peningkatan daya saing pengrajin industri kecil rumah

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
PENGEMBANGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA
MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN TECHNOPRENEURSHIP
Rima Tri Wahyuningrum1, M. Imron Mustajib2, Prasetyono3
1
Program Studi Teknik Informatika Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Madura 69162, Indonesia
e-mail: [email protected]
1
Program Magister Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Keputih Sukolilo 60111, Surabaya Indonesia
e-mail: [email protected]
2
Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Madura 69162, Indonesia
e-mail: [email protected]
3
Program Akuntansi Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Madura 69162, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
SDM dan ipteks merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan, dimana
SDM sangat dibutuhkan untuk pengembangan pengetahuan atau penyerapan teknologi
artinya agar IKM bisa mengembangkan teknologi sendiri dalam hal ini harus ada
keterampilan dan kemampuan tenaga kerja dan pengusaha IKM untuk menyerap
pengetahuan dan teknologi. Tetapi kebanyakan IKM yang ada sekarang masih berpola
pada industri tradisional (home industry), padahal tuntutan dunia industri sekarang
sudah meminta IKM menerapkan pola industri yang menuntut pola produksi modern
(Wirakusumah, 2003). Sehingga diperlukan upaya sistematis yang diimplementasikan
dalam bentuk program kuliah kewirausahaan (KWU) technopreneurship untuk
membangun spirit dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa supaya
memiliki kesiapan menjadi technopreneur yang mampu mengembangkan usaha baru
berbasis teknologi dengan disertai kemampuan melakukan proses-proses inovasi.
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan kuliah kewirausahaan
technopreneurship antara lain: pertama, membangun kesadaran, semangat dan motivasi
mahasiswa peserta KWU untuk menjadi technopreneur. Kedua, meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman peserta tentang technopreneurship. Ketiga,
mahasiswa peserta KWU Technopreneurship mampu mempersiapkan diri sebagai
technopreneur. Ketercapaian tujuan pelaksananan magang secara kualitatif dapat dinilai
dalam bentuk peningkatan motivasi kewirausahaan yang ditunjukkan oleh peserta KWU
technopreneurship. Sedangkan ketercapaian secara kuantitif ditunjukkan oleh tingkat
kehadiran
dan hasil post test maupun proposal bisnis.Berdasarkan evaluasi
pelakasanaan kegiatan disimpulkan perlu adanya kegiatan lanjutan berupa magang
kewirausahaan yang mengintegrasikan lembaga-lembaga yang terkait dengan
pengembangan kewirausahaan serta program-program penelitian yang berfokus pada
technopreneurship.
Kata kunci: kuliah kewirausahaan, technopreneurship, industri kecil.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
PENDAHULUAN
Pengembangan kewirausahaan yang ditopang oleh sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas dan penguasaan ipteks memiliki peran strategis sebagai upaya
pemanfaatan dan pemberdayaan potensi lokal di daerah. Keterbatasan SDM juga
merupkan salah satu kendala serius bagi banyak UKM di Indonesia, terutama dalam
aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk,
engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi, data processing, teknik
pemasaran, dan penelitian pasar (Tambunan, 2002). SDM dan ipteks merupakan dua
komponen yang tidak bisa dipisahkan, dimana SDM sangat dibutuhkan untuk
pengembangan pengetahuan atau penyerapan teknologi artinya agar IKM bisa
mengembangkan teknologi sendiri dalam hal ini harus ada keterampilan dan
kemampuan tenaga kerja dan pengusaha IKM untuk menyerap pengetahuan dan
teknologi. Tetapi kebanyakan IKM yang ada sekarang masih berpola pada industri
tradisional (home industry), padahal tuntutan dunia industri sekarang sudah meminta
IKM menerapkan pola industri yang menuntut pola produksi modern, sehingga perlu
(Wirakusumah, 2003):
1. Research terus menerus.
2. Penerapan sistim mutu.
3. Tenaga kerja siap pakai.
4. Kompetensi di bidang tertentu dan fokus.
Dengan demikian, akan banyak dibutuhkan sarjana yang berorientasi technopreneurship
yang memiliki kemampuan pengembangan wirausaha dan inovasi bisnis. Namun
kondisi yang ada saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih
lemah jiwa kewirausahaannya, sedangkan sebagian kecil yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan, umumnya karena berasal dari keluarga pengusaha atau dagang (Tontowi
et. al., 2004). Sehingga diperlukan upaya sistematis yang diimplementasikan dalam
bentuk program kuliah kewirausahaan (KWU) untuk membangun spirit dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa supaya memiliki kesiapan menjadi
technopreneur yang mampu mengembangkan usaha baru berbasis teknologi dengan
disertai kemampuan melakukan proses-proses inovasi. Pengertian technopreneur di sini
mengacu pada definsi yang disampaikan oleh Nasution, et. al. (2007) bahwa
technopreneur adalah entrepreneur yang memiliki kemampuan “membuat dan
menjual” secara lebih kreatif dan inovatif dengan basis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari definisi tersebut bisa diartikan bahwa peran teknologi dalam dunia usaha adalah
sangat penting. Hasil survey (Gambar 1) yang dilakukan oleh Arnold. et al. (2005)
juga menunjukkan bahwa tidak ada satu pun responden yang menyatakan bahwa tidak
ada manfaat teknologi dalam sistem usaha/bisnis.
