Untitled

advertisement
Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan
Injil Abadi
Agama 250
Diterbitkan oleh
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
Salt Lake City, Utah
Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke:
Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services
50 E. North Temple St., Floor 8
Salt Lake City, Utah 84150-0008
USA
Email: [email protected]
Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda.
Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.
© 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Dicetak di Amerika Serikat
Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14
Persetujuan penerjemahan: 8/14
Terjemahan dari Jesus Christ and the Everlasting Gospel Teacher Manual
Bahasa Indonesia
PD10053156 299
Daftar Isi
Kata Pengantar Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi . . . . . . . . . . . v
1
Yesus Adalah Kristus yang Hidup
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
2
Yesus Kristus Adalah Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia . . . . . . . . . . . . . 5
3
Yehova dan Pelayanan Prafana-Nya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
4
Yehova Menciptakan Bumi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
5
Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama . . . . . . . . . . . . . . . 16
6
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus . . . . . . . . . . . . 21
7
Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging
8
Yesus Kristus Menggenapi Segala Kebenaran
9
Pengaruh Mendalam Juruselamat
. . . . . . . . . . . . . . . . 25
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
10
Mari, Ikutlah Aku
11
Yesus Kristus Berjalan Berkeliling Sambil Berbuat Baik . . . . . . . . . . . . . . 40
12
Mukjizat di Jalan-Jalan Palestina . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
13
Yesus Kristus Memanggil Dua Belas Rasul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
14
Yesus Kristus Adalah Mesias . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
15
Yesus Kristus Memberlakukan Sakramen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
16
Juruselamat Mendamaikan Dosa-Dosa Seluruh Umat Manusia . . . . . . . . . 64
17
Juruselamat Menderita dan Mati di Kayu Salib Kalvari . . . . . . . . . . . . . . 69
18
Juruselamat Melayani di Dunia Roh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73
19
Dia Bangkit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78
20
Juruselamat Melayani kepada “Domba-Domba Lain”-Nya
21
Yesus Kristus Mengorganisasi Gereja-Nya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87
22
Bapa dan Putra Menampakkan Diri kepada Joseph Smith . . . . . . . . . . . . 92
23
Juruselamat Memulihkan Imamat, Gereja, dan Injil-Nya . . . . . . . . . . . . . 96
24
Dia Hidup!
25
Yesus Kristus Kelak Akan Kembali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105
26
Yesus Kristus Akan Memerintah sebagai Raja di Atas Segala Raja dan
Menghakimi Dunia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110
27
Yesus Kristus Adalah Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia . . . . . . 115
28
Kesaksian Pribadi tentang Yesus Kristus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 119
Handouts
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
. . . . . . . . . . . 83
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0
Kata Pengantar Buku Pedoman Guru
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama
250)
Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?
Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, adalah penting untuk memahami
Tujuan Seminari dan Institut Religi:
“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada
ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, menjadikan memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait
suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal
bersama Bapa mereka di Surga.” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan
Pemimpin di Seminari dan Insitut Religi [2012], x).
Anda dapat mencapai tujuan ini dengan menjalankan Injil, mengajar Injil dengan
efektif kepada para siswa Anda, dan mengelola kelas atau program Anda dengan
tepat. Sewaktu Anda mempersiapkan diri dan mengajar Injil dengan cara-cara ini,
Anda akan memenuhi syarat untuk memperoleh pengaruh dari Roh Kudus.
Anda memiliki kesempatan untuk membantu para siswa belajar dengan Roh sehingga
mereka dapat memperkuat iman dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat
menolong para siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk
mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan pentingnya dari, serta
mempersiapkan diri untuk menerapkan ajaran dan asas penting dari Injil Yesus
Kristus.
Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk
memahami proses pengajaran dan bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas.
Seringlah merujuk pada buku pegangan ini.
Apakah tujuan buku pegangan ini?
Kursus ini, Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250), memberikan kesempatan kepada
para siswa untuk mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus, dengan berfokus pada
peran ilahi-Nya di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Kitabkitab standar, perkataan para nabi modern, dan dokumen yang berjudul “Kristus yang
Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3) digunakan
sebagai sumber-sumber yang diilhami untuk kursus ini. Penatua Richard G. Scott dari
Kuorum Dua Belas Rasul telah menekankan pentingnya mempelajari kehidupan dan
misi Yesus Kristus:
“Saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk membangun sebuah rencana belajar
pribadi untuk memahami dan menghargai akibat-akibat yang tak terdandingi, kekal,
serta tak terbatas dari penggenapan Yesus Kristus yang sempurna akan pemanggilanNya yang ditetapkan secara ilahi sebagai Juruselamat dan Penebus kita dengan lebih
baik. Perenungan pribadi yang mendalam akan tulisan suci disertai dengan
penyelidikan, doa sepenuh hati akan menguatkan pemahaman dan apreasi Anda terhadap
Pendamaian-Nya yang berharga” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign atau Liahona, Mei 2010,
77).
v
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Sewaktu para siswa mulai memahami dan menghargai pentingnya pemanggilan ilahi
Juruselamat dan dampak yang Dia miliki dalam kehidupan mereka, mereka akan
dibentengi terhadap tantangan-tantangan kehidupan dan merasa dipersiapkan
dengan lebih baik untuk membahas peran ilahi Juruselamat dalam rencana
keselamatan, yang tentangnya kehidupan pribadi mereka adalah bagian yang tak
terpisahkan.
Apakah yang diharapkan dari para siswa?
Para siswa hendaknya membaca petikan-petikan tulisan suci dan ceramah-ceramah
kenabian yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari tiap pelajaran. Para siswa
hendaknya juga memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi
terhadap materi kursus.
Bagaimana pelajaran-pelajaran yang tersusun dalam buku
pedoman ini?
Kursus ini dirancang sebagai kursus yang lamanya satu semester dengan 28 pelajaran
yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali tiap
minggu, ajarlah satu pelajaran untuk tiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu
hanya sekali tiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarlah dua
pelajaran untuk tiap periode kelas. Tiap garis besar pelajaran terdiri dari empat bagian:
• Pendahuluan
• Bacaan Latar Belakang
• Saran untuk Pengajaran
• Bacaan Siswa
Pendahuluan
Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran.
Bacaan Latar Belakang
Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan-pesan dari para nabi
modern, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan
kebenaran Injil yang tercakup dalam garis besar pelajaran.
Saran untuk Pengajaran
Bagian Saran untuk Pengajaran mencakup materi untuk membantu Anda mengetahui
baik apa yang akan diajarkan maupun bagaimana mengajarkannya (lihat juga bagian
4.3.3 dan 4.3.4 dalam Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil). Kegiatankegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu para siswa
mengidentifikasi, memahami, dan menerapkan kebenaran-kebenaran yang sakral.
Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda
menyesuaikannya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk
memenuhi kebutuhan dan keadaan para siswa Anda. Sewaktu Anda
mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
vi
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sebagaimana yang saya ketahui, bahwa
kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian menyesuaikan. Jika kita sepenuhnya paham
dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti
Roh untuk menyesuaikannya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang
fleksiblitas ini, untuk memulai dengan menyesuaikan alih-alih mengadopsi. Itu adalah
keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi
terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang
kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7
Agt. 2012]; si.lds.org).
Bagian Saran untuk Pengajaran berisikan setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas,
yang muncul dalam huruf tebal. Sewaktu para siswa menemukan ajaran dan asas ini
dan membagikan apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda
dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhatihatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian,
jika sebuah pernyataandapat diungkapkan dengan lebih akurat, bantulah dengan hatihati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman.
Untuk membantu para siswa menjadi siswa tulisan suci seumur hidup, ajarlah mereka
bagaimana menggunakan alat bantu belajar yang tersedia dalam edisi tulisan suci
Orang Suci Zaman Akhir. Ambillah kesempatan di dalam kelas untuk membantu para
siswa melatih keterampilan dan metode penelahaan tulisan suci (lihat Pengajaran dan
Pembelajaran Injil, 20–23). Sewaktu Anda melakukannya, para siswa akan
meningkatkan kecintaan mereka terhadap tulisan suci, diberi kuasa untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan belajar untuk dituntun
oleh kuasa Roh Kudus.
Bacaan Siswa
Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci dan ceramah oleh para pembesar
umum Gereja yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang
terdapat dalam pelajaran. Doronglah para siswa untuk membaca materi-materi ini
sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang
diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi
kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang
topik-topik kursus. Berikan para siswa daftar semua “Bacaan Siswa” pada awal
semester.
Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk mengajar?
Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar.
Sewaktu Anda mempersiapkan diri, mungkin akan bermanfaat jika Anda menanyakan
kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus?
• Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang
ditugaskan?
• Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan apakah ada sesuatu di
sana yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan para
siswa saya?
• Bagaimana saya dapat menindaklanjuti bacaan siswa untuk memastikan bahwa
para siswa memperoleh manfaat terbesar darinya?
vii
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
• Bagaimana saya dapat membantu tiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam
pelajaran?
Saran-saran berikut mungkin juga bermanfaat.
• Doronglah para siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang
ditugaskan sebelum tiap kelas.
• Berharaplah para siswa memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.
• Seringlah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menjelaskan ajaran
dan asas menggunakan kata-kata mereka sendiri, membagikan pengalamanpengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan
rasakan.
• Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam tiap
kelas dan juga dari hari ke hari.
• Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan di mana para siswa
memiliki kesempatan istimewa dan tanggung jawab untuk mengajar dan belajar
dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122).
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh
seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu para siswa
mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka diteguhkan dalam jiwa
mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth”
[evening with Elder Richard G. Scott, Februari 4, 2005], 3; si.lds.org).
Bagaimana saya dapat menyesuaikan pelajaran bagi
penyandang cacat?
Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, pedulilah dengan siswa yang
berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka
berhasil. Misalnya, beberapa siswa mungkin memperoleh manfaat dengan memiliki
akses ke rekaman audio tulisan suci. Ini dapat diunduh dengan mudah dari LDS.org.
Untuk lebih banyak gagasan dan sumber, rujuklah pada halaman Disability Resources
di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi
yang berjudul Kelas dan Program yang Disesuaikan untuk Siswa Penyandang Cacat.
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)
Bacaan Siswa
Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam
bahasa Anda.
viii
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
1
Yesus Adalah Kristus
yang Hidup
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”Ensign
atauLiahona, April 2000, 2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,”
Ensign atau Liahona, November 2006, 37–39.
2
Yesus Kristus Adalah
Pusat dari Seluruh
Sejarah Manusia
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian
22:1; 45:9; 66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20;
Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana
Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010,
24–27.
3
4
Yehova dan
Pelayanan PrafanaNya
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan
Perjanjian 138:55–56.
Yehova Menciptakan
Bumi
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1;
Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3;
76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian
101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan
Perjanjian 49:16–17.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign,
Mei 1997, 53–54, 59.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000,
84–86.
5
Yesus Kristus Adalah
Yehova dalam
Perjanjian Lama
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3;
3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9;
Abraham 1:18–19; 2:8–11.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian
Lama,” Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian
–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church
Educational System, 2003), 45–48.
6
7
8
Perlambang,
Bayangan, dan
Simbol tentang
Yesus Kristus
• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
Yesus Kristus—Putra
Tunggal Allah dalam
Daging
• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18;
1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.
Yesus Kristus
Menggenapi Segala
Kebenaran
• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari
1991, 10–19.
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65–66.
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in
the Kingdom and of the Kingdom,”” Ensign, November
2000, 6–9
ix
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44;
Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
10
Mari, Ikutlah Aku
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius
4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau
Liahona, Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002,
15–17.
11
Yesus Kristus
Berjalan Berkeliling
Sambil Berbuat Baik
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41,
43–47; 6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan
Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014,
25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari
Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9.
12
Mukjizat di JalanJalan Palestina
• Markus 1:39– 42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9;
Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi
17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei
2001, 12–13.
13
Yesus Kristus
Memanggil Dua
Belas Rasul
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul
1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32;
Ajaran dan Perjanjian 107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei
2008, 83–87.
14
Yesus Kristus Adalah
Mesias
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15,
31–32, 49–53, 66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and
Their Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16.
15
Yesus Kristus
Memberlakukan
Sakramen
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30;
3 Nefi 18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian
20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,”
Ensign atau Liahona, November 2008, 17–20.
16
x
Juruselamat
Mendamaikan DosaDosa Seluruh Umat
Manusia
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39– 46; Yohanes 15:13;
1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13;
Ajaran dan Perjanjian 19:15–20.
• David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of
Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47.
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
17
Juruselamat
Menderita dan Mati
di Kayu Salib Kalvari
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18;
19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9.
Juruselamat
Melayani di Dunia
Roh
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan
Perjanjian 128:15, 22; 138:1–37.
Dia Bangkit
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
18
19
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,”
Ensign atau Liahona, Mei 2009, 86–88.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit
World,” Ensign, Juli 2003, 32–36.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
20
21
Juruselamat
Melayani Kepada
“Domba-Domba
Lain”-Nya
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
Yesus Kristus
Mengorganisasi
Gereja-Nya
• Matius 10:1– 4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul
2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20,
25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11,
13–19; Efesus 2:19–20; 4:11–14.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November
2000, 29–30.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign
atau Liahona, November 2004, 6–9.
Bapa dan Putra
Menampakkan Diri
kepada Joseph
Smith
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26.
Juruselamat
Memulihkan
Imamat, Gereja, dan
Injil-Nya
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph
Smith—Sejarah 1:17–20.
24
Dia Hidup!
• Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24;
110:1–4.
25
Yesus Kristus Kelak
Akan Kembali
• Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
22
23
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,”
Ensign atau Liahona, Mei 2005, 36–38.
• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona,
November 2014, 28–31.
• Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?”
(Kebaktian Church Educational System untuk dewasa
muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus
Kristus”; scriptures.lds.org.
• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,”
Ensign atau Liahona, Mei 2004, 7–10.
xi
PENGANTAR BUKU PEDOMAN GURU YESUS KRISTUS DAN INJIL ABADI
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
26
Yesus Kristus Akan
Memerintah sebagai
Raja di Atas Segala
Raja dan
Menghakimi Dunia
• Matius 25:31– 46.
Yesus Kristus Adalah
Terang, Kehidupan,
dan Pengharapan
Dunia
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13;
1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran
dan Perjanjian 88:6–13; 138:14.
Kesaksian Pribadi
tentang Yesus
Kristus.
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi
18:24.
27
28
xii
• Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67.
• Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009],
268–274.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign
atau Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,”
Ensign, Maret 2008, 58–63.
Yesus Adalah Kristus yang
Hidup
Pendahuluan
Para saksi modern telah menyatakan: “Kami memberikan
kesaksian, sebagai para Rasul yang benar-benar telah ditahbiskan
oleh-Nya—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup” (“Kristus yang
Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000,
3). Karena dunia tampaknya tak mengetahui tentang sifat sejati
Yesus Kristus dan hubungan-Nya dengan Allah Bapa, adalah
1
penting untuk memiliki kesaksian yang pasti tentang Putra Terkasih
Allah. Pelajaran ini akan membantu para siswa mengidentifikasi
kebutuhan ini dan mempelajari bagaimana mereka bisa bersaksi
dengan lebih baik tentang Yesus Kristus kepada keluarga, temanteman, dan tetangga.
Bacaan Latar Belakang
• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000,
2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November
2006, 37–39.
Saran untuk Pengajaran
Kristus yang Hidup
Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:
Siapakah Yesus Kristus, dan mengapa Anda percaya kepada-Nya?
Beri tahu para siswa bahwa banyak orang menjawab pertanyaan ini dengan
memberikan kesaksian. Salah satu kesaksian seperti itu diungkapkan dalam nyanyian
pujian “Dia Hidup Sang Penebusku” (Nyanyian Rohani, no. 53). Berikan lirik nyanyian
pujian ini kepada kelas, dan bagilah para siswa ke dalam empat kelompok. Tugasi tiap
kelompok dengan bait yang berbeda dari nyanyian pujian, dan mintalah mereka untuk
membaca kata-katanya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Kata atau ungkapan apakah yang digunakan dalam nyanyian pujian ini untuk
mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Dia lakukan bagi kita?
(Jawaban hendaknya mencakup “sang Pemimpinku,” teman suciku,” “sang Nabi,
Imam, Rajaku,” “Juruselamatku.” Dia memberkati kita dengan kasih-Nya,
membela kita, membimbing kita, menghibur kita, dan memberi kita napas setiap
hari).
• Kata-kata apakah yang digunakan nyanyian pujian ini untuk menggambarkan cara
kesaksian tentang Yesus Kristus dapat memengaruhi kita? (Jawaban hendaknya
mencakup “lega” dan “manisnya”).
Beri tahu kelas bahwa Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan
secara terbuka kesaksian kolektif mereka tentang Yesus Kristus dalam “Kristus yang
Hidup: Kesaksian dari para Rasul” (lihat Ensign atau Liahona April 2000, 2–3). Berikan
kepada tiap siswa salinan tentang kesaksian ini, dan jelaskan bahwa banyak topik
pelajaran kursus ini diambil dari ajaran dan asas yang disajikan dalam dokumen yang
1
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
diilhami ini. Undanglah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan
keras:
“Pada saat kita memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, kami menyampaikan
kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas
Pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian
dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
• Pengaruh apakah yang ingin Anda miliki dari penelaahan Anda tentang Yesus
Kristus dan Injil abadi-Nya pada Anda semester ini? (Sewaktu para siswa
menanggapi, Anda mungkin ingin menekankan bahwa penelaahan yang tulus
tentang kehidupan Yesus Kristus akan membantu kita menghargai pengaruh
mendalam yang telah Dia berikan dan dapat berikan dalam kehidupan kita.
• Dalam hal-hal apakah Juruselamat telah memengaruhi semua orang yang pernah
hidup dan yang akan hidup di bumi? (Sewaktu para siswa merespons, pastikan
untuk menekankan Pendamaian universal Juruselamat).
Beri tahu para siswa bahwa kursus ini akan memfokuskan pada pelayanan kekal
Juruselamat di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Sewaktu para
siswa menelaah banyak peran ilahi Juruselamat, kasih dan kesaksian mereka tentang
Dia akan menjadi lebih mendalam.
Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26
Tulisan suci ditulis agar orang-orang boleh percaya kepada Yesus Kristus
Tanyakan kepada para siswa berapa banyak kitab menurut mereka yang telah ditulis
tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa penelaahan yang tepat apa pun tentang
kehidupan Yesus Kristus harus dipusatkan pada tulisan suci. Undanglah tiga siswa
untuk bergiliran membaca dengan keras petikan tulisan suci berikut: Yohanes
20:30–31; 1 Nefi 6:4; dan 2 Nefi 25:23, 26. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan
mencari alasan mengapa tulisan suci adalah sumber yang berharga ketika menelaah
pelayanan kekal Juruselamat.
• Asas apakah yang petikan-petikan ini ajarkan tentang tujuan tulisan suci?
(Walaupun para siswa mungkin menggunakan berbagai kata, mereka hendaknya
mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita menelaah petikan-petikan tulisan
suci tentang Juruselamat, kesaksian kita mengenai Dia akan diperkuat dan
kita akan menjadi lebih dekat kepada-Nya).
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Tujuan inti dari semua tulisan suci adalah untuk mengisi jiwa kita dengan iman kepada
Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus …
“… Iman datang melalui kesaksian dari Roh Kudus kepada jiwa kita, Roh kepada roh,
sewaktu kita mendengar atau membaca firman Allah. Dan iman menjadi matang ketika
kita terus mengenyangkan diri dengan firman tersebut (“Berkat dari Tulisan Suci,”
Ensign atau Liahona, Mei 2010, 34, 35).
• Dalam hal-hal apakah tulisan suci dapat menolong kita memperkuat iman kita
atau menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus?
2
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
• Bagaimana iman dan kesaksian Anda kepada Yesus Kristus telah diperkuat dengan
menelaah tulisan suci?
Berilah tiap siswa salinan dari sumber-sumber yang dicantumkan di bagian Bacaan
Siswa untuk kursus ini. (Ini bisa dalam bentuk fotokopi kertas, atau Anda dapat
menjelaskan kepada para siswa di mana mereka dapat menemukan kopi digital).
Tantanglah para siswa untuk menjadikan bacaan siswa untuk kursus ini bagian dari
penelaahan tulisan suci harian mereka selama semester ini. Yakinkan para siswa
bahwa sewaktu mereka bertindak berdasarkan tantangan ini, mereka akan diajar oleh
Roh Kudus dan akan menjadi lebih dekat kepada Juruselamat.
Menjadi Saksi bagi Yesus Kristus
Jelaskan kepada para siswa bahwa tidaklah cukup hanya sekadar menelaah tentang
Juruselamat dalam tulisan suci. Kita juga harus memperoleh kesaksian rohani secara
pribadi melalui kuasa Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus, Yang Diurapi,
Juruselamat dan Penebus kita. Bagikanlah kepada kelas pernyataan berikut dari
Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama.
“Kita tidak bisa bergantung pada kesaksian orang lain. Kita perlu mengetahui bagi diri
kita sendiri. Presiden Gordon B. Hinckley berkata, ‘Setiap Orang Suci Zaman Akhir
memiliki tanggung jawab untuk mengetahui bagi dirinya sendiri dengan kepastian
tanpa keraguan apa pun bahwa Yesus adalah Putra yang hidup, yang telah
dibangkitkan dari Allah yang hidup’ (“Fear Not to Do Good,” Ensign, Mei 1983, 80).
“Sumber dari pengetahuan yang pasti dan keyakinan yang kuat ini adalah wahyu ilahi, ‘karena
kesaksian Yesus adalah roh nubuat’(Wahyu 19:10).
“Kita menerima kesaksian ini ketika Roh Kudus berbicara kepada roh di dalam diri kita …
“Inti dari kesaksian ini senantiasa adalah iman kepada, dan pengetahuan tentang, Yesus Kristus serta
misi ilahi-Nya” (“Kuasa dari Kesaksian Pribadi”Ensign atau Liahona, November 2006, 38).
• Mengapa menurut Anda Yesus Kristus hendaknya menjadi inti dari kesaksian kita?
• Menurut Anda apa yang Juruselamat ingin agar Anda lakukan dengan kesaksian
Anda tentang Dia?
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus.
Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan
diri-Nya dan jalan-Nya … Walaupun kita tidak ada bersama-Nya dalam pelayanan-Nya,
sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kita melihat Yesus dan apa yang Dia katakan dan
lakukan. Dan sewaktu kita meniru pola itu, kita memberikan kesaksian tentang Dia”
(“Becoming Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 60).
Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa:
• Bagaimana Anda pernah melihat orang lain memberikan kesaksian tentang Yesus
Kristus melalui tindakan mereka?
• Sewaktu Anda memikirkan tentang dunia tempat Anda tinggal, apa yang dapat
kita lakukan agar kesaksian kita tentang Juruselamat dapat memiliki dampak pada
orang lain?
3
PELAJARAN 1: YESUS ADALAH KRISTUS YANG HIDUP
Bersaksilah bahwa sewaktu kita memperoleh kesaksian tentang Yesus Kristus
melalui kuasa Roh Kudus, kita memiliki tanggung jawab untuk
membagikannya.
Tantanglah para siswa untuk hidup tiap hari siap bersaksi tentang Yesus Kristus
melalui perkataan dan tindakan mereka. Doronglah mereka untuk datang ke kelas
dalam keadaan telah membaca bacaan siswa yang ditugaskan dan dengan kesediaan
untuk membagikan wawasan, mengajukan pertanyaan, dan berperan serta dalam
diskusi kelas.
Bacaan Siswa
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April 2000,
2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona, November
2006, 37–39.
4
Yesus Kristus Adalah Pusat dari
Seluruh Sejarah Manusia
Pendahuluan
Dalam memberikan kesaksian tentang peran penting Yesus Kristus
dalam rencana Bapa Surgawi, para nabi modern telah menyatakan,
“Kami dengan khidmat bersaksi bahwa kehidupan-Nya, yang
adalah pusat dari seluruh sejarah manusia, tidak dimulai di
Betlehem maupun berakhir di Kalvari” (“Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
2
Pelajaran ini akan meolong para siswa memahami dengan lebih
baik bahwa Bapa Surgawi menetapkan rencana keselamatan-Nya
di dunia prafana dan menahbiskan sebelumnya Yehova, Yesus
Kristus prafana, untuk menjadi tokoh sentral dalam rencana itu.
Para siswa akan terdorong untuk menempatkan Yesus Kristus
sebagai sentral kehidupan fana mereka.
Bacaan Latar Belakang
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau
Liahona, November 2010, 24–27.
• Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,” Ensign, November 1993, 72–75.
Saran untuk Pengajaran
Alma 12:22–34
Juruselamat adalah sentral dari rencana Allah.
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander B. Morrison dari Tujuh Puluh
dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras. Mintalah kelas untuk
mengikuti dan mengidentifikasi apa yang Bapa Surgawi sampaikan kepada anakanak-Nya di dunia prafana:
“Dahulu kala, sebelum bumi di mana kita tinggal sekarang ada, Allah Bapa kita …
menetapkan sebuah rencana … Rencana [itu] menyediakan jalan yang sempurna bagi
semua anak Allah untuk menerima kebakaan dan memperoleh kehidupan kekal”
(“Life—the Gift Each Is Given,” Ensign, Desember 1998, 15–16).
• Berkat-berkat apakah yang Penatua Morrison katakan pada akhirnya dapat kita
terima sebagai bagian dari rencana Allah? (Jelaskan bahwa kebakaan merujuk pada
kondisi tubuh yang dibangkitkan—tidak pernah mati secara jasmani lagi—dan
bahwa kehidupan kekal merujuk pada jenis kehidupan yang dijalani Bapa).
Undanglah para siswa untuk membaca Alma 12:25 dalam hati dan mengidentifikasi
bagaimana Alma merujuk pada rencana Allah dan kapan itu dipersiapkan. Mintalah
mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Alma mengajarkan bahwa
“rencana penebusan” Allah ditetapkan “sejak pelandasan dunia.” Setelah para siswa
menanggapi, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa sebutan-sebutan lain tentang
rencana Allah adalah “rencana penuh belas kasihan Pencipta yang agung” [2 Nefi 9:6];
“rencana keselamatan” [Alma 24:14]; “rencana besar dari Allah Yang Kekal ” [Alma
34:9]; “rencana kebahagiaan yang besar” [Alma 42:8]; dan “perjanjian yang abadi”
[A&P 22:1; 45:9; 66:2]).
Undanglah para siswa untuk menelaah Alma 12:22–23 secara berpasangan, dengan
mencari alasan mengapa rencana Allah disebut rencana penebusan. Setelah waktu
5
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
yang cukup, mintalah beberapa siswa untuk membagikan temuan mereka dengan
kelas. Bantulah para siswa memahami lebih lanjut ayat-ayat ini dengan menanyakan:
• Menurut ajaran Alma, apa yang akan menjadi keadaan kekal kita tanpa rencana
penebusan? (Tanpa rencana penebusan, tidak dapat ada kebangkitan orang mati
atau penebusan dari dosa, membiarkan umat manusia hilang dan jatuh serta dalam
keadaan kematian jasmani dan rohani selamanya [lihat juga 2 Nefi 9:6–13]).
• Mengapa penting bahwa jalan disediakan bagi kita untuk mengatasi kondisikondisi ini?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 12:33–34 dengan keras. Mintalah kelas
untuk mengikuti, dengan mencari apa yang Allah sediakan untuk menebus anakanak-Nya. Bantulah para siswa menyatakan sebuah ajaran atau asas yang diajarkan
dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang Yesus sediakan bagi kita dalam
rencana Allah? (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut: Jika kita bertobat
dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan menerima belas kasihan dan
pengampunan akan dosa-dosa melalui Putra Tunggal Allah. Hanya melalui
Yesus Kristus kita bisa menerima pengampunan akan dosa-dosa dan masuk
ke dalam hadirat Bapa Surgawi).
Bersaksilah bahwa Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah dan bahwa melalui
Pendamaian-Nya jalan disediakan bagi kita untuk menerima kebakaan dan kehidupan
kekal.
Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20
Yesus Kristus telah ditahbiskan sebelumnya untuk menjadi Juruselamat kita
Mintalah siswa untuk menyelidiki Abraham 3:24–27 dan 1 Petrus 1:19–20, mencari apa
yang diajarkan petikan-petikan ini tentang peran Juruselamat dalam rencana Allah.
Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Catatan: Dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Anda dapat membantu para siswa belajar cara
menganalisis petikan-petikan tulisan suci dan mengidentifikasi ajaran-ajaran yang
diajarkan di dalamnya).
• Dalam Abraham 3:26, apakah yang dimaksud dengan ungkapan “keadaan
pertama” dan “keadaan kedua”? (“Keadaan pertama” merujuk pada keberadaan
prafana, dan “keadaan kedua” merujuk pada kehidupan fana).
• Siapakah tiga individu yang disebutkan dalam Abraham 3:27, dan apakah yang
dilakukan oleh masing-masing individu? (Bapa Surgawi; Yesus Kristus, dan Setan.
Tekankan bahwa di dunia prafana, Bapa Surgawi menahbiskan sebelumnya
Putra Sulung-Nya, Yesus Kristus, untuk menjadi tokoh sentral dalam
rencana-Nya).
Pastikan para siswa memahami bahwa Yesus dikenal sebagai Yehova di dunia prafana.
Kemudian tanyakan:
• Ketika Yehova mengatakan kepada Bapa, “Di sinilah Aku, utuslah Aku,” Dia
berkomitmen untuk melakukan apakah dalam kefanaan? (Mengajarkan Injil-Nya,
menegakkan Gereja-Nya, menderita dan mati untuk dosa-dosa kita, serta bangkit
dari orang mati).
• Apakah makna dari pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai Penebus kita
dalam hubungannya dengan kemungkinan masa depan kita?
6
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
Mintalah para siswa menelaah Musa 4:2 dalam hati, dengan mencari kebenarankebenaran penting lainnya tentang pemilihan Yehova oleh Bapa Surgawi sebagai
Juruselamat dan Penebus kita. Sewaktu para siswa menjelaskan apa yang mereka
temukan, pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut: Yehova dipilih
bahkan sejak awal. Satu alasan Yehova dipilih adalah bahwa Dia berupaya
melakukan kehendak Bapa dan akan memberikan segala kemuliaan kepada
Bapa. Untuk menekankan lebih lanjut kebenaran ini, perlihatkan dan bacalah dengan
keras pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas
Rasul:
“[Yesus Kristus] rupanya adalah satu-satunya orang yang cukup rendah hati dan rela
dalam sidang prafana untuk ditahbiskan sebelumnya untuk [mendatangkan
Pendamaian tak terbatas]” (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 35).
Mintalah para siswa memvisualisasikan bagaimana rasanya berada di sana ketika Bapa
Surgawi memberi tahu semua anak-Nya bahwa Putra Sulung-Nya, Yehova, akan
menjadi Juruselamat kita. Kemudian perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph
Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:
“Pada pengorganisasian pertama di surga kita semua hadir serta melihat Juruselamat
dipilih dan ditunjuk serta rencana keselamatan dibuat, dan kita menyetujuinya”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 239).
• Menurut Anda apakah yang Anda ketahui tentang Yehova yang akan menuntun
Anda untuk mendukung pemanggilan serta penetapan-Nya sebagai Juruselamat
dan Penebus kita?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian berikan para siswa waktu sejenak untuk
menuliskan pikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki tentang Juruselamat
sementara mereka merenungkan kebenaran ilahi yang Penatua Maxwell ajarkan:
“Belum pernah siapa pun menawarkan begitu banyak kepada sedemikian banyak orang
dalam begitu sedikit kata seperti ketika Yesus berkata, ‘Di sinilah Aku, utuslah Aku’
(Abraham 3:27).” (“Jesus of Nazareth, Savior and King,” Ensign, Mei 1976, 26).
Pertimbangkan untuk meminta beberapa siswa membagikan kepada kelas apa yang
telah mereka tulis.
Menempatkan Juruselamat sebagai sentral kehidupan fana kita.
Rujuklah para siswa kembali ke Abraham 3:25, di mana kita belajar bahwa Bapa
Surgawi bermaksud untuk menjadikan kefanaan sebagai saat untuk diuji, untuk
melihat apakah kita akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Perlihatkan pernyataan
berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang
siswa membacakan pernyataan tersebut dengan keras sementara kelas mencari sebuah
pilihan yang harus kita buat sebagai bagian dari ujian fana kita:
7
PELAJARAN 2: YESUS KRISTUS ADALAH PUSAT DARI SELURUH SEJARAH MANUSIA
“Pikirkan ini: di kehidupan prafana kita, kita memilih untuk mengikuti Juruselamat
Yesus Kristus! Dan karena kita melakukannya, kita diizinkan untuk datang ke bumi.
Saya bersaksi bahwa dengan membuat pilihan yang sama untuk mengikuti Juruselamat
sekarang, di bumi ini, kita akan memperoleh bahkan berkat yang lebih besar dalam
kekekalan. Namun ketahuilah: kita harus terus memilih untuk mengikuti Juruselamat.
Kekekalan adalah taruhannya, dan penggunaan hak pilihan dan tindakan-tindakan kita secara
bijaksana adalah penting agar kita boleh memiliki kehidupan kekal” (“Hak Pilihan: Penting dalam
Rencana Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 25).
Untuk membantu para siswa mengidentifikasi dan memahami sebuah asas atau
kebenaran yang diajarkan oleh Penatua Hales, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah yang Anda pelajari dari pernyataan Penatua Hales tentang pilihan-pilihan
kita dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, bersaksilah bahwa
dengan memilih untuk menempatkan Juruselamat sebagai sentral dalam
kehidupan kita sementara kita berada di bumi ini, kita akan memperoleh berkatberkat yang lebih besar dalam kekekalan).
• Menurut Anda apakah yang Penatua Hales maksud dengan ungkapan “kekekalan
adalah taruhannya”?
• Apakah beberapa sikap dan tindakan yang mengindikasikan seseorang memilih
untuk mengikuti Yesus Kristus? (Tulislah tanggapan para siswa di papan tulis).
Jelaskan bahwa bagi sebagian besar dari kita, adalah mudah untuk berfokus pada
Juruselamat di hari Minggu. Tetapi bagaimana kita dapat menjadikan Dia lebih sebagai
bagian dari kehidupan kita selama minggu itu? Berikan waktu kepada para siswa
untuk merenungkan apa yang telah mereka lakukan hari ini untuk berfokus pada
Juruselamat. Undanglah mereka untuk menuliskan sesuatu yang dapat mereka
lakukan hari ini untuk menempatkan Juruselamat lebih sepenuhnya sebagai sentral
dalam kehidupan mereka. Doronglah mereka untuk membuat komitmen kepada Bapa
Surgawi di dalam hati mereka bahwa mereka akan melakukannya.
Akhiri pelajaran dengan membagikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran
yang telah Anda ajarkan hari ini.
Bacaan Siswa
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham
3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign atau
Liahona, November 2010, 24–27.
8
Yehova dan Pelayanan
Prafana-Nya
Pendahuluan
Menurut para nabi modern, Yesus Kristus “mengajarkan kebenaran
yang kekal, kenyataan keadaan prafana kita, tujuan kehidupan kita
di bumi, dan kempampuan bagi para putra dan putri Allah dalam
kehidupan yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari
Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran
ini, para siswa akan belajar bahwa dalam kehidupan pra-bumi,
3
iman mereka bahwa Yehova (Yesus Kristus) akan melakukan
Pendamaian memungkinkan mereka untuk mengalahkan Setan
dalam Perang di Surga. Para siswa juga akan memahami bahwa
dalam dunia prafana, Yehova jauh lebih unggul dari semua anak
Allah dalam semua sifat ilahi.
Bacaan Latar Belakang
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59.
• “The Father and the Son: A Doctrinal Exposition by the First Presidency and the
Quorum of the Twelve Apostles,” Ensign, April 2002, 13–18.
Saran untuk Pengajaran
Wahyu 12:7–11; Musa 4:3
Peran Yehova dalam Perang di Surga
Tuliskan kata perang di papan tulis, dan tanyakan kepada para siswa bayangan apa
yang terlintas dalam pikiran ketika mereka memikirkan tentang perang. Kemudian
mintalah mereka untuk membaca sepintas Wahyu 12:7, 9 dan mengidentifikasi perang
yang digambarkan di sana (Perang di Surga). Mintalah para siswa menjelaskan
pemahaman mereka tentang apa yang terjadi dalam perang itu.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari
Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras.
“Jenis perang apa [yang terjadi dalam Perang di Surga]? Sama dengan jenis perang
yang meluas di bumi; satu-satunya jenis perang di mana Setan dan para makhluk roh
dapat terlibat—perang kata-kata, silang pendapat, konflik ideologi; perang antara
kebenaran dan kesalahan” (Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73],
3:518).
Tanyakan kepada para siswa:
• Menurut Penatua McConkie, bagaimana Perang di Surga serupa dengan perang
yang Setan cetuskan terhadap anak-anak Allah dalam kefanaan?
Undanglah satu siswa untuk membaca Wahyu 12:10 dengan keras dan siswa lainnya
membaca Musa 4:3 dengan keras. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa
merujuksilangkan kedua petikan ini dengan menulis Musa 4:3 di sisi tulisan suci
mereka di sebelah Wahyu 12:10 dan sebaliknya. Jelaskan bahwa “pendakwa saudarasaudara kita,” (Wahyu 12:10) adalah Setan. Kemudian tanyakan:
• Menurut Musa 4:3, bagaimana Setan dicampakkan dari dunia prafana?
9
PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA
Mintalah para siswa membaca Wahyu 12:11 dalam hati. Bantulah mereka
menyebutkan sebuah asas yang diajarkan dalam ayat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang diajarkan ayat 11 tentang dampak
Pendamaian Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran
berikut: Karena sudah pasti bahwa Yesus Kristus akan menuntaskan
Pendamaian, dampaknya sudah ada di dunia prafana. Dia kemudian dirujuk
sebagai “Anak Domba, yang telah disembelih [sejak pelandasan dunia]” [Wahyu
13:8; lihat juga Mosia 4:7; Musa 7:47]).
• Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang dicatat dalam Wahyu 12:11 untuk
membantu Anda dalam perang Anda secara pribadi melawan Setan dalam
kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di papan
tulis: Kita dapat mengatasi Setan dengan bersandar pada Yesus Kristus, yang
melakukan Pendamaian, dan dengan memberikan kesaksian serta setia pada
kesaksian kita).
Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56
Yehova menggungguli kita dalam segala hal
Beri tahu para siswa bahwa dalam kehidupan prafana, kita siap untuk datang ke bumi.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah
seorang siswa membacanya dengan keras:
“Allah sendiri, mendapati bahwa Dia berada di tengah-tengah para roh dan kemuliaan,
karena Dia lebih cerdas, melihat adalah pantas untuk menetapkan hukum-hukum
sehingga sisanya dapat memperoleh kesempatan istimewa untuk maju seperti diri-Nya
Sendiri. Hubungan yang kita miliki dengan Allah menempatkan kita dalam suatu situasi
untuk maju dalam pengetahuan. Dia memiliki kuasa untuk menetapkan hukum-hukum
agar memberi petunjuk pada kecerdasan-kecerdasan yang lebih lemah, agar mereka boleh
dipermuliakan bersama dengan-Nya Sendiri” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007],
241).
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang Anda pelajari dari pernyataan Joseph Smith tentang hasrat Bapa Surgawi
bagi kita? (Bapa Surgawi ingin kita maju dan berkembang secara rohani—untuk
menjadi lebih seperti Dia).
Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah siswa menelaah
Abraham 3:24–25 untuk menemukan jawabannya:
• Siapakah “seseorang di antara mereka yang seperti Allah”? (ayat 24).
• Peran apakah yang Dia mainkan?
• Apa yang Dia katakan mengenai satu tujuan dari kefanaan?
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan jawaban mereka
dengan kelas. Kemudian mintalah para siswa menyelidiki Ajaran dan Perjanjian
138:55–56 untuk wawasan mengenai apa yang telah dilakukan untuk mempersiapkan
anak-anak Allah agar berhasil dalam kefanaan. Untuk membantu para siswa
mempersamakan petikan ini dengan diri mereka sendiri, tanyakan:
10
PELAJARAN 3: YEHOVA DAN PELAYANAN PRAFANA-NYA
• Menurut ayat-ayat ini, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk datang ke bumi?
Mintalah kelas untuk merenungkan sejenak sifat-sifat apakah yang dimiliki
Juruselamat di dunia prafana. Mintalah seorang siswa untuk membaca Abraham 3:19,
21 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang diajarkan
tentang Yesus Kristus. Setelah siswa menanggapi, berikan kepada para siswa salinan
pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dan Penatua Bruce R.
McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah mereka membaca
pernyataan tersebut dan menandai kata dan ungkapan yang mengajarkan tentang
Juruselamat:
“Dalam kecerdasan dan kinerja, [Yesus Kristus] jauh melampaui individu dan gabungan
kesanggupan dan prestasi semua orang yang pernah hidup, yang hidup sekarang, dan
yang kelak akan hidup! (Lihat Abraham 3:19).” (Neal A. Maxwell, “O, Divine
Redeemer,” Ensign, November 1981, 8).
“Dengan tunduk pada hukum, dan memiliki hak pilihan mereka, semua roh manusia,
saat masih berada di Hadirat Kekal, mengembangkan kecerdasan, talenta,
kesanggupan, dan kemampuan dalam setiap bentuk, jenis, dan tingkat. Selama rentang
kehidupan yang lama pada waktu itu, berbagai macam bakat dan kemampuan yang tak
terbatas muncul …
“Tuhan memberkahi kita semua dengan hak pilihan; Dia memberi kita hukum-hukum yang akan
memungkinkan kita berkembang dan maju serta menjadi seperti Dia; dan Dia menasihati serta
mengimbau kita untuk mengikuti jalan menuju kemuliaan dan permuliaan. Dia sendiri adalah
personifikasi dan perwujudan segala hal yang baik. Setiap karakteristik dan sifat yang dihasratkan
yang ada di dalam Dia memiliki kegenapan kekal. Bagaimanapun semua anak-Nya yang patuh mulai
menjadi seperti Dia. Ada begitu banyak ragam dan tingkat telenta dan kemampuan di antara kita di
sana seperti halnya di antara kita di bumi ini. Sebagian unggul dalam satu bidang, yang lain unggul di
bidang lainnya. Putra Sulung mengungguli kita semua dalam segala hal” (Bruce R. McConkie, The
Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 1:23).
Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa apa yang menonjol bagi mereka
dalam pernyataan ini. Jika diperlukan, tanyakan:
• Apakah yang Anda pelajari dari kedua Rasul ini tentang sifat-sifat unik Yehova di
dunia prafana? (Para siswa hendaknya memahami bahwa di dunia prafana,
Yehova melampaui gabungan kesanggupan dan prestasi semua anak Bapa
Surgawi).
Berikan kepada para siswa beberapa menit untuk merenungkan pelayanan prafana
Juruselamat serta menuliskan pemikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki.
Mintalah beberapa dari mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka
tulis. Akhiri pelajaran dengan mendorong para siswa untuk memikirkan mengenai
bagaimana mengetahui tentang pelayanan prafana dan sifat-sifat unik Juruselamat
dapat membantu mereka memiliki kasih yang lebih besar dan iman kepada-Nya.
Bacaan Siswa
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59.
11
4
Pendahuluan
Yehova Menciptakan Bumi
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di
bawah pengarahan Bapa-Nya, [Yesus Kristus] adalah pencipta
bumi. ‘Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan’
(Yohanes 1:3)” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Sewaktu para
siswa memahami tujuan kekal penciptaan bumi, mereka dapat
hidup dengan tekad yang lebih kuat untuk memenuhi tujuan dari
penciptaan mereka sendiri.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
• Jika tersedia dalam bahasa Anda, pertimbangkan untuk membaca kutipan dari
Neal A. Maxwell, “Our Creator’s Cosmos,” dalam By Study and by Faith: Selections
from the Religious Educator, diedit oleh Richard Neitzel Holzapfel dan Kent P.
Jackson (2009), 37–50.
Saran untuk Pengajaran
Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian
38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Musa 1:30–33; 2:1
Yehova menciptakan bumi
Perlihatkan sebuah benda yang telah dibuat oleh seseorang untuk Anda (barangkali
sebuah hadiah). Bagikan kepada kelas perasaan Anda tentang benda tersebut dan
orang yang telah membuatnya. Kemudian tanyakan:
• Kapankah seseorang telah membuat sesuatu untuk Anda? Perasaan apakah yang
Anda miliki terhadap orang yang telah membuatnya?
Mintalah para siswa membandingkan dan membedakan Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3;
Efesus 3:9; Ibrani 1:1–2; dan Musa 2:1. Mintalah para siswa mendaftar di papan tulis
keserupaan dan perbedaan yang mereka perhatikan antara petikan-petikan ini.
(Catatan: Sewaktu para siswa belajar membandingkan dan membedakan petikanpetikan tulisan suci, ajaran dan asas dapat dijadikan fokus yang lebih tajam).
Kemudian tanyakan:
• Menurut tulisan suci ini, siapakah yang menciptakan bumi? (Tekankan bahwa
Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa, atau seperti yang diajarkan
oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Seluruh
Penciptakan direncanakan oleh [Bapa Surgawi]” (“The Creation,” Ensign, Mei
2000, 84).
