BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasi penelitian yang ada maka dapat disusun pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut : 4.1 Analisis dan Uji Statistik Diskriptip Kekuatan Otot Lengan dan Power Otot Tungkai Uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah penentuan rata-rata (͞ X), varian (Si2), Standar deviasi (S), Uji normalitas dan homogenitas data dari variabel terikat (Y), yang dalam hal ini yakni kekuatan otot lengan dan power otot tungkai sebelum dan sesudah diberikan latihan dapat dilihat pada tabel berikit ini. 4.1.1 Analisis Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X1) Analisis uji statistik deskriptif yang akan disajikan adalah pembuatan daftar hasil distribusi frekuensi, dari variabel Latihan Squat Trust (X), dan Variabel (Y) Kekuatan Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai adlah sebagai berikut: TABEL I SAJIAN DATA HASIL PENELITIAN PRE-TEST (X1) Kekuatan Otot Lengan Power Otot Tungkai Y1 Y2 1. 10 25 2. 10 25 3. 11 25 4. 11 26 5. 11 26 6. 12 26 7. 12 26 8. 12 26 9. 12 27 10 12 27 11. 12 27 12. 12 27 13. 12 27 14. 13 27 15. 13 27 16. 13 27 17. 13 28 18. 14 28 19. 14 28 20 14 28 ∑ Y1 = 243 ∑ Y2 = 533 No Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total data dari variabel X1 adalah (∑ Y1= 243), dan (∑ Y2 = 533). 4.2 Perhitungan Rata-Rata, Data Pre-Test Kekuatan Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai (X1) Untuk kebutuhan perhitungan selanjutnya. Sesuai dengan data yang ada pada tabel 1 diatas, maka data tersebut berbentuk data tidak berkelompok atau data tunggal. 4.2.1 Perhitungan dan Uji Statistik Deskriptip Variabel Kekuatan Otot Lengan (Y1) Rumus yang akan digunakan sebagai berikut: Rumus : Y Y N Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre test Kekuatan Otot Lengan (Y1) Y1 = 243 20 ͞Y1 = 12,15 4.2.2 Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Lengan (Y1) Variabel Kekuatan Otot Y Y 2 Rumus Varians s 2 N 1 Keterangan : s2 = varians Y1 = nilai data = rata-rata ͞Y1 N Diketahui : Y ͞ 1 = jumlah frekuensi = 12,15 dan n = 20 Data Pre Test Kekuatan Otot Lengan (Y1), Selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan rumus. TABEL II Daftar Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Kekuatan Otot Lengan Y1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. PUSH UP 30 DETIK (Y1) 10 10 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 13 13 13 13 14 14 Y1 - ͞Y1 (Y - ͞Y1)2 -2,15 -2,15 -1,15 -1,15 -1,15 -0,15 -0,15 -0,15 -0,15 -0,15 -0,15 -0,15 -0,15 0,85 0,85 0,85 0,85 1,85 1,85 4,6225 4,6225 1,3225 1,3225 1,3225 0,0225 0,0225 0,0225 0,0225 0,0225 0,0225 0,0225 0,0225 0,7225 0,7225 0,7225 0,7225 3,4225 3,4225 20 14 ∑ = 243 1,85 3,4225 ∑ = 26,55 Dengan demikiat dapat dihitung variens( S12) Y Y 2 Rumus Variens S S2 = 26,55 20 1 S2 = 26,55 19 2 N 1 S2 = 1,39 ( Varians ) S = 1,39 S = 1,18 ( Standar Deviasi ) Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa parians pada data pre-test Kekuatan Otot Lengan (S2) = 1,41 dan standar deviasi (S) = 1,18 4.2.3 Uji Normalitas Variabel Kekuatan Otot Lengan Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan langka-langka sebagai berikut: 1. Langka pertama : Menentukan hipotesis pengujian a. Ho : µ1 = µ2 (Data berdistribusi normal b. Ha : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal 2. Langka kedua : Menentukan kriteria penguji a. Terima Ho : Jika Lhitung≤ Ltabel pada ɑ = 0,05; n = 20 b. Tolak Ho : Jika Lhitung˃ Ltabel pada ɑ = 0,05; n = 20 3. Langka ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langka dalam menguji normalitas data. TABEL III PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA VARIABEL KEKUATAN OTOT LENGAN (Y1) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 