TINDAKAN SOSIAL POLISI PANGKEP DALAM LINGKUNGAN PUBLIK DAN LINGKUNGAN DOMESTIK (STUDY KASUS POLRES PANGKEP) “Social Action Pangkep Police In Public Environment And Domestic Environment (Case Study Polres Pangkep) SKRIPSI FEBRY NURHAIMIN SETYADI E41110266 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 TINDAKAN SOSIAL POLISI PANGKEP DALAM LINGKUNGAN PUBLIK DAN LINGKUNGAN DOMESTIK (STUDY KASUS POLRES PANGKEP) FEBRY NURHAIMIN SETYADI E41110266 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Derajat Kesarjanaan Pada Departemen Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 HALAMAN PENGESAHAN i ii iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Febry Nurhaimin Seyadi NIM : E411 10 266 Departemen : Sosiologi Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi saya yang berjudul Tindakan Sosial Polisi Pangkep Dalam Lingkungan Publik Dan Lingkungan Domestik (Study Kasus Polres Pangkep)adalah asli hasil penelitian saya sendiri dan bukan hasil karya orang lain. Makassar, 26 Februari 2016 Yang memberi pernyataan Febry Nuhaimin Setyadi NIM.E411 10 266 iv KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat melalui masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik (Study Kasus Polres Pangkep)” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Makassar. Kepada Dr. Sakarai, S.Sos, M.Si selaku pembimbing I, terima kasih atas kepercayaan dan bimbingannya selama ini, tanpa lelah membimbing dan mengarahkan bagaimana menulis dan menyusun skripsi yang baik, membuat penulis bertambah ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini dan Drs. Arsyad Genda, M.Si selaku pembimbing II, terima kasih untuk setiap waktu yang di berikan tanpa lelah membimbing saya untuk menyusun skripsi ini. Tanpa lelah mendengar keluh kesah penulis. Bertemu dan konsultasi dimanapun tempatnya. Terima kasih atas waktu yag telah di berikan Ucapan terima kasih juga yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Dwia Aristina P, MA selaku Rektor Universitas Hasanuddin Makassar. 2. Prof. Dr. Alimuddin Unde selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar. 3. Dr. Mansyur Radjab, M.Si selaku Ketua Departemen Sosiologi dan Dr. M. Ramli AT, M.Si selaku Sekertaris Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. v 4. Semua Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis dalam pendidikan di Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang tidak bisa penulis ucapkan satu persatu. 5. Semua staf karyawan Departemen Sosiologi yang telah memberikan bantuan kepada saya selama menjadi mahasiswa. Utamanya Pak Asmudir serta Ibu Ros bantuan dan kemudahannya menyusun berkas, Dg Rahman petugas kebersihan yang selalu menjaga kebersihan Departemen. 6. Buat teman-teman Kemasos, senior dan adik – adik yang selama ini menjadi teman baik suka maupun duka 7. Buat teman Prodigy, terima kasih atas kebersamaana selama menjadi yang namanya angkatan 8. Kepada perempuan yang selalu menemaniku 9. Terima kasih kepada Informan atas segala informasi yang telah diberikan. Terima kasih Polres Pangkep atas kesempatan untuk melakukan penelitian di Instansi. 10. Skripsi ini saya persembahkan kepada Ayahanda H. Najamuddin dan ibunda Drs. Hj. Nursiah yang menjadi penyemangat di saat penulis mulai menyerah dan kehilangan semangat untuk menyelesaikan study. Kepada keluargaku, kakak dan adikku terima kasih atas perhatian dan motivasi yang telah di berikan. Makassar, 26 Februari 2016 Penulis vi ABSTRAK Febri Nurhaimin S, E41110266. “Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik (Study Kasus Polres Pangkep)” di bimbing oleh Sakaria dan Arsyad Genda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tindakan sosial anggota kepolisian dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik dan bagaimana kendala – kendala yang di hadapi anggota polisi Polres Pangkep dalam menjalankan fungsi di lingkungan Publik. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah Anggota Polres Pangkep sebanyak 10 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dimana tujuan penelitian deskriptif adalah membuat gambaran secara jelas terhadap objek penelitian, sementara dasar penelitian yang akan di gunakan adalah Study Kasus dimana study kasus menggambarkan kelompok maupun individu yang mengalami kasus tertetu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tindakan sosial anggota kepolisian pada lingkungan publik adalah sebuah tindakan sosial yang memiliki banyak orientasi di dalamnya, seperti Orientasi Sarana-Tujuan dimana tindakan sosial yang dilakukannya atas dasar tujuan yang akan di capainya nanti, seperti pada pengakuan dan kenaikan jabatan. Ada pula yang berorientasi nilai, dimana pada setiap tindakan yang akan dilakukannya melihat terlebih dahulu nilai apa yang tepat dan pantas untuk setiap tindakan yang dilakukan. Sementara Tindakan sosial anggota polisi di lingkungan domestik, tindakan sosial anggota kepolisan ini berorientasi kebiasaan – kebiasaan mereka atau traditional action. Lalu Kendala – kendala yang di hadapi dalam menjalankan fungsi di lingkungan publik meliputi kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi, lalu anggaran yang masih minim di tengah semakin kompleksnya