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan membandingkan Ajaran dan
Perjanjian 76:22–24; 104:14–17; dengan Musa 1:30–33 dalam hati, untuk mencari apa
lagi yang Yehova ciptakan. Jika diperlukan, jelaskan bahwa Dia menciptakan duniadunia tak terhitung jumlahnya dan bahwa “bumi penuh adanya, dan ada cukup dan
berlebih-lebih” (A&P 104:17). Bantulah para siswa menganalisis ungkapan ini dengan
menanyakan:
• Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui
Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa banyak
12
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang berbagai
periode sejarah).
Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalah siapa yang
menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengan kuasa apa
bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan
Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta mengidentifikasi
bagaimana bumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan dengan kata-kata
mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian perlihatkan pernyataan
berikut:
“Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan banyak
dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa Surgawi kita”
(Asas-Asas Injil [2009], 23).
Tekankan bahwa sebenarnya, tulisan suci memberikan sedikit detail tentang
bagaimana bumi diciptakan, walaupun kita dijanjikan bahwa detail seperti itu suatu
hari nanti akan diungkapkan (lihat A&P 101:32–34). Lebih banyak lagi diajarkan
dalam tulisan suci tentangtujuan Penciptaan.
Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelas:
• Sewaktu Anda mengamati dunia di sekitar Anda, apakah yang diajarkan ciptaanciptaan Allah kepada Anda tentang Juruselamat, tentang imamat-Nya, dan tentang
reputasi-Nya di dunia prafana?
• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan dan kesaksian
Anda kesaksian Anda tentang Yesus Kristus?
• Bagaimana pemahaman akan kebenaran ini memengaruhi perasaan Anda tentang
bumi?
Sebelum melanjutkan, tekankan kepada para siswa bahwa walaupun Juruselamat
menciptakan bumi, Bapa Surgawi adalah Bapa dari roh kita dan menciptakan tubuh
jasmani Adam dan Hawa.
1 Nefi 17:36; 2 Nefi 2:23–25; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17; Musa
1:27–33, 39
Tujuan penciptaan bumi
Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka menyelidiki
Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; dan Ajaran dan Perjanjian 49:16–17. Anda mungkin
ingin menyarankan agar mereka menandai kata dan ungkapan dalam petikan-petikan
ini yang membantu mereka merumuskan jawaban atas pertanyaan ini: “Bagaimana
Anda akan menjelaskan kepada seorang teman mengapa bumi diciptakan?”
Undanglah beberapa pasangan untuk membagikan jawaban mereka kepada kelas.
Para siswa hendaknya melihat bahwa Yehova menciptakan bumi untuk
menyediakan sebuah tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju
menuju kehidupan kekal. Tanyakan:
• Apakah yang dimaksud dengan ungkapan “seukuran jumlah manusia” dalam
Ajaran dan Perjanjian 49: 17? (Jika diperlukan, lihat ulasan untuk Ajaran dan
Perjanjian 49:16–17 dalam Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian [(Buku
Pedoman Church Educational System, 2001), 106]).
Undanglah para siswa membaca 2 Nefi 2:18–25 dalam hati, dan kemudian tanyakan:
13
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
• Bagaimana keadaan di Taman Eden akan mennghalangi Adam dan Hawa maju
dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi?
• Bagaimana Kejatuhan Adam telah membantu bumi memenuhi tujuan
penciptaannya? (Itu memungkinkan Adam dan Hawa untuk melahirkan anakanak).
• Bagaimana akibat-akibat dari kejatuhan, yang digambarkan dalam ayat 23, dapat
menolong kita maju dalam rencana Bapa Surgawi?
Berikan kepada tiap siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie
(1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Sister Julie B. Beck, mantan presiden
umum Lembaga Pertolongan. Berikan kepada para siswa waktu yang cukup untuk
membaca pernyataan-pernyataan ini dan merenungkan peran Penciptaan dalam
rencana Allah untuk keselamatan anak-anak-Nya.
“Sama seperti keselamatan pasti datang karena Pendamaian, demikian juga
keselamatan datang karena Kejatuhan …
“Dan perlu juga diingat bahwa Kejatuhan dimungkinkan karena sang Pencipta yang tak
terbatas … menciptakan bumi dan manusia serta segala bentuk kehidupan dalam
keadaan sedemikian sehingga mereka dapat jatuh. … Segala sesuatu diciptakan
demikian sehingga mereka dapat jatuh atau berubah, dan dengan demikian diperkenalkan dengan
tipe dan jenis keberadaan yang diperlukan untuk menjalankan semua ketentuan dan syarat dalam
rencana keselamatan kekal Bapa.
“Penciptaan duniawi pertama untuk segala sesuatu ini … sifatnya adalah firdaus. Pada zaman awal
dan Firdaus segala bentuk kehidupan berada dalam keadaan yang lebih tinggi dan berbeda daripada
yang ada sekarang. Kejatuhan yang terjadi membawa mereka mundur dan maju dan terus maju.
Kematian dan prokreasi masih akan memasuki dunia” (Bruce R. McConkie, “Christ and the Creation,”
Ensign, Juni 1982, 9).
Busath.com
“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki teologi
tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian.
Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga dapat tinggal. Allah
menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang merupakan dua bagian penting dari
sebuah keluarga. Adalah bagian dari rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan
serta membentuk sebuah keluarga kekal.
“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin
keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka untuk
memiliki putra dan putri.
“Pendamaian memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu
memperkenankan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana
kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluargakeluarga. Generasi muda perlu memahami bahwa pilar-pilar utama teologi kita dipusatkan pada
keluarga” (Julie B. Beck, “Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12).
• Bagaimana pernyataan-pernyataan ini menolong Anda memahami peran yang
amat penting dari Penciptaan dalam rencana keseluruhan Allah untuk keselamatan
anak-anak-Nya?
• Mengapa penting untuk memahami bahwa bumi diciptakan untuk menolong
mempermuliakan individu dan keluarga? (Sementara para siswa menanggapi,
14
PELAJARAN 4: YEHOVA MENCIPTAKAN BUMI
tulislah asas berikut di papan tulis: Sewaktu kita memahami tujuan penciptaan
bumi, kita dapat mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi
tujuan penciptaan kita.
Jelaskan kepada para siswa bahwa kuasa pemeteraian imamat memungkinkan bagi
suami dan istri serta orangtua dan anak-anak untuk bersama setelah kematian. Tanpa
kuasa pemeteraian yang dipulihkan melalui Elia, anak-anak Allah tidak dapat
menerima berkat-berkat penuh dari permuliaan dan tujuan penciptaan bumi ini tidak
akan digenapi, atau sebagaimana diajarkan dalam Ajaran dan Perjanjian, “bumi akan
sepenuhnya dilenyapkan” (A&P 2:3; lihat juga Maleakhi 4:6).
Akhiri pelajaran dengan memberikan kesaksian tentang kebenaran-kebenaran penting
ini: (1) Yehova menciptakan bumi di bawah arahan Bapa; (2) Dia menciptakan bumi
untuk menyediakan tempat di mana anak-anak Allah dapat tinggal dan maju menuju
kehidupan kekal; dan (3) sewaktu kita memahami tujuan penciptaan bumi, kita dapat
mengembangkan hasrat yang lebih besar untuk memenuhi tujuan penciptaan kita.
Doronglah para siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
mengungkapkan rasa syukur mereka atas ciptaan-ciptaan Yesus Kristus. Doronglah
para siswa untuk menindaki dorongan apa pun dari Roh yang mereka rasakan selama
pelajaran.
Bacaan Siswa
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran dan
Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34;
Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
15
5
Pendahuluan
Yesus Kristus Adalah Yehova
dalam Perjanjian Lama
Dalam bersaksi tentang Juruselamat Yesus Kristus, para nabi
modern telah menyatakan: “Dia adalah Yehova Agung dari
Perjanjian Lama” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,”
Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Yesus Kristus, sebagai Yehova,
menegakkan Injil abadi Bapa Surgawi di bumi dalam setiap
dispensasi zaman untuk mengumpulkan setiap orang dari anakanak Allah yang tersesat. Iman kita kepada Yesus Kristus dapat
diperkuat sewaktu kita mengenali sifat-Nya yang tidak berubah
dan Injil abadi-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “Perjanjian,” Ensign atau Liahona, November 2011, 86–89.
• “Perjanjian Abraham,” Buku Pedoman Siswa Mutiara yang Sangat Berharga (Buku
Pedoman Church Educational System, 2000), 93–98.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa
Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational
System, 2003), 45–48.
Saran untuk Pengajaran
Keluaran 3:11–14; 6:2–3; Yohanes 8:52–53, 56–59; 18:5, 8; 3 Nefi 15:5;
Abraham 1:16; 2:8
Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama
Undanglah para siswa membagikan beberapa nama dan sebutan Juruselamat yang
mereka ketahui. Daftarlah tanggapan mereka di papan tulis. Beri tahu para siswa
bahwa hari ini Anda akan membahas sebuah nama penting, atau sebutan, di mana
Yesus Kristus dikenal sebelum pelayanan fana-Nya. Undanglah mereka untuk
membaca Yohanes 8:52–53, 56–59 dalam hati. Kemudian tanyakan:
• Pertanyaan-pertanyaan apakah yang orang Yahudi ajukan kepada Juruselamat?
• Menurut Anda apakah yang Yesus maksud dengan tanggapan-Nya, “Sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada”? (ayat 58).
Untuk membantu para siswa mendefinisikan ungkapan “Aku telah ada,” bagilah siswa
ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka membaca Keluaran 3:11–14;
6:2–3, untuk mencari bagaimana Allah dalam Perjanjian Lama mengidentifikasi diriNya. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Menurut ayat-ayat ini, nama-nama apakah yang Allah dalam Perjanjian Lama
gunakan untuk mengidentifikasi diri-Nya sendiri? (Jelaskan bahwa Terjemahan
Joseph Smith untuk Keluaran 6:3 terbaca, “Akulah Tuhan Allah Yang Mahakuasa;
Tuhan YEHOVA. Dan tidakkah nama-Ku diketahui oleh mereka?” Lihat juga
Abraham 1:16).
• Bagaimana ayat-ayat ini mengklarifikasi pentingnya pernyataan Yesus Kristus,
“Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (Para siswa hendaknya mengenali bahwa
Yesus Kristus sebelumnya adalah Yehova, Allah dalam Perjanjian Lama dan
AKU ADA Yang Agung).
16
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
Perlihatkan pernyataan berikut:
“Ini adalah penandasan yang terus terang dan tajam tentang keilahian yang juga dapat
dimiliki atau dibuat oleh siapa pun. ‘Sebelum Abraham jadi, Aku adalah Yehova.’ Yakni,
‘Akulah Allah Yang Mahakuasa, AKU ADA Yang Agung. Aku telah ada sejak awal, Yang
Kekal. Aku adalah Allah leluhurmu. Nama-Ku adalah: AKU ADALAH AKU’” (Bruce R.
McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 vol. [1965–73], 1:464).
Yehova adalah “perjanjian atau nama yang pantas dari Allah Israel. Itu menunjukkan ‘Aku Ada Yang
Kekal’” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yehova”).
• Mengapa penting mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Yehova dalam Perjanjian
Lama? (Jawaban dapat mencakup kebenaran berikut: Allah selalu melaksanakan
Injil-Nya melalui Putra-Nya, Yesus Kristus. Lihat juga 3 Nefi 15:5, yang
mencatat ajaran Juruselamat bahwa Dia adalah pemberi hukum).
Anda mungkin ingin mengundang seorang siswa untuk membacakan dengan keras
pernyataan berikut dari Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus, yang adalah Yehova
dalam Perjanjian Lama. … Bapa [Elohim] tidak pernah berhubungan dengan manusia
secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan, dan Dia tidak pernah
menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan memberikan kesaksian tentang
Putra” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27).
• Bagaimana mengetahui bahwa Yehova, atau Yesus Kristus, tak dapat berubah
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Jawaban dapat mencakup
pengetahuan bahwa Yesus Kristus tak dapat berubah menolong kita
memiliki iman bahwa sama seperti Dia menepati janji-janji-Nya kepada
orang-orang yang kita baca dalam tulisan suci, Dia akan menepati janji-janjiNya kepada kita).
Jelaskan bahwa pada awal setelah masa Alkitab, nama Ibrani untuk Yehova (biasanya
direpresentasikan sebagai Yahweh dalam bacaan) dianggap terlalu sakral untuk
diucapkan. Untuk alasan ini, kecuali untuk beberapa pengecualian (lihat Keluaran 6:3;
Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4), penerjemah Alkitab Versi Raja James
menerjemahkan kata Yehova sebagai TUHAN (semua dalam huruf besar). Di zaman
Yudaisme modern, ini diganti dengan kata Adonai, yang berarti “Tuhan.”
Kejadian 13:14–16; 17:1–9; Musa 6:51–52, 64–66; Abraham 1:18–19; 2:8–11
Yehova menegakkan Injil abadi pada zaman dahulu.
Dengan para siswa masih bekerja sebagai pasangan, mintalah mereka membaca Musa
6:51–52, 64–66 dan mengidentifikasi apa yang Yehova ajarkan kepada Adam. Beri tahu
mereka bahwa dalam ayat 51–52, Yehova berbicara atas nama Bapa. Kemudian
tanyakan:
• Apakah yang Anda perhatikan tentang Injil yang diajarkan kepada Adam? (Itu
adalah Injil yang sama dengan yang diajarkan sekarang [lihat 2 Nefi 31:10–16
untuk contoh tentang Injil yang sama dengan yang diajarkan di Benua Amerika].
Pertimbangkan untuk menekankan kebenaran ini dengan menuliskan pernyataan
17
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
berikut di papan tulis: Injil Yesus Kristus adalah abadi dan tidak berubah
dalam tiap dispensasi Injil.
Tunjukkan kepada para siswa bahwa dalam dispensasi belakangan, Yehova
memperbarui Injil abadi-Nya melalui sebuah perjanjian dengan Abraham yang dikenal
sebagai perjanjian Abraham. Bagilah kelas menjadi dua bagian. Tugasi separuh kelas
untuk menelaah Kejadian 13:14–16; 17:2–8; Abraham 1:18–19; 2:8–11 dan membuat
daftar janji-janji yang Tuhan buat kepada Abraham. Tugasi separuh kelas yang lain
untuk menelaah Kejadian 17:1–5, 9; Abraham 1:19; 2:8–11 dan membuat daftar apa
yang harus dilakukan Abraham agar dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan.
(Catatan: Sewaktu para siswa belajar cara mengidentifikasi daftar dalam tulisan suci,
mereka akan lebih mampu mengenali pokok-pokok utama yang ingin ditekankan oleh
penulis tulisan suci).
Sementara para siswa menelaah, salinlah bagan berikut di papan tulis, dengan
menyisakan tempat kosong untuk mendaftar tanggapan-tanggapan:
Perjanjian Abraham
Janji-Janji yang Dibuat Kepada Abraham
Tanggung Jawab Abraham
Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa dari tiap kelompok untuk
datang ke papan tulis dan menuliskan temuan-temuan mereka di bawah judul yang
sesuai. Pertimbangkan untuk merangkum perjanjian Abraham dengan menampilkan
dan meminta seorang siswa membaca dengan keras pernyataan berikut:
“Abraham menerima Injil dan ditahbiskan pada keimamatan yang lebih tinggi (A&P 84:14; Abraham
2:11), dan dia masuk dalam pernikahan selestial, yaitu perjanjian permuliaan (A&P 131:1–4; 132:19,
29). Abraham menerima janji bahwa semua berkat dari perjanjian-perjanjian ini akan ditawarkan
kepada keturunan fananya (A&P 132:29–31; Abraham 2:6–11). Bersama-sama, perjanjian dan janji
ini disebut perjanjian Abraham. Pemulihan perjanjian ini adalah pemulihan Injil di zaman terakhir,
karena melaluinya semua bangsa di bumi diberkati (Gal. 3:8–9, 29; A&P 110:12; 124:58; Abraham
2:10–11)” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Perjanjian Abraham”; scriptures.lds.org).
Tekankan bahwa sejak awal, Bapa membuat perjanjian dengan anak-anak-Nya untuk
mengumpulkan mereka bersama melalui kebenaran, tata cara, dan berkat dari Injil
abadi. Pemulihan Injil mencakup pemulihan perjanjian Abraham. Yakni, perjanjian
Abraham adalah bagian penting dari perjanjian yang baru dan abadi, yang adalah
kegenapan Injil Yesus Kristus. Tanyakan kepada para siswa:
• Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah keturunan Abraham dan pewaris untuk
semua yang Allah janjikan kepadanya memengaruhi cara Anda hidup?
18
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
• Bagaimana ketersediaan berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham dan
keturunannya memperkuat keluarga dan membimbing kita dalam keputusankeputusan yang kita buat?
Undanglah para siswa untuk membagikan cara-cara mereka dapat memperoleh
berkat-berkat yang dijanjikan dari perjanjian ini bagi diri mereka sendiri dan keluarga
mereka, pada waktu lalu, saat ini, dan yang akan datang.
Yosua 24:3–13; 1 Nefi 17:23–32
Yehova memberkati dan memimpin Israel zaman dahulu.
Beri tahu para siswa bahwa sebagai bagian dari perjanjian Abraham, Yehova
menjanjikan berkat-berkat Injil kepada keturunan Abraham dan mereka yang
berkumpul bersama mereka. Undanglah separuh kelas untuk membaca Yosua 24:3–13,
dan undanglah separuh lainnya untuk membaca 1 Nefi 17:23–32. Mintalah para siswa
mencari kata dan ungkapan yang mengajarkan apa yang Yehova ajarkan untuk Israel
zaman dahulu. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai apa yang
mereka temukan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk berbagi apa
yang telah mereka pelajari. Tulislah tanggapan siswa di papan tulis. Untuk wawasan
mengenai mengapa Yehova melakukan beberapa dari hal-hal yang Dia lakukan,
mintalah seorang siswa untuk membaca Keluaran 6:2–6 dengan keras. Tanyakan
kepada kelas:
• Alasan apakah yang Yehova berikan dengan melakukan banyak hal yang
tentangnya Anda baca dalam Yosua dan 1 Nefi?
• Apa yang diberitahukan hal ini kepada Anda tentang janji-janji yang Tuhan buat
kepada Anda? (Sewaktu para siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan
tulis: Jika kita hidup dengan setia, Tuhan akan menepati janji-janji yang telah
Dia buat kepada kita.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut dari
Presiden Dieter F. Uchtdorf:
2008, 23).
“Karena Allah telah setia dan telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita dapat
berharap Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya kepada
kita di masa kini dan masa depan. Di saat sulit, kita dapat berpegang teguh pada
pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama demi kebaikan [kita]’ [A&P
90:24]” (“Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign atau Liahona, November
• Bagaimana mengetahui tentang tindakan-tindakan Yehova di zaman dahulu dapat
menolong Anda selama masa pencobaan Anda?
• Apa yang Dia lakukan bagi Israel zaman dahulu yang juga akan Dia lakukan bagi
Anda?
Bersaksilah bahwa dalam setiap dispenasi zaman, Yesus Kristus telah memberkati
anak-anak Allah dengan Injil abadi. Sama seperti umat perjanjian pada zaman dahulu
telah menerima berkat-berkat yang dijanjikan dari Tuhan, demikian pula kita dapat
menerimanya dengan syarat kepatuhan kita.
Bacaan Siswa
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52,
64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11.
19
PELAJARAN 5: YESUS KRISTUS ADALAH YEHOVA DALAM PERJANJIAN LAMA
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman Siswa
Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational
System, 2003), 45–48.
20
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Pendahuluan
Para nabi modern telah menyatakan bahwa Yesus Kristus:
“menetapkan sakramen sebagai peringatan akan kurban
pendamaian-Nya yang agung” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian
Para Rasul,”Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Di samping tata
cara sakramen, tulisan suci memberi tahu kita tentang banyak
6
peristiwa, keadaan, benda, dan orang yang dimaksudkan untuk
mengingatkan kita dan mengajar kita mengenai misi dan
pelayanan Yesus Kristus. Pelajaran ini membantu para siswa
mempertimbangkan beberapa dari perlambang, bayangan, dan
simbol tulisan suci ini yang mengarahkan kita kepada Juruselamat.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19.
• “Bagian Pemerkayaan C: Simbolisme dan Tipologi dalam Perjanjian Lama,” Buku
Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman
Church Educational System, 2003), 111–15.
Saran untuk Pengajaran
2 Nefi 11:4; Musa 6:63
Simbol dalam tulisan suci tentang Kristus
Perlihatkan beberapa gambar tentang tanda atau simbol yang terkenal seperti yang
berikut:
Setelah para siswa mengidentifikasi arti dari masing-masing tanda, tanyakan kepada
mereka untuk contoh-contoh mengenai tanda atau simbol yang mudah dikenali
lainnya.
Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah tiap pasangan untuk
menelaah dan membandingkan 2 Nefi 11:4 dengan Musa 6:63. Mintalah mereka
membahas apa persamaan dalam petikan-petikan ini secara umum dan apa yang
diajarkannya tentangYesus Kristus dan tujuan ciptaan-ciptaan Allah. Setelah
pasangan-pasangan membahas temuan-temuan mereka, tanyakan kepada kelas:
21
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Bagaimana Anda akan menyatakan kebenaran sentral yang dicatat dalam petikanpetikan ini? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Segala
sesuatu diciptakan untuk bersaksi tentang Yesus Kristus).
• Apa beberapa contoh tentang hal-hal yang telah “diberikan oleh Allah” yang
adalah “perlambangan tentang” (2 Nefi 11:4), atau simbolis tentang, Yesus Kristus?
Beri tahu para siswa bahwa segala tulisan suci berisikan perlambang, bayangan,
simbol, dan kemiripan tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa perlambang, bayangan,
simbol, dan kemiripan adalah pelukisan tentang kenyataan yang lebih besar. Misalnya,
Liahona yang digambarkan dalam Kitab Mormon adalah pelukisan tentang firman
Kristus. Dalam bagian pelajaran ini, kita akan membahas perlambang dan
perumpamaan yang ditemukan dalam Perjanjian Lama. Banyak dari perumpamaan ini
adalah dalam bentuk orang, benda, peristiwa, dan keadaan (mungkin bermanfaat
untuk menuliskan kategori-kategori ini di papan tulis). Salinlah daftar rujukan tulisan
suci berikut di papan tulis, atau berikan kepada para siswa sebagai selebaran:
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus
Kristus dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam
Kehidupan Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub
4:4–5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36;
1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14–15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan
Perjanjian 20:22
Bilangan 21:4–9.
Yohanes 3:14–15; Helaman
8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38– 40
Tugasi satu siswa atau lebih untuk menelaah masing-masing rangkaian petikan tulisan
suci dan untuk mempersiapkan diri menjelaskan simbolisme Perjanjian Lama dan
bagaimana itu merujuk pada Yesus Kristus. Setelah waktu yang cukup, mintalah siswa
untuk berbagi apa yang telah mereka temukan.
Jika waktu mengizinkan, pertimbangkan juga untuk membahas beberapa dari simbol
tentang Kristus yang diidentifikasi oleh Penatua Russell M. Nelson dari Kuorum Dua
Belas Rasul dalam artikelnya “In This Holy Land” (Tambuli, Februari 1991, 10–19).
Bersama kelas, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
22
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Mengapa menurut Anda segala sesuatu telah diciptakan untuk melukiskan atau
menyimbolkan Juruselamat?
• Apakah manfaat dari berupaya secara berkelanjutan untuk menemukan bagaimana
segala sesuatu bersaksi tentang Yesus Kristus? (Pastikan para siswa memahami
asas berikut: Kita dapat belajar lebih banyak tentang Yesus Kristus sewaktu
kita mengenali perumpamaan, perlambang, dan simbol yang bersaksi
tentang Dia).
• Bagaimana sesuatu yang menyimbolkan Juruselamat telah memperkuat iman Anda
kepada-Nya?
• Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengenali Kristus dalam simbol-simbol
yang telah diberikan kepada kita?
2 Nefi 11:2–6
Lambangdan gambaran tentang Kristus dalam perjanjian dan tata cara Injil.
Jelaskan bahwa segmen pelajaran ini akan berfokus pada aspek yang berbeda dari Injil
Yesus Kristus yang berisikan simbol dan gambaran tentang Kristus. Undanglah para
siswa untuk menyelidiki 2 Nefi 11:2–6, untuk mencari hal-hal yang membuat jiwa Nefi
senang. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka
temukan.
• Terhadap apakah Nefi merasa senang?
Jelaskan ungkapan “perjanjian-perjanjian Tuhan” dalam ayat 5. Jelaskan bahwa
perjanjian dan tata cara adalah bagian yang penting dari Injil abadi Yesus Kristus. Ada
banyak unsur dari perjanjian dan tata cara yang bersifat simbolis dan mengajarkan
tentang dan menuntun kita kepada Yesus Kristus. Perlihatkan pernyataan berikut oleh
Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah
seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Setiap tata cara atau pelaksanaan ilahi yang ditetapkan oleh Allah, setiap
pengurbanan, simbolisme, dan kemiripan; semua yang pernah Allah berikan kepada
umat-Nya—semuanya ditetapkan dan ditegakkan sedemikian rupa sehingga bersaksi
tentang Putra-Nya dan memusatkan iman orang-orang yang percaya kepada-Nya dan
pada penebusan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk Dia lakukan” (The Promised
Messiah: The First Coming of Christ [1978], 28).
• Apa sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam pernyataan ini? (Satu
kemungkinan jawaban adalah bahwa kita akan melihat simbol-simbol Kristus
dalam tata cara-tata cara Injil jika kita mencarinya).
• Bagaimana pengetahuan ini dapat bermanfaat sewaktu kita berperan serta dalam
tata cara-tata cara Injil?
Undanglah para siswa untuk menelaah Roma 6:3–6 dan 3 Nefi 18:7, 11 dalam hati,
untuk mencari simbol-simbol yang merujuk pada Juruselamat. Kemudian tanyakan:
• Apa beberapa cara yang diajarkan perjanjian atau tata cara Injil tentang
Juruselamat dan menolong Anda mengingat-Nya?
Untuk membantu para siswa merasakan kebenaran dan pentingnya belajar untuk
mengenali perlambang dan simbol tentang Kristus, ajukan pertanyaan-pertanyaan
seperti berikut:
23
PELAJARAN 6: PERLAMBANG, BAYANGAN, DAN SIMBOL TENTANG YESUS KRISTUS
• Apa sebuah simbol tentang Juruselamat yang memiliki makna besar bagi Anda?
• Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda memperhatikan simbol ini?
• Bagaimana melihat ini sebagai simbol tentang Kristus telah memberkati kehidupan
Anda?
Undanglah para siswa untuk menerapkan asas-asas dalam pelajaran ini dengan
mengundang mereka untuk menuliskan bagaimana mereka dapat mengenali dengan
lebih baik lagi perlambang, bayangan, dan simbol tentang Juruselamat dalam tulisan
suci, dalam tata cara-tata cara Injil, dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Doronglah mereka untuk memilih hari dalam waktu dekat di mana mereka akan
secara sadar mencari gambaran, benda, atau peristiwa yang mengingatkan mereka
tentang Juruselamat. Doronglah mereka untuk menyimpan sebuah daftar tentang apa
yang mereka temukan dan membagikan daftar mereka kepada seorang anggota
keluarga atau teman atau mungkin melalui media sosial.
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19.
24
Yesus Kristus—Putra Tunggal
Allah dalam Daging.
Pendahuluan
Pada zaman dahulu, berita tentang kelahiran Juruselamat adalah
kabar gembira yang dimaklumkan oleh banyak orang—Allah telah
mengutus Putra-Nya untuk menebus dunia. “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan Yesus adalah “Putra
7
Sulung Bapa, Putra Tunggal yang diperanakkan dalam daging,
Penebus dunia” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2–3). Dalam
pelajaran ini, para siswa akan mengetahui mengapa amat penting
bahwa Yesus dilahirkan dari ibu yang fana dan Bapa yang baka.
Bacaan Latar Belakang
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66.
Saran untuk Pengajaran
Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Mosia 3:7–8
“Putra Tunggal Bapa”
Mulailah kelas dengan memutar video “The Nativity” (2:59). (Unduhlah dan pratinjau
video sebelum kelas).
Setelah video, tanyakan:
• Aspek-aspek apakah dari kelahiran Juruselamat yang penting bagi Anda dan
mengapa?
Beri tahu para siswa bahwa dalam pelajaran ini mereka akan membahas sebuah aspek
tentang kelahiran Yesus Kristus yang amat penting bagi pemahaman kita tentang
kemampuan Juruselamat untuk memenuhi peran-Nya dalam rencana Bapa.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 1:18–19 dengankeras, dan mintalah
kelas untuk memvisualisasikan situasi yang digambarkan ayat-ayat ini. (Catatan:
Memvisualisasikan adalah keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat
membantu membuat laporan tulisan suci lebih gamblang dan nyata). Kemudian
tanyakan kepada para siswa bagaimana perasaan mereka jika mereka mendapati diri
mereka berada dalam situasi serupa dengan Yusuf. Mintalah para siswa untuk
membaca Matius 1:20–24 dalam hati dan mengidentifikasi mengapa Yusuf
memutuskan untuk “bermaksud menceraikan [Maria] dengan diam-diam” (ayat 19),
yang berarti membatalkan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam. (Catatan:
Mendefinisikan kata dan ungkapan yang sulit membantu para siswa memahami
tulisan suci. Untuk ayat-ayat ini, Anda boleh menggunakan penjelasan berikut:
(1) nama Yesus [Yesua dalam bahasa Aram] berarti “Yehova adalah keselamatan” atau
“Yehova menyelamatkan”; (2) tulisan suci yang dirujuk dalam Matius 1:22–23 adalah
Yesaya 7:14; dan (3) nama Emanuel berarti “Allah beserta kita”).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:26–30 dengan keras. Mintalah
kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan petikan ini tentang Maria.
Mintalah para siswa untuk menjelaskan apa yang mereka temukan. Kemudian
undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:31–35 dengan keras sementara
kelas mengikuti. Tanyakan:
• Bagaimana ayat-ayat ini menegaskan siapa Bapa dari Yesus?
Gambarkan diagram berikut di papan tulis:
25
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
Ajukan kepada seorang anggota kelas pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa ciri-ciri fisik yang Anda warisi dari ayah Anda? Apa ciri-ciri fisik yang Anda
warisi dari ibu Anda?
Tambahkan tanggapan siswa pada diagram di papan tulis (lihat contoh yang
menyertainya):
Hapus diagram sebelumnya dan gambarlah yang berikut di papan tulis:
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage (1862–1933) dari
Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras.
“Anak itu yang akan dilahirkan dari Maria diperanakkan oleh Elohim, Bapa yang Kekal,
tidak melanggar hukum alam tetapi selaras dengan pernyataan yang lebih tinggi
darinya; … Dalam sifat-Nya akan digabungkan kuasa Keallahan dengan kesanggupan
dan kemungkinan kefanaan; dan ini melalui operasi biasa hukum dasar keturunan, yang
dinyatakan oleh Allah, ditunjukkan melalui ilmu pengetahuan, dan diakui oleh filsafat,
bahwa makhluk-makhluk yang hidup akan berkembang biak—menurut jenisnya. Anak itu, Yesus akan
mewarisi sifat-sifat jasmani, mental, dan rohani, kecenderungan, dan kuasa yang mencirikan
orangtua-Nya—satu baka dan dimuliakan—Allah, yang lainnya adalah manusia—perempuan” (Jesus
the Christ, edisi ke-3 [1916], 81).
• Sifat-sifat penting apakah yang Juruselamat warisi dari orangtua-Nya masingmasing?
26
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
Sewaktu para siswa menanggapi, daftarlah di papan tulis di bawah “Maria” sifat-sifat
yang Yesus Kristus warisi dari ibu-Nya (seperti kefanaan—kemampuan untuk
menderita rasa sakit dan untuk mati secara jasmani). Daftarlah di bawah “Bapa
Surgawi” sifat-sifat yang Yesus warisi dari Bapa-Nya (seperti kuasa
Keallahan—kebakaan atau kuasa untuk hidup selamanya; lihat Yohanes 10:17–18).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Mosia 3:7–8 dengan keras. Tanyakan:
• Mengapa Juruselamat membutuhkan kuasa dari baik kefanaan maupun kebakaan
untuk menuntaskan Pendamaian? (Sementara para siswa menanggapi, pastikan
mereka memahami kebenaran berikut: Sebagai Putra Tunggal Allah dalam
daging, Yesus Kristus mampu melaksanakan kurban Pendamaian, yang
mengharuskan Dia untuk lebih mampu bertahan daripada yang dapat
dilakukan oleh seorang manusia fana, dan dengan demikian menggenapi
peran-Nya dalam rencana Bapa. Di samping itu, karena Yesus memiliki kuasa
atas kematian, Dia memiliki kesanggupan untuk bangkit dari orang mati.
Pastikan para siswa memahami bahwa jika Yesus Kristus telah dilahirkan dari dua
orangtua fana, Dia tidak akan dapat mengatasi kematian atau menahan rasa sakit
tak terhingga dan penderitaan dari Pendamaian. Jika Dia dilahirkan dari dua
orangtua baka, Dia tidak akan tunduk pada penderitaan dan kematian jasmani).
Untuk menekankan lebih lanjut ajaran yang amat penting ini, berikan kepada tiap
siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Rober E. Wells dari Tujuh Puluh,
dan berikan mereka waktu untuk membaca dan merenungkannya.
“Keputraan ilahi Yesus Kristus… adalah kunci bagi pemahaman seluruh rencana
keselamatan. Dia adalah Putra Sulung Bapa dalam keberadaan prafana dan Putra
Tunggal Bapa di bumi. Allah Bapa yang Kekal adalah orangtua harfiah dari Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus dan dari anak-anak roh-Nya yang lain …
“‘Keputraan ilahi’ juga merujuk pada sebutan ‘Putra Tunggal dalam daging.’ …
Sebutan ini menandakan bahwa tubuh jasmani Yesus adalah anak keturunan dari seorang ibu yang
fana dan Bapa Kekal yang baka, yang kebenarannya sangat penting bagi Pendamaian, suatu tindakan
paling penting yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Kristus memiliki kuasa untuk
menyerahkan nyawa-Nya dan kuasa untuk mengambilnya kembali karena Dia telah mewarisi
kebakaan dari Bapa Surgawi-Nya. Dari Maria, ibu-Nya, Kristus mewarisi kefanaan, atau kuasa untuk
mati.
“Pendamaian tak terbatas dari Kristus dan Keputraan ilahi Kristus berjalan seiring untuk membentuk
ajaran tunggal yang paling penting dari seluruh Kekristenan” (“Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65).
Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Maria menolong Anda
memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat?
• Bagaimana mengenali sifat-sifat Yesus yang diwarisi dari Bapa Surgawi menolong
Anda memercayai dan memiliki iman kepada Juruselamat?
1 Nefi 11:13–21
Nefi melihat abdikasi Allah
Beri tahu para siswa bahwa kita membaca dalam Kitab Mormon bahwa Nefi melihat
sebuah penglihatan di mana dia mempelajari tentang asal-usul Yesus Kristus. Kita
dapat mempelajari kebenaran-kebenaran tambahan dari penglihatannya. Undanglah
27
PELAJARAN 7: YESUS KRISTUS—PUTRA TUNGGAL ALLAH DALAM DAGING
beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras 1 Nefi 11:13–21. Mintalah
kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi ajaran-ajaran penting yang diajarkan
dalam petikan ini. Jelaskan bahwa, dalam konteks ini, kata abdikasi berarti turun dari
kondisi yang lebih tinggi ke kondisi yang lebih rendah untuk menanggung status yang
lebih rendah.
• Siapakah yang Nefi pelajari akan menjadi orangtua Yesus Kristus? (Para siswa
hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Allah, Bapa Kekal, dan Maria
adalah orangtua Yesus Kristus fana).
• Sewaktu Anda mempertimbangkan pelajaran-pelajaran dalam kursus sejauh ini,
mengapa kelahiran Yesus Kristus dianggap bagian dari abdikasi-Nya?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Brother Tad R. Callister, presiden umum Sekolah
Minggu, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:
“Allah sang Putra menukarkan rumah surgawi-Nya disertai segala sifat selestialnya
dengan tempat tinggal fana dengan segala sifat primitifnya. Dia, ‘Raja surga’ (Alma
5:50), ‘Tuhan Yang Mahakuasa yang memerintah’ (Mosia 3:5), meninggalkan takhta
untuk mewarisi sebuah palungan. Dia menukar kekuasaan seorang allah dengan sifat
ketergantungan seorang bayi. … Itu adalah sebuah pertukaran dengan dimensi yang
tak sebanding. … Yehova yang agung, pencipta dunia-dunia tak terhitung jumlahnya, tak terbatas
dalam kebajikan dan kuasa, turun ke dunia ini dengan dibungkus kain lampin serta berada dalam
sebuah palungan” (The Infinite Atonement [2000], 64).
Untuk membantu para siswa memahami bagaimana kelahiran fana Yesus Kristus juga
merupakan bagian dari abdikasi Allah Bapa, bacalah dengan keras pernyataan berikut
oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Abdikasi Allah (yang berarti Bapa) sesungguhnya mencakup bahwa walaupun Dia
adalah Sosok yang dipermuliakan, disempurnakan, dimuliakan, Dia secara pribadi dan
harfiah menjadi Bapa dari seorang Anak Keturunan fana yang dilahirkan dari
perempuan fana” (Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 155).
Akhiri dengan menanyakan kepada para siswa pikiran dan perasaan apa yang mereka
miliki terhadap Juruselamat sewaktu mereka memikirkan abdikasi-Nya dan sifat
menakjubkan dari kelahiran-Nya. Tanyakan apakah ada di antara mereka yang ingin
membagikan kesaksian mereka tentang Juruselamat sebagai akhir dari kelas hari ini.
Bacaan Siswa
• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66.
28
Yesus Kristus Menggenapi
Segala Kebenaran
Pendahuluan
Yesus Kristus menjalani kehidupan yang sempurna dengan tunduk
pada kehendak Bapa Surgawi dalam segala hal. Para nabi modern
telah bersaksi: “Meski tanpa dosa, [Yesus Kristus] dibaptiskan
untuk menggenapi segala kesalehan” (“Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul,” Ensignatau Liahona, April 2000, 2).
8
Seperti Juruselamat, kita menggenapi kebenaran ketika kita tunduk
pada tata cara dan perjanjian Injil abadi. Pelajaran ini menyelidiki
bagaimana Juruselamat tunduk pada Injil abadi dan bagaimana
kita dapat mengikuti teladan-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Robert D. Hales, “The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,” Ensign, November 2000, 6–9
Saran untuk Pengajaran
Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–9
Pembaptisan Yesus Kristus
Mintalah para siswa memikirkan situasi berikut:
Dalam sebuah percakapan dengan seorang teman tentang agama, pokok bahasan
mengenai baptisan muncul. Setelah Anda menjelaskan mengapa kita dibaptis, teman
Anda bertanya, “Saya memahami bahwa kita dibaptis untuk dibersihkan dari dosa.
Tetapi Yesus adalah sempurna; Dia tidak memiliki dosa apa pun. Jadi mengapa Dia
dibaptis?
Berikan waktu kepada para siswa untuk memikirkan pertanyaan ini, dan kemudian
undanglah mereka untuk menanggapi.
Setelah sedikit pembahasan, undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 3:13–17
dengan keras, atau perlihatkan video “Pembaptisan Yesus” (2:55) dari Video Alkitab
Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). JIka Anda
memperlihatkan video, undanglah para siswa untuk mengikuti dalam tulisan suci
mereka.
Setelah video, tanyakan:
• Alasan apakah yang Yesus berikan untuk dibaptis? (Pertimbangkan untuk menulis
ajaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus dibaptis untuk menggenapi segala
kebenaran).
• Menurut Anda apakah artinya bahwa Yesus dibaptis “untuk memenuhi segala
kesalehan”? (Matius 3:15).
Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, berikan mereka waktu untuk
menyelidiki tulisan suci mereka. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka
menuliskan 2 Nefi 31:4–9 di sisi tulisan suci mereka di sebelah Matius 3:15. Mintalah
para siswa membaca 2 Nefi 31:5–6 dalam hati, dengan memperhatikan pertanyaan
yang Nefi ajukan. Setelah waktu yang cukup, jelaskan bahwa Nefi menjawab
pertanyaan ini dalam 2 Nefi 31:7–9. Undanglah seorang siswa untuk membaca ayatayat ini dengan keras, mintalah kelas untuk mengikuti bersama dan mengidentifikasi
cara-cara Juruselamat menggenapi segala kebenaran dengan dibaptis. Anda mungkin
29
PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN
ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang mereka temukan. Sementara para
siswa membagikan apa yang telah mereka identifikasi, tulislah pernyataan-pernyataan
berikut di papan tulis:
Untuk merendahkan hati-Nya di hadapan Bapa.
Dia bersaksi kepada Bapa bahwa Dia akan mematuhi perintah-perintah-Nya.
Dia memperlihatkan kepada anak-anak manusia gerbang yang melaluinya mereka
dapat memasuki kerajaan selestial.
Dia memberikan teladan bagi kita.
(Catatan: Kegiatan ini akan menjadikan para siswa melatih keterampilan penelaahan
tulisan suci dalam membuat daftar, sehingga membantu mereka mengidentifikasi
pokok-pokok penting yang ingin ditekankan oleh penulis tulisan suci).
Ingatkan para siswa tentang pertanyaan yang Nefi ajukan (lihat ayat 6). Kemudian
tanyakan:
• Dengan mengingat butir-butir di papan tulis, bagaimana pembaptisan Yesus
Kristus memberikan teladan tentang apa maknanya menjadi saleh?
Sementara para siswa menanggapi, pastikan gagasan-gagasan berikut diidentifikasi
dan dibahas (Anda mungkin ingin mengganti butir-butir di papan tulis dengan yang
ini):
Kesalehan termasuk dengan rendah hati menyepadankan dengan kehendak
Bapa.
Kesalehan termasuk membuat perjanjian dengan Bapa untuk mematuhi
perintah-perintah-Nya.
Kesalehan termasuk menerima tata cara-tata cara keselamatan.
Kesalehan termasuk mengikuti teladan yang diberikan oleh Yesus Kristus.
Tanyakan kepada kelas:
• Bagaimana kita dapat menerapkan teladan kesalehan Yesus dalam kehidupan kita
sendiri?
Bersaksilah kepada kelas Anda bahwa, seperti kita, Yesus tunduk pada semua
ketentuan dan syarat dari rencana Bapa Surgawi. Kehidupan-Nya yang sempurna
adalah teladan yang hendaknya kita upayakan untuk ikuti.
2 Nefi 31:10–21
Mengikuti teladan Juruselamat
Undanglah seorang siswa untuk membaca 2 Nefi 31:10–12 dengan keras. Tanyakan
kepada kelas:
• Dalam ayat 10, ajakan apakah yang Juruselamat sampaikan kepada kita semua?
• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Yesus katakan yang harus kita lakukan untuk
mengikuti Dia?
Mintalah para siswa untuk membaca 2 Nefi 31:16–17 dalam hati. Kemudian tanyakan:
30
PELAJARAN 8: YESUS KRISTUS MENGGENAPI SEGALA KEBENARAN
• Apa lagi yang harus kita lakukan untuk mengikuti teladan Juruselamat?
• Apakah yang dimaksud dengan bertahan sampai akhir dan mengikuti “teladan
Putra Allah yang Hidup”? (ayat 16). (Anda bisa menekankan kata lakukanlah dalam
ayat 17. Juga tekankan asas berikut: Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus
Kristus, kita dapat menggenapi segala kebenaran, seperti yang Dia lakukan).
Jelaskan kepada para siswa bahwa tulisan suci yang telah mereka baca dalam 2 Nefi 31
berisikan intisari dari Injil abadi, yang telah Bapa Surgawi tegakkan sebelum
penciptaan dunia.
Undanglah siswa untuk menganalisis Roma 6:3–6, dengan mencari kata kunci atau
ungkapan yang menegaskan bahwa mengikuti teladan Yesus Kristus menuntut lebih
dari sekadar dibaptis. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menandai
apa yang mereka temukan.
Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah mereka untuk membacanya dalam
hati. Undanglah mereka untuk memikirkan bagaimana pembaptisan mereka sendiri
telah memengaruhi kehidupan mereka.
“Ketika kita memahami perjanjian baptisan kita dan karunia Roh Kudus, itu akan
mengubah kehidupan kita dan akan meneguhkan kesetiaan total kita pada kerajaan
Allah. Ketika godaan-godaan datang di hadapan kita, jika kita mau mendengarkan, Roh
Kudus akan mengingatkan kita bahwa kita telah berjanji untuk mengingat Juruselamat
kita dan mematuhi perintah-perintah Allah …
“Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus, kita, juga, menunjukkan bahwa kita akan bertobat dan patuh
dalam menaati perintah-perintah Bapa kita di Surga. Kita merendahkan hati kita dengan hati yang
hancur dan roh yang menyesal sewaktu kita mengenali dosa-dosa kita dan mengupayakan
pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita (lihat 3 Nefi 9:20). Kita membuat perjanjian bahwa
kita akan bersedia mengambil bagi diri kita nama Yesus Kristus dan selalu mengingat-Nya …
“… Saya berdoa agar kita masing-masing sebagai anggota dari kerajaan-Nya akan memahami
bahwa pembaptisan dan pengukuhan kita adalah pintu gerbang ke dalam kerajaan-Nya. Ketika kita
masuk, kita membuat perjanjian untuk berada dalam kerajaan-Nya—selamanya!” (“The Covenant of
Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,” Ensign, November 2000, 7–8, 9).