Gambar 1. Hasil survey peran teknologi dalam usaha/bisnis (Arnold, et. al., 2005)
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh Universitas Trunojoyo dalam
statutanya adalah mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berguna bagi pembangunan dan pengembangan wilayah, memperkokoh jiwa
kewirausahaan, serta mempersiapkan diri untuk mengembangkan program andalan
universitas sebagai pusat pengembangan kewirausahaan (entrepreneur university), baik
dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni maupun pengembangan
kualitas sumber daya manusia yang secara nyata dibutuhkan serta di rasakan
manfaatnya oleh lingkungan. Dengan demikian, tujuan yang hendak dicapai dalam
kegiatan kuliah kewirausahaan technopreneurship antara lain: pertama, membangun
kesadaran, semangat dan motivasi mahasiswa peserta KWU untuk menjadi
technopreneur. Kedua, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman
peserta
tentang
technopreneurship.
Ketiga,
mahasiswa
peserta
KWU
Technopreneurship mampu mempersiapkan diri sebagai technopreneur.
METODE
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kuliah kewirausahaan
technopreneurship Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo adalah sebagai berikut :
1. Metode Ceramah (teori): Pemilihan metode pembelajaran ceramah didasarkan
kondisi dimana sebagian besar mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan ingin
mendapatkan pengetahuan tentang teori kewirausahaan. Dengan metode ceramah
maka teori kewirausahaan yang didapatkan mahasiswa peserta lebih banyak.
2. Metode Diskusi (tanya jawab): Metode ini paling banyak disukai oleh mahasiswa
peserta. Metode ini banyak disukai oleh mahasiswa peserta karena lebih akomodatif,
adaptif dan komunikatif. Mahasiswa peserta dapat bertanya tentang permasalahan
kewirausahaan baik secara teori maupun aplikasinya secara nyata (praktek).
3. Metode Latihan: Metode latihan terdiri dari latihan menjawab pertanyaan sesuai
dengan materi maupun latihan dalam praktek membuat proposal usaha (bisnis).
Tujuan metode latihan soal (pertanyaan) adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami mengenai teori yang telah disampaikan oleh pemateri, sedangkan
praktek membuat proposal bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasilan secara
langsung bagaimana membuat proposal usaha bisnis dan studi kelayakannya sesuai
dengan keinginan mahasiswa.
Target luaran yang hendak dicapai KWU Technopreneurship:
1. Tersusunnya silabus, satuan acara perkuliah (SAP) dan modul kewirausahaan
technopreneurship
2. Mahasiswa mampu membuat rencana bisnis studi kelayakan technopreneurship
3. Terbentuknya wirausaha baru di kalangan mahasiswa pserta yang berbasis
technopreneurship
Sedangkan indikator keberhasilan kegiatan KWU Technopreneurship dinilai
dengan dua aspek yaitu proses pembelajaran (learning process) dan hasil luaran
(output), seperti yang tercantum dalam tabel 1.
Tabel 1. Indikator keberhasilan KWU Technopreneurship
No
1
2
Aspek
Learning
Process
Output
Variabel
Kehadiran mahasiswa (% hadir)
Tingkat penguasan materi oleh mahasiswa
Jumlah proposal bisnis
Jumlah modul
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-3
Indikator Hasil
Jumlah hadir/jadwal hadir total
Indeks nilai post test
Jumlah proposal/jumlah peserta
Jumlah modul/topik
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan
Kuliah kewirausahaan Technopreneurship Fakultas Teknik Universitas
Trunojoyo dilaksanakan pada tanggal 29 -31 Juli 2009 di ruang kuliah Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo dan Laboratorium D3 Jaringan Komputer Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo. Peserta program kuliah kewirausahaan technopreneurship
adalah mahasiswa Universitas Trunojoyo berasal dari jurusan: Teknik Industri, Teknik
Informatika, Akuntansi, Teknologi Industri Pertanian, D3 Manajemen Informatika, dan
Manajemen.
Desain modul kuliah kewirausahaan ini dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Content area, yaitu materi-materi dijadikan modul bersumber dari materi pokok
yang berkaitan langsung dengan masalah kewirausahaan.
2. Process area, yaitu materi-materi pendukung yang dijadikan modul materi
kewirausahaan.