kejahatan dan kondisi sosial budaya yang berbarengan dengan penegakan hukum yang modern. Kata kunci : Tindakan Sosial, Lingkungan Publik, Lingkungan Domestik vii ABSTRACT Febri Nurhaimin S, E41110266. "Social Action Pangkep Police in Public and Environmental Domestic Environment (Case Study Pangkep Police)" guided by Sakaria and Arsyad Genda. The purpose of this study to determine the social actions of police members in the Public and the Environment Environment Domestic and how constraints constraints faced by members of the Police Pangkep police to exercise their functions in the public environment. The subjects in this study is a Member of the Police Pangkep many as 10 people. The research approach used is qualitative research which implies an emphasis on processes and meanings that are not strictly examined or has not been measured in terms of quantity, amount, intensity, or frequency. This type of research is descriptive descriptive study where the goal is to create a clear picture of the research object, while basic research that will be used is where the case study Case Study describes the groups and individuals who experience any particular case. The results of this study indicate that social action police officers in the public sphere is a social act that has a lot of orientation in them, like the orientationPurpose Facility where social action done on the basis of the objectives to be on target them later, such as the recognition and promotion. There is also a valueoriented, and in each course of action to see in advance the value of what is appropriate and inappropriate for any action taken. While the social actions of police in the domestic environment, social action-oriented members of the police's habit - their habits or traditional action. Then constraints - constraints faced in carrying out public functions in the environment include the lack of human resources who have the competence and the budget is still low in the middle of the increasing complexity of crime and socio-cultural conditions in conjunction with modern law enforcement. Keywords: Social Actions, Public Environmental, Domestic Environment viii DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................ i Halaman Setelah Ujian ......................................................................................... ii Halaman Penerimaan Tim Evaluasi ................................................................... iii Pernyataan Keaslian Skripsi ................................................................................. iv Halaman Persembahan ........................................................................................ v Kata Pengantar ..................................................................................................... vi Abstrak .................................................................................................................. ix Abstrak Terjemahan .............................................................................................. x Daftar Isi ................................................................................................................ xi Daftar Tabel........................................................................................................... xiv Daftar Gambar ..................................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN ..... ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 9 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................................. 9 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 Kegunaan Penelitian ................................................................................. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 11 A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 11 1. Tindakan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat ........................... 11 2. Pengaruh Tindakan Sosial dalam Kehiduapan Keluarga .................. 17 B. Kerangka Konseptual ................................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 22 A. Pendekatan Penelitian .............................................................................. 22 B. Dasar dan Tipe Penelitian......................................................................... 22 ix 1. Dasar Penelitian .................................................................................. 22 2. Tipe Peneitian ..................................................................................... 23 C. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................... 23 D. Teknik Penentuan Informan .................................................................... 24 E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 25 1. Data Primer ..................................................................................... 25 2. Data Sekunder .................................................................................... 26 F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 27 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN .............................. 28 A. Sejarah Polres Pangkep ........................................................................... 