Tanyakan kepada para siswa yang berikut:
• Bagaimana dengan dibaptis telah menolong Anda mengikuti teladan Juruselamat
dalam menggenapi segala kebenaran?
Berikan kepada para siswa waktu sejenak untuk merenungkan tentang seberapa baik
mereka memenuhi standar-standar kebenaran yang ditunjukkan oleh Juruselamat saat
pembaptisan-Nya. Mintalah para siswa merenungkan apa lagi yang dapat mereka
lakukan untuk memperlihatkan kepatuhan pada Bapa Surgawi.
Bacaan Siswa
• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21.
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9
31
9
Pendahuluan
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
Dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” para
pemimpin Gereja menyatakan: “Kami menyampaikan kesaksian
kami akan kenyataan kehidupan [Juruselamat] yang tak tertandingi
dan kebajikan tanpa batas kurban pendamaian-Nya yang agung.
Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian
dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih
akan hidup di atas bumi ini” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Pelajaran ini akan memperlihatkan bahwa Juruselamat tak
tertandingi karena, di antara alasan-alasan lain, Dia tanpa dosa
dan secara sempurna tunduk pada Bapa Surgawi. Dengan
menelaah interaksi-Nya bersama perempuan Samaria di pinggir
sumur, para siswa akan melihat juga pengaruh mendalam yang
dapat Dia miliki terhadap siapa pun yang membuka hati mereka
kepada-Nya.
Saran untuk Pengajaran
Matius 4:1–11; 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22
Yesus Kristus menjalani kehidupan tanpa dosa.
Mulailah kelas dengan menulis di papan tulis kehendakku dan kehendak Allah.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:38 dengan keras, dan mintalah
para siswa mengikuti bersama, mencari berapa banyak keputusan “kehendak-Ku”
yang Yesus buat. Undanglah para siswa untuk memikirkan dalam hati mereka berapa
banyak keputusan yang telah mereka buat baru-baru ini yang dapat dikategorikan
sebagai “kehendakku” dan berapa banyak yang dapat dikategorikan sebagai
“kehendak Allah.”
Beri tahu para siswa bahwa setelah pembaptisan-Nya, Yesus digoda oleh Setan untuk
melakukan hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai “kehendakku.” Mintalah
beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Matius 4:1–11.
Undanglah kelas untuk mengikuti, dengan mencari bagaimana Yesus Kristus
mengatasi godaan. (Pertimbangkan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa
Terjemahan Joseph Smith untuk Matius 4:1–11 mengklarifikasi bahwa Roh, bukan
Setan, yang membawa Yesus ke bubungan bait suci [lihat ayat 5] dan kemudian ke atas
sebuah gunung yang tinggi [lihat ayat 8]. Setelah Roh membawa Yesus ke tempattempat ini, iblis datang untuk menggoda-Nya.
• Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi
godaan-godaan Setan?
• Apakah yang Anda pelajari dari teladan Juruselamat dalam ayat-ayat ini?
• Bagaimana godaan-godaan yang Juruselamat hadapi serupa dengan godaangodaan yang kita hadapi dalam kehidupan kita?
Perlihatkan dan baca pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970),
yang mengulas tentang godaan-godaan yang Yesus hadapi di padang belantara:
“Hampir setiap godaan yang datang kepada Anda dan saya datang dalam salah satu
dari bentuk-bentuk itu. Klasifikasikan itu, dan Anda akan menemukan bahwa di bawah
salah satu dari ketiga godaan itu hampir setiap godaan yang diberikan yang membuat
Anda dan saya ternoda, sekecil apa pun itu, datang kepada kita dalam bentuk
(1) godaan terhadap selera; (2) menyerah pada kesombongan dan kebiasaan serta
32
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
kesia-siaan dari mereka yang menjauhkan diri dari apa yang dari Allah; atau (3) pemuasan diri pada
hawa nafsu, atau hasrat untuk kekayaan dunia, atau kekuasaan di antara manusia” (“Unspotted from
the World,” Ensign, Agt. 2009, 27).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ibrani 2:17–18; 4:15–16 dengan keras.
Mintalah siswa yang lain untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 20:22 dengan keras.
Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencatat keserupaan apa pun di antara kedua
petikan ini. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mengapa perlu bagi Yesus untuk mengalami godaan-godaan?
• Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus Kristus mengalami jenis
godaan-godaan yang sama dengan yang kita hadapi saat ini?
Beri tahu para siswa bahwa salah satu tujuan pelajaran hari ini adalah untuk
mengilustrasikan kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi. Tanyakan kepada kelas
bagaimana petikan-petikan tulisan suci yang ditelaah sejauh ini dalam pelajaran
mengilustrasikan satu aspek dari kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi . (Para
iswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Yesus Kristus telah menjalani
kehidupan tak tertandingi karena Dia tidak pernah menyerah pada godaan dan
berbuat dosa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Howard W. Hunter (1907–1995), dan mintalah
seorang siswa membacanya dengan keras:
“Penting untuk diingat bahwa Yesus Kristus mampu berbuat dosa, bahwa Dia dapat
saja menyerah, bahwa rencana kehidupan dan keselamatan dapat saja digagalkan,
tetapi Dia tetap setia. Seandainya tidak ada kemungkinan Dia menyerah pada bujukan
Setan, maka tidak akan ada ujian sesungguhnya, sebagai hasilnya tidak akan ada
kemenangan murni. … Dia sempurna dan tanpa dosa, bukan karena Dia harus
demikian, tetapi sebaliknya karena Dia benar-benar dan bertekad ingin menjadi demikian” (“The
Temptations of Christ,” Ensign, November 1976, 19).
Undanglah para siswa untuk membaca Lukas 22:42, 44 dan 3 Nefi 11:11 dalam hati,
untuk mencari sifat Juruselamat yang merupakan contoh lain dari kehidupan-Nya
yang tak tertandingi. (Para siswa hendaknya mengidentifikasi ketundukan Juruselamat
pada kehendak Bapa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan
mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:
“Dia menderita rasa sakit semua orang di Getsemani agar mereka tidak harus
menderita jika mereka mau bertobat.
“Dia menyerahkan Diri-Nya pada hinaan dan cercaan dari para musuh-Nya tanpa
keluhan atau pembalasan.
“Dan, akhirnya, Dia menanggung deraan dan rasa malu luar biasa di kayu salib. Baru setelah itu Dia
dengan sukarela menyerah pada kematian …
“Dia benar-benar patuh kepada Bapa Surgawi kita” (“Jesus Christ: Our Savior and Redeemer,” Ensign,
November 1983, 7, 8).
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
33
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
• Dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi, mengapa perlu bagi Yesus untuk benarbenar tanpa dosa dan benar-benar tunduk pada kehendak Bapa Surgawi? (Para
siswa mungkin memberikan bebagai macam jawaban, tetapi mereka hendaknya
mengidentifikasi kebenaran berikut: Rencana keselamatan mengharuskan Yesus
untuk benar-benar patuh agar dapat melaksanakan Pendamaian.
• Bagaimana itu memengaruhi iman Anda kepada Yesus Kristus dengan mengetahui
Dia benar-benar tanpa dosa dan patuh pada kehendak Bapa Surgawi? (Sementara
para siswa menanggapi, tekankan bahwa kita dapat memperoleh kekuatan
untuk mengatasi godaan dan menjadi patuh sewaktu kita mengikuti teladan
Yesus Kristus dengan berupaya melakukan kehendak Bapa alih-alih
kehendak kita sendiri).
Yohanes 4:1–29
Pengaruh mendalam Yesus Kristus
Tulislah di papan tulis atau perlihatkan kalimat berikut dari “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2):
“Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas
semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini.”
Undanglah para siswa untuk merenungkan pernyataan ini dengan mengajukan
pertanyaan berikut:
• Manakah dari karakteristik Yesus Kristus yang memungkinkan Dia untuk memiliki
pengaruh yang seperti itu terhadap semua orang yang pernah hidup dan yang
masih akan hidup?
Beri tahu para siswa bahwa salah satu individu di mana Yesus telah memberikan
pengaruh secara mendalam selama pelayanan fana-Nya adalah kepada seorang
perempuan Samaria. Bantulah para siswa menggunakan alat bantu belajar dalam
tulisan suci mereka untuk menemukan informasi tentang orang-orang Samaria (lihat
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Orang-Orang Samaria”; scriptures.lds.org). Rangkumlah
Yohanes 4:1–8, dan kemudian mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:9
dengan keras. Jelaskan bagaimana tanggapan perempuan itu terhadap Yesus
mengungkapkan sejumlah rasa permusuhan yang telah ada antara orang-orang
Yahudi dan orang-orang Samaria pada masa itu. Kemudian mintalah para siswa untuk
membaca Yohanes 4:10–15 dalam hati. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaanpertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan menggolongkan interaksi antara Yesus dan perempuan itu?
• Apakah yang Yesus tawarkan kepadanya?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 4:16–19 dengan keras sementara
kelas mengikuti dan memvisualisasikan seperti apa rasanya menjadi perempuan dalam
percakapan ini. (Catatan: Memvisualisasikan dapat membantu membuat kisah tulisan
suci menjadi lebih gamblang dan nyata). Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Pemikiran apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda adalah perempuan
Samaria itu? Mengapa?
34
PELAJARAN 9: PENGARUH MENDALAM JURUSELAMAT
• Bukti apakah di situ bahwa Yesus memiliki pengaruh terhadapnya? (Jelaskan
kemajuan dari sebutan-sebutan yang perempuan itu arahkan terhadap Dia:
“seorang Yahudi” [ayat 9]; “Tuhan” [ayat 11, 15]; dan kemudian “nabi” [ayat 19]).
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Yohanes
4:20–29. Mintalah kelas mengidentifikasi sebutan-sebutan untuk Juruselamat dalam
ayat 25 dan ayat 29. Mintalah para siswa merenungkan secara singkat sebelum
menjawab pertanyaan berikut:
• Apakah yang Juruselamat lakukan dalam periode waktu yang singkat ini untuk
mengubah persepsi perempuan itu tentang Dia sebagai “seorang Yahudi” (ayat 9)
menjadi “Kristus” (ayat 29)? (Undanglah para siswa untuk membagikan apa yang
mereka amati dalam petikan-petikan ini. Jawaban dapat mencakup yang berikut:
Dia memperlihatkan rasa hormat kepadanya, Dia mengajarkan ajaran kepadanya,
Dia mengajarnya sedemikian rupa sehingga Roh Kudus mau memberikan
kesaksian kepadanya, Dia mengungkapkan hal-hal pribadi tentang dia, dan Dia
memfokuskan perhatian-Nya kepadanya).
• Apakah yang diajarkan kisah mengenai Juruselamat dan perempuan Samaria ini
tentang bagaimana perasaan Juruselamat tentang Anda dan pengaruh yang dapat
Dia miliki terhadap Anda?
• Bagaimana Anda melihat Juruselamat telah memengaruhi kehidupan Anda atau
kehidupan seseorang yang Anda kenal? Apakah dampak dari pengaruh
Juruselamat?
• Komitmen apakah yang akan Anda lakukan untuk mengenali pengaruh
Juruselamat dengan lebih baik dalam kehidupan Anda dan membiarkan pengaruhNya mengubah Anda?
Bersaksilah bahwa sewaktu kita memalingkan kehidupan kita kepada Juruselamat, Dia
akan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap kita. Pengaruh terbesar Juruselamat
terjadi sewaktu kita mengundang kuasa kurban pendamaian-Nya untuk
membersihkan kita, mengangkat kita, dan mengubah kita. Doronglah para siswa
untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk memperlihatkan rasa
syukur kepada Juruselamat atas pengaruh-Nya dalam kehidupan mereka. Undanglah
mereka untuk bertindak atas apa yang mereka rasakan.
Bacaan Siswa
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11;
Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
35
10
Pendahuluan
Mari, Ikutlah Aku
Yesus Kristus menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup” (Yohanes 14:6). “Jalan [Yesus] adalah jalan yang menuntun
kepada kebahagiaan dalam kehidupan ini dan kehidupan kekal di
dunia yang akan datang” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para
Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini
menekankan ajakan Yesus Kristus kepada semua orang untuk
mengikuti-Nya dan untuk menjadi murid-Nya. Pelajaran ini juga
mempelajari apa yang dimaksud berjalan di jalan kerasulan.
Bacaan Latar Belakang
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
Saran untuk Pengajaran
Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34
Yesus Kristus mengajak semua orang untuk menjadi murid-Nya
Undanglah seorang siswa untuk secara singkat membagikan tentang suatu waktu
ketika dia mengadakan perjalanan ke sebuah tujuan dan salah belok atau mengikuti
jalan yang salah. Kemudian undanglah para siswa untuk membaca Yohanes 14:6 dan
menyatakan dengan kata-kata mereka sendiri ajaran yang Yesus ajarkan dalam ayat
ini. (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka
hendaknya memahami bahwa satu-satunya cara kita dapat kembali untuk hidup
bersama Bapa Surgawi adalah dengan mengikuti Yesus Kristus).
Beri tahu para siswa bahwa setelah Yesus Kristus dibaptis dan kemudian digoda di
padang belantara, Dia mengundang orang lain untuk mengikuti-Nya. Mereka yang
mengikuiti Juruselamat pada waktu itu dan saat ini disebut murid. Undanglah para
siswa untuk mengidentifikasi dalam Yohanes 1:35–47 nama beberapa murid
Juruselamat paling awal dan apa yang mendorong mereka untuk mengikuti-Nya.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden James E. Faust (1920–2007) dari
Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:
“Kata murid dan kata disiplin keduanya berasal dari kata dasar bahasa Latin yang
sama—discipulus, yang berarti murid. Hal itu memberi penekanan pada praktik atau
latihan. Disiplin pribadi dan pengendalian diri adalah karakteristik yang konsisten dan
permanen dari para pengikut Yesus …
“Apa itu kemuridan itu? Kemuridan adalah terutama kepatuhan kepada Juruselamat”
(“Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2006, 20).
• Bagaimana definisi mengenai kemuridan ini menyiratkan tentang seperti apa
kehidupan para murid Yesus Kristus di masa awal?
Undanglah para siswa untuk membaca dan membandingkan 2 Nefi 26:33 dengan
Alma 5:33–34 untuk melihat siapa lagi yang Yesus ajak untuk datang kepada-Nya.
Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
36
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
• Apakah yang diajarkan petikan-petikan ini tentang ajakan Juruselamat untuk
datang kepada-Nya? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran berikut
di papan tulis: Yesus Kristus mengajak semua orang untuk datang kepadaNya dan untuk menjadi murid-Nya).
• Menurut Alma, apakah yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang menerima
ajakan untuk datang kepada-Nya?
• Apa makna janji-janji ini bagi Anda?
Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33
Menjadi murid Yesus Kristus.
Bagilah kelas ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah mereka untuk menelaah
Matius 4:18–22 dan Lukas 5:11 serta mengidentifikasi pengurbanan yang dilakukan
oleh beberapa murid Yesus yang paling awal untuk menerima panggilan mengikutiNya. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan menggambarkan tanggapan dari para murid awal ini
terhadap perintah Juruselamat untuk mengikuti-Nya? (Bahaslah makna kata dan
ungkapan seperti “segera meninggalkan jalanya,” “segera,” dan “meninggalkan”).
• Kebenaran penting apakah yang ditambahkan oleh petikan-petikan ini terhadap
apa makna menjadi murid Yesus Kristus? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah
kebenaran berikut di papan tulis: Menjadi murid Yesus Kristus membutuhkan
kepatuhan dan pengurbanan).
Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Joseph B.
Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk
membacanya dengan keras:
“Jala umumnya didefinisikan sebagai perangkat untuk menangkap sesuatu. Dalam …
arti yang lebih penting, kita bisa mendefinisikan jala sebagai sesuatu yang membujuk
atau mencegah kita untuk mengikuti panggilan dari Yesus Kristus, Putra dari Allah yang
Hidup.
“Jala dalam konteks ini dapat merupakan pekerjaan kita, hobi kita, kesenangan kita,
dan, melebihi segalanya yang lain, godaan dan dosa kita. Singkatnya, jala dapat merupakan sesuatu
yang menarik kita menjauh dari hubungan kita dengan Bapa Surgawi atau dari Gereja-Nya yang
dipulihkan …
“Adalah mustahil untuk membuat daftar banyak jala yang dapat menjerat kita dan mencegah kita
dari mengikuti Juruselamat. Tetapi jika kita tulus dalam hasrat kita untuk mengikuti-Nya, kita harus
dengan segera meninggalkan jala-jala dunia yang menjerat dan mengikuti-Nya.
“… Kehidupan kita begitu dengan mudah dipenuhi dengan janji bertemu, pertemuan, dan tugas.
Begitu mudah terjebak dalam banyak jala yang kadang-kadang bahkan saran untuk melepaskan diri
darinya dapat mengancam dan bahkan menakutkan bagi kita.
“Kadang-kadang kita merasa bahwa semakin sibuk kita, semakin penting kita—seakan-akan
kesibukan kita menegaskan nilai kita. Brother dan sister, kita dapat meluangkan waktu seumur hidup
terlibat dalam kesibukan, terus-menerus tenggelam dalam tugas-tugas yang sebetulnya tidak terlalu
penting.
“Apa yang kita lakukan mungkin tidak terlalu penting. Semoga kita memfokuskan tenaga pikiran kita,
hati kita, dan jiwa kita pada hal-hal yang memiliki makna kekal—yang penting” (“Follow Me,”
Ensign, Mei 2002, 15–16).
37
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
• Jika ikan, jala, dan perahu yang ditinggalkan nelayan melukiskan masalah-masalah
duniawi mereka, hal-hal apakah yang mungkin Juruselamat minta agar Anda
sisihkan untuk mengikuti-Nya?
• Mengapa masalah-masalah duniawi kadang-kadang sulit untuk ditinggalkan?
• Bagaimana seseorang dapat mengenali jika dia terjebak dalam jenis jala-jala yang
menjerat seperti yang dibicarakan oleh Penatua Wirthlin?
Undanglah para siswa untuk membagikan tentang suatu waktu dalam kehidupan
mereka ketika mereka menanggapi panggilan Juruselamat untuk mengikuti-Nya
(barangkali dengan meninggalkan cara-cara lama atau dengan menerima pemanggilan
di Gereja). Kemudian tanyakan:
• Bagaimana menanggapi pemanggilan ini telah memberkati kehidupan Anda?
Perlihatkan rujukan tulisan suci dan pertanyaan berikut, atau tulislah itu di papan tulis:
Lukas 9:57–62—Apakah yang dapat merintangi kita untuk mengikuti Juruselamat?
Lukas 14:25–27, 33—Apakah yang Juruselamat butuhkan dari para murid-Nya?
Lukas 14:28–32—Bagaimana kata menyelesaikan berhubungan dengan persyaratan
untuk menjadi seorang murid?
Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah salah
satu petikan dan pertanyaan yang berhubungan: Setelah waktu yang cukup,
undanglah para siswa untuk berbagi bagaimana petikan yang mereka baca menjawab
pertanyaan mereka. Setelah semua petikan ini dibahas, tanyakan:
• Persyaratan kemuridan apakah yang diilustrasikan oleh analogi Juruselamat?
(Sewaktu para siswa membahas pertanyaan ini, bantulah mereka memahami
kebenaran berikut: Kemuridan membutuhkan kesediaan kita yang terusmenerus untuk meninggalkan semua dan mengikuti Yesus Kristus).
Jelaskan bahwa walaupun kemuridan menyiratkan bahwa kita memantapkan
pengabdian dan komitmen kita untuk mengikuti Juruselamat, Dia tidak menuntut agar
kita berlari lebih cepat dari kekuatan yang kita miliki (lihat Mosia 4:27).
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F.
Uchtdorf dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan suara keras.
“Langkah pertama di jalan kemuridan dimulai, untungnya, tepat di tempat kita berdiri!
Kita tidak perlu melalui prakualifikasi untuk mengambil langkah pertama itu. Tidak
peduli kita kaya atau miskin. Tidak ada syarat harus terpelajar, fasih, atau cendekia. Kita
tidak perlu sempurna atau pandai bicara atau bahkan berperilaku baik.
“Anda dan saya dapat berjalan di jalan kemuridan itu hari ini. Marilah kita menjadi
rendah hati; marilah kita berdoa kepada Bapa kita di Surga dengan segenap hati kita dan nyatakan
hasrat kita untuk mendekat kepada-Nya dan belajar dari-Nya.
“Berimanlah. Carilah, dan Anda akan menemukan. Ketuklah, dan pintu akan dibukakan [lihat Matius
7:7]. Layanilah Tuhan dengan melayani sesama. Jadilah peserta yang aktif di lingkungan atau cabang
Anda. Kuatkan keluarga Anda dengan mengkomitkan diri untuk menjalankan asas-asas Injil. Jadilah
sehati dan sepikiran dalam pernikahan dan dalam keluarga Anda.
38
PELAJARAN 10: MARI, IKUTLAH AKU
“Sekaranglah waktunya untuk menyesuaikan kehidupan Anda untuk dapat memiliki rekomendasi bait
suci dan menggunakannya. Sekaranglah waktunya untuk mengadakan malam keluarga yang berarti,
membaca firman Allah, serta berbicara kepada Bapa Surgawi kita dalam doa yang sungguh-sungguh.
Sekaranglah waktunya untuk mengisi hati kita dengan rasa syukur akan Pemulihan Gereja-Nya, atas
para nabi yang hidup, Kitab Mormon, dan kuasa imamat yang memberkati hidup kita. Sekaranglah
waktunya untuk memeluk Injil Yesus Kristus, menjadi murid-Nya, dan berjalan di jalan-Nya”
(“Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 77).
• Di manakah menurut Presiden Uchtdorf jalan kemuridan dimulai?
• Menurut Presiden Uchtdorf, kapankah waktunya untuk mulai berjalan di jalan
kemuridan?
Tuliskan yang berikut di papan tulis:
Sekaranglah waktu bagi saya untuk …
Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin melengkapi
kalimat ini dengan satu cara mereka akan bertindak untuk menjadi murid Yesus
Kristus. Doronglah mereka untuk bertindak segera berdasarkan apa pun yang muncul
dalam pikiran, karena pikiran itu mungkin adalah dorongan dari Roh Kudus.
Bersaksilah bahwa sewaktu mereka mengambil langkah pertama ini, Tuhan akan
menolong mereka menjadi murid-Nya.
Bacaan Siswa
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11; 9:57–62;
14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Follow Me,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
39
11
Pendahuluan
Yesus Kristus Berjalan
Berkeliling Sambil Berbuat Baik
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” mengajarkan
bahwa “[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah
Para Rasul 10:38), tetapi dipandang rendah karenanya” (Ensign
atau Liahona, April 2000, 2). Sebagai murid Yesus Kristus, kita
harus mengikuti teladan-Nya dalam melakukan yang baik terlepas
dari kemungkinan mengalami penganiayaan. Dalam pelajaran ini,
para siswa akan membahas mengapa kita hendaknya
memperlakukan mereka yang menindas kita karena kepercayaan
kita dengan kasih dan rasa hormat yang sama seperti yang Yesus
perlihatkan kepada para penganiaya-Nya. Sewaktu kita mengikuti
teladan Juruselamat, kita akan diberkati dengan keberanian untuk
hidup serta membela kepercayaan kita dan kita akan mampu untuk
menolong orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau
Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
Mei 2014, 6–9.
• Robert D. Hales, “Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 72–75.
Saran untuk Pengajaran
Matius 5:43–47; 9:9–13; 12:22–30; Markus 3:1–6; 11:15–19; Yohanes
11:43–53
Yesus Kristus dianiaya karena berbuat baik.
Mulailah kelas dengan mengajukan kepada para siswa pertanyaan berikut:
• Ketika Anda memikirkan tentang kehidupan Juruselamat yang patut dicontoh, hal
apakah dari semua perbuatan baik yang Dia lakukan dalam kefanaan yang paling
menonjol bagi Anda?
Setelah para siswa menanggapi, bacalah (atau bagikanlah dengan kata-kata Anda
sendiri) kisah berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul
tentang dua sister misionaris:
“Dengan kekaguman dan dorongan untuk semua orang yang akan perlu untuk tetap
teguh di zaman akhir ini, saya mengatakan kepada semua dan terutama remaja Gereja
bahwa jika Anda belum melakukannya, Anda akan suatu hari mendapati diri Anda
diminta untuk mempertahankan iman Anda atau bahkan menahan beberapa
perundungan pribadi hanya karena Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Saat-saat seperti itu akan membutuhkan baik keberanian maupun
kesopanan dari pihak Anda.
“Contohnya, seorang sister misionaris menulis baru-baru ini kepada saya: ‘Rekan saya dan saya
melihat seorang pria duduk di bangku di taman kota sedang makan siang. Sewaktu kami mendekat,
dia memandang ke atas dan melihat tanda nama misionaris kami. Dengan tatapan yang mengerikan
di matanya, dia melompat bangun dan mengangkat tangannya untuk memukul saya. Saya merunduk
tepat pada waktunya, tetapi dia menyemburkan makanannya mengenai saya dan mulai menyumpahi
kami dengan kata-kata yang paling mengerikan. Kami pergi tanpa berkata apa pun. Saya mencoba
40
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
untuk membersihkan makanan dari wajah saya, saat itu saya merasakan gumpalan kentang tumbuk
mengenai bagian belakang kepala saya. Terkadang sulit untuk menjadi misionaris karena saat itu saya
ingin kembali, menarik pria kecil itu, dan berkata, “HE!” Namun saya tidak melakukannya’”
(“Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6).
Mintalah para siswa untuk membaca Matius 5:43–47 dalam hati, dengan mencari
sebuah asas yang Yesus ajarkan dalam Khotbah-Nya di Bukit yang diterapkan oleh
para sister misionaris ini. (Anda mungkin ingin menyarankan agar, sewaktu para siswa
membaca, mereka melatih keterampilan penelaahan tulisan suci dengan penggantian
nama mereka untuk membantu menjadikan pribadi pesan dari ayat-ayat ini. Untuk
melatih keterampilan ini, para siswa hendaknya mengganti dengan nama mereka
sendiri untuk kata kamu dan mu).
• Apa asas yang Yesus ajarkan dalam ayat-ayat ini? (Para siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi
asas berikut: Jika kita ingin mengikuti ajaran-ajaran Yesus Kristus, kita harus
belajar untuk mengasihi musuh kita dan bersikap baik kepada mereka yang
menganiaya kita)..
• Apakah yang membuat asas Injil ini sulit untuk dijalankan?
Perlihatkan pernyataan berikut di papan tulis:
“[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah Para Rasul 10:38), tetapi
dipandang rendah karenanya” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”
Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Jelaskan bahwa walaupun Juruselamat diterima oleh banyak orang baik di Galilea
maupun Yudea, dan banyak melihat pekerjaan baik-Nya sebagai kesaksian tentang
keilahian-Nya, yang lain meremehkan dan menganiaya Dia atas pekerjaan baik-Nya.
Di papan tulis, buatlah daftar dari petikan-petikan tulisan suci berikut di bawah “Yesus
berjalan berkeliling sambil berbuat baik”:
Matius 9:9–13
Matius 12:22–30
Markus 3:1–6
Markus 11:15–19
Yohanes 11:43–53
Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, dan tugasi tiap kelompok untuk
menelaah salah satu petikan yang terdapat di papan tulis: Mintalah para siswa
mengidentifikasi dalam tiap petikan pekerjaan baik yang Yesus lakukan dan
bagaimana orang-orang menanggapinya. Setelah waktu yang cukup, mintalah para
siswa untuk melaporkan apa yang telah mereka temukan. Jelaskan bahwa rangkaian
petikan ini mengungkapkan sebuah pola dalam kehidupan Tuhan yang dapat kita
pelajari darinya. Ajukan pertanyaan berikut:
• Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi
terhadap penganiayaan yang Dia alami?
41
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
Doronglah para siswa untuk menggambarkan dalam pikiran mereka peristiwa yang
dituturkan kembali dalam petikan tulisan suci yang mereka telaah. Kemudian
tanyakan:
• Pikiran atau perasaan apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda telah
menyaksikan Yesus pada kesempatan itu?
• Menurut Anda apakah yang Yesus ingin Anda pelajari dari perkataan dan
tindakan-Nya pada saat itu? (Berikut adalah satu asas yang mungkin diidentifikasi
oleh para siswa: Sewaktu kita berupaya mengikuti teladan Juruselamat dalam
berbuat baik, kita kadang-kadang harus menanggung penganiayaan).
Matius 5:9–12, 21–24, 38–41; 6:14–15; 7:1–5, 12
Menanggapi penganiayaan
Beri tahu para siswa bahwa dalam Khotbah di Bukit, Yesus Kristus menasihati para
murid-Nya bagaimana menanggapi ketika mereka dianiaya. Salinlah ungkapan dan
rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi tiap siswa untuk membaca paling
sedikit satu dari petikan-petikan itu. MIntalah para siswa mengidentifikasi dalam
petikan yang mereka baca sebuah asas yang Yesus ajarkan yang dapat membimbing
mereka dalam interaksi mereka dengan orang lain.
Bagaimana menanggapi penganiayaan
Matius 5:9–12
Matius 5:21–24 (lihat juga 3 Nefi 12:22)
Matius 5:38–41; 7:12.
Matius 6:14–15 (lihat juga A&P 64:9–10)
Matius 7:1–5
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa menjelaskan asas-asas yang mereka
temukan dan bagaimana itu berlaku dalam hubungan kita dengan orang lain.
Sementara para siswa membagikan asas-asas yang mereka identifikasi dalam Matius
5:21–24, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa 3 Nefi 12:22 dan Terjemahan Joseph
Smith dari Matius 5 menghapus kata-kata “without a cause” (Matius 5:22; lihat juga
Terjemahan Joseph Smith, Matius 5:24 [dalam Matius 5:22, catatan kaki b]). (Sewaktu
para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Bapa Surgawi mengharapkan
kita untuk mengikuti teladan Yesus Kristus ketika kita dianiaya karena
kepercayaan kita).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dan Penatua Dallian H.
Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan dan dengan rasa iba, tetapi
pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat —dari Kemuridan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2014, 9).
42
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
“Para pengikut Kristus hendaknya menjadi teladan kesantunan. Kita hendaknya
mengasihi semua orang, menjadi pendengar yang baik, dan memperlihatkan kepedulian
terhadap kepercayaan tulus mereka. Meskipun kita mungkin tidak sepakat, kita
hendaknya tidak bersikap tidak menyenangkan. Posisi dan komunikasi kita mengenai
topik-topik yang kontroversial hendaknya tidak menimbulkan perdebatan. Kita
hendaknya bijaksana dalam menjelaskan dan mengejar posisi kita dan dalam memberikan pengaruh
kita …
“Ketika posisi kita tidak diterima, kita hendaknya menerima hasil yang tidak berkenan dengan sopan,
dan menunjukkan kesantunan terhadap musuh-musuh kita” (Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan
Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 27).
Bahaslah dengan para siswa tantangan dan berkat karena mengikuti nasihat Penatua
Holland dan Pentua Oaks. Kemudian undanglah seorang siswa untuk membaca
Matius 5:9–12 dengan keras.
• Menurut ayat-ayat ini, janji-janji apakah yang Yesus buat yang mungkin membuat
lebih mudah untuk menanggapi dengan cara-cara seperti Kristus ketika kita
dianiaya karena kepercayaan agama kita?
Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin menerapkan
satu atau lebih dari ajaran-ajaran Juruselamat dalam Khotbah di Bukit pada hubungan
yang saat ini mereka miliki atau bagaimana mereka seharusnya dapat menerapkannya
dalam pengalaman yang sudah lalu. Tanyakan apakah ada siswa yang bersedia
membagikan pemikiran mereka kepada kelas.
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Sebagian orang secara keliru berpikir tanggapan seperti diam, kelemahlembutan,
memaafkan, dan memberi kesaksian yang rendah hati adalah pasif atau lemah. Tetapi
untuk ‘mengasihi musuh [kita], memberkati mereka yang mengutuk [kita], melakukan
kebaikan bagi mereka yang membenci [kita], dan berdoa bagi mereka yang
memanfaatkan [kita], serta menganiaya [kita]’ (Matius 5:44) membutuhkan iman,
kekuatan, dan terutama keberanian Kristiani …
“Ketika kita tidak membalas—ketika kita memberikan pipi yang lain dan menahan perasaan
marah—kita pun berdiri bersama Juruselamat. Kita memperlihatkan kasih-Nya, yang merupakan
satu-satunya kekuatan yang dapat menenangkan si jahat dan menjawab para penuduh kita tanpa
balik menuduh mereka. Itu bukanlah kelemahan. Itu bukanlah kelemahan. Itu adalah keberanian
Kristiani …
“Sewaktu kita menanggapi orang lain, setiap keadaan akan berbeda. Untungnya, Tuhan tahu hati
para penuduh kita dan cara kita dapat paling efektif menanggapi mereka. Sebagai murid sejati
mencari bimbingan Roh, mereka menerima ilham yang disesuaikan dengan setiap keadaan. Dan
dalam setiap keadaan, murid sejati menanggapi dengan cara yang mengundang Roh Tuhan …
“Sebagai murid sejati, perhatian utama kita haruslah kesejahteraan sesama, bukan dendam pribadi.
Pertanyaan dan kritikan memberi kita peluang untuk meraih orang lain dan memperlihatkan bahwa
mereka berarti bagi Bapa Surgawi kita dan bagi kita. Sasaran kita hendaknya untuk membantu
mereka mengerti kebenaran, bukan membela ego atau poin angka kita dalam debat teologi.
Kesaksian kita yang sepenuh hati merupakan jawaban kuat yang dapat kita berikan kepada penuduh
kita” (“Keberanian Kristiani: Harga Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2008, 72, 73–74).
43
PELAJARAN 11: YESUS KRISTUS BERJALAN BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK.
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan menekankan asas-asas yang
diajarkan oleh Penatua Hales. Undanglah mereka untuk membagikan apa yang
mereka pelajari. Jika diperlukan, bahaslah beberapa atau semua pertanyaan berikut:
• Bagaimana tindakan kita terhadap orang lain dapat memengaruhi hubungan
mereka dengan Allah? (Bantulah para siswa mengidentifikasi asas berikut:
Sewaktu kita mengikuti teladan Kristus dalam menanggapi dengan kasih
dan kebaikan hati terhadap mereka yang menentang kita, kita dapat
memperkuat hubungan mereka dengan Allah seperti juga dengan kita).
• Bagaimana memperlakukan orang dengan cara ini adalah bagian dari perjanjian
baptisan yang telah kita buat dengan Bapa Surgawi? (Ini adalah satu cara penting
untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu, dalam segala hal, dan di
segala tempat [lihat Mosia 18:9]).
Tanyakan kepada para siswa apakah mereka memiliki pengalaman di mana mengikuti
teladan dan ajaran-ajaran Juruselamat telah memungkinkan mereka untuk membantu
orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Undanglah beberapa siswa untuk
membagikan pengalaman mereka.
Doronglah para siswa untuk memempelajari hubungan mereka dengan orang lain,
mengidentifikasi hubungan yang dapat ditingkatkan, dan menulis bagaimana mereka
akan menerapkan asas-asas yang telah dibahas hari ini dalam hubungan itu.
Bacaan Siswa
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan,” Ensign atau
Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
Mei 2014, 6–9.
44
Mukjizat di Jalan-Jalan
Palestina
Pendahuluan
“[Yesus Kristus] berjalan di jalan-jalan Palestina, menyembuhkan
orang yang sakit, menyebabkan orang yang buta melihat, dan
membangkitkan orang yang mati” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian
dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Mukjizat
adalah bagian yang penting dari pelayanan fana Juruselamat yang
12
penuh belas kasih, tetapi itu juga memberikan bukti akan kuasa
dan wewenang-Nya, memberikan kepercayaan terhadap klaim-Nya
bahwa Dia adalah Mesias. Dengan menjalankan iman kepada
Yesus Kristus, kita juga bisa bersaksi atau mengalami kasih, belas
kasih, dan kuasa Juruselamat dalam bentuk mukjizat-mukjizat.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6–17.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13.
Saran untuk Pengajaran
Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 3 Nefi
17:5–9
Juruselamat melakukan mukjizat-mukjizat selama pelayanan fana-Nya.
Tulislah ungkapan-ungkapan berikut di papan tulis: menenangkan laut, membangkitkan
orang mati, dan mengusir roh-roh jahat. Tanyakan kepada para siswa yang mana
menurut mereka dari tiga mukjizat yang dilakukan oleh Juruselamat ini yang terbesar.
Setelah para siswa menanggapi, tambahkan menciptakan bumi pada daftar di papan
tulis dan tanyakan mana yang terbesar. Ulangi latihan dengan jiwa yang diinsafkan dan,
terakhir, dengan menderita dan mati untuk dosa-dosa kita.
Tanyakan kepada para siswa apa definisi kata mukjizat. Setelah para siswa menanggapi,
perlihatkan definisi berikut dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan
keras:
“[Mukjizat adalah] suatu peristiwa luar biasa disebabkan oleh kuasa Allah. Mukjizat adalah unsur
penting dalam pekerjaan Yesus Kristus. Itu mencakup penyembuhan, memulihkan orang mati pada
kehidupan, dan kebangkitan. Mukjizat adalah bagian dari Injil Yesus Kristus. Iman perlu supaya
mukjizat dinyatakan” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mukjizat”; scriptures.lds.org).
• Apa beberapa contoh tambahan untuk mukjizat yang Yesus lakukan selama
pelayanan fana-Nya? (Daftarlah tanggapan para siswa di papan tulis).
• Mengapa penting untuk mengenali seberapa luas jangkauan kuasa Juruselamat?
Daftarlah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan undanglah para siswa untuk
memilih satu untuk ditelaah: Markus 1:40–42; Markus 5:1–8, 19; Markus 8:1–9; Lukas
7:11–15; dan 3 Nefi 17:5–9. Mintalah mereka mengidentifikasi dalam petikan yang
mereka baca sebuah mukjizat yang Juruselamat lakukan dan apa yang diilustrasikan
mukjizat itu tentang kuasa-Nya. Setelah waktu yang cukup, bahaslah pertanyaanpertanyaan berikut:
• Mukjizat apakah yang Anda baca, dan apa yang diilustrasikan mukjizat itu tentang
kuasa Juruselamat?
45
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
• Bagaimana memahami kuasa Juruselamat untuk melakukan mukjizat-mukjizat
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Sementara para siswa menanggapi,
Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa berabad-abad sebelum Juruselamat
dilahirkan, para nabi telah melihat sebelumnya bahwa Dia akan melakukan
mukjizat-mukjizat selama pelayanan-Nya di bumi [lihat 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6].
Pengetahuan ini telah menolong mereka yang hidup sebelum kelahiran-Nya untuk
memiliki iman yang lebih besar kepada-Nya).
Undanglah para siswa untuk menyimak kembali dalam petikan yang telah mereka
telaah dan mengidentifikasi alasan yang dinyatakan mengapa Yesus melakukan
mukjizat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa alasan yang dinyatakan tentang mengapa Juruselamat melakukan mukjizat
dari yang Anda baca? (Biarkan beberapa siswa menanggapi. Belas kasih
Juruselamat disebutkan dalam tiap contoh. Beri tahu para siswa bahwa sewaktu
mereka belajar untuk mengidentifikasi pola dan tema seperti ini dalam tulisan suci,
mereka akan memperdalam pengetahuan mereka tentang tulisan suci).
• Dalam hal-hal apakah mukjizat-mukjizat ini menunjukkan belas kasih
Juruselamat?
• Apakah penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa Allah kadang-kadang
melakukan mukjizat karena belas kasih-Nya yang besar? (Sementara para siswa
menanggapi, tekankan bahwa sewaktu kita menjalankan iman kepada Yesus
Kristus, kita dapat menerima kuasa-Nya yang besar dan merasakan belas
kasih-Nya bagi kita).
Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengundang seorang siswa untuk membaca Kisah
Para Rasul 10:38 sementara para siswa yang lain mengikuti bersama. Kemudian
tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang dimaksud bahwa Yesus menyembuhkan “semua orang yang dikuasai
Iblis”? (Ungkapan ini mungkin merujuk pada mukjizat Yesus dalam mengusir iblis
seperti juga merujuk pada mukjizat terbesar dari semuanya—penyembuhan rohani
yang Yesus datangkan kepada mereka yang terbelenggu oleh dosa. Jelaskan bahwa
walaupun penyembuhan jasmani merupakan bagian yang penting dari pelayanan
Juruselamat, dampaknya bersifat sementara. Berkat penyembuhan rohani dari
dahulu—dan sampai sekarang—abadi).
Markus 2:1–12; 5:22–43
Iman kepada Yesus Kristus mendatangkan mukjizat-mukjizat dalam kehidupan kita
Beri tahu para siswa bahwa walaupun penting untuk mengetahui bahwa Yesus
melakukan mukjizat-mukjizat sewaktu “Dia berjalan di jalan-jalan Palestina” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” 2), barangkali lebih penting mengetahui
bahwa Dia terus melakukan mukjizat-mukjizat saat ini. Mintalah para siswa membaca
Eter 12:12, 18 dalam hati dan kemudian menulis sebuah asas Injil yang mereka pelajari
dari ayat-ayat ini. Undanglah beberapa siswa untuk membagikan kepada kelas apa
yang mereka tulis. (Jawaban hendaknya mencakup kebenaran berikut: Sewaktu kita
menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita bisa menyaksikan kuasa-Nya
yang menakjubkan dalam kehidupan kita).
Untuk membantu para siswa menyelidiki kebenaran ini, tulislah rujukan-rujukan
tulisan suci berikut di papan tulis: Markus 2:1–12; Markus 5:22–24, 35–43; dan Markus
5:25–34. (Catatan: Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa petikan-petikan ini
46
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
berisikan ilustrasi lain tentang pola atau tema dalam tulisan suci). Bagilah kelas
menjadi tiga kelompok. Tugasi masing-masing kelompok untuk membaca satu dari
petikan-petikan itu, untuk mencari cara-cara iman kepada Yesus Kristus ditunjukkan.
Setelah waktu yang cukup, tanyakan:
• Bukti apakah tentang iman kepada Yesus Kristus yang Anda temukan?
Berilah tiap siswa salinan selebaran “Menyembuhkan yang Sakit.”
Selebaran
Menyembuhkan yang Sakit
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa iman adalah penting untuk
terjadinya mukjizat:
“Iman penting untuk penyembuhan melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan
mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak manusia Allah tidak dapat
melakukan mukjizat di antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P 35:9].
Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai melayani yang sakit, Presiden Spencer W.
Kimball mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan. Orang yang sakit dan
keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia penyembuhan
yang mereka harapkan dimiliki oleh para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab yang lebih
besar ada pada diri orang yang diberkati .… Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri ketika
orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau”
[Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’
[“President Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New Era, Oktober 1981, 47]”
(“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49).
Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari memiliki iman adalah
kesediaan untuk menerima kehendak Allah:
“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu kita
menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh iman,
kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa penyembuhan imamat tidak dapat
menghasilkan hasil yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu.
Asas ini diajarkan dalam wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan
menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki
iman kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan pada kematian, akan disembuhkan’ (A&P
42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah wahyu modern lainnya Tuhan
menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah … itu dilakukan bahkan
seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].
“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya
dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan
berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan
itu bukan kehendak Tuhan.
“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasih-Nya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar
biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil
adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan
itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah
meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat
saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia
meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya
ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya
tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat disembuhkan kecuali adalah kehendak
Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam katakata dari ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia karena kanker di usia remajanya. Dia
47
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
menyatakan, ‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak bergantung pada hasilnya.’
Ajaran itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu untuk kesembuhan orang-orang
yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya” (“Menyembuhkan Mereka
yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 50).
Untuk membantu para siswa memahami persyaratan iman dalam pelaksanaan
mukjizat, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras pernyataan pertama
dari selebaran oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian
tanyakan:
• Kebenaran penting apakah yang Penatua Oak ajarkan tentang iman?
Untuk wawasan tambahan dari Penatua Oaks, pertimbangkan untuk membaca atau
membagikan dengan kata-kata Anda sendiri pernyataan kedua pada selebaran. Anda
mungkin perlu menyebutkan bahwa Penatua Oaks mengarahkan ceramah ini kepada
para pemegang imamat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah menurut Penatua Oaks yang dibutuhkan dari kita ketika kita berdoa
dengan iman untuk suatu mukjizat agar terjadi?
• Mengapa penting untuk mengingat bahwa apa yang kita upayakan harus selaras
dengan kehendak Bapa Surgawi?
Bersaksilah bahwa mukjizat-mukjizat masih terjadi di zaman sekarang. Bagikan
pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua belas Rasul:
“Mukjizat terjadi setiap hari dalam pekerjaan Gereja kita dan dalam kehidupan para
anggota kita. Banyak dari Anda telah menyaksikan mukjizat, barangkali lebih daripada
yang Anda sadari” (“Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6).
• Mengapa menurut Anda kita tidak selalu mengenali mujizat-mukjizat yang terjadi
dalam kehidupan kita? (Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin
menjelaskan bahwa beberapa mukjizat melibatkan pernyataan yang spektakuler
dari kuasa Tuhan. Banyak mukjizat relatif kecil dan terjadi secara pribadi [lihat
Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13]).
• Apa yang diungkapkan mukjizat-mukjizat kecil dan pribadi ini tentang minat Bapa
Surgawi dan Yesus Kritus terhadap kita?