Modul kewirausahaan technopreneurship Fakultas Teknik Universitas
Trunojoyo seperti yang tercantum pada tabel 1 disampaikan oleh dosen yang
berkompeten di bidangnya masing-masing yang berasal dari Jurusan Teknik
Informatika, Teknik Industri, Teknik Industri Pertanian, Agrobisnis dan Akuntansi.
Tabel 1. Daftar Materi KWU Technopreneurship.
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
MATERI
Pengantar Teknopreneurship
Manajemen Industri Kecil Modern
Analisis Kelayakan Usaha
Analisis Biaya
Manajemen Kualitas
Industri Kecil Manufaktur
E-Commerce
E-Business
Bisnis Multimedia
Sistem Perencanaan & Pengembangan Produk
Industri Kecil Pengolahan Pangan
Agrobisnis
Manajemen Pemasaran
Evaluasi
Untuk melihat efektivitas pelaksanaan kuliah kewirausahaan technopreneurship,
maka dilakukan evaluasi terhadap mahasiswa peserta dengan ujian secara tertulis.
Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan dalam bentuk esai / uraian
berkenaan dengan materi kuliah kewirausahaan. Pertanyaan / soal ujian dalam bentuk
esai / uraian bertujuan agar mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan dapat berkreasi
dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Mahasiswa tidak hanya menjawab pertanyaan sesuai dengan teori yang ada, tetapi
mahasiswa dapat mengembangkannya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Evaluasi dilaksanakan sebanyak (2) dua kali yaitu :
a. Evaluasi sebelum kegiatan kuliah kewirausahaan dilaksanakan (pre-test)
b. Evaluasi setelah kegiatan kuliah kewirausahaan berakhir / (post-test)
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Berdasarkan hasil evaluasi dari nilai ujian mahasiswa peserta kuliah
kewirausahaan, dapat diketahui bahwa kuliah kewirausahaan dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mahasiswa peserta kuliah tentang kewirausahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan kuliah kewirausahaan technopreneurship berjalan
dengan efektif. Kondisi ini terlihat dari nilai mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan
saat ujian akhir terjadi peningkatan nilai akhir.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
c. Pelaksanaan kuliah kewirausahaan technopreneurship Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo telah dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai
dengan program dan jadwal yang ditetapkan
d. Program kuliah kewirausahaan technopreneurship telah menghasilkan modul
dan proposal usaha.
e. Program kuliah kewirausahaan mampu meningkatkan pengetahuan dan motivasi
mahasiswa peserta berkenaan dengan kewirausahaan. Hal ini dapat diketahui
dari meningkatnya nilai ujian akhir (post-test) mahasiswa secara keseluruhan.
Saran
Saran sebagai tindak lanjut dari program kuliah Kewirausahaan
technopreneurship Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan dan menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan UKM
dan lembaga-lembaga yang komitmen dalam pengembangan kewirausahaan
b. Membuat dan melaksanakan program magang kewirausahaan yang pesertanya
dari mahasiswa peserta kuliah kewirausahaan di perusahaan UKM dan lembagalembaga yang komitmen dalam pengembangan kewirausahaan.
c. Adanya inkubator bisnis technopreurship yang didirikan oleh Universitas
Trunojoyo untuk melahirkan technopreur dari kalangan mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, J., Waworuntu, R., Mangkusubroto, K., Tjakraatmadja, J.H., dan Dhewanto.,
W., (2005), Indonesian Entrepreneurers’ Barometer 2004 Succesful
Entrepreneurs (First Report), Jurnal Manajemen Teknologi, Vol. 4, No. 1, p.
33-43.
Nasution, A.H., Noer, B.A., dan Suef, M., (2007), Entrepreneurship: Membangun
Spirit Teknopreneurship, Guna Widya, Surabaya
Tambunan, T.T.H., (2002), Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu
Penting, Salemba Empat, Jakarta
Tontowi, A.E., Aliq, Sriasih, A.M., Subagyo, Ramdhan, N., dan Aswandi, (2004),
Pembelajaran Berbasis Inkubator Industri (Industrial Incubator Based
Learning/IIBL) sebagai Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Potensi
Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Klaster Teknologi Industri
Wibisono, D., (2006), Quality Assurance for University, Journal Business Review,
Vol.1., No.1., p. 3-15
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Wirakusumah, A.T., (2003), Kebijakan dan Strategi Pengembangan Industri dan
Dagang Kecil Menengah, Proceeding Seminar Nasional Perencanaan Sistem
Industri, Laboratorium Perencanaan dan Optimasi Sistem Industri Departemen
Teknik Industri ITB.
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Kegiatan KWU
Gambar 1. Pembukaan acara KWU oleh Sekretaris LPPM Unijoyo
Gambar 2. Materi analisis biaya dan analisis kelayakan usaha
Gambar 3. Praktek dan Materi: e-businss dan e-commerce
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-25-7
Download