HUBUNGAN KUALITAS JASA PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) KASIH IBU MANADO TAHUN 2017 Vania S P.Lahinda*, F. J. O. Pelealu*, F. R. R. Maramis* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kepuasan pasien merupakan perbandingan antara harapan dan apa yang didapatkan pasien dari kinerja layanan kesehatan, dari perasaan puas pasien akan layanan kesehatan tersebut dapat terlihat bagaimana mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit atau puskesmas. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Melalui pengkuran tersebut, maka dapat diketahui sejauh mana dimensi-dimensi mutu pelayanan kesehatan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret-mei 2017 di RSIA Kasih Ibu Manado. Populasi dalam penelitian ini diambil dari rata-rata per bulan dalam 1 tahun berjumlah 104 responden. Jumlah sampel dalam penelitian ini 55 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner, analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kehandalan (nilai p value= 0.000), ketanggapan (nilai p value = 0.000), jaminan (nilai p value = 0.000), empati (nilai p value = 0.000) dan bukti langsung (nilai p value = 0.000) dengan kepuasan pasien. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara 5 dimensi kualitas pelayanan (kehandalan, ketanggapan, jaminan, empati dan bukti langsung) dengan tingkat kepuasan pasien Kata kunci: Kepuasan Pasien, Kualitas Pelayanan. ABSTRACT Satisfication of patients is comparison between expectation and the result that patients got from the service of medical worker. The quality of medical services is graded by patients that feel satisfied with the services. This kind of grading is absolute as an attempt to improve the quality of the service. Based on the result, we know how far the dimentions of service quality were made to fulfil the expectation of the patients. This research is made to know the relationship between the service quality and satisfitacion level of the patients. This research has been using quantitative method with cross sectional approach. The research was made on March to May 2017 at Kasih Ibu Hospital of Manado. There were 104 people involved in this research as respondents and 55 respondents as samples in this research. The document of the research as instrument was questionnaire, and the data analysis was univariat and bivariat analysis that using chi-square test. The result of the research is showing that there is a significant relationship between variable reliability (p value = 0.0000), responsiveness (p value = 0.000), guarantee (p value = 0.000), emphaty (p value = 0.000) dan real testimony (p value = 0.000) by patients testimony. As the conclusion, there is a significant relationship between five dimentions of service quality (reliability, responsiveness, guarantee, emphaty, and real testimony) with satification of patiens. Keywords: Satisfication Of Patient, Quality Servic 1 yakni pada tahun 2015 ada sekitar 1.138 PENDAHULUAN Kepuasan pasien merupakan kunjungan (81,9%) untuk pasien rawat perbandingan antara harapan dan apa inap dan pada tahun 2016 jumlahnya yang didapatkan pasien dari kinerja bertambah menjadi 1.243 kunjungan layanan kesehatan, dari perasaan puas (73,7%) untuk pasien rawat inap dan pasien akan layanan kesehatan tersebut 444 kunjungan (26,3%). Data yang dapat mutu diperoleh dari RSIA Kasih Ibu bahwa pelayanan