tinjauan pustaka

advertisement
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari efek anestesi
tiletamin-zolazepam terhadap motilitas saluran pencernaan kucing lokal melalui
studiradiografi kontras.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan radiografi
kontras kucing lokal Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga dapat mengetahui
efek yang ditimbulkan dari anastesi kombinasi tiletamin-zolazepam yang umum
digunakan pada kucing. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat berguna untuk
menjadi data pendukung untuk radiografi kontras kucing lokal dan menjadi dasar
untuk penelitian lebih lanjut.
TINJAUAN PUSTAKA
Tiletamin-Zolazepam
Anestesi merupakan tahap ketidaksadaran yang diinduksikan pada hewan.
Tiga komponen dari anestesi yaitu analgesik berupa hilangnya rasa sakit, amnesia
yaitu hilangnya memori, dan immobilisasi. Obat yang biasa digunakan untuk
anestesi biasanya memiliki efek yang berbeda-beda pada tiap area. Beberapa obat
mungkin digunakan tersendiri untuk menimbulkan efek ketiganya dan beberapa
obat lain hanya digunakan untuk anestesi atau sedatif saja atau dikombinasikan
dengan obat lain untuk memperoleh efek anestesi secara lengkap (Plumb 2005).
Anestesi umum yang sering digunakan pada kucing adalahkombinasi
tiletamin-zolazepam yang komposisi dari tiap vial mengandung tiletamin
(hydrochloride) sebanyak 125 mg, zolazepam (hydrochloride) sebanyak 125 mg
dan pelarut steril sebanyak 5 mL. Zolazepam merupakan derivate
benzodiazepinsebagai antikonvulsan yang efeknya dua hingga tiga kali lebih
tinggi dibandingkan dengan golongan Diazepin (Gorda et al. 2010). Kombinasi
tiletamin-zolazepam memiliki waktu induksi yang pendek, dosis rendah, tingkat
keamanan tinggi, waktu immobilisasi yang relatif konstan, dan pemulihan yang
baik. Dosis efektif pada anjing berkisar 6.6-9.9 mg/kg BB IM atau 2-4 mg/kg BB
IV dan pada kucing dari 6.0 sampai 11.9 mg/kg IM (Lukasik 1999).
Premedikasi(atropine sulfate 0.02 mg/kg SC) diberikan 15 menit sebelum
penggunaan tiletamin-zolazepam (Lukasik 1999). Atropin sulfate termasuk dalam
golongan antikolinergik mencegah bradycardia, sekresi saliva, bronkodilatator,
antidota terhadap efek toksik organophospate (Plumb 2005). Atropin merupakan
suatu alkaloid yang diekstrak dari tanaman Atropa belladona L, Datura
stramonium L, dan tanaman lain famili Solanaceae. Atropin umumnya
diperdagangkan berada dalam sediaan berupa larutan steril dalam pelarut water
for injection atau larutan NaCl 0.9%.Pemilihan dosis tergantung pada kebutuhan
waktu operasi dan kondisi hewan seperti umur, berat badan, lemah, gagal hati atau
gagal ginjal sehingga diperlukan pemeriksaan fisik sebelum anestesi diberikan.
Saluran Pencernaan Kucing
Abdomen merupakan salah satu bagian tubuh hewan, dimana di dalamnya
terdapat berbagai macam organ yang berperan penting dalam menjalankan fungsi
fisiologis. Organ yang berada didalam rongga abdomen yaitu organ pencernaan
yang terdiri atas rongga mulut (cavum oris), kerongkongan (esophagus), lambung
(gastrium), usus halus (intestinum), usus besar (colon), rektum, dan anus
(Komariah 2008). Kucing termasuk mamalia,sistempencernaan kucing
meliputimulut, gigi, kelenjar ludah, kerongkongan, lambung, usus, pankreas, hati,
dan kandung empedu.Sistempencernaanmenyerap, mencerna makanan,dan
menghilangkanzat buangan padatdari tubuh.
