PROPOSAL BISNIS USAHA LENGIS MELAH PLUS, (VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PLUS DAUN NILAM KAYA ANTIOKSIDAN) Nyoman Gede Tryadhi Putra Setiawan, I Wayan Bagus Perana Sanjaya SMA Negeri 3 Denpasar, 80236 Email: [email protected] JUDUL: LENGIS MELAH PLUS (VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PLUS DAUN NILAM KAYA ANTIOKSIDAN) 1. Profil 1.1 Latar Belakang Produk Jumlah produksi kelapa di Bali berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bali, rata-rata komoditas produksi kelapa dari tahun 2009 – 2013 sebanyak 69.492,81 ton/tahun. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari buah kelapa yaitu minyak kelapa, yang populer dikenal dengan VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa murni. VCO mengandung asam laurat yang terbukti mampu menanggulangi banyak penyakit seperti jantung, asam urat, diabetes, paru-paru dan hipertensi. Selain itu, VCO baik untuk memperhalus kulit, memperlancar proses kelahiran pada ibu hamil dan menambah ASI pada ibu menyusui. Penelitian baru yang dilakukan di Filiphina membuktikan bahwa VCO efektif untuk melemahkan virus HIV dan SARS (Wibowo, 2005). Mulai tahun 2004, VCO banyak diminati masyarakat yang berdampak pada tingginya permintaan (Setiaji, 2006). Menurut Ahkam (2005), saat ini konsumen VCO mudah memilih dan membeli VCO dari berbagai macam merk VCO yang beredar di pasaran (sekitar 200 merk) dengan harga yang bervariasi mulai ribuan sampai puluhan ribu, ukurannya berbeda-beda sesuai dengan keinginan konsumen. Dari sekian banyak merk VCO yang ditawarkan produsen,semua itu tidak lepas dari perbedaan kualitas, cara pembuatan dan harga jual dari produsen. Banyaknya merk VCO yang beredar membuat konsumen kesulitan menentukan pilihan, karena semua produsen VCO menyebutkan bahwa produk VCO-nya baik dan berkualitas (Budiarso, 1996). Selain VCO, bahan lain yang berpotensi sebagai antioksida adalah Daun Nilam karena memiliki kandungan minyak atsiri, flavonoida, saponin, tanin, glikosida, terpenoid dan steroid (Bunrathep dkk., 2006). Tanaman nilam yang menghasilkan minyak atsiri mempunyai manfaat sebagai bahan aditif serta pengawet makanan dan minuman, antiinflamasi, antioksidan, antiseptik, antiserangga, serta obat berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan (Nurawaliah, Siti. 2014). Berdasarkan hasil penelitian Muhammad Tahir, dkk (2017) dalam "Penentuan kadar fenolik total ekstrak etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS" diperoleh kadar fenolik total ekstrak etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) sebesar 327,84 mgGAE/gram ekstrak, artinya dalam setiap gram ekstrak etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) terdapat fenolik yang setara dengan 327,84 mg asam galat. Senyawa fenolik yang terkandung dalam ekstrak etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan hasil metabolit sekunder yang potensial sebagai sumber bahan baku obat yang berperan sebagai antioksidan Dengan Kombinasi VCO (Virgin Coconut Oil) dan Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) dapat menghasilkan produk berupa minyak kelapa murni tambahan dengan khasiat kaya antioksidan. 1.2 Deskripsi Usaha Lengis Melah PLUS adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa dengan tambahan kombinasi Daun Nilam untuk menghasilkan minyak kelapa murni (VCO) yang lebih berkhasiat kaya antioksidan daripada produk minyak kelapa yang ada selama ini. Pada pemaparan di latar belakang, telah dinyatakan bahwa minyak kelapa perawan dan kandungan dalam Daun Nilam ini dapat digunakan sebagai antioksidan dan mampu mengurangi risiko bahkan mengobati penyakit degeneratif. Usaha ini akan dilaksanakan di SMAN 3 Denpasar dengan teknik fermentasi dan pemanasan suhu rendah untuk memisahkan minyak kelapa. Daun Nilam kering yang sudah dipotong kecil-kecil direndam pada minyak untuk menambah kandungan antioksidan pada produk. Minyak yang dihasilkan akan dikemas serta diberikan label yang menarik konsumen dengan beberapa keterangan yang bermanfaat. 