kesehatan di Rumah sakit terjadi peningkatan selama dua tahun atau puskesmas. yaitu pada periode 2014 sampai dengan terlihat bagaimana Data yang ada di Rumah Sakit Ibu 2015 dan pada periode 2015 sampai dan Anak (RSIA) Kasih Ibu jumlah dengan 2016 peneliti tertarik untuk tenaga kesehatan ada 41 orang yang mengetahui apakah ada hubungan antara terdiri dari 4 orang dokter umum, 8 kualitas jasa pelayanan yang diberikan orang bidan, 1 orang apoteker, 1 orang oleh tenaga kesehatan dengan tingkat asisten apoteker, 4 orang staf apotek, 19 kepuasan pasien rawat inap di RSIA orang perawat, 1 orang analis kesehatan, Kasih Ibu, karena sebelumnya belum dan 3 orang staf laboratorium. Selama pernah ada pengukuran tingkat kepuasan dua tahun terakhir jumlah kunjungan pasien di RSIA Kasih Ibu. pasien rawat inap mengalami kenaikan tahun di Rumah Sakit Ibu dan Anak METODE PENELITIAN Kasih Penelitian ini bersifat survey analitik responden. dengan menggunakan pendekatan cross penelitian sectional lintang). Variabel bebas (Independent variable) : Penelitian ini akan dilakukan di RSIA 5 Dimensi kualitas pelayanan kesehatan Kasih yaitu: Ibu (studi potong Manado, Penelitian ini Ibu manado Jumlah ini adalah: sampel yaitu Kehandalan, 104 dalam 55 responden. Ketanggapan, dilaksanakan pada bulan Maret-Mei Jaminan, Empati, dan Bukti langsung. 2017.Populasi dalam penelitian ini yaitu Sedangkan, Variabel terikat (Dependent pasien rawat inap di RSIA Kasih Ibu variable): Tingkat kepuasan pasien. Manado, rata-rata jumlah pasien rawat Instrument inap per bulan dalam satu penelitian ini adalah kuesioner yang yang digunakan dalam diadopsi dari penelitian Togas dan telah dimodifikasi kembali dan telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data 2 pada penelitian ini adalah analisis menggunakan uji Chi-square. univariat dan analisis bivariat dengan HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hubungan antara Dimensi Kehandalan denganTingkat Kepuasan Pasien pada Ruang Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Manado Tahun 2017 Kehandalan Tingkat Kepuasan Pasien Tidak Puas Total Puas N % n % n % Kurang Baik 21 38.2 3 5.5 24 43.7 Baik 6 10.9 25 45.4 31 56.3 Jumlah 27 49.1 28 50.9 55 100.0 Hasil penelitian pada tabel 21, yang tenaga kesehatan yaitu sebanyak 27 dilakukan antara dimensi kehandalan orang dengan pasien, responden yang memiliki jawaban puas diperoleh data bahwa jumlah responden dengan pelayanan yang diberikan oleh yang memiliki jawaban tidak puas tenaga kesehatan yaitu sebanyak 28 dengan pelayanan yang diberikan oleh orang (50.9%). tingkat kepuasan (49.1%), p value 0.000 sedangkan jumlah Tabel 2. Hubungan antara Dimensi Ketanggapan dengan Tingkat Kepuasan Pasien pada Ruang Rawat Inap Ketanggapan RSIA Kasih Ibu Manado Tahun Tingkat Kepuasan Pasien Tidak Puas Total Puas n % n % n % Kurang Baik 19 34.5 5 9.1 24 43.6 Baik 8 14.6 23 41.8 31 56.4 Jumlah 27 49.1 28 50.9 55 100.0 3 p value 0.000 2017 Hasil penelitian pada tabel 22, yang tenaga dilakukan antara dimensi ketanggapan orang dengan pasien, responden yang memiliki jawaban puas diperoleh data bahwa jumlah responden dengan pelayanan yang diberikan oleh yang tenaga kesehatan yaitu sebanyak 28 orang tingkat memiliki kepuasan jawaban tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kesehatan yaitu sebanyak 27 (49.1%), sedangkan jumlah (50.9%). Tabel 3. Hubungan