Asset Management

advertisement
Laporan Kinerja Bulanan
DIRE CIPTADANA PROPERTI RITEL INDONESIA
( Kode Efek : XCID )
Asset Management
30 September 2013
Tujuan Investasi
Aset Alokasi
Kas dan Setara
Kas
7%
DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia bertujuan untuk melakukan investasi jangka panjang pada
portofolio Aset Real Estat yang biasa digunakan untuk keperluan ritel atau keperluan lain terkait
dengan ritel, dan aset yang berkaitan dengan real estat, yang dapat memberikan distribusi
pendapatan yang stabil dan berkesinambungan serta pertumbuhan atas pokok investasi.
Komentar Manajer Investasi
Makroekonomi
Berita kondisi perekonomian Indonesia pada awal bulan Oktober 2013 cenderung membaik. Ada
dua hal positif yang dapat dicermati. Pertama, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan
surplus di bulan Agustus 2013. Surplus ini merupakan yang pertama setelah empat bulan
sebelumnya atau sejak April 2013 terjadi defisit. Kedua, Indonesia mengalami deflasi sebesar
0.35% di bulan September. Pemerintah mengharapkan angka inflasi sampai akhir tahun masih
dapat terjaga dibawah 9%. Namun, dua berita tersebut tampaknya tidak memberikan kontribusi
yang berarti dalam keadaan pasar modal saat ini. Kedua berita tersebut seperti dibayangi oleh
kebuntuan Kongres di Amerika Serikat yang belum dapat memutuskan budget untuk menjalankan
pemerintahan. Akibatnya, pemerintah menghentikan sebagian besar pelayanan publik
(Government Shutdown). Wall Street mengkhawatirkan untuk jangka panjang, government
shutdown dapat menghambat langkah perbaikan ekonomi. Namun, untuk jangka pendek, pasar
merespon kalau hal ini akan membuat tindakan pengurangan stimulus oleh The Fed (Tappering
Off) akan ditunda. Ada 2 hal yang menjadi fokus untuk saat ini, keputusan Kongres Amerika Serikat
mengenai government shutdown dan peningkatan batas hutang pemerintah Amerika Serikat.
Solo Grand Mall
93%
Grafik Kinerja
18%
16%
Keadaan Pasar Properti Ritel Saat Ini
Keadaan properti di Indonesia umumnya mengacu pada perkembangan di Jabodetabek. Oleh
karena itu, pembahasan akan lebih difokuskan di area tersebut. Mengingat, area di luar
Jabodetabek, untuk saat ini tidak ada data komprehensif yang dapat digunakan. Menurut data
Colliers International di kuartal kedua 2013, sampai akhir tahun, Jakarta akan mendapatkan
tambahan 180,000 m2 lahan ritel baru. Tambahan datang dari area Jakarta Utara dan Selatan.
Dibandingkan dengan kuartal pertama, pada kuartal kedua, level okupansi secara keseluruhan
menurun dari 88.9% menjadi 87.3%. Hal ini disebabkan adanya trend dimana penyewa (tenant) dari
mall lama pindah ke mall baru. Ini berdampak pada mall yang sudah tua dan kalah bersaing. Untuk
mall yang saat ini sedang dibangun atau baru saja akan dibuka, rata-rata sudah membukukan
tingkat okupansi diatas 80%. Dari total 288,300 m2 yang tersedia di tahun 2013, 266,040 m2 sudah
diserap. Ruang ritel di Jakarta akan semakin sulit untuk didapatkan, mengingat di tahun
2014, supply baru hanya tersedia 9,000 m2.
Untuk daerah Bodetabek, di tahun 2013, akan ada penambahan area ritel baru sebesar 70,285
m2, terpusat di Bekasi. Sejauh ini Bekasi dan Tangerang memberikan kontribusi masing-masing
35% dan 37% terhadap supply di Jabodetabek. Selanjutnya di tahun 2014, akan ada penambahan
220,300 m2 lahan ritel baru di area Bodetabek. Supply baru di tahun 2014 akan didominasi daerah
Tangerang. Tingkat okupansi di Bodetabek di Q2 2013 meningkat 0.2% menjadi 85.9%. Ini
mengindikasikan bahwa market ritel relatif stabil.
