BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Supaya modul surya dapat diuji, dianalisa dan dilihat kebenarannya. Di sini akan dilakukan proses pengujian dan analisa pada modul. Untuk prosesnya akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.Persiapan Pengukuran Sebelum penulis melakukan pendataan pada alat yang dibuat dan melakukan pengukuran, maka diperlukan persiapan alat pengukur maupun alat pendukung. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Multimeter Digital Merk : SANWA Model : CD772 Jangkauan : 1000 VDC/1000 VAC/15A 2. Tool Set 3. Obeng Untuk gambar sebelum pengukuran dan di tempatkan di atas atap dapat di lihat sebagai berikut: 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Gambar 4.1 Instalasi Solar Cell 4.2.Pengukuran Pada Modul Surya Hasil perhitungan tegangan didapatkan dari pengambilan data sudut solar cell tanpa beban. Tabel 4.1 Pengukuran tegangan pada sudut solar cell 00, 100, 200, 300, 400, 500, 600. Jam 0 derajat 10 derajat 20 derajat 30 derajat 40 derajat 50 derajat 60 derajat 8:00 20.50 V 20.59 V 20.61 V 20.6 V 20.44 V 20.23 V 20.14 V 9:00 21.32 V 21.35 V 21.29 V 21.19 V 21.07 V 20.87 V 20.6 V 10:00 20.65 V 20.63 V 20.5 V 20.49 V 20.48 V 20.29 V 20.11 V 11:00 21.05 V 21.08 V 21.07 V 21.04 V 20.94 V 20.81 V 20.65 V 12:00 20.47 V 20.59 V 20.65 V 20.66 V 20.65 V 20.6 V 20.52 V 13:00 19.48 V 19.48 V 19.43 V 19.37 V 19.31 V 19.21 V 19.1 V http://digilib.mercubuana.ac.id/ Ket Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah Mendung 32 14:00 19.84 V 19.85 V 19.83 V 19.87 V 19.85 V 19.81 V 19.72 V 15:00 20.29 V 20.38 V 20.42 V 20.42 V 20.39 V 20.36 V 20.33 V 16:00 19.48 V 19.54 V 19.55 V 19.54 V 19.48 V 19.42 V 19.3 V 17:00 18.20 V 18.97 V 18.77 V 18.65 V 18.45 V 18.23 V 18.04 V Mendung Cerah Mendung Mendung Berdasarkan tabel di atas adalah pengukuran tegangan pada solar cell sebelum masuk kerangkaian BCR dan baterai. Untuk rata-rata tiap sudut dari grafik di atas adalah Sudut 00 = 20.50 + 21.32 + 20.65 + 21.05 + 20.47 + 19.48 + 19.84 + 20.29 + 19.48 + 18.20 10 = 20.13 V Sudut 100 = 20.59 + 21.35 + 20.63 + 21.08 + 20.59 + 19.48 + 19.85 + 20.38 + 19.54 + 18.97 10 = 20.25 V Sudut 200 = 20.61 + 21.29 + 20.5 + 21.07 + 20.65 + 19.43 + 19.83 + 20.42 + 19.55 + 18.77 10 = 20.212 V Sudut 300 = 20.6 + 21.19 + 20.49 + 21.04 + 20.66 + 19.37 + 19.87 + 20.42 + 19.54 + 18.65 10 = 20.183 V Sudut 400 = 20.44 + 21.07 + 20.48 + 20.94 + 20.65 + 19.31 + 19.85 + 20.39 + 19.48 + 18.45 10 = 20.108 V http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 Sudut 500 = 20.23 + 20.87 + 20.29 + 20.81 + 20.6 + 19.21 + 19.81 + 20.36 + 19.42 + 18.23 10 = 19.983 V Sudut 600 = 20.14 + 20.6 + 20.11 + 20.65 + 20.52 + 19.1 + 19.72 + 20.33 + 19.3 + 18.04 10 = 19.851 V Dari rata – rata tegangan modul solar di atas kita dapat mengetahui bahwa sudut 100 adalah sudut dengan nilai tegangan rata –rata tertinggi yaitu 20.25 V. Sedangkan untuk sudut yang nilai tegangan rata – rata paling rendah adalah sudut 600 yaitu 19.851 V. Untuk grafik pengukuran pada solar cell Tegangan (V) dapat di lihat sebagai berikut : 21.60 21.30 21.00 20.70 20.40 20.10 19.80 19.50 19.20 18.90 18.60 18.30 18.00 sudut 0 derajat sudut 10 derajat sudut 20 derajat sudut 30 derajat sudut 40 derajat sudut 50 derajat Sudut 60 derajat Gambar 4.2 Karakteristik tegangan terhadap waktu pada sudut 00, 100, 200, 300, 400, 500, 600 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Hasil gambar 4.2 di atas kita dapat mengetahui dari jam 08.00 sampai 15.00 berapa nilai tegangan tertinggi pada tiap sudut, sebagai berikut; 1. Sudut 00 = 21.32 V pada jam 09.00 2. Sudut 100 = 21.35 V pada jam 09.00 3. Sudut 200 = 21.29 V pada jam 09.00 4. Sudut 300 = 21.19 V pada jam 09.00 5. Sudut 400 = 21.07 V pada jam 09.00 6. Sudut 500 = 20.87 V pada jam 09.00 7. Sudut 600 = 20.65 V pada jam 11.00 Jadi pada jam 09.00 nilai tertinggi tegangan pada sudut 100 dengan nilai 21.35 V. 4.3. Pengukuran Pada pengisian baterai Disini kita akan Melakukan pengukuran pada baterai. Kondisi baterai yang akan diukur yaitu kosong sampai terisi penuh. Untuk selanjutnya akan di lihat pada table di bawah ini : Tabel 4.2 Pengukuran tegangan pada proses pengisian baterai. waktu Tegangan Indikator BCR 8:00 