• Contoh apakah mukjizat-mukjizat “kecil” atau “setiap hari” yang dapat Anda
pikirkan? (Jika tidak ada tanggapan, pertimbangkan untuk membagikan beberapa
yang disebutkan oleh Sister Sydney S. Reynolds dari Presidensi Umum Pratama
dalam “A God of Miracles” [Ensign, Mei 2001, 12–13]).
Undanglah para siswa untuk menanggapi pertanyaan berikut secara tertulis:
• Apakah yang bisa Anda lakukan untuk mengenali dengan lebih baik dan
memperoleh rasa syukur yang lebih besar terhadap mukjizat-mukjizat Tuhan—baik
kecil maupun besar—dalam kehidupan Anda?
Doronglah para siswa untuk memikirkan dengan doa yang sungguh-sungguh
bagaimana mereka bisa bertindak atas apa yang mereka tulis. Akhiri pelajaran dengan
menanyakan apakah ada di antara para siswa Anda yang ingin membagikan kesaksian
48
PELAJARAN 12: MUKJIZAT DI JALAN-JALAN PALESTINA
mereka tentang Juruselamat dan kasih yang telah mereka rasakan dari-Nya dan bagiNya.
Bacaan Siswa
• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia
3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13.
49
13
Pendahuluan
Yesus Kristus Memanggil Dua
Belas Rasul
Selama pelayanan fana-Nya, Yesus Kristus memanggil,
menahbiskan, dan memberi kewenangan kepada dua belas Rasul.
Dia menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada mereka, dan
mereka menerima kesaksian tentang keilahian-Nya. Di bawah
arahan Juruselamat, para Rasul menolong mengatur pekerjaan
Gereja dan dipersiapkan untuk waktu ketika Dia tidak akan berada
lagi di bumi. Pelajaran ini membahas wewenang keimamatan
Juruselamat dan persiapan-Nya bagi para Rasul untuk memimpin
Gereja.
Bacaan Latar Belakang
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
• Edward J. Brandt, “Dan Dia Memberikan Beberapa, Rasul,” Liahona, September
2001, 32–39.
Saran untuk Pengajaran
Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Yohanes 15:16
Yesus Kristus menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada para Rasul-Nya
Mulailah kelas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana kita mengenali individu-individu yang memiliki wewenang untuk
memimpin dalam komunitas kita?
• Bagaimana seseorang yang tinggal di masa Yesus Kristus akan mengenali
wewenang-Nya? (Jawaban yang mungkin mencakup kuasa, mukjizat, dan ajaranNya).
Mintalah kelas untuk memikirkan pertanyaan ini: “Bagaimana, kapan, dan oleh siapa
Juruselamat menerima Imamat Melkisedek?” Kemudian bagikan pernyataanpernyataan berikut oleh Penatua B. H. Roberts (1857–1933) dari Tujuh Puluh dan
Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Petikan ini [A&P 107:2–4] dengan jelas menegakkan fakta bahwa Imamat Melkisedek
ada sebelum Imam Tinggi Melkisedek yang agung, tetapi itu ada di bawah nama lain,
yaitu—‘Imamat Kudus menurut Tata Tertib Putra Allah.’ Dengan kata lain, itu adalah
jenis imamat yang sama, tata tertib imamat yang sama, dengan yang Putra Allah
pegang. Tetapi ini adalah sebelum masa Melkisedek, sebelum Abraham, dan karena itu
ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus ke dunia. … Yesus, yang waktu itu, memegang apa yang kita
sebut sekarang Imamat Melkisedek sebelum Dia tampil di dunia ini, dan tidak diragukan lagi sebelum
dunia itu sendiri dibentuk, … tetapi ‘bagaimana, di mana dan oleh siapa’ Dia menerimanya, tak
seorang pun tahu, kecuali barangkali untuk pertanyaan yang terakhir, yaitu, ‘oleh siapa.’ Tentu saja,
Dia pasti menerimanya dari Allah ” (B. H. Roberts, Improvement Era, Mei, 1908, 557).
“Tetapi berkaitan dengan pelayanan fana-Nya, Kristus … menerima Imamat
Melkisedek di sini di bumi, dan ditahbiskan pada jabatan imam tinggi di dalamnya,
dengan demikian memberikan contoh bagi orang lain dan dalam segala hal Prototipe
keselamatan” (Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, vol. 3 [1973],
157).
50
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
Perlihatkan atau tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis, dan mintalah
para siswa untuk mencari jawabannya dalam Matius 10:1–8 dan Yohanes 15:16:
• Wewenang apakah yang Yesus Kristus anugerahkan ke atas para Rasul-Nya?
• Wewenang ini akan memungkinkan mereka untuk melakukan apa?
Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk berpasangan dengan anggota
kelas yang lain untuk membahas apa yang mereka temukan. Kemudian mintalah
beberapa siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas. Bantulah para
siswa mengenali bahwa Yesus memberikan kepada para Rasul-Nya wewenang
imamat yang akan memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang
sama dengan pekerjaan yang telah mereka lihat Dia lakukan.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 16:15–19 dengan keras. Tanyakan:
• Bagaimana Petrus mengenali wewenang Yesus? (Melalui wahyu, yang sama
dengan cara para murid modern mengenali wewenang-Nya).
• Apakah yang Yesus janjikan untuk diberikan kepada Petrus?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius
17:1–8. Kemudian tanyakan:
• Mengapa Musa dan Elias menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan
Yohanes?
Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, perlihatkan pernyataanpernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan Presiden Joseph F. Smith
(1838–1918):
“Juruselamat, Musa, dan Elias [Elia], memberikan kunci-kunci kepada Petrus, Yakobus,
dan Yohanes, di atas gunung, sewaktu mereka diubah rupa di hadapan-Nya” (AjaranAjaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 119).
“Imamat secara umum adalah wewenang yang diberikan kepada pria untuk bertindak
bagi Allah. “Setiap pria yang ditahbiskan pada tingkatan Imamat apa pun memiliki
wewenang ini yang didelegasikan kepadanya.
“Tetapi adalah perlu bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan di bawah wewenang ini
hendaknya dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, dengan cara yang benar, dan
sesuai dengan tata tertib yang benar. Kuasa untuk memimpin pekerjaan ini membentuk kunci-kunci
Imamat” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph F. Smith [1998], 145).
Jelaskan bahwa kita belajar dalam Ajaran dan Perjanjian 110 bahwa Musa dan Elia juga
menampakkan diri kepada Nabi Joseph Smith dan Oliver Cowdery di dalam Bait Suci
Kirtland dan menganugerahkan kunci-kunci imamat ke atas mereka. Laporan dalam
Ajaran dan Perjanjian ini menolong kita memahami apa yang terjadi di Bukti
Perubahan Rupa. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menulis Ajaran
dan Perjanjian 110:13–16 sebagai rujuk silang di sisi di sebelah Matius 17:1–8.
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
51
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Mengapa penting bagi para Rasul untuk memiliki kunci-kunci imamat? (Para siswa
mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya
mengungkapkan kebenaran berikut: Yesus Kristus menganugerahkan kuncikunci imamat kepada para Rasul-Nya agar mereka akan memiliki wewenang
untuk mengarahkan Gereja baik sebelum maupun setelah kematian-Nya.
Anda mungkin perlu menekankan bahwa dari sudut pandang kekal, kunci-kunci
amat penting dalam menegakkan dan mempertahankan tata tertib di Gereja
Tuhan, dengan demikian menolong mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal
bagi manusia).
• Bagaimana pengalaman Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Bukit Perubahan Rupa
telah menolong mereka memimpin Gereja setelah kematian Juruselamat?
Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa dalam Matius 18:18–19 kita belajar bahwa
kunci-kunci imamat diberikan kepada semua Rasul Yesus.
Matius 18:21–22; 26:51–56; Markus 4:35–41; 5:25–43; 9:25–29; Lukas
9:51–56; 24:44–48; Yohanes 13:4–17; 21:15–17
Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk memimpin Gereja.
Tulislah pernyataan berikut di papan tulis:
Sebelum kematian-Nya, Yesus Kristus mempersiapkan para Rasul-Nya untuk
memimpin Gereja.
Kemudian tanyakan:
• Apakah yang mungkin perlu dipelajari oleh para Rasul Yesus untuk memimpin
Gereja?
Salinlah beberapa atau semua rujukan tulisan suci berikut di papan tulis:
Matius 18:21–22
Matius 26:51–56
Markus 4:35–41
Markus 5:25–34
Markus 5:35–43
Markus 9:25–29
Lukas 9:51–56
Lukas 24:44–48
Yohanes 13:4–17
Yohanes 21:15–17
Tugasi para siswa untuk bekerja secara berpasangan untuk menelaah satu atau dua
dari petikan ini dan untuk memikirkan asas-asas apa yang mungkin telah dipelajari
para Rasul dari pengalaman mereka bersama Juruselamat. Kemudian undanglah para
siswa untuk membagikan dengan kelas apa yang mereka bahas. Anda mungkin ingin
menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan
tindak lanjut seperti yang berikut:
52
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Mengapa akan penting bagi para Rasul untuk mempelajari asas-asas ini?
• Menurut Anda bagaimana Juruselamat telah mempersiapkan para Rasul modern
untuk melayani?
• Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus membimbing para Rasul-Nya
menolong Anda untuk memercayai nasihat mereka?
Kisah Para Rasul 1:8, 21–22; Ajaran dan Perjanjian 107:23
Para Rasul modern memberikan kesaksian yang benar tentang Yesus Kristus.
Beri tahu para siswa bahwa Kisah Para Rasul 1 berisikan laporan tentang pemilihan
pengganti Yudas Iskariot oleh para Rasul, setelah kebangkitan Juruselamat. Undanglah
para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:21–22 dan mengidentifikasi persyaratan
yang perlu dipenuhi oleh Rasul yang baru.
• Apa kualifikasi bagi Rasul yang baru? (Dia “berkumpul dengan [mereka]” dan
menjadi “saksi … tentang kebangkitan [Juruselamat]”).
• Menurut ayat 22, Rasul yang baru akan ditahbiskan untuk melakukan apa?
(Pertimbangkanh untuk mengundang para siswa untuk membaca Kisah Para Rasul
1:8 untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa ini adalah tugas yang Yesus
berikan kepada semua Rasul-Nya).
Mintalah para siswa meninjau kembali petikan-petikan berikut dan mengidentifikasi
apa persamaannya secara umum: Kisah Para Rasul 2:22–24, 32; Kisah Para Rasul
3:12–16; Kisah Para Rasul 4:31–33; dan Kisah Para Rasul 5:29–32. Setelah waktu yang
cukup, mintalah mereka membahas temuan-temuan mereka. (Pastikan para siswa
mengenali bahwa para Rasul memenuhi tugas mereka untuk menjadi saksi bagi Yesus
Kristus).
Undanglah para siswa untuk memikirkan bagaimana tugas para Rasul modern
mencerminkan tugas para Rasul di masa awal. Mintalah seorang siswa untuk
membaca Ajaran dan Perjanjian 107:23 dengan keras. Kemudian tanyakan kepada
kelas:
• Ajaran apakah yang diajarkan dalam ayat ini? (Para siswa hendaknya mengenali
bahwa para Rasul diberi tugas untuk menjadi saksi khusus bagi nama Kristus di
seluruh dunia).
• Bagaimana Anda telah mengamati para Rasul modern memenuhi tanggung jawab
ini?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan keras pernyataan berikut oleh
Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua belas Rasul:
“Setelah bertahun-tahun saya hidup dan mengajarkan dan melayani, setelah jutaan
kilometer saya mengadakan perjalanan di seluruh dunia, dengan semua yang telah saya
alami, ada satu kebenaran besar yang ingin saya bagikan. Itu adalah kesaksian saya
akan Juruselamat Yesus Kristus …
“Saya memberikan kesaksian saya bahwa Juruselamat hidup. Saya mengenal Tuhan.
Saya adalah saksi-Nya. Saya tahu pengurbanan besar dan kasih kekal-Nya untuk semua anak Bapa
Surgawi. Saya memberikan kesaksian khusus saya dalam segala kerendahan hati tetapi dengan
kepastian mutlak” (“Saksi” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 97).
• Kapankah Anda telah merasakan kuasa dari kesaksian seorang Rasul tentang Yesus
Kristus, dan bagaimana itu telah memengaruhi kesaksian Anda?
53
PELAJARAN 13: YESUS KRISTUS MEMANGGIL DUA BELAS RASUL
• Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul modern
berikan tentang Juruselamat adalah benar? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi
kebenaran berikut: Melalui Roh Kudus, saya dapat mengetahui bahwa
kesaksian yang para Rasul yang hidup berikan tentang Yesus Kristus adalah
benar)..
Tantanglah para siswa untuk memilih sebuah kesaksian tentang Kristus yang diberikan
oleh seorang Rasul modern dan untuk mengidentikasi dengan doa yang sungguhsungguh dengan siapa mereka dapat membagikannya. Doronglah mereka untuk
secara pribadi bersaksi bahwa pesan Rasul tersebut benar.
Bacaan Siswa
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16;
4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
54
Yesus Kristus Adalah Mesias
Pendahuluan
Para nabi Perjanjian Lama bersaksi tentang Mesias yang akan
datang—seorang keturunan dari Raja Daud akan membebaskan
umat-Nya. Yesus Kristus adalah “Yehova Agung Perjanjian lama,
Mesias Perjanjian Baru” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para
Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Dalam pelajaran ini,
14
para siswa akan menyelidiki beberapa nubuat Perjanjian Lama
tentang Yesus Kristus dan menemukan bagaimana beberapa
individu menanggapi ketika dihadapkan dengan pilihan menerima
atau menolak Yesus Kristus sebagai Mesias.
Bacaan Latar Belakang
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei
1984, 14–16.
• “Misi Ilahi Yesus Kristus: Mesias,” Ensign atau Liahona, Agt. 2014, 7.
Saran untuk Pengajaran
Yesaya 61:1–2; Lukas 4:16–24
Yesus Kristus mengumumkan bahwa Dia adalah Mesias
Tanyakan kepada para siswa apakah mereka pernah mengalami peristiwa ketika
mereka mendengarkan pengumuman yang sudah lama ditunggu atau melihat tibanya
seorang teman atau anggota keluarga yang sudah lama ditunggu. Beri tahu para siswa
bahwa pelajaran hari ini menyelidiki pengalaman serupa di antara orang-orang Yahudi
pada zaman dahulu. Undanglah seorang siswa untuk membaca Yesaya 61:1–2 dengan
keras. Kemudian tanyakan:
• Tentang siapakah nubuat ini?
Perlihatkan video “Yesus Menyatakan Dia Adalah Mesias” (3:24) dari Video Alkitab
Kehidupan Yesus Kristus. (Unduhlah dan pratinjau video sebelum kelas). Undanglah
para siswa untuk mengikuti bersama dalam Lukas 4:16–21 sementara mereka
menonton.
Setelah video, tanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum pesan Juruselamat di Nazaret hari itu?
(Sementara para siswa menanggapi, pastikan pembahasan berfokus pada ayat 18
dan ayat 21).
• Menurut Anda apakah makna penting dari ungkapan “Ia telah mengurapi Aku”
dan “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya”? (Untuk
membantu para siswa memahami bahwa Mesias dan Kristus keduanya
memiliki arti “Yang Diurapi,” undanglah mereka untuk membaca judul untuk
“Mesias” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci (lihat scriptures.lds.org).
• Bagaimana Yesus telah menggenapi nubuat dari Yesaya yang Dia kutip darinya
(lihat ayat 18–19)?
55
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
Matius 21:1–11
Yesus Kristus datang sebagai Mesias
Perlihatkan atau tulislah rangkaian petikan tulisan suci berikut di papan tulis, dan
undanglah para siswa untuk memilih satu atau dua untuk ditelaah. Sewaktu para
siswa membandingkan dan membedakan petikan-petikan yang telah mereka pilih,
mintalah mereka untuk memikirkan tentang mengapa petikan-petikan itu
dikelompokkan bersama dan apa yang diajarkannya tentang Yesus Kristus.
Yesaya 7:14; Matius 1:21–23
Mikha 5:2; Lukas 2:4–7
Zefanya 9:9; Matius 21:6–11; Yohanes 12:12–15
Mazmur 22:16, 18; Matius 27:35
Yesaya 53:9; Matius 27:59–60; Yohanes 19:18, 38–42
Undanglah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. (Walaupun
mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, para siswa hendaknya
memahami bahwa Yesus Kristus datang, hidup, dan mati sebagai penggenapan
terhadap nubuat-nubuat kemesiasan). Tekankan bahwa kebenaran ini adalah apa
yang Juruselamat umumkan di Nazaret. Bacalah Lukas 4:28–29 dengan keras.
Kemudian tanyakan:
• Bagaimana orang-orang dalam rumah ibadat di Nazaret menanggapi
pengumuman Yesus?
Beri tahu para siswa bahwa beberapa tahun kemudian, Yesus mengalami tanggapan
yang sangat berbeda dari sejumlah orang di Yerusalem. Undanglah beberapa siswa
untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius 21:1–11. Sebelum para siswa
membaca, doronglah kelas untuk memvisualisasikan dalam peristiwa yang
digambarkan dalam petikan ini. Jelaskan kepada para siswa bahwa sewaktu mereka
belajar memvisualisasikan apa yang sedang terjadi dalam tulisan suci, mereka akan
memberikan kepada Roh Kudus kesempatan tambahan untuk mengajar mereka.
• Mengapa orang-orang di Yerusalem menanggapi seperti itu? (Mereka mengenali
Yesus sebagai Mesias yang sudah lama ditunggu).
• Menurut Anda bagaimanakah Anda akan menanggapinya?
Jelaskan kata Hosana dalam ayat 9; kemudian bagikan definisi berikut:
“[Hosana adalah suatu] kata dari bahasa Ibrani yang berarti ‘tolong selamatkan kami’ serta
digunakan dalam pujian dan permohonan.
“… Pada perjalanan masuk Tuhan dengan kemenangan ke Yerusalem, khalayak ramai berseru
‘Hosana’ dan menebarkan cabang-cabang palem untuk Yesus lalui dengan berkeledai, dengan
demikian menunjukkan pemahaman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan yang sama yang telah
membebaskan Israel pada zaman dahulu (Mzm. 118:25–26; Mat. 21:9, 15; Mrk. 11:9–10; Yoh.
12:13). Orang-orang ini mengakui Kristus sebagai Mesias yang telah lama ditunggu. Kata Hosana
telah menjadi peringatan akan Mesias pada segala zaman (1 Nefi 11:6; 3 Nefi 11:14–17). Teriakan
hosana disertakan dalam pendedikasian Bait Suci Kirtland (A&P 109:79) dan sekarang adalah bagian
dari pendedikasian bait suci modern” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Hosana”; scriptures.lds.org).
56
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
Pertimbangkan untuk memperlihatkan tujuan nubuat-nubuat kemesiasan berikut
(diadaptasi dari Bruce R. McConkie, The Promised Messiah: The First Coming of Christ
[1978], 28–32):
1. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup sebelum kelahiran Yesus Kristus
memiliki iman kepada-Nya, dengan demikian menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat
1 Nefi 10:4–6; 2 Nefi 25:18–20, 26; Mosia 3:13).
2. Nubuat-nubuat kemesiasan memungkinkan mereka yang hidup pada masa Yesus Kristus untuk
mengenali bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat itu, dengan demikian, menolong
mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Yohanes 4:25, 29).
3. Nubuat-nubuat kemesiasan menolong mereka yang hidup setelah pelayanan fana Yesus Kristus
untuk mengetahui bahwa Dia adalah penggenapan atas nubuat-nubuat tersebut, dengan demikian,
menolong mereka untuk memperoleh keselamatan (lihat Kisah Para Rasul 3:12–18; 26:22–23).
• Sewaktu Anda memikirkan ketiga tujuan ini, bagaimana ini mungkin memberikan
manfaat kepada Anda untuk belajar mengidentifikasi nubuat-nubuat kemesiasan
dalam tulisan suci dan untuk melihat Kristus sebagai penggenapan atas nubuatnubuat itu?
Yohanes 6:5–69
Mengikuti Yesus Kristus Sebagai Mesias
Ulangi pernyataan bahwa orang-orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru percaya
bahwa suatu hari Mesias akan datang dari garis keturunan Daud untuk
menyelamatkan umat-Nya. Banyak orang percaya Dia akan membebaskan mereka
dari perbudakan Romawi sama seperti Yehova telah membebaskan orang-orang Israel
dari Mesir.
Mintalah para siswa untuk membaca sepintas lalu laporan dalam Yohanes 6:5–15.
Tanyakan:
• Mukjizat apakah yang Yesus lakukan dalam laporan ini?
• Bagaimana Anda akan menggambarkan reaksi orang-orang dalam ayat 14–15?
• Mengapa menurut Anda mereka menanggapi dengan cara ini?
Bagaikan wawasan berikut dari Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum
Dua Belas Rasul:
“Ada sebuah tradisi, yang diajarkan oleh para Rabi dan tertanam dengan kuat dalam
pikiran publik, bahwa ketika Mesias datang, Dia akan memberi mereka makanan roti
dari surga” (The Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 2:367).
Jelaskan bahwa sama seperti ketika Yehova memberi makan anak-anak Israel dengan
manna (lihat Keluaran 16), ketika Yesus memberi makan khalayak ramai dengan lima
roti jelai, dua ikan, banyak orang menafsirkan mukjizat-Nya sebagai tanda bahwa Dia
adalah Mesias.
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari Yohanes
6:31–32, 49–53, 60, 66. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencari bagaimana
orang-orang bereaksi terhadap Yesus keesokan harinya dan bagaimana Dia
menanggapi mereka.
57
PELAJARAN 14: YESUS KRISTUS ADALAH MESIAS
• Mengapa menurut Anda banyak orang yang menolak Yesus pada hari itu?
• Apakah yang gagal mereka pahami? (Yesus adalah sumber kehidupan rohani; Dia
adalah Roti Hidup).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:67–69 dengan keras. Kemudian
tanyakan kepada kelas:
• Apa yang kesaksian Petrus dalam ayat 69 tandaskan?
• Bagaimana kesaksian Petrus tentang Juruselamat memengaruhi kehidupannya?
Tulislah pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan tulis, dan mintalah para siswa
untuk menjelaskan bagaimana mereka akan melengkapinya: Jika kita menerima
Yesus Kristus sebagai Mesias, maka _________________________ .
Setelah beberapa tanggapan, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan keras
pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970):
“Apa yang sungguh-sungguh Anda pikirkan di dalam hati mengenai Kristus akan
menentukan siapa diri Anda, akan, sebagian besar, menentukan apa tindakan Anda
nantinya. Tidak seorang pun yang dapat mempelajari sosok Ilahi ini, dapat menerima
ajaran-ajaran-Nya tanpa menyadari pengaruh yang meneguhkan dan memurnikan yang
ada dalam diri-Nya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O. McKay [2003], 8).
Berikan para siswa waktu untuk menulis apa pendapat mereka tentang Kristus.
Undanglah beberapa siswa untuk berbagi apa yang mereka tulis.
Doronglah para siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan
minggu ini untuk menunjukkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus.
Bacaan Siswa
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mesias,” scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign, Mei
1984, 14–16.
58
Yesus Kristus Memberlakukan
Sakramen
Pendahuluan
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan:
“[Yesus Kristus] menetapkan sakramen sebagai peringatan akan
kurban pendamaian-Nya yang agung” (Ensign atau Liahona, April
15
2000, 2). Ketika kita mengambil sakramen, kita diingatkan bahwa
Juruselamat meneteskan darah di setiap pori dan mati bagi kita;
kita juga memperbarui perjanjian-perjanjian kita dengan Tuhan.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 17–20.
• Jeffrey R. Holland“Perbuatlah Ini Menjadi Peringatan Akan Aku,”Ensign, November
1995, 67–69.
Saran untuk Pengajaran
Matius 26:26–28; Lukas 22:15
Yesus Kristus menetapkan sebuah perjanjian baru
Perlihatkan gambar yang menyertainya atau gambar lain yang menggambarkan
Perjamuan Terakhir, dan undanglah seorang siswa untuk menjelaskan peristiwa yang
digambarkan oleh gambar itu:
Tanyakan kepada para siswa:
• Bagaimana perasaan Anda jika Juruselamat Sendiri mempersiapkan, memberkati,
dan memberikan sakramen kepada Anda?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Lukas 22:15 dengan lantang. Imbaulah
anggota kelas untuk memikirkan selama pelajaran mengapa Juruselamat berhasrat
untuk meluangkan Paskah bersama para Rasul-Nya.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 26:26–28 dengan lantang sementara
kelas mengikuti. Definisikan kata testamen dengan menjelaskan bahwa itu
diterjemahkan dari sebuah kata Yunani yang artinya “perjanjian” (Anda mungkin ingin
menyarankan agar para siswa menulis definisi ini di sisi tulisan suci mereka). Bahaslah
pertanyaan berikut:
• Jika Yesus memberlakukan testamen, atau perjanjian yang baru, perjanjian apa
yang akan digantikannya?
Informasi berikut akan memberikan latar belakang atau konteks yang akan bermanfaat
untuk pembahasan Anda: Pada zaman dahulu, ketika Yehova membuat perjanjian-Nya
dengan anak-anak Israel, Musa mengajarkan mereka firman Yehova dan orang-orang
membuat perjanjian untuk mematuhi firman itu. Kemudian Musa mempersembahkan
kurban hewan, mengambil darah dari hewan itu, dan memercikkannya kepada orangorang, dengan mengatakan, “Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan
kamu.” (Lihat Keluaran 24:3–8). Yesus menyinggung pernyataan Musa ketika Dia
mengajarkan bahwa Dia akan menetapkan sebuah perjanjian yang baru dengan anakanak Allah dengan menumpahkan darah-Nya (sama seperti memercikkan darah
hewan yang menyimbolkan anak-anak Israel memasuki perjanjian yang lama dengan
Yehova). Ketika Yesus mempersembahkan cawan anggur kepada para Rasul-Nya, Dia
59
PELAJARAN15: YESUS KRISTUS MEMBERLAKUKAN SAKRAMEN
mengisyaratkan penggenapan perjanjian yang lama dan penetapan perjanjian yang
baru (lihat Ibrani 9:12–15). Hukum Musa (perjanjian yang lama) adalah, dalam banyak
hal, sebuah nubuat agung tentang Mesias. Yesus Kristus adalah penggenapan nubuat
itu (lihat 2 Nefi 11:4; Yakub 4:5; Alma 34:13–14), khususnya dalam pengertian bahwa
Dia mencapai tujuan utama dari hukum itu melalui kurban pendamaian-Nya.
• Memfokuskan perhatian kita pada apakah persembahan darah dalam baik
perjanjian yang lama maupun perjanjian yang baru? (Pendamaian Yesus Kristus
dan penumpahan darah-Nya untuk pengampunan dosa-dosa kita).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Sakramen adalah tata cara yang menggantikan kurban darah dan persembahan
bakaran dari Hukum Musa, dan bersamanya datanglah janji Juruselamat: ‘Dan barang
siapa datang kepada-Ku dengan hati yang hancur dan jroh yang menyesal, dia akan
Aku baptis dengan api dan dengan Roh Kudus’ (3 Nefi 9:20)” “Pertemuan Sakramen
dan Sakramen,” Ensign atau Liahona, November 2008, 19).
• Bagaimana Anda akan merangkum kebenaran yang telah kita bahas sejauh ini
tentang Perjamuan Malam Terakhir? (Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan
bahwa Yesus Kristus menggenapi perjanjian yang lama, dan Dia menetapkan
perjanjian yang baru melalui sakramen).
Lukas 22:14–20; 3 Nefi 18: 7, 11
Sakramen menolong kita mengingat Juruselamat
Bagilah para siswa ke dalam pasangan-pasangan. Undanglah setiap pasangan untuk
membaca Lukas 22:19–20 dan 3 Nefi 18:7, 11. Mintalah mereka mengidentifikasi
alasan lain (disamping menetapkan perjanjian yang baru) mengapa Juruselamat
memberlakukan sakramen. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa alasan yang Juruselamat berikan untuk memberlakukan sakramen? (Para
siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Sewaktu kita mengambil
sakramen kita hendaknya mengingat Juruselamat).
• Mengapa penting bahwa kita melakukan upaya untuk mengingat Juruselamat
sewaktu kita mengambil sakramen?
• Jika kita lalai untuk mengingat Juruselamat dan apa yang telah Dia lakukan bagi
kita, apa makna yang dimiliki sakramen?
Pertimbangkanlah untuk memberikan kepada setiap siswa salinan selebaran berikut,
yang berisikan bagian-bagian dari ceramah oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Undanglah para siswa untuk membaca selebaran dalam
hati. Setelah waktu yang cukup, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Nasihat apakah yang akan Anda berikan kepada seseorang yang bergumul untuk
berfokus pada Juruselamat dan pengurbanan-Nya selama pelaksanaan sakramen?
(Sewaktu para siswa menanggapi, Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa
sewaktu kita mencari kesempatan untuk memikirkan tentang kehidupan dan
pelayanan Juruselamat selama minggu itu, akan lebih mudah bagi kita untuk
berfokus pada-Nya selama pelaksanaan sakramen pada hari Minggu).
• Berkat-berkat apakah yang telah Anda rasakan sewaktu Anda berusaha mengingat
Juruselamat dan Pendamaian-Nya sewaktu Anda mengambil sakramen?
60
PELAJARAN15: YESUS KRISTUS MEMBERLAKUKAN SAKRAMEN
1 Korintus11:27–30; 3 Nefi 18:28–29; 20:8–9
Mengambil sakramen secara layak memperbarui perjanjian-perjanjian kita
Undanglah para siswa untuk membaca dan membandingkan 1 Korintus 11:27–30
dengan3 Nefi 18:28–29; 20:8–9 dalam hati. Mintalah mereka mengidentifikasi sebuah
peringatan yang diberikan tentang sakramen. Kemudian tanyakan:
• Mengapa tidak bijaksana mengambil sakramen secara tidak layak?
Mungkin akan bermanfaat untuk membagikan pernyataan berikut oleh Penatua John
H. Groberg dari Tujuh Puluh, yang menjelaskan apa makna mengambil sakramen
secara layak:
“Jika kita berhasrat untuk meningkatkan diri (yang adalah bertobat) dan tidak berada
dalam pembatasan keimamatan, maka, menurut pendapat saya, kita layak. Meskipun
demikian, jika kita tidak memiliki hasrat untuk meningkatkan diri, jika kita tidak
memiliki maksud untuk mengikuti bimbingan Roh, kita harus bertanya: Apakah kita
layak untuk mengambil, atau apakah kita mengejek tujuan sesungguhnya dari
sakramen, yang adalah untuk bertindak sebagai katalisator bagi pertobatan dan peningkatan
pribadi?” (“The Beauty and Importance of the Sacrament,” Ensign, Mei 1989, 38).
• Apa berkat-berkat bagi mereka yang mengambil sakramen secara layak? (Lihat
3 Nefi 20:8–9). (Pastikan para siswa memahami bahwa jika kita mengambil
sakramen dengan penuh doa dan dalam semangat pertobatan, kita dapat
menerima pengampunan dosa-dosa, sama seperti yang kita lakukan ketika
kita dibaptis).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Tanpa beberapa ketetapan untuk pembersihan lebih lanjut setelah pembaptisan kita,
kita masing-masing tersesat dalam hal-hal rohani. Kita tidak dapat memiliki kerekanan
Roh Kudus, dan pada penghakiman terakhir kita akan diikat untuk ‘dienyahkan
selamanya’ (1 Ne. 10:21). Betapa bersyukurnya kita bahwa Tuhan telah menyediakan
sebuah proses bagi setiap anggota yang telah dibaptis dalam Gereja-Nya untuk
dibersihkan secara berkala dari kotoran dosa. Sakramen adalah bagian yang penting dari proses itu”
(“The Aaronic Priesthood and the Sacrament,” Ensign, November 1998, 38).
• Menurut Penatua Oaks, mengapa sakramen merupakan tata cara Injil yang amat
penting?
Bagikan pernyataan tambahan ini oleh Penatua Oaks:
“Kita diperintahkan untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan datang kepada Tuhan
dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal serta mengambil sakramen sesuai
dengan perjanjian-perjanjiannya. Ketika kita memperbarui perjanjian baptisan kita
dengan cara ini, Tuhan memperbarui dampak pembersihan dari pembaptisan kita.
Dengan cara ini kita dijadikan bersih dan dapat selalu memiliki Roh-Nya bersama kita.
Pentingnya hal ini dibuktikan dalam perintah Tuhan agar kita mengambil sakramen setiap minggu
(lihat A&P 59:8–9)” (“The Aaronic Priesthood and the Sacrament,” Ensign, November 1998, 38).
Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa ketika kita mengambil sakramen dengan
layak, kita “memperbarui semua perjanjian yang dibuat dengan Tuhan” (Delbert L.
61
PELAJARAN15: YESUS KRISTUS MEMBERLAKUKAN SAKRAMEN
Stapley, dalam Conference Report, Oktober 1965, 14; cetak miring ditambahkan; lihat
juga L. Tom Perry, “Saat Kita Mengambil Sakramen,” Ensign atau Liahona, Mei
2006, 41).
Undanglah seorang siswa untuk meninjau Lukas 22:15. Kemudian tanyakan:
• Jika seseorang bertanya kepada Anda mengapa menurut Anda Yesus begitu
berhasrat meluangkan waktu Paskah bersama para Rasul-Nya, bagaimana Anda
akan menjawabnya? Apa kesaksian yang akan Anda berikan?
Bersaksilah bahwa sewaktu kita mengingat Yesus Kristus dan kurban pendamaianNya, dan sewaktu kita mengambil sakramen dengan layak, kita memperbarui
perjanjian-perjanjian kita dengan Allah. Imbaulah para siswa untuk merenungkan
bagaimana mereka dapat secara individu mempersembahkan “hati yang hancur dan
roh yang menyesal” ketika mereka mengambil sakramen. Tantanglah mereka untuk
menjadikan tata cara sakramen sebagai pengalaman rohani yang teratur.
Bacaan Siswa
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi 18:1–11, 28–29;
20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 17–20.
Selebaran
Seleksi dari Jeffrey R. Holland, “This Do in Remembrance of Me”
“Jika mengingat adalah tugas utama di hadapan kita, apa yang dapat datang ke dalam
ingatan kita ketika lambang yang sederhana dan berharga itu dipersembahkan kepada
kita?
Kita dapat mengingat kehidupan prafana Juruselamat dan segala yang kita ketahui telah
Dia lakukan sebagai Yehova yang agung, pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu
yang ada di dalamnya. Kita dapat mengingat bahwa bahkan di Sidang Raya di Surga Dia mengasihi kita
dan sangat kuat, bahwa kita menang bahkan di sana oleh kuasa Kristus dan iman kita pada darah
Anak Domba (lihat Wahyu 12:10–11).
Kita dapat mengingat keagungan sederhana dari kelahiran fana-Nya .…
Kita dapat mengingat mukjizat-mukjizat Kristus dan ajaran-ajaran-Nya, penyembuhan-Nya dan
pertolongan-Nya. Kita dapat mengingat bahwa Dia memberikan penglihatan kepada yang buta dan
pendengaran kepada yang tuli serta gerakan kepada yang lumpuh dan yang timpang dan yang mati
tangannya. Kemudian, pada hari-hari itu ketika kita merasa kemajuan kita telah berhenti atau sukacita
kita dan pandangan kita telah menjadi kabur, kita dapat maju dengan mantap dalam Kristus .…
Kita dapat mengingat bahwa bahkan dengan misi yang khusyuk seperti itu yang diberikan kepada-Nya,
Juruselamat menemukan kesenangan dalam hidup; Dia menyukai orang-orang dan memberi tahu para
murid-Nya agar menjadi riang. Dia mengatakan kita hendaknya bersemangat dengan Injil sebagai
orang yang telah menemukan harta yang luar biasa, mutiara yang benar-benar sangat berharga, tepat
di ambang pintu kita sendiri .…
Kita dapat mengingat bahwa Kristus memanggil para murid-Nya sebagai teman .…
Kita dapat—dan hendaknya—ingat hal-hal mengagumkan yang telah datang kepada kita dalam
kehidupan kita dan bahwa ‘segala sesuatu yang baik datang dari Kristus’ (Moroni 7:24) .…
Pada beberapa hari kita akan memiliki alasan untuk mengingat perlakuan buruk yang Dia terima,
penolakan yang Dia alami, dan ketidakadilan—ah, ketidakadilan—yang Dia tanggung. Ketika kita,
juga, kemudian menghadapi beberapa hal itu dalam kehidupan, kita dapat mengingat bahwa Kristus
62
PELAJARAN15: YESUS KRISTUS MEMBERLAKUKAN SAKRAMEN
juga menderita dalam segala hal, tetapi tidak masygul; bingung, tetapi tidak putus asa; dianiaya, tetapi
tidak ditinggalkan; dicampakkan, tetapi tidak binasa (lihat 2 Korintus 4:8–9).
Ketika saat-saat yang sulit itu datang kepada kita, kita dapat mengingat bahwa Yesus harus turun di
bawah segala hal sebelum Dia dapat naik di atasnya, dan bahwa Dia menderita rasa sakit dan
kesengsaraan serta godaan dari segala jenis agar dia boleh dipenuhi dengan belas kasihan dan
mengetahui bagaimana menyokong umat-Nya dalam kelemahan-kelemahan mereka (lihat A&P 88:6;
Alma 7:11–12).
Bagi mereka yang terseok-seok atau tersandung, Dia ada di sana untuk menegakkan dan memperkuat
kita. Pada akhirnya Dia ada di sana untuk menyelamatkan kita, dan untuk semua ini Dia memberikan
nyawa-Nya .…
… Kita dapat mengingat semua ini ketika kita diundang oleh seorang imam muda yang berlutut dalam
doa untuk selalu mengingat Kristus” (Ensign, November 1995, 67–69).
63
16
Pendahuluan
Juruselamat Mendamaikan
Dosa-Dosa Seluruh Umat
Manusia
“[Yesus Kristus] memberikan hidup-Nya untuk mendamaikan dosadosa seluruh umat manusia. Dia adalah karunia besar pengganti
bagi semua orang yang pernah dan akan hidup di bumi” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April
2000, 2). Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul
mengajarkan bahwa “Pendamaian merupakan unsur penting dari
rencana kebahagiaan Bapa kita di Surga yang tanpanya rencana itu
tidak dapat diaktifkan” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign
atau Liahona, Mei 2010, 76). Pelajaran ini akan memfokuskan
pada penderitaan hebat Juruselamat, yang dimulai di Getsemani
dan mencapai puncaknya di atas kayu salib, dan akan
menggambarkan bagaimana Yesus Kristus dapat menolong kita
mengatasi dosa-dosa kita dan memperkuat kita dalam kehidupan
kita sehari-hari melalui Pendamaian-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• David A. Bednar, “Pendamaian dan Perjalanan Kefanaan,” Ensign, April 2012,
40–47.
• Jeffrey R. Holland, “The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 32–38.
Saran untuk Pengajaran
Markus 14:33–36; Lukas 22:39–44; 2 Nefi 9:21
Yesus Kristus dengan rela menanggung keperihan dari Pendamaian
Pertimbangkanlah untuk memulai kelas dengan mengundang para siswa untuk
menyanyikan “Ku Berdiri Kagum” (Nyanyian Rohani, no. 82) atau nyanyian pujian
lainnya tentang Juruselamat. Kemudian, ketika pelajaran dimulai, tanyakan:
• Bagaimana menyanyikan “Ku Berdiri Kagum” (atau nyanyian pujian lainnya
tentang Juruselamat) mempersiapkan diri Anda untuk mempelajari Pendamaian
Yesus Kristus?
Undanglah para siswa untuk membaca Markus 14:33–36 dalam hati, dengan mencari
ungkapan-ungkapan yang menggambarkan penderitaan Juruselamat di Getsemani.
Buatlah daftar di papan tulis ungkapan-ungkapan yang para siswa identifikasi.
• Makna apakah yang disampaikan ungkapan-ungkapan ini kepada Anda?
Undanglah para siswa untuk menelaah Lukas 22:39–44; 2 Nefi 9:21; dan Mosia 3:7
untuk rincian tambahan tentang penderitaan Juruselamat selama kurban pendamaianNya. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa merujuksilangkan petikanpetikan ini dalam tulisan suci mereka.
• Kebenaran penting apakah yang diajarkan petikan-petikan ini tentang penderitaan
yang Yesus tanggung bagi kita? (Jawaban hendaknya mencakup kebenaran berikut:
Penderitaan Yesus Kristus di Getsemani menyebabkan Dia meneteskan
darah dari setiap pori).
Jelaskan kepada para siswa bahwa pendamaian Yesus Kristus mencakup penderitaanNya bagi dosa-dosa kita di Getsemani dan di atas kayu salib, penumpahan darah-Nya,
kematian-Nya di kayu salib, dan Kebangkitan-Nya dari kubur. Mintalah seorang siswa
64
PELAJARAN 16: JURUSELAMAT MENDAMAIKAN DOSA-DOSA SELURUH UMAT MANUSIA
untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie
dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Kita tidak tahu, kita tidak dapat mengatakan, tidak ada pikiran fana yang dapat
memahami makna sepenuhnya tentang apa yang Kristus lakukan di Getsemani.
“Kita tahu Dia berpeluh meneteskan darah [tetesan-tetesan besar darah] dari setiap
pori sewaktu Dia meminum endapan dari cawan pahit yang Bapa-Nya telah berikan
kepada-Nya.
“Kita tahu Dia menderita, baik tubuh maupun roh, lebih dari yang mungkin dapat ditanggung
manusia, kecuali kematian .…
“Kita tahu bahwa Dia jatuh tak berdaya di atas tanah sewaktu rasa sakit dan keperihan dari beban
yang tak terhingga menyebabkan Dia gemetar dan ingin agar Dia boleh tidak minum dari cawan yang
pahit itu” (“The Purifying Power of Gethsemane,” Ensign, April 2011, 57).
• Apa perasaan Anda tentang penderitaan yang Yesus Kristus tanggung di
Getsemani dan di atas kayu salib?
Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; Ajaran dan Perjanjian 19:15–19
Yesus menderita agar kita tidak diperlukan untuk menderita seperti yang Dia alami.
Ajukan pertanyaan berikut:
• Menurut Anda mengapa Yesus rela menderita begitu hebat bagi kita?
Undanglah para siswa untuk menelaah Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; dan Ajaran dan
Perjanjian 19:15–19 dalam hati, dengan mencari alasan-alasan mengapa Yesus Kristus
rela menanggung rasa sakit dari Pendamaian. Setelah waktu yang cukup, mintalah
para siswa untuk membagikan apa yang telah mereka temukan. Sewaktu para siswa
menanggapi, pertimbangkanlah untuk merangkum jawaban mereka di papan tulis
sebagai berikut:
Untuk memperlihatkan kasih-Nya yang besar bagi kita.
Untuk mencegah penderitaan kita sepenuhnya bagi dosa-dosa kita.
Untuk memperkenankan kita bertobat dan diampuni atas dosa-dosa kita.
Untuk memuliakan Bapa.
Untuk memperkenankan kita kembali kepada Allah.
Untuk membawa kita kepada Allah.
Sewaktu Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut, berikan waktu kepada
para siswa untuk merenungkan jawaban mereka sebelum mengundang mereka untuk
menanggapi. (Ingatkan para siswa bahwa sewaktu mereka belajar untuk merenungkan
apa yang mereka temukan dalam tulisan suci, Roh sering kali akan mengungkapkan
kebenaran-kebenaran tambahan kepada mereka).
• Apa yang alasan-alasan untuk penderitaan Yesus Kristus ini ajarkan kepada Anda
tentang Dia?
• Bagaimana alasan-alasan ini berkaitan dengan Anda secara pribadi?
Tekankan kepada para siswa bahwa melalui Pendamaian, Yesus Kristus menjadi
Pengganti kita—Dia mengambil tempat kita, Dia menanggung beban kita, Dia
65
PELAJARAN 16: JURUSELAMAT MENDAMAIKAN DOSA-DOSA SELURUH UMAT MANUSIA
menderita bagi dosa-dosa kita. Rasul Paulus menyatakannya dengan cara ini: “Dia
[Kristus Sang Putra] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya [Allah Bapa] menjadi
dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21). Ini
seakan-akan Tuhan dan Juruselamat kita telah membuat penawaran berikut kepada
kita masing-masing: “Datanglah kepada-Ku. Aku akan mengambil dosamu, dan Aku
akan memberimu kesalehan-Ku.”
Bersaksilah bahwa karena Yesus Kristus melaksanakan Pendamaian, kita dapat
diampuni dari dosa-dosa kita jika kita bertobat. Karena pengurbanan-Nya untuk
kepentingan kita, jalan disiapkan bagi kita untuk kembali hidup bersama Bapa
Surgawi kita dalam unit keluarga kekal. Yesus Kristus tunduk pada Pendamaian karena
kasih-Nya yang besar bagi Bapa Surgawi dan bagi kita. Imbaulah para siswa untuk
merenungkan bagaimana mereka dapat lebih efektif mencari dan menikmati berkatberkat Pendamaian dalam kehidupan mereka.
