KAJIAN TENTANG MEDICAL PRIVILEGE TERHADAP CREDENTIALING DI SILOAM HOSPITALS MANADO ECONOMIC Dinar Arum Wicaksono* A. Joy Rattu* S.L.H.V. J Lapian* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan. Seorang staf medik yang memiliki „kewenangan” berpraktek di sebuah rumah sakit harus memiliki medical privilege atau kewenangan klinis. Kewenangan berpraktek ini dapat diperoleh ketika diterima berpraktik di rumah sakit dan ketika untuk perpanjangan periode berikutnya. Medical privilege merupakan hak dari seorang dokter untuk berpraktek di rumah sakit, menerima pasien, diagnosa dan melakukan treatment termasuk menggunakan fasilitas rumah sakit itu. Studi tentang ekonomi kredensial atau economic credentialing ini mengambil objek kajian pada rumah sakit swasta dengan status badan hukum perseroan terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tentang Medical Privilege dan Economic Credentialing di Siloam Hospital Manado, mengidentifikasi tentang proses credentialing atau Medical Privilege tenaga medis di Siloam Hospital Manado, dan tentang pertimbangan-pertimbangan komitemedis dan manajemen rumah sakit dalam menetukan persetujuan pemberian Medical Privilege pada tenaga medis terkait dengan economic credentialing pada tahap perekrutan hingga selama tenaga medik bekerja di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang medical privilege dan economic credentialing di Siloam Hospitals Manado. Penelitian dilaksanakan di Siloam Hospitals Manado pada bulan Februari sampai April 2016. yang menjadi informan dalam penelitian ini sejumlah 15 orang, yaitu dokter spesialis, manajemen rumah sakit, dan komite medik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dokumen maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan economic credentialing kaitannya dengan medical privilege tidak tampak secara nyata namun memiliki bentuk yang berbeda bahwa economic credentialing telah digunakan dalam appraisal tenaga medis meskipun dengan terminologi lokal, atau bentuk yang paling sederhana bahkan mungkin review yang dilakukan tidak dengan model format resmi. Direktur rumah sakit, komite medik maupun staf medis dan staf manajemen telah memahami bahwa dokumen kompetensi seperti SIP dan STR merupakan dokumen yang harus ada karena merupakan peraturan untuk diterbitkannya medical privilege. Perekrutan tenaga medis dan penerbitan medical privilege mengacu pada kompetensi dan keahlian medis yang dimiliki oleh staf medis Kata Kunci : Medical Privileg, Economic Credentialing ABSTRACT The hospital is an organization of service that has specificity in terms of human resources, facilities and equipment. A medical staff who have the 'authority' practice in a hospital should have a clinical medical privilege or authority. The authority of this practice can be obtained when it was accepted practice in hospitals and as for the next renewal period. Medical privilege is the right of a physician to practice in hospitals, receiving patients, diagnosis and to treatment including the use of hospital facilities. The study of economics or economic credentials took a credentialing object of study at private hospitals with the status of a limited liability company. The purpose of this study was to explore about Medical Privilege and Economic Credentialing in Siloam Hospital Manado, identify the process of credentialing or Medical Privilege medical personnel at Siloam Hospital Manado, and on considerations komitemedis and hospital management in determining approval Medical Privilege on power medical related to economic credentialing at the recruitment stage up for medical personnel working in hospitals. This study used a qualitative method that aims to gain in-depth information about medical privilege and economic credentialing in Siloam Hospitals Manado. Research conducted at Siloam Hospitals 74 Manado from February to April 2016 who became informants in this study a number of 15 people, namely specialist doctors, hospital management, and medical committee. Based on interviews and observations documents it can be concluded that the adoption of economic credentialing relation to medical privilege does not seem real but has a different shape that economic credentialing has been used in the appraisal of medical personnel even with local terminology, or the simplest form may even be a review conducted not with the official format model. Director of the hospital, the medical committee and medical staff and management staff have understood that documents competence as SIP and STR is a document that should be there because it is a rule for the issuance of medical privilege. Recruitment of medical personnel and medical publishing privilege refers to the competence and medical expertise possessed by medical staff Keywords: Medical Privilege, Economic Credentialing Kinerja PENDAHULUAN rumah sakit sangat Rumah sakit sebagai salah satu bagian ditentukan oleh kinerja unit yang terdiri sistem pelayanan kesehatan secara garis dari kumpulan individu di dalamnya. besar Sumber daya manusia memberikan pelayanan untuk merupakan aset masyarakat berupa pelayanan kesehatan vital pada hampir semua jenis organisasi mencakup pelayanan medik, pelayanan termasuk organisasi rumah sakit. Sumber penunjang medik, rehabilitasi medik dan daya manusia merupakan pilar utama pelayanan Perkembangan sekaligus penggerak roda organisasi dalam rumah sakit awalnya hanya memberi upaya mewujudkan visi dan misi rumah pelayanan sakit (Herlambang, 2012). perawatan. yang berfokus pada penyembuhan (kuratif) terhadap pasien, selanjutnya pengetahuan karena ilmu ‗kewenangan‖ berpraktek di sebuah rumah teknologi sakit harus memiliki medical privilege atau kemajuan khususnya