bab II - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
BAHAN RUJUKAN
2.1 Akuntansi Biaya
2.1.1
Pengertian Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai
berikut :
“Akuntansi
biaya
adalah
proses
pencatatan,
penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.”
Menurut Carter dan Usry (2004 : 11) yang diterjemahkan oleh Krista,
S.E., Ak mengartikan Akuntansi Biaya sebagai berikut :
“ Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang
diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian,
memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusankeputusan yang bersifat rutin maupun strategis.”
Berdasarkan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Akuntansi
Biaya adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi dan menjual suatu
produk. Selain itu akuntansi biaya juga merupakan alat bantu manajemen untuk
merencanakan, mengendalikan, meningkatkan kualitas dan mengambil keputusan
yang tepat yang menyangkut masalah pengembangan produk.
2.1.2
Tujuan Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi (2000: 7) Akuntansi Biaya mempunyai 3 tujuan pokok
yaitu :
1. Penentuan Harga Pokok Produk
Untuk menentukan harga
pokok produk, akuntansi biaya mencata, menggolongkan dan meringkas
biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.
5
2. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.
3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang, oleh
karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan selalu
berhubungan dengan informasi masa yang akan datang.
2.1.3
Peranan Akuntansi Biaya
Carter dan Usry (2004:14) menyatakan bahwa Akuntansi Biaya
melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas
perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi serta membuat
keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan,
presentasi dan analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan membantu
manajemen menyelesaikan tugas-tugas berikut :
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi
dalam kondisi-kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah
diprediksi sebelumnya. Suatu aspek penting dari rencana adalah
potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja secara
konsisten dengan tujuan perusahaan.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan
pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki
kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan dan menentukan
biaya dari setiap produksi dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan
penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk,
departemen atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk 1 tahun periode
akuntansi atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini
termasuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok penjualan
sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
6
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau
jangka panjang yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.
2.2 Biaya
2.2.1
Pengertian Biaya
Menurut Mulyadi (2000:8) pengertian biaya dalam arti luas adalah
sebagai berikut :
“ Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu.”
Sedangkan pengertian biaya menurut Carter dan Usry (2004:29) dalam
bukunya Akuntansi Biaya edisi 13 yang diterjemahkan oleh Krista, S.E., Ak.
adalah sebagai berikut:
“Biaya adalah nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk
memperoleh manfaat.”
Berdasarkan pengertian di atas ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya
yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah atau kemungkinan akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
2.2.2
Penggolongan Biaya
Dalam Akuntansi Biaya, biaya digolongkan dengan berbagai cara.
Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak
dicapai dengan klasifikasi tersebut, karena dalam Akuntansi Biaya dikenal konsep
“Different rates for Different purpose” artinya bahwa untuk tujuan penggunaan
informasi biaya yang berbeda, diperlukan klasifikasi biaya yang berbeda pula.
7
Menurut Mulyadi (2000:14), biaya digolongkan sebagai berikut :
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
Menurut cara penggolongan ini nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya misalnya nama objek pengeluaran adalah
bahan bakar maka semua biaya yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut biaya bahan bakar.
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur ada 3 faktor biaya yaitu :
a. Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek
pengeluarannya, biaya produksi ini dibagi menjadi 3 bagian
yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik.
b. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi dalam melaksanakan
kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan,
biaya promosi, dan biaya contoh (sample).
c. Biaya Administrasi dan Umum
Adalah
biaya-biaya
untuk
mengkoordinasikan
kegiatan
produksi dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya
fotokopi, biaya pemeriksaan akuntansi, dan biaya gaji
karyawan.
Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum
sering pula disebut dengan istilah biaya komersial.
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat
digolongkan menjadi :
8
a. Biaya Langsung
Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung
terdiri dari beberapa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
b. Biaya Tidak Langsung
Adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu
yang tidak dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik.
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat
digolongkan menjadi :
1. Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
2. Biaya Semivariabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya
tetap dan unsur biaya variabel.
3. Biaya Semifixed
Adalah biaya yang tetap untuk tingkay volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
4. Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu.
5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat digolongkan menjadi
2, yaitu :
9
a. Pengeluaran Modal ( Capital Expenditure )
Adalah biaya mempunyai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun
kalender). Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran
untuk
pembuatan,
untuk
promosi
besar-besaran
dan
pengeluaran riset dan pengembangan suatu produk.
b. Pengeluaran Pendapatan ( Revenue Expenditure )
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluaran
pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telepon dan
biaya tenaga kerja.
