereka dan yang seharusnya seperti apa. Guru juga melakukan pengecekan terhadap materi yang diajarkan saat proses pembelajaran dan pada saat pemberian kesimpulan bersama. Sedangkan guru yang ada di MTs. Negeri Luwuk tidak melakukan pengecekan tentang pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru hanya mengecek 1 2 orang siswa saja, yang seharusnya pengecekan bisa dilakukan secara menyeluruh agar guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Dan agar guru juga bisa mengoreksi dimana letak kekurangan saat pemberian materi yang harus diperbaiki nantinya. Membuat rangkuman/ simpulan, keseluruhan guru bersama sama siswa .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c membuat rangkuman ataupun kesimpulan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta materi yang diajarkan. Guru juga menuliskan hasil dari kesimpulan tersebut di papan tulis agar para siswa dapat menuliskan kembali dan mempelajarinya dengan lebih mudah di rumah. Tetapi pemberian kesimpulan oleh guru di Mts. Negeri Luwuk hanya dipaparkan secara lisan tanpa menuliskannya dipapan tulis. Melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, keseluruhan guru melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan lebih banyak dilakukan pada saat diskusi maupun saat siswa menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan sebagian guru melakukn penilaian juga melalui tugas tambahan yang diberikan guru untuk dikerjakan dirumah. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran sangat penting baik itu dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung ataupun setelah proses pembelajaran berlangsung agar guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan selain itu juga untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, pada aspek ini umpan balik yang diberikan guru lebih banyak pada saat proses pembelajaran yaitu pada saat diskusi dan pada saat melakukan kesimpulan secara bersama sama. Namun di MTs. Negeri Luwuk umpan balik yang terjadi sama sekali sangat kurang. Hal ini karena faktor guru yang kurang bersemangat untuk memberikan ataupun bertanya pada siswa. Pemberian umpan balik kepada siswa sangat penting untuk dilakukan karena dengan begitu guru dapat mengetahui gambaran seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan hari itu. Menurut Sagala (2011: 91) Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c y o c u -tr a c k .c pembelajaran dengan benar. Gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan disepanjang proses pembelajaran. Memberi tugas terstruktur (TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT), Pada aspek ini guru di SMP Negeri 1 Luwuk memberikan tugas mandiri tidak terstruktur yaitu berupa pekerjaan rumah. Sedangkan guru yang lain hanya memberikan tugas pada saat diskusi kelompok dan dikumpulkan setelah proses pembelajaran. .d o m o w w w .d o C lic k to bu y bu to k lic C w w w N O W ! h a n g e Vi e N PD ! XC er O W F- w m h a n g e Vi e w PD XC er F- c u -tr a c k .c