28 B. Visi dan Misi Polres Pangkep ................................................................... 30 C. Struktur Organisasi Polres Pangkep ........................................................ 30 D. Gambaran Teritorial Polres Pangkep ..................................................... 33 E. Gambaran Personel Polres Pangkep ....................................................... 34 F. Data Pelanggaran Hukum di Polres Pangkep .............................. 35 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 40 A. Karakteristik Informan ............................................................................... 40 1. Jenis Kelamin Informan ...................................................................... 40 2. Umur Informan .................................................................................... 41 3. Tingkat Pendidikan Informan .............................................................. 41 4. Lama Bertugas Informan .................................................................... 42 5. Status Pernikahan Informan ............................................................. 42 B. Tindakan Sosial Anggota Polisi Dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik ................................................................................................... 44 1. Tindakan Sosial Anggota Polisi Dalam Lingkungan Publik ............ 44 x 2. Tindakan Sosial Anggota Polisi Dalam Lingkungan Domestik .......... 76 3. Kendala – Kendala Yang Dihadapi Oleh Anaggita Polisi Pangkep Dalam Menjalankan Fungsi Di Lingkungan Publik ... 82 a. Sumber Daya Manusia ................................................................. 81 b. Pendanaan ....................................................................................................... 86 3 c. Kondisi Sosial Budaya .................................................................. 84 BAB VI PENUTUP ................................................................................. 86 A. Simpulan ................................................................................................... 87 B. Saran ......................................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Distribusi Nama Dan Jabatan Di Polres Pangkep Tahun 2015 ........................................................................................................... 32 Tabel 2 Daftar Distibusi Polsek Pangkep Tahun 2015 ........................................ 33 Tabel 3 Daftar Distribusi Personel Polisi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015....................................................................................................................... 35 Tabel 4 Daftar Distribusi Jumlah Kriminalitas Bulan Januari S/D September 2015...................................................................................................................... 36 Tabel 5 Distribusi Rekap Laka Lantas Tahun 2014 Di Banding Tahun 2015 Bulan Berjalan ....................................................................................................... 37 Tabel 6 Daftar Distribusi Rekap Tidak Pidana Tahun 2014 Di Bandingkan 2015 Berjalan ........................................................................................................ 38 Tabel 7 Distribusi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 40 Tabel 8Tindakan Sosial Anggota Polisi Dalam Lingkungan Publik ..................... 72 Tabel 9 Tindakan Sosial Anggota Polisi Dalam Lingkungan Domestik ............... 80 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Konsep ............................................................................... 21 Gambar 2. Struktur Organisasi Polres Pangkep .................................................. 31 Gambar 3. 8 Program quick wins polri ................................................................. 46 Gambar 4. Pedoman pelaksanaan tugas anggota polisi ..................................... 48 Gambar 5. Pendekatan pelaksanaan tugas polisi ................................................ 52 Gambar 6. Situasi kebersamaan anggota kepolisian........................................... 66 Gambar 7. Situasi keakraban beberapa instansi pada sebuah kegiatan ................................................................................................................. 68 Gambar 8. Rapat dan diskusi antara lembaga ..................................................... 70 Gambar 9. Pendidikan formal anggota kepolisian ............................................... 