1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Cekungan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Cekungan Air Tanah Magelang–Temanggung meliputi beberapa wilayah
administrasi di Kabupaten Temanggung, Kabupaten dan Kota Magelang. Secara
morfologi CAT ini dikelilingi oleh rangkaian pegunungan dan gunung di
sekitarnya, bagian barat terdapat Gunung Sumbing & Gunung Sindoro, bagian
timur terdapat Gunung Merbabu & Gunung Merapi (Setiadi 2004). Menurut Berner
dan Berner (1996) dalam Eby (2004) air mengalami berbagai interaksi selama
perjalanannya pada siklus hidrologi, air mengalami interaksi dengan gas dan
partikel di atmosfer kemudian ketika jatuh ke daratan maupun lautan juga
mengalami interaksi dengan material yang ada di daratan maupun lautan. Interaksi
tersebut akan berpengaruh pada kandungan kimia air.
Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian kandungan kimia air tanah
pada CAT Magelang–Temanggung menjadi objek penelitian yang menarik karena
daerah tangkapan airnya bersumber dari Gunung api Sindoro dan Sumbing pada
bagian barat sedangkan bagian timur bersumber dari Gunung api Merapi dan
Merbabu yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap kandungan kimia
air tanah pada CAT Magelang–Temanggung karena pengaruh variasi litologinya
dan kondisi geologi lainnya seperti morfologi dan struktur geologi. Lokasi
penelitian merupakan bagian barat dari CAT Magelang–Temanggung yang
1
2
dibatasi oleh Sungai Progo pada bagian timur. Berdasarkan peta geologi lembar
Magelang-Semarang dengan skala 1:100.000 (Thaden, dkk. 1975) lokasi penelitian
dominan tersusun oleh batuan vulkanik kuarter terdiri dari lava andesit, breksi
piroklastik, lahar hingga batupasir vulkanik/tufan dan sebagian kecil oleh campuran
batuan vulkanik dan batuan sedimen laut.
Dari segi keilmuan, umumnya diketahui bahwa batuan vulkanik mempunyai
kualitas air tanah yang baik (Suharyadi, 1984) namun pembahasan mengenai
geokimia air tanah secara regional di CAT Magelang-Temanggung bagian barat
belum pernah dilakukan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi
detail mengenai komposisi kimia air tanah di wilayah cekungan air tanah
Magelang–Temanggung sehingga dapat menentukan tipe air tanah, konektivitas
akuifer dan hubungannya dengan kondisi geologi di wilayah penelitian.
I.2. Perumusan Masalah
Masalah yang menjadi dasar penelitian adalah :
1.
Apa saja tipe air tanah pada Cekungan Air Tanah Magelang-Temanggung
bagian barat?
2.
Bagaimana konektivitas akuifer air tanah pada Cekungan Air Tanah
Magelang-Temanggung bagian barat?
3.
Bagaimana pengaruh kondisi geologi ada Cekungan Air Tanah
Magelang-Temanggung bagian barat terhadap kondisi kimia air tanahnya?
3
I.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami kondisi geokimia air
tanah secara regional di CAT Magelang–Temanggung bagian barat, Provinsi Jawa
Tengah.
Tujuan:
1. Menentukan tipe air tanah berdasarkan kandungan ion dalam air tanah di
daerah penelitian.
2. Menentukan konektivitas akuifer air tanah berdasarkan data geokimia air
tanah di daerah penelitian.
3. Menentukan hubungan antara kondisi geologi dengan tipe air tanahnya di
daerah penelitian.
I.4. Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada penentuan hubungan kondisi geologi dengan
kimia air tanah berdasarkan analisis dan deskripsi data geokimia air tanah, meliputi
kandungan ion-ion mayor antara lain: magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), kalium
(K+), sodium (Na+), sulfat (SO42-), klorida (Cl-), dan bikarbonat (HCO3-),
komponen fisika-kimia yang meliputi pH, temperatur air tanah dan daya hantar
listrik (DHL), yang diambil dari 19 data sumur gali dan 17 data mata air pada
Cekungan Air Tanah Magelang-Temanggung bagian barat, selain itu dilakukan
analisis petrografi dari batuan segar dan XRF (X-Ray Flourescence) dari matrik
breksi untuk menentukan mineral yang dominan mempengaruhi kimia air tanah.