Dasar Radiografi
Radiografiatau sinar X telah ditemukanlebihdari satu abadyang lalu dan
telah digunakan dalam penanganan terhadap pasien untuk tujuan medis (Reed
2011). Revolusi dalam dunia kedokteran, radiografi pertama kali ditemukan oleh
Wilhelm Conrad Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Radiografi adalah
penggunaan sinar pengion seperti sinar X dan sinar gamma untuk membentuk
bayangan objek yang dikaji pada film. Sinar X merupakan salah satu bentuk dari
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar 10 nm–100 pm
(Reed 2011).
Ada beberapa sifat fisik dan kimia sinar X, yaitu sinar X tidak dipengaruhi
oleh medan magnet, bergerak lurus, memiliki daya tembus yang semakin kuat
apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, serta dapat
menghitamkan kertas potret. Adapun manfaat penggunaan sinar Xdalam dunia
medis adalah sebagai sarana untuk terapi penyakit tumor serta untuk memberikan
pencitraan organ yang mengalami kelainan seperti metastatik pulmonary
neoplasia, heart disease, intestinal obstruksi, fraktura. Aplikasisinar X harus hatihati dikarenakan sinar X dapat menimbulkan kelainan biologi seperti kerusakan
sel-sel hidup, penghitaman kulit, kerontokan rambut, serta dapat menyebabkan
nekrosa yang kemudian berkembang menjadi kanker kulit (Corwin 2001).
Radiografi umumnya digunakan untuk mendiagnosa gambaran medikal dari
objek yang tidak tembus pandang misalnya bagian dari tubuh hewan atau
manusia. Radiografi abdomen dapat bermanfaat ketika kita akan melihat
hubungan antar berbagai organ. Salah satunya pembagian berdasarkan zona pada
radiografi abdomen. Menurut Thrall (2002), pembagian zona abdomen pada arah
pandang laterolateral (LL) terbagi atas lima zona sedangkan pada arah pandang
ventrodorsal (VD) terbagi atas empat zona.
4
Gambar 1
Skema anatomi lambung dan usus dengan posisi laterolateral (LL) pada hewan
kecil.St: lambung, C: kolon, 1: zona satu, 2: zona dua, 3: zona tiga, 4: zona empat, 5:
zona lima (Thrall 2002).
Gambar 2
Skema anatomi lambung dan usus dengan posisi ventrodorsal (VD) pada hewan kecil.
St: lambung, Py: pylorus, D: duodenum, C: kolon, 1: zona satu, 2: zona dua, 3: zona
tiga, 4: zona empat (Thrall 2002).
Peralatan Radiografi
Menurut Thrall 2002, beberapa kelengkapan yang harus dipenuhi dalam
radiografi diantaranya adalah mesin sinar X, film, kaset film, alat pelindung
anggota badan, markersebagai alat bantu pada saat pengkodean posisi
tubuh,illuminatorsebagai alat bantu dalam membaca hasil, alat pengering film,
hanger/frame sebagai penjepit film dalam proses pencucian, dan pengeringan
film.
Mesin sinar X terbagi menjadi tiga bentuk yaituunit mobiledigunakan untuk
hewan kecil dan dapat dipindahkan dalam satu areal/tempat praktik yang memiliki
kekuatan penetrasi medium. Unit stationer memiliki kekuatan penetrasi paling
kuat (sekitar 150 KVP dengan 100 MA), ditempatkan di rumah sakit hewan, dan
tidak dapat dipindahkan ketempat lain. Unit portable memiliki kekuatan KVP 90100 dengan 30 MA, berat antara 6-20 kg, mudah dipindahkan, serta tidak boleh
dipegang langsung dengan tangan.
Film adalah bagian tipis dari polyester yang dilapisi silver halide crystal
dengan bahan perekat adhesif. Kedua sisi film dilindungi dengan lapisan gelatin
pada permukaan luarnya. Silver halide crystal bersifat sensitif terhadap paparan
sinar X. Kristal halide yang terpapar sinar akan mengendap membentuk silver
metalic. Kaset adalah pelindung film dari paparan cahaya tampak dan sangat
sensitif terhadap cahaya tampak. Kaset film terdiri dari dua jenis yaitu tipe non
screendan tipe image intensifiying screen/rigid(McCurnin 2002).