71 xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tidaklah asing mendengar kata “Polisi” melihat bagaimana instansi ini sendiri adalah penegak hukum yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya Kepolisian tidak terlepas dari sejarah kemerdekaan Republik Indonesia sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Polri telah banyak dihadapkan pada tugastugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat dimasa perang, dan setelah Pra-Kemerdekaan sampai Orde Lama menuju ke Orde baru istansi Kepolisian yang sebelumnya termasuk dalam instansi Agkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjalankan tugasnya yang telah di atur dalam undang – undang.Pada akhirnya pasca berdiri sendiri pada Orde Reformasi pada 1 April 1999 kepolisian menjalankan tugas menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Sehingga ini menjadikan angin segar pada reformasi yang berada di tubuh Kepolisian yang mandiri, dengan adanya kemandirian ini dipercaya akan membuat instansi bayangkara lebih profesionalitas dalam menjalankan amanat Undang – Undang. Undang - Undang Kepolisian Repubilk Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Pasal 2 menyatakan bahwa “Fungsi kepolisian adalah salah satu pemerintahan negara di bidang 1 pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayom, dan pelayan kepada masyarakat”. Selanjutnya fungsi kepolisian terus tumbuh dan berkembang sebagai alat kekuasaan pemerintahan atau setidak-tidaknya pelaksana kebijakan pemerintahan sebagai suatu kewajiban dari negara dalam menyelanggarakan suatu kegiatan kepolisian yang mendorong terwujudnya perasaan aman bagi masyarakat dan tegaknya aturan-aturan hukum yang hidup dan tumbuh di masyarakat sebagai wujud dari suatu ketertiban yang ditandai dengan adanya keteraturan dan harmoni sosial serta terlaksananya secara baik berbagai bentuk gangguan terhadap stabilitas Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) melalui kegiatan Polri di bidang pemeliharaan Kamtibmas, Penegakan Hukum, Perlindungan, Penganyom, dan Pelayanan kepada masyarakat termasuk kemampuan masyarakat berpartisipasi dalam bidang Kamtibmas. Memasuki Orde reformasi yang menuntut pada aspek pelayanan dan efesiensi, kepolisian bergerak maju dalam merevolusi tata kelolanya. Tidak bisa dipungkiri semakin kompleksnya kerja kepolisian menuntut mereka untuk merubah paradigma kerja kepolisian. Semakin beragamnya bentuk kejahatan dengan pola yang semakin maju membuat Instansi Kepolisian harus berbenah dan meningkatkan pengetahuan mereka. Pada pola rekrutment yang dilakukan, kepolisian merupakan salah satu instansi yang sangat rinci dan ketat. Dimulai dari test Administrasi (berkas) sampai Penutupan Tahap Akhir (Pantohir) dilaksanakan tiap tahunnya dengan 2 sangat teliti. Ini tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat haruslah memiliki kredibel dan kecakapan yang tentunya sesuai dengan zaman dan tantangan. Kualitas dan kuantitas anggota Polisi sangat diperhatikan sebagai buntut semakin beragamnya tantangan yang menghadang mereka. Semakin majunya zaman menuntut juga pada tingkat pendidikan dari anggota kepolisian. Dengan pendidikan anggota kepolisian akan berlaku sesuai norma dan nilai yang di junjung tinggi di instansinya. Pendidikan akan menjadikan mereka berlaku rasional dan tidak melakukan pelanggaran yang membuat citra kepolisian buruk di mata masyarakat. Standar pendidikan anggota polisi yang paling rendah adalah Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan kualitas pendidikan yang dimilikioleh seorang anggota kepolisian, bukan hanya kuat pada aspek fisik tetapi kuat pada aspek logika. Kepolisian sebagai instansi penegak hukum bukan berdiri sendiri dan tidak melibatkan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kemanan. Polisi dan masyarakat bahu – membahu menciptakan sinergitas sehingga hubungan instansi ini dengan masyarakat sangat erat. Ini sebenarnya yang harus di jaga dan di pertahankan. Dengan adanya sinergitas dan kesinambungan hubungan ini, kemanan dan ketertiban di lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Sehingga masyarakat bukan hanya sebagai hal pasif dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Turut sertanya masyarakat di yakini membuat masyarakat merasa memiliki modal sosial. 3 Seperti pada pembentukan pos kemanan masyarakat adalah salah satu bukti nyata kerjasama antara Masyarakat dengan Kepolisian. Tetapi kepolisian tidak pula terlepas dari kata kekurangan. Berbagai macam pelanggaran Hukum yang merupakan harus mereka tegakkan malah di langgar sendiri. Bukan berarti instansi ini suci dari penyimpangan. Tetapi tidak ada yang benar – benar bersih. Pada rentang tahun 2012 hingga 2014 data dari Kepolisian Daerah Sulselbar menunjukkan terjadi 324 Kasus (Sumber : Humas Kepolisian Derah Sulawesi Selatan dan Barat 2014) yang melibatkan anggota kepolisian. Ini yang merupakan kontradiksi dimana anggota Polisi dari implementasi kebijakan dan penegakan hukum yang melekat padanya tetapi kenyataan yang terjadi dilanggar sendiri oleh penegaknya. Sehingga inilah yang menjadi asal muasal dasar dari Peneliti mengangkat tema tentang kepolisian ini. Memasuki zaman yang serba maju dan berkembang, tidak dapat dinafikkan lagi bahwa menjadi seorang anggota polisi merupakan sebuah tantangan yang sangat berat. Menjadi seorang yang bekerja sebagai anggota kepolisian berarti mengibahkan diri untuk melayani masyarakat. Menjadi anggota kepolisian membuatnya dinilai dan diperhatikan oleh masyarakat sebagai standar perilaku sosial yang harus juga di ikuti oleh masyarakat. Menjadi tauladan tentunya. Tetapi tidak semua anggota polisi dapat menjadi taulandan tentunya. Ada beberapa anggota polisi yang melakukan pelanggaran dan penyimpangan. 