antara Dimensi Jaminan dengan Tingkat Kepuasan Pasien pada Ruang Rawat Inap RSIA Jaminan Kasih Ibu Manado Tahun 2017 Tingkat Kepuasan Pasien Tidak Puas Total Puas n % n % n % Kurang Baik 22 40.0 3 5.5 25 45.5 Baik 5 9.1 25 45.4 30 54.5 Jumlah 27 49.1 28 50.9 55 100.0 27 0.000 Hasil penelitian pada tabel 23, yang yaitu dilakukan antara dimensi jaminan dengan sedangkan tingkat kepuasan pasien, diperoleh data memiliki jawaban puas dengan pelayanan bahwa jumlah responden yang memiliki yang diberikan oleh tenaga kesehatan jawaban tidak puas dengan pelayanan yaitu yang diberikan oleh tenaga sebanyak p value jumlah sebanyak 28 orang (49.1%), responden orang yang (50.9%). kesehatan Tabel 4. Hubungan antara Dimensi Empati dengan Tingkat Kepuasan Pasien Pada Ruang Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Manado Tahun 2017 Tingkat Kepuasan Pasien Empati Tidak Puas Total Puas n % n % n % Kurang Baik 22 40.0 5 9.1 27 49.1 Baik 5 9.1 23 41.8 28 50.9 Jumlah 27 49.1 28 50.9 55 100.0 p value 0.000 Hasil penelitian pada tabel 24, yang tingkat kepuasan pasien, diperoleh data dilakukan antara dimensi empati dengan bahwa jumlah responden yang memiliki 4 jawaban tidak puas dengan pelayanan memiliki yang diberikan oleh tenaga kesehatan pelayanan yang diberikan oleh tenaga yaitu sebanyak 27 orang (49.1%), kesehatan yaitu sebanyak 28 orang sedangkan (50.9%). jumlah responden yang jawaban puas dengan Tabel 5. Hubungan Dimensi Bukti Langsung dengan Tingkat Kepuasan Pasien pada Ruang Rawat Inap RSIA Kasih Ibu Manado Tahun 2017 Bukti Langsung Tingkat Kepuasan Pasien Tidak Puas Total Puas n % n % n % p value Kurang Baik 19 34.5 6 10.9 25 45.5 Baik 8 14.5 22 40.0 30 54.5 Jumlah 27 49.1 28 50.9 55 100.0 0.000 Hasil penelitian pada tabel 25, yang tenaga kesehatan yaitu sebanyak 27 dilakukan antara dimensi bukti langsung orang dengan pasien, responden yang memiliki jawaban puas diperoleh data bahwa jumlah responden dengan pelayanan yang diberikan oleh yang memiliki jawaban tidak puas tenaga kesehatan yaitu sebanyak 28 dengan pelayanan yang diberikan oleh orang tingkat kepuasan (49.1%), sedangkan jumlah (50.9%). 3. Terdapat hubungan yang signifikan KESIMPULAN Hasil penelitian yang dilakukan di antara dimensi ketanggapan dengan ruang rawat inap RSIA Kasih Ibu tingkat kepuasan pasien. Manado didapatkan kesimpulan, yaitu: 4. Terdapat 1. Terdapat hubungan antara kualitas signifikan hubungan antara dimensi dengan tingkat jasa pelayanan tenaga kesehatan jaminan dengan tingkat kepuasan pasien kepuasan pasien pada ruang rawat inap RSIA Kasih 5. Terdapat Ibu Manado. signifikan 2. Terdapat hubungan yang signifikan empati antara dimensi kehandalan dengan yang hubungan yang antara dimensi dengan tingkat kepuasan pasien. tingkat kepuasan pasien. 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi bukti 5 langsung dengan tingkat kepuasan pasien SARAN 1. RSIA Kasih Ibu perlu menambah jumlah tenaga kesehatan bekerja yang di shif malam dalam mengatasi keadaan darurat tidak bekerja di RSIA Kasih Ibu baik itu hanya di siang hari. tenaga medis (dokter) maupun 2. RSIA Kasih Ibu harus tenaga para medis (perawat dan memperhatikan kunjungan dokter bidan). akan ahli untuk tiap ruangan mulai dari yang kontinitas kunjungan, pergantian diberikan kepada pasien terlebih dokter ahli menjadi residen tanpa khusus dikonfirmasi dahulu kepada pasien. Sehingga mempercepat pelayanan tenaga kesehatan yang Kurniawati A, Ferry E. 2012. Kajian DAFTAR PUSTAKA Anjaryani WD. 2009. Kepuasan Pasien SDM Rawat Inap terhadap Pelayanan Perawat di RSUD Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. Tugurejo Notoadmojo, S. Semarang. Tesis tidak diterbitkan. Penelitian Semarang: Program Pascasarjana Rineka Cipta. Universitas Diponegoro. 