PUSH UP 30 DETIK Y1 10 10 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 13 13 13 13 14 14 14 Zi F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi) -1,82 -1,82 -0,97 -0,97 -0,97 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 0,72 0,72 0,72 0,72 1,57 1,57 1,57 0,0344 0,0344 0,1660 0,1660 0,1660 0,4483 0,4483 0,4483 0,4483 0,4483 0,4483 0,4483 0,4483 0,7642 0,7642 0,7642 0,7642 0,9418 0,9418 0,9418 0,075 0,075 0,2 0,2 0,2 0,475 0,475 0,475 0,475 0,475 0,475 0,475 0,475 0,775 0,775 0,775 0,775 0,95 0,95 0,95 0,0406 0,0406 0,034 0,034 0,034 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,0108 0,0108 0,0108 0,0108 0,0082 0,0082 0,0082 4. Langka keempat : Kesimpulan hasil pengujian normalitas data X1 Dari perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai selisi F(zi) – S(zi) atau Lhitung (Lh) Sebesar 0,0406 dan Ltabel (Lt) = ɑ 0,05; n = 20 ditemukan nilai sebesar nilai sebesar 0,190. Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0,0406 ≤Ltabel=0,190). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 20, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pre tes Kekuatan Otot Longan (X1) berdistribusi normal. 4.3 Perhitungan Rata-Rata, Data Pre-Test Kekuatan Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai (X1) Untuk kebutuhan perhitungan selanjutnya. Sesuai dengan data yang ada pada tabel 1 diatas, maka data tersebut berbentuk data tidak berkelompok atau data tunggal. 4.3.1 Perhitungan dan Uji Statistik Deskriptip Variabel Power Otot Tungkai (Y2) Rumus yang akan digunakan sebagai berikut : Rumus : Y Y N Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre test Power Otot Tungkai (Y2) Y2 = 533 20 ͞Y2 = 26,65 4.3.2 Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Variabel Power Otot Tungkai (Y2) Y Y 2 Rumus Variens s 2 N 1 Keterangan : s2 = varians Y = nilai data ͞Y = rata-rata N = jumlah frekuensi Diketahui : Y ͞ 2 = 26,65 dan n = 20 Data Pre Test Power Otot Tungkai (Y2), Selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan rumus. TABEL IV Daftar Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Power Otot Tungkai Y2 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. JUMP DF (Y2) 25 25 25 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 Y2 - ͞Y -1,65 -1,65 -1,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 0,35 0,35 0,35 0,35 0,35 (Y - ͞Y)2 2,7225 2,7225 2,7225 0,4225 0,4225 0,4225 0,4225 0,4225 0,1225 0,1225 0,1225 0,1225 0,1225 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 27 27 27 28 28 28 28 ∑ = 533 0,35 0,35 0,35 1,35 1,35 1,35 1,35 0,1225 0,1225 0,1225 1,8225 1,8225 1,8225 1,8225 ∑ = 17,55 Y Y 2 Rumus Variens S S2 = 17,55 20 1 S2 = 17,55 19 2 N 1 S2 = 0,92 ( Varians ) S = 0,92 S = 0,96 ( Standar Devisiasi ) Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa pariens pada data pre-test Power Otot Tungkai (S2) = 0,92 dan standar deviasi (S) = 0,96 4.3.3 Uji Normalitas Data Variabel Power Otot Tungkai Pengujian normalitas data, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan langka-langka sebagai berikut: 1. Langka pertama : Menentukan hipotesis pengujian c. Ho : µ1 = µ2 (Data berdistribusi normal d. Ha : µ1 ≠ µ2 (Data tidak berdistribusi normal 2. Langka kedua : Menentukan kriteria penguji c. Terima Ho : Jika Lhitung≤ Ltabel pada ɑ = 0,05; n = 20 d. Tolak Ho : Jika Lhitung˃ Ltabel pada ɑ = 0,05; n = 20 3. Langka ketiga : Menghitung Zi, F(zi), S(zi) sebagai langka dalam menguji normalitas data. TABEL V PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA VARIABEL POWER OTOT TUNGKAI (Y2) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 JUMP DF Y2 25 25 25 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 27 28 28 28 28 Zi