Alma 7:11–13
Pendamaian Yesus Kristus memberikan kasih karunia atau kuasa-Nya yang
memungkinkan kepada kita.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Ketika keperihan datang dalam kepenuhannya, itu jauh lebih buruk bahkan daripada
yang Dia dengan kecerdasan-Nya yang unik pernah bayangkan! .…
“Beban kumulatif dari segala dosa fana—masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang—menekan Jiwa yang sempurna, tanpa dosa, dan peka itu! Segala kelemahan
dan penyakit kita bagaimanapun juga, adalah bagian dari unsur mengerikan dari
Pendamaian. (Lihat Alma 7:11–12; Yesaya 53:3–5; Matius 8:17) .…
“… Penderitaan-Nya—seakan-akan, maha dahsyat dikalikan dengan tak terhingga—menghasilkan
seruan jiwa-Nya di atas kayu salib setelah itu, dan itu adalah seruan merasa ditinggalkan. (Lihat
Matius 27:46).” (“Willing to Submit,” Ensign, Mei 1985, 72–73).
• Menurut Anda apa yang Penatua Maxwell maksudkan dengan “unsur mengerikan
dari Pendamaian”?
• Di samping dosa-dosa kita, apa lagi yang Penatua Maxwell identifikasi sebagai hal
yang berkontribusi terhadap penderitaan Juruselamat?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Alma 7:11–13 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas selebihnya untuk mengikuti bersama dan mengidentifikasi kondisikondisi lain dari kefanaan yang untuknya Juruselamat menderita. Mintalah para siswa
untuk melaporkan apa yang mereka identifikasi, dan tulislah tanggapan mereka di
papan tulis. (Tanggapan hendaknya mencakup rasa sakit, kesengsaraan, godaan,
penyakit, kelemahan, dan kematian). Bahaslah arti dari kondisi-kondisi ini dan
bagaimana Yesus Kristus dapat memberkati kita melalui Roh Kudus ketika kita
mengalaminya.
Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul:
66
PELAJARAN 16: JURUSELAMAT MENDAMAIKAN DOSA-DOSA SELURUH UMAT MANUSIA
“Juruselamat telah menderita bukan sekadar untuk kedurhakaan kita tetapi juga untuk
ketidaksetaraan, ketidakadilan, rasa sakit, kepedihan, dan kemasygulan emosional yang
begitu sering menimpa kita. Tidak ada rasa sakit fisik, tidak ada kepedihan jiwa, tidak
ada penderitaan roh, tidak ada kekurangan atau kelemahan yang Anda atau saya
pernah alami selama perjalanan fana kita yang Juruselamat tidak alami terlebih dahulu.
Anda dan saya di saat-saat kelemahan mungkin berseru, ‘Tak seorang pun yang memahami. Tak
seorang pun yang tahu.’ Tak ada manusia, barangkali, mengetahui. Tetapi Putra Allah dengan
sempurna mengetahui dan memahami, karena Dia merasakan dan menanggung beban kita sebelum
kita pernah menanggungnya. Dan karena Dia mengorbankan nyawa dan menanggung beban itu, Dia
memiliki empati yang sempurna serta dapat mengulurkan kepada kita lengan belas kasihan-Nya
dalam begitu banyak fase dari kehidupan kita. Dia dapat menjangkau, menyentuh, menyokong …
dan memperkuat kita untuk menjadi lebih dari yang kita mampu dan menolong kita melakukan apa
yang tidak pernah dapat kita lakukan dengan hanya bergantung pada kekuatan kita sendiri” (“The
Atonement and the Journey of Mortality,” Ensign, April 2012, 47).
Tanyakan kepada para siswa bagaimana mereka akan merangkum ajaran-ajaran
Penatua Bednar. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana berkat-berkat yang tersedia melalui Pendamaian memberikan jalan
bagi kita untuk kembali ke hadirat Bapa Surgawi? (Sewaktu para siswa
menanggapi, tekankan bahwa karena Pendamaian Yesus Kristus, kita dapat
menerima penghiburan dan kekuatan melalui Roh Kudus untuk menahan
“rasa sakit dan kesengsaraan dan cobaan dari setiap jenis” [Alma 7: 11]).
Untuk membantu parasiswa memahami kuasa yang memungkinkan, atau kasih
karunia dari Juruselamat, undanglah mereka untuk masing-masing menelaah salah
satu petikan tulisan suci berikut dan bersiap membagikan apa yang mereka pelajari.
(Pertimbangkanlah untuk menuliskan rujukan-rujukan ini di papan tulis).
2 Korintus 12:7–10
Mosia 3:19
Mosia 24:10–15
Alma 31:24–25, 31–33, 38
Eter 12:27
Setelah waktu yang memadai, tanyakan:
• Pikirkan bagaimana orang-orang yang digambarkan dalam petikan-petikan tulisan
suci ini diperkuat oleh Yesus Kristus melalui Pendamaian. Kapan Anda atau
seseorang yang Anda kenal telah diperkuat dengan cara serupa?
• Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa kita memiliki akses pada
kuasa yang memungkinkan dari Yesus Kristus?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Ada kebutuhan penting bagi kita masing-masing untuk memperkuat pemahaman kita
tentang signifikansi Pendamaian Yesus Kristus sehingga itu akan menjadi landasan yang
kuat untuk membangun kehidupan kita .…
67
PELAJARAN 16: JURUSELAMAT MENDAMAIKAN DOSA-DOSA SELURUH UMAT MANUSIA
“Saya sungguh-sungguh mengimbau Anda untuk membangun sebuah rencana belajar pribadi untuk
memahami dan menghargai akibat-akibat yang tak tertandingi, kekal, serta tak terbatas dari
penggenapan Yesus Kristus yang sempurna akan pemanggilan-Nya yang ditetapkan secara ilahi
sebagai Juruselamat dan Penebus kita dengan lebih baik” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign
atau Liahona, Mei 2010, 77).
Sewaktu Anda mengakhiri, imbaulah para siswa untuk menetapkan sebuah rencana
penelaahan pribadi tentang Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya.
Bacaan Siswa
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia
3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 19:15–20.
• David A. Bednar, “Pendamaian dan Perjalanan Kefanaan,” Ensign, April 2012,
40–47.
68
Juruselamat Menderita dan
Mati di Kayu Salib Kalvari
Pendahuluan
Sewaktu Juruselamat mendekati akhir pelayanan fana-Nya, “Dia
ditangkap dan dihukum atas tuduhan-tuduhan palsu, dinyatakan
bersalah untuk memuaskan keinginan gerombolan orang banyak,
dan dijatuhi hukuman untuk mati di kayu salib Kalvari” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April
17
2000, 2). Dalam pelajaran ini kita menekankan kebenaran penting
bahwa Yesus Kristus membiarkan diri-Nya sendiri untuk menderita
dan mati di tangan orang lain; tak seorang pun mengambil nyawaNya dari-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya” Ensign atau Liahona, Mei
2009, 86–88.
Saran untuk Pengajaran
Matius 27:26–54; Yohanes 10:11–18; 19:10–11; 1 Nefi 19:9
Yesus Kristus memiliki kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya.
Perlihatkan gambar Penyaliban (Buku Seni Injil [2009], no. 57; lihat juga LDS.org).
Undanglah para siswa untuk membayangkan sebagai salah satu penonton yang setia
yang digambarkan dalam gambar sewaktu Anda membaca Matius 27:26–54 dengan
lantang. Imbaulah para siswa untuk mengikuti bersama dan merenungkan seperti apa
rasanya menjadi orang itu dan menyaksikan Penyaliban Yesus Kristus. Setelah Anda
selesai membaca, undanglah para siswa untuk menguraikan pikiran dan perasaan
yang mereka bayangkan mengenai apa yang dialami orang itu. Setelah beberapa
tanggapan, tanyakan kepada anggota kelas:
• Perasaan apakah yang Anda miliki bagi Juruselamat setelah membaca dan
membahas kisah ini?
Undanglah para siswa untuk membaca Yohanes 10: 11, 17–18 dalam hati. Setelah
waktu yang cukup, tanyakan:
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan tentang Penyaliban dan kematian Yesus Kristus?
(Pastikan para siswa memahami bahwa Yesus Kristus memiliki kuasa dari Bapa
untuk menyerahkan nyawa-Nya dan untuk mengambilnya kembali).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Dampak alami dari asal usul baka [Yesus], sebagai Putra yang dilahirkan di bumi dari
seorang Bapa yang baka, adalah bahwa Dia kebal terhadap kematian kecuali sewaktu
Dia menyerah padanya. Nyawa Yesus Sang Kristus tidak dapat diambil kecuali sewaktu
Dia menghendaki dan memperkenankannya. Kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya
melekat pada diri-Nya sendiri, sebagaimana dengan kuasa untuk mengambil tubuh-Nya
yang telah dibunuh dalam keadaan yang dibakakan” (Jesus the Christ, edisi ke-3 [1916], 418).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 26:53‒54 dengan lantang dan
seorang siswa lainnya untuk membaca Yohanes 19:10–11 dengan lantang. Mintalah
para siswa untuk mengikuti, membandingkan dan membedakan kedua petikan itu.
69
PELAJARAN 17: JURUSELAMAT MENDERITA DAN MATI DI KAYU SALIB KALVARI
• Menurut laporan dalam Matius, apa bantuan yang Yesus Kristus memiliki akses?
• Apa yang Anda pelajari dari petikan dalam Yohanes? (Para siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi
kebenaran berikut: Tak seorang pun dapat mengambil nyawa Yesus Kristus;
Dia dengan rela menderita kematian.
• Jika Yesus dapat memanggil legiun malaikat untuk bantuan, mengapa menurut
Anda Dia membiarkan diri-Nya untuk disalibkan?
Undanglah seorang siswa untuk membaca 1 Nefi 19:9 dengan lantang. Mintalah kelas
untuk mendefinisikan kata membiarkan. (Sebagaimana yang digunakan di sini,
membiarkan berarti mengizinkan atau memperkenankan. Anda mungkin ingin
menyarankan agar para siswa menuliskan kata “mengizinkan” di sisi tulisan suci
mereka di sebelah 1 Nefi 19:9).
• Mengapa Juruselamat membiarkan diri-Nya disalibkan?
Anda mungkin ingin memperlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander B.
Morrison dari Tujuh Puluh dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan
lantang:
“Itu adalah kasih bagi semua anak Allah yang menuntun Yesus, unik dalam
kesempurnaan tanpa dosa-Nya, untuk memberikan diri-Nya sebagai tebusan bagi dosadosa orang lain .… Karena itu, ini adalah penyebab mutlak yang membawa Yesus ke
bumi untuk ‘menderita, berdarah, dan mati bagi manusia’ [“’Tis Sweet to Sing the
Matchless Love,” Hymns, no. 176]. Dia datang … untuk mendamaikan dosa-dosa kita,
agar Dia, yang dinaikkan di kayu salib, boleh menarik semua orang kepada-Nya (lihat 3 Nefi 27:14)”
(“For This Cause Came I into the World,” Ensign, November 1999, 26).
Jelaskan bahwa Yesus Kristus membiarkan Penyaliban karena kasih-Nya yang besar
bagi Bapa-Nya seperti juga kasih-Nya bagi kita. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana mengetahui bahwa Juruselamat dengan rela tunduk untuk disalibkan
karena kasih-Nya bagi Bapa-Nya dan bagi kita dapat menolong Anda
menanggung pengalaman-pengalaman sulit yang mungkin Anda hadapi?
Matius 27:46; Lukas 23:34–46; Yohanes 19:26–30
Yesus Kristus menyelesaikan misi fana-Nya
Untuk membantu para siswa memahami dengan lebih baik seperti apa rasanya
kematian melalui penyaliban, pertimbangkanlah untuk membagikan yang berikut:
“Kematian melalui penyaliban tampaknya mencakup semua rasa sakit dan kematian yang dapat
terjadi secara mengerikan dan menyeramkan—pusing, kejang, kehausan, kelaparan, tidak dapat tidur,
demam karena trauma, tetanus, rasa malu di depan umum, siksaan berkelanjutan yang lama,
kengerian dari antisipasi, pembekuan jaringan tubuh karena luka yang tidak dirawat—semuanya
meningkat hanya sampai pada titik di mana itu dapat ditanggung, tetapi semuanya berhenti pada
titik saat orang yang mengalami akan hilang kesadaran. Posisi tubuh yang tidak alami membuat
setiap gerakan menjadi menyakitkan; pembuluh darah yang terkoyak dan urat daging yang hancur
berdenyut-denyut disertai penderitaan yang tak ada habisnya; luka, yang mengalami peradangan
karena terbuka, perlahan-lahan menjadi rusak; pembuluh arteri—khususnya di kepala dan
perut—menjadi bengkak dan tertekan oleh darah yang mengalir; dan sementara berbagai macam
penderitaan berangsur-angsur meningkat, semakin diperparah dengan rasa sakit yang tak
tertanggungkan karena kehausan yang membakar dan luar biasa; dan semua komplikasi fisik ini
menyebabkan gejolak dan kecemasan internal, yang menjadikan ajal semakin dekat—kematian,
70
PELAJARAN 17: JURUSELAMAT MENDERITA DAN MATI DI KAYU SALIB KALVARI
musuh mengerikan yang tidak diketahui, yang kedatangannya kepada manusia biasanya membuat
sebagian besar orang merasa ngeri—memberikan aspek pembebasan yang nikmat dan sangat indah.
“Seperti itulah kematian yang diderita oleh Kristus” (Frederic W. Farrar, The Life of Christ [1964], 641).
Beri tahu para siswa bahwa Yesus Kristus menuturkan tujuh pernyataan saat berada di
kayu salib. Tulislah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis (jangan sertakan
kutipan-kutipan dalam tanda kurung), dan undanglah setiap siswa untuk menyelidiki
beberapa di antaranya dan mengidentifikasi apa yang Yesus katakan:
Lukas 23:34 (“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat”).
Lukas 23:43 (“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”).
Yohanes 19:26–27 (“Ibu, inilah, anakmu! … Inilah ibumu!”)
Matius 27:46 (“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”)
Yohanes 19:28 (“Aku haus!”)
Yohanes 19:30 (“Sudah selesai”).
Lukas 23:46 (“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”).
Sewaktu para siswa melaporkan temuan-temuan mereka, uraikan dengan kata-kata
sendiri pernyataan-pernyataan ini di papan tulis di sebelah rujukan-rujukan yang
berhubungan. Tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang pernyataan-pertanyaan ini ungkapkan tentang Juruselamat dan apa yang
Dia alami di kayu salib?
• Apa yang Yesus rujuk ketika Dia menyatakan, “Sudah selesai”? (Dia telah
menuntaskan penderitaan tak terhingga yang dituntut oleh Pendamaian. Anda
mungkin perlu menjelaskan kepada para siswa bahwa Terjemahan Joseph Smith,
Matius 27:54, berbunyi: “Yesus ketika Dia telah berseru lagi dengan suara yang
keras, mengatakan, Bapa, sudah selesai, kehendak-Mu jadilah, Kuserahkan rohKu” [lihat juga Matius 27:50, catatan kaki a]. Yesus mati hanya setelah Dia tahu Dia
telah merampungkan semua yang Bapa ingin Dia lakukan).
Mintalah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Ketika Pendamaian telah diselesaikan, ketika tekad Kristus untuk setia demikian jelas
dan tak tergoyahkan, maka akhirnya dan dengan penuh belas kasih, penderitaan-Nya
‘sudah selesai’ [lihat Yohanes 19:30]. Menghadapi segala pertentangan dan tanpa
seorang pun yang membantu atau menopang-Nya, Yesus dari Nazaret, Putra yang
hidup dari Allah yang hidup, memulihkan hidup jasmani di mana kematian telah
mencengkeram dan membawa penebusan rohani yang penuh sukacita dari kegelapan dan
keputusasaan bak neraka. Dengan iman kepada Allah yang Dia ketahui berada di sana, Dia dapat
berkata dengan kejayaan, ‘Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku’ [Lukas 23:46]” (“Tak
Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 88).
71
PELAJARAN 17: JURUSELAMAT MENDERITA DAN MATI DI KAYU SALIB KALVARI
Mintalah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Yesus memilih untuk tidak dibebaskan dari dunia ini sampai Dia telah bertahan sampai
akhir dan menuntaskan misi yang Dia telah diutus untuk merampungkannya bagi umat
manusia. Di kayu salib Kalvari, Yesus memercayakan roh-Nya kepada Bapa-Nya dengan
sebuah pernyataan sederhana, ‘Sudah selesai’ (Yohanes 19:30). Setelah bertahan
sampai akhir, Dia dibebaskan dari kefanaan.
“Kita juga harus bertahan sampai akhir” (“The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,” Ensign, November 2000, 6).
• Apa yang kedua Rasul ini bantu bagi kita untuk pahami tentang apa yang dirujuk
Yesus ketika Dia menyuarakan, “Sudah selesai”? (Setelah para siswa menanggapi,
pertimbangkanlah untuk menulis kebenaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus
dengan setia menuntaskan segala sesuatu yang Bapa Surgawi perintahkan
untuk Dia lakukan dalam kefanaan).
• Dalam masa-masa sulit kita sendiri, bagaimana ini akan menolong kita untuk
mengingat apa yang Juruselamat hadapi dan tanggung dengan setia untuk
memenuhi misi fana-Nya?
• Bagaimana mengingat teladan Yesus dapat menolong Anda merampungkan apa
yang harus Anda lakukan dengan lahirnya Anda?
• Bagaimakah kita dapat memperlihatkan penghargaan kita untuk semua yang
Juruselamat derita bagi kita? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang
berbeda, tetapi mereka hendaknya mengungkapkan asas berikut: Kita
memperlihatkan penghargaan kita atas penderitaan Juruselamat di kayu
salib dengan mengikuti teladan-Nya yaitu bertahan dengan setia sampai
akhir).
Undanglah para siswa untuk mempertimbangkan membagikan pada media sosial
perasaan mereka bagi Juruselamat dan komitmen apa yang diminta dari mereka untuk
tetap setia pada perasaan itu.
Bacaan Siswa
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi 19:9.
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya” Ensign atau Liahona, Mei
2009, 86–88.
72
Juruselamat Melayani di Dunia
Roh
Pendahuluan
Berbicara tentang Juruselamat, para Rasul modern telah bersaksi:
“Dia adalah karunia besar pengganti bagi semua orang yang
pernah dan akan hidup di bumi” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian
dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Karena
kurban pendamaian Juruselamat dan pelayanan-Nya di dunia roh,
18
setiap orang dari anak-anak Allah yang pernah hidup di bumi akan
memiliki kesempatan untuk menerima atau menolak Injil. Dalam
pelajaran ini, para siswa akan belajar tentang peran Juruselamat
dalam dunia para roh dan peran kita dalam keselamatan bagi
orang mati.
Bacaan Latar Belakang
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32–36.
• Richard G. Scott, “Sukacita dari Menebus yang Telah Meninggal,” Ensign atau
Liahona, November 2012, 93–95
Saran untuk Pengajaran
Lukas 23:39–43; Ajaran dan Perjanjian 138:11–24
Yesus Kristus mengunjungi dunia roh
Pertimbangkanlah untuk memperlihatkan gambar Pemakaman Yesus (Buku Seni Injil
[2009], no. 58; lihat juga LDS.org) serta Maria dan Yesus Kristus yang Telah Bangkit
(Buku Seni Injil, no. 59).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Spencer J. Condie dari Tujuh Puluh:
“Fakta tentang kematian dan Kebangkitan Yesus diterima oleh mereka dari golongangolongan agama Kristen sebagai doktrin dasar. Meskipun demikian, apa yang dilakukan
oleh roh baka Yesus setelah kematian-Nya dan sebelum Kebangkitan-Nya adalah misteri
bagi semua orang kecuali para Orang Suci Zaman Akhir. Dan makna penting dari apa
yang Dia lakukan selama jam-jam tersebut memberikan landasan ajaran untuk
membangun bait suci-bait suci di seluruh dunia. Lagi pula, sebuah kesaksian mengenai apa yang Dia
lakukan bisa menjadi penghiburan besar bagi mereka yang berkabung atas kematian orang yang
dikasihi” (“The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32).
Rujuklah pada gambar-gambar dan tanyakan kepada anggota kelas:
Penguburan Kristus, oleh Carl Heinrich Bloch.
Seizin dari Museum Sejarah National di
Frederiksborg Castle di Hillerød, Denmark.
Dilarang mengopi.
• Apa yang Yesus lakukan di antara jeda waktu pemakaman-Nya dan KebangkitanNya?
Untuk memberikan sedikit latar belakang, undanglah para siswa untuk membaca
Lukas 23:39–43.
• Apa yang Juruselamat katakan kepada penjahat di kayu salib? (Jelaskan bahwa
Nabi Joseph Smith mengajarkan bahwa terjemahan yang lebih akurat tentang
perkataan Juruselamat adalah, “Hari ini engkau akan berada bersama-Ku di dunia
para roh” [dalam History of the Church, 5:424–25]. Perkataan Juruselamat kepada
penjahat tersebut disalahartikan oleh banyak orang Kristen dengan pengertian
bahwa seseorang dapat bertobat dari dosa-dosa serius pada detik-detik terakhir
73
PELAJARAN 18: JURUSELAMAT MELAYANI DI DUNIA ROH
Mengapa Engkau Menangis? © 2015 oleh
Simon Dewey. Digunakan seizin dari Altus
Fine Art, www.altusfineart.com
kehidupannya. Meskipun demikian, tulisan suci mengajarkan bahwa kita
hendaknya tidak menangguhkan pertobatan kita).
• Bagaimana kata-kata ini memberi petunjuk mengenai kegiatan Juruselamat
sementara tubuh-Nya berada di dalam kubur? (Lihat juga 1 Petrus 4:6).
Beri tahu para siswa bahwa Presiden Joseph F. Smith menerima sebuah wahyu yang
menguraikan kunjungan Yesus Kristus ke dunia para roh. Untuk membantu para siswa
memahami konteks wahyu ini, rangkumlah kata pengantar bagian dan 10 ayat
pertama dari Ajaran dan Perjanjian 138. Kemudian undanglah beberapa siswa untuk
bergiliran membaca dengan lantang dari Ajaran dan Perjanjian 138:11–12, 15–16,
18–19, 23–24. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Menurut penglihatan ini, apa yang Juruselamat lakukan di antara jeda waktu
pemakaman-Nya dan Kebangkitan? (Para siswa hendaknya mengungkapkan
bahwa sementara tubuh-Nya di dalam kubur, Yesus mengunjungi roh-roh
yang saleh di dunia roh).
• Mengapa roh-roh yang saleh ini dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan?
(Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Menurut rencana
Allah, orang mati yang telah setia dalam kefanaan dapat ditebus dari
kematian setelah Kebangkitan Yesus Kristus. Anda mungkin perlu menjelaskan
bahwa tidak ada misionaris yang diutus untuk berkhotbah kepada mereka di dunia
roh sampai setelah kematian dan Kebangkitan Juruselamat [lihat Lukas 16:19–31;
Musa 7:36–39]).
Ajaran dan Perjanjian 138:20–37
Semua anak Allah akan memiliki kesempatan untuk mendengar Injil
Undanglah para siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 138:20–21, 25–28 dalam
hati dan mengidentifikasi pertanyaan yang Presiden Smith renungkan. (Catatan:
Untuk membantu para siswa melihat pentingnya mengajukan pertanyaan yang baik
dan mencari jawaban sewaktu mereka menelaah tulisan suci, jelaskan bahwa banyak
wahyu yang dicatat dalam tulisan suci diberikan sebagai akibat dari pertanyaan yang
sepenuh hati). Setelah para siswa menanggapi, mintalah mereka untuk membaca
Ajaran dan Perjanjian 138:29–30, dengan mencari bagaimana para roh di dalam
penjara akan mendengarkan Injil. Tanyakan:
• Apa yang dilakukan Juruselamat di antara yang saleh saat mengunjungi dunia roh?
(Pastikan bahwa para siswa mengidentifikasi kebenaran berikut: Saat di dunia
para roh, Yesus mengorganisasi pekerjaan keselamatan bagi orang mati).
Aturlah para siswa secara berpasangan. Mintalah mereka menelaah Ajaran dan
Perjanjian 138:30–37 dan membahas pentingnya kata semua sebagaimana digunakan
dalam ayat 30, 31, dan 37. Setelah waktu yang cukup, tanyakan:
• Apa tujuan pelayanan Juruselamat di dunia roh? (Para siswa hendaknya mampu
mengartikulasikan kebenaran berikut: Juruselamat menyediakan jalan bagi
semua anak Allah untuk mendengarkan Injil dan menerima kegenapan
sukacita).
• Mengapa Injil perlu dikhotbahkan kepada semua anak Allah? (Lihat A&P
138:33–34; 1 Petrus 3:18–20).
• Apa yang diajarkan hal ini kepada kita tentang dampak dari tindakan pendamaian
Yesus Kristus? (Dampak Pendamaian menjangkau ke dunia roh).
74
PELAJARAN 18: JURUSELAMAT MELAYANI DI DUNIA ROH
Pertimbangkanlah untuk membagikan pernyataan berikut oleh Presiden Joseph
Fielding Smith: (1876–1972):
“Bagaimana dengan ribuan orang yang tak terhitung jumlahnya yang telah meninggal
dan tidak pernah mendengar tentang Kristus, tidak pernah memiliki kesempatan untuk
pertobatan dan pengampunan atas dosa-dosa mereka, tidak pernah bertemu dengan
penatua Gereja yang memegang wewenang? Sebagian dari tetangga Kristen kita yang
baik akan memberi tahu Anda mereka hilang selamanya .…
“Apakah itu adil? “Apakah itu benar? Tidak! Tuhan akan memberikan kepada setiap orang
kesempatan untuk mendengarkan dan menerima kehidupan kekal, atau sebuah tempat di kerajaanNya” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid [1954–56], 2:132).
• Mengapa kebenaran-kebenaran tentang dunia roh ini penting? Apa perbedaan
yang terjadi jika seseorang mengetahui kebenaran-kebenaran perihal dunia roh
ini?
• Bagaimana pengetahuan tentang pelayanan Juruselamat di dunia roh dapat
menjadi penghiburan bagi Anda?
Kita dapat menolong menyediakan keselamatan bagi orang mati
Berikan kepada setiap siswa salinan dari selebaran yang menyertai, “Pekerjaan Zaman
Akhir untuk Orang Mati.” Bagilah para siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil atau
secara berpasangan. Undanglah mereka untuk membaca pernyataan pada selebaran,
dengan mencari dan membahas berkat-berkat yang dijanjikan kepada mereka yang
berperan serta dalam pekerjaan menebus orang mati.
Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana berperan serta dalam pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga
menolong mereka yang telah meninggal memperoleh akses pada berkat-berkat
yang datang melalui kurban pendamaian Yesus Kristus?
• Bagaimana berperan serta dalam tata cara-tata cara perwakilan bagi orang mati
menolong kita menjadi lebih seperti Juruselamat? (Sewaktu para siswa
menanggapi, tekankan asas berikut: Sewaktu kita berperan serta dalam tata
cara-tata cara bait suci bagi kaum kerabat kita yang telah meninggal, kita
menolong menyediakan keselamatan bagi mereka dan kita diperkuat
terhadap lawan).
Pertimbangkanlah untuk membagikan penjelasan berikut oleh Presiden Gordon B.
Hinckley (1910–2008) tentang bagaimana pekerjaan perwakilan bagi orang mati sejajar
dengan pekerjaan penebusan Juruselamat:
“Apa yang terjadi di dalam Rumah Tuhan, … menjadi lebih dekat dengan roh
pengurbanan Tuhan daripada kegiatan lain apa pun yang saya ketahui. Mengapa?
Karena ini dilakukan oleh mereka yang memberikan waktu dan harta kekayaan secara
cuma-cuma, tanpa mengharapkan ucapan terima kasih atau imbalan apa pun, untuk
melakukan bagi orang lain yang tidak dapat mereka lakukan bagi diri mereka sendiri”
(“A Century of Family History Service,” Ensign, Maret 1995, 62–63; lihat juga Obaja 1:21).
Rujuklah para siswa kembali ke pernyataan pada selebaran, dan tanyakan:
• Kapankah Anda telah melihat atau merasakan berkat-berkat yang dijanjikan
kepada mereka yang berperan serta dalam pekerjaan menebus orang mati?
75
PELAJARAN 18: JURUSELAMAT MELAYANI DI DUNIA ROH
Ajaklah para siswa untuk memikirkan dalam hati pertanyaan berikut:
• Yang manakah dari janji-janji ini yang Anda hasratkan untuk miliki dalam
kehidupan Anda sekarang, dan apakah yang Anda bersedia lakukan untuk
mendapatkannya?
Tantanglah para siswa untuk menemui konsultan sejarah keluarga lingkungan mereka
dan belajar lebih banyak tentang bagaimana melakukan pekerjaan bagi leluhur mereka
yang telah meninggal. Bacalah dengan lantang Ajaran dan Perjanjian 128:22, dan
bersaksilah tentang pelayanan kekal Yesus Kristus dan pekerjaan sakral bagi orang
yang telah meninggal yang ditetapkan sejak sebelum pelandasan dunia.
Bacaan Siswa
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian 128:15, 22; 138:1–37.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32–36.
Selebaran
Pekerjaan Zaman Akhir bagi Orang yang Telah Meninggal
Penatua John A. Widtsoe (1872–1952) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan yang berikut perihal
misi kita yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menolong menyelamatkan para putra dan putri Allah:
“Dalam keadaan pradunia kita, di hari sidang raya, kita membuat kesepakatan khusus
dengan Yang Mahakuasa. Tuhan mengusulkan sebuah rencana, yang disusun oleh-Nya.
Kita menerimanya. Karena rencana itu dimaksudkan bagi semua orang, kita menjadi
pihak untuk keselamatan setiap orang menurut rencana itu. Kita sepakat, waktu itu dan
di sana, untuk menjadi bukan hanya penyelamat bagi diri kita sendiri, tetapi …
penyelamat bagi seluruh keluarga manusia. Kita menjalin kerekanan dengan Tuhan. Pelaksanaan
rencana pada waktu itu tidak sekadar pekerjaan Bapa, dan pekerjaan Juruselamat, tetapi juga
pekerjaan kita. Yang paling rendah dari kita, yang paling rendah hati, adalah dalam kerekanan dengan
Yang Mahakuasa untuk mencapai tujuan rencana keselamatan kekal (“The Worth of Souls,” Utah
Genealogical and Historical Magazine, Oktober 1934, 189)” (dalam Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah
Gereja: Buku Pedoman Guru Ajaran Injil [1999], 173).
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengimbau para remaja Gereja untuk
melakukan pekerjaan bait suci bagi leluhur mereka sendiri:
“Pekerjaan apa pun yang Anda lakukan di bait suci adalah waktu yang digunakan
dengan baik, namun menerima tata cara-tata cara secara perwakilan bagi salah satu dari
leluhur Anda sendiri akan menjadikan waktu di dalam bait suci lebih sakral, dan bahkan
berkat-berkat yang lebih besar akan diterima .…
Apakah Anda para remaja menginginkan sebuah cara yang pasti untuk menghilangkan
pengaruh lawan dalam kehidupan Anda? Benamkan diri Anda dalam menyelidiki tentang leluhur Anda,
persiapkan nama-nama mereka untuk tata cara perwakilan sakral yang tersedia di bait suci, dan
kemudian pergilah ke bait suci untuk bertindak sebagai wakil bagi mereka untuk menerima tata caratata cara pembaptisan dan karunia Roh Kudus .… Saya tidak dapat memikirkan adanya perlindungan
yang lebih besar dari pengaruh lawan dalam kehidupan Anda,” (“Sukacita dari Menebus yang Telah
Meninggal,” Ensign atau Liahona, November 2012, 93–94).
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul memberikan undangan dan janji berikut:
“Saya mengundang kaum muda Gereja untuk belajar mengenai dan mengalami Roh Elia.
Saya mengimbau Anda untuk menelaah, untuk mencari para leluhur Anda, dan
mempersiapkan diri Anda untuk melaksanakan pembaptisan perwakilan di rumah Tuhan
bagi orang-orang Anda yang mati (lihat A&P 124:28–36). Dan saya mendesak Anda
untuk menolong orang lain mengenali sejarah keluarga mereka.
76
PELAJARAN 18: JURUSELAMAT MELAYANI DI DUNIA ROH
Ketika Anda menanggapi dengan iman undangan ini, hati Anda akan berbalik kepada para leluhur.
Janji-janji yang dibuat kepada Abraham, Ishak, dan Yakub akan ditanamkan di dalam hati Anda. Berkat
Bapa Bangsa Anda, dengan pernyataan garis keturunannya, akan menghubungkan Anda kepada para
leluhur ini dan jadi lebih berarti bagi Anda. Kasih dan rasa syukur Anda bagi para leluhur Anda akan
meningkat. Kesaksian tentang dan pertobatan kepada Juruselamat akan menjadi dalam dan bertahan.
Dan saya menjanjikan bahwa Anda akan dilindungi terhadap pengaruh yang semakin meningkat dari
lawan. Sewaktu Anda berperan serta dalam dan mengasihi pekerjaan yang kudus ini, Anda akan
dilindungi dalam masa muda Anda dan selama kehidupan Anda” (“Hati Anak-Anak Akan Berpaling,”
Ensign atau Liahona, November 2011, 26–27).
77
19
Dia Bangkit
Pendahuluan
“[Yesus Kristus] bangkit dari kubur untuk menjadi ‘yang sulung
dari orang-orang yang telah meninggal’ (1 Korintus 15:20). Sebagai
Tuhan yang telah Bangkit, Dia mengunjungi orang-orang yang
telah Dia kasihi semasa hidup-Nya” (“Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3).
Pelajaran ini akan mengajarkan ajaran dan peristiwa-peristiwa
yang berhubungan dengan Kebangkitan Yesus Kristus. Sewaktu
para siswa meningkat dalam pemahaman dan kesaksian mereka
tentang Kebangkitan, mereka akan memperoleh sudut pandang
dan harapan sewaktu mereka menghadapi tantangan-tantangan
kefanaan.
Bacaan Latar Belakang
• D. Todd Christofferson, “Kebangkitan Yesus Kristus,” Ensign atau Liahona, Mei
2014, 111–14.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
Saran untuk Pengajaran
1 Korintus 15:12–29
Kebangkitan Yesus Kristus
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah
seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Asas-asas dasar dari agama kita adalah kesaksian para Rasul dan Nabi, mengenai
Yesus Kristus, bahwa Dia telah mati, dikuburkan, dan bangkit kembali pada hari ketiga,
dan naik ke surga; dan semua hal lainnya yang berkaitan dengan agama kita hanyalah
merupakan tambahan terhadapnya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith
[2007], 56).
Bahaslah bersama para siswa pertanyaan berikut:
• Menurut Anda mengapa semua asas Injil yang lain adalah “tambahan” terhadap
kematian, penguburan, dan Kebangkitan Yesus Kristus?
Undanglah para siswa untuk membaca Yesaya 25:8; Mosia 16:7–8; dan Alma 33:22
dalam hati, dengan mencari apa yang para nabi zaman dahulu nubuatkan tentang
Kebangkitan Yesus Kristus. Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka
temukan.
Salinlah bagan berikut di papan tulis:
78
Karena Yesus bangkit dari orang
mati, .…
Jika Yesus Kristus tidak bangkit dari orang
mati, maka …
1 Korintus 15:20–28
1 Korintus 15:12–19, 29
Alma 11:43–45
2 Nefi 9:8–10
PELAJARAN 19: DIA BANGKIT
Undanglah separuh kelas untuk menelaah petikan-petikan tulisan suci di kolom kiri
bagan, untuk mencari berkat-berkat yang kita terima sebagai akibat dari Kebangkitan
Yesus Kristus. Undanglah separuh kelas yang lain untuk menelaah petikan-petikan
tulisan suci di kolom kanan, untuk mencari apa yang akan terjadi jika Yesus tidak
bangkit dari orang mati. Setelah waktu yang cukup, mintalah siswa yang bersedia
untuk menjelaskan apa yang mereka pelajari. Bantulah para siswa menyatakan sebuah
ajaran yang diajarkan oleh petikan-petikan ini dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan berikut:
• Menurut 1 Korintus 15:20, Rasul Paulus menyatakan bahwa Yesus adalah “yang
sulung dari orang-orang yang telah meninggal.” Apa arti ungkapan itu? (Yesus
adalah yang pertama dibangkitkan).
Mintalah para siswa untuk membaca 1 Korintus 15:22 kembali. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum berkat universal yang kita terima karena Yesus
Kristus dibangkitkan? (Para siswa hendaknya mengungkapkan ajaran berikut:
Karena Pendamaian dan Kebangkitan Yesus Kristus, semua orang yang
dilahirkan ke dalam kefanaan akan dibangkitkan).
Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh
Presiden Howard W. Hunter (1907–1995) dan Presiden Marion G. Romney
(1897–1988) dari Presidensi Utama:
“Tanpa Kebangkitan, Injil Yesus Kristus menjadi rangkaian doa dari pepatah bijak dan
mukjizat-mukjizat yang tampaknya tak bisa dijelaskan—melainkan pepatah dan
mukjizat-mukjizat tanpa kemenangan akhir. Tidak, kemenangan akhir adalah dalam
mukjizat akhir: karena pertama kali dalam sejarah umat manusia, orang yang telah mati
membangkitkan diri-Nya ke dalam kebakaan yang hidup. Dia adalah Putra Allah, Putra
Bapa baka kita di Surga, dan kemenangan-Nya atas kematian jasmani dan rohani adalah berita baik
yang hendaknya setiap lidah orang Kristen bicarakan” (Howard W. Hunter, “An Apostle’s Witness of
the Resurrection,” Ensign, Mei 1986, 16).
“Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.” (Markus 16:6). Kata-kata ini, fasih dalam
kesederhanaannya, mengumumkan peristiwa paling penting yang dicatat dalam
sejarah” (Marion G. Romney, “The Resurrection of Jesus,” Ensign, Mei 1982, 6).
• Mengapa menurut Anda Kebangkitan Yesus Kristus adalah “peristiwa paling
penting yang dicatat dalam sejarah?”
• Pikiran dan perasaan apakah yang Anda miliki mengetahui bahwa karena
Kebangkitan Yesus Kristus, semua anak Bapa Surgawi yang dilahirkan di bumi
akan dibangkitkan?
Jelaskan bahwa Kebangkitan menebus kita bukan hanya dari kematian jasmani tetapi
juga dari kematian rohani. Jika tidak ada kebangkitan, maka semua orang pada
akhirnya akan menjadi seperti iblis (lihat 2 Nefi 9:6–9).
Bersaksilah bahwa Kebangkitan Yesus Kristus menuntaskan Pendamaian dan
memungkinkan bagi anak-anak Allah untuk kembali ke hadirat-Nya.
79
PELAJARAN 19: DIA BANGKIT
Matius 28; Markus 16; Lukas 24; Yohanes 20
Para saksi tentang Yesus Kristus yang telah bangkit
Berikan kepada para siswa bagan berikut sebagai selebaran:
selebaran, Penampakan Diri Yesus Kristus yang telah
Bangkit dalam Perjanjian Baru
Rujukan
Orang-Orang
yang Dikunjungi
Tanggal
atau
Waktu
Lokasi
Apa
yang
Terjadi
Yohanes 20:11–18; Markus 16:9
Matius 28:1–10
Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5
Markus 16:12; Lukas 24:13–32
Markus 16:14; Lukas 24:33, 36–49;
Yohanes 20:19–23
Yohanes 20:26–29
Yohanes 21:4–23
Matius 28:16–20; Markus 16:15–18
Markus 16:19–20; Lukas 24:50–53;
Kisah Para Rasul 1:9–11
1 Korintus 15:6
1 Korintus 15:7
Kisah Para Rasul 7:55–56
Kisah Para Rasul 9:4–6; 1 Korintus
9:1; 15:8
Wahyu 1:13–18
Tugasi setiap siswa satu atau dua baris pada bagan. Mintalah mereka untuk menelaah
petikan-petikan tulisan suci pada bari-baris yang ditugaskan kepada mereka dan
mengidentifikasi siapa yang dikunjungi oleh Juruselamat yang telah bangkit. Setelah
waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan.
Karena waktu yang terbatas, imbaulah para siswa untuk menyampaikan laporan
mereka secara ringkas. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dalam kegiatan ini, apa yang Anda pelajari tentang banyak penampakan diri dari
Juruselamat yang telah bangkit dan apa yang masing-masing individu alami?
• Selain petikan-petikan ini, siapa lagi saksi lain bagi Yesus Kristus yang telah
bangkit yang dapat ditemukan dalam tulisan suci? (Para siswa mungkin
menyebutkan para saksi dari orang-orang Nefi atau Nabi Joseph Smith).
80
PELAJARAN 19: DIA BANGKIT
• Mengapa penting untuk mengetahui bahwa ada banyak saksi bagi Juruselamat
yang telah bangkit? (Pastikan para siswa memahami kebenaran berikut: Karena
banyak individu telah menyaksikan Yesus Kristus yang telah bangkit, kita
dapat memiliki keyakinan bahwa Dia hidup dan bahwa kita, juga, akan
hidup kembali setelah kita mati).
Untuk membantu para siswa memahami dengan lebih baik implikasi-implikasi ajaran
dari Kebangkitan Juruselamat dan mengapa, seperti yang Joseph Smith ajarkan, semua
asas yang lain adalah tambahan terhadap kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus,
berikan setiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd
Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa untuk
membacakan pernyataan itu dengan lantang.
“Seandainya Yesus ternyata benar-benar dibangkitkan, itu selalu diikuti bahwa Dia
adalah makhluk ilahi. Tidak ada makhluk fana yang memiliki kuasa dalam dirinya
sendiri untuk hidup lagi setelah mati. Karena Dia telah dibangkitkan, Yesus tidak hanya
bisa menjadi tukang kayu, guru, rabi, atau nabi. Karena Dia telah dibangkitkan, Yesus
harus menjadi Allah, bahkan Putra Tunggal Bapa.
“Oleh karena itu, apa yang Dia ajarkan benar adanya; Allah tidak dapat berdusta [lihat Enos 1:6].
“Oleh karena itu, Dia adalah Pencipta bumi, sebagaimana yang Dia firmankan [lihat, misalnya, 3 Nefi
9:15].
“Oleh karena itu, surga dan neraka adalah nyata, sebagaimana yang Dia ajarkan [lihat, misalnya,
A&P 76].
“Oleh karena itu, ada dunia roh yang Dia kunjungi setelah kematian-Nya [lihat A&P 138].
“Oleh karena itu, Dia akan datang lagi, sebagaimana para malaikat katakan [lihat Kisah Para Rasul
1:10–11], dan ‘memerintah secara pribadi di atas bumi’ [Pasal-Pasal Kepercayaan 1:10; lihat juga
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yesus Kristus, Pemerintahan milenium Kristus”].
“Oleh karena itu, ada kebangkitan dan penghakiman terakhir bagi semua [lihat, misalnya, 2 Nefi
9:15].
“Mengingat kenyataan tentang Kebangkitan Kristus, keraguan terhadap kemahakuasaan,
kemahatahuan, dan kemurahan Allah Bapa—yang memberikan Putra Terkasih-Nya untuk penebusan
dunia—adalah tak beralasan. Keraguan mengenai makna dan tujuan hidup adalah tak berdasar.
Yesus Kristus sesungguhnya adalah satu-satunya nama atau cara yang melaluinya keselamatan dapat
datang kepada umat manusia. Kasih karunia Kristus adalah nyata, yang menyediakan pengampunan
dan pembersihan kepada pendosa yang bertobat. Iman benar-benar lebih dari imajinasi atau invensi
psikologis. Ada kebenaran hakiki dan universal, dan ada standar-standar moral yang objektif dan tak
berubah sebagaimana diajarkan oleh Dia.
“Dengan kenyataan Kebangkitan Kristus, pertobatan dari pelanggaran apa pun dari hukum serta
perintah-Nya adalah mungkin dan urgen. Mukjizat Juruselamat adalah nyata, demikian juga janji-Nya
kepada para murid-Nya agar mereka boleh melakukan yang sama, dan bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar [lihat Yohanes 14:12] .… Mengingat kenyataan tentang Kebangkitan Kristus,
kematian bukan akhir kita, dan meskipun ‘kulit tubuh [kita] sangat rusak, tanpa daging [kita] pun
[kita] akan melihat Allah,’ [Ayub 19:26]” (“Kebangkitan Yesus Kristus,” Ensign atau Liahona, Mei
2014, 113, 114).
• Bagaimana pernyataan Penatua Christofferson mengilustrasikan tempat utama
Kebangkitan Juruselamat dalam ajaran Injil yang dipulihkan?
Untuk membantu para siswa memahami lebih baik bagaimana kenyataan
Kebangkitan dapat memengaruhi mereka secara pribadi, perlihatkan pernyataan
81
PELAJARAN 19: DIA BANGKIT
berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dan mintalah
seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“‘Harapan yang hidup’ yang diberikan kepada kita oleh kebangkitan adalah keyakinan
kita bahwa kematian bukan akhir dari identitas kita tetapi hanya sebuah langkah yang
perlu dalam transisi yang ditakdirkan dari kefanaan ke kebakaan. Harapan ini
mengubah seluruh sudut pandang tentang kehidupan fana .…
“Kepastian akan kebangkitan memberi kita kekuatan dan sudut pandang untuk
menanggung tantangan-tantangan fana yang dihadapi oleh kita masing-masing dan oleh mereka
yang kita kasihi, hal-hal seperti kekurangan fisik, mental, atau emosional yang kita bawa bersama
kita sejak lahir atau yang diperoleh selama kehidupan fana. Karena kebangkitan, kita tahu bahwa
kekurangan-kekurangan fana ini hanyalah sementara!