I.5. Manfaat Penelitian
4
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, manfaat penting
yang akan diperoleh dari hasil tersebut adalah memberikan informasi dan
pemahaman baru mengenai geokimia air tanah secara regional di lokasi pengelitian
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk berbagai aplikasi terkait pemanfaatan air
tanah maupun upaya konservasi di lokasi penelitian.
I.6. Informasi Penelitian
I.6.1. Lingkup wilayah
Daerah penelitian berada di cekungan air tanah Magelang–Temanggung
bagian barat dibatasi oleh Sungai Progo di sebelah timur, wilayah CAT Magelang–
Temanggung meliputi beberapa wilayah administrasi di Kabupaten Temanggung,
Kabupaten dan Kota Magelang. Letak daerah penelitian tersebut dapat dilihat pada
Gambar I.1.
I.6.2. Lingkup penelitian
Ruang lingkup penelitian mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Pengumpulan data-data sekunder yang berkaitan dengan kondisi geologi
dan hidrogeologi daerah penelitian.
2. Observasi geologi, meliputi:
a) Pengamatan geomorfologi daerah penelitian
b) Pengamatan struktur geologi daerah penelitian
c) Pengamatan litologi pada setiap formasi daerah penelitian
d) Pengambilan sampel batuan daerah penelitian
3. Survei hidrogeologi, meliputi:
5
a) Pengamatan sumber air berupa mata air dan sumur gali beserta litologi
disekitar sumber air tanah dan menandakan lokasi sumber air pada peta
topografi.
b) Pengukuran daya hantar listrik (DHL), pH, dan temperatur air tanah.
c) Pengukuran muka air tanah dan pengambilan sampel air tanah.
4. Perkerjaan laboratorium, meliputi:
a) Analisis geokimia sampel air tanah daerah penelitian.
b) Analisis petrografi dari beberapa sampel batuan segar daerah
penelitian.
c) Analisis X-ray Flourescence (XRF) dari beberapa sampel batuan lapuk
daerah penelitian.
5. Analisis data, meliputi:
a) Analisis dan evaluasi tipe air tanah di daerah penelitian berdasarkan
metode klasifikasi kurlov, diagram pipper dan diagram stiff.
b) Analisis dan evaluasi konektivitas hidrolika berdasarkan data geokimia
air tanah menggunakan metode diagram fingerprint dan metode
diagram komposisi.
c) Analisis dan evaluasi hubungan antara kondisi geologi dan tipe air
tanah berdasarkan hasil observasi geologi dan survei hidrogeologi
dengan mengkorelasikan kondisi geomorfologi, litologi dan struktur
geologi terhadap kandungan kimia air tanah.
6
Gambar I.1. Lokasi penelitian (Peta Pulau Jawa, Peta CAT Jawa Tengah, dan peta lokasi
penelitian dengan modifikasi)
I.6.3. Lingkup waktu
Penelitian dimulai pada bulan September 2014 diawali dengan studi pustaka
mengenai daerah penelitian dan pembuatan proposal skripsi, lalu dilanjutkan
dengan pengumpulan data sekunder dan data primer melalui observasi hidrogelogi,
analisis data dan interpretasi keadaan geokimia air tanah daerah penelitian
kemudian penyusunan laporan.
7
I.7. Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan di lokasi ini antara lain dijabarkan
pada Tabel I.1 dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan geokimia air tanah
pada Tabel I.2.
Tabel I.1. Hasil penelitian terdahulu di lokasi penelitian
Peneliti
Daerah penelitian
Van Bemmelen,
1949
Daerah di
Indonesia secara
umum.
Rahardjo dkk.,
1995
Provinsi D.I.
Yogyakarta,
Provinsi Jawa
Tengah (Kab.
Klaten).
Thaden dkk., 1975
Provinsi Jawa
Tengah (Kendal,
Temanggung,
Magelang,
Salatiga,
Semarang).
Effendi, 1984
Cekungan Air
Tanah MagelangTemanggung
Ringkasan Penelitian
Objek penelitian yaitu kondisi geologi daerah secara
umum, berdasarkan penelitian tersebut diketahui
bahwa fisigrafi Jawa Tengah dibagi menjadi 6 zona.
Lokasi penelitian termasuk pada zona Gunungapi
Kuarter.