1.3 Aspek Produk 1. Jenis Produk usaha Usaha ini akan memproduksi dan menjual minyak kelapa perawan (VCO) dengan kombinas Daun Nilam. Produk yang dihasilkan akan dikemas dengan botol plastik serta diberikan sebuah label dengan merek tertentu seperti “Lengis Melah PLUS”. 2. Jumlah produk yang dibuat Rata-rata setiap minggu dibuat dari 15 liter santan dengan asumsi akan di dapatkan 8.05 liter minyak kelapa perawan (VCO) dengan tambahan kombinasi Daun Nilam. 3. Waktu Kegiatan Produksi Usaha ini dimulai pada bulan Juli (Pembuatan Proposal) - November (Evaluasi Hasil). Adapun Jadwal Kegiatan kami sebagai berikut No. 1. KEGIATAN BULAN KE1 2 3 4 5 Pembuatan dan Pengajuan Proposal Kewirausahaan 2. Pengumuman Hasil 3. Penyiapan alat dan bahan untuk pembuatan minyak kelapa murni (VCO) Plus Daun Nilam “ Lengis Melah PLUS” serta pembuatan desain produk Lengis Melah agar lebih mudah dipromosikan. 4. Produksi dan pemasaran 5. Evaluasi produk 6. Evaluasi Hasil NB: Setelah Evaluasi Hasil kegiatan, usaha akan tetap berlanjut dengan mengulang dari bulan ke-3 (Produksi & pemasaran, evaluasi produk, evaluasi hasil) hingga seterusnya. 4. Jumlah tenaga yang dibutuhkan Diperlukan satu kelompok sebagai usaha bersama sekaligus bertindak sebagai pembuat dan penjual, serta seorang pembina guru untuk mendampingi kegiatan produksi. 1.4 SWOT Usaha Strength (Kekuatan) 1. VCO memiliki banyak manfaat sebagai obat karena memiliki kandungan asam laurat yang terbukti mampu menanggulangi banyak penyakit seperti jantung, asam urat, diabetes, paruparu dan hipertensi. 2. Lengis Melah PLUS merupakan produk kaya antioksidan yang mampu mencegah bahkan mengobati penyakit degeneratif 3. Lengis Melah PLUS dikemas serta diberikan label yang menarik konsumen dengan beberapa keterangan yang bermanfaat. 4. Lengis Melah PLUS dijual dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 15.150,00/100 mL. (Lebih lanjut dapat dilihat pada perkiraan laba rugi) Weakness (Kelemahan) 1. Lengis Melah PLUS belum terdaftar dalam BPOM (Badan Pemeriksa Olahan Makanan) 2. Lengis Melah PLUS belum cukup dikenal dan belum memiliki nama di pasaran. 3. Pendistribusian Lengis Melah PLUS masih tergolong sempit (belum mencakup swalayan/apotek/dll) 4. Pembuatan Lengis Melah PLUS masih tergolong sederhana 5. Lengis Melah PLUS merupakan home industry sehingga tenaga kerja masih kurang. Opportunity (Peluang) 1. Jumlah produksi kelapa di Bali berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Bali, rata-rata komoditas produksi kelapa dari tahun 2009 – 2013 sebanyak 69.492,81 ton/tahun 2. Mulai tahun 2004 sampai sekarang, VCO banyak diminati masyarakat yang berdampak pada tingginya permintaan. Threat (Ancaman) 1. Kompetitor produsen VCO lainnya yang sudah memproduksi terlebih dahulu. 2. Belum memiliki sumber penyedia kelapa secara tetap. 3. Permintaan pada pasar yang tidak menetap. 1.5 Keunikan Produk 1. Produk Lengis Melah PLUS menggunakan kombinasi Daun Nilam sehingga memiliki khasiat antioksidan lebih, yang berbeda dengan VCO lainnya. 2. Menggunakan kemasan yang modern dan unik untuk menarik minat konsumen. 3. Tidak menggunakan bahan pengawet/ kimia lainnya 1.6 Mitra Strategis Produk Virgin Coconut Oil (VCO) Lengis Melah akan bekerja sama dengan Lembaga BPOM untuk Uji Kelayakan. Universitas Udayana (UNUD) dan Lab Forensik sebagai uji kandungan Lengis Melah PLUS secara akademisi. Apotek sebagai mitra usaha untuk menyalurkan produk agar dapat dinikmati oleh konsumen. Mekanisme kerjasama kami yaitu dengan cara memberikan produk kami kepada pihak apotek kemudian bernegosiasi untuk kesepakatan harga antara apotek dengan Lengis Melah PLUS. Terkait hal tersebut, kami melakukan survey terhadap apotek di Denpasar yang berpotensi sebagai mitra usaha kami. Berdasarkan survey