PENYEBARAN DAN PENULARAN Rubella disebarkan melalui cara yang serupa dengan pilek biasa dan dapat terjangkit melalui batuk dan bersin dari penderita. Virus yang terdapat pada percikan lendir saluran napas inidapat disebarkan. Penularannya adalah melalui udara yaitu saat anak yang sedang terinfeksi rubella bersin, batuk, atau berbicara. Orang lain yang berdekatan dapat tertular jika menghirup udara yang mengandung virus tersebut. Beda halnya jika rubella menyerang wanita hamil pada 3 bulan pertama usia kehamilannya, maka ibu ini dapat menularkan virus pada janinnya melalui plasenta. Keadaan ini disebut sebagai infeksi rubella kongenital dan dapat menyebabkan sindroma rubella kongenital. Masa dimana merupakan waktu yang paling mudah dalam penularan yaitu seminggu sebelum dan sesudah ruam keluar dari orang yang terjangkit. Sedangkan pada bayi yang terinfeksi menularkan virus melalui kencing dan titisan air dari hidung dan kerongkong selama satu tahun atau lebih. Dan bisa mengenai orang lain yang belum diimunisasi. Sekitar 1 minggu sebelum dan paling sedikit 4 hari sesudah onset ruam; penyakit ini sangat menular. Bayi dengan CRS kemungkinan tetap mengandung virus selama berbulan-bulan sesudah lahir. Semua orang rentan terhadap infeksi virus rubella setelah kekebalan pasif yang didapat melalui plasenta dari ibu hilang. Imunitas aktif didapat melalui infeksi alami atau setelah mendapat imunisasi; kekebalan yang didapat biasanya permanent sesudah infeksi alami dan sesudah imunisasi diperkirakan kekebalan juga akan berlangsung lama, bisa seumur hidup, namun hal ini tergantung juga pada tingkat endemisitas.