2012. Metodologi Kesehatan. Jakarta: Nova RF. 2010. Pengaruh Kualitas Anonim. 2006. Standar Pendidikan Pelayanan terhadap Kepuasan Profesi Dokter. Jakarta Selatan: Pasien Rawat Inap pada Rumah Konsil Kedokteran Indonesia. Sakit Azwar A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Surakarta: Ekonomi Kebidanan. Pohan I. 2006. Jaminan Mutu Layanan Yogyakarta: Kesehatan. Deepublish. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Darwin E, Hadirman. 2014. Etika Kesehatan. Priharjo R. 2005. Konsep dan Prespektif Yogyakarta: Praktik Keperawatan Profesional. Deepublish. Direktorat Fakultas Universitas Sebelas Maret. Burhan A, Nurrobikha. 2015. Buku Ajar Profesi Muhammadiyah Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Aksara. Konsep PKU Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Pelayanan Keperawatan. Profil RSIA Kasih Ibu. 2017. Profil 2002. Standar Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih di Rumah Sakit. Jakarta; Direktorat Ibu Tahun 2017. Kota Manado Jendral Pelayanan Medik Pusat Departemen Kesehatan. Data Ringkasan 6 dan Informasi. Eksekutif Data 2014. dan Informasi Kesehatan Sulawesi Utara. Provinsi Kedokteran dan Kesehatan. Klaten: Kementrian Bossscript. Kesehatan RI. Tim Nuansa Aulia 2010. Rumah Sakit Pusat Data dan Informasi. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Jakarta; Tentang Rumah Sakit. Bandung: Kementrian Kesehatan RI. CV. Nuansa Aulia. Sabri L, Sutanto, H. 2014. Statistik Tokalese ME, Rattu AJM,Wantania J. Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers. 2015. Analisis Kepuasan Pasien Satrinegara M. 2014. Organisasi dan terhadap Persepsi Mutu Pelayanan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Kebidanan di Instalasi Rawat Inap D Jakarta: Salemba Medika. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Siregar C. 2003. Farmasi Dan Rumah Sakit. Jakarta. Penerbit Manado. Buku UPTD Balai Data, Surveilans dan Kedokteran EGC. Sistem Informasi Kesehatan. 2012. Slamet, dkk. 2015. Rencana Strategis Buku Saku Profil Kementrian Kesehatan tahun 2015- Sulawesi 2019. Manado: Dinas Kesehatan Provinsiv Jakarta: Kementrian Kesehatan. dalam Masyarakat. Kesehatan Persepsi Kualitas Pelayanan Yogyakarta: terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Umum Cakra Husada Suryawati C. 2006. Kepuasan Pasien Klaten. OPSI 2(1) : 96-110. Rumah Sakit (Tinjauan Teoritis Dan JMPK 2012. Utama A. 2003. Analisis Pengaruh Deepublish. Penerapannya tahun Sulawesi Utara. Sumampouw, O., Sri, A. 2016. Metode Penelitian Utara Kesehatan Pada (Online) Wira IAD. 2014. Hubungan Antara Penelitian). Persepsi Mutu Pelayanan Asuhan Vol. Keperawatan dengan Kepuasan 07/No.04/Desember 2004. Hal 191. Pasien Rawat Inap Kelas III di (http://jmpk- RSUD Wangaya Kota Denpasar. online.net/images/jurnal/2004/Vol_0 Tesis tidak diterbitkan. Denpasar: 7_No_4 Program Pascasarjana Universitas 2004/03_chriswardani_suryawati_0 Udayana 7_04.pdf, diakses 12 Juni 2017). Susila, Suyanto. Penelitian 2015. Cross Metedologi Sectional 7 8