Seorang staf medik yang memiliki kedokteran dan peningkatan pendapatan kewenangan serta maka berpraktek ini dapat diperoleh ketika pelayanan kesehatan di rumah sakit saat ini diterima berpraktik di rumah sakit dan tidak saja bersifat kuratif tetapi juga ketika bersifat pemulihan (rehabilitatif). Kedua berikutnya. pelayanan tersebut secara terpadu melalui sebuah rumah sakit akan melalui tahapan upaya promosi kesehatan (promotif) dan di bawah monitor komite medik sampai pencegahan (preventif) (Hartono, 2010). diterima menjadi staf medik merupakan pendidikan masyarakat Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang klinis. untuk Kewenangan perpanjangan periode Staf medik yang bekerja di suatu proses rekruting. Pada proses mempunyai rekruting inilah seorang calon staf medik kespesifikan dalam hal sumber daya harus mengikuti proses credentialing yaitu manusia, sarana prasarana dan peralatan. yang bersangkutan dinilai segi kompetensi Pada dasarnya rumah sakit merupakan maupun kumpulan dari berbagai unit pelayanan. spesialisasinya. Di beberapa negara barat, 75 pengalamannya di bidang seperti Amerika Serikat, termasuk ini di Indonesia terkadang tidak sesuai malpractice history turut dinilai. Economic prosedur seharusnya. Rekomendasi dari credentialing dalam rangka memperoleh dokter senior dan rekomendasi direktur medical privilege merupakan salah satu hal rumah sakit seringkali sudah cukup untuk yang juga diperhatikan (Buchanan, 2008). menentukan diterimanya seorang dokter Industri kesehatan di Indonesia menjadi staf medik. Keadaan ini tidak belum seperti di Amerika Serikat yang terlepas dari supply (penawaran) dan digambarkan keadaan industri kesehatan di demand (permintaan). Kebutuhan tenaga negerinya bagaikan entity bisnis yang dokter spesialis sangat tinggi sementara tumpang tindih seperti ‗managed care‘. sumber daya yang tersedia masih terbatas “An enterprise caught in the violent cross (Sutarjo, 2013). winds of a tropical storm known as Perubahan pada industri kesehatan managed care” (Taber, 1994). Managed tidak merubah peran dari komite medik care merupakan pengaturan pelayanan dalam menilai kualitas individu maupun kesehatan yang tersistemik antara asuransi kompetensinya. ―The changes in the kesehatan, jasa healthcare industry have not altered the kesehatan atau rumah sakit, dokter atau medical staff‟s primary role in assessing dokter individual institusi spesialis penyedia dan pasien telah quality and competence berkembang menjadi sangat rumit dan (Nagele, 2003). Akhir dari proses ini, berada jauh dari gagasan semula yang memutuskan apakah seorang tenaga medik mempermudah aksesibilitas dan kualitas diterima. layanan (Sulastomo, 2007). menjadi staf di rumah sakit maka yang Jika seorang dokter diterima Proses penelitian dan evaluasi bersangkutan memiliki privilege. Medical (review) terhadap seorang dokter pelamar privilege merupakan hak dari seorang (applicant) untuk menjadi staf medik di dokter untuk berpraktek di rumah sakit, rumah sakit dilakukan tahapan medical menerima pasien, diagnosa dan melakukan staff credentialing. Pada proses ini komite treatment termasuk menggunakan fasilitas medik rumah akan mempelajari referensi, sakit itu. Secara historis, kompetensi dan keahliannya serta sejarah credentialing, kompetensi, dan kualitas malpraktik medis jika ada. Sudah tentu individu merupakan termasuk digunakan dalam semua dokumen yang kriteria memberi yang keputusan disyaratkan oleh peraturan. Pertimbangan kredensial dengan didasarkan keahlian staf etika medik tersebut (Kurs, 2003). dan kepatuhan profesionalisme juga dilakukan. kepada Boleh Apakah di Indonesia pengalaman dikatakan proses ini cukup panjang. Proses serupa sudah terjadi? Rumah sakit swasta 76 yang berorientasi pada profit, mau tidak mendalam tentang medical privilege dan mau harus mempertimbangkan investasi economic dan return pada suatu waktu tertentu. Hospitals Manado. Penelitian dilaksanakan Seorang staf medik spesialis maupun di Siloam Hospitals Manado pada bulan subspesialistik memerlukan investasi besar Februari terutama teknologi kedokteran yang terkait dalam penelitian ini diambil berdasarkan dengan keahliannya. prinsip kesesuaian (appropriateness) dan dalam bahasa Seorang dokter yang sangat credentialing di Siloam sampai April 2016.Informan lugas kecukupan (adequacy). Kesesuaian yaitu diistilahkan manpower tetapi sekaligus informan dipilih berdasarkan pengalaman juga investment factor. yang dimiliki yang berkaitan dengan topik Rumah sakit dengan tujuan profit selalu mencari keseimbangan penelitian. Prinsip kecukupan yang antara dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumlah investasi dengan breakeven point dan informan tidak menjadi faktor penentu return (Armen, 2013). Siloam Hospitals utama, jumlah informan dianggap telah Manado merupakan rumah sakit swasta memadai apabila telah sampai pada taraf dengan badan hukum perseroan terbatas saturasi. Berdasarkan prinsip tersebut yang (PT) tentunya akan berbeda dengan rumah menjadi informan dalam penelitian ini sakit yang berstatus badan hukum yayasan sejumlah 15 orang, yaitu dokter spesialis, (nirlaba) manajemen rumah sakit, dan komite yang semata-mata untuk menjalankan misi sosial. medik. Studi tentang ekonomi kredensial atau economic credentialing ini mengambil HASIL DAN PEMBAHASAN objek kajian pada rumah sakit swasta Pertimbangan Manajemen Rumah Sakit dengan status badan hukum perseroan dan Komite Medik dalam Perekrutan terbatas. Tenaga Medik Seberapa jauh ―economic credentialing telah diterapkan di rumah Pertimbangan manajemen dalam sakit swasta di Indonesia? Studi ini merekrut mengambil judul ―Kajian tentang medical wawancara yang dilakukan pada