F(zi) S(zi) F(zi) – S(zi) -1,72 -1,72 -1,72 -0,68 -0,68 -0,68 -0,68 -0,68 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 1,41 1,41 1,41 1,41 0,0427 0,0427 0,0427 0,2483 0,2483 0,2483 0,2483 0,2483 0,6406 0,6406 0,6406 0,6406 0,6406 0,6406 0,6406 0,6406 0,9207 0,9207 0,9207 0,9207 0,1 0,1 0,1 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,9 0,9 0,9 0,9 0,0573 0,0573 0,0573 0,0517 0,0517 0,0517 0,0517 0,0517 0,0406 0,0406 0,0406 0,0406 0,0406 0,0406 0,0406 0,0406 0,0207 0,0207 0,0207 0,0207 4. Langka keempat : Kesimpulan hasil pengujian normalitas data X1 Dari perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai selisi F(zi) – S(zi) atau Lhitung (Lh) Sebesar 0,0573 dan Ltabel (Lt) = ɑ 0,05; n = 20 ditemukan nilai sebesar nilai sebesar 0,190. Jadi Lh lebih kecil dari Lt (Lhitung = 0,0573 ≤Ltabel=0.190). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa jika Lhitung ≤ Ltabel pada α = 0,05; n = 20, maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pre-tes Power Otot Tungkai (X1) berdistribusi normal. 4.4 Analisis Uji Statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X2) TABEL VI SAJIAN DATA HASIL PENELITIAN POSH-TEST (X2) Kekuatan Otot Lengan Power Otot Tungkai Y1 Y2 1. 20 35 2. 20 35 3. 20 35 4. 20 35 5. 20 35 6. 21 36 7. 21 36 8. 22 36 9. 22 37 10 23 37 11. 23 37 12. 23 37 13. 23 37 14. 23 38 15. 23 38 16. 23 38 17. 23 38 18. 24 38 19. 24 38 No 20 24 38 ∑ Y1 = 442 ∑ Y2 = 734 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dijelaskan bahwa, jumlah total data dari variabel X2 adalah (∑ Y1= 422), dan (∑ Y2 = 732). 4.5 Perhitungan Rata-Rata, Data Post-Test Kekuatan Otot Lengan Dan Power Otot Tungkai (X2) Untuk kebutuhan perhitungan selanjutnya. Sesuai dengan data yang ada pada tabel 1 diatas, maka data tersebut berbentuk data tidak berkelompok atau data tunggal. 4.5.1 Perhitungan dan Uji Statistik Deskriptip Variabel Kekuatan Otot Lengan (Y1) Rumus yang akan digunakan sebagai berikut: Rumus : Y Y N Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre test Kekuatan Otot Lengan (Y1) Y1 = 442 20 ͞Y1 = 22,1 4.5.2 Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Lengan (Y1) Variabel Kekuatan Otot Y Y 2 Rumus Varians s 2 N 1 Keterangan : s2 = varians Y1 = nilai data = rata-rata ͞Y1 N Diketahui : Y ͞ 1 = jumlah frekuensi = 22,1 dan n = 20 Data Pre Test Kekuatan Otot Lengan (Y1), Selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan rumus. TABEL VII Daftar Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Kekuatan Otot Lengan Y1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. PUSH UP 30 DETIK (Y1) 20 20 20 20 20 21 21 22 22 23 23 23 23 23 23 23 23 24 24 Y1 - ͞Y1 (Y - ͞Y1)2 -2,1 -2,1 -2,1 -2,1 -2,1 -1,1 -1,1 -0,1 -0,1 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 1,9 1,9 4,41 4,41 4,41 4,41 4,41 1,21 1,21 0,01 0,01 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 3,61 3,61 20 24 ∑ = 442 1,9 3,61 ∑ = 41,8 Dengan demikiat dapat dihitung variens( S12) Y Y 2 Rumus Variens S S2 = 41,8 20 1 S2 = 41,8 19 2 N 1 S2 = 2,2 ( Varians ) S = 2,2 S = 1,48 ( Standar Deviasi ) Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa parians pada data pre-test Kekuatan Otot Lengan (S2) = 2,2 dan standar deviasi (S) = 1,48 4.5.3 Perhitungan dan Uji Statistik Deskriptip Variabel Power Otot Tungkai (Y2) Rumus yang akan digunakan sebagai berikut : Rumus : Y Y N Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre test Power Otot Tungkai (Y2) Y2 = 734 20 ͞Y2 = 36,7 4.5.4 Perhitungan Varians dan Standar Deviasi Variabel Power Otot Tungkai (Y2) Y Y 2 Rumus Variens s 2 N 1 Keterangan : s2 = varians Y = nilai data ͞Y = rata-rata N = jumlah frekuensi Diketahui : Y ͞ 2 = 36,7 dan n = 20 Data Pre Test Power Otot Tungkai (Y2), Selanjutnya