4 Kenyataannya tidak semua yang menjadi standar dari persepsi masyarakat pada kepolisian adalah sebuah kebenaran. “Polisi” maupun “Masyarakat” sama – sama merupakan manusia biasa, Dalam artian memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan kesalahan ataupun pelanggaran dan bisa dikatakan dalam konsep sosiologi adalah penyimpangan sosial. Bukan berarti dengan baju yang membedakan membuatnya bisa terlepas dari sebuah pelanggaran dan penyimpangan sosial. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan memakai seragam, seorang anggota polisi secara Hukum menjalankan tugas negara dalam hal ini telah diatur oleh Undang – Undang. Menjadi anggota polisi merupakan salah satu tantangan, mereka dituntut menjadi simbol dari taat aturan, simbol dari kewibawaan yang melekat pada dirinya serta menjadikan mereka sebagai tempat berlindung dari ancaman dan kemanan yang dapat melanggar Undang – Undang. Sehingga tentu menjadi anggota Polisi bukan perkara yang tidak mudah. Polres Pangkep merupakan salah satu polres yang selama ini mengedepankan pada profesionalitas dan efektifitas dalam pelayanannya kepada masyarakat. Dengan mencakup kepulauan, menuntut aparatur Polres Pangkep harus siap siaga dalam melakukan pelayanan di masyarakat. Dari beberapa kasus yang ditangani Polres Pangkep yang paling serius adalah masalah sengketa perairan nelayan dengan petani rumput laut, bom ikan dan racun ikan yang merusak ekosistem. Tetapi kesemua hal itu butuh keahlian khusus dalam penyelesaian perkaranya. 5 Disinilah peran besar dalam reformasi di bidang keahlian khusus para aparatur kepolisian. Polres Pangkep pun tidak bisa lepas dari sebuah masalah. Sebagai instansi yang sebelumnya sudah dikatakan mencakup wilayah daratan dan Pulau – pulau, Polres Pangkep memiliki tantangan dalam melakukan pelayanan dan penegakan hukum. Dari segi luasnya teritorial Polres Pangkep, Anggota Polisi di tuntut untuk melakukan pelayanan sebaik mungkin. Dengan bermacam – macamnya tantangan tersebut, apalagi menghadapi kriminalisme yang bermacam – macam, seperti Bom Ikan, Pembiusan Ikan atau penggunaan Pukat Harimau yang dapat merusak ekosistem dan biota laut yang masih menjadi pekerjaan rumah di Polres Pangkep. Tidak itu juga, Polres Pangkep masih menghadapi tantangan berupa Budaya masyarakat yang masih memegang teguh tradisi yang menyimpang, seperti Pesta Miras (Ballo) yang sering memicu ketegangan dan perselisihan, budaya kekerasan yang masih dikedepankan dalam menyelesaikan masalah menjadi titik kompleks yang menjadi masalah utama. Sehingga Polres Pangkep menjadi salah satu Polres yang patut di perhatikan melihat tantangan dalam menjalankan tugas dan luasnya wilayah mereka. Tidak semua yang di citrakan pada tubuh instansi kepolisian adalah semata mata kebenaran. Besarnya tanggung jawab yang mencapai daratan dan pulau – pulau di sekitarnya membuat anggota kepolisian sering kurang tanggap dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini perlu di cermati 6 bahwa anggota kepolisian pun memiliki sebuah kelemahan. Dalam tindakannya, anggota kepolisian memilih bertindak atas dasar tugas dan kewajibannya. Namun tidak semua yang ditugaskan kepadanya adalah maksimal, ada beberapa yang bisa menghalangi seperti kurangnya sarana prasarana pendukung dan keahlian yang tidak menunjang. Berdasarkan hasil penelitian sejenis tentang tindakan sosial anak jalanan di kawasan pantai losari, tindakan sosial yang dilakukan mengarah pada aspek kepentingan. Kepentingan ini mengarah pada hal yang materil. Pada penelitian tersebut pada umunya merupakan tindakan sosial yang dilakukan bertujuan untuk mencari uang demi kebutuhan sehari – hari (Buyung Riadi 2011 : 100). Ketika diperhadapkan pada tindakan sosial anggota kepolisian, kita dapat lihat aspek dimana tujuan dari tindakan sosial yang dilakukan polisi. Ketika anggota kepolisian bertindak atas dasar keinginan mendapatkan meteril maka tindakan sosial yang dilakukannya secara teori adalah tindakan sosial rasional instrumental, yang dimana tindakan tersebut mengarah pada pemenuhan kebutuhan. Tetapi hal yang berbeda saat tindakan sosial angota kepolisian memang murni dan tulus berdasarkan jiwa pelayanan. Tindakan sosial tersebut merupakan tindakan yang berdasarkan nilai dan norma dan mengesampingkan kemauan pribadi. Lalu apa perbedaan yang diciptakan saat anggota Polisi yang kembali ke lingkungan domestiknya dengan ciri telah melepaskan seragamnya, dalam artian telah kembali dari tugas dan menjadi anggota 7 masyarakat biasa saat kembali ke lingkungan keluarga. Apakah mereka akan menerapkan hal yang sama pada saat menjalankan tugas. Apakah terjadi perbedaan yang sangat tajam saat seorang anggota polisi berada di Lingkungan Publik, yaitu saat diperhadapkan pada tugas yang mengharuskannya menjadi berwibawa, tegas dan kuat di mata masyarakat yang tentunya telah diatur menurut kode etiknya, Atau saat berada di Lingkungan Domestik, yaitu saat anggota polisi berada di lingkungan keluarga dengan menanggalkan baju seragam mereka yang merupakan tempat mereka tumbuh dan bersosialisasi dengan anggota keluarga tanpa aturan yang mengikat. Sehingga berdasarkan deskripsi tersebut, Peneliti akan mencoba menggali lebih dalam tindakan sosial anggota kepolisian Polres Pangkep. Konsep tindakan sosial yang menitik beratkan pada rasionalitas dan penafsiran serta pemahaman indiidu akan kondisi lingkungannya. Sangat menarik apakah yang terjadi di dalam lingkunganPublik dan Domestik Polisi Polres pangkep.Oleh karena masalah tersebut, Peneliti berinisiatif mengangkatnya sebagai judul skripsi yaitu “Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik (Study Kasus Polres Pangkep)”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang akan diiberikan rumusan masalah yang akan menjadi acuan penyusunan skripsi ini yaitu ? 