beberapa privilege dan economic credentialing di informan Siloam Hospitals Manado‖ kelengkapan berkas kompetensi terkait merupakan ini yaitu aspek medis berdasarkan kompetensi yang dan paling diperhatikan, sedangkan aspek lain yang METODE PENELITIAN Penelitian tenaga menggunakan menjadi pertimbangan manajemen ialah metode kualitatif yang bertujuan untuk perihal etika profesi, pengalaman kerja, mendapatkan perencanaan, rasio dokter dengan pasien, informasi yang lebih 77 ketersediaan sarana prasarana dan jumlah keragaman spesialis. Layanan maupun jenis spesialisasinya. Prinsipnya dengan meng-cover keragaman kesehatan berkualitas spesialisnya maka dapat memperluas internasional terus dikembangkan oleh cakupan pelayanan. Konsep yang ada di Siloam Hospitals yang mencakup layanan Siloam spesialis layanan menyediakan service berarti akan semakin kesuburan, banyak jangkauan pasien. Semakin luas yang laboratorium, lengkap, pengobatan Hospitals, jangkauan kesehatan umum, layanan diagnostik dan menunjang peningkatan sisi ekonomi bagi darurat. Siloam Hospitals menghadirkan rumah sakit. Merujuk pada salah satu teknologi ―state of the art technology‖ artikel, yang dinobatkan dan menerima penghargaan yaitu berusaha Siloam otomatis banyak fasilitas radiologi dan imaging, layanan maknanya maka semakin itu Hospitals akan Manado memfasilitasi dengan pengadaan alat-alat dari Markplus Institute and COO yang lengkap dan canggih serta ditopang Markplus Inc sebagai The Best Indonesia oleh dokter-dokter ahli dan tim perawat WOW Service Excellence Award (SEA) serta dengan 2015 untuk kategori rumah sakit umum B- dukungan manajemen yang profesional class sebagai perusahaan yang dinilai baik (Siloam, 2015). dalam operator Informasi yang handal yang diberikan dari memberikan pelayanan of kepada konsumen (Lestarini, 2015). unsur manajemen maupun tenaga medik, Jumlah tenaga medik di Siloam proses rekrutmen seorang dokter tidak Hospitals Manado setiap tahun bertambah menunjukkan economic (Gambar 3) dan keragaman tenaga dokter credentialling sebagai hal utama yang spesialis pun lebih beragam (Tabel 1). menentukan seorang dokter untuk diterima Senada dengan hal itu, Grup Lippo bergabung dengan Siloam Hospitals. Hal melaporkan bahwa laba Siloam Hospitals ini dikarenakan manajemen telah memiliki naik 17,35% di kuartal pertama tahun strategi dan perencanaan dalam mengelola 2016, kenaikan laba ini seiring dengan rumah sakit agar tetap memperoleh profit kenaikan namun tanpa meninggalkan aspek sosial tumbuh 28,41% (Astria, 2016). Untuk dan pelayanan kesehatan. Salah satu yang meningkatkan jangkauan bagi masyarakat paling ditekankan oleh manajemen rumah Manado dan sekitarnya, pada pertengahan sakit yaitu tahun 2016 direncanakan akan dibuka Manajemen Siloam Medika sebagai jejaring dari aspek diutarakan keragaman oleh direktur, spesialisnya. berusaha untuk merangkum semua bidang pendapatan perseroan Siloam Hospitals Manado. dokter spesialis yang ada, baik dari segi 78 yang Penelitian yang dilakukan di RS Berdasarkan informasi yang H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya (Sari, diberikan dari wawancara dengan informan 2014) bahwa dari unsur manajemen, tenaga medis dan berdasarkan aspek keanekaragaman staf komite medik, Komite medik tidak pernah medik (staff diversity) menurut penilaian memengaruhi manajemen dalam proses pasien ialah kepuasan dapat tercipta pada perekrutan aspek keanekaragaman spesialisasi apabila dilakukan dengan baik dan komite medik hubungan antar pasien berkaitan dengan sebatas menginformasikan batasan atau interaksi dengan staf rumah sakit sehingga kriteria seorang dokter dapat diterima tercipta sebagai juga menunjukkan kepercayaan dan kredebilitas. tenaga tenaga medik. medis Berbagai spesialisasi dokter yang tersedia mempertimbangkan di rumah sakit akan memudahkan pasien persyaratan dalam memilih layanan sesuai kasus yang peraturan yang berlaku. diderita, selain itu tingkat kepercayaan Koordinasi tetap kompetensi standar profesi harus dan sesuai Rumah sakit tidak semata-mata pada rumah sakit juga akan meningkat. mencari uang tetapi paling penting rumah Manajemen dalam merekrut tenaga sakit harus berkompetisi dalam medis bahkan dapat bersikap proaktif memberikan pelayanan kepada masyarakat menghubungi (Sari, 2014). lebih dahulu atau Rumah sakit yang mengundang dokter tersebut, terutama mengadopsi triad system (three legs toe), dokter spesialis atau dokter yang memiliki terutama kompetensi pemisahan tertentu untuk diajak di Amerika tegas Serikat, antara tiga yaitu pilar; bergabung sebagai tenaga medis di Siloam governing body yang mewakili pemilik Hospitals. Hal ini serupa dengan yang rumah sakit, manajemen dan staf medik di dilakukan sebuah di beberapa rumah sakit, rumah sakit seringkali manajemen rumah sakit yang mengetahui menimbulkan ketegangan antara ketiganya dokter dengan kualifikasi tertentu dapat namun terutama sekali antara staf medik dihubungi dan diharapkan bisa bergabung dan staf manajemen (Tambun, 2009). sebagi staff medik di rumah sakit tersebut Keduanya mempunyai kepentingan yang (Wong, 2010). Menjalin kolaborasi dengan sangat berbeda. Staf medik bekerja untuk dokter –dokter tertentu untuk bekerja sama kepentingan dengan Siloam Hospitals dengan tawaran manajemen mengutamakan efisiensi. Staf memperoleh menggunakan medik yang dalam banyak hal diwakili fasilitas canggih untuk membantu pasien oleh komite medik (medical committee) dengan diagnosa yang lebih kompleks merupakan (Siloam, 2015). mempunyai kewenangan sendiri untuk kesempatan 79 medis sebuah sedangkan kelompok staf yang dapat menyetujui sehingga staf wewenang medical medik untuk ini dapat privilege kursi berkaki tiga yang bersama-sama