disusun dalam suatu tabel untuk keperluan rumus. TABEL VIII Daftar Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Power Otot Tungkai Y2 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. JUMP DF (Y2) 35 35 35 35 35 36 36 36 Y2 - ͞Y2 -1,7 -1,7 -1,7 -1,7 -1,7 -0,7 -0,7 -0,7 (Y2 - ͞Y2)2 2,89 2,89 2,89 2,89 2,89 0,49 0,49 0,49 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 37 37 37 37 37 38 38 38 38 38 38 38 ∑ = 734 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 1,69 1,69 1,69 1,69 1,69 169 1,69 ∑ = 28,2 Y Y 2 Rumus Variens S S2 = 28, 2 20 1 S2 = 28,2 19 2 N 1 S2 = 1,48 ( Varians ) S = 1.48 S = 1,22 ( Standar Devisiasi ) Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa pariens pada data pre-test Power Otot Tungkai (S2) = 1,48 dan standar deviasi (S) = 1,22. 4.6 Pengujian Homogenitas varians 4.6.1 Pengujian homogenitas varians pada variabel kekuatan otot lengan Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil dari sampel, digunakan rumus sebagai berikut : F VariansTerbesar VariansTerkecil Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah pertama : Menentukan Hipotesis peneliyian a. Ho : S12 = S22 (Varians Homogen) b. Ha : S12 ≠ S22 (Varians tidak Homogen) 2. Langkah Kedua : Menentukan Kriteria Pengujian a. Terima Ho : Jika Fhitung ≤ FTabel pada ɑ = 0,05; dk penyebut 20 dan pembilng 20 b. Tolak Ho : Jika Fhitung ˃ FTabel pada ɑ = 0,05; dk penyebut 20 dan pembilng 20 3. Langkah Ketiga : Menguji Kesamaan Varians Diketahui nilai varians antara pre-test dan posh-test pada variable kekuatan otot lengan adalah: S12 = 1,39 S22 = 2,2 Dengan diketahui nilai varians antara pre-test dan posh-test pada variable kekuatan otot lengan, maka pengujian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: F VariansTerbesar VariansTerkecil F 22 1,39 F 1,58 Dari perhitungan diatas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1,58 dan Ltabel (Ft) pada ɑ = 0,05; dk penyebut 19 dan dk pembilang 19 ditemukan nilai sebesar 2,12. Jadi Fh lebih kecil dari Ft ( Fhitung = 1,58 ≤ Ftabel = 2,12). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang Homogen. 4.6.2 Pengujian homogenitas varians pada variabel power otot tungkai Untuk menguji kesamaan varians atau homogenitas dari populasi yang diambil dari sampel, digunakan rumus sebagai berikut : F VariansTerbesar VariansTerkecil Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 4. Langkah pertama : Menentukan Hipotesis peneliyian c. Ho : S12 = S22 (Varians Homogen) d. Ha : S12 ≠ S22 (Varians tidak Homogen) 5. Langkah Kedua : Menentukan Kriteria Pengujian c. Terima Ho : Jika Fhitung ≤ FTabel pada ɑ = 0,05; dk penyebut 20 dan pembilng 20 d. Tolak Ho : Jika Fhitung ˃ FTabel pada ɑ = 0,05; dk penyebut 20 dan pembilng 20 6. Langkah Ketiga : Menguji Kesamaan Varians Diketahui nilai varians antara pre-test dan posh-test pada variable kekuatan Power otot tungkai adalah: S12 = 0,92 S22 = 1,48 Dengan diketahui nilai varians antara pre-test dan posh-test pada variable power otot tungkai, maka pengujian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: F VariansTerbesar VariansTerkecil F 1,48 0,92 F 1,61 Dari perhitungan diatas diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 1,61 dan Ltabel (Ft) pada ɑ = 0,05; dk penyebut 19 dan dk pembilang 19 ditemukan nilai sebesar 2,12. Jadi Fh lebih kecil dari Ft ( Fhitung = 1,61 ≤ Ftabel = 2,12). Pada kriteria pengujian menyatakan bahwa Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang Homogen. 