Objek penelitian yaitu kondisi geologi daerah yang
difokuskan pada persebaran lateral dan vertikal dari
litologi penyusun daerah damn struktur geologi.
Dihasilan peta geologi lembar Yogyakarta, skala 1 :
100.000 menjelaskan bahwa lokasi penelitian pada
bagian selatan tersusun oleh material vulkanik.
Objek penelitian yaitu kondisi geologi daerah yang
difokuskan pada persebaran lateral dan vertikal dari
litologi penyusun daerah dan struktur geologi.
Dihasilkan peta geologi lembar Magelang-Semarang,
skala 1 : 100.000 menjelaskan bahwa litologi
penyusun lokasi penelitian didominasi oleh material
vulkanik dan sedikit pada bagian utara tersusun oleh
campuran batuan sedimen laut dalam dan material
vulkanik. Jenis struktur geologi pada lokasi
penelitian adalah sesar-sesar yang diperkirakan
dengan arah barat laut-tenggara dan beberapa berarah
utara-selatan.
Objek penelitian yaitu kondisi hidrogeologi daerah
yang difokuskan pada sifat fisik dari batuan penyusun
di wilayah Cekungan Air Tanah MagelangTemanggung karakteristik hidrogeologi di wilayah
ini terdapat 5 satuan hidrogeologi, yaitu sistem
akuifer dengan produktivitas tinggi, produktivitas
akuifer sedang, setempat akuifer produktif,
produktivitas akuifer kecil dan daerah air tanah
langka.
Tabel I.2. Hasil penelitian terkaitan geokimia air tanah
Peneliti
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
8
Bodian Davin
Panggabean,
2013
Yogy Palam,
2014
Hastuti, 2015
Pengaruh
Kondisi
Batuan
Terhadap
Kimia Air
Tanah di
Daerah Kota
Jayapura dan
Sekitarnya
Geokimia Air
Tanah Lereng
Bagian Timur
Gunung
Ciremai,
Kabupaten
Kuningan,
Provinsi Jawa
Barat
Geokimia Air
Tanah
Kawasan Karst
di
Gunungkidul
1. Mengetahui tipe, kelas air tanah
berdasarkan kandungan ion
dalam air tanah.
2. Mengetahui hubungan antara
kondisi
batuan
terhadap
kandungan kimia pada air tanah
di daerah Jayapura.
Observasi keadaan geologi
dan hidrogeologi. Analisis
kimia air tanah dengan
metode klasifikasi Kurlov,
diagram Piper, diagram pola
Stiff, dan metode bar collins.
1.
Mengetahui tipe air tanah
berdasarkan geokimia air tanah.
2. Hubungan antara morfologi dan
litologi terhadap geokimia air
tanah di daerah penelitian.
3. Interpretasi sistem
hidrogeologi yang berkembang
di daerah penelitian kaitannya
dengan keterdapatan mata air di
daerah penelitian.
1.
Mengklasifikasikan tipe
air tanah berdasarkan geokimia
air tanah di daerah penelitian.
2.
Menentukan genesa kimia
air tanah di daerah penelitian
yaitu jenis batuan yang dilewati
oleh air tanah berdasarkan
analisis geokimia airtanah.
3.
Menentukan
sistem
akuifer karst yang berkembang
di daerah penelitian seperti
apakah aliran air tanah hanya
berada di Formasi Wonosari atau
telah mencapai formasi batuan
lain.
Observasi keadaan geologi
dan hidrogeologi ditambah
survei geolistrik.
Analisis kimia air tanah
dengan metode Kurlov,
diagram piper, diagram
fingerprint, diagram
komposisi.
Analisis batuan menggunakan
petrografi
Observasi keadaan geologi
dan hidrogeologi. Analisis
kimia air tanah dengan
metode Kurlov,diagram
Piper, diagram fingerprint
dan diagram komposisi.
Analisis batuan menggunakan
petrografi dan XRD.
Berdasarkan Tabel I.1. penelitian di CAT Magelang–Temanggung bagian
barat dengan objek berupa geokimia air tanah belum pernah dilakukan. Sedangkan
jika dibandingan dengan beberapa penelitian berkaitan dengan geokimia air tanah
yang dilakukan sebelumnya pada Tabel I.2. yang membedakan adalah lokasi
penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan berada di bagian barat CAT Magelang–
Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.
Download