Sedangkan menurut Carter dan Usry ( 2004 : 40 ) biaya dilkasifikasikan
sebagai berikut :
1. Biaya dalam hubungannya dengan Produk
a. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik
yang biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari 3 elemen biaya
yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik yang meliputi bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja
tidak langsung.
b. Beban Komersial
Beban komersial terdiri atas 2 klasifikasi besar yaitu :
1) Beban pemasaran
Yaitu ketika proses manufaktur selesai dan produk dalam
kondisi siap dijual, termasuk beban promosi, beban
penjualan dan pengiriman
2) Beban administratif
Termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan
mengendalikan organisasi.
10
2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi
a. Biaya variabel
Biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsional
terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan.
b. Biaya tetap
Biaya yang bersifat konstan secara total dalam rentang yang
relevan.
c. Biaya semivariabel
Jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya
variabel.
3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau
segmen lain
a. Biaya langsung departemen adalah suatu biaya dapat
ditelusuri ke suatu departemen di mana biaya tersebut
berasal.
b. Biaya tidak langsung departemen adalah suatu biaya yang
digunakan
bersama
oleh
beberapa
departemen
yang
memperoleh manfaat dari biaya tersebut.
4. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi
a. Pengeluaran modal
Pengeluaran yang ditujukan untuk memberikan manfaat di
masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva.
b. Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran yang memberikan manfaat untuk periode
sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
5. Biaya dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan atau
evaluasi
a. Biaya diferensial
Adalah salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu
pilihan di antara banyak alternatif. Biaya diferensial sering
disebut biaya marginal atau biaya inkremental.
11
b.
Biaya tertanam ( Sunk Cost )
Adalah suatu biaya yang telah terjadi dan oleh karena itu,
tidak relevan terhadap pengambilan keputusan.
Menurut Sunarto (2003 : 4) klasifikasi biaya adalah sebagai berikut :
1. Klasifikasi menurut unsur atau komponen biaya
a. Biaya bahan baku atau bahan langsung
Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan yang dipakai
dalam produksi untuk membuat barang.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang
diberikan pada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pengolahan barang.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya selain biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung.
2. Klasifikasi menurut perilakunya terhadap produk
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku tetap
tidak berubah terhadap perubahan volume kegiatan. Biaya tetap
tidak berubah meskipun kegiatan produksi berubah.
b. Biaya variabel (Variable Cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang mempunyai tingkah laku
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan produksi.
Setiap perubahan volume kegiatan produksi maka akan ditanggapi
dengan perubahan biaya variabel dengan jumlah yang sebanding
dengan perubahan volume kegiatan produksi tersebut.
3. Klasifikasi menurut kedekatannya dengan produk
a. Biaya langsung
Biaya dapat disebut biaya langsung apabila dapat ditelusuri
langsung pada barang jadi.
12
b. Biaya tak langsung
Merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri pada barang jadi.
4. Klasifikasi menurut kegiatan produksi
Klasifikasi ini mungkin berbeda-beda untuk beberapa perusahaan karena
situasi produksi. Salah satu contoh dari klasifikasi ini misalnya:
a. Biaya desain
b. Biaya pengolahan
c. Biaya pengawasan mutu
d. Biaya pengepakan
2.3 Harga Pokok Produksi
2.3.1
Pengertian Harga Pokok
Menurut Mulyadi (2000:10) pengertian Harga Pokok adalah sebagai
berikut :
“Harga
pokok
adalah
pengorbanan
sumber
ekonomi
dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk “
Menurut Sunarto (2003:3) pengertian harga pokok adalah sebagai berikut:
“Harga pokok adalah nilai pengorbanan untuk memperoleh barang
atau jasa yang diukur dengan nilai mata uang. “
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi
merupakan sumber ekonomi yang dikeluarkan dalam menghasilkan suatu produk.
2.3.2
Unsur-unsur Harga Pokok
Harga Pokok merupakan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi
sehingga produk tersebut siap dijual. Biaya-biaya yang menjadi unsur harga
pokok adalah sebagai berikut :
a.
Biaya bahan baku
Biaya ini timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku
merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk
membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga
pokok barang jadi yang akan dibuat.
13
b.
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan
untuk mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja
langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga
kerja yang terlibat langsung dalam pengolahan barang.
c.
Biaya overhead pabrik
Biaya ini timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah barang
berupa mesin, alat-alat, tempat kerja dan kemudahan lain. Biaya
overhead pabrik adalah semua biaya selain biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung.
2.4 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan :
a. Full Costing
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pook
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.
Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full costing
terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya Produksi :
- Biaya bahan baku
xx
- Biaya tenaga kerja langsung
xx
- Biaya overhead pabrik variabel
xx
- Biaya overhead pabrik tetap
xx
Harga pokok produksi
xx
Biaya Nonproduksi :
- Biaya pemasaran
xx
- Biaya administrasi dan umum
xx
Total harga pokok produksi
xx
14
Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing
terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik
tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya
administrasi dan umum).
b. Variable Costing
Variable costing mamperbaiki informasi biaya penuh produksi dengan
mengelompokkan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktivitas. Perbaikan yang dilakukan oleh
variabel costing hanya terbatas pada biaya fase produksi saja. Variable
costing hanya memperhitungkan biaya penuh produksi terbatas pada biaya
produksi variabel saja. Biaya produksi tetap diperlakukan sebagai biaya
periode.
Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam
harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian
harga pokok produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur
biaya produksi berikut ini :
Biaya produksi variabel:
- Biaya bahan baku
xx
- Biaya tenaga kerja langsung
xx
- Biaya overhead pabrik variabel
xx
Harga pokok produksi variabel
xx
Biaya Nonproduksi Variabel:
- Biaya pemasaran variabel
xx
- Biaya administrasi dan umum variabel
xx
Biaya tetap :
- Biaya overhead pabrik tetap
xx
- Biaya pemasaran tetap
xx
- Biaya administrasi dan umum tetap
xx
Total harga pokok produk
xx
15
Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing
terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah
dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya
administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik
tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).
2.5 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Metode pengumpulan harga pokok yang digunakan untuk mengukur harga
pokok satuan akan sangat tergantung kepada jenis proses produksi yang
bersangkutan. Pada dasarnya ada 2 sistem pengumpulan harga pokok produksi
yaitu :
2.5.1
Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok
dengan mengumpulkan 3 elemen biaya produksi, bahan baku, upah langsung dan
overhead pabrik yang dikeluarkan dalam menyelesaikan setiap pesanan. Dalam
metode ini, harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pesanan dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam pesanan tersebut.
Metode harga pokok pesanan digunakan pada situasi produksi yang
menghasilkan berbagai produk berbeda pada setiap periodenya sesuai dengan
pesanan. Dalam mengerjakan pesanan dapat diolah melalui lebih dari satu
departemen produksi. Sedangkan biayanya dikumpulkan dalam kartu pesanan
yang isinya menginformasikan bahan baku yang dipakai, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk tiap jenis pesanan. Kartu
pesanan ini digunakan sebagai dasar informasi dalam menentukan harga pokok
tiap pesanan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi pesanan
dicatat berdasarkan sesungguhnya kecuali biaya overhead pabrik harus dicatat
biaya yang ditentukan di muka yang disebut overhead pabrik dibebankan.
16
Menurut
Mulyadi
(2000:41)
dalam
bukunya
Akuntansi
Biaya
menjelaskan karakteristik usaha perusahaan berdasarkan pesanan adalah sebagai
berikut :
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan
yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan dan mulai
dengan pesanan berikutnya,
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan ileh
pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan
pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan di gudang.
2.5.2
Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses merupakan suatu cara penentuan harga pokok
yang membebankan biaya produksi selama periode tertentu kepada proses atau
kegiatan produksi kemudian membagi rata kepada produksi yang dihasilkan.
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok
produksi dimana biaya dikelompokan untuk setiap waktu tertentu, misalnya :
perbulan, pertriwulan, persemester atau pertahun. Metode harga pokok proses
digunakan untuk barang-barang yang diproduksi melalui cara pengolahan yang
berkesinambungan atau melalui proses produksi massal.
Dalam mengolah produksi yang dihasilkan dapat diolah melalui lebih dari
satu departemen produksi. Setiap periode biaya ini dikumpulkan untuk dibuat
laporan biaya produksi yang berisi data produksi, biaya yang dibebankan dan
perhitungan harga pokok untuk setiap produk. Untuk menghitung biaya per unit
harus ditentukan lebih dahulu unit equivalen yang menyatakan banyaknya unit
yang telah menyerap biaya pada periode tersebut. Laporan biaya produksi dapat
digunakan sebagai dasar informasi pembuatan jurnal. Biaya produksi dicatat
berdasarkan sistem biaya yang digunakan.
17
Mulyadi
(2000:69-70)
menjelaskan
karakteristik
proses
produk
perusahaan dengan metode harga pokok proses sebagai berikut :
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi
yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu
tertentu.
18
Download