BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melihat

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Setelah melihat dari film Blue Jasmine dapat ditarik beberapa kesimpulan
dengan makna yang terkandung didalamnya.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam film ini adalah:
1. Berdasakan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti akhirnya menemukan
bagaimana melihat perilaku dari objek yang merepresentasikan dari budaya
konsumerisme dengan tahap-cermin dari Lacan, lewat kajian semiotika.
2. Memecah persoalan dari kasus Jasmine dengan memakai Tahap-Cermin, bahwa
gaya hidup konsumerime adalah citra yang terbentuk lewat gagasan mengenai
identitas diri yang kemudian citra itu menjadi liyan atau sang Ibu bagi Jasmine,
yang ditangkap oleh ‘aku’ sebagai bagian dirinya. Nama sang Ayah/phallus
datang lalu menyadari bahwa liyan bukan cerminan dari dirinya sebenarnya.
Nyatanya tak berlaku bagi Jasmine, ganjaran saat keinginan untuk bersama liyan
tidak didapat, sedang posisinya berada dalam ‘luar lingkaran’ tersebut, timbullah
gejala depresi dan stress.
3. Film ini dapat mengkritik bagaimana manusia modern mengenai kebahagian
yang dicari dengan kekayaan dan status sosial semata, kebahagiaan akhirnya tidak
bisa dibeli dengan materi yang berlimpah ataupun status sosial yang tinggi. Lalu
diakhir film adik dan anak tiri Jasmine akhirnya bahagia dengan jalan yang telah
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
dipilih masing-masing. Dengan kesederhanaanya, Ginger memilih pria yang ia
pilih sesuai dengan keinginannya, tidak atas kemauan serta kesinisan dari
Jasmine, dan Danny, anak tirinya, hidup bahagia dan tentram setelah berhasil
melalui masa-masa suram saat terjebak narkoba dan keluar dari kuliahnya,
kemudian hidup bahagia dengan istri dan bekerja di toko barang-barang musik
bekas. Film ini seperti mengajarkan bagaimana sebaiknya lebih mendengarkan
kata hati ketimbang nafsu serta ego, dan dengan sederhanaan bahagia bisa didapat.
4. Membantu menjelaskan dan menggambarkan manusia modern abad ini, dengan
narasi besar dipegang oleh kapitalisme serta postmodern, timbul penyeragaman
‘selera’ dalam sebuah budaya global. Pengejaran terhadap barang mewah, brand
ternama, fashion, serta simbol lainnya guna menunjukan identitas sebagai status
social kelas atas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
5.2.
Saran
Ini beberapa saran yang dapat diberikan setelah menonton film Blue Jasmine dan
menjadi masukan bagi objek penelitian, yaitu :
1. Saran akademis
Semoga dengan adanya penelitian ini, para mahasiswa atau akademisi,
khususnya Universitas Mercu Buana, dapat secara kritis menganalisa sebuah film
secara lebih baik, dan bermanfaat bagi studi komunikasi, terutama semiotika.
Dimana setiap film, penonton dapat menangkap banyak pesan, dan dapat melihat
pesan tersebut secara utuh dan detail, dengan disiplin ilmu komunikasi, terutama
lewat metode semiotika, dengan menangkap makna atau symbol dalam bentuk
penelitian.
2. Saran praktisi
Untuk para sineas atau pembuat film, terutama di Indonesia, dapat belajar
membuat film yang baik dengan gagasan yang orisinal dan menarik. Karena, film
merupakan cerminan kehidupan manusia, baik itu film ber-genre manapun, akan
menyisipkan pesan-pesan tentang realitas kehidupan nyata. Dapat membuat ide
cerita yang lebih baik lagi, karena Indonesia kaya akan budaya, kearifan lokal,
cerita masyarakat, maupun kekayaan alam yang bisa digali dan diangkat kedalam
sebuah layar lebar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download