8 1. Bagaimana Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik? 2. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi oleh Polisi Pangkep dalam menjalakan fungsi di Lingkungan Publik? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui tindakan sosial anggota kepolisian dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestikdi Polres Pangkep. b. Untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi oleh Polisi Pangkep dalam menjalankan fungsi di Lingkungan Pubik. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Akademis Sebagai bahan masukan bagi pengembangan Ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Ilmu sosiologi. b. Kegunaan Praktis 1) Diharapkan dapat menjadi bahan secara deskriptif mengenai perilaku sosial anggota kepolisian polres pangkep 2) Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menilai tindakan sosial anggota polisi 3) Diharapkan dapat menjadi bahan referensi di perpusatakaan dan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis. 9 4) Diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pustaka pada pengembangan ilmu sosial dan ilmu politik atau sejenisnya. 10 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Denzim dan Licoln (Noor 2011:34) kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan metedologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti. Penelitian kulaitatif dilakukan pada kondisi ilmiah dan bersifat penemuan. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai khususnya Tindakan sosial Anggota Kepolisian dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik dimana seorang anggota Polisi berinteraksi. B. Dasar dan Tipe Penelitian 1. Dasar Penelitian Penelitian ini akan mengungkap Tindakan Sosial Anggota Kepolisian Polres Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik. Dasar penelitian yang akan di gunakan adalah Study Kasus, yang dimana pada dasarnya Study Kasus mempelajari individu atau kelompok secara intensif yang dipandang mengalami kasus tertentu. 78 Terhadap kasus ini Peneliti akan mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu yang lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variabel yang dapat menyebabkan terjadinya kasus ini dari berbagai aspek. Tekanan utama mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan (Noor 2013 : 35). 2. Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deksriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang dan memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian ini, Peneliti mendeksripiskan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Noor 2013 : 34 - 35) C. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Tindakan Sosial Anggota Kepolisian Polres Pangkep dalam Lingkungan Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik (Study Kasus Polres Pangkep) adalah 2 (dua) Bulan, yaitu November - Desember 2015. Sementara lokasi penelitian adalah di Polres Pangkep. Pemilihan Polres Pangkep di karenakan pencitraan yang dilakukan Polres Pangkep dapat menekan 79 angka pelanggaran Hukum. Hal ini yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa dipilih. Penting mencermati tindakan sosial seperti apa yang membangun yang mengakibatkan Polres Pangkep sebagai salah satu Polres Terbaik di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.. D. Teknik Menentukan Informan Teknik menentukan informan dengan tipe Nonprobabiltas dengan teknik purposive sampling. Nonprobabiltas adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Tipe ini digunakan apabila keterwakilan sampel tidak penting (Noor 2013 : 154). Sementara itu, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Noor 2013 : 155) dan dalam penelitian ini yang menjadi subjek khusus penentuan sampel adalah Anggota Polres Pangkep dan Kepulauan.Jumlah informan adalah 10 (sepuluh) dengan Proporsi informan sebagai berikut : Wakapolres Pangkep :1 Staff Khusus Polres :1 Polantas :1 Reserse :1 Intelejen Polres :1 Sabhara :2 Polisi Wanita Jumlah :3 : 10 80 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dan membentuk kerangka penyusunan pada bab selanjutnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan Data Primer dan Data Sekunder. Berikut teknik pengumpulan datanya di bawah ini : 1. Data Primer Data primer adalah data awal dalam penelitian ini. Data Primer di dapatkan dengan wawancara mendalam dan Observasi. Berikut teknik pengumpulan data primer yang digunakan : a. Wawancara mendalam (in-depth interview) Wawancara mendalam adalah proses memperolah keterangan untuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Noor 2013 : 139). Pada wawancara mendalam yang dilakukan, Peneliti mendatangi