memiliki menentukan melakukan duduk mantap itu. tidaknya Ketiganya tempat merupakan perawatan pasien di rumah sakit. Tujuan pemegang kekuasaan yang sumbernya tertinggi dari pengorganisasi staf medik berbeda, sehingga haruslah diatur dengan untuk menjamin keberlangsung kualitas baik keseimbangan dan keserasiannya pelayanan pada pasien (Dallon, 2000). dalam menjalankan fungsi, kewenangan Dokter dalam kaitannya sebagai dan tanggung jawabnya masing-masing profesional tidak tepat jika ditempatkan dalam menjalankan misi rumah sakit secara hirarki piramidal dalam struktur secara organisasi rumah sakit, namun mereka organisasi rumah sakit dapat dicapai mempunyai dalam (Herlambang, 2012). Tatanan organisasi medical staff organization. Secara klasik di rumah sakit di Indonesia pada ketiga Amerika, struktur organisasi rumah sakit kelompok ini tidak setegas seperti di memang rumah struktur khas tersendiri sebagai splitting keseluruhan, sakit di sehingga tujuan negera-negara barat, organization dengan tiga pusat kekuasaan sehingga ketegangan diantara mereka juga / kekuatan yaitu governing body sebagai tidak setajam sebagaimana di negara- wakil pemilik, administrator dan staf negara medik melalui peraturan administrasi kementerian yang langsung mendapat barat. otoritasnya dari governing body (Wirawan, kesehatan 2010). direktur/kepala Pola pengorganisasian internal Perkembangan disyaratkan rumah terakhir bahwa seorang sakit haruslah seseorang yang mempunyai latar belakang rumah sakit di Indonesia tidak dalam pendidikan manajemen model ―triad system‘ sebagaimana di (Triwibowo, 2012). rumah sakit Amerika Serikat. Setiap komponen baik Tekanan pasar telah membawa pemilik rumah sakit (governing body) pula transformasi yang fundamental dari yaitu pihak yayasan atau komisaris, staf industri kesehatan sehingga telah merubah manajemen dan staf medik di Indonesia hubungan antara rumah sakit dapat tergabung dalam komite medik (Is, medik. Kebutuhan pasar telah merubah 2015). Pada rumah sakit swasta dengan pola profit antara mengutamakan pertimbangan profesional ketiganya akan lebih tegas mengingat dari pada menekankan pada kompetensi ketentuan undang-undang mengharuskan dari pada ekonomi (Sulastomo, 2007). oriented, pemisahan demikian (Tambun, 2009). Tiga komponen hubungan Terminologi ini diibaratkan sebagai kaki dari sebuah dan staf tradisional dari yang economic credentialing digunakan oleh rumah sakit 80 dalam membuat yang Economic credentialing walaupun berhubungan dengan seseorang dokter tidak tampak nyata namun dalam bentuk untuk medik. berbeda sudah terjadi. Alasannya ialah Keputusan itu didasarkan pada dampak rumah sakit swasta yang berorientasi pada ekonomi dari seorang dokter terhadap ―profit‖ rumah sakit. Staf manajemen mempunyai mempertimbangkan kepentingan menjalankan rumah sakit ―return‖ dengan efisien dan menghasilkan laba Seorang staf medik spesialis maupun (profit). Segi bisnis rumah sakit ada dalam subspesialistik memerlukan investasi besar tanggung jawab mereka seperti, promosi, terutama teknologi kedokteran yang terkait marketing, dan dengan keahliannya. Seorang dokter dalam finansial gain yang semuanya tergabung bahasa yang sangat lugas merupakan dalam apa yang disebut faktor-faktor manpower tetapi sekaligus juga investment membawa factor. menjadi keputusan anggota branding, staf imaging keuntungan merupakan (profitable) tidak pada mau harus ―investasi‖ suatu waktu dan tertentu. staf Parameter keberhasilan di masa manajemen yang dipimpin oleh seorang sekarang telah berubah, bukan lagi semata- direktur/CEO di rumah sakit (DiFranco, mata 2001) keberhasilan melayani masyarakat menjadi yang tanggung-jawab mau keuntungan material, tapi Staf medik merupakan para dokter unsur yang jauh lebih penting. Sehubungan mempunyai penanganan pasien kepentingan untuk dengan hal ini rumah sakit harus mampu menurut ilmu memberikan pelayanan kepada masyarakat pengetahuan / kedokteran /ketrampilan yang medik yang mereka pelajari. Kelompok ini produktivitas, efisiensi dan efektivitas. bekerja menurut Indikator perbaikan pelayanan rumah sakit disiplin. Sering standar profesi kepentingan dan mereka fleksibel merupakan dengan indikator menonjolkan yang mengukur berbeda dengan kepentingan manajemen, tentang kegiatan pelayanan di rumah sakit misalnya, seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap, kepentingan dokter pasien berorientasi dan pada memerlukan dan pelayanan penunjang, dengan fasilitas, tindakan tertentu yang dari segi demikian akan memberikan kualitas dan finansial membebani rumah sakit tetapi kecepatan diperlukan oleh pasien namun belum tentu (Herkutanto, 2009). pelayanan meningkat disetujui atau disediakan / tersedia oleh pihak rumah sakit yang dalam hal ini pihak Peran manajemen. Menerbitkan Medical Previleges 81 Komite Medik dalam Semua tenaga medis yang direkrut oleh Siloam wawancara Hospitals dengan Salah satu tonggak keselamatan menjalani dan manusia yang terlibat dalam layanan dilanjutkan pada tahap kredensial dengan kesehatan. Dokter, perawat, atau tenaga komite medik. Hal yang ditanyakan oleh kesehatan lainnya dituntut untuk memiliki komite medik kepada dokter, mayoritas kompetensi yang adekuat (Posuma, 2013). mengenai kompetensi atau keahlian dokter Dokter yang memiliki surat tanda registrasi yang bersangkutan serta pengalaman kerja (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia di instansi kesehatan lainnya sebelum (KKI) bergabung di Siloam Hospitals Manado, tindakan medis di wilayah Indonesia sesuai tidak ada unsur economic credentialling dengan ijazah spesialis atau sertifikat yang ditanyakan oleh tim komite medik kompetensi yang diterbitkan oleh kolegium pada tahap