“Kepastian kebangkitan juga memberi kita insentif yang kuat untuk menaati perintah-perintah Allah
selama kehidupan fana kita” (“Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 15).
• Mengapa penting bagi kita masing-masing untuk mengembangkan kesaksian
tentang kenyataan akan Kebangkitan? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi
asas berikut: Karena Kebangkitan Yesus Kristus, kita dapat memiliki harapan
dan sudut pandang kekal sewaktu kita menghadapi tantangan dan
pencobaan hidup).
• Dalam hal-hal apakah pemahaman tentang Kebangkitan telah membawa harapan
atau sukacita kepada Anda atau seseorang yang Anda kenal?
Bagikan pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970):
“Selama dua setengah tahun [para Rasul] telah diteguhkan serta diilhami karena
kehadiran Kristus. Tetapi sekarang Dia telah pergi. Mereka ditinggalkan sendirian, dan
mereka tampak bingung serta tidak berdaya .…
“Apa yang tiba-tiba mengubah para murid ini untuk menjadi para pengkhotbah Injil
Yesus Kristus yang percaya diri, tidak gentar, dan gagah berani? Itu disebabkan oleh
wahyu bahwa Kristus telah bangkit dari kubur” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O. McKay
[2003], 75).
Undanglah para siswa untuk memikirkan seseorang yang mereka kenal yang mungkin
bisa diperkuat dengan mendengarkan pesan tentang Kebangkitan. Imbaulah para
siswa untuk mencari waktu di waktu yang dekat untuk membahas perasaan dan
kesaksian mereka dengan orang itu.
Bacaan Siswa
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
82
Juruselamat Melayani kepada
“Domba-Domba Lain”-Nya
Pendahuluan
Sebagaimana disaksikan dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian
dari Para Rasul,” Juruselamat “melayani di antara ‘domba-domba
lain’ (Yohanes 10:16) di Amerika kuno” (Ensign atau Liahona, April
2000, 3; lihat juga 3 Nefi 11:1–17). Sewaktu kita menelaah catatan
20
Kitab Mormon tentang pelayanan Juruselamat, kita belajar
bagaimana Dia melayani kepada para murid-Nya di setiap bangsa
dan berupaya mengangkat serta memelihara mereka satu demi
satu.
Bacaan Latar Belakang
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000, 29–30.
Saran untuk Pengajaran
Yohanes 10:14–16; 3 Nefi 15:16–21; 16:1–3
Yesus Kristus mengajarkan kepada orang-orang Yahudi tentang “domba-domba lain”
Perlihatkan bola dunia atau peta dunia, dan undanglah seorang siswa untuk
mengidentifikasi di mana Yesus Kristus melaksanakan pelayanan-Nya di antara orangorang Yahudi (negara Israel zaman modern di Timur Tengah). Mintalah para siswa
membuka Yohanes 10 dan membaca sepintas lalu beberapa ayat, mencari apa yang
Yesus ajarkan tentang diri-Nya dan hubungan-Nya dengan mereka yang mengikutiNya. Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan. (Para siswa
hendaknya melaporkan bahwa Dia adalah Gembala yang Baik, Dia mengenal dombadomba-Nya, mereka mengenal suara-Nya, Dia mengumpulkan mereka ke dalam
kandang domba-Nya, dan seterusnya). Kemudian undanglah seorang siswa untuk
membaca Yohanes 10:14–16 dengan lantang sementara kelas mengikuti. Tanyakan
kepada para siswa:
• Apa yang Yesus katakan tentang “domba-domba lain”-Nya?
• Siapa yang Juruselamat rujuk dengan “domba-domba lain”?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang 3 Nefi
15:16–21. Kemudian tanyakan:
• Apa kebenaran-kebenaran penting yang Yesus ungkapkan kepada orang-orang
Nefi tentang “domba-domba lain”? (Satu kebenaran adalah bahwa ketika Yesus
berbicara kepada orang-orang Yahudi tentang “domba-domba lain,” Dia
merujuk pada umat lain yang mengikuti-Nya, termasuk keturunan Lehi yang
tinggal di Benua Amerika).
• Mengapa orang-orang Yahudi di Yerusalem tidak mengetahui tentang “dombadomba lain”?
Tunjukkan Benua Amerika di peta, dan kemudian undanglah para siswa membaca
dalam hati 3 Nefi 16:1–3 dan Mosia 27:30. Setelah waktu yang cukup, tanyakan:
• Di mana lagi Juruselamat mengatakan Dia akan menyatakan diri-Nya kepada
umat-Nya?
• Mengapa penting untuk mengetahui bahwa Juruselamat akan mengunjungi
“domba-domba”-Nya di bangsa-bangsa lain? (Klarifikasi bahwa walaupun
83
PELAJARAN 20: JURUSELAMAT MELAYANI KEPADA “DOMBA-DOMBA LAIN”-NYA
Juruselamat mungkin telah mengunjungi umat atau bangsa-bangsa lain secara
pribadi, paling sering Juruselamat menyatakan diri-Nya melalui pelayanan Roh
Kudus. Tekankan kepada para siswa bahwa dengan melayani domba-domba-Nya,
Yesus menolong menggenapi perjanjian Bapa-Nya untuk mengumpulkan mereka
kembali ke hadirat-Nya).
Bersaksilah bahwa Yesus Kristus mengasihi kita semua dan akan menyatakan
diri-Nya kepada semua orang yang dikelompokkan di antara domba-dombaNya. Dia berupaya mengumpulkan semua anak Bapa Surgawi, di mana pun
mereka mungkin berada, kembali ke hadirat Bapa.
3 Nefi 11:8–17
Yesus Kristus melayani para pengikut-Nya secara individu
Baca 3 Nefi 11:8–17 dengan lantang, dan undanglah para siswa untuk mengikuti
bersama dan membayangkan atau memvisualisasikan sedang berada di bait suci di
tanah Kelimpahan . Setelah Anda membaca, tanyakan kepada para siswa apa yang
paling mengesankan mereka tentang perkataan dan tindakan Juruselamat dalam ayatayat ini. Jika diperlukan, ajukan beberapa atau semua pertanyaan berikut:
• Menurut Anda apakah yang Yesus Kristus ingin khalayak ramai di bait suci pelajari
tentang-Nya pada hari itu? (Di antara kebenaran-kebenaran lain, para siswa
hendaknya mengidentifikasi yang berikut: Juruselamat melayani para pengikutNya “satu demi satu” [3 Nefi 11:15; lihat juga 3 Nefi 17:21]).
Mempertimbangkan ada kira-kira 2.500 orang dalam khalayak ramai (lihat 3 Nefi
17:25), apa yang diajarkan kepada kita tentang kepedulian-Nya kepada kita masingmasing melalui undangan Juruselamat kepada setiap orang untuk merasakan lukaluka di pinggang, tangan, dan kaki-Nya?
• Bagaimana undangan Yesus Kristus dalam 3 Nefi 11:14 berlaku bagi kita masingmasing di zaman sekarang?
• Bagaimana menurut Anda itu akan memengaruhi Anda melihat dan menyentuh
luka-luka Juruselamat?
Untuk contoh yang mengilustrasikan minat Tuhan terhadap kita secara individu, Anda
bisa membagikan pengalaman berikut, sebagaimana diceritakan oleh Penatua Ronald
A. Rasband dari Presidensi Tujuh Puluh:
“Selama bulan-bulan terakhir misi kami …, kami mengalami sebuah peristiwa yang
sekali lagi mengajarkan asas yang mendalam ini bahwa kita masing-masing dikenal dan
dikasihi oleh Allah.
“Penatua Neal A. Maxwell datang ke New York City untuk beberapa urusan Gereja, dan
kami diberi tahu bahwa dia juga ingin mengadakan konferensi misi. Kami sangat
senang memiliki kesempatan ini untuk mendengar dari salah seorang hamba yang dipilih Tuhan. Saya
diminta untuk memilih salah seorang misionaris kami untuk memberikan doa pembuka untuk
pertemuan itu. Saya bisa saja memilih secara acak salah seorang misionaris untuk berdoa, tetapi saya
merasa perlu untuk merenungkan dan memilih dengan penuh doa seseorang yang Tuhan ingin saya
minta. Saya memeriksa daftar nama misionaris, sebuah nama tertera dengan mencolok di hadapan
saya: Penatua Joseph Appiah dari Accra, Ghana. Dia adalah orang yang saya rasa Tuhan inginkan
untuk berdoa dalam pertemuan itu.
“Sebelum konferensi misi, saya sedang mengadakan wawancara terjadwal secara teratur dengan
Penatua Appiah dan memberi tahu dia tentang dorongan roh yang telah saya terima agar meminta
dia untuk berdoa. Dengan kekaguman dan kerendahan hati yang terlihat di matanya, dia mulai
84
PELAJARAN 20: JURUSELAMAT MELAYANI KEPADA “DOMBA-DOMBA LAIN”-NYA
menangis dengan begitu mendalam. Agak terkejut atas reaksinya, saya mulai memberi tahu dia
bahwa tidak apa-apa dan dia tidak harus berdoa, ketika dia memberi tahu saya bahwa dia dengan
senang hati akan mengucapkan doa, bahwa emosinya disebabkan oleh kasih yang dia miliki bagi
Penatua Maxwell. Dia memberi tahu saya bahwa Rasul ini sangat istimewa bagi para Orang Suci di
Ghana dan bagi keluarganya sendiri. Penatua Maxwell telah memanggil ayahnya untuk menjadi
presiden distrik di Accra serta telah memeteraikan ibu dan ayahnya di Bait Suci Salt Lake.
Nah, saya tidak tahu apa pun tentang apa yang baru saja saya ceritakan tentang misionaris ini atau
keluarganya, tetapi Tuhan tahu dan mengilhami seorang presiden misi atas nama satu misionaris
untuk memberikan kenangan seumur hidup dan pengalaman yang membangun kesaksian” (“One by
One,” Ensign, November 2000, 29–30).
Berikan waktu sejenak kepada para siswa untuk merujuk kembali ke 3 Nefi 11:15–17.
Kemudian tanyakan:
• Kapan Anda merasakan bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus mengenal Anda
secara pribadi?
• Apa yang khalayak ramai lakukan di bait suci setelah menerima kesaksian pribadi
dan individu tentang keilahian Juruselamat?
Tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang ingin memberikan
kesaksian tentang Juruselamat dan kasih yang mereka rasakan dari-Nya. Bersaksilah
bahwa walaupun kita belum secara fisik menyentuh tangan dan kaki Juruselamat, Dia
masih melayani kita dengan cara pribadi. Imbaulah para siswa untuk merenungkan
bagaimana mereka dapat berterima kasih kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus atas
kasih yang telah mereka rasakan secara pribadi dari Mereka.
3 Nefi 11–28
Juruselamat melayani di antara orang-orang Nefi
Untuk membantu para siswa mengenali aspek-aspek penting lain dari pelayanan
Juruselamat di antara orang-orang Nefi, berikan mereka waktu beberapa menit untuk
membaca dengan cepat pengantar bab untuk 3 Nefi 11–28. Mintalah kelas untuk
mengidentifikasi dan menulis unsur-unsur penting dari pelayanan Juruselamat di
antara orang-orang Nefi. Sewaktu para siswa menyelidiki, berjalanlah berkeliling
ruangan dan mengamati temuan-temuan mereka. Jika ada di antara mereka yang
mengalami kesulitan untuk jawaban, imbaulah mereka untuk mencari salah satu
petikan berikut (kata-kata di dalam tanda kurung hanya untuk digunakan oleh guru):
3 Nefi 11:19–27 (memberikan wewenang imamat kepada para murid-Nya)
3 Nefi 11:31–40 (menyatakan ajaran-Nya)
3 Nefi 12–14 (mengajarkan hal yang sepadan dengan Khotbah-Nya di Bukit dalam
Perjanjian Baru)
3 Nefi 17:5–25 (menyembuhkan banyak orang dan melayani anak-anak)
3 Nefi 18:1–12 (memberkati sakramen)
3 Nefi 19:19–29 (berdoa bagi dua belas murid orang Nefi)
3 Nefi 20:24–29 (mengajarkan perihal perjanjian Bapa untuk mengumpulkan
Israel)
3 Nefi 23 (memerintahkan agar tulisan suci tertentu ditambahkan pada catatan
bangsa Nefi)
85
PELAJARAN 20: JURUSELAMAT MELAYANI KEPADA “DOMBA-DOMBA LAIN”-NYA
3 Nefi 27:1–10 (memerintahkan agar Gereja disebut dengan nama-Nya)
Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk membagikan apa yang telah
mereka temukan dalam penyelidikan tulisan suci mereka. Sementara para siswa
menjelaskan unsur-unsur dari pelayanan Juruselamat yang mereka identifikasi,
pertimbangkanlah untuk menggunakan beberapa atau semua dari pertanyaanpertanyaan berikut untuk melanjutkan pembahasan kelas:
• Apa dampak yang mungkin dimiliki oleh aspek pelayanan Juruselamat ini pada
orang-orang?
• Mengapa akan bermanfaat untuk mengenali dan mempelajari apa yang Yesus
Kristus lakukan sebagai pemimpin atau guru?
Undanglah para siswa untuk merenungkan pertanyaan berikut dan menuliskan
pemikiran mereka:
• Mempertimbangkan apa yang telah Anda pelajari hari ini, menurut Anda apakah
yang Bapa Surgawi ingin Anda lakukan untuk mengikuti teladan Yesus Kristus
dalam cara Anda melayani mereka yang ada di sekitar Anda, termasuk orang asing,
keluarga, teman, atau mereka yang Anda layani dalam panggilan Gereja Anda?.
Akhiri dengan memberikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran yang
diajarkan di kelas hari ini.
Bacaan Siswa
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000, 29–30.
86
Yesus Kristus Mengorganisasi
Gereja-Nya
Pendahuluan
Selama tiga tahun pelayanan fana-Nya, Yesus Kristus
menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada Dua Belas RasulNya. Dengan kunci-kunci ini, Gereja Yesus Kristus “dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi” (Efesus 2:20). Pelajaran ini
membahas bagaimana, setelah Kebangkitan-Nya, Juruselamat
21
terus membimbing serta mengarahkan para Rasul-Nya dan GerejaNya melalui pelayanan Roh Kudus sehingga mereka dapat
membantu menggenapi perjanjian Abraham untuk mengumpulkan
Israel yang tercerai-berai.
Bacaan Latar Belakang
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona, November
2004, 6–9.
Saran untuk Pengajaran
Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Efesus 2:19–20; 4:11–14
Yesus Kristus mengorganisasi Gereja-Nya di atas landasan para rasul dan nabi
Perlihatkan kepada para siswa sebuah kunci atau seperangkat kunci, dan tanyakan apa
yang kita maksud ketika kita menggunakan kata kunci-kunci dalam konteks Injil.
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan lantang petikan-petikan
dalam rangkaian tulisan suci berikut. Mintalah kelas untuk mengikuti dan
mengidentifikasi peristiwa utama yang digambarkan atau disinggung dalam tiap
petikan.
Matius 10:1–4 (Para Rasul dipanggil dan diberi kewenangan)
Matius 16:19 (Kunci-kunci imamat dijanjikan kepada Petrus [lihat Penuntun bagi
Tulisan Suci, “Kunci-Kunci Imamat”; scriptures.lds.org]).
Matius 17:3–7 (“Juruselamat, Musa, dan Elias [Elia], memberikan kunci-kunci
kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, di atas gunung, sewaktu mereka diubah
rupa di hadapan-Nya” [Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (2007), 119]).
Matius 18:18 (Rujukan mengenai mengikat serta melepaskan di bumi dan di surga
yang menyinggung tentang kunci-kunci imamat juga dijanjikan kepada para Rasul
lainnya).
Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa “kunci-kunci” yang disebutkan atau
disinggung dalam petikan-petikan ini sinonim dengan kuasa pemeteraian (lihat
Boyd K. Packer, The Holy Temple [1980], 81–87).
Tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang dimaksud dengan kunci-kunci imamat?
• Mengapa penting bahwa para Rasul memegang kunci-kunci imamat?
Mintalah seorang siswa untuk membaca pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H.
Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
87
PELAJARAN 21: YESUS KRISTUS MENGORGANISASI GEREJA-NYA
“‘Kunci-kunci imamat adalah wewenang yang telah Allah berikan kepada [para
pemegang] imamat untuk mengarahkan, mengontrol, dan mengatur penggunaan
imamat-Nya di bumi’ [Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja [2010], 2.1.1]. Setiap
tindakan atau tata cara yang dilaksanakan di Gereja dilakukan di bawah wewenang
langsung atau tidak langsung dari seseorang yang memegang kunci-kunci untuk
pelaksanaan tersebut. Sebagaimana Penatua M. Russell Ballard telah jelaskan, ‘Mereka yang memiliki
kunci-kunci imamat … secara harfiah memungkinkan bagi semua yang dengan setia melayani di
bawah arahan mereka untuk melaksanakan wewenang imamat dan memiliki akses pada kuasa
imamat’ [M. Russell Ballard, “Men and Women in the Work of the Lord,” New Era, April 2014, 4;
Liahona, April 2014, 48]” (“Kunci-Kunci dan Wewenang Keimamatan,” Ensign atau Liahona, Mei
2014, 49–50).
• Dengan cara-cara apakah kunci-kunci imamat memberkati para anggota Gereja
secara individu?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Efesus 2:19–20 dengan lantang. Kemudian
tanyakan kepada anggota kelas:
• Apa yang kita pelajari dari petikan ini tentang landasan Gereja Juruselamat? (Para
siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Yesus Kristus, yang adalah
batu penjuru utama, mengorganisasi Gereja-Nya di atas landasan para rasul
dan nabi).
• Apa fungsi landasan dan batu penjuru untuk sebuah bangunan? (Landasan
memberikan kekuatan dan penopang untuk bangunan. Sewaktu batu pertama
ditempatkan di sebuah landasan, batu penjuru adalah titik rujukan untuk
penempatan semua batu landasan lainnya dan menentukan posisi seluruh
bangunan. Itu juga membantu memasang dinding-dinding di tempatnya).
Undanglah para siswa untuk membahas dengan seseorang yang duduk di sebelahnya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dalam hal apakah Yesus Kristus adalah “batu penjuru utama” Gereja?
• Apa yang tulisan suci ini ajarkan kepada kita tentang hubungan antara Juruselamat
(batu penjuru) dengan para rasul dan nabi (landasan)?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Efesus 4:11-14 dengan lantang. Mintalah
kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi alasan-alasan yang Paulus berikan
mengapa kita membutuhkan para rasul, nabi, dan pemimpin Gereja lainnya untuk
membimbing para Orang Suci.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Untuk menegakkan gereja yang akan terus berada di bawah pengarahan-Nya bahkan
setelah Dia diangkat dari bumi, Yesus ‘pergi … ke bukit untuk berdoa dan semalammalaman Ia berdoa kepada Allah.
“‘Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka
dua belas orang, yang disebut-Nya rasul’ [Lukas 6:12–13].
“Selanjutnya, Paulus akan mengajarkan bahwa Juruselamat, dengan mengetahui kematian-Nya yang
tak terelakkan, telah melakukan ini untuk memberi Gereja ‘dasar … para rasul dan para nabi’ [lihat
Efesus 2:19–20]. Para Pemimpin dan pejabat Gereja lainnya ini akan melayani di bawah pengarahan
Kristus yang telah bangkit.
88
PELAJARAN 21: YESUS KRISTUS MENGORGANISASI GEREJA-NYA
“Mengapa? Di antara alasan-alasan lain, agar ‘kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dan dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan’ [Efesus 4:14]” (“Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona, November 2004,
6–7).
• Dalam hal-hal apakah Anda telah melihat para rasul dan nabi modern
memberikan landasan yang kuat dan kestabilan bagi Gereja?
Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20,
25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–20
Yesus Kristus membimbing para Rasul melalui Roh Kudus
Mintalah seorang siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:1–2dengan lantang.
Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Bagaimana Lukas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah bangkit
melanjutkan untuk memimpin para Rasul-Nya setelah Kenaikan-Nya ke surga?
(Dia memberikan perintah-perintah dan petunjuk melalui Roh Kudus).
Bersaksilah bahwa setelah Kebangkitan dan Kenaikan-Nya ke surga, Yesus
Kristus membimbing para Rasul melalui pelayanan Roh Kudus. Untuk
membantu para siswa melihat contoh-contoh tentang bimbingan ini, bagilah kelas ke
dalam empat kelompok dan berikan kepada mereka tugas-tugas berikut:
• Menelaah Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26, untuk mencari bagaimana Roh Kudus
membantu Petrus dan para Rasul pada hari Pentakosta.
• Menelaah Kisah Para Rasul 4:1–13, 18–21, untuk mencari bagaimana Roh Kudus
menolong Petrus menanggapi para pemimpin Yahudi.
• Menelaah Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48, untuk mencari
bagaimana sebuah perubahan penting dalam Gereja diungkapkan kepada Petrus.
• Menelaah Kisah Para Rasul 15:1–20, untuk mencari bagaimana wahyu sebelumnya
dari Yesus Kristus melalui Roh Kudus memengaruhi keputusan Petrus dan
dukungan yang para pemimpin Gereja lain berikan untuk keputusan ini pada
konferensi di Yerusalem.
Setelah waktu yang cukup, mintalah para individu dari setiap kelompok untuk
merangkum apa yang mereka baca dan menjelaskan bagaimana Yesus Kristus
membimbing para pemimpin Gereja melalui pelayanan Roh Kudus. Jelaskan bahwa
Roh Kudus melaksanakan tugas-tugas-Nya di bawah arahan Juruselamat (lihat
Yohanes 16:13–14).
Pertimbangkanlah untuk menggunakan 3 Nefi 19:7–9, 19–20 untuk memperlihatkan
bahwa para pemimpin Gereja yang kita baca dalam Kitab Mormon juga menerima
bantuan Roh Kudus dalam pelayanan mereka.
Bahaslah bersama para siswa pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan menjelaskan kepada seseorang mengapa penting untuk
mengetahui bahwa setelah kematian-Nya, Yesus Kristus terus membimbing para
Rasul-Nya?
89
PELAJARAN 21: YESUS KRISTUS MENGORGANISASI GEREJA-NYA
Yesus Kristus mengarahkan para pemimpin Gereja pada zaman sekarang
melalui Roh Kudus
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Thomas S. Monson dan Presiden Henry
B. Eyring dari Presidensi Utama (atau bagikan kepada anggota kelas), dan mintalah
seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Saya bersaksi … bahwa Juruselamat kita Yesus Kristus adalah kepala Gereja ini, yang
menyandang nama-Nya. Saya tahu bahwa pengalaman termanis dalam sepanjang
kehidupan ini adalah untuk merasakan bisikan-bisikan-Nya sewaktu Dia memimpin kita
dalam perkembangan pekerjaan-Nya” (Thomas S. Monson, “Melihat ke Belakang dan
Maju Terus,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 88).
“Wahyu dan ilham telah datang kepada [Presiden Thomas S. Monson] di hadapan saya,
yang menegaskan kepada saya bahwa Allah menghormati [kunci-kunci imamat yang
nabi pegang]. Saya adalah saksinya” (Henry B. Eyring, “Gereja yang Benar dan Hidup,”
Ensign atau Liahona, Mei 2008, 24).
• Bagaimana pernyataan ini mengilustrasikan hubungan antara Gereja di masa
Perjanjian Baru dengan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir?
(Bantulah para siswa memahami kebenaran berikut: Sama seperti Yesus Kristus
mengarahkan para Rasul-Nya di masa Perjanjian Baru, Dia mengarahkan
para pemimpin Gereja di zaman sekarang melalui berbagai cara, termasuk
pelayanan Roh Kudus).
Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah kelas untuk
mengidentifikasi dan memikirkan tentang mengapa para pemimpin Gereja perlu
untuk diarahkan oleh Juruselamat.
“Dasar kerasulan dan kenabian Gereja adalah untuk memberkati di segala masa,
namun terutama pada saat-saat kemalangan atau bahaya, saat-saat ketika kita
mungkin merasa seperti anak-anak, bingung atau tersesat, barangkali sedikit takut,
saat-saat di mana tangan kotor orang atau kedengkian iblis akan berusaha
membingungkan atau menyesatkan Menghadapi saat-saat seperti itu, yang mungkin
datang di zaman modern ini, Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul ditugaskan oleh Allah
serta didukung oleh Anda sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu, dengan Presiden Gereja yang didukung
sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu, Rasul senior, serta satu-satunya orang yang diwenangkan untuk
menjalankan semua kunci wahyu dan administratif bagi Gereja. Pada zaman Perjanjian Baru, zaman
Kitab Mormon, dan zaman modern, para pejabat ini membentuk batu dasar bagi Gereja yang benar,
yang ditempatkan di sekeliling dan memperoleh kekuatannya dari batu penjuru utama, ‘batu karang
Penebus, yang adalah [Yesus] Kristus, Putra Allah’ [Helaman 5:12]” (“Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,”
Ensign atau Liahona, November 2004, 7).
Tindaklanjuti dengan mengajukan kepada para siswa beberapa atau semua pertanyaan
berikut:
• Menurut Anda apakah yang dimaksud bahwa para pejabat ketua Gereja
“ditempatkan di sekeliling” dan memperoleh kekuatan dari batu penjuru utama,
Yesus Kristus?
90
PELAJARAN 21: YESUS KRISTUS MENGORGANISASI GEREJA-NYA
• Bukti apakah yang telah Anda lihat atau kapankah Anda telah merasakan bahwa
Juruselamat mengarahkan mereka yang mengetuai Gereja di zaman sekarang?
• Dalam hal-hal apakah berperan serta dalam konferensi umum telah menolong
Anda datang kepada Kristus dan membangun di atas landasan para rasul dan
nabi?
Perlihatkan atau tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis. Undanglah
para siswa untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan itu dan kemudian menulis
dalam jurnal pribadi atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka sebuah rencana untuk
meningkatkan bidang-bidang itu.
Apa yang dapat saya lakukan untuk memperkuat kesaksian saya tentang para Rasul
modern Juruselamat?
Dalam hal-hal apakah saya dapat lebih bersandar kepada para nabi modern sehingga
saya dapat berlandaskan pada Yesus Kristus?
Bacaan Siswa
• Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21;
Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19;
Efesus 2:19–20; 4:11–14.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona, November
2004, 6–9.
91
22
Pendahuluan
Bapa dan Putra Menampakkan
Diri kepada Joseph Smith
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: “Di
dunia modern, [Yesus Kristus] dan Bapa-Nya menampakkan diri
kepada anak muda Joseph Smith, mengawali ‘dispensasi
kegenapan waktu’ yang telah lama dijanjikan (Efesus 1:10)”
(Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini akan
memfokuskan pada peran sentral Penglihatan Pertama dalam
ajaran Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
dan peran Juruselamat dalam penglihatan itu. Pelajaran ini juga
akan menekankan bahwa mempelajari Penglihatan Pertama
memperkuat iman kita kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus.
Bacaan Latar Belakang
• Gordon B. Hinckley, “Landasan Menakjubkan Iman Kita,” Ensign atau Liahona,
November 2002, 78–81.
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,”Ensign atau Liahona, Mei 2005,
36–38.
• Neil L. Andersen, “Joseph Smith,” Ensign atau Liahona, November 2014, 28–31.
Saran untuk Pengajaran
Joseph Smith—Sejarah 1:14–17
Joseph Smith melihat Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus.
Tetapkan konteks pelajaran ini dengan meninjau secara ringkas Joseph
Smith—Sejarah 1:5–12. Kemudian mintalah para siswa mempersamakan petikan ini
dengan zaman kita dengan menjelaskan keserupaan antara pengalaman Joseph Smith
dalam mencari kebenaran dengan pengalaman mereka yang mencari kebenaran di
zaman kita. (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut: Terdapat banyak
perselisihan di antara berbagai gereja. Joseph Smith tidak sanggup mengetahui gereja
mana yang benar berdasarkan logika atau kecerdasan. Para pemimpin keagamaan
menafsirkan petikan yang sama secara berbeda).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:14–15 dengan
lantang. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Menurut Anda mengapa Setan berusaha mencegah Joseph Smith untuk berdoa?
(Jawaban dapat mencakup yang berikut: Setan mengenal Joseph Smith sejak dunia
prafana dan mengetahui bahwa misi Joseph Smith yang telah ditetapkan
sebelumnya adalah untuk membantu memulihkan kebenaran ke bumi. Setan
berusaha mencegah hal ini terjadi.
Undanglah para siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:16–17 dalam hati dan
menulis ajaran-ajaran yang muncul dari kesaksian Joseph Smith. Setelah waktu yang
cukup, undanglah para siswa untuk membagikan ajaran-ajaran yang mereka
identifikasi.
Pertimbangkanlah untuk memperlihatkan pernyataan berikut dari Penatua Christoffel
Golden dari Tujuh Puluh:
92
PELAJARAN 22: BAPA DAN PUTRA MENAMPAKKAN DIRI KEPADA JOSEPH SMITH.
“Nabi menulis: ‘Aku melihat dua Sosok, yang kecemerlangan dan kemuliaan Mereka tak
teruraikan, berdiri di atas diriku di udara. Salah seorang dari Mereka berfirman
kepadaku, memanggilku dengan nama dan berfirman, menunjuk kepada yang
lain—Inilah Putra Terkasih-Ku. Dengarlah Dia!’ [Joseph Smith—Sejarah 1:17.
“Pengalaman yang dimiliki pemuda Joseph ini, diikuti dengan banyak penglihatan dan
wahyu lainnya, mengungkapkan bahwa Allah benar-benar ada; Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus,
adalah dua makhluk yang terpisah dan berbeda; manusia diciptakan menurut rupa Allah; Bapa
Surgawi kita secara harfiah adalah Bapa dari Yesus Kristus; Allah terus mengungkapkan diri-Nya
kepada manusia; Allah senantiasa dekat dan menaruh perhatian terhadap diri kita; dan Dia menjawab
doa-doa kita” (“Bapa dan Putra,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 100).
• Bagaimana Anda akan menggambarkan pentingnya Penglihatan Pertama Joseph
Smith dalam teologi Orang Suci Zaman Akhir? (Sewaktu para siswa menanggapi,
tekankan yang berikut: Penglihatan Joseph Smith tentang Bapa dan Putra
memulihkan banyak kebenaran penting ke bumi).
• Bagaimana Anda akan menggambarkan relevansi antara Penglihatan Pertama
Joseph Smith dengan para pencari kebenaran di zaman sekarang?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley (1910–2008), dan
mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Seluruh perkara kita sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir bertumpu pada keabsahan Penglihatan Pertama yang mulia ini. … Tidak
ada yang di atasnya kita mendasarkan ajaran kita, tidak ada yang kita ajarkan, tidak
ada yang kita jalankan lebih besar kepentingannya daripada pernyataan awal ini. Saya
menyampaikan bahwa jika Joseph Smith berbicara dengan Allah Bapa dan Putra
Terkasih-Nya, maka semua yang lain yang dia bicarakan adalah benar. Inilah sendi yang karenanya
membuka pintu yang menuntun pada jalan keselamatan dan kehidupan kekal” (“What Are People
Asking about Us?” Ensign, November 1998, 71).
• Mengapa “seluruh perkara kita sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari OrangOrang Suci Zaman Akhir” bertumpu pada keabsahan Penglihatan Pertama? (Para
siswa hendaknya memahami bahwa jika laporan Joseph Smith palsu, maka
Pemulihan Gereja Yesus Kristus tidak terjadi; meskipun demikian, jika laporan
Joseph Smith benar, maka Pemulihan telah terjadi dan Injil yang dipulihkan
adalah benar).
• Bagaimana Anda telah memperoleh kesaksian tentang kebenaran penuh
Penglihatan Pertama?
Undanglah para siswa untuk mulai memikirkan tentang apa yang mungkin dapat
mereka lakukan untuk berupaya memperoleh penegasan yang diperbarui mengenai
kebenaran penuh Penglihatan Pertama. Pertimbangkanlah untuk membagikan
pernyataan berikut dari Penatua Neil L. Anderson dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Kepada kaum muda yang mendengarkan saat ini atau membaca kata-kata ini di harihari mendatang, saya memberikan tantangan spesifik: Dapatkanlah kesaksian pribadi
mengenai Nabi Joseph Smith .… Bacalah kesaksian Nabi Joseph Smith di Mutiara yang
Sangat Berharga .… Ini adalah kesaksian Joseph tentang apa yang sesungguhnya
terjadi. Bacalah itu secara sering. Pertimbangkanlah untuk merekam kesaksian Joseph
Smith ini dengan suara Anda sendiri, dengarkan itu secara reguler, dan bagikan itu kepada teman-
93
PELAJARAN 22: BAPA DAN PUTRA MENAMPAKKAN DIRI KEPADA JOSEPH SMITH.
teman. Mendengarkan kesaksian Nabi dalam suara Anda sendiri akan menolong mendatangkan
kesaksian yang Anda cari” (“Joseph Smith,” Ensign atau Liahona, November 2014, 30–31).
Sebelum melanjutkan, jelaskan kepada para siswa bahwa Penglihatan Pertama bukan
waktu satu-satunya Juruselamat mengunjungi Joseph Smith dan yang lainnya dalam
dispensasi ini. Misalnya, Yesus Kristus menampakkan diri kepada Joseph Smith dan
para pemimpin Gereja lainnya beberapa kali selama masa-masa awal Pemulihan
(sebagai contoh, lihat A&P 76:22–24; 110:1–10).
Joseph Smith—Sejarah 1:17–20
“Inilah Putra Terkasih-Ku. Dengarlah Dia!”
Mintalah para siswa untuk meninjau kembali Joseph Smith—Sejarah 1:17, dan
tanyakan kepada mereka apa yang Bapa Surgawi lakukan ketika Dia menampakkan
diri kepada Joseph Smith. (Dia memperkenalkan Putra-Nya). Anda mungkin ingin
menanyakan kepada para siswa apakah mereka pernah memikirkan mengapa bagian
spesifik dari Penglihatan Pertama ini penting. Bacakan kepada para siswa Anda
pernyataan berikut oleh Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus .… Bapa tidak
pernah berurusan dengan manusia secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan,
dan Dia tidak pernah menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan
memberikan kesaksian tentang Putra” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R.
McConkie, 3jilid [1954–56], 1:27).
“Ketika Adam berada di Taman Eden, dia berada di hadirat Allah Bapa Kekal kita. Setelah
kejatuhannya, dia dihalau keluar dari hadirat Bapa .… Kemudian, menurut tulisan suci, Yesus Kristus
menjadi Pengacara bagi Adam dan anak-anaknya [lihat 1 Yohanes 2:1; A&P 29:5; 110:4], dan juga
Perantara mereka [1 Timotius 2:5; Ibrani 9:15] berdiri di antara umat manusia dan Bapa yang Kekal,
membela perkara kita. Sejak mulai waktu itu adalah Yesus Kristus yang mengarahkan para hambaNya di bumi serta memberikan wahyu dan bimbingan kepada para nabi. Jika Joseph Smith adalah
penipu … dia tidak akan pernah menyatakan bahwa adalah Bapa yang memperkenalkan Putra, dan
meminta dia untuk mengajukan pertanyaan kepada Sang Putra dan bahwa adalah Putra yang
memberikan jawaban” (Answers to Gospel Questions, disusun oleh Joseph Fielding Smith Jr., 5 vol.
[1957–66], 3:58).
• Dalam Penglihatan Pertama, ketika Joseph Smith menanyakan sekte mana yang
benar, Sosok manakah yang menjawab pertanyaannya?
• Menurut Presiden Joseph Fielding Smith, mengapa penting bagi Joseph Smith
untuk mencatat bahwa Bapa Surgawi memperkenalkan Yesus Kristus dan bahwa
Yesus Kristus yang kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan Joseph? (Para
siswa hendaknya memahami kebenaran berikut: Sejak Kejatuhan Adam dan
Hawa, semua wahyu telah datang melalui Yesus Kristus).
• Bagaimana memahami pola wahyu ini memengaruhi kepercayaan Anda pada
kebenaran penuh laporan Nabi tentang penglihatannya?
Penglihatan Pertama menolong kita mengembangkan iman kepada Yesus
Kristus
Undanglah seorang siswa membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden
Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama:
94
PELAJARAN 22: BAPA DAN PUTRA MENAMPAKKAN DIRI KEPADA JOSEPH SMITH.
“Inilah caranya Penglihatan Pertama Joseph Smith memberkati kehidupan pribadi kita,
kehidupan keluarga, dan akhirnya kehidupan seluruh keluarga umat manusia—kita jadi
percaya kepada Yesus Kristus melalui kesaksian Nabi Joseph Smith. Para nabi dan rasul
di sepanjang sejarah umat manusia telah memperoleh penampakan ilahi serupa yang
dialami Joseph .…
“… Semua penampakan itu, baik di zaman dahulu maupun zaman modern, menuntun mereka yang
percaya pada sumber ilahi akan semua kebenaran dan harapan—kepada Allah, Bapa Surgawi kita,
serta kepada Putra-Nya, Yesus Kristus .…
“Melalui iman kita dalam kesaksian pribadi mengenai Nabi Joseph Smith dan kenyataan dari
Penglihatan Pertama, melalui pembelajaran dan doa, yang dalam dan sungguh-sungguh, kita akan
diberkati dengan iman yang kuat kepada Juruselamat dunia, yang berbicara kepada Joseph ‘di pagi
hari pada suatu hari yang indah, yang terang, di awal musim semi tahun seribu delapan ratus dan dua
puluh’ (Joseph Smith—Sejarah 1:14)” (“Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign atau Liahona, Mei
2005, 38).
• Menurut Presiden Uchtdorf, berkat apakah yang datang dari mempelajari tentang
Penglihatan Pertama? (Walaupun mereka mungkin menggunakan kata-kata yang
berbeda, para siswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita
mempelajari tentang Penglihatan Pertama, kita mengembangkan iman yang
lebih besar kepada Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus.
• Bagaimana mempelajari tentang kunjungan Bapa dan Putra kepada Joseph Smith
memperdalam iman kita kepada Mereka? (Jawaban bisa mencakup yang berikut:
Penglihatan Pertama adalah saksi lain bahwa Mereka hidup; itu meyakinkan kita
kembali bahwa Mereka berminat pada urusan-urusan manusia; itu adalah bukti
bahwa Mereka mendengarkan dan menjawab doa-doa).
• Peran apakah yang dimainkan Penglihatan Pertama terhadap kesaksian Anda
tentang Pemulihan?
• Apa yang dapat Anda lakukan pada minggu yang akan datang untuk memperkuat
atau menerima penegasan kesaksian Anda tentang Penglihatan Pertama?
Tantanglah para siswa untuk meluangkan waktu di hari-hari yang akan datang untuk
merenungkan dan berdoa tentang Penglihatan Pertama. Undanglah mereka untuk
menuliskan pemikiran dan perasaan yang mereka miliki tentang pengalaman sakral
Joseph Smith.
Bacaan Siswa
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,”Ensign atau Liahona, Mei 2005,
36–38.
• Neil L. Andersen, “Joseph Smith,” Ensign atau Liahona, November 2014, 28–31.
95
23
Pendahuluan
Juruselamat Memulihkan
Imamat, Gereja, dan Injil-Nya
Para Rasul modern telah bersaksi: “Kami menyatakan dengan
khidmat bahwa imamat [Yesus Kristus] dan Gereja-Nya telah
dipulihkan di atas bumi” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para
Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Sewaktu Anda
mengajarkan pelajaran ini, bantulah para siswa memahami bahwa
sebagai bagian dari pelayanan fana-Nya, Juruselamat
mengarahkan Pemulihan Injil dan Gereja-Nya melalui Nabi Joseph
Smith. Penelaahan yang saksama terhadap Ajaran dan Perjanjian
mengungkapkan bahwa Yesus Kristus mengarahkan kerajaan Allah
di bumi.
Bacaan Latar Belakang
• James E. Faust, “Pemulihan Segala Sesuatu,” Ensign atau Liahona, Mei 2006, 61–62,
67–68.
• Tad R. Callister, “Apa Cetak Biru dari Gereja Kristus?” (Kebaktian Church
Educational System bagi dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
Saran untuk Pengajaran
Joseph Smith—Sejarah 1:18–20
Yesus Kristus memulihkan Gereja-Nya pada zaman akhir
Mulailah kelas dengan meminta para siswa mendaftar beberapa pertanyaan penting
yang seseorang mungkin tanyakan kepada Bapa Surgawi. Setelah beberapa tanggapan,
undanglah seorang siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:18–19 dengan
lantang. Kemudian tanyakan:
• Pertanyaan apakah yang Joseph Smith ajukan kepada Bapa Surgawi dan Yesus
Kristus?
• Bagaimana Yesus Kristus menanggapi? (Pertimbangkanlah untuk menjelaskan
bahwa ayat 20 mencatat bahwa Juruselamat menegaskan kembali jawaban-Nya:
“Dia kembali melarangku untuk bergabung dengan yang mana pun darinya”).
• Jika semua gereja “keliru,” apa yang perlu terjadi agar Gereja Tuhan berada di
bumi? (Perlu ada pemulihan dari Gereja Perjanjian Baru Tuhan).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden James E. Faust (1920–2007) dari
Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Kita percaya Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah sebuah
pemulihan dari Gereja asli yang didirikan oleh Yesus Kristus, yang dibangun ‘di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru’ [Efesus
2:20]. Itu bukan pecahan dari gereja lain mana pun” (“Pemulihan Segala Sesuatu,”
Ensign atau Liahona, Mei 2006, 68).
• Apa yang dimaksud ketika kita mengatakan bahwa Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah sebuah pemulihan dari Gereja
Juruselamat yang didirikan di masa Perjanjian Baru?
Beri tahu para siswa bahwa tidak ada cukup waktu di dalam kelas untuk
membandingkan setiap unsur dari Gereja zaman dahulu (maksudnya asli) Tuhan
96
PELAJARAN 23: JURUSELAMAT MEMULIHKAN IMAMAT, GEREJA, DAN INJIL-NYA
dengan Gereja yang dipulihkan. Meskipun demikian, Anda mungkin ingin meminta
para siswa meninjau Lukas 6:13; 10:1; Kisah Para Rasul 14:23; Efesus 4:11; Filipi 1:1;
dan Titus 1:5 serta mengidentifikasi unsur-unsur dari struktur organisasi Gereja zaman
dahulu yang juga ada pada Gereja zaman sekarang. (Untuk lebih banyak contoh,
imbaulah para siswa untuk membaca “Apa Cetak Biru dari Gereja Kristus?” oleh
Brother Tad R. Callister, presiden umum Sekolah Minggu, yang dicantumkan di bagian
Bacaan Siswa dari pelajaran ini). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Brother Callister,
dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Jika seseorang ingin mencocokkan … Gereja asli Kristus dengan setiap gereja di dunia
zaman sekarang, dia akan menemukan bahwa titik ke titik, organisasi ke organisasi,
ajaran ke ajaran, tata cara ke tata cara, buah ke buah, dan wahyu ke wahyu, hanya ada
satu yang cocok—Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir” (“Apa
Cetak Biru dari Gereja Kristus?” (Kebaktian Church Educational System bagi dewasa
muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
• Mengapa penting memiliki kesaksian bahwa Gereja Yesus Kristus dari OrangOrang Suci Zaman Akhir adalah sebuah pemulihan dari Gereja asli Juruselamat?
(Kesaksian seperti itu menolong kita mengenali bahwa Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah Gereja sejati Tuhan di bumi zaman
sekarang. Karena Tuhan adalah sama kemarin, hari ini, dan selamanya, kita
hendaknya mengharapkan Gereja-Nya berisikan unsur-unsur yang sama dalam
setiap dispensasi).
Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:34–35
Yesus Kristus mengarahkan pekerjaan Pemulihan
Undanglah para siswa untuk membaca sepintas Joseph Smith—Sejarah 1:17 dan
mengidenitfikasi apa yang Bapa Surgawi perintahkan agar Joseph Smith lakukan
(mendengarkan kepada Putra-Nya). Kemudian bacakan dengan lantang pernyataan
berikut oleh Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus” (Doctrines of
Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27).
Untuk mengilustrasikan kebenaran ini, undanglah para siswa untuk membaca dalam
hati Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:34–35 dengan mengingat pertanyaan berikut:
Bagaimana ayat-ayat ini menolong kita memahami dengan lebih baik kebenaran
bahwa Yesus Kristus membimbing dan mengarahkan Gereja-Nya melalui
wahyu? Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk membagikan apa
yang mereka temukan.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Gary J. Coleman dari Tujuh Puluh, dan
mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Ajaran dan Perjanjian adalah perjanjian zaman akhir tentang pelayanan Yesus Kristus
kepada anak-anak Allah melalui para nabi dan hamba Allah, dan itu mengilustrasikan
pola wahyu ilahi yang membimbing Gereja dan para anggotanya pada zaman
sekarang” (“You Shall Have My Word: The Personal Ministry of Jesus Christ in the
97
PELAJARAN 23: JURUSELAMAT MEMULIHKAN IMAMAT, GEREJA, DAN INJIL-NYA
Restoration,” dalam You Shall Have My Word: Exploring the Text of the Doctrine and Covenants, diedit
oleh Scott C. Esplin, Richard O. Cowan, dan Rachel Cope, Simposium Tahunan Sidney B. Sperrry ke-41
Universitas Brigham Young [2012], 3).
• Menurut Penatua Coleman, mengapa Ajaran dan Perjanjian penting bagi Gereja
pada zaman sekarang? (Itu adalah perjanjian zaman akhir tentang pelayanan
Yesus, dan itu memperlihatkan bagaimana wahyu memimpin Gereja pada zaman
sekarang).