langsung ruangan informan yang telah di pilih. Pada informan lain, Peneliti mencoba mewawancarai anggota polisi yang sedang bertugas dengan teknik pendekatan dan wawancara sekilas. Lalu pada saat selesai Peneliti akan mencoba lagi mewawancarainya saat anggota 81 polisi berada di Polres Pangkep. Hal ini dilakukan agar anggota tersebut tidak di ganggu saat bekerja. b. Observasi Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Penggunaan teknik ini bertujuan mengungkap gejala sosial atau Perilaku Sosial Anggota Kepolisian yang tidak bisa dilakukan dengan wawancara mendalam. Penggunaan observasi ini untuk menyajikan gambaran realistis perilaku atau kejadian, menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia, dan evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran (Noor 2013 : 140). Pada penelitian ini informan melakukan observasi dengan tinggal di sekitar Asrama Kepolisian (Aspol) Pangkep. Tujuannya agara bisa melihat secara langsung dan menganalisis Tindakan Sosial Anggota Polisi. Dengan melakukan tersebut Peneliti secara langsung dapat mengetahui tindakan sosial anggota polisi pada lingkungan Domestik. Sementara pada lingkungan publik, Peneliti lebih berhati – hati dan turun langsung saat anggota polisi menjalankan tugasnya. 2. Data sekunder Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat dan mendengarkan. Data sekunder berasal dari data primer yang telah diolah oleh peneliti. Data 82 sekunder ini meliputi catatan atau foto saat peneliti berada di tempat penelitian melakukan obesrvasi maupun wawancara mendalam. Pada penelitian ini data sekuder utama adalah data dari Humas Polres Pangkep mengenai jumlah kasus dan data penunjang lain yang mendukung penelitian ini. Ada juga data sekunder berupa foto saat peneliti melakukan observasi dengan tinggal di Asrama Kepolisian (Aspol) Pangkep serta saat melakukan wawancara mendalam di Polres Pangkep. F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah Analisa Kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang mendalam memuat informasi yang jelas dalam Tindakan Sosial Anggota Kepolisan dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik sebagai metode penelitian dengan Dasar Study Kasus. Hasil dari gambaran dan informasi dari teknik pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder akan di intrepretasikan sesuai dengan hasil data penelitian yang diperoleh. Selanjutnya hasil data yang diperoleh akan di hubungkan dengan teori yang relevan. Kemudian penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat dan dan melakukan tinjauan ulang pada catatancatatan lapangan dan hasil Observasi sehingga data yang ada teruji kevaliditasnya. 83 BAB VI PENUTUP A. Simpulan 1. Tindakan sosial anggota kepolisian pada lingkungan publik adalah sebuah tindakan sosial yang memiliki banyak orientasi di dalamnya. Orientasi tersebut dapat dilihat bahwa tindakan sosial yang dilakukannya atas dasar tujuan yang akan di capainya nanti, seperti pada pengakuan dan kenaikan jabatan. Ada pula yang beroorientasi nilai, dimana pada setiap tindakan yang akan dilakukannya melihat terlebih dahulu nilai apa yang tepat dan pantas untuk setiap tindakan yang dilakukan. Tidak bisa juga di pungkiri bahwa tindakan sosial anggota polisi tidak semata – mata bersih pada lingkungan publik. Untuk beberapa kasus pelanggaran – pelanggaran hukum rupanya ada di dalam instansi tersebut. 2. Tindakan sosial anggota polisi di lingkungan domestik, tindakan sosial anggota kepolisan ini berorientasi kebiasaan – kebiasaan mereka atau traditional action. Ketika lepas dinas mereka kembali ke masyarakat dan bersosialisasi antara sesama masyarakat. 3. Tindakan sosial angggota kepolisian pada lingkungan publik dan domestik memiliki dimensi bahwa anggota kepolisian sejatinya merupakan manusia dan mahluk sosial juga. Pada lingkungan publik anggota kepolisian merupakan alat negara dalam pelayanan 84 masyarakat. Sebagai pelayan masyarakat tentunya mereka menggunakan tindakan sosial berdasarkan nilai - nilai yang telah di atur di instansi mereka bernaung. Tindakan sosial mereka berdasarkan nilai dan tujuan atau Zwerk rational (Tindakan Sosial Sarana-Tujuan). Tindakan sosial ini di sebut tindakan sosial murni dimana mereka menjalankan fungsinya dan bertujuan pada pelayanan yang sebaik – baiknya kepada masyarakat. Meskipun tindakan sosial tersebut di perhadapkan pada nilai kemanusiaan, anggota kepolisian melakukan tindakan sosialnya berdasarkan niali apa yang baik di gunakan. 4. Kendala – kendala yang di hadapi anggota Polisi Polres Pangkep dalam fungsi di lingkungan publik meliputi kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi, lalu anggaran yang masih minim di tengah semakin kompleksnya kejahatan dan kondisi sosial budaya yang berbarengan dengan penegakan hukum yang modern. B. Saran Beberapa saran yang akan di berikan terkait dengan Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik dan Lingkungan Domestik adalah sebagai berikut : 1. Untuk anggota kepolisian Polres Pangkep lebih mengintensifkan hubungan kerjasama dengan semua pihak dalam rangka menciptakan sinergitas antara sesama anggota Polisi, TNI (Tentara 85 Nasional Iindonesia) antara lembaga pemerintah Kabupaten Pangkep dan Masyarakat 2. Untuk masyarakat agar menghilangkan stigma negatif terhadap anggota kepolisian karena anggota Polisi dan masyarakat sama sama berpotensi melakukan pelanggaran hukum, 3. Untuk pemerintah agar menambah alokasi dana khusus polisi sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam bertugas. 