kredensial. (Yustina, 2012). Menurut manajemen pasien ialah akuntabilitas sumber daya Permenkes No. 755 berwenang Berpijak untuk pada melakukan prinsip dasar tentang Penyelenggaraan Komite Medik di gerakan keselamatan pasien ‗non blaming Rumah Sakit (medical staff rules). Komite culture‟ atau budaya tidak menyalahkan, medik mengurusi tiga sub komite yaitu; jaminan kompetensi yang adekuat berbasis 1.Subkomite kredensial yang bertugas pada pendekatan sistem. Tataran makro menapiskan profesionalisme staff medis; (sistem 2.Subkomite mutu profesi yang bertugas dibutuhkan mempertahankan dan kebutuhan jaminan kompetensi tersebut. profesionalisme staff medis; 3.Subkomite Jaminan kompetensi ini diatur dalam etik dan disiplin profesi yang bertugas Keputusan Menteri Kesehatan RS No. menjaga disiplin, etika dan prilaku profesi 631/MENKES/SK/IV/2005 staf medis. Peraturan Internal Staf Medis (Medical kompetensi layanan kesehatan untuk nasional) mengakomodasi tentang Peraturan menteri kesehatan ini Staff Bylaws), dimana ditetapkan bahwa sangat penting terutama karena mengatur subkomite kredensial komite medis di mengenai kewenangan dari komite medik rumah sakit bertugas mengatur masalah (medical committee) dan hubungannya medical privilege setiap dokter yang dengan manajemen staf dalam hal ini bekerja direktur (Herkutanto, 2009). rumah sakit. Beberapa pengertian/definisi yang dirumuskan dalam peraturan ini termasuk tujuan di rumah sakit tersebut Tujuan dari ketentuan ini ialah dari untuk mengatur tata kelola klinis (clinical pengaturan komite medik ini. governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien 82 di rumah sakit terlindungi lebih terjamin serta dan e. Rekomendasi mengatur komite medik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) penyelenggaraan komite medik di setiap diberikan setelah dilakukan kredensial. rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis. Ketentuan lain Penggunaan Alat Penunjang Medis mengenai komite medik dan kewenangan Penggunaan alat medis yang direktur rumah sakit dan yang sangat canggih sebagai penunjang penanganan berbeda dengan yang terjadi di rumah sakit suatu kasus medis dapat menjadi petunjuk di negara barat yaitu dalam pemberian adanya unsur economic credentialling penugasan (assignment), medical privelege apabila pihak manajemen rumah sakit dan memberi penekanan pada para dokter agar credentialing seperti ketentuan menteri kesehatan pasal 3. menggunakan alat-alat yang disediakan a. Untuk mewujudkan tata kelola klinis dalam menangani (clinical governance) yang baik, semua perawatan pelayanan medis yang dilakukan oleh indikasi setiap staf medis di rumah sakit menyebutkan dilakukan penunjang atas penugasan klinis kepala/direktur rumah sakit. b. Penugasan dimaksud klinis pada ayat pasien medis. suatu kasus bahkan bila Mayoritas bahwa yang disediakan informan alat Siloam Hospitals Manado tetap sesuai indikasi sebagaimana medis atau kasus pasien yang dirawat, (1) tidak ada tekanan atau target tertentu dari berupa pihak privilege) oleh kepala/direktur rumah menggunakan alat-alat tersebut. penerbitan manajemen agar dokter surat Faktor investasi pada tehnologi penugasan klinis (clinical appointment) kedokteran maupun infra struktur rumah kepada staf medis yang bersangkutan. sakit swasta dengan sendirinya harus c. Surat melalui diluar penggunaan pemberian kewenangan klinis (medical sakit atau penugasan (clinical mengadopsi pertimbangan rugi laba, cost oleh dan loss maupun damage (Febriawati, kepala/direktur rumah sakit setelah 2013). Menurut penjelasan dari direktur mendapat rekomendasi dari komite Siloam Hospitals Manado, alat yang medik. tersedia appointment) klinis diterbitkan memang ada target d. Dalam keadaan darurat kepala/direktur penggunaannya, namun hal ini tidak rumah sakit dapat memberikan surat pernah ditekankan atau dibebankan pada penugasan klinis (clinical appointment) dokter pengguna dengan pertimbangan tanpa rekomendasi komite medik. agar tidak terjadi konflik interest. Jadi andaikan penggunaan alat-alat tersebut 83 belum mencapai target maka diusahakan Center, 2. State of The Art Equipment, 3. mencari alternatif atau mencari cara-cara Digital Communication, untuk meningkatkan penggunaan alat-alat Doctors Partnership tersebut, misalnya berkoordinasi dengan Program (SDPDP). SDPDP merupakan dokter-dokter spesialis yang ada di luar salah satu program yang diberikan kepada Siloam menawarkan tenaga medik di Siloam Hospitals sebagai memang reward atau kompensasi dalam bentuk memerlukan alat tersebut maka mereka meningkatkan kompetensi atau keahlian bisa manfaatkan dan dokter ini diberi fee seorang yang merupakan bagian dari program penghargaan atau bonus oleh manajemen shared doctor, jadi benefitnya untuk dokter diberikan tersebut dapat berupa potongan harga atau memenuhi kriteria tertentu. Secara umum reward tertentu, tapi hal ini tidak dilakukan reward ini bukan berupa komisi atau uang bagi dokter internal yang merupakan sejumlah tertentu namun diberikan dalam tenaga medis di Siloam Hospitals. Kalau bentuk untuk tenaga medik Siloam Hospitals, kemampuan klinis dan pendidikan, seperti karena itu seminar, pelatihan ketrampilan, atau studi menggunakan resource untuk menangani lanjut. Berdasarkan wawancara dengan pasien. Manajemen akan support dalam Informan, bentuk membantu peningkatan jumlah mengetahui bahwa sejak awal masuk di pasien melalui berbagai cara, seperti Siloam Hospitals ada program SDPDP promosi atau program paket tindakan yang perawatan untuk pasien. meningkatkan keahlian. Hal ini sebagai Hospitals untuk menginformasikan kalau dianggap Layanan bahwa dokter kesehatan dokter. para untuk sebagian dapat Siloam Development Pemberian kepada