13.2 V 1 Garis 9:00 13.33 V 1 Garis 10:00 13.2 V 2 Garis 11:00 13.51 V 2 Garis 12:00 13.48 V 2 Garis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 13:00 12.94 V 2 Garis 14:00 13.02 V 2 Garis 15:00 13.12 V 3 Garis 16:00 12.96 V 3 Garis 17:00 12.88 V 3 Garis Berdasarkan tabel di atas adalah pengukuran tegangan pada baterai yang telah dihubungkanke BCR dan solar cell. Dan untuk pengisian baterai pada tegangan mencapai titik maksimal pada jam 11.00 sebesar 13.51 V dan. Untuk tegangan minimal terjadi pada jam 17.00 sebesar 12.88 V. Tabel 4.3 Pengukuran arus pada proses pengisian baterai. Waktu Arus Indikator BCR 8:00 2A 1 Garis 9:00 2.5 A 1 Garis 10:00 2.25 A 2 Garis 11:00 3A 2 Garis 12:00 2.8 A 2 Garis 13:00 1A 2 Garis 14:00 1A 2 Garis 15:00 1.2 A 3 Garis 16:00 0.7 A 3 Garis 17:00 0.2 A 3 Garis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Berdasarkan tabel di atas adalah pengukuran arus pada baterai yang telah dihubungkan ke BCR dan solar cell. Dan untuk pengisian baterai pada arus mencapai titik maksimal pada jam 11.00 dikarenakan kondisi cerah, dengan nilai sebesar 3.0 A. Untuk arus minimal terjadi pada jam 17.00 dikarenakan kondisi hujan, dengan nilai sebesar 0.2 A. Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 di atas untuk durasi waktu dari jam 08.00 – 17.00 selama 9 jam dapat menyimpan ke baterai sebanyak 3 garis pada indikator BCR. Untuk keterangan indicator sebagai berikut : a. 0 garis menandakan baterai terisi 20% b. 1 garis menandakan baterai tersi 40 % c. 2 garis menandakan baterai terisi 60 % d. 3 garis menandakan baterai terisi 80 % e. 4 garis menandakan bateraiterisi 100% Untuk gambar grafik pengukuran tegangan bateraipada proses pengisian baterai dapat di lihat sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tegangan 37 13.6 13.5 13.4 13.3 13.2 13.1 13 12.9 12.8 12.7 12.6 12.5 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 Waktu Gambar 4.3 Karakteristik tegangan baterai terhadap waktu. Untuk gambar grafik pengukuran arus baterai pada proses pengisian baterai dapat di lihat sebagai berikut : 3.5 3 Arus 2.5 2 1.5 1 0.5 0 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 waktu Gambar 4.4 Karakteristik Arus baterai terhadap waktu. . http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 4.4.Pengujian Baterai Dengan Beban Berikut adalah uji coba baterai terhadap beban untuk menentukan lamanya baterai dapat menghidupkan atau member sumber listrik terhadap beban. Nilai baterai 20A dan beban disini menggunakan lampu 20 watt dan kipas angin 45 watt : Tabel 4.4 Pengukuran tegangan, arus baterai dan output inverter. Waktu Batteray Tegangan (V) Inverter Arus (A) Stop kontak 19.30 12.8 V 4.4 A 218.8 V 19.40 12.67 V 4.4 A 216.6 V 19.50 12.6 V 4.3 A 217 V 20.00 12.57 V 4.3 A 216.6 V 20.10 12.53 V 4.3 A 217.5 V 20.20 12.49 V 4.3 A 216.7 V 20.30 12.44 V 4.3 A 217.4 V 20.40 12.39 V 4.3 A 216.4 V 20.50 12.33 V 4.3 A 217 V 21.00 12.26 V 4.3 A 217.3 V 21.10 12.21 V 4.3 A 217.6 V 21.20 12.13 V 4.3 A 217.8 V 21.30 12.04 V 4.3 A 217.5 V 21.40 11.95 V 4.1 A 217.7 V http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 21.50 11.82 V 4.1 A 219.1 V 22.00 11.73 V 4.2 A 217.4 V 22.10 11.44 V 4.3 A 219.2 V 22.20 11.4 V 4.5 A 217.7 V 22.30 11.17 V 4.2 A 216.2 V 22.35 11.94 V 0A 0V Berdasarkan tabel di atas adalah pengukuran tegangan pada baterai yang telah dihubungkan kebeban lampu dan kipas angin. Dan untuk tegangan baterai terendah yang bisa memberi tegangan ke inverter adalah 11.17V. Sedangkan nilai arus beban hampir konstan yaitu 4.3V. untuk output inverter hampir rata-rata tegangannya adalah 217V. Berikut adalah grafik untuk tegangan, arus baterai dan tegangan inverter setelah pemberian beban: Tegangan baterai 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 Gambar 4.5 Karakteristik tegangan baterai terhadap waktu pada proses pemberian beban http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 Arus Baterai 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Gambar 4.6 Karakteristik arus baterai terhadap waktu pada proses pemberian beban. Tegangan Inverter 250 200 150 100 50 0 Gambar 4.7Karakteristik tegangan output inverter terhadap waktu pada proses pemberian beban. http://digilib.mercubuana.ac.id/