86 DAFTAR PUSTAKA Data Pelanggaran Anggota Kepolisian dari Humas Kepolisian Derah Sulawesi Selatan dan Barat tahun 2014 Data Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan tahun 2015 Data Humas Polres Pangkep tahun 2015 Data Humas Pemerintah Kabupaten Pangkep dan Kepulauan 2015 Kitab Undang - Undang Kepolisian Repubilk Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Noor, Juliansyah. 2010. Metedologi Penelitian. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Riadi, Buyung. 2011. Skripsi Tindakan Sosial Anak Jalanan di Kawasan Pantai Losari (Kasus Pengamen di Kawasan Pantai Losari). Ritzer, George. 2010. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Ritzer,George dan Douglas J. Goodman.m 2008.Teori Sosiologi Klasik . Yogyakarta:Kreasi Wacana Setiadi, Elly M dan Usman Kolip .2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta : Kencana Pranada Media Group Widodo, Suko. 2010. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial. Malang : Aditya Media Publishing 87 LAMPIRAN 88 89 90 PEDOMAN WAWANCARA “TINDAKAN SOSIAL POLISI PANGKEP DALAM LINGKUNGAN PUBLIK DAN LINGKUNGAN DOMESTIK (STUDY KASUS POLRES PANGKEP)” A. Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Publik 1. Bagaimana tindakan sosial (anda) saat menjalankan tugas, apakah semuanya melakukan sesuai kode etik atau hanya sebagian? 2. Apakah dalam lingkungan publik tindakan sosial (anda) mencerminkan institusi yang diembannya atau hanya merupakan standar dari tindakan atas dasar kepribadian (anda) masingmasing? 3. Lalu apakah biasanya dalam lingkungan publik (anda) menjalankan tugas dengan sebaik baiknya, lalu saat kembali pada lingkungan domestik memiliki tugas yang berbeda? Atau sama saja saat di lingkungan publik maupun domestik tugas (anda) sebagai polisi adalah sama. (anda) disini adalah pelayan masyarakat, lalu saat kembali ke kekeluarga juga sama? 4. Apakah tindakan sosial di lingkungan publik (anda) berpengaruh terhadap tindakan sosial selanjutnya di lingkungan domestik, atau sebaliknya tindakan domestik mempengaruhi tindakan publik? 91 5. Bagaimana hubungan (anda) dengan teman sesama anggota polisi, dengan sesama aparatur negara (TNI) dan masyarakat? 6. Apakah dalam hubungan sosial tersebut menciptakan solidaritas karena kesamaan profesi atau itu hanya merupakan ke profesionalitasan semata? 7. Bagaimana menurut anda citra kepolisian di mata masyarakat dan aparatur lain? 8. Apakah tindakan sosial dari individu polisi yang tercermin merupakan pembangun citra atau citra tersebut terlahir akibat dari tagline kepolisian yang di citrakan melalui kegiatan sosial kolektif polres pangkep? B. Tindakan Sosial Polisi Pangkep dalam Lingkungan Domestik 1. Bagaimana tindakan sosial (anda) di lingkungan domestik? Apakah berbeda saat berada di lingkungan publik saat (anda) bekerja? 2. Menurut (anda) apakah dengan menggunakan seragam sebagai penanda anggota kepolisian itu berpengaruh terhadap tindakan sosial (anda) di lingkungan domestik/keluarga atau sesama masyarakat? 3. Apakah ada pengaruh tindakan sosial di lingkungan publik (saat tugas) dengan tindakan sosial saat kembali ke keluarga masingmasing? 92 4. Apakah dengan menggunakan seragam (anda) itu menjadikan anda lebih bertindak hati-hati terhadap persepsi masyarakat yang menilai (anda) sebagai sebaik baiknya contoh? 5. Bagaimana hubungan (anda) dengan sesama masyarakat yang mengetahui anda sebagai anggota polisi? C. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Polisi Pangkep dalam menjalakan fungsi di lingkungan Publik 1. Apakah yang menjadi kendala polisi dalam proses penegakan hukum di masyarakat? Apakah itu menyentil tindakan polisi atau masyarakat memang yang tidak taat aturan? 2. Sejauh mana pendidikan menpengaruhi tindakan sosial anggota kepolisian dalam menjalankan tugas, apakah terjadi perbedaan atau tidak sama sekali ada perbedaannya? 3. Bagimana kondisi sosial ekonomi anggota kepolisian, apakah itu mempengaruhi tindakan sosial mereka? 93 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. IDENTITAS DIRI Nama : Febry Nurhaimin Setyadi Alamat: Jl. Bonto Lanra Lr.4 No. 4 No. Hand-Phone :081 343 610 962 Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat/Tgl.Lahir : Ujung Pandang, 07 Februari 1992 Agama : Islam Status Sipil : Belum Menikah Suku/Bangsa ; Makassar/Indonesia B. RIWAYAT PENDIDIKAN No Nama instansi Tahun lulus 1 SDN INP Bertingkat Labuang Baji 2003 2 Pesantren Modern Tarbiyah Takalar 2006 3 SMK Tri Tunggal 45 Makassar 2009 C. PENGALAMAN ORGANISASI No. Jabatan Tahun Lembaga / Badan 1 Anggota Biro Kaderisasi 2012/2013 2 Ketua II 2013/2014 3 Anggota Divisi Kaderisasi 2013/2014 Keluarga Mahasiswa Sosiologi Keluarga Mahasiswa Sosiologi BEM FISIP UNHAS 4 Anggota Badan Pertimbangan Organisasi Koordinaor Badan Pertimbangan Organisasi 2014/2015 5 2015/2016 Keluarga Mahasiswa Sosiologi Keluarga Mahasiswa Sosiologi 94