kegiatan 4. reward, dokter yang meningkatkan besar informan dimanfaatkan untuk berkualitas bukti dukungan manajemen rumah sakit internasional terus dikembangkan yang bagi seluruh staf mediknya untuk selalu mencakup layanan spesialis yang lengkap, menambah layanan meningkatkan skill penanganan pasien. laboratorium, pengobatan kesuburan, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, pengetahuan klinis atau Kompetensi yang dimiliki oleh layanan setiap diagnostik dan darurat . tenaga medis diharapkan mendukung ketika menjalankan pekerjaan dan bisa menghasilkan kinerja yang baik dan pasien bisa merasa puas dengan Peningkatan Kompetensi Mayoritas informan mengetahui bahwa Siloam Hospitals pelayanan yang ada pada rumah sakit. Group Implikasi dalam penelitian yang dilakukan mempunyai empat pilar yaitu 1. Trauma di RS Prof.Dr V.L Ratumbuysang ini 84 menerangkan perlunya meningkatkan formal, sedangkan informasi yang tidak kompetensi agar kinerja yang dihasilkan tersusun baik melalui membaca surat lebih baik. Untuk mempertahankan dan kabar, membaca majalah, pembicaraan meningkatkan kompetensi maka ditunjang setiap hari dengan teman dan keluarga, oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan mendengarkan radio, melihat televisi dan agar apa yang dikerjakan bisa terlaksana berdasarkan dengan baik, seorang pegawai juga harus menjelaskan 3 domain pengetahuan yang meningkatkan mempertahankan dianut sampai saat ini yaitu domain dimiliki dalam kognitif, domain afektif dan domain melaksanakan pekerjaan, dan juga sikap psikomotor. Domain kognitif terdiri dari seorang pegawai dalam melayani pasien beberapa tingkat kemampuan mulai dari harus selalu baik agar pasien merasa lebih know (tahu), comprehension (memahami), nyaman dalam pelayanan yang mereka application (aplikasi), analysis (analisis), berikan (Posuma, 2013). synthesis dan keterampilan yang Rumah sakit dibentuk untuk pengalaman (sintesis) (evaluasi). diri. dan Bloom evaluation Tahu merupakan tingkat melayani konsumen di bidang kesehatan. pengetahuan yang paling rendah, dengan Untuk mencapai sebuah keberhasilan itu arti mengingat kembali sesuatu yang memerlukan landasan yang kuat yaitu spesifik organisasi yang mampu memperkuat dan dipelajari/rangsangan memaksimumkan kompetensi. Kompetensi Memahami menjadi sangat berguna dalam membantu kemapuan untuk menjelaskan secara benar organisasi dengan tentang obyek yang diketahui dan dapat memaksimumkan kompetensi mendorong menginterpetasikan materi tersebut secara budaya kinerja yang tinggi. Kompensasi benar. Orang yang telah paham terhadap atau reward dalam suatu organisasi juga obyek atau materi terus dapat menjelaskan, sangat berpengaruh dalam menghasilkan menyebutkan contoh menyimpulkan dan kinerja yang baik dalam suatu organisasi sebagainya. Seorang tenaga kesehatan (Posuma, 2013) harus selalu memperbaharui pengetahuan sehingga Notoatmodjo (2009) menyatakan bahwa pengetahuan pendidikan yang dan dari seluruh bahan yang diartikan diterima. sebagai ketrampilannya, yang suatu kemampuan diperoleh dari teknisnya, berpikir kritis dan ketrampilan direncanakan dan hubungan interpersonalnya dalam tersusun secara baik, maupun informasi membangun komunikasi yang baik di yang dalam tim (Ratnamiasih, 2012). tidak tersusun secara baik. Pendidikan yang direncanakan diperoleh Kompetensi melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan yaitu kemampuan serta diikuti dengan otoritas keilmuan yang 85 dimiliki untuk dapat melalukan atau tidak kompetensi, ijasah maupun berbagai melakukan sesuatu. Kompetensi ini dalam diploma. banyak hal administrasi berhubungan yaitu dengan disini menyangkut negara permission to practice in the hospital. terhadap seseorang untuk dapat melakukan Seorang dokter karena memenuhi syarat sesuatu / menurut ditetapkan oleh pengakuan 2) Credential: ukuran yang sudah kebijakan rumah sakit setelah negara. Kompetensi ini semuanya sudah di review maka yang biasanya diikuti dengan sertifikat atau bersangkutan diterima untuk praktek di diploma. Usaha rumah sakit tersebut. kinerja karyawan untuk meningkatkan yaitu dengan 3) Review: adalah proses pengkajian, memperhatikan kompensasi. Kompensasi evaluasi dan pemberian rekomendasi yang akan yang lebih mengenai kualitas, kompetensi dan diberikan berpengaruh secara pada benar karyawan terpuaskan dan termotivasi dalam bekerja bekerja untuk oleh staf medik profesionalisme seorang dokter;. untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Seseorang dilakukan 4) Previlege: adalah setelah seorang memberikan dokter dinyatakan dapat diterima yaitu waktu dan tenaganya kepada organisasi lolos dalam proses credentialing maka dan sebagai kontra prestasinya, organisasi seorang dokter memiliki privilege. memberikan imbalan atau kompensasi 5) Probation; masa coba bagi seorang yang bentuknya dapat sangat bervariasi. Sistem yang dipergunakan dokter bekerja disebuah rumah. organisasi 6) Penalty: hukuman yang diberikan oleh dalam memberikan imbalan tersebut dapat pimpinan rumah sakit atas pelanggaran mempengaruhi dan yang dilakukan oleh seorang staf medik kepuasan kerja para pekerja (Posuma, biasanya setelah mendapat review dari 2013). komite staf medik. motivasi kerja Kebanyakan dan sudah menjadi 7) Hal-hal lain yang sifat lebih rinci pengetahuan umum di lingkungan staf seperti kompetensi yang saling terkait medik bahwa peraturan tata tertib tenaga antara satu spesialis dengan spesialisasi medik menyangkut (Herlambang, 2012); tertentu, bagaimana hal itu harus 1) Recruiting: dikerjakan dan dikordinasikan, monitoring, evaluasi, kepakaran, disini terkait dengan kompetensi dan rekomendasi profesionalisme. Aspek administrasinya untuk mengambil tindakan atau tidak adalah segala ijin dan dokumen yang mengambil tindakan diatur juga dalam dibutuhkan menjangkut ijin praktek, peraturan tata tertib staf medik (medical staff bylaws). 