Dalam melakukan radiografi sebaiknya dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan, salah satunya yaitu menggunakan alat pelindung anggota
badan. Alat pelindung anggota badan yang dimaksud adalah apron yang terbuat
dari timbal (Pb) yang mampu menghambat paparan sinar X ke tubuh, eyeprotektor
berfungsi sebagai pelindung mata, apron kelenjar tiroid berfungsi untuk
melindungi kelenjar tiroid dari paparan sinar X yang mengindikasikan terjadinya
tumor tiroid, serta glove berfungsi untuk melindungi tangan dari paparan sinar
X(Thrall 2002).
Kamar Gelap
Konstruksi kamar gelap berbentuk huruf ‘S’ yang terbagi atas daerah basah
dan daerah kering. Daerah basah merupakan ruangan yang digunakan untuk
proses pencucian film. Daerah kering merupakan ruangan untuk pemotretan dan
penggantian film, yang dilengkapi dengan lemari untuk menyimpan film, kaset
film, dan hanger.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam konstruksi kamar gelap
harus memadai serta harus terlindung dari radiasi, sinar matahari, dan bahan kimia
lain (Thrall 2002).
Persiapan Pengambilan Gambar Radiografi
Menurut Thrall (2002), ada beberapa tahap persiapan dalam pengambilan
gambar radiografi diantaranya:
1. Rambut hewan harus bersih dan kering
2. Handling hewan
3. Menggunakan alat pelindung tubuh
4. Tanda identifikasi dari setiap radiografi
5. Teknik pengukuran sebelum pemotretan (jarak pasien dengan mesin, kontrol
panel pada mesin, jarak mesin terhadap kaset film, ketebalan objek, serta
penggunaan bahan kontras)
6. Menentukan standar pandang pemotretan
Posisi atau Standar Pandang Pemotretan secara Umum
Bagian ekstremitas hewan diletakkan di atas karet sesuai dengan posisi
pemotretan berdasarkan regio pemeriksaan. Salah satu arah pandang radiografi
adalah laterolateral (LL) dan ventrodorsal (VD) (Thrall 2002).
6
Faktor- Faktor Pembentuk dalam Radiografi
Faktor-faktor pembentuk dalam radiografi adalah densitas, opasitas, dan
kontras radiografi (Thrall 2002).Densitas merupakan istilah yang menunjukan
kehitaman film yang ditentukan oleh banyaknya kristal perak yang terbentuk
akibat berinteraksi dengan sinar X yang dapat mencapai film setelah melalui
tubuh hewan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas atau jumlah
sinar X yang terbentuk diantaranya miliamperage (MA) yang merupakan standar
satuan jumlah elektro yang keluar dari katoda menuju anoda, lamanya exposure
(S) yaitu waktu mengalirnya arus dari katoda menuju anoda, mikroamperage
second (MAS) yang merupakan perkalian antara MA dan S, bahan anoda yang
mampu menerima pancaran elektron dari katoda.Kilovoltage peak (KVP)
merupakan energi yang dihasilkan oleh sinar X untuk melakukan penetrasi
melalui bagian tubuh sehingga akhirnya mencapai permukaan film.Focal spot film
distance (FFD) merupakan jarak spot tabung sinar X dengan permukaan film,
semakin kecil FFD maka densitas film akan semakin meningkat karena intensitas
sinar akan meningkat (Thrall 2002).
Opasitas merupakan istilah untuk gambaran radiografi yang ditimbulkan
dari pasien. Opasitas dibagi menjadi dua yaituradiolucent digunakan jika objek
mengabsorbsi sedikit radiasi dan radiopaque digunakan jika objek menahan
banyak radiasi. Opasitas sangat dipengaruhi oleh tingkat kerapatan dari suatu
media. Media padat umumnya bersifat lebih radiopaque, media cair berada di
pertengahan antara radiopaque dan radiolucent, media gas lebih bersifat
radiolucent.