• Menurut Anda mengapa penting bagi anak-anak Bapa Surgawi untuk memahami
kebenaran yang Penatua Coleman ajarkan?
Bersaksilah bahwa penampakan diri Juruselamat, wahyu-wahyu, dan pelimpahan
kuasa dan kunci-kunci imamat selama Pemulihan adalah bagian yang penting dari
pelayanan kekal-Nya. Untuk membantu para siswa melihat dengan lebih spesifik
bagaimana Juruselamat mengarahkan Pemulihan Injil abadi dan Gereja-Nya pada
zaman akhir, perlihatkan bagan berikut atau berikan kepada para siswa sebagai
selebaran (jangan menyertakan ungkapan-ungkapan dalam tanda kurung):
Juruselamat Mengarahkan Pekerjaan Pemulihan
Ajaran-Ajaran Gereja
Tata Cara-Tata Cara
Gereja
Kepemimpinan Gereja
Pengantar bagian dan ringkasan Ajaran
dan Perjanjian 76 (Kerajaan-kerajaan
kemuliaan, kehidupan setelah kematian)
Ajaran dan Perjanjian
20:37, 72–74
(Persyaratan untuk dan
cara pembaptisan yang
benar)
Ajaran dan Perjanjian
20:38–59 (Tugas-tugas
jabatan keimamatan)
Ajaran dan Perjanjian 84:33–39 (Sumpah
dan perjanjian imamat)
Ajaran dan Perjanjian 128:1, 15, 18
(Baptisan perwakilan bagi orang mati)
Ajaran dan Perjanjian 131:1– 4 (Pernikahan
selestial perlu untuk permuliaan)
Ajaran dan Perjanjian 137:6–10;
138:29–35 (Mereka yang meninggal tanpa
pengetahuan tentang kebenaran akan
memiliki kesempatan untuk penebusan)
Ajaran dan Perjanjian
20:70 (Pemberkatan
anak-anak)
Ajaran dan Perjanjian
20:75–77, 79
(Pelaksanaan
sakramen)
Ajaran dan Perjanjian
124:33–39 (Tata caratata cara bait suci)
Ajaran dan Perjanjian
20:61–62 (Pelaksanaan
konferensi-konferensi
Gereja secara teratur)
Ajaran dan Perjanjian
26:2 (Persetujuan
bersama)
Ajaran dan Perjanjian
107:22–27, 33–35,
64–67, 85–91 (Tugastugas kepemimpinan
Gereja)
Ajaran dan Perjanjian
132:7, 15–20
(Pernikahan kekal)
Bagilah kelas menjadi tiga kelompok dan tugasi setiap kelompok satu kolom untuk
ditelaah. Undanglah setiap siswa untuk membaca tiga atau empat dari rujukan dalam
kolom yang ditugaskan kepada mereka dan mempersiapkan diri untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang Juruselamat pulihkan ke bumi melalui Nabi Joseph Smith?
• Mengapa asas atau praktik yang Anda temukan adalah penting?
98
PELAJARAN 23: JURUSELAMAT MEMULIHKAN IMAMAT, GEREJA, DAN INJIL-NYA
Setelah beberapa menit, undanglah para siswa untuk membagikan apa yang mereka
temukan. Sewaktu mereka membagikan, tekankan bahwa Yesus Kristus
mengarahkan pekerjaan Pemulihan. Jika diperlukan, ajukan pertanyaan-pertanyaan
serupa dengan yang berikut:
• Mengapa penting untuk memahami bahwa Yesus melanjutkan untuk
mengarahkan pekerjaan Gereja-Nya dan para pemimpinnya?
• Apa pengalaman-pengalaman yang telah menolong Anda mengetahui bahwa
Gereja ini adalah Gereja Yesus Kristus?
Jika waktunya memungkinkan, mintalah seorang siswa membacakan dengan lantang
Ajaran dan Perjanjian 1:30. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Setelah mempertimbangkan apa yang telah kita bahas hari ini, mengapa Gereja
Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir “satu-satunya gereja yang sejati
dan hidup di atas muka seluruh bumi”? (Karena ini adalah satu-satunya Gereja di
bumi dengan wewenang ilahi untuk mengajarkan Injil sejati Yesus Kristus,
melaksanakan tata cara-tata cara keselamatan yang diperlukan, dan menerima
wahyu yang berkelanjutan melalui para hamba Tuhan yang ditetapkan).
Untuk mengakhiri pelajaran, pertimbangkanlah untuk meminta seorang siswa untuk
membaca Ajaran dan Perjanjian 76:40–42 dengan lantang sementara kelas mengikuti.
Bersaksilah bahwa ayat-ayat ini adalah ringkasan dari pelayanan kekal Juruselamat.
Tantanglah para siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan
untuk menghormati Yesus Kristus, yang telah melaksanakan Pendamaian sehingga
kita dapat dikuduskan, dibersihkan, dan diselamatkan di dalam kerajaan Bapa.
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah 1:17–20.
• Tad R. Callister, “Apa Cetak Biru dari Gereja Kristus?” (Kebaktian Church
Educational System bagi dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
99
24
Dia Hidup!
Pendahuluan
Perihal Juruselamat Yesus Kristus, Nabi Joseph Smith menyatakan:
“Dan sekarang, setelah banyak kesaksian yang telah diberikan
tentang Dia, inilah kesaksian, yang terakhir dari semuanya, yang
kami berikan tentang Dia: Bahwa Dia hidup!” (A&P 76:22). Tujuan
pelajaran ini adalah untuk membantu para siswa memahami
bahwa Juruselamat hidup saat ini, bahwa Dia adalah Pengacara
kita dengan Bapa, dan bahwa melalui iman kepada-Nya kita
menjadi “para putra dan putri yang diperanakkan bagi Allah”
(A&P 76:24; lihat juga Galatia 3:26).
Saran untuk Pengajaran
Ajaran dan Perjanjian 25:1; 76:19–24; 110:1–4
Yesus Kristus hidup saat ini
Bacalah dengan lantang kisah berikut tentang sebuah pengalaman dari Presiden
Lorenzo Snow (1814–1901), sebagaimana dituturkan oleh cucu perempuannya, Alice
Pond:
“‘Di koridor besar yang menuju ke ruangan selestial, saya sedang berjalan beberapa
langkah di depan kakek ketika dia menghentikan saya dan berkata, “Tunggu sebentar,
Allie, kakek ingin memberi tahu kamu sesuatu. Tepat di sinilah Tuhan Yesus Kristus
menampakkan diri kepada kakek pada saat kematian Presiden Woodruff. Dia memberi
petunjuk kepada kakek untuk langsung saja serta mengorganisasi kembali Presidensi
Utama Gereja sesegera mungkin dan tidak menunggu sebagaimana yang telah dilakukan setelah
kematian para presiden sebelumnya, dan bahwa kakek harus menggantikan Presiden Woodruff.”
“‘Kemudian kakek datang selangkah lebih dekat serta mengulurkan tangan kirinya dan berkata: “Dia
berdiri tepat di sini, kira-kira tiga kaki (satu meter) di atas tanah. Kelihatannya seolah-olah Dia berdiri
di atas sebuah lempengan dari emas yang padat.”
“‘Kakek memberi tahu saya betapa mulianya sosok Juruselamat itu dan menggambarkan tangan,
kaki, air muka dan jubah-Nya yang indah, yang semuanya sedemikian mulianya dalam putih dan
kecemerlangannya sehingga dia nyaris tidak dapat menatap-Nya.
“‘Kemudian [kakek] datang satu langkah lagi lebih mendekat serta menaruh tangan kanannya ke atas
kepala saya dan berkata: “Sekarang, cucu, kakek ingin kamu mengingat bahwa inilah kesaksian dari
kakekmu, bahwa dia memberitahumu dengan bibirnya sendiri bahwa dia dengan sebenar-benarnya
melihat Juruselamat, di sini di dalam Bait Suci, dan berbicara dengan-Nya berhadapan muka”’ [Alice
Pond, dalam LeRoi C. Snow, “An Experience of My Father’s,” Improvement Era, September 1933,
677]” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Lorenzo Snow [2012], 277).
• Apa pemikiran yang Anda miliki sewaktu Anda mendengarkan kisah ini?
Beri tahulah para siswa bahwa Ajaran dan Perjanjian berisikan dua laporan tentang
Juruselamat yang menampakkan diri kepada orang-orang pada zaman akhir: satu
penampakan diri-Nya kepada Joseph Smith dan Sidney Rigdon di Hiram, Ohio (lihat
A&P 76), dan yang lainnya penampakan diri-Nya kepada Joseph Smith dan Oliver
Cowdery di Bait Suci Kirtland (lihat A&P 110). Tuliskan tiga pertanyaan berikut di
papan tulis:
Apa yang mereka lihat?
100
Apa yang mereka dengar?
Apa yang mereka pelajari?
PELAJARAN 24: DIA HIDUP!
Undanglah kelas untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dalam
tulisan suci. Mintalah separuh dari kelas untuk membaca Ajaran dan Perjanjian
76:19–24 dan separuh yang lain membaca Ajaran dan Perjanjian 110:1–4. Setelah
waktu yang cukup, undanglah kelas untuk membagikan apa yang mereka temukan.
Tulislah temuan-temuan mereka di papan tulis di bawah pertanyaan yang sesuai.
Kemudian tanyakan:
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan tentang Yesus Kristus? (Para siswa mungkin
mengidentifikasi berbagai ajaran, termasuk yang berikut: Yesus Kristus adalah
makhluk yang hidup dan dimuliakan; Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus
adalah sosok-sosok yang berbeda; melalui iman kepada Yesus Kristus dan
penerimaan Injil-Nya, kita menjadi para putra dan putri yang diperanakkan
bagi Allah; dan Yesus Kristus adalah Pengacara kita dengan Bapa).
Berilah para siswa kesempatan untuk membagikan kesaksian mereka tentang ajaranajaran ini dengan mengajukan pertanyaan berikut:
• Manakah dari kebenaran-kebenaran ini yang secara khusus bermakna bagi Anda?
Mengapa?
Beri tahu para siswa bahwa sisa dari pelajaran akan memfokuskan pada dua dari
ajaran-ajaran yang terdapat dalam petikan-petikan yang mereka baca: “Yesus Kristus
adalah Pengacara kita dengan Bapa” dan “Melalui iman kepada Yesus Kristus dan
penerimaan Injil-Nya, kita menjadi para putra dan putri yang diperanakkan bagi
Allah.”
Ajaran dan Perjanjian 29:5; 38:4; 45:3–5; Alma 33:3–11
Yesus Kristus adalah Pengacara kita dengan Bapa
Tulislah kata pengacara di papan tulis dan tanyakan kepada para siswa apakah mereka
tahu apa artinya. (Jika diperlukan, definisikan pengacara dengan menjelaskan bahwa
itu merujuk pada seseorang yang berbicara untuk mendukung atau membela perkara
orang lain). Undanglah para siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 110:4 dalam
hati. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana Juruselamat melayani sebagai pengacara? (Sewaktu para siswa
membagikan pemikiran mereka, carilah kesempatan untuk bersaksi bahwa Yesus
Kristus adalah Pengacara kita dengan Bapa).
Perlihatkan pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis:
Apa yang membuat Yesus Kristus memenuhi syarat untuk menjadi Pengacara kita?
Perhatian apakah yang Yesus minta kepada Bapa sewaktu Dia membela demi
kepentingan kita?
Mintalah para siswa bekerja berpasangan dan mencari jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan ini dalam Ibrani 4:15; Ajaran dan Perjanjian 29:5; 38:4; dan 45:3–5. Setelah
para siswa membaca petikan-petikan itu dan membahas pertanyaan-pertanyaan di
papan tulis, undanglah beberapa siswa untuk secara sukarela membagikan jawaban
mereka kepada anggota kelas.
Sewaktu para siswa menjelaskan apa yang telah mereka pelajari, pastikan bahwa
mereka memahami yang berikut: Yesus Kristus memenuhi syarat untuk membela
kepentingan kita di hadapan Bapa karena Dia memiliki kesalehan yang
sempurna dan dengan demikian dapat memuaskan tuntutan keadilan bagi dosa101
PELAJARAN 24: DIA HIDUP!
dosa kita. Dia memenuhi syarat untuk membela kita karena jasa-Nya,
kehidupan-Nya yang sempurna, dan darah-Nya, yang Dia tumpahkan bagi kita.
Kita tidak memiliki jasa yang memperkenankan kita untuk membela diri kita
sendiri (lihat Alma 22:14).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 45:3–5 dengan
lantang sementara kelas mengikuti. Jelaskan bahwa pekerjaan dan kemuliaan Bapa
Surgawi adalah permuliaan anak-anak-Nya. Dengan demikian, sewaktu Yesus
membela mereka yang percaya kepada-Nya, Dia menolong merampungkan pekerjaan
Bapa sementara juga memberikan kemuliaan kepada Bapa (lihat juga Matius 10:32).
Untuk membantu para siswa memahami pekerjaan Yesus Kristus sebagai Pengacara
kita, undanglah mereka untuk membaca perkataan Zenos dalam Alma 33:3–10.
Mintalah mereka untuk mengidentifikasi ungkapan-ungkapan yang Zenos ulangi
(variasi dari “Engkau penuh belas kasihan” dan “Engkau mendengarku”). Kemudian
tanyakan:
• Apa yang Zenos pelajari tentang Allah melalui pengalamannya dengan doa yang
tulus?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Alma 33:11 dengan lantang. Kemudian
tanyakan kepada anggota kelas:
• Kepada siapakah Zenos memberikan pujian atas belas kasihan Bapa Surgawi yang
murah hati?
• Mengapa Allah Bapa memalingkan penghakiman-Nya dari kita?
• Bagaimanakah ajaran-ajaran Zenos menolong Anda memahami dengan lebih baik
dan menghargai peran Juruselamat sebagai Pengacara dalam kehidupan Anda
sendiri?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Adalah sedemikian signifikan bagi saya, bahwa saya dapat pada momen apa pun dan
dalam keadaan apa pun mendekati melalui doa takhta kasih karunia, bahwa Bapa
Surgawi saya akan mendengarkan permohonan saya, bahwa Pengacara saya, Dia yang
tanpa dosa, yang darah-Nya tertumpah, akan membela perkara saya. (Lihat A&P
45:3–5).” (“I Know in Whom I Have Trusted,” Ensign, Mei 1993, 83).
Mintalah seorang siswa untuk menjelaskan dengan kata-katanya sendiri asas yang
Penatua Christofferson ajarkan. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana memiliki kesaksian pribadi tentang ajaran ini bisa menolong Anda pada
saat-saat kemasygulan?
Mosia 5:5–15
Melalui iman kepada Yesus Kristus dan penerimaan Injil-Nya, kita menjadi para putra
dan putri yang diperanakkan bagi Allah.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 76:24 dengan
lantang, dan mintalah kelas untuk mengikuti. Jelaskan kata-kata “oleh Dia, dan
melalui Dia, dan dari Dia … [kita] adalah para putra dan putri yang diperanakkan bagi
Allah.”
Tanyakan kepada para siswa:
102
PELAJARAN 24: DIA HIDUP!
• Apa yang dimaksud menjadi “para putra dan putri yang diperanakkan bagi Allah”?
(A&P 76:24; lihat juga A&P 25:1).
Pastikan para siswa memahami bahwa walaupun kita semua adalah anak-anak roh
Bapa Surgawi, istilah “para putra dan putri yang diperanakkan bagi Allah” secara
khusus merujuk pada mereka yang “dilahirkan kembali.” Beri tahu para siswa bahwa
Kitab Mormon mengilustrasikan proses dilahirkan kembali.
Perlihatkan bagan berikut atau salinlah di papan tulis (jangan sertakan kata-kata
dalam tanda kurung).
Apa yang rakyat Raja Benyamin bersedia untuk
lakukan?
Apa akibat dari tindakantindakan mereka?
(Masuk ke dalam perjanjian untuk mematuhi
semua perintah Allah)
(Hati mereka diubah)
(Mengambil ke atas diri mereka nama Kristus)
(Menjalankan iman kepada Kristus)
(Mereka dilahirkan dari
Kristus)
(Kristus menjadi Bapa
perjanjian mereka)
Rangkumlah secara ringkas pesan Raja Benyamin dalam Mosia 2–4. Kemudian
jelaskan bahwa perkataan Raja Benyamin memiliki dampak dramatis terhadap
rakyatnya, dan Roh Tuhan menyebabkan “perubahan yang hebat” bekerja dalam hati
mereka (lihat Mosia 5:2). Undanglah para siswa untuk menelaah Mosia 5:2–8, 15
secara berpasangan, dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam
bagan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan apa yang
mereka temukan. Kemudian tanyakan:
• Menurut apa yang Anda pelajari tentang rakyat Raja Benyamin, bagaimana Anda
menjadi putra atau putri yang diperanakkan Kristus? (Para siswa hendaknya
mengungkapkan asas berikut: Sewaktu kita menerima Yesus Kristus serta
membuat dan menepati perjanjian-perjanjian untuk mematuhi perintahperintah Allah, kita dapat menjadi para putra dan putri yang diperanakkan
Kristus).
Sewaktu para siswa membahas ayat-ayat ini, mereka mungkin membutuhkan bantuan
untuk memahami ajaran bahwa kita menjadi anak-anak Kristus. Bacakan dengan
lantang ajaran berikut oleh Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
“Juruselamat menjadi Bapa kita … karena Dia menawarkan kita kehidupan, kehidupan
kekal, melalui pendamaian yang telah Dia buat bagi kita .…
“… Kita menjadi anak-anak, para putra dan putri Yesus Kristus, melalui perjanjianperjanjian kita untuk patuh kepada-Nya” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R.
McConkie, 3 jilid [1954–56], 1:29).
• Menurut Mosia 5:15, berkat-berkat apakah yang dapat kita terima sebagai para
putra dan putri Yesus Kristus?
• Apa pemikiran dan perasaan yang Anda miliki tentang menjadi seorang putra atau
putri Yesus Kristus?
103
PELAJARAN 24: DIA HIDUP!
Sewaktu Anda mengakhiri pelajaran, imbaulah para siswa untuk merenungkan
bagaimana kehidupan mereka diberkati dengan mengetahui bahwa Juruselamat
hidup, bahwa Dia melayani sebagai Pengacara kita dengan Bapa, dan bahwa kita dapat
menjadi para putra dan putri perjanjian Kristus.
Bacaan Siswa
• Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24; 110:1–4.
104
Yesus Kristus Kelak Akan
Kembali
Pendahuluan
Para nabi di seluruh angkatan telah menubuatkan bahwa Yesus
Kristus akan kembali lagi ke bumi. Yesaya mencatat, “Maka
kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan
melihatnya bersama-sama” (Yesaya 40:5). Nubuat-nubuat ini
menolong para murid Yesus Kristus untuk mempersiapkan diri
25
mereka dan orang lain untuk peristiwa tunggal ini dan untuk
memiliki harapan, mengetahui bahwa Bapa Surgawi melihat
sebelumnya masa depan dan mempersiapkan dunia untuk
kembalinya dengan mulia Putra-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign dan Liahona, Mei
2004, 7–10.
Saran untuk Pengajaran
Juruselamat akan datang dengan kuasa dan kemuliaan
Tanyakan kepada para siswa pertanyaan-pertanyaan berikut, dan rangkumlah jawaban
mereka di papan tulis:
• Apa pendapat Anda ketika Kedatangan Kedua disebutkan?
• Menurut apa yang Anda percayai, akan seperti apakah Kedatangan Kedua itu?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 29:11 dengan
lantang. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Apa yang Anda pelajari dari petikan ini tentang Kedatangan Kedua? (Sewaktu para
siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Ketika Juruselamat datang
kembali, Dia akan datang dengan kuasa dan kemuliaan dengan seluruh bala
tentara surga. Tulislah kebenaran ini di papan tulis).
Jelaskan kepada para siswa bahwa ada banyak aspek dari Kedatangan Kedua Yesus
Kristus yang dapat ditelaah dalam tulisan suci, seperti tanda-tanda yang akan
mendahului kedatangan-Nya dan kehancuran bagi yang jahat saat kedatangan-Nya.
Pelajaran ini akan secara khusus memfokuskan pada Juruselamat, kedatangan-Nya
dengan kuasa dan kemuliaan, dan bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk
peristiwa besar itu. Berikan kepada setiap siswa salinan dari bagan, “Nubuat-Nubuat
tentang Kedatangan Kedua.” Undanglah para siswa untuk bekerja berpasangan, dan
tugasi setiap pasangan dua atau tiga baris petikan tulisan suci untuk ditelaah (pastikan
setiap baris ditugaskan). Mintalah setiap pasangan untuk menulis dalam bagan apa
yang diajarkan petikan-petikan yang ditugaskan kepada mereka tentang Kedatangan
Kedua Yesus Kristus. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk
melaporkan apa yang mereka temukan.
105
PELAJARAN 25: YESUS KRISTUS KELAK AKAN KEMBALI
Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Nubuat-Nubuat tentang Kedatangan Kedua
Apa yang kita pelajari tentang
Kedatangan Kedua
Ajaran dan Perjanjian 49:6–7; Joseph
Smith—Matius 1:40
Yesaya 40:5 ; Matius 16:27.
Yesaya 52:10; Ajaran dan Perjanjian 133:3
Zakharia 13:6; 14:4; Ajaran dan Perjanjian 45:48,
51–53
Yesaya 63:2; Wahyu 19:11–13; Ajaran dan
Perjanjian 133:46–48
Kisah Para Rasul 1:9–11; 1 Korintus 4:16
1 Tesalonika 4:17; Ajaran dan Perjanjian 88:96–98
Wahyu 16:20; Ajaran dan Perjanjian 133:21–24
Ajaran dan Perjanjian 5:19; 101:24–25; 133:41
2 Petrus 3:10; Joseph Smith—Matius 1:46–48
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Berdasarkan apa yang Anda telaah, bagaimana kuasa dan kemuliaan Yesus Kristus
akan dinyatakan saat Kedatangan-Nya?
• Nubuat-nubuat manakah tentang Kedatangan Kedua yang penting bagi Anda?
Mengapa?
(Catatan: Sebelum melanjutkan, Anda mungkin perlu merujuk kembali pada bagan
dan menanyakan kepada para siswa apa manfaat menelaah tulisan suci dengan
kebiasaan seperti ini—mencari hubungan, pola, dan tema).
Ajaran dan Perjanjian 1:12; 34:5–6; 39:20; 88:81–86, 92; 133:4–5, 10
Para nabi mempersiapkan kita bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Sterling W. Sill (1903–1994) dari Tujuh
Puluh, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Kedatangan kedua Kristus disebutkan lebih dari 1.500 kali dalam Perjanjian Lama dan
300 kali dalam Perjanjian Baru. Jika Allah menganggap subjek ini begitu penting, Dia
pasti ingin kita melakukan sesuatu tentang hal ini” (dalam Conference Report, April
1966, 19).
• Mengapa menurut Anda penting bahwa tulisan suci menyertakan begitu banyak
nubuat perihal Kedatangan Kedua”?
106
PELAJARAN 25: YESUS KRISTUS KELAK AKAN KEMBALI
Perlihatkan petikan tulisan suci berikut, atau tulislah di papan tulis. Undanglah para
siswa untuk membandingkan dan membedakan petikan-petikan ini dalam hati,
mencari dua cara berbeda di mana kita harus mempersiapkan diri bagi Kedatangan
Kedua.
A&P 1:12; 88:92; 133:4–5, 10
A&P 34:5–6; 39:20; 88:81–84
Setelah waktu yang cukup, bahaslah beberapa atau semua dari pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Bagaimana Anda akan meringkas ke dalam satu pernyataan kebenaran-kebenaran
yang diajarkan dalam petikan-petikan ini? (Pastikan para siswa mengungkapkan
sesuatu seperti yang berikut: Nubuat-nubuat tentang Kedatangan Kedua Yesus
Kristus diberikan dan dicatat dalam tulisan suci agar kita bisa
mempersiapkan diri kita sendiri dan orang lain untuk hari itu).
• Mengapa kita perlu mempersiapkan orang lain dan tidak hanya diri kita sendiri
bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus?
• Apa beberapa cara kita bis menolong orang lain mempersiapkan diri bagi
kembalinya Tuhan?
• Bagaimana menurut Anda menolong mempersiapkan orang lain bagi Kedatangan
Kedua akan menolong Anda mempersiapkan diri juga?
Mintalah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Sementara kita tidak berdaya untuk mengubah kenyataan dari Kedatangan Kedua dan
tidak dapat mengetahui waktunya yang tepat, kita dapat mempercepat persiapan kita
sendiri dan mencoba untuk memengaruhi persiapan mereka yang berada di sekitar
kita .…
“Bagaimana jika hari kedatangan-Nya adalah besok? Jika kita mengetahui bahwa kita
akan bertemu Tuhan besok—melalui kematian dini atau melalui kedatangan-Nya yang tidak
terduga—apakah yang akan kita lakukan hari ini? Pengakuan apa yang akan kita buat? Kebiasaankebiasaan apa yang akan kita hentikan? Persoalan-persoalan apa yang akan kita selesaikan?
Pengampunan apa yang akan kita berikan? Kesaksian apa yang akan kita sampaikan?
“Jika kita akan melakukan hal-hal tersebut pada saat itu, mengapa kita tidak melakukannya
sekarang? Mengapa tidak mencari kedamaian saat kedamaian dapat diperoleh? Jika pelita persiapan
kita hampir habis, marilah kita memulai dengan sesegera mungkin untuk mengisi ulang pelita itu”
(“Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 8, 9).
• Apa yang dapat seseorang lakukan untuk mempercepat persiapannya bagi
Kedatangan Kedua?
• Bahaya apakah yang terjadi jika menangguhkan persiapan kita?
Matius 25:1–13
Mempersiapkan Diri bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Jelaskan kepada para siswa bahwa hanya beberapa hari sebelum kematian Yesus
Kristus, para murid-Nya menanyakan mengenai tanda-tanda yang akan mendahului
Kedatangan Kedua-Nya (lihat Matius 24:3; Joseph Smith—Matius 1:4). Tanggapan
107
PELAJARAN 25: YESUS KRISTUS KELAK AKAN KEMBALI
Juruselamat ditemukan dalam Matius 24–25. Undanglah beberapa siswa untuk secara
bergiliran membaca dengan lantang dari Matius 25:1–13, dan mintalah para siswa yang
lain untuk mengikuti. Kemudian pimpinlah para siswa dalam sebuah diskusi tentang
perumpamaan sepuluh gadis dengan menggunakan beberapa atau semua pertanyaan
dan kutipan berikut:
• Apa yang Anda anggap bodoh tentang tindakan dari kelima gadis ini? (Para gadis
yang bodoh tidak melakukan hal-hal yang diperlukan untuk mempersiapkan diri
bagi kedatangan Juruselamat. Berusaha dengan tekun untuk mempersiapkan diri
bagi kedatangan Juruselamat dengan melakukan apa yang kita tahu benar
mendatangkan berkat-berkat besar, termasuk siap bergabung dengan Juruselamat
ketika Dia datang).
• Apakah makna yang terdapat dalam ungkapan “songsonglah dia”? (ayat 6).
Mengapa tidak menunggu dengan sabar untuk Dia datang kepada Anda? (Lihat
juga A&P 133:5, 10, 14, 19).
• Mengapa gadis-gadis bijaksana ini tidak dapat membagikan minyak mereka
kepada gadis-gadis yang bodoh?
• Apa yang perumpamaan ini ajarkan tentang mempersiapkan diri untuk bertemu
dengan Juruselamat? (Walaupun mereka mungkin menggunakan kata-kata yang
berbeda, para siswa mungkin mengungkapkan sebuah asas yang serupa dengan
yang berikut: Melalui kepatuhan pada perintah-perintah Allah, kita dapat
mempersiapkan diri bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Lihat juga A&P
45:56–57).
Tambahkan pembahasan dengan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dan
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Mengenai [perumpamaan tentang sepuluh gadis], Tuhan berfirman, ‘Dan pada masa
itu, ketika Aku akan datang dalam kemuliaan-Ku, perumpamaan akan digenapi yang
Aku firmankan mengenai sepuluh orang gadis’ (A&P 45:56).
“Sebagaimana diberikan di dalam Matius pasal ke-25, perumpamaan ini
memperlihatkan perbedaan keadaan dari lima gadis yang bodoh dan lima gadis yang
bijaksana. Kesepuluh gadis telah diundang ke perjamuan kawin, namun hanya separuh dari mereka
yang siap dengan minyak di dalam pelita mereka saat mempelai datang. Kelima gadis yang siap
masuk ke perjamuan perkawinan, dan pintu ditutup. Kelima gadis yang menunda persiapan mereka
datang terlambat. Pintu telah ditutup, dan Tuhan tidak mengizinkan mereka masuk, dengan
mengatakan, ‘Aku tidak mengenal kamu’ [Matius 25:12]. ‘Karena itu berjaga-jagalah,’ Juruselamat
mengakhiri, ‘sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya’ [Matius 25:13].
Pesan dari perumpamaan ini menakutkan. Kesepuluh gadis secara jelas mewakili para anggota Gereja
Kristus, karena semua telah diundang ke perjamuan kawin dan semua mengetahui apa yang
disyaratkan untuk dapat masuk saat mempelai datang. Namun hanya separuh yang siap saat Dia
datang” (Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 8).
“Apakah kelima gadis yang bijaksana itu mementingkan diri dan tidak bersedia berbagi,
atau apakah mereka mengindikasikan secara benar bahwa minyak keinsafan tidak bisa
dipinjamkan? Dapatkah kekuatan rohani yang dihasilkan dari kepatuhan yang terusmenerus terhadap perintah-perintah diberikan kepada orang lain? Dapatkah
pengetahuan yang diperoleh melalui penelaahan yang tekun dan perenungan akan
tulisan suci dibagikan kepada seseorang yang membutuhkan? Dapatkah kedamaian yang Injil
108
PELAJARAN 25: YESUS KRISTUS KELAK AKAN KEMBALI
datangkan kepada Orang Suci Zaman Akhir yang setia dialihkan kepada seseorang yang mengalami
kemalangan atau tantangan besar? Jawaban yang jelas terhadap setiap pertanyaan ini adalah tidak.
“Sebagaimana yang gadis-gadis bijaksana tersebut tekankan secara benar, kita masing-masing harus
‘membeli sendiri.”’ Para wanita yang terilhami ini bukan menggambarkan suatu transaksi bisnis;
melainkan, mereka menekankan tanggung jawab individu kita untuk menjaga pelita kesaksian kita
tetap menyala dan untuk memperoleh persediaan minyak keinsafan yang banyak. Minyak yang
berharga ini diperoleh setetes demi setetes—‘baris demi baris [dan] ajaran demi ajaran’ (2 Nefi
28:30), dengan sabar dan gigih. Jalan pintas tidaklah tersedia; upaya terburu-buru persiapan menit
terakhir tidaklah mungkin” (David A. Bednar, “Diinsafkan kepada Tuhan,” Ensign atau Liahona,
November 2012, 109).
• Mengapa hendaknya sangat mendesak bagi kita dalam persiapan kita bagi
Kedatangan Kedua Kristus?
Pertimbangkanlah untuk menulis pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan tulis
dan meminta para siswa merenungkan dan kemudian menuliskan bagaimana mereka
akan melengkapinya:
Untuk mempercepat persiapan saya bagi Kedatangan Kedua Kristus, saya akan
____________________.
Imbaulah para siswa untuk memikirkan tentang cara-cara khusus mereka dapat
menolong keluarga, teman-teman, atau orang lain memahami pentingnya
mempersiapkan diri bagi kembalinya Yesus Kristus. Imbulah para siswa untuk
membuat komitmen kepada Tuhan bahwa mereka akan mengikuti dorongan Roh apa
pun yang telah mereka terima.
Bacaan Siswa
• Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
• Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”; scriptures.lds.org.
• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign dan Liahona, Mei
2004, 7–10.
109
26
Pendahuluan
Yesus Kristus Akan
Memerintah sebagai Raja Di
Atas Segala Raja dan
Menghakimi Dunia
Selama Milenium, Yesus Kristus “akan memerintah sebagai Raja di
atas segala raja dan Tuan di atas segala Tuan, dan setiap lutut
akan bertelut dan setiap lidah akan berbicara dalam pemujaan di
hadapan-Nya. Kita masing-masing akan berdiri untuk diadili olehNya sesuai dengan perbuatan dan keinginan hati kita” (“Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April
2000, 3). Pelajaran ini akan membantu para siswa memahami
bahwa mereka tidak perlu menunggu sampai Milenium untuk
menikmati sebagian dari berkat-berkatnya.
Bacaan Latar Belakang
• Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 297–301.
• Bab 46, “Penghakiman Terakhir,” Asas-Asas Injil [2009], 303–308.
• Jika tersedia: Bab 37, (“Milenium dan Permuliaan Bumi,” Buku Pedoman Siswa
Ajaran-Ajaran Injil, edisi ke-2 (Church Educational System, 2010), 104–106.
Saran untuk Pengajaran
Ajaran dan Perjanjian 65:1–6
Yesus Kristus akan memerintah secara pribadi di bumi
Mintalah para siswa membuat daftar pada selembar kertas hal-hal di mana mereka
berdoa secara teratur untuk atau tentang sesuatu. Undanglah beberapa siswa untuk
membagikan apa yang telah mereka tulis, jika mereka merasa nyaman untuk
melakukannya.
Undanglah seorang siswa untuk membaca dengan lantang pengantar bagian untuk
Ajaran dan Perjanjian 65. (Jika para siswa tidak memiliki akses terhadap tulisan suci
edisi tahun 2013, jelaskan bahwa bagian ini adalah wahyu tentang doa yang diberikan
melalui Nabi Joseph Smith). Jelaskan bahwa dalam wahyu ini Tuhan memberi tahu
kita sesuatu yang hendaknya kita berdoa untuknya, terutama sewaktu kita
menyaksikan penggenapan atas peristiwa-peristiwa yang telah dinubuatkan terjadi
pada zaman akhir.
MIntalah dua siswa untuk bergiliran membaca dengan lantang dari Ajaran dan
Perjanjian 65:1–2. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari uraian Tuhan
tentang penyebaran Injil. Kemudian tanyakan:
• Seberapa jauh Injil Yesus Kristus akan menyebar? (Para siswa hendaknya
mengidentifikasi ajaran berikut: Injil Yesus Kristus akan menyebar luas ke
ujung-ujung bumi Tulislah ajaran ini di papan tulis).
• Menurut ayat 2, apa yang dimaksud dengan batu yang terpenggal dari gunung
tanpa perbuatan tangan?
110
PELAJARAN 26: YESUS KRISTUS AKAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DI ATAS SEGALA RAJA DAN MENGHAKIMI DUNIA
Setelah para siswa menanggapi, bacalah pernyataan berikut oleh Presiden Spencer W.
Kimball (1895–1985):
“Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir … adalah kerajaan, yang
didirikan oleh Allah surga, yang tidak akan pernah dihancurkan atau digantikan .…
Pada awal abad kesembilan belas, harinya telah datang … [bahwa] Gereja diorganisasi.
Meskipun kecil, dengan hanya enam anggota, dibandingkan dengan batu yang
terpenggal dari gunung tanpa perbuatan tangan yang akan menghancurkan hingga
berkeping-keping bangsa-bangsa lain dan yang akan bergulir serta memenuhi seluruh bumi .…
Sekarang batu itu bergulir untuk memenuhi bumi” (“The Stone Cut without Hands,” Ensign, Mei
1976, 8, 9).
• Apa artinya bagi Anda menjadi bagian dari kerajaan Allah di bumi?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 65:3–4 dengan
lantang. Undanglah seorang siswa yang lain untuk membaca ayat 5–6 dengan lantang.
Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari nasihat Tuhan tentang untuk hal apa
kita hendaknya berdoa. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Menurut ayat-ayat ini, untuk hal apa kita hendaknya berdoa sewaktu kita
mempersiapkan diri bagi Kedatangan Kedua? (Sewaktu para siswa menanggapi
pertanyaan ini, Anda mungkin ingin mengundang mereka untuk membandingkan
ayat 6 dengan kata-kata dari Doa Tuhan dalam Matius 6:10).
• Dua kerajaan apakah yang dirujuk dalam ayat 6? (“Kerajaan Allah” di bumi [atau
Gereja] dan “kerajaan surga”).
• Apa yang telah Tuhan perintahkan untuk “kerajaan Allah” lakukan di bumi?
(Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan ajaran berikut: Kerajaan Allah di
bumi, atau Gereja Yesus Kristus, akan menyebar ke seluruh dunia dan
mempersiapkan penghuni bumi untuk pemerintahan milenium Kristus.
(Catatan: Anda mungkin ingin menekankan bahwa selama Milenium, Yesus Kristus
akan menjalankan yurisdiksi politik dan gerejawi di seluruh bumi. [Jika tersedia, lihat
Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian, edisi ke-2. (Buku pedoman Church
Educational System, 2001), 139–140]).
Salinlah bagan berikut di papan tulis atau sediakan sebagai selebaran kepada setiap
siswa (jangan menyertakan materi dalam tanda kurung):
Yesus Kristus dan Milenium
Apa yang akan
Kristus lakukan
selama Milenium?
Yesaya 9:6–7;
33:22; Wahyu
11:15; 1 Nefi
22:24
(Dia akan memerintah kerajaan Allah di bumi. Dia
akan bertindak sebagai hakim dan pemberi hukum
serta akan menyelamatkan kita).
Di mana Kristus
akan berada selama
Milenium?
Zefanya 3:15–17;
Ajaran dan
Perjanjian 29:11;
45:59
(Dia akan berdiam di bumi di tengah umat-Nya).
111
PELAJARAN 26: YESUS KRISTUS AKAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DI ATAS SEGALA RAJA DAN MENGHAKIMI DUNIA
Yesus Kristus dan Milenium
Bagaimana Kristus
akan memerintah
selama Milenium?
Wahyu 19:15;
Ajaran dan
Perjanjian
38:21–22
(Kristus akan menjadi raja dan pemberi hukum).
Apa dampak yang
akan dimiliki
pemerintahan
Kristus?
Yesaya 2:2–4;
1 Nefi 22:25–28;
2 Nefi 30:10–18
(Kedamaian, kesatuan, dan kesalehan akan
ditegakkan di bumi. Setan tidak akan memiliki
kuasa atas hati orang-orang).
(Catatan: Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa kegiatan ini akan mengilustrasikan
nilai dari kadang-kadang menelaah tulisan suci berdasarkan topik. Ketika kita
menelaah tulisan suci berdasarkan topik, kita dapat melihat rincian—seperti pola dan
tema—dengan lebih jelas).
Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari empat siswa. Mintalah
satu siswa dalam setiap kelompok untuk menelaah rujukan-rujukan dan menjawab
pertanyaan dalam baris pertama bagan. Mintalah seorang siswa yang lain dalam
kelompok untuk melakukan hal yang sama dengan baris dua, dan seterusnya. Beri
tahu para siswa untuk memberikan perhatian khusus pada kata dan ungkapan yang
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditugaskan. Anda mungkin ingin
menyarankan agar para siswa menandai apa yang mereka temukan. Setelah waktu
yang cukup, undanglah para siswa untuk membahas apa yang telah mereka pelajari
dengan para anggota kelompok mereka.
(Catatan: Jika tersedia selama persiapan pelajaran, periksalah buku pedoman berikut
untuk ulasan tentang 1 Nefi 22:26: Buku Pedoman Kitab Mormon [Buku pedoman
Church Educational System, 2009], 48).
Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dari apa yang Anda bahas, apa yang paling Anda nanti-nantikan tentang
Milenium? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah ajaran berikut di papan tulis:
Juruselamat akan memerintah secara pribadi di bumi selama Milenium).
• Apa beberapa cara kita dapat memperkenankan Juruselamat memerintah secara
pribadi dalam kehidupan kita sekarang?
• Bagaimana kehidupan kita bisa berubah jika kita memperkenankan Kristus
memerintah dalam kehidupan kita?
Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Spencer W. Kimball:
“Ketika Setan diikat dalam sebuah rumah tunggal—ketika Setan diikat dalam sebuah
kehidupan tunggal—Milenium telah dimulai di rumah itu, dalam kehidupan itu” (The
Teachings of Spencer W. Kimball, diedit oleh Edward L. Kimball [1982], 172).
112
PELAJARAN 26: YESUS KRISTUS AKAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DI ATAS SEGALA RAJA DAN MENGHAKIMI DUNIA
Berikan para siswa waktu untuk merenungkan apa yang akan mereka lakukan untuk
mengundang Juruselamat memerintah secara pribadi dalam kehidupan dan keluarga
mereka.
Yohanes 5:22; Matius 12:36–37; Wahyu 20:12–13; Mosia 4:30; Ajaran dan
Perjanjian 137:9
Yesus Kristus akan menjadi hakim kita
Perlihatkan rujukan-rujukan tulisan suci berikut, atau tulislah di papan tulis:
Yohanes 5:22
Matius 12:36–37
Wahyu 20:12–13
Mosia 4:30
Ajaran dan Perjanjian 137:9
Mintalah para siswa membayangkan bagaimana mereka akan menanggapi jika
seorang teman mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: “Siapa yang akan menjadi
hakim kita pada Hari Penghakiman?” dan “Berdasarkan apa kita akan dihakimi?”
Berikan waktu beberapa menit kepada para siswa untuk menelaah petikan-petikan
yang tercantum di papan tulis dan merumuskan sebuah jawaban atas pertanyaan ini.
Setelah beberapa menit, undanglah para siswa untuk membahas jawaban-jawaban
mereka dengan orang yang duduk di sebelahnya. Kemudian tanyakan kepada anggota
kelas:
• Apa yang telah Anda pelajari tentang Hari Penghakiman? (Para siswa hendaknya
mengidentifikasi ajaran berikut: Yesus Kristus akan menjadi hakim kita
• Berdasarkan apa Juruselamat akan menghakimi kita? (Tanggapan hendaknya
mencakup ajaran berikut: Juruselamat akan menghakimi kita menurut
perkataan, pikiran, dan perbuatan kita, serta hasrat dari hati kita).
Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott dari
Kuorum Dua belas Rasul:
“Juruselamat kita menjalani kehidupan sempurna tanpa dosa, karena itu bebas dari
tuntutan keadilan. Dia adalah sempurna dalam setiap sifat, termasuk kasih, rasa iba,
kesabaran, kepatuhan, pengampunan, dan kerendahan hati .…
“Saya bersaksi bahwa dengan penderitaan dan kesedihan yang tak terbayangkan
dengan harga yang tak terhitung, Juruselamat memperoleh hak-Nya untuk menjadi
Penebus, Penengah, dan Hakim Akhir kita” (“Pendamaian Dapat Melindungi Kedamaian dan
Kebahagiaan Anda,” Ensign atau Liahona, November 2006, 42).
• Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus akan menjadi “Hakim Akhir” kita
memengaruhi perasaan Anda tentang Penghakiman Terakhir?
Imbaulah para siswa untuk menulis pertanyaan berikut pada kartu atau secarik kertas
dan menampilkannya di tempat yang menyolok: Bagaimana saya akan
memperkenankan Yesus Kristus untuk memerintah kehidupan saya hari ini?
113
PELAJARAN 26: YESUS KRISTUS AKAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DI ATAS SEGALA RAJA DAN MENGHAKIMI DUNIA
Bacaan Siswa
• Matius 25:31–46.
• Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 297–301.
• Bab 46, “Penghakiman Terakhir,” Asas-Asas Injil [2009], 303–308.
114
Yesus Kristus Adalah Terang,
Kehidupan, dan Pengharapan
Dunia
Pendahuluan
Yesus Kristus “adalah terang, kehidupan, dan pengharapan dunia”
(“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau
Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini akan membantu para siswa
memahami bahwa sewaktu mereka datang kepada Kristus, mereka
27
akan menerima pengharapan yang lebih besar bagi kehidupan
kekal dan mereka akan memiliki kebulatan tekad yang lebih besar
untuk menanggung pencobaan-pencobaan hidup.
Bacaan Latar Belakang
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013,
70, 75–77.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 21–24.
Saran untuk Pengajaran
Yohanes 1:1–9; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13.
Yesus Kristus adalah Terang Dunia
Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari
Presidensi Utama. Mintalah kelas untuk mendengarkan keadaan-keadaan yang
mungkin menyebabkan seseorang merasa seolah-olah mereka dikelilingi oleh
kegelapan.
“Saya memiliki lukisan yang disukai di kantor saya yang bertajuk Jalan Masuk menuju
Pencerahan. Itu dibuat oleh seorang teman saya, pelukis Denmark Johan Benthin, yang
adalah presiden pasak pertama di Kopenhagen, Denmark.
“Lukisan tersebut memperlihatkan kamar yang gelap dengan pintu terbuka yang
darinya terang bersinar. Adalah menarik bagi saya bahwa terang yang datang melalui
pintu tidak menerangi seluruh kamar—hanya ruang yang tepat berada di depan pintu.
“Bagi saya, kegelapan dan terang dalam lukisan ini merupakan metafora bagi kehidupan. Adalah
bagian dari keadaan kita sebagai makhluk fana untuk kadang-kadang merasa seolah kita dikelilingi
oleh kegelapan. Kita mungkin kehilangan orang yang dikasihi; seorang anak mungkin telah tersesat;
kita mungkin telah menerima diagnosa medis yang mengkhawatirkan; kita mungkin memiliki
tantangan pekerjaan dan dibebani dengan keraguan atau rasa takut; atau kita mungkin merasa
sendirian atau tidak dicintai.