86 Program kerja dari PT Siloam f. Komitmen untuk Pendidikan Klinis Internasional Hospitals, tbk memaparkan Berkelanjutan dalam Berkelanjutan laporan kerja tahunan bahwa Pendidikan bagi staf medis menyadari pentingnya peran sumber daya merupakan bagian yang integral untuk manusia upaya menjaga pengetahuan dan keterampila meningkatkan kompetensi atau keahlian sehingga dapat menegakkan protokol tenaga medis, manajemen menggunakan praktek klinis dan menerapkan solusi beberapa strategi berikut ini: inovatif a. Merekrut teknisi medis yang berkualitas klinis. maka dilakukan tinggi baik dari dalam maupun dari luar untuk mengatasi masalah g. Menyediakan pelatihan untuk staf klinis negeri. melalui kombinasi pelatihan on-the-job, b. Menjalin kerja sama dengan berbagai program internal dan eksternal dan perguruan tinggi nasional dan regional terkemuka (Fakultas workshop. Kedokteran- h. SDPDP mendukung Universitas Hasanuddin, Singhealth dan profesional berbagai berpartisipasi dalam program yang Fakultas Kedokteran dan tenaga pertumbuhan medis perawatan lainnya di Indonesia) baik memungkinkan untuk program sarjana maupun program mendapatkan pascasarjana. program Continuous Education melalui c. Menawarkan beasiswa bagi dokter dengan dokter akses ke untuk programMedical seminar dan umum untuk melanjutkan program konferensi di Indonesia maupun di luar spesialis, sebagai insentif untuk bekerja negeri. di jaringan Siloam Hospitals. d. Menjalin kolaborasi dengan dokter – Hubungan Manajemen dengan Komite dokter pemerintah terkemuka untuk Medik dan Tenaga Medik bekerja sama dengan Siloam Hospitals Hubungan manajemen rumah sakit yang mendapat sambutan positif karena dengan tenaga medis dapat mempengaruhi kesempatan fasilitas suasana kerja. Apabila ada tenaga medis canggih untuk membantu pasien dengan yang bekerja tidak sesuai kesepakatan diagnosa yang lebih kompleks. maka manajemen harus menemukan solusi menggunakan e. Menawarkan program pengembangan kemitraan dengan dokter untuk menangani hal tersebut. Mayoritas melalui informan menyebutkan bahwa manajemen SDPDP (Siloam Doctors Partnership menjalin komunikasi yang baik dengan Development Program) untuk semua tenaga medis. Setiap ada kendala atau dokter spesialis. 87 permasalah, manajemen akan membantu Hal mencarikan solusi. ini menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan, komunikasi sesama Rumah sakit memiliki peluang staf medik maupun komunikasi di untuk meningkatkan konsep diri karyawan lingkungan staf medik maupun komite melalui medik dapat menjadi sarana yang efektif komunikasi dilakukan rutin. dalam Pertemuan informal yang pertemuan-pertemuan untuk tersebut tindakan mana yang boleh dan tidak boleh, merupakan saling mengingatkan sarana untuk menyampaikan ide dan suara- melangar/bersinggungan suara kompetensi profesi lain. apapun dari bawahan dan dipersepsikan sebagai penghargaan, karena pimpinan selalu mendengarkan mengenai dengan Pada bagian akhir dari pembahasan dan bahwa hasil analisa terhadap hasil mengupayakannya sebaik mungkin. Efek wawancara (tahap I, II) dan termasuk persepsi snowballing dan juga triangulasi telah tersebut adalah peningkatan konsep diri menjadi semakin positif yang menunjukan akhirnya karyawan manajemen Siloam Hospitals Manado memberikan pelayanan yang baik kepada dalam peningkatan kompetensi ini dapat pasien (Ratnamiasih, 2012). dilihat mendorong Tiga komponen seperti dewan bahwa dari menunjang, adanya tersedianya support dukungan sarana yang manajemen agar penyantun (governing body), staf medik dokter-dokter bisa mengikuti pelatihan – (medical pelatihan medik. staff) dan staf manajemen (management staff) bersama-sama dengan Menurut Yustina, (2012) apabila di pimpinan rumah sakit/direktur dan para dalam hospital bylaws tertulis ketentuan staf dokter terpilih. Komite medik yang yang memberikan kewenangan kepada beranggotakan ketiga unsur itu adalah satu eksekutif rumah sakit untuk menetapkan model mempunyai medical privilege kepada setiap anggota kelebihan-kelebihan tertentu, yaitu bahwa staf klinik yang bergabung dalam rumah komunikasi unsur-unsur sakit ditambah dengan aturan-aturan lain staf medik serta kode etik profesi supaya sesuai menjadi lancar. Perbedaan antara mereka standar maka ketentuan dalam peraturan dapat dasar tadi perlu ditindaklanjuti oleh pihak kolaborasi antara manajemen, pemilik segera solusinya, yang dan dibicarakan sehingga akan dan dicari mengurangi eksekutif dengan membuat rule and ketegangan diantara mereka sebagaimana regulation tentang tata laksana pemberian yang sering terjadi dalam triad system hak (Subanegara, 2005). operasional. Rule and regulation yang itu untuk dijadikan pedoman berkaitan dengan staf klinik tersebut tidak 88 boleh bertentangan dengan ketentuan merupakan dokumen yang harus ada (Herlambang, 2012). karena merupakan peraturan untuk Pelaksanaan etika profesi dokter diterbitkannya medical privilege. dilaksanakan rumah sakit sesuai dengan 3. Perekrutan tenaga medis dan penerbitan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah medical Sakit kompetensi dan keahlian medis yang pasal 13 ayat (3) yang berbunyi ―Setiap tenaga kesehatan yang berkerja di privilege mengacu pada dimiliki oleh staf medis rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah SARAN sakit, standar operasional yang berlaku, Setelah melaksanakan penelitian ini maka etika profesi dan menghormati hak dan penulis memberikan saran kepada: keselamatan pasien‖. Selain itu hal ini 1. Direktur perlu senantiasa meningkatkan menjadi