4.7 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.7.1 Pengujian Hipotesis Penelitian Variabel Kekuatan Otot Lengan Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, tedapat pengaruh latihan Squat Trust Terhadap Kekuatan Otot Lengan, dan membuktikan hal tersebut, maka dilakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Lanfkah Pertama : Menentukan Hipotesis Statistika a. Ho : µ1 = µ2 : Tidak terdapat pengaruh Latihan Squat Trust terhadap Kekuatan Otot Lengan. b. Ha : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh Latihan Squat Trust terhadap Kekuatan Otot Lengan 2. Langkah Kedua : Menentukan kriteria pengujian a. Tolak Ho : jika thitung = ttabel pada ɑ = 0,05; n – 1 b. Terima Ho : jika thitung ˃ ttabel pada ɑ = 0,05; n – 1 3. Langkah Ketiga : Menentukan uji statistik Untuk menguji statistik penelitian yang diajukan, digunakan rumus sebagai berikut : = Md ∑x d n(n − 1) 4. Langkah Keempat : Komputasi Data Sebelum dilakukan pengujian dengan uji t, maka untuk keperluan rumus diatas maka perlu diketahui besaran–besaran statisti yang disajukan pada tabel di bawah ini : TABEL IX Perhitungan Besaran-Besaran Statistik Dari Kekuatan Otot Lengan Pre-Test Posh-Test No (Y1) (Y2) D 1. 10 20 10 -0,45 0,2025 2. 10 20 10 -0,45 0,2025 3. 11 20 9 -1,45 2.1025 4. 11 20 9 -1,45 2.1025 5. 11 20 9 -1,45 2.1025 6. 12 21 9 -1,45 2.1025 7. 12 21 9 -1,45 2.1025 8. 12 22 10 -0,45 0,2025 9. 12 22 10 -0,45 0,2025 10 12 23 11 0,55 0.3025 11. 12 23 11 0,55 0.3025 12. 12 23 11 0,55 0.3025 13. 12 23 11 0,55 0.3025 14. 13 23 10 -0,45 0,2025 15. 13 23 10 -0,45 0,2025 16. 13 23 10 -0,45 0,2025 17. 13 23 10 -0,45 0,2025 18. 14 24 10 -0,45 0,2025 19. 14 24 10 -0,45 0,2025 20 14 24 10 -0,45 0,2025 ∑ Y1 = 243 ∑ Y1 = 442 ∑ = 209 ͞Y1 = 12,15 ͞Y1 = 12,15 Md = 10,45 − Y2d ∑ Y2d = 13,95 Setelah besaran-besaran statistik diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan uji t sebagai berikut : = = = = = Md ∑x d n(n − 1) 40,45 13,95 20(2o − 1) 40,45 13,95 20(19) 40,45 13,95 380 40,45 √0,04 t = 52,25 5. Langkah Kelima : Kesimpulan Pengujian Hasil pengujian diperoleh t hitung = 52,25. Nilai ttabel pada ɑ = 0,05; dk = n-1 (20-1 =19) diperoleh harga sebesar 2.09. dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (thitung = 52,25 ˃ ttabel = 2,09). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima# H o : jika thitung ˃ ttabel pada ɑ = 0.05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Squat Trus terhadap kekuatan Otot Lengan. Untuk jelasnya, hal ini dapat dilihatdalam gambar berikut ini. Daerah Penerimaan H Ha Ha 52,25 -52,25 -2,09 2,09 4.7.2 Pengujian Hipotesis Penelitian Variabel Power Otot Tungkai Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa, tedapat pengaruh latihan Squat Trust Terhadap Power Otot Tungkai, dan membuktikan hal tersebut, maka dilakukan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : 1. Lanfkah Pertama : Menentukan Hipotesis Statistika c. Ho : µ1 = µ2 : Tidak terdapat pengaruh Latihan Squat Trust terhadap Power Otot Tungkai. d. Ha : µ1 ≠ µ2 : Terdapat pengaruh Latihan Squat Trust terhadap Power Otot Tungkai. 2. Langkah Kedua : Menentukan kriteria pengujian c. Tolak Ho : jika thitung = ttabel pada ɑ = 0,05; n – 1 d. Terima Ho : jika thitung ˃ ttabel pada ɑ = 0,05; n – 1 3. Langkah Ketiga : Menentukan uji statistik Untuk menguji statistik penelitian yang diajukan, digunakan rumus sebagai berikut : = Md ∑x d n(n − 1) 4. Langkah Keempat : Komputasi Data Sebelum dilakukan pengujian dengan uji t, maka untuk keperluan rumus diatas maka perlu diketahui besaran–besaran statisti yang disajukan pada tabel di bawah ini : TABEL X Perhitungan Besaran-Besaran Statistik Dari Power Otot Tungkai No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20 Pre-Test (Y1) 25 25 25 Posh-Test (Y2) 35 35 35 D 10 10 10 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 27 28 28 28 28 ∑ Y2 = 533 ͞Y1 = 26,65 35 35 36 36 36 37 37 37 37 37 38 38 38 38 38 38 38 ∑ Y2 = 734 ͞Y1 = 36,7 