INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT • PERDEBATAN MENGENAI INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah dan Kualifikasi Staff 4. Belum adanya Standar 5. Proses Audit 6. Lingkup Audit 7. Pernyataan Pendapat PERAN 2 LANJUTAN ………………. • PENTINGNYA PENDEFINISIAN PERAN Pendefinisian Peran sangat penting, dan harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan organisasi. • KRISIS IDENTITAS PENGAWAS INTERNAL 1. Keengganan Menjadi Internal Auditor 2. Menganggap Akuntan Publik sebagai pesaing 3 LANJUTAN ………………. • KEBINGUNGAN PIHAK MANAJEMEN 1. Yang membentuk adalah manajemen 2. Untuk mengawasi Pekerjaan Manajemen 3. Dan menyatakan pendapat tentang kinerja manajemen 4 LANJUTAN ………………. • PERAN DASAR AUDIT INTERNAL 1. Audit Internal berperan untuk ada di dalam perusahaan 2. Mempunyai peran untuk mengembangkan dan mempertahankan staf pengawasan internal yang berkualitas dan jumlah yang sesuai dengan lsifat dan ukuran Perusahaan 3. Berperan untuk menerapkan program pemeriksaan yang pantas, yang dirancang untuk memastikan kehandalan sistem pengendalian akuntansi yang dimiliki perusahaan. 4. Berperan untuk melapor kepada dewan komisaris secara periodik, sehubungan dengan baik tidaknya sistem pengendalian. 5 LANJUTAN ………………. • PERNYATAAN TENTANG TANGGUNG JAWAB AUDIT INTERNAL 1. Berfungsi sebagai pedoman bagi Audit Internal dan Bagi Manajemen dalam usaha mereka untuk mengoptimalkan peran fungsi audit internal 2. Berguna untuk membantu manajemen dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. 3. Pernyataan tersebut dilenmgkapi dengan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, nasehat, dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa. 6 LANJUTAN ………………. • ISI PERNYATAAN AUDIT INTERNAL 1. Cukup tidaknya pengendalian internal 2. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan 3. Reliabilitas dan integritas laporan keuangan dan operasional 4. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengatran 5. Verifikasi dan perlindungan harta 6. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya 7 LANJUTAN ………………. • APA YANG DILAKUKAN DALAM AUDIT INTERNAL 1. Memastikan ( menentukan dan memverifikasi) 2. Menilai (mengevaluasi dan menaksir) 3. Merekomendasi (memberi saran) 8 LANJUTAN ………………. • ISI PERNYATAAN AUDIT INTERNAL 1. Cukup tidaknya pengendalian internal 2. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan 3. Reliabilitas dan integritas laporan keuangan dan operasional 4. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengatran 5. Verivikasi dan perlindungan harta 6. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya 9 LANJUTAN ………………. • BEBERAPA ANGGAPAN YANG MENYESATKAN 1. Audit Internal adalah mata dan telinga manajemen 2. Audit internal dianggap suatu pengendalian yang dilaksanakan dengan cara memeriksa dan mengevaluasi kecukupan serta keefektifan pengendalian lainnya. 3. Control of Last Resort (pengendalian terakhir) 10 LANJUTAN ………………. • FUNGSI REKOMENDASI Autit Internal juga berfungsi sebagai Konsultasi Internal, dengan pengalamannya akan dapat memebrikan rekomendasi dalam pemecahan permasalahan. Apabila suatu organisasi memiliki satuan audit internal yang sangat kompeten, loyal dan berdedikasi, maka permintaan bantuan dalam memecahkan permasalahan adalah hal yang wajar. 11 INTERNAL AUDIT Materi 2 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 12 KEBEBASAN PEMERIKSAAN • Bukan Suatu Kewenangan Hak, Melainkan Suatu Pada umumnya ketika pengawas mengawali karirnya, pengawasan internal memiliki konsep tentang kebebasan yang tidak realistis; 1. Tidak ada pembatas sumber informasi 2. Kewenangan memeriksa apapun dan kapanpun 3. Bebas menyatakan sesuatu apa adanya 4. Didukung sepenuhnya oleh manajemen / pimpinan 13 • Gaya Kebebasan Pemeriksaan 1. Orang Luar Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa fungsi pengawasan intern mewakili kepentingan atau sudut pandang pihak luar organisasi 2. Wakil Manajemen Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa pengawas internal bertindak sebagai wakil manajemen senior dan dewan direksi 14 LANJUTAN ………………. 3. Otonomis Gaya kebebasan pemeriksaan yang otonomis mencerminkan anggapan bahwa pengawas internal memiliki suatu kebijakan dan misi khusus yang menyebabkan ia dapat menentukan penyelesaian setiap persoalan secara sendirian 4. Absolutis Gaya kebebasan absolutis didasarkan pada anggapan bahwa audit internal memiliki kewajiban etik untuk menyatakan sesuatu seperti apaadanya dan berpegang teguh pada pendiriannya tak peduli apapun yang akan terjadi 15 • Bebas Dari Pihak Yang Diperiksa Kebebasan pemeriksaan adalah suatu status khusus yang terdapat dalam organisasi, dan pengawas internal mendapat status tersebut dari manajemen Kebebasan pengawas internal tidak berkaitan dengan pihak manajemen dan dewan direksi namun berkaitan dengan aktivitas yang diperiksanya. Pengawas internal memiliki kebebasan apabila mereka dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan obyektif. 16 • Alat Pihak Manajemen Pengawasan internal adalah alat bagi manajemen sebagai fungsi pengendalian dan kontrol dalam organisasi • Konflik dengan Pihak Manajemen Kemungkinan konflik dapat terjadi, sehubungan dengan kasus serius secara prinsip bukan merupakan hal yang hanya dialami oleh pengawas internal dan tidak perlu diperhitungkan dalam suatu hubungan normal antara pengawas internal dengan manajemen. Ex. Manajemen menyuruh sesuatu yang bertentangan dengan etika pemeriksaan. 17 • Sifat Kebebasan Pemeriksaan Kebebasan pemeriksaan mempunyai dua aspek; 1. Pemisahan organisasioal dari aktivitas yang diperiksa Tujuan pemisahan organisasional adalah melindungi pengawas internal dari rasa keberpihakan, ketakutan, loyalitas, serta ambisi yang berpengfaruh terhadap aktivitas pemeriksaan 2. Status yang memadai dalam organisasi secara keseluruhan Tujuannya agar jelas statusnya dan pertanggungjawabannya. 18 • Lima Syarat Pemeriksaan Penting Keberhasilan 1. Akses 2. Objektivitas 3. Kebebasan Berpendapat 4. Ketekunan 5. Ketanggapan 19