tonggak dasar dibentuknya komite kerjasama antara komite medik dan medis yang mengatur profesi dokter di manajemen agar memastikan bahwa setiap rumah sakit yang ada di Indonesia semua tindakan dokter sesuai dengan (Triwibowo, 2014). standar profesi dan medical privilege 2. Komite medik sebagai barisan pertama untuk menegakkan medical privilege KESIMPULAN Berdasarkan observasi hasil wawancara dokumen maka dan harus secara aktif memonitor dan dapat mereview tindakan staf medik disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan economic Peneliti lain agar dapat mengembangkan credentialing penelitian lebih lanjut mengenai aspek kaitannya dengan medical privilege medical privileges dan economic tidak tampak secara nyata namun credentialing dengan memperluas wilayah memiliki bentuk yang berbeda bahwa penelitian atau menggunakan metode yang economic credentialing telah digunakan berbeda. dalam appraisal tenaga medis meskipun dengan terminologi lokal, atau bentuk DAFTAR PUSTAKA yang paling sederhana bahkan mungkin ______ 2005.Keputusan review yang dilakukan tidak dengan Kesehatan model format resmi. Nomor 2. Direktur rumah sakit, komite medik Republik 631/MENKES/SK/IV/2005 Menteri Indonesia tentang maupun staf medis dan staf manajemen Pedoman Peraturan Internal Staf telah Medis (Medical Staff Bylaws) di memahami kompetensi seperti bahwa SIP dokumen dan STR Rumah 89 Sakit. Available: http://www.pdpersi.co.id/peraturan Cleveland /kepmenkes/kmk6312005.pdf Available: Adisasmito, W. 2014. Sistem Kesehatan. Edisi ke-2. PT University. Febriawati, H. 2013. Manajemen Logistik Rajagrafindo. Farmasi Rumah Sakit. Gosyen Jakarta. Publising. Yogyakarta. Armen, F. dan V. Azwar. 2013. Dasardasar State Manajemen Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran Keuangan untuk Rumah Sakit. Rineka Cipta. Rumah Sakit. Gosyen Publishing. Jakarta. Yogyakarta Herkutanto Astria, R. 2016. Kinerja Grup Lippo: Laba dan AP Susilo. 2009. Hambatan dan Harapan Sistem Siloam Hospitals naik 17,35%. Kredensial Available: Kualitatif Di Empat Rumah Sakit http://market.bisnis.com/read/2016 Indonesia. 0510/192/545749/kinerja-grup- Manajemen Pelayanan Kesehatan, lippo-laba-siloam-hospitals-naik- Vol. 12, No. 3 September 2009. 1735-di-kuartal-i2016 Available: Buchanan, B. Dokter: Studi Jurnal L. 2008. Economic Herlambang, S dan A. Murwani. 2012. credentialing issues. Wisconsin Manajemen Kesehatan dan Rumah Medical Journal, vol 107 No.4 Sakit. Dallon, C. W. 2000. ―Understanding Judicial Review Gosyen Publising. Yogyakarta. Hospitals‘ http://download.portalgaruda.org/article.ph Physician Credentialing and Peer p?article=131513&val=5018&title Review Decisions,‖ 73 Temple L. =HAMBATAN%20DAN%20HA Rev. RAPAN%20SISTEM%20KREDE 597, of Yogyakarta. 609. Available: https://litigation- NSIAL%20DOKTER:%20STUDI essentials.lexisnexis.com/webcd/ap %20KUALITATIF%20DI%20EM p?action=DocumentDisplay&craw PAT%20RUMAH%20SAKIT%20 lid=1&doctype=cite&docid=73+T INDONESIA emp.+L.+Rev.+597&srctype=smi http://e- &srcid=3B15&key=96a08c87bb22 resources.perpusnas.go.id:2052/ap/ c9bc4ca1a9805dbb1eb2 academic/?verb=sr&csi=153387 DiFranco, S. 2001. Denying Medical Staff Privileges Based Kurs, M.A., E. B. Pollack, L. M C Rosales. on Economic 2003. Credentials. J.L. & Health 247. Economic Credentialing: Are Hospital Privileges Contingent Upon 90 Skills—Or Economics? Connecticut Medicine, April 2003. 2013. Vol 67, No.4 Available:http://ejournal.unsrat.ac. Lestarini, AH. 2015. Markplus Beri WOW Indonesia Service ke Hospitals. ISSN 2303-1174. i Siloam /index.php/emba/article/viewFile/2748/230 Available: 1 http://ekonomi.metrotvnews.com/b Ratnamiasih, I. R Govindaraju. I ursa/IKYAmRxK-markplus-beri- Sudirman, B Prihartono. 2012. wow-indonesia-service-ke-siloam- Kompetensi hospitals Pelayanan Rumah Sakit. Jurnal Nagele, R.L. 2003. Hospital Privileges as Kickbacks? : the SDM dan Kualitas Trikonomika Volume Economic Juni 2012. ISSN 11, No. 1, 1411-514X. Credentialing Debate Commands Available: Renewed Attention. The Health http://download.portalgaruda.org/a Law rticle.php?article=153066&val=59 Handbook 15th Edition. Philadelphia. Available: 13&title=Kompetensi%20SDM%2 https://www.google.co.id/url?sa=t 0dan%20Kualitas%20Pelayanan% &rct=j&q=&esrc=s&source=web 20Rumah%20Sakit &cd=2 Sari, AK dan RD Wulandari. 2014. &cad=rja&uact=8&ved=0CCYQF Penilaian jABahUKEwi4p_3Y- terhadap Mutu Pelayanan Instalasi JLJAhXEcY4KHdoUB- Rawat Jalan RS H.S. Samsoeri 8&url=http%3A%2F%2Fwww.hc Mertojoso pro.com%2Fcontent%2F36271.pdf Administrasi Kesehatan Indonesia &usg=AFQjCNGN7mmhYTHCO Volume 2 Nomor 4. Surabaya. vHy0t28LSl2iGPLAA Available: Pohan, I. S. 2006. Jaminan Kepuasan Surabaya. Pasien Jurnal Mutu http://journal.unair.ac.id/download Pelayanan Kesehatan – Dasar- -fullpapers-jaki52361adc40full.pdf Dasar Pengertian dan Penerapan. Subanegara, H. P. 2005. Diamond Head EGC. Jakarta Posuma, CO. Drill dan Kepemimpinan dalam 2013. Kompetensi, Manajemen Rumah Sakit. Andi. Kompensasi, dan Kepemimpinan Pengaruhnya Karyawan Yogyakarta Terhadap Kinerja Pada Rumah Ratumbuysang Manado. Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Sakit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Jurnal h. 57- 67 EMBA Vol.1 No.4 Desember 91 Sutarjo. 2013. Peran BPPSDM Kesehatan dalam Menghadapi JKN. Available: http://bppsdmk.depkes.go.id/web/i mages/rnews/13-052014/ISI%BUKU-5-Edit.pdf Tambun, J. G. 2009. Hukum, Kedokteran dan Kesehatan. Pasific Institute. Manado Triwibowo, C. 2012. Perizinan dan Akreditasi Rumah Sakit. Nuha Medika. Yogyakarta. Triwibowo, C. 2014. Etika dan Hukum Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta Yustina, E. W. 2012. Mengenal Hukum Rumah Sakit. Keni Media. Bandung 92