Selama triwulan kedua, harga sewa ritel relatif stabil. Namun kenaikan tarif dasar listrik membuat
biaya perawatan (maintenance) meningkat cukup tinggi, sekitar 8.4% di Q2 2013. Peningkatan ini
mungkin tidak akan berhenti sampai disini saja, mengingat pemerintah masih menargetkan
kenaikan harga listrik secara bertahap hingga akhir 2014.
Permintaan ritel yang masih tinggi, tidak mampu diimbangi dengan kenaikan supply yang tersedia.
Melihat harga tanah yang sudah melambung tinggi dan perizinan pendirian mall yang sulit
dibawah pemerintahan DKI yang baru, maka kemungkinan besar tidak akan ada lagi penambahan
supply mall baru di Jakarta. Pengembang properti melirik daerah di luar Jakarta sebagai target
ekspansi. Beberapa trend yang dilakukan pengembang properti untuk mengoptimalkan
aset, antara lain mall yang sudah ada, akan mencoba memperluas ruang ritel dengan membangun
perluasan (expansion) atau mengoptimalkan ruang yang sudah ada. Selain itu, pengembang juga
akan gencar mengembangkan konsep superblock, dimana mall, hotel, dan apartemen
digabungkan menjadi satu.
14%
12%
10%
8%
6%
4%
2%
Kinerja Total**
0%
Nov-12 Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13
Kebijakan Investasi
Aset Real Estat
Aset Real Estat dan Aset yang
berkaitan dengan Real Estat
Kas dan Setara Kas
Jul-13 Aug-13 Sep-13
Kinerja Investasi*
Minimum
50,00%
80,00%
Maksimum
100,00%
100,00%
0,00%
20,00%
per 30-Sept-13
1Bln
3Bln
YTD
1Thn
3Thn
Kinerja Total**
0,57%
5,20%
11,41%
0,00%
0,00%
21-Mar-13
21-Mei-13
30-Aug-13
0,68
1,9795
1,9579
Dividend ( IDR/Unit )
Nilai Aset Bersih
Sejak Diluncurkan
18,31%
* Kinerja investasi dihitung berdasarkan Laporan Keuangan DIRE sampai bulan Agustus 2013
** Memperhitungkan Dividen yang diinvestasikan kembali ke DIRE Ciptadana
Total NAB
NAB per unit
Total Unit Penyertaan
#
IDR (milyar)
IDR/unit
Unit (milyar)
453
113,26 #
NAB berdasarkan laporan keuangan DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia sampai bulan Agustus 2013
Informasi
Tanggal Peluncuran
Tanggal Pencatatan di Bursa
Bank Kustodian
Biaya-Biaya
- Manajer Investasi
- Kinerja
- Bank Kustodian
Keterangan
4
Kepemilikan Portofolio
1
Solo Grand Mall
92,64%
2
Kas dan Setara Kas
7,36%
Manajer Investasi
: 28-Nov-12
: 01-Aug-13
: Standard Chartered Bank
: 0.30% p.a
: 3% p.a dari Pendapatan Bersih Dari Properti
: 0.10% p.a
:
Unit Penyertaan DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia ( XCID ) diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia
Asset Management
Plaza ASIA Office Park Unit 2
Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190
Phone: (021) 2557-4883, Fax: (021) 2557-4893
E-mail: [email protected] ; Website: www.ciptadana.com
Disclaimer: Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja yang akan datang. Investasi di dalam DIRE mengandung risiko. Sebelum melakukan investasi, calon pemodal dianjurkan untuk membaca Prospektus DIRE CIPTADANA terlebih
dahulu
Download