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11 10 10 10 10 ∑ = 201 Md = 10,45 − -0,05 -0,05 -0,05 -1,05 -1,05 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 0,95 0,95 0,95 -0,05 -0,05 -0,05 -0,05 Y2d 0,0025 0,0025 0,0025 1,1025 1,1025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 0,9025 0,9025 0,9025 0,0025 0,0025 0,0025 0,0025 ∑ Y2d = 4,95 Setelah besaran-besaran statistik diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan uji t sebagai berikut : = = = = = Md ∑x d n(n − 1) 10,15 4,95 20(2o − 1) 10,15 4,95 20(19) 10,15 9,45 380 10,15 √0,013 t = 89,02 5. Langkah Kelima : Kesimpulan Pengujian Hasil pengujian diperoleh t hitung = 89,02. Nilai ttabel pada ɑ = 0,05; dk = n-1 (20-1 =19) diperoleh harga sebesar 2.09. dengan demikian t hitung lebih besar dari ttabel (thitung = 89,02 ˃ ttabel = 2,09). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima# H o : jika thitung ˃ ttabel pada ɑ = 0.05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan Squat Trus terhadap Power Otot Tungkai. Untuk jelasnya, hal ini dapat dilihatdalam gambar berikut ini. Daerah Penerimaan H0 Ha Ha 89,02 -89,02 -2,09 2,09 4.8 Pembahasan Proses pelatihan dengan menggunakan bentuk latihan Squat Trust terhadap kekuatan otot lengan dan power otot tungkai pad siswa SMP Negeri 8 Gorontalo diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang bentuk latihan Squat Trust itu sendiri serta penjelasan tentang teknik melakukan Squat Trust dengan baik dan benar. Selanjutnya peneliti mempraktikkan teknik squat trust dengan baik dan benar, setelah itu siswa diberikan tugas gerak untuk melakukan Squat Trust yang baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan. Berdasarkan hasil penelitian pre-test X1. Variabel kekuatan otot lengan (Y1). Dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 12,15, nilai varians 1,39 dan nilai standar deviasi 1,18. Dan untuk variable power otot tungkai (Y2) diperoleh nilai rata-rata 26,65, nilai varians 0,92 dan nilai standar deviasi 0,96. Sedangkan pada hasil penelitian post-test X2. Variabel kekuatan otot lengan (Y1). Dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 22,1, nilai varians 2,2 dan nilai standar deviasi 1,48. Dan untuk variable power otot tungkai (Y2) diperoleh nilai rata-rata 36,7, nilai varians 1,48 dan nilai standar deviasi 1,22. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai tes akhir. Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan posttest seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pre-test dan post-test One group pretest end post tes design. Dari hasil pengujian hasil pre-test X1 dan post-test X2 untuk variable kekuatan otot lengan menunjukkan harga t hitung sebesar 52,25. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga t daftar 2.09. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H A diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan latihan Squat trust memberikan pengaruh positif terhadap kekuatan otot lengan. Sehingganya hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan box jump dan knee tuck jump terhadap kemampuan pukulan smash pada permainan bola voli dapat diterima dan terjawab. Dari hasil pengujian hasil pre-test X1 dan post-test X2 untuk variable power otot tungkai menunjukkan harga t hitung sebesar 89,02. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 2.09. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H A diterima dan tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan latihan Squat trust memberikan pengaruh positif terhadap power otot tungkai. Sehingganya hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan squat trust terhadap kekuatan otot lengan dan power otot tungkai pada siswa SMP Negeri 8 Gorontalo dapat diterima dan terjawab.