Kontras radiografi merupakan perbedaan opasitas antara dua area dalam
radiografi. Faktor utama yang mempengaruhi kontras radiografi yaitu
kilovoltagepeak (KVP) meningkat apabila daya tembus meningkat sehingga
menyebabkan kontras film akan rendah dan gradasi bayangan abu-abu akan
banyak sedangkan KVP menurun apabila daya tembus menurun sehingga
menyebabkan kontras film akan tinggi dan pada bayangan abu-abu akan sedikit.
Perubahan yang terjadi dalam Interpretasi Radiografi
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam interpretasi radiografi yaitu
ukuran, bentuk atau kontur, jumlah, lokasi, marginasi, radiopaque atau
radiolucent.Bentukan radiografi normal abdomen itu bervariasi dan banyak faktor
yang mempengaruhi diantaranya spesies, ras, derajat distensi lambung, volume
dan tipe lambung, posisi dalam pengambilan radiografi serta medium kontras
yang dipakai. Biasanya untuk mengenali abdomen terlihat dari lokasi dan
bentukan yang berisi gas, makanan atau keduanya (Thrall 2002).
Bahan Kontras
Kontras merupakan perbedaan densitas antar dua titik yang berbeda. Bahan
kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik
medik yang dipakai pada pencitraan dengan sinar X untuk meningkatkan daya
atenuasisinar X (bahan kontras positif). Bahan kontras barium sulfat (BaSO4),
berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Barium sulfat adalah agen kontras yang
digunakan dalam bentuk suspensi untuk evaluasi traktus gastrointestinal. Barium
sulfat tidak cocok digunakan dalam rongga tubuh atau sendi karena dapat memicu
terjadinya reaksi granulomatous (Kealy et al. 2011).
Bubuk ini dicampur dengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya
untuk membuat campuran bahan kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan
pada saluran pencernaan, biasanya ditelan atau diberikan sebagai enema. Setelah
pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari tubuh bersama dengan feses. Radiografi
yang dilakukan menggunakan BaSO4 dengan posisi laterolateral (LL) dan
ventrodorsal (VD) untuk melihat perbedaan usus besar dari gas dengan isi usus
halus. Selain itu, bahan kontras dapat menunjukan massa kolon atau rektum dan
intussusceptio ileocaecocolic.
Kontras yang rendah di dalam abdomen menyatakan bahwa jaringan lunak
dan cairan tidak dapat dibedakan secara radiografis berarti media kontras
dibutuhkan untuk melihat permukaan lumen pada traktus gastrointestinal. Studi
pewarnaan kontras sangat umum digunakan untuk mengindentifikasi anatomi
yang tidak terlihat tanpa pewarnaan dan dapat juga digunakan untuk meneliti
fungsi organ seperti waktu pengosongan lambung dan waktu transit (McConnell
2009).
Tabel 1 Waktu transit barium sulfat (BaSO4)
Waktu
Langsung
5 menit
30 menit
60 menit
Struktur yang terlihat
Lambung
Lambung, duodenum
Seluruh bagian usus halus
Usus halus dan kolon
Sumber: Thrall (2002)
Secara umum pada pasien normal, pengosongan lambung seharusnya terjadi
dalam waktu 15 menit setelah pemberian BaSO4 berlangsung. Gastrografi
menggunakan BaSO4 pada hewan kecil secara general lambung akan kosong
dalam waktu 1-4 jam (Thrall 2002). Waktu transit BaSO4 secara umum dapat di
lihat pada Tabel 1.
METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012.
Kucing lokal dipelihara di kandang Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas
Kedokteran Hewan IPB. Pengambilan gambar dan intepretasi hasil radiografi
dilakukan di Laboratorium Radiologi Bagian Bedah dan Radiologi Fakultas
Kedokteran Hewan IPB.
Download