pendahuluan, terdapat 79 apotek yang tersebar di Denpasar, yaitu 30 di Denpasar Barat, 22 di Denpasar Utara, 12 Denpasar Timur, 15 Denpasar Selatan. Masih berdasarkan survey, terdapat 20 apotek yang menjual VCO dengan 1-2 merk yang berbeda. Sehingga kami ambil 20% dari jumlah apotik yang tidak menjual VCO (59) maka mendapatkan total 12 apotek yang kami akan tawarkan sebagai mitra usaha. Diantaranya: Denpasar Barat: 1. Apotek Dian Fajar Medika. Jl. Nusakambangan 67-X Denpasar 2. Apotek Gana Medika. Jl. Gunung Lempuyang 26 Denpasar 3. Apotek Angka Jaya Farma. Jl. Pulau Maluku II 2-A Denpasar Denpasar Utara 1. Apotek Nita Anandi. Jl. Gatot Subroto Barat No.239 2. Apotek Sidanta. Jl. Achmad Yani No.239 3. Cahaya Apotek. Jl. Pattimura No.63 Denpasar Timur 1. Apotek Pudak. Jl. WR Supratman No.113 2. Apotek Dirga Yusa. Jl. Untung Surapati No.18 3. Apotek Puri Andika. Jl Malioboro No.8 Denpasar Selatan 1. Apotek Sidowaras. Jl. Sidakarya No.157 XXA 2. Apotek K-24 Sesetan. Jl. Raya Seseta No.222 3. Apotek Mutiara Medika Sanur. Jl. Sekuta No.108 2. Analisa Manajemen 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pembuatan VCO Cara membuat minyak kelapa perawan (VCO) dalam usaha ini dapat dilihat pada bagan berikut ini. Kelapa matang Kupas Sabut Ambil daging buah Air dan tempurung Parut Setelah daging buah kelapa diparut dilanjutkan seperti pada bagan berikut. Air bersih Ampas Santan Endapkan + 1 jam 2 lapisan, krim dan skim Pemanasan, pemanasan bertahap dan sentrifugasi Perlakuan pada krim Pengasaman, enzimatis dan pancingan setelah minyak kelapa VCO siap, dikombinasikan dengan Daun Nilam Saring VCO Daun Nilam Kering Blondo Kocok rendamkan kombinasi VCO dan Daun Nilam Rendam 24 jam Saring Daun Nilam dengan VCO Kombinasi Daun Nilam dan VCO siap dikemas VCO 2.1.2 Pembuatan Kemasan Membeli Kemasan Sterilisasi Kemasan Tempel Stiker Kemasan Pada Produk Design Kemasan sesuai bentuk 2.2 Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) Struktur Organisasi Struktur organisasinya yaitu : Penanggung Jawab : I Made Adisoekariawan Kepala Keuangan : Ni Nyoman Maylina Maylina Triastuti Kepala Produksi dan Pemasaran : I Wayan Bagus Perana Sanjaya Kepala Penelitian & Pengembangan Produk : Nyoman Gede Tryadhi Putra S. Anggota : - Ni Luh Putu Hardy Lestari - Cokorda Gede Agung Prameswara Satrya Dharma - Ketut Eka Widnyaningdyas - Siti Nurmalasari Deskripsi Pekerjaan Penanggung jawab bertugas untuk memantau semua aspek produksi hingga distribusi. Kepala Keuangan bertugas untuk membuat anggaran dan laporan keuangan Kepala Produksi dan Pemasaran bertugas untuk mengorganisir dan bertanggung jawab atas segala bidang produksi dan pemasaran Lengis Melah PLUS Kepala Penelitian & Pengembangan Produk bertanggung jawab untuk mengorganisir terkait penelitian dan pengembangan produk Lengis Melah PLUS Anggota bertugas sebagai pelaksana setiap kegiatan dalam pembuatan Lengis Melah PLUS 2.3 Manajemen Pemasaran Aspek Pemasaran 1. Segmen pasar Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar Denpasar dan Bali pada khususnya serta Indonesia pada umumnya, dari semua golongan baik usia muda maupun tua. 2. Strategi pemasaran Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang digunakan yaitu : 1. Menetapkan harga yang relatif murah agar semua masyarakat dapat menjangkau harganya sesuai dengan penentuan harga pokok. 2. Membuat label khusus yang akan membedakan produk kami dari produk minyak kelapa perawan (VCO) yaitu “Lengis Melah PLUS”. 3. Promosi Promosi dilakukan dengan cara-cara berikut ini : 1. Menyebarkan selebaran yang berisi keterangan produk 2. Media sosial seperti jejaring sosial yang digandrungi oleh masyarakat 3. Door to door yang dilakukan oleh konsumen yang telah membeli. 4. Penetapan harga jual Penetapan harga jual produk ini dengan menggunakan metode BEP. 5. Sistem penjualan/distribusi Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah langsung dan menerima pesanan lewat telepon dan online secara langsung. 