“Tetapi meskipun kita mungkin merasa hilang di tengah keadaan terkini kita, Allah menjanjikan
harapan akan terang-Nya—Dia berjanji untuk menerangi jalan di hadapan kita serta memperlihatkan
kepada kita jalan keluar dari kegelapan” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei
2013, 70).
• Apa beberapa keadaan yang dapat menyebabkan seseorang merasa dikelilingi oleh
kegelapan?
115
PELAJARAN 27: YESUS KRISTUS ADALAH TERANG, KEHIDUPAN, DAN PENGHARAPAN DUNIA
• Apa yang Presiden Uchtdorf katakan Allah dapat lakukan ketika kita merasakan
hal ini?
Setelah para siswa menanggapi, jelaskan bahwa pelajaran ini akan memfokuskan pada
bagaimana kita dapat menerima terang dan pengharapan dari Allah, apa pun keadaan
kita.
Mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 1:1–5dengan lantang. Undanglah
kelas untuk mengikuti, dengan mencari kata atau ungkapan yang Yohanes gunakan
untuk menggambarkan Juruselamat. Sewaktu para siswa melaporkan apa yang mereka
temukan, tulislah ajaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus adalah Terang Dunia.
Untuk membantu para siswa memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran ini,
mintalah mereka untuk membaca Yohanes 1:6–9 dalam hati. Kemudian tanyakan:
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan tentang peran Yesus Kristus sebagai Terang Dunia?
• Bagaimana catatan kaki untuk ayat 9 membantu Anda memahami bagaimana
Yesus dapat menjadi Terang Dunia bagi semua individu?
Beri tahu para siswa bahwa dalam tulisan suci, terang “yang menerangi setiap orang”
(Yohanes 1:9), atau Terang Kristus, “kadang-kadang disebut Roh Tuhan, Roh Allah,
Roh Kristus atau Terang Kehidupan” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil
[2004], 205). Terang Kristus diuraikan dalam Ajaran dan Perjanjian 88.
Tugaskan para siswa untuk bekerja berpasangan. Mintalah mereka menelaah Ajaran
dan Perjanjian 88:6–13 dan mengidentifikasi bagaimana Yesus Kristus adalah sumber
terang dan kehidupan. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Bagaimana Terang Kristus memengaruhi semua ciptaan Bapa Surgawi?
• Kebenaran-kebenaran yang tercatat dalam ayat-ayat ini menunjukkan Terang
Kristus memiliki kuasa untuk melakukan apa bagi seorang individu?
• Mengapa bermanfaat memahami bahwa terang yang mengatur alam semesta
adalah “terang yang sama yang menghidupkan pengertianmu”? (A&P 88:11).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf, dan mintalah seorang
siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Terang Allah adalah nyata. Itu tersedia bagi semua! Itu memberi kehidupan pada
segala sesuatu [lihat A&P 88:11–13]. Itu memiliki kuasa untuk melunakkan sengatan
luka yang terdalam. Itu dapat menjadi balsam penyembuh bagi kesepian dan sakitnya
jiwa kita. Dalam alur keputusasaan, itu dapat menanamkan benih harapan yang lebih
cemerlang. Itu dapat mencerahkan lembah dukacita yang terdalam. Itu dapat
menerangi jalan di hadapan kita dan menuntun kita melalui malam yang paling kelam menuju janji
berupa fajar yang baru.
“Inilah ‘Roh Yesus Kristus,’ yang memberikan ‘terang kepada setiap orang yang datang ke dunia’
[A&P 84:45–46]” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 75).
Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelas Anda:
• Menurut Presiden Uchtdorf, berkat-berkat apakh yang datang dari terang yang
Bapa di Surga tawarkan kepada kita melalui Yesus Kristus?
• Kapan Anda pernah mengalami berkat-berkat yang dibicarakan oleh Presiden
Uchtdorf?
116
PELAJARAN 27: YESUS KRISTUS ADALAH TERANG, KEHIDUPAN, DAN PENGHARAPAN DUNIA
Tuliskan pernyataan tidak lengkap berikut di papan tulis:
Terang Dunia memberikan …
Undanglah para siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 88:13 sekali lagi, dengan
mencari sebuah ungkapan yang melengkapi pernyataan di papan tulis. Tanyakan:
• Bagaimana peran Juruselamat sebagai Terang Dunia berkaitan dengan peran-Nya
sebagai Kehidupan Dunia?
• Dalam cara apakah terang dihubungkan dengan kehidupan? (Anda bisa
menjelaskan bahwa Yesus adalah “kehidupan dunia karena kebangkitan-Nya dan
pendamaian-Nya menyelamatkan kita baik dari kematian jasmani maupun rohani”
[Dallin H. Oaks, “The Light and Life of the World,” Ensign, November 1987, 65]).
• Apa akibatnya jika terang dan kuasa Juruselamat berhenti untuk mendukung
segala hal? (Tidak akan ada lagi kehidupan).
Jelaskan bahwa tulisan suci memberikan contoh-contoh tentang bagaimana Yesus
secara harfiah adalah Terang Dunia. Pada waktu kematian Juruselamat, ada kegelapan
selama tiga hari, yang menyimbolkan bahwa Terang Dunia telah meninggalkan dunia
(lihat 3 Nefi 8:20–23). Sebaliknya, kelahiran Juruselamat disertai dengan sebuah
bintang dan terang yang cemerlang di langit dan juga terang selama tiga hari (lihat
Helaman 14:3–5; 3 Nefi 1:15, 21).
Mazmur 146:5; Roma 5:3–5; 15:13; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41
Yesus Kristus adalah pengharapan dunia
Jelaskan kepada para siswa bahwa istilah pengharapan dapat memiliki banyak arti.
Dalam konteks Injil Yesus Kristus, harapan adalah “pengharapan yang yakin akan dan
kerinduan untuk berkat-berkat kesalehan yang dijanjikan” (Penuntun bagi Tulisan
Suci, “Harapan”; scriptures.lds.org). Juruselamat kadang-kadang disebut
“pengharapan dunia” karena berkat-berkat kesalehan yang dijanjikan kepada kita
melalui Dia (“The Living Christ: The Testimony of the Apostles,” Ensign atau Liahona,
April 2000, 3).
Perlihatkan pertanyaan dan rujukan tulisan suci berikut, atau tulislah di papan tulis:
Terpusat pada apakah harapan yang sejati itu? (Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41)
Apa yang akan dilakukan pengharapan dalam kehidupan kita? (Mazmur 146:5; Roma
5:3–5; 15:13)
Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Undanglah kelompokkelompok untuk menelaah setiap petikan tulisan suci, mencari kata dan ungkapan
penting tentang pengharapan, dan membahas jawaban mereka atas pertanyaanpertanyaan itu. Setelah waktu yang cukup, mintalah kelompok-kelompok untuk
menyusun satu atau dua pernyataan tentang ajaran atau asas yang merangkum apa
yang telah mereka pelajari tentang ajaran mengenai pengharapan. Undanglah
kelompok-kelompok untuk membagikan pernyataan mereka dengan kelas. Pastikan
para siswa memahami bahwa pengharapan adalah memiliki keyakinan bahwa,
melalui Pendamaian Yesus Kristus dan kepatuhan terhadap perintah-perintah,
kita akan menerima berkat-berkat yang dijanjikan Allah, termasuk kehidupan
117
PELAJARAN 27: YESUS KRISTUS ADALAH TERANG, KEHIDUPAN, DAN PENGHARAPAN DUNIA
kekal. Jika waktu mengizinkan, Anda mungkin ingin membahas pertanyaanpertanyaan berikut:
• Menunjukkan apakah kepada Anda kata kepastian dalam ungkapan “boleh dengan
kepastian berharap untuk dunia yang lebih baik”? (Eter 12:4) (Keyakinan,
kepercayaan, atau kepastian. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa
menuliskan definisi ini di sisi tulisan suci mereka di sebelah Eter 12:4).
• Bagaimana pengharapan, sebagaimana diuraikan dalam ayat-ayat ini, dapat
menjadi “sauh bagi jiwa manusia” dan dan membantu kita menjadi “yakin dan
tabah, selalu berlimpah ruah dalam pekerjaan baik”? (Eter 12:4).
Perlihatkan pernyataan berikut, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan lantang:
“Jika kita memiliki harapan, kita memercayai janji-janji Allah. Kita memiliki keyakinan yang lembut
bahwa jika kita melakukan ‘pekerjaan kesalehan,’ kita ‘akan menerima pahala [kita], bahkan
kedamaian di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang’ (A&P 59:23). Mormon
mengajarkan bahwa harapan seperti itu datang hanya melalui Pendamaian Yesus Kristus [lihat Moroni
7:41]” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 153).
• Bagaimana iman kita kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya penting dalam
mengembangkan pengharapan yang nyata? Bagaimana hal ini menolong Anda
memahami mengapa Yesus Kristus adalah pengharapan dunia? (Ketika kita
berharap kepada Yesus Kristus, kita dapat melihat melampaui kesulitan dan
dukacita fana dan berfokus pada berkat-berkat yang tersedia melalui PendamaianNya, seperti kebangkitan dan kehidupan kekal).
• Apa yang dapat Anda lakukan untuk memiliki pengharapan yang lebih besar
dalam kehidupan ini?
Sebagaimana digerakkan oleh Roh Kudus, Anda bisa meminta para siswa untuk
membagikan tentang suatu waktu ketika pengharapan mereka terhadap kebangkitan
dan kehidupan kekal melalui Yesus Kristus adalah berkat bagi diri mereka sendiri atau
orang lain.
Bacaan Siswa
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni
7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013,
70, 75–77.
118
Kesaksian Pribadi tentang
Yesus Kristus
Pendahuluan
Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan: “Kami
bersaksi, sebagai para Rasul-Nya yang sungguh-sungguh
ditahbiskan—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup, Putra baka
Allah” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign
atau Liahona, April 2000, 3). Di seluruh kursus ini, kita telah
28
mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus dan kesaksian dari para
nabi mengenai Dia. Sewaktu kita memperoleh kesaksian pribadi
melalui Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup, kita
siap untuk membagikan kesaksian kita sendiri tentang Juruselamat
kepada orang lain.
Bacaan Latar Belakang
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63.
Saran untuk Pengajaran
2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11
Berdiri sebagai saksi Kristus
Tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang pernah berada dalam
keadaan di mana mereka adalah satu-satunya anggota Gereja atau satu-satunya orang
yang bersedia merepresentasikan standar-standar Gereja. Undanglah para siswa untuk
menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana perasaan Anda ketika Anda menanggapi situasi itu sebagai pengikut
Yesus Kristus?
• Apa beberapa aspek yang bermakna atau menantang dari pengalaman Anda?
Ingatkan para siswa mengenai kisah Kitab Mormon tentang Alma, yang diinsafkan
oleh ajaran-ajaran Nabi Abinadi. Setelah keinsafannya, Alma mulai mengkhotbahkan
Injil juga. Dalam Mosia 18, kita dapat membaca ajaran-ajarannya tentang perjanjian
baptisan. Mintalah seorang siswa untuk membaca Mosia 18:8–11dengan lantang.
Undanglah para siswa untuk mengikuti dan mengidentifikasi sikap dan tindakan yang
mengindikasikan seseorang siap untuk membuat dan menepati perjanjian baptisan.
Setelah para siswa menanggapi, jelaskan ungkapan “berdiri sebagai saksi bagi Allah di
segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat” dalam ayat 9. Kemudian
tanyakan:
• Apa yang dimaksud berdiri sebagai saksi Allah Bapa dan Yesus Kristus “di segala
waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat”? (Mosia 18:9).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas
Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Para Rasul memiliki pemanggilan dan penahbisan untuk menjadi saksi khusus bagi
nama Kristus di seluruh dunia (lihat A&P 107:23), tetapi tugas untuk menjadi saksi dan
bersaksi tentang Kristus di segala waktu dan di segala tempat berlaku kepada setiap
anggota Gereja yang telah menerima kesaksian dari Roh Kudus” (“Witnesses of Christ,”
Ensign, November 1990, 30).
• Menurut Penatua Oaks, siapakah yang memiliki tanggung jawab untuk
memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus? (Pastikan para siswa mengenali
119
PELAJARAN 28: KESAKSIAN PRIBADI TENTANG YESUS KRISTUS
kebenaran berikut: Semua anggota Gereja telah membuat perjanjian untuk
berdiri sebagai saksi bagi Bapa Surgawi dan Yesus Kristus).
• Selain secara lisan membagikan kepercayaan dan kesaksian kita, cara-cara lain
apakah kita dapat berdiri sebagai saksi bagi Kristus? (Untuk membantu para siswa
menjawab pertanyaan ini, pertimbangkanlah untuk mengundang mereka untuk
menelaah Matius 5:14–16 dan 3 Nefi 18:24).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Selama pelayanan fana-Nya di Belahan Bumi Sebelah Barat, Juruselamat memberikan
perintah ini: ‘Tegakkanlah terangmu agar itu boleh bersinar bagi dunia. Lihatlah Aku
adalah terang yang hendaknya kamu tegakkan—apa yang telah kamu lihat Aku
lakukan’ (3 Nefi 18:24). Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu
tentang Yesus Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan
berpikir akan mencerminkan Dia dan cara-cara-Nya” (“Becoming a Witness of Christ,” Ensign atau
Liahona, Maret 2008, 60).
• Bagaimana Anda telah melihat orang lain bertindak, berbicara, atau berpenampilan
dengan cara-cara yang mencerminkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus?
• Bagaimana Anda akan merekomendasikan seseorang mengatasi keengganan atau
rasa takut untuk menjadi saksi bagi Yesus Kristus?
Tuliskan ungkapan-ungkapan berikut di papan tulis:
Berbicara tentang Kristus
Bersukacita di dalam Kristus
Berkhotbah tentang Kristus
Bernubuat tentang Kristus
Menulis tentang Kristus
Undanglah para siswa untuk membaca 2 Nefi 25:26 dalam hati, dan mintalah mereka
menjelaskan bagaimana seseorang dapat membagikan kesaksian mereka tentang
Yesus Kristus dengan cara-cara yang dirangkum di papan tulis. Untuk membantu
pembahasan kelas, gunakan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson
sewaktu diperlukan:
“Ungkapan Nefi ‘kita berbicara tentang Kristus’ [2 Nefi 25:26] menunjukkan bahwa kita
tidak enggan untuk berbicara tentang perasaan kita perihal Juruselamat dalam
percakapan dan suasana yang tidak resmi. Sering kali situasi itu bersifat pribadi di
mana dengan cara-cara yang terbuka dan ramah kita dapat membahas siapa Dia dan
apa yang Dia lakukan dan ajarkan, dengan mengimbau orang lain juga untuk mengasihi
serta mengikuti-Nya.
“‘Kita bersukacita di dalam Kristus” mengandung arti bahwa kita hidup dengan sikap bahagia secara
umum yang mencerminkan iman kita kepada Kristus. Kita tahu bahwa ‘karunia-Nya [adalah] cukup’
bagi kita untuk ditebus dari kematian dan dosa serta untuk disempurnakan di dalam Dia (lihat Moroni
10:32–33). Ketika kita menghadapi kekecewaan dan bahkan tragedi, kita tahu bahwa karena Dia,
kebahagiaan kekal kita adalah pasti. Sewaktu iman kita kepada Yesus Kristus bersinar, kita
120
PELAJARAN 28: KESAKSIAN PRIBADI TENTANG YESUS KRISTUS
memperlihatkan kepada orang lain yang ‘letih lesu dan berbeban berat’ bagaimana menemukan
kelegaan di dalam Dia (lihat Matius 11:28–30).
“‘Kita berkhotbah tentang Kristus’ tentunya memiliki rujukan pada pekerjaan misionaris penuh waktu
dan anggota tetapi juga mencakup apa yang kita lakukan dalam kebaktian peribadatan, kelas-kelas
Sekolah Minggu, dan suasana serupa di mana Dia adalah subjek dari pembelajaran dan pengajaran.
Peran serta kita baik sebagai guru maupun siswa adalah bagian dari pemberian kesaksian kita
tentang Dia .…
“‘Kita bernubuat tentang Kristus’ artinya bahwa kita mengungkapkan kesaksian kita tentang Dia
dengan kuasa Roh (lihat 1 Korintus 12:3). ‘Kesaksian Yesus adalah roh nubuat’ (Wahyu 19:10).
Sebagaimana orang-orang di zaman dahulu menubuatkan tentang kedatangan pertama-Nya, kita
juga menegaskan dalam kata dan perbuatan nubuat-nubuat tentang Kedatangan Kedua-Nya .…
“‘Kita menulis menurut nubuat-nubuat kita’ menunjukkan kebijaksanaan dalam membuat catatan
yang permanen mengenai kesaksian kita tentang Kristus. Kita memahami bahwa kesaksian yang kita
berikan ‘dicatat di dalam surga untuk para malaikat pandang; dan mereka bersukacita atas [kita]’
(A&P 62:3). Keturunan kita sendiri dan orang lain mungkin melihat dan bersukacita atas kesaksian
kita tentang Kristus yang ditulis atau dicatat untuk manfaat mereka” (“Becoming a Witness of
Christ,” Ensign, Maret 2008, 62–63).
Sewaktu Anda mengakhiri bagian dari pelajaran ini, imbaulah para siswa untuk
mempertimbangkan salah satu bidang di papan tulis dan menetapkan sebuah gol
tentang apa yang akan mereka lakukan untuk menjadi saksi yang lebih kuat bagi Yesus
Kristus.
Bersaksi tentang Yesus Kristus
Mintalah para siswa untuk memikirkan kembali mengenai kursus selama semester
dan mengidentifikasi beberapa peran Yesus Kristus dan beberapa topik yang berkaitan
dengan-Nya yang dibahas di dalam kelas. Rangkumlah tanggapan-tanggapan siswa di
papan tulis. (Peran-peran tersebut dapat mencakup Pengacara, Juruselamat, Yang
Mendamaikan, Yang Sulung, Anak Tunggal, Yehova, Mesias, Pencipta. Topik-topik
dapat mencakup yang berikut: peran sentral Yesus Kristus dalam rencana Allah;
pelayanan prafana-Nya; kenyataan bahwa Dia hidup; pelayanan pascafana-Nya;
Kedatangan Kedua; pemerintahan Milenum-Nya; Pemulihan Injil-Nya;
kepemimpinan-Nya dalam Gereja; serta cara-cara di mana Dia adalah Terang dan
Kehidupan Dunia).
Unduhlah dan perlihatkan rekaman video dari pernyataan berikut oleh Presiden
Gordon B. Hinckley (1910–2008), di mana dia membagikan kesaksiannya tentang
Yesus Kristus. Jika video ini tidak tersedia dalam bahasa Anda, undanglah seorang
siswa untuk membacakan pernyataan itu dengan lantang.
“Yesus adalah teman saya. Tak seorang lain pun yang telah memberi begitu banyak
kepada saya. ‘Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’ (Yohanes 15:13). Dia memberikan
nyawa-Nya bagi saya. Dia membuka jalan untuk kehidupan kekal. Hanya seorang Allah
yang dapat melakukan hal ini. Saya berharap bahwa saya dianggap layak untuk
menjadi teman bagi-Nya.
“Dia adalah teladan saya. Cara hidup-Nya, perilaku-Nya yang sama sekali tidak mementingkan diri,
jangkauan-Nya kepada mereka yang membutuhkan, pengurbanan akhir-Nya semuanya memberikan
teladan bagi saya .…
121
PELAJARAN 28: KESAKSIAN PRIBADI TENTANG YESUS KRISTUS
“Dia adalah guru saya. Tidak ada suara lain yang pernah berbicara dengan bahasa yang begitu
menakjubkan .…
“Dia adalah penyembuh saya. Saya berdiri kagum atas mukjizat-mukjizat-Nya yang menakjubkan .…
“Dia adalah pemimpin saya. Saya merasa terhormat menjadi salah seorang di antara iring-iringan
panjang dari mereka yang mengasihi Dia dan yang telah mengikuti Dia selama dua milenium yang
telah berlalu sejak kelahiran-Nya .…
“Dia adalah Juruselamat dan Penbus saya. Melalui menyerahkan nyawa-Nya dalam kesakitan dan
penderitaan yang tak terucapkan, Dia telah menjangkau untuk mengangkat saya dan kita masingmasing serta semua putra dan putri Allah dari ngarai kegelapan kekal setelah kematian .… Rasa
syukur saya tak kenal batas. Ungkapan terima kasih saya kepada Tuhan saya tak memiliki akhir.
“Dia adalah Allah dan Raja saya. Dari keabadian ke keabadian, Dia akan memerintah dan berkuasa
sebagai Raja di atas segala Raja dan Tuan di atas segala Tuan. Untuk kekuasaan-Nya tidak akan ada
akhirnya. Untuk kemuliaan-Nya tidak akan ada malam” (“My Testimony,” Ensign, Mei 2000, 71).
Sajikan skenario berikut kepada para siswa Anda: Jika seseorang menanyakan kepada
Anda apa yang Anda percayai tentang Yesus Kristus, tiga atau empat gagasan apakah
yang paling ingin Anda tekankan? Berikan kepada para siswa waktu untuk menuliskan
gagasan-gagasan mereka. Kemudian undanglah para siswa untuk berpasangan dan
membagikan tanggapan mereka terhadap satu sama lain. Imbaulah mereka untuk
membahas mengapa mereka memilih apa yang telah mereka lakukan dan pengalaman
apa pun yang mereka miliki yang mungkin telah memperkuat pemahaman mereka
tentang dan kasih bagi Juruselamat. Setelah waktu yang cukup, tanyakan kepada para
siswa apakah ada di antara mereka yang ingin membagikan kesaksian mereka tentang
Yesus Kristus kepada anggota kelas.
Akhirilah dengan memberikan kesaksian Anda sendiri tentang pelayanan kekal dari
Kristus yang Hidup. Pertimbangkanlah untuk mengungkapkan rasa syukur Anda atas
banyak peran penting yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus di sepanjang masa.
Kemudian berikan kepada para siswa tantangan berikut: Sewaktu Anda mengakhiri
kursus ini, renungkan siapa yang Anda kenal yang akan diperkuat dengan
mendengarkan kesaksian Anda tentang Juruselamat. Selama minggu depan dan
setelah itu, putuskan siapa yang akan Anda pengaruhi dan bagaimana Anda akan
membagikan kesaksian Anda.
Bacaan Siswa
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63.
122
Yesus Kristus dan Injil Abadi (Agama 250)
Bacaan Siswa
Catatan: Anda tidak diharuskan membaca materi-materi yang disarankan yang tidak tersedia dalam bahasa
Anda.
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
1
Yesus Adalah Kristus
yang Hidup
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau
Liahona, April 2000, 2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau
Liahona, November 2006, 37–39.
2
Yesus Kristus Adalah
Pusat dari Seluruh
Sejarah Manusia
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9;
66:2; Abraham 3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana
Kehidupan,” Ensign atau Liahona, November 2010, 24–27.
3
Yehova dan Pelayanan
Prafana-Nya
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian
138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997,
53–54, 59.
4
Yehova Menciptakan
Bumi
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon
9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17;
Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian 101:32–34; Musa 1:27–33, 39;
1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
5
Yesus Kristus Adalah
Yehova dalam Perjanjian
Lama
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5;
Musa 6:51–52, 64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19;
2:8–11.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama,”
Buku Pedoman Siswa Perjanjian Lama: Kejadian –2 Samuel,
edisi ke-3. (Buku Pedoman Church Educational System, 2003),
45–48.
2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991,
10–19.
Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18;
1 Nefi 11:13–21; Mosia 3:7–8.
Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign,
November 1995, 65–66.
Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21
Robert D. Hales, “The Covenant of Baptism: To Be in the
Kingdom and of the Kingdom,” ” Ensign, November 2000, 6–9
6
Perlambang, Bayangan,
dan Simbol tentang
Yesus Kristus
•
•
7
Yesus Kristus—Putra
Tunggal Allah dalam
Daging
•
8
Yesus Kristus
Menggenapi Segala
Kebenaran
•
•
9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan
Perjanjian 20:22; Matius 4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes
6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
•
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
10
Mari, Ikutlah Aku
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22;
Lukas 5:11; 9:57–62; 14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei
2009, 75–78.
• Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Ensign, Mei 2002, 15–17.
11
Yesus Kristus Berjalan
Berkeliling Sambil
Berbuat Baik
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47;
6:14–15; 7:1–5.
• Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan
Perbedaan,” Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,”
Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6–9.
12
Mukjizat di Jalan-Jalan
Palestina
• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9;
Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31; Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001,
12–13.
13
Yesus Kristus
Memanggil Dua
Belas Rasul
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22;
2:22–24, 32; 3:12–16; 4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian
107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008,
83–87.
14
Yesus Kristus Adalah
Mesias
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53,
66–69.
• Penuntun bagi Tulisan Suci: “Mesias”; scriptures.lds.org.
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their
Meaning,” Ensign, Mei 1984, 14–16.
15
Yesus Kristus
Memberlakukan
Sakramen
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi
18:1–11, 28–29; 20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign
atau Liahona, November 2008, 17–20.
16
Juruselamat
Mendamaikan
Dosa-Dosa Seluruh
Umat Manusia
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus
3:18; 2 Nefi 9:21; Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian
19:15–20.
• David A. Bednar,“The Atonement and the Journey of
Mortality,”Ensign, April 2012, 40–47.
17
Juruselamat Menderita
dan Mati di Kayu Salib
Kalvari
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11,
19–37; 1 Nefi 19:9.
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign
atau Liahona, Mei 2009, 86–88.
18
Juruselamat Melayani
di Dunia Roh
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian
128:15, 22; 138:1–37.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign,
Juli 2003, 32–36.
Pelajaran
Judul
Bacaan yang Disarankan
19
Dia Bangkit
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
20
Juruselamat Melayani
Kepada “Domba-Domba
Lain”-Nya
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000,
29–30.
21
Yesus Kristus
Mengorganisasi
Gereja-Nya
• Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6,
14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28,
34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20;
4:11–14.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau
Liahona, November 2004, 6–9.
22
Bapa dan Putra
Menampakkan Diri
kepada Joseph Smith
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26.
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,” Ensign atau
Liahona, Mei 2005, 36–38.
• Neil L. Andersen,“Joseph Smith,”Ensign atau Liahona, November
2014, 28–31.
23
Juruselamat
Memulihkan Imamat,
Gereja, dan Injil-Nya
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah
1:17–20.
• Tad R. Callister, “Apakah Cetak Biru Gereja Kristus?” (Kebaktian
Church Educational System untuk dewasa muda, 12 Januari
2014); LDS.org.
24
Dia Hidup!
25
Yesus Kristus Kelak
Akan Kembali
•
•
•
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
•
Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24;
110:1– 4.
Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kedatangan Kedua Yesus Kristus”;
scriptures.lds.org.
Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau
Liahona, Mei 2004, 7–10.
Matius 25:31–46.
Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 263–67.
Bab 46, “Penghakiman Terakhir” Asas-Asas Injil [2009], 268–274.
26
Yesus Kristus Akan
Memerintah sebagai Raja
di Atas Segala Raja dan
Menghakimi Dunia
•
•
•
27
Yesus Kristus Adalah
Terang, Kehidupan, dan
Pengharapan Dunia
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3;
Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13;
138:14.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau
Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.
28
Kesaksian Pribadi
tentang Yesus Kristus.
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign,
Maret 2008, 58–63.
SELEBARAN
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang
Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam Kehidupan Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14 –15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22
Bilangan 21:4 –9.
Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38–40
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Perlambang, Bayangan, dan
Simbol tentangYesus Kristus
Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang
Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama
Penggenapan dalam Kehidupan Kristus
Kejadian 22:1–14
Yohanes 3:16; 19:16–18; Yakub 4:4 –5
Keluaran 3:7–8, 10–12
Matius 1:21; 2 Nefi 6:17
Keluaran 12:3, 5–7, 13–14, 46
Yohanes 1:29; 19:14, 31–36; 1 Petrus 1:18–19
Keluaran 16:14 –15, 18
Yohanes 6:5–10, 48–51
Imamat 8:15, 30; 17:11
Ibrani 9:22; 13:12
Imamat 16:2–6, 17
Ibrani 9:6–12; 10:11–12
Imamat 22:19–22
Ibrani 9:14; Ajaran dan Perjanjian 20:22
Bilangan 21:4 –9.
Yohanes 3:14 –15; Helaman 8:13–15
Yunus 1:17; 2:10
Matius 12:38–40
SELEBARAN
Menyembuhkan
yang Sakit
Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum
Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa
iman adalah penting untuk terjadinya
mukjizat:
“Iman penting untuk penyembuhan
melalui kuasa surga. Kitab Mormon bahkan mengajarkan bahwa ‘jika tidak ada iman di antara anak-anak
manusia Allah tidak dapat melakukan mukjizat di
antara mereka’ (Eter 12:12) [lihat juga 1 Nefi 7:12; A&P
35:9]. Dalam sebuah ceramah yang terkenal mengenai
melayani yang sakit, Presiden Spencer W. Kimball
mengatakan: ‘Perlunya iman sering kali diremehkan.
Orang yang sakit dan keluarganya tampak sering bergantung sepenuhnya pada kuasa imamat dan karunia
penyembuhan yang mereka harapkan dimiliki oleh
para brother yang melayani itu, tetapi tanggung jawab
yang lebih besar ada pada diri orang yang ddiberkati
.… Unsur pentingnya adalah iman orang itu sendiri
ketika orang tersebut menyadari dan dapat bertanggung jawab. “Imanmu telah menyelamatkan engkau”
[Matius 9:22] sedemikian sering diulangi oleh Sang
Guru sehingga hal itu nyaris seperti refrein’ [“President
Kimball Speaks Out on Administration to the Sick,” New
Era, Oktober 1981, 47]” (“Menyembuhkan Mereka
yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 49).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Penatua Dallin H. Oaks juga
mengingatkan kita bahwa bagian yang
penting dari memiliki iman adalah
kesediaan untuk menerima kehendak
Allah:
“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang
benar dan sewaktu kita menghargai janji-Nya bahwa
Dia akan mendengar dan menjawab doa yang penuh
iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa
penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil
yang bertentangan dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu. Asas ini diajarkan dalam wahyu yang
memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit.
Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia yang memiliki iman
kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan
pada kematian, akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah
wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa
ketika seseorang ‘meminta menurut kehendak Allah…
itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P
46:30) [lihat juga 1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].
“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para
hamba Tuhan, yang menjalankan kuasa ilahi-Nya
dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang
untuk disembuhkan, tidak dapat memberikan berkat
keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan
kehendak Tuhan.
“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasihNya yang besar dan pengetahuan-Nya yang luar
biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan
kekal kita, kita memercayai-Nya. Asas utama Injil
adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman
artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan
itu dalam sebuah ceramah yang sepupu saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah
meninggal karena penyakit yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat
saya kagum dan yang kemudian meneguhkan saya:
‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang
baik. Dia diberi berkat keimamatan. Namanya ada
dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan
doa untuk pemulihan kesehatannya. Dan saya tahu
bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia
dapat disembuhkan kecuali adalah kehendak Tuhan
untuk membawanya pulang pada saat ini.’ Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari
ayah seorang gadis pilihan lain yang meninggal dunia
karena kanker di usia remajanya. Dia menyatakan,
‘Iman keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan
itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran itu benar
adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu
untuk kesembuhan orang-orang yang kita kasihi, dan
kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya”
(“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau
Liahona, Mei 2010, 50).
SELEBARAN
Seleksi dari Jeffrey R. Holland,
“Perbuatlah Ini Menjadi Peringatan Akan Aku”
“Jika mengingat adalah tugas utama di
hadapan kita, apa yang dapat datang ke
dalam ingatan kita ketika lambang yang
sederhana dan berharga itu dipersembahkan kepada kita?
Kita dapat mengingat kehidupan prafana Juruselamat
dan segala yang kita ketahui telah Dia lakukan sebagai Yehova yang agung, pencipta langit dan bumi
dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Kita dapat
mengingat bahwa bahkan di Sidang Raya di Surga Dia
mengasihi kita dan sangat kuat, bahwa kita menang
bahkan di sana oleh kuasa Kristus dan iman kita pada
darah Anak Domba (lihat Wahyu 12:10–11).
Kita dapat mengingat keagungan sederhana dari kelahiran fana-­Nya .…
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Kita dapat mengingat mukjizat-­mukjizat Kristus dan
ajaran-­ajaran-­Nya, penyembuhan-­Nya dan pertolongan-­
Nya. Kita dapat mengingat bahwa Dia memberikan
penglihatan kepada yang buta dan pendengaran kepada
yang tuli serta gerakan kepada yang lumpuh dan yang
timpang dan yang mati tangannya. Kemudian, pada
hari-­hari itu ketika kita merasa kemajuan kita telah
berhenti atau sukacita kita dan pandangan kita telah
menjadi kabur, kita dapat maju dengan mantap dalam
Kristus .…
Kita dapat mengingat bahwa bahkan dengan misi
yang khusyuk seperti itu yang diberikan kepada-­Nya,
Juruselamat menemukan kesenangan dalam hidup; Dia
menyukai orang-­orang dan memberi tahu para murid-­
Nya agar menjadi riang. Dia mengatakan kita hendaknya bersemangat dengan Injil sebagai orang yang
telah menemukan harta yang luar biasa, mutiara yang
benar-­benar sangat berharga, tepat di ambang pintu
kita sendiri .…
Kita dapat mengingat bahwa Kristus memanggil para
murid-­Nya sebagai teman .…
Kita dapat—dan hendaknya—ingat hal-­hal mengagumkan yang telah datang kepada kita dalam kehidupan kita dan bahwa ‘segala sesuatu yang baik
datang dari Kristus’ (Moroni 7:24) .…
Pada beberapa hari kita akan memiliki alasan untuk
mengingat perlakuan buruk yang Dia terima, penolakan yang Dia alami, dan ketidakadilan—ah, ketidakadilan—yang Dia tanggung. Ketika kita, juga, kemudian
menghadapi beberapa hal itu dalam kehidupan, kita
dapat mengingat bahwa Kristus juga menderita dalam
segala hal, tetapi tidak masygul; bingung, tetapi tidak
putus asa; dianiaya, tetapi tidak ditinggalkan; dicampakkan, tetapi tidak binasa (lihat 2 Korintus 4:8–9).
Ketika saat-­saat yang sulit itu datang kepada kita, kita
dapat mengingat bahwa Yesus harus turun di bawah
segala hal sebelum Dia dapat naik di atasnya, dan
bahwa Dia menderita rasa sakit dan kesengsaraan
serta godaan dari segala jenis agar dia boleh dipenuhi
dengan belas kasihan dan mengetahui bagaimana
menyokong umat-­Nya dalam kelemahan-­kelemahan
mereka (lihat A&P 88:6; Alma 7:11–12).
Bagi mereka yang terseok-­seok atau tersandung, Dia
ada di sana untuk menegakkan dan memperkuat kita.
Pada akhirnya Dia ada di sana untuk menyelamatkan
kita, dan untuk semua ini Dia memberikan nyawa-­
Nya .…
… Kita dapat mengingat semua ini ketika kita diundang oleh seorang imam muda yang berlutut dalam
doa untuk selalu mengingat Kristus” (Ensign, November 1995, 67–69).
SELEBARAN
Pekerjaan Zaman Akhir bagi
Orang yang Telah Meninggal
Penatua John A. Widtsoe (1872–1952)
dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan yang berikut perihal misi kita yang
telah ditetapkan sebelumnya untuk
menolong menyelamatkan para putra
dan putri Allah:
“Dalam keadaan pradunia kita, di hari sidang raya,
kita membuat kesepakatan khusus dengan Yang Mahakuasa. Tuhan mengusulkan sebuah rencana, yang
disusun oleh-­Nya. Kita menerimanya. Karena rencana
itu dimaksudkan bagi semua orang, kita menjadi pihak untuk keselamatan setiap orang menurut rencana
itu. Kita sepakat, waktu itu dan di sana, untuk menjadi bukan hanya penyelamat bagi diri kita sendiri,
tetapi … penyelamat bagi seluruh keluarga manusia.
Kita menjalin kerekanan dengan Tuhan. Pelaksanaan
rencana pada waktu itu tidak sekadar pekerjaan Bapa,
dan pekerjaan Juruselamat, tetapi juga pekerjaan kita.
Yang paling rendah dari kita, yang paling rendah hati,
adalah dalam kerekanan dengan Yang Mahakuasa untuk mencapai tujuan rencana keselamatan kekal (“The
Worth of Souls,” Utah Genealogical and Historical
Magazine, Oktober 1934, 189)” (dalam Ajaran dan
Perjanjian serta Sejarah Gereja: Buku Pedoman Guru
Ajaran Injil [1999], 173).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum
Dua Belas Rasul mengimbau para remaja Gereja untuk melakukan pekerjaan
bait suci bagi leluhur mereka sendiri:
“Pekerjaan apa pun yang Anda lakukan
di bait suci adalah waktu yang digunakan dengan baik,
namun menerima tata cara-­tata cara secara perwakilan
bagi salah satu dari leluhur Anda sendiri akan menjadikan waktu di dalam bait suci lebih sakral, dan bahkan
berkat-­berkat yang lebih besar akan diterima .…
Apakah Anda para remaja menginginkan sebuah
cara yang pasti untuk menghilangkan pengaruh
lawan dalam kehidupan Anda? Benamkan diri Anda
dalam menyelidiki tentang leluhur Anda, persiapkan
nama-­nama mereka untuk tata cara perwakilan sakral
yang tersedia di bait suci, dan kemudian pergilah ke
bait suci untuk bertindak sebagai wakil bagi mereka
untuk menerima tata cara-­tata cara pembaptisan dan
karunia Roh Kudus .… Saya tidak dapat memikirkan
adanya perlindungan yang lebih besar dari pengaruh
lawan dalam kehidupan Anda,” (“Sukacita dari Menebus yang Telah Meninggal,” Ensign atau Liahona,
November 2012, 93–94).
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul
memberikan undangan dan janji berikut:
“Saya mengundang kaum muda Gereja
untuk belajar mengenai dan mengalami
Roh Elia. Saya mengimbau Anda untuk
menelaah, untuk mencari para leluhur
Anda, dan mempersiapkan diri Anda untuk melaksanakan pembaptisan perwakilan di rumah Tuhan bagi
orang-­orang Anda yang mati (lihat A&P 124:28–36).
Dan saya mendesak Anda untuk menolong orang lain
mengenali sejarah keluarga mereka.
Ketika Anda menanggapi dengan iman undangan ini,
hati Anda akan berbalik kepada para leluhur. Janji-­janji
yang dibuat kepada Abraham, Ishak, dan Yakub akan
ditanamkan di dalam hati Anda. Berkat Bapa Bangsa
Anda, dengan pernyataan garis keturunannya, akan
menghubungkan Anda kepada para leluhur ini dan jadi
lebih berarti bagi Anda. Kasih dan rasa syukur Anda
bagi para leluhur Anda akan meningkat. Kesaksian tentang dan pertobatan kepada Juruselamat akan menjadi
dalam dan bertahan. Dan saya menjanjikan bahwa
Anda akan dilindungi terhadap pengaruh yang semakin
meningkat dari lawan. Sewaktu Anda berperan serta
dalam dan mengasihi pekerjaan yang kudus ini, Anda
akan dilindungi dalam masa muda Anda dan selama
kehidupan Anda” (“Hati Anak-­Anak Akan Berpaling,”
Ensign atau Liahona, November 2011, 26–27).
SELEBARAN
Penampakan Diri Yesus Kristus yang
Telah Bangkit dalam Perjanjian Baru
Rujukan
Yohanes 20:11–18;
Markus 16:9
Matius 28:1–10
Lukas 24:34;
1 Korintus 15:5
Markus 16:12;
Lukas 24:13–32
Markus 16:14;
Lukas 24:33, 36–49;
Yohanes 20:19–23
Yohanes 20:26–29
Yohanes 21:4–23
Matius 28:16–20;
Markus 16:15–18
Markus 16:19–20;
Lukas 24:50–53;
Kisah Para Rasul 1:9–11
1 Korintus 15:6
1 Korintus 15:7
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Kisah Para Rasul 7:55–56
Kisah Para Rasul 9:4–6;
1 Korintus 9:1; 15:8
Wahyu 1:13–18
Orang-­Orang
yang Dikunjungi
Tanggal atau
Waktu
Lokasi
Apa yang
Terjadi
SELEBARAN
Juruselamat Mengarahkan
Pekerjaan Pemulihan
Ajaran-­Ajaran Gereja
Kepemimpinan Gereja
Pengantar bagian dan ringkasan Ajaran
dan Perjanjian 76 (Kerajaan-­kerajaan
kemuliaan, kehidupan setelah kematian)
Ajaran dan Perjanjian 20:37,
72–74 (Persyaratan untuk dan
cara pembaptisan yang benar)
Ajaran dan Perjanjian 20:38–59
(Tugas-­tugas jabatan keimamatan)
Ajaran dan Perjanjian 84:33–39
(Sumpah dan perjanjian imamat)
Ajaran dan Perjanjian 20:70
(Pemberkatan anak-­anak)
Ajaran dan Perjanjian 20:61–62
(Pelaksanaan konferensi-­konferensi
Gereja secara teratur)
Ajaran dan Perjanjian 128:1, 15, 18
(Baptisan perwakilan bagi orang mati)
Ajaran dan Perjanjian 20:75–77, 79
(Pelaksanaan sakramen)
Ajaran dan Perjanjian 26:2
(Persetujuan bersama)
Ajaran dan Perjanjian 131:1–4
(Pernikahan selestial perlu untuk
permuliaan)
Ajaran dan Perjanjian 124:33–39
(Tata cara-­tata cara bait suci)
Ajaran dan Perjanjian 107:22–27,
33–35, 64–67, 85–91 (Tugas-­tugas
kepemimpinan Gereja)
Ajaran dan Perjanjian 137:6–10;
138:29–35 (Mereka yang meninggal
tanpa pengetahuan tentang kebenaran
akan memiliki kesempatan untuk
penebusan)
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Tata Cara-­Tata Cara Gereja
Ajaran dan Perjanjian 132:7, 15–20
(Pernikahan kekal)
• Apa yang Juruselamat pulihkan ke bumi melalui Nabi Joseph Smith?
• Mengapa asas atau praktik yang Anda temukan adalah penting?
SELEBARAN
Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Nubuat-­Nubuat tentang Kedatangan Kedua
Ajaran dan Perjanjian 49:6–7; Joseph Smith—Matius 1:40
Yesaya 40:5 ; Matius 16:27.
Yesaya 52:10; Ajaran dan Perjanjian 133:3
Zakharia 13:6; 14:4; Ajaran dan Perjanjian 45:48, 51–53
Yesaya 63:2; Wahyu 19:11–13;
Ajaran dan Perjanjian 133:46–48
Kisah Para Rasul 1:9–11; 1 Korintus 4:16
1 Tesalonika 4:17; Ajaran dan Perjanjian 88:96–98
Wahyu 16:20; Ajaran dan Perjanjian 133:21–24
Ajaran dan Perjanjian 5:19; 101:24–25; 133:41
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
2 Petrus 3:10; Joseph Smith—Matius 1:46–48
Apa yang kita pelajari tentang
Kedatangan Kedua
SELEBARAN
Yesus Kristus dan Milenium
Apa yang akan Kristus
lakukan selama Milenium?
Yesaya 9:6–7; 33:22;
Wahyu 11:15; 1 Nefi 22:24
(Dia akan memerintah kerajaan Allah di bumi. Dia akan
bertindak sebagai hakim dan pemberi hukum serta akan
menyelamatkan kita).
Di mana Kristus akan berada
selama Milenium?
Zefanya 3:15–17;
Ajaran dan Perjanjian 29:11;
45:59
(Dia akan berdiam di bumi di tengah umat-­Nya).
Bagaimana Kristus akan
memerintah selama
Milenium?
Wahyu 19:15;
Ajaran dan Perjanjian 38:21–22
(Kristus akan menjadi raja dan pemberi hukum).
Apa dampak yang
akan dimiliki pemerintahan
Kristus?
Yesaya 2:2–4; 1 Nefi 22:25–28;
2 Nefi 30:10–18
(Kedamaian, kesatuan, dan kesalehan akan ditegakkan
di bumi. Setan tidak akan memiliki kuasa atas hati orang-­
orang).
© 2015 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Yesus Kristus dan Milenium
Apa yang akan Kristus
lakukan selama Milenium?
Yesaya 9:6–7; 33:22;
Wahyu 11:15; 1 Nefi 22:24
(Dia akan memerintah kerajaan Allah di bumi. Dia akan
bertindak sebagai hakim dan pemberi hukum serta akan
menyelamatkan kita).
Di mana Kristus akan berada
selama Milenium?
Zefanya 3:15–17;
Ajaran dan Perjanjian 29:11;
45:59
(Dia akan berdiam di bumi di tengah umat-­Nya).
Bagaimana Kristus akan
memerintah selama
Milenium?
Wahyu 19:15;
Ajaran dan Perjanjian 38:21–22
(Kristus akan menjadi raja dan pemberi hukum).
Apa dampak yang
akan dimiliki pemerintahan
Kristus?
Yesaya 2:2–4; 1 Nefi 22:25–28;
2 Nefi 30:10–18
(Kedamaian, kesatuan, dan kesalehan akan ditegakkan
di bumi. Setan tidak akan memiliki kuasa atas hati orang-­
orang).
Download