2.4 Manajemen Keuangan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Dalam pelaksanaan kegiatan usaha minyak kelapa perawan (VCO), rancangan anggaran biayanya dapat disajikan sebagai berikut. No Nama barang Harga Satuan Total 1 1 paket alat pembuatan minyak Rp 600.000,00 Rp 600.000,00 2 50 botol kaca dan tutup Rp 5.000,00 Rp 250.000,00 ALAT BAHAN 1 50 buah kelapa Rp 10.000,00 Rp 500.000,00 2 1 kg Daun Nilam Rp 15.0000,00 Rp 15.000,00 3 50 lembar kertas label Rp 2.000,00 Rp 100.000,00 4 2 tabung gas LPG 3kg Rp 25.000,00 Rp 50.000,00 TOTAL Rp 1.515.000,00 Total biaya : satu juta lima ratus lima belas ribu rupiah PERKIRAAN LABA RUGI 1. Analisis Break Even Point (BEP) Dalam sekali produksi minyak kelapa perawan (VCO) biaya-biaya yang dikeluarkan adalah sekali berikut. Biaya Pokok a. 50 buah kelapa (@Rp 10.000,00) : Rp 500.000,00 b. 1 kg Daun Nilam (@Rp 15.000,00) : Rp 15.000,00 c. 1 tabung gas LPG (@Rp 25.000,00) : Rp 25.000,00 Untuk sekali produksi hanya dipakai 10 buah kelapa dan ½ kg Daun Nilam kering, jadi biaya pokoknya adalah Rp 132.500,00 Biaya Alat Harga untuk perlengkapan dalam membuat minyak diperkirakan harganya Rp 600.000,00 dan hanya dikeluarkan pada tahap awal saja. Biaya ini dapat dianggap sebagai investasi dan mengalami penyusutan. Biaya Tambahan a. 50 botol plastik (@Rp 5.000,00) : Rp 250.000,00 b. 50 kertas label (@Rp 2.000,00) : Rp 100.000,00 Berdasarkan perhitungan semua biaya di atas, total biaya produksi adalah Rp 1.082.500,00 (satu juta tujuh puluh lima ribu rupiah) Dengan demikian, titik impas (BEP) dari usaha ini adalah total biaya untuk sekali produksi : Perkiraan harga minyak kelapa murni di pasaran yaitu sebagai berikut. 𝐵𝐸𝑃 = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑅𝑝 1.082.500,00 = = 15,46 𝑘𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑅𝑝 70.000,00/𝑘𝑔 Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah minyak yang harus dihasilkan untuk mencapai BEP adalah 15,46 kg minyak kelapa murni (VCO) 2. Penentuan Harga Pokok dan Harga Jual Untuk menentukan harga pokok, dapat dihitung dengan cara biaya produksi dibagi dengan perkiraan jumlah produksi. Dalam perhitungan ini, biaya alat tidak dihitung karena dapat digunakan berkali-kali untuk produksi minyak kelapa. Maka total biaya produksi adalah Rp 482.500,00. Perkiraan jumlah produksi dalam sekali produksi (10 biji kelapa dan ½ kg Daun Nilam kering) adalah 8050 mL atau 6,4 kg (asumsi massa jenis minyak adalah 0,8 g/mL). Maka harga pokoknya adalah sebagai berikut. 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑅𝑝 482.500,00 = = 𝑅𝑝 59.006/𝐿 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 8.05 𝐿 Dalam proses produksinya, disiapkan botol bervolume 100 mL. Maka harga pokok untuk 100 mL minyak kelapa adalah Rp 5.900,6. Sedangkan harga di pasaran adalah Rp 70.000,00/kg atau Rp 52.000,00/L. Biaya tenaga kerja dan biaya pembuatan label belum dapat diperhitungkan dengan detail. Dengan demikian, produk “Lengis Melah” ini dapat dijual dengan harga Rp 15.150,00/100 mL. 3. Analisis Laba-Rugi Dalam sekali produksi, diperkirakan dihasilkan 8050 mL, maka dapat dibuat produk sebanyak 50 botol dengan sisa 3050 mL. Jika 50 produk terjual habis, maka akan didapatkan penghasilan sebanyak Rp 757.500,00. Maka untung yang diperoleh sebanyak Penghasilan – Biaya produksi = Rp 757.500,00 – Rp 482.500,00 = Rp 275.000,00 Jika produksi terus dilanjutkan, dan produk terjual habis, maka akan mendapat penghasilan yang sama yaitu Rp 757.500,00. Maka, dari total biaya anggaran akan dapat tercapai dalam dua kali produksi minyak kelapa murni (VCO = Lengis Melah). Berdasarkan analisis Laba-Rugi di atas, maka keuntungan yang akan didapat dalam sekali produksi kurang lebih sebesar Rp 275.000,00. Perhitungan ini dapat